PELAKSANAAN BIROKRASI PEMERINTAH DESA (Studi tentang Pola Hubungan Pemerintah Desa dan Warga dalam Pelaksanaan Pembangunan di Desa Krasak Kecamatan Kedung Jajang Kabupaten Lumajang)

(1)

PELAKSANAAN BIROKRASI PEMERINTAH DESA

(Studi tentang Pola Hubungan Pemerintah Desa dan Warga dalam Pelaksanaan Pembangunan di Desa Krasak Kecamatan Kedung Jajang Kabupaten Lumajang)

SKRIPSI

Diajukan Kepada Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Muhammadiyah Malang Sebagai Persyaratan untuk

Mendapatkan Gelar Sarjana (S-1)

Disusun oleh: Mas’ud 06230034

JURUSAN ILMU PEMERINTAHAN

FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG


(2)

LEMBAR PERSETUJUAN UJIAN SKRIPSI

Nama : Mas’ud NIM : 06230034

Jurusan : Ilmu Pemerintahan

Fakultas : Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (ISIP)

Judul Skripsi : Pelaksanaan Birokrasi Pemerintah Desa (Studi tentang Pola Hubungan Pemerintah Desa dan Warga dalam Pelaksanaan Pembangunan di Desa Krasak Kecamatan Kedung Jajang Kabupaten Lumajang).

Disetujui,

Pembimbing I Pembimbing II

(Dr. Tri Sulistyaningsih, M.Si) (Drs. Jainuri, M.Si)

Dekan Fakultas

Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Ketua Jurusan Ilmu Pemerintahan


(3)

LEMBAR PENGESAHAN UJIAN

Nama : Mas’ud NIM : 06230034

Jurusan : Ilmu Pemerintahan

Fakultas : Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (ISIP)

Judul Skripsi : Pelaksanaan Birokrasi Pemerintah Desa (Studi tentang Pola Hubungan Pemerintah Desa dan Warga dalam Pelaksanaan Pembangunan di Desa Krasak Kecamatan Kedung Jajang Kabupaten Lumajang).

Telah dipertahankan di depan dewan penguji dan dinyatakan diterima sebagai salah satu persyaratan untuk memperoleh gelar Sarjana Ilmu Pemerintahan (S.IP)

Pada tanggal: 24-Januari- 2011 Dihadapan Dewan Penguji

1. Drs. Krishno Hadi (...)

2. Drs. Imam Hidayat, MM (...)

3. Dr. Tri Sulistyaningsih, M.Si (...)

4. Drs. Jainuri, M.Si (...)

Mengetahui, Dekan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik


(4)

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, yang telah melimpahkan rahmat dan hidayahNya, sehingga penulis dapat menyelesaikan skipsi yang berjudul “Pelaksanaan Birokrasi Pemerintah Desa (Studi tentang Pola Hubungan Pemerintah Desa dan Warga dalam Pelaksanaan Pembangunan di Desa Krasak Kecamatan Kedung Jajang Kabupaten Lumajang). Penyelesaian penelitian ini memerlukan pencurahan tenaga dan pikiran, oleh sebab itu diharapkan hasilnya akan banyak memberikan konstribusi, manfaat dan informasi baru tentang pelaksanaan birokrasi pemerintah desa dalam rangka membangun wawasan berfikir dibidang sosial dan upaya meningkatkan pelaksanaan birokrasi yang lebih baik.

Secara sadar kami mengakui, bahwa penelitian ini masih terdapat kekurangan terutama karena penelitian sifatnya kasuistik, sehingga kesimpulan yang dihasilkan tidak dapat digeneralisasi secara umum. Untuk itu, penelitian lebih lanjut sebagai pengembangan fokus penelitian ini sangat diperlukan. Terselesaikannya skripsi ini tidak terlepas dari bantuan dari berbagai pihak. Penulis menyampaikan ucapan terimakasih yang sebesar-besarnya kepada:

1) Kedua orang tuaku, karena pengorbanan dan motivasinya, sehingga kami dapat menyelesaikan perkuliahan sekaligus penulisan skripsi ini.

2) Dr. Tri Sulistyaningsih, M.Si selaku dosen pembimbing sekaligus Kajur Ilmu Politik dan Pemerintahan Universitas Muhammadiyah Malang dan Bapak Drs. Jainuri, M.Si selaku dosen pembimbing yang telah meluangkan waktu dan tenaganya untuk membimbing, mengarahkan, dan menasehati penulis.

3) Bapak Drs. Krishno Hadi, dan Bapak Drs. Imam Hidayat, MM selaku penguji terimakasi atas masukan yang diberikan dalam perbaikan skripsi ini sekaligus rasa simpati saya atas motivasi dan pengorbanannya dalam penyelesaian skripsi ini.

4) Rekan-rekan angkatan 2005 Jurusan FISIP, serta semua pihak yang telah memberikan semangat dan dorongan moral kepada penulis untuk segera menyelesaikan penyusunan skripsi ini.

Akhirnya kami tidak lupa mohon maaf yang sebesar-besarnya selama perkuliahan ini terutama terhadap kekurangan yang ada dalam penelitian ini. Kami tetap berharap adanya kritik dan saran dari semua pihak demi perbaikan penelitian ini. Semoga penelitian ini bermanfaat, Amiin.

Malang, 24-Januari- 2011 Penulis


(5)

SURAT PERNYATAAN

Nama : Mas’ud NIM : 06230034

Jurusan : Ilmu Pemerintahan

Fakultas : Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (ISIP)

Judul Skripsi : Pelaksanaan Birokrasi Pemerintah Desa (Studi tentang Pola Hubungan Pemerintah Desa dan Warga dalam Pelaksanaan Pembangunan di Desa Krasak Kecamatan Kedung Jajang Kabupaten Lumajang).

Dengan ini saya menyatakan bahwa dalam skripsi ini tidak terdapat karya yang pernah diajukan untuk memperoleh gelar kesarjanaan di suatu Perguruan Tinggi, dan sepanjang pengetahuan saya juga tidak terdapat karya atau pendapat yang pernah ditulis atau diterbitkan oleh orang lain, kecuali yang secara tertulis diacu dalam naskah ini dan disebutkan dalam daftar pustaka.

Malang, 24 Januari 2011


(6)

BERITA ACARA BIMBINGAN SKRIPSI

Nama : Mas’ud NIM : 06230034

Jurusan : Ilmu Pemerintahan Program Studi: Strata. 1 (S-1)

Fakultas : Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (ISIP)

Judul Skripsi :Pelaksanaan Birokrasi Pemerintah Desa (Studi tentang Pola Hubungan Pemerintah Desa dan Warga dalam Pelaksanaan Pembangunan di Desa Krasak Kecamatan Kedung Jajang Kabupaten Lumajang).

Pembimbing : 1. Dr. Tri Sulistyaningsih, M.Si 2. Drs. Jainuri, M.Si

Tanggal Bimbingan Paraf Pembimbing Keterangan

I II

Tanggal 17-01-2011 Revisi Bab I /Proposal

Tanggal 22-01-2011 ACC Bab I

Tanggal 27-01-2011 Seminar

Tanggal 12-02-2011 Revisi Bab II/III

Tanggal 16-02-2011 ACC Bab II/III

Tanggal 18-02-2011 Bimbingan Bab IV/V

Tanggal 22-02-2011 Revisi Bab IV/V

Tanggal 16-02-2011 ACC Bab IV dan V

Tanggal 20-02-2011 ACC ujian

Malang, 24-02-2011

Mengetahui,

Dosen Pembimbing I Dosen Pembimbing II

(Dr. Tri Sulistyaningsih, M.Si) (Drs. Jainuri, M.Si)

Dekan

Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik


(7)

ABSTRAKSI

Mas’ud, 06230034. Universitas Muhammadiyah Malang. Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Jurusan Ilmu Pemerintahan. “Pelaksanaan Birokrasi Pemerintah Desa (Studi tentang Pola Hubungan Pemerintah Desa dan Warga dalam Pelaksanaan Pembangunan di Desa Krasak Kecamatan Kedung Jajang Kabupaten Lumajang)”, Pembimbing I: Dr. Tri Sulistyaningsih, M.Si. Pembimbing II: Drs. Jainuri, M.Si

Fenomena birokrasi Pemerintah Desa Krasak Kecamatan Kedung Jajang menarik diteliti mengingat banyaknya penyimpangan-penyimpangan birokrasi, seperti selama ini hak masyarakat untuk memperoleh layanan dari aparatur pemerintah desa terasa belum dapat memenuhi harapan semua pihak. Di sana sini masih ditemui kelemahan-kelemahan yang dampaknya sering merugikan masyarakat yang telah menerima layanan. Fakta empiris yang terjadi dalam proses pembuatan Kartu Kenal Lahir (KK), dari sisi ketepatan waktu pemrosesan terjadi keterlambatan dan perpanjangan birokrasi. Selain itu, masalah pembangunan yang terjadi di Desa Krasak, seperti sarana fisik desa yang ada, banyaknya jalan yang rusak, sumber air yang bermasalah dan pos kamling yang kurang mendukung, sehingga menimbulkan rendahnya kemanan, seperti banyaknya kasus pencurian, perhatian terhadap masyarakat yang rendah dan tidak adanya kordinasi antar apartur desa serta beberapa masalah lainnya dalam hal rendahnya kinerja pemerintah desa dalam meujudkan pembangunan dan kesejahteraan masyarakat.

Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode deskriptif. Teknik pengumpulan data dilakukan melalui: Observasi dan wawancara serta dokumentasi. Setelah dilakukan pemeriksaan keabsahanya, data dianalisis dengan cara penyajian data sekaligus dianalisis dan penarikan kesimpulan.

Dari hasil data yang diperoleh (1). Bahwa pelaksanaan birokrasi di Desa Krasak tidak terintegritasi dengan baik, artinya tidak ada kesesuaian antara tindakan dengan nilai-nilai Pemerintah Desa krasak, dengan kata lain pelaksanaan pembangunan tidak nampak baik fisik maupun non fisik seperti yang direncanakan. Karena selama ini Pemerintah Desa Krasak terkesan tertutup dalam membuat kebijakan pembangunan baik itu berupa informasi, sosial,dan transportasi. Selain itu model pelayanan yang diberikan yang tidak berorientasi pada kepentingan masyarakat desa. Karena Pemerintah desa Krasak tidak mengerti tugas dan fungsi layanan masyarakat, dan sebagai akibat banyaknya layanan masyarakat rakyat yang terbengkalai. (2) Sedangkan kondisi pembangunan dan kesejahteraan masyarakat di Desa Krasak Kecamatan Kedung Jajang Kabupaten Lumajang sangat rendah dan terkesan asal-asalan dan tidak sesuai dengan harapan masyarakat. Itupun hanya kantor desa atau sekitar daerah kantor desa. Sedangkan diluar lingkungan tersebut diabaikan pemerintah desa dan masyarakat cenderung usaha sendiri, seperti membangun saluran air, bahkan


(8)

usaha untuk mendapatkan listrik dengan usaha sendiri tanpa campur tangan kepala desa. Hal ini dapat dilihat bahwa Pemerintah Desa Krasak tidak mempunyai visi dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat desa sebagai indikator tidak ada program yang nampak yang mengarah pada peningkatkan kasejahteraan masyarakat desa. Begitu juga dengan partisipasi masyarakat yang memiliki kesenjangan yang tinggi antara yang pro pemerintah dan yang kontra. (3) Hubungan masyarakat desa dengan pemerintah desa dalam mewujudkan pembangunan dan kesejahteraan masyarakat Desa Krasak Kecamatan Kedung Jajang Kabupaten Lumajang tidak terjalin dengan baik. Hal tanpak pada keterlibatan anggota masyarat tidak begitu diperankan dalam mewujudkan pembangunan desa. Sehingga apa yang menjadi harapan masrakat Desa Krasak dilaksanakan dengan sendirinya tanpa keterlibatan pemerintah desa. Pertemuan antarwarga atau antar unsur-unsur kelompok warga yang tidak pernah berjalan untuk membicarakan masalah desa. Hal ini dikarena pemerintah desa menagnggap bahwa masyarakat Desa Krasak tidak tahu apa-apa mengenai program-program pembangunan, sehingga terkesan tertutup, khususnya mengenai anggaran dana pembangunan dimana masyarakat desa tidak mengetahui jumlah maupun penggunaanya.

Meyetujui,

Dosen Pembimbing I Dosen Pembimbing II


(9)

ABSTRACT

Mas'ud, 06230034. University of Muhammadiyah Malang. Faculty Social Science and Politics, Majors Public Administration Science. " Execution Of Governmental Bureaucracy Countryside (Governmental Study about Pattern Relation of Countryside and Citizen in Execution Development in Countryside of Krasak District of Kedung Jajang Sub-Province of Lumajang)", Counsellor I: Dr. Tri Sulistyaningsih, M.Si. Counsellor II: Drs. Jainuri, M.Si.

Governmental Bureaucracy phenomenon of Countryside Krasak District of checked interesting Kedung Jajang to remember to the number of deviations bureaucracy, like during the time society rights to obtain;get service of governmental officer of countryside felt not yet earned to fulfill expectation all side. Passim still met by weaknesss which its impact often harm society which have accepted service. Empirical fact that happened in course of making Card Recognize To born ( KK), of side accuracy process time happened delay and lengthening of bureaucracy. Besides, problem of development that happened in Countryside of Krasak, like existing countryside physical medium, to the number of damage road;street, source of water having problem and custody post less supporting, causing lowering of scurity, like to the number of theft case, attention to low society and inexistence of coordination between countryside officer and also some other problem in the case lowering of governmental performance of countryside in development existence and prosperity of society.

This research is done by using approach qualitative with descriptive method. Technique data collecting through: Observation and interview and also documentation. After done by its inspection of him, data analysed by presentation of data is at the same time analysed and withdrawal of conclusion.

From result of obtained data (1). That execution of bureaucracy in Countryside of Krasak integrity not better, its meaning there no according to action with Governmental values of Countryside Krasak, equally execution of development do not look physical goodness and also non physical is such as those which planned. Because during the time Government Countryside of Krasak impress closed in making policy of development that goodness in the form of information, transportation and social. Besides given service model which do not orient at importance of countryside society. Because Government of countryside of Krasak do not understand society service function and duty, and as effect of to the number of unifinished people society service. (2) While condition of development and prosperity society in Countryside of Krasak District Kedung Jajang Sub-Province of Lumajang very low and impress is not serious and disagree with society expectation. That is only countryside office or countryside office area. While outside the environment disregarded by government of society and countryside tend to effort alone, like developing aqueduct, even the effort to get electrics by bootstraps nonintervention lead countryside. This matter can be


(10)

seen that Government of Countryside of Krasak don't have vision in improving prosperity countryside society as indicator there no program which look which is flange at mounting of countryside society prosperity. So also with society participation owning high difference which is counter and governmental pro. (3) Public relations countryside with government of countryside in realizing development and prosperity of Countryside society of Krasak District Kedung Jajang Sub-Province of Lumajang do not intertwin better. matter of seen at involvement of member of society do not so played the part of in realizing development of countryside. So that what becoming expectation of society Countryside of Krasak executed by itself without involvement of government countryside. Meeting of between citizen group elements which have never walked to discuss the problem of countryside. This matter because government of countryside assuming that Countryside society of Krasak do not know something concerning development programs, so that impress closed, specially development fund budget where countryside society do not know amount and also.

Aggreeing,

Counsellor I: Counsellor II:


(11)

DAFTAR ISI

Lembar Persetujuan ... i

Lembar Pengesahan ... ii

Lembar Pernyataan ... iii

Lembar Persembahan ... iv

Kata pengantar ... v

Abstraksi ... vi

Daftar Isi ... vii

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah ... 1

B. Rumusan Masalah ... 5

C. Tujuan Penelitian ... 5

D. Manfaat Penelitian ... 6

E. Definisi Konseptual ... 6

F. Definisi Operasional ... 8

G. Metode Penelitian ... 9

1. Jenis Penelitian ... 9

2. Subyek Penelitian ... 10

3. Lokasi Penelitian ... 11

4. Sumber Data ... 11

5. Metode Pengumpulan Data ... 12

6. Teknik Analisa Data ... 14

BAB II KAJIAN TEORI A. Birokrasi.. ... 17

1. Definisi Birokrasi ... 17

2. Teori Birokrasi ... 27

3. Menejemen Birokrasi ... 29

B. Pemerintah Desa ... 34

1. Pengertian Pemerintahan Desa ... 34

2. Pergeseran Birokrasi ... 35

3. Otonomi Desa ... 38

4. Struktur Pemerintahan Desa ... 38

C. Pola Hubungan Pemerintah Desa dengan Warga ... 46

D. Pembangunan Desa ... 48

1. Pengertian Pembangunan ... 48

2. Pendekatan Terhadap pembangunan ... 49


(12)

BAB III. DESKRIPSI WILAYAH

A. Gambaran Lokasi Penelitian ... 53

1. Letak Geografis ... 53

2. Kondisi Penduduk ... 54

3. Struktur Organisasi Desa Krasak ... 56

4. Sarana Pendidikan ... 56

5. Kondisi SDM Perangkat Desa ... 58

B. Pelaksanaan Birokrasi di Desa Krasak Kecamatan Kedung Jajang ... 60

BAB IV. PENYAJIAN DAN ANALISIS DATA A. Pelaksanaan birokrasi di Desa Krasak ... 63

1. Integritas (konsistensi antara tindakan dan nilai) ... 63

2. Transparasi (keterbukaan pemerintahan dalam membuat kebijakan) ... 68

3. Responsif (melayani kebutuhan dan kepentingan sosial) ... 73

B. Kondisi Pembangunan dan Kesejahteraan Masyarakat di Desa Krasak Kec. Kedung Jajang Kabupaten Lumajang ... 77

1. Proses Pembangunan Fisik Desa ... 77

2. Orientasi pada kesejahteraan masyarakat ... 81

3. Pemetaan Partisipasi Masyarakat dalam Pembangunan... 86

4. Evaluasi pembangunan dan kesejahteraan masyarakat ... 88

C. Hubungan masyarakat desa dengan pemerintah desa dalam mewujudkan pembangunan dan kesejahteraan masyarakat Desa Krasak Kec. Kedung Jajang Kabupaten Lumajang... 91

1. Jaringan Antar Elemen Masyarakat dengan Pemerintah Desa ... 91

2. Harmonisasi hubungan masyarakat desa dengan pemerintah desa... 95

3. Penggalangan dan Penggunaan Dana Pembangunan Sarana Fisik Desa . 97 BAB V. PENUTUP A. Kesimpulan ... 101

B. Saran ... 102

DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN


(13)

DAFTAR PUSTAKA

Abdulsyani, 2002. Sosiologi,Skematika dan Terapan. Penerbit, BUMI AKSARA. Adi Suryadi Culla, 2005, Tantangan Reformasi Birokrasi, Unhas

Budi Santoso Priyo, 1995. Birokrasi Pemerintah Orde Baru. Penerbit PT. Granfindo persada Jakarta

Departemen dalam Negeri. 2001. Himpunan Peraturan Perundang-Undangan Bidang Otonomi Daerah, Sekretariat Jendral Depnagri, Jakarta

Dunn, William, N, 1994, Pengantar Analisis Kebijakan Publik, Gadjah Mada university Press, Yogyakarta

Edi Suharto, 2005. Analisis Kebijakan Publik. Jakarta : Bumi Aksara

E Kast Fremont,1990. Organisasi dan menejemen Edisi pertama. Penerbit Bumi Aksara Jakarta

Etzioni Amitai. 1985. Organisasi-organisasi Modern (Foundations of modern sosiology series) . Penerbit Pustaka Bradjaguna

Hasan, M Tholchah dkk, 2003. Metode Penelitian Kualitatif. Malang: Lembaga Penelitian UNISMA.

Ginandjar, Kartasasmita. 1996. Pembangunan Untuk Rakyat, Pertumbuhan dan Pemerataan. Jakarta. Pustaka Cedesindo

Jan Timbergea, Rencana Pembangunan, Jakarta

Kreitner Robert, 2003. Perilaku Organisasi. Penerbit Salembah Empat Grand Wijaya Jakarta

Marbun. Proses Pembangunan Desa Menyongsong Tahun 2000. Penerbit, Erlangga, Jakarta

Miles, Matthew B dan Huberman, A. Michael. 1992. Analisis Data Kualitatif. Jakarta: UI-Press.


(14)

Moenir. 2001. Manajemen Pelayanan Umum di Indonesi. Jakarta : Bumi Aksara Ndraha, Taliziduhu.1988. Metodologi Pemerintahan Indonesia. Jakarta:PT. Bina

Aksara

Osborne David Dan Ted Gaebler,2000. Mewirausahakan Birokrasi. Penerbit PT Pustaka Binaman Prasindo, Jakarta

Peter M. Blau Marshall W. Meyer, 2000, Birokrasi Dalam Masyarakat Modern, Penerbit Prestasi Pustakarya, Jakarta

Robin Stephen P, 2001. Perilaku Organisasi, Penerbit PT Prenhallindo, Jakarta Said, Mas’ud, M. 2007. Birokrasi di Negara Birokratis : Malang Press

Saiman, M.Si, dkk. 2004 . Pengantar Pembangunan

Sarundajang, 2003, Birokrasi dalam Otonomi Daerah. Penerbit Pustaka Sinar Harapan Jakarta

Siagian, Sondang. 1988. Administrasi Pembangunan. Gunung Agung. Jakarta Soehartono, Irawan. 2002. Metode Penelitian Sosial. Bandung

Soul M. Kattz, terjemahan Tjahya Supriatna, 2000. Organisasi dan Koordinasi Pembangunan, Jakarta

Toha Miftah , 1987, Prespektif prilaku birokrasi, Penerbit Rajawali Pers Jakarta

Sumber lain:

Keputusan Menteri Dalam Negeri Nomor 47 Tahun 2002 tentang Administrasi Desa

Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 Tentang Pemerintahan Daerah UU Otonomi Daerah no 32 Tahun 2004 Tentang Pemerintahan Daerah PP No 72 tahun 2005 tentang Desa


(15)

KONDISI INFRASTRUKTUR DESA KRASAK

BAHAN PENELITIAN (GUIDE INTERVIW)


(16)

1. Bagaimana konsistensi antara tindakan dan nilai Pemerintah Desa dalam Pelaksanaan Pembangunan di Desa Krasak?

2. Sejauh mana keterbukaan pemerintahan dalam membuat kebijakan Pembangunan di Desa Krasak Kec. Kedung Jajang?

3. Bagaimana selama ini kinerja Pemerintah Desa dalam melayani kebutuhan dan kepentingan sosial di Desa Krasak?

4. Pembangunan apa saja yang sudah dilaksanakan Pemerintah Desa dalam pembangunan fisik desa?

5. Sejauh mana Pemerintah Desa beritikad untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat di Desa Krasak?

6. Strategi apa yang digunakan Pemerintah Desa dalam Pemetaan partisipasi masyarakat dalam pembangunan?

7. Bagaimana penilaian bapak/ibu tentang kinerja Pemerintah Desa dalam pembangunan dan kesejahteraan masyarakat di Desa Krasak?

8. Bagaimana selama ini jaringan antar elemen masyarakat dengan pemerintah desa dalam mewujudkan pembangunan?

9. Bagaimana selama ini hubungan masyarakat desa dengan pemerintah desa dalam mewujudkan pembangunan dan kesejahteraan masyarakat Desa Krasak?

10. Strategi apa yang digunakan pemerintah desa terkait dengan penggalangan dan penggunaan sumber dana untuk pembangunan sarana fisik desa

Informan:

a. Kepala dan sekretaris desa

b. Ketua dan skretaris BPD serta 2 (dua) anggota BPD c. LPMD

d. Kaur Pembangunan

e. Masyarakat dan tokoh masyarakat


(17)

1

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Didalam PP No. 72 Tahun 2005 disebutkan bahwa Pemerintahan Desa adalah penyelenggaraan urusan pemerintahan oleh Pemerintah Desa dan Badan Permusyawaratan Desa dalam mengatur dan mengurus kepentingan masyarakat setempat berdasarkan asal-usul dan adat istiadat setempat yang diakui dan dihormati dalam sistem Pemerintahan Negara Kesatuan Republik Indonesia.

Hal ini menunjukkan, bahwa pemerintahan desa adalah merupakan bagian dari pemerintahan nasional dari suatu Negara, yang didalam penyelanggaraannya terdapat dua unsur penting yakni: Pemerintah Desa dan BPD, dan yang menunjukkan pada kegiatan-kegiatan yang dilakukan oleh lembaga-lembaga/institusi tertentu yang terlegitimasi untuk melekukan apa yang menjadi kepentingan masyarakat desa. Lebih jauh dari itu, pada pelaksanaan otonomi daerah, secara empiris juga membawa perubahan dan inovasi dari sistem penyelenggaraan pemerintahan desa yang merupakan ujung tombak pemerintahan yang berfungsi sebagai pengayom, pembina, pelayan, penggerak partisipasi masyarakat dan sub sistem dalam sistem penyelenggaraan pemerintahan nasional, sehingga desa memiliki kewenangan untuk mengatur dan mengurus kepentingan masyarakatnya berdasarkan adat istiadat setempat.1

1

Departemen dalam Negeri. 2001. Himpunan Peraturan Perundang-Undangan Bidang Otonomi Daerah, Sekretariat Jendral Depnagri, Jakarta.Hlm:4


(18)

2

Landasan pemikiran dalam pengaturan mengenai pemerintahan desa adalah keanekaragaman, partisipasi, otonomi asli dan pemberdayaan masyarakat. Dalam wujudnya pemerintah desa tidak lagi merupakan level administrasi terendah, sistem administrasi yang dikembangkan dalam pemerintahan desa adalah layanan administrasi yang sesuai dengan kebutuhan riil masyarakat, hal ini untuk menciptakan layanan yang cepat dan efisien. Kebutuhan ini merupakan kepentingan umum yaitu suatu bentuk kepentingan yang menyangkut masyarakat yang disesuaikan dengan norma dan aturan yang kepentingan tersebut bersumber pada kebutuhan hidup orang banyak/masyarakat setempat.2

Oleh sebab itu hal terpenting dari otonomi desa sebagai daerah otonom adalah layanan terhadap masyarakat desa dalam rangka pemenuhan kebutuhan masyarakat atau kepentingan umum. Untuk pencapaian tujuan pembangunan tentunya ada permasalahan yang harus diatasi atau dicarikan solusinya. Masalah pembangunan secara umum adalah sebagai berikut:

1. Keterbatasan kemampuan pembangunan pemerintah untuk mencurahkan dana yang lebih besar untuk membangun sarana dan prasarana.

2. Keterbatasan Sumber Daya Manusia (SDM) di wilayah terbelakang. 3. Masalah dalam menghadapi tantangan globalisasi.

4. Sulitnya menarik investasi swasta sebagai sumber dan pemacu pertumbuhan ke wilayah pedesaan.3

Pembangunan yang dilaksanakan di ruang lingkup lebih kecil seperti di wilayah pedesaan juga akan menghadapi masalah dan tantangan. Sebagaimana dijelaskan oleh Kartasasmita bahwa masalah pembangunan di pedesaan adalah sebagai berikut:

2

Moenir. 2001. Manajemen Pelayanan Umum di Indonesi. Jakarta : Bumi Aksara.Hlm:10

3


(19)

3

1. Lemahnya keterkaitan kegiatan ekonomi antara daerah perkotaan dan pedesaan.

2. Keterbatasan SDM yang berkualitas di daerah pedesaan sehingga menyebabkan rendahnya produktivitas dan kemampuan masyarakat untuk berpartisipasi secara aktif dalam pembangunan.

3. Kurangnya sarana dan prasarana perhubungan di daerah pedesaan, khususnya yang menghubungkan suatu kawasan miskin dengan kawasan yang lebih maju.4

Fokus utama yang menjadi prioritas dalam pembangunan adalah usaha usaha untuk mencapai perbaikan ekonomi dan cara berpikir masyarakat yang tidak terbatas pada, golongan elit saja, melainkan secara menyeluruh dan merata sampai lapisan masyarakat lapisan terbawah. Pembangunan semacam ini biasanya secara nyata diwujudkan dalam kegiatan memberikan pelengkapan hidup material seperti pangan, pakaian, kesehatan, pendidikan dan meningkatkan keamanan masyarakat berdasarkan pada realitas, sosial.5

Dari sinilah yang kemudian menjadikan hal yang penting peranan birokrasi pemerintah desa, sehingga pelaksanaannya diperlukan untuk mencapai tujuan pembangunan, khususnya pembangunan sarana prasarana desa atau infrastruktur desa sesuai dengan program dan perencanaan pembangunan desa. Pemerintah desa mempunyai peranan yang sangat penting dalam menentukan pembangunan di daerahnya, khususnya masalah layanan, bahkan perannya terasa sangat penting karena menyangkut kepentingan umum, bahkan kepentingan rakyat secara keseluruhan. Tugas ini bagi pemerintah desa merupakan representasi dari kedaulatan rakyat, melayani kepentingan rakyat.

4

Ibid;386

5


(20)

4

Fungsi ideal pemerintah seperti ini sekaligus merupakan landasan etis yang senantiasa dituntut oleh masyarakat sebagai landasan operasional untuk penyelenggaraan pemerintahan.

Dari hasil observasi Desa Krasak Kec. Kedung Jajang diperoleh, bahwa masyarakat desa apapun kelompok bahkan individu-individu sekalipun memerlukan layanan dan harus disadari bahwa banyak sisi kehidupan sehari-hari yang erat kaitannya dengan fungsi layanan yang diemban oleh pemerintah desa, mulai dari Kartu Susunan Keluarga (KSK), Surat Kenal Lahir (KKL), Kartu Tanda Penduduk (KTP) dan penyediaan berbagai fasilitas umum lainnya. Selama ini hak masyarakat untuk memperoleh layanan dari aparatur pemerintah desa terasa belum dapat memenuhi harapan semua pihak. Di sana sini masih ditemui kelemahan-kelemahan yang dampaknya sering merugikan masyarakat yang telah menerima layanan. Fakta empiris yang terjadi dalam proses pembuatan Kartu Kenal Lahir (KK), dari sisi ketepatan waktu pemrosesan terjadi keterlambatan dan perpanjangan birokrasi. Belum lagi pejabat yang menangani yaitu Kepala Urusan Pemerintahan sering tidak ada ditempat, sehingga masyarakat harus menunggu.

Selain itu, masalah pembangunan yang terjadi di Desa Krasak, seperti sarana fisik desa yang ada, banyaknya jalan yang rusak, sumber air yang bermasalah dan pos kamling yang kurang mendukung, sehingga menimbulkan rendahnya kemanan, seperti banyaknya kasus pencurian, perhatian terhadap masyarakat yang rendah dan tidak adanya kordinasi antar apartur desa serta beberapa masalah lainnya dalam hal rendahnya kinerja pemerintah desa dalam meujudkan pembangunan dan kesejahteraan masyarakat.


(21)

5

Lebih jauh perangkat desa cenderung untuk mengutamakan kepentingan sendiri dengan menempatkan dirinya sebagai majikan dari pada pelayan masyarakat, hal ini nampak pada sikap mempertahankan status quo pola layanan masyarakat yang menunggu dari pada menjemput dengan dalih “siapa yang butuh, maka harus meminta”, serta pendekatan kekuasaan.6

Dari permasalahan di atas, penulis ingin lebih jauh meneliti sejauh mana pelaksanaan birokrasi Pemerintah Desa di Desa Krasak Kecamatan Kedung Jajang Kabupaten Lumajang yang difokuskan pada pola hubungan Pemerintah Desa dan warga dalam pelaksanaan pembangunan di Desa Krasak Kecamatan Kedung Jajang Kabupaten Lumajang.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan apa yang telah diuraikan dalam latar belakang di atas, maka permasalahan dalam penelitian ini dirumuskan adalah bagaimanakah pelaksanaan birokrasi di Desa Krasak Kecamatan Kedung Jajang Kabupaten Lumajang, khususnya hubungan masyarakat desa dengan pemerintah desa dalam mewujudkan pembangunan fisik Desa Krasak Kecamatan Kedung Jajang Kabupaten Lumajang?

C. Tujuan Penelitian

Dari rumusan masalah dan latar belakang di atas, yang menjadi tujuan penelitian, adalah untuk mengetahui pelaksanaan birokrasi di Desa Krasak Kec. Kedung Jajang Kabupaten Lumajang khususnya hubungan masyarakat desa

6

Ginandjar, Kartasasmita. 1996. Pembangunan Untuk Rakyat, Pertumbuhan dan Pemerataan. Jakarta. Pustaka Cedesindo


(22)

6

dengan pemerintah desa dalam mewujudkan pembangunan fisik Desa Krasak Kecamatan Kedung Jajang Kabupaten Lumajang.

D. Manfaat Penelitian

1.Secara Akademis

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat menambah referensi dalam bentuk informasi dan pengetahuan, terutama bagi mereka yang tertarik terhadap permasalahan kinerja aparatur pemerintahan desa sebagai upaya peningkatan ilmu dibidang ilmu sosial dan pemerintahan. 2. Secara Praktis

Diharapkan dengan penelitian ini dapat memberikan sumbangan pemikiran dan kontribusi bagi Desa Krasak Kecamatan Kedung Jajang Kabupaten Lumajang tentang langkah-langkah strategis dalam melaksanakan fungsi pemerintahan dalam pembangunan.

E.Definisi Konseptual

Di dalam membahas suatu ilmu pengetahuan, kita sering diperhadapkan pada suatu istilah. Istilah tersebut mengandung banyak arti dan pengertian yang berbeda, sehingga apabila kita menggunakan satu istilah saja akan terasa kurang memuaskan dalam persamaan artinya. Untuk mencegah terjadinya salah pengertian terhadap istilah itu, maka penulis menggunakan batasan-batasan yang akan dipakai dalam penulisan skripsi ini. Pembatasan konsep yang digunakan disesuaikan dengan judul dalam penelitian ini. Artinya definisi konseptual menguraikan istilah atau konsep yang terkait pada penelitian yang dilakukan. Untuk itu akan dijelaskan sebagai berikut:


(23)

7

1. Birokrasi

Birokrasi adalah setiap organisasi yang terdiri atas para pejabat yang diangkat, di mana fungsi utamanya adalah untuk melaksanakan (to implement) kebijakan-kebijakan yang telah diambil oleh para pengambil keputusan (decision makers). Idealnya, birokrasi merupakan suatu sistem rasional atau struktur yang terorganisir yang dirancang sedemikian rupa guna memungkinkan adanya pelaksanaan kebijakan publik yang efektif dan efisien.

Dalam literatur ilmu administrasi negara dan politik sering diberikan dalam beberapa pengertian, terdapat tujuh pengertian yang terkandung dalam istilah birokrasi yaitu:7

a. Rational organization (Organisasi yang rasional) b. Organization Inefficiency (ketidak efisienan organisasi) c. Role of officials (pemerintahan alah pejabat)

d. Public Administration (administrasi negara)

e. Administration by official (administrasi oleh pejabat)

f. Type of organization with specific characteristic and quality as hierarchies and rule. (bentuk organisasi dengan ciri dan kualitas tertentu seperti hirarki dan peraturan-peraturan)

g. An essential quality of modern society. (salah satu ciri sdan esensial dari masyarakat modern).

Dari beberapa macam pengertian tersebut diatas disistimatiskan dalam tiga kategori yaitu, pertama birokrasi dalam pengertian yang baik dan rasional (Bureao rationality) seperti yang terkandung dalam pengertian Hegelia Buireaucracy dan Weberian, Buireaucracy, birokrasi dalam pengertian penyakit (Buireao pathology) seperti yang diungkapkan oleh Karl Marx, Lasky, Robert Michaels Donal, P. Warick dan ketika

7

Budi Santoso Priyo, 1995. Birokrasi Pemerintah Orde Baru. Penerbit PT. Granfindo persada Jakarta


(24)

8

birokrasi dalam pengertian netral (Value free) dari pandangan penganut pandangan tersebut kita uraikan sebagai berikut. Hegel berpendapat bila masyarakat dalam suatu negara mengatur dirinya sendiri akan terjadi kekacauan oleh karenanya perlu adanya struktur yang menjebatani antara the state yang merefleksikan kepentingan umum, dan civil society yang terdiri dari berbagai kepentingan khusus dalam masyarakat. Sementara Weber melihat birokrasi sebagai suatu yang legal rasional dan menjadi tipe ideal birokrasi seperti yang konsepnya yang sudah dijelaskan dalam pendahuluan.

2.Pemerintah Desa

Menurut Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 Tentang Pemerintahan Daerah dijelaskan dalam pasal 200 ayat (1) bahwa Pemerintahan desa adalah Badan Permusyawaratan Desa yang mengurus kepentingan masyarakat setempat berdasarkan asal-usul dan adat istiadat setempat yang diakui dan dihormati dalam sistem Pemerintahan Negara Kesatuan Republik Indonesia”.8

F.Definisi Operasional

Definisi Operasional merupakan salah satu langkah penting dalam penelitian karena berperan sebagai alat untuk mengukur variabel. Untuk menilai variabel dapat dilihat melalui indikasi dengan indikator yang ada atau terjadi, berdasarkan beberapa indikator:

8


(25)

9

1. Pelaksanaan birokrasi di Desa Krasak Kec. Kedung Jajang Kabupaten Lumajang.

a. Integritas (konsistensi antara tindakan dan nilai)

b.Transparasi (keterbukaan pemerintahan dalam membuat kebijakan) c. Responsif (melayani kebutuhan dan kepentingan sosial)

2. Kondisi pembangunan dan kesejahteraan masyarakat di Desa Krasak Kec. Kedung Jajang Kabupaten Lumajang.

a. Proses pembangunan fisik desa

b.Orientasi pada kesejahteraan masyarakat

c. Pemetaan partisipasi masyarakat dalam pembangunan d.Evaluasi pembangunan dan kesejahteraan masyarakat

3. Hubungan masyarakat desa dengan pemerintah desa dalam mewujudkan pembangunan dan kesejahteraan masyarakat Desa Krasak Kec. Kedung Jajang Kabupaten Lumajang

a. Jaringan antar elemen masyarakat dengan pemerintah desa b. Harmonisasi hubungan masyarakat desa dengan pemerintah desa c. Penggalangan dan penggunaan sumber dana untuk pembangunan

sarana fisik desa

G. Metode Penelitian

1. Jenis Penelitian

Penelitian ini menggunakan pendekatan deskriptif, dengan alasan agar dapat menggali informasi yang mendalam mengenai objek yang diteliti. Metode deskriptif sebagai prosedur pemecahan masalah yang diteliti


(26)

10

berdasarkan fakta-fakta yang ada, sehingga tujuan dari metode deskripstif adalah untuk menggambarkan tentang suatu masyarakat atau kelompok tertentu atau gambaran tentang gejala sosial. 9

Dalam penelitian ini menggunakan metode penelitian diskriptif dengan alasan bahwa dalam penelitian ini berupaya menggali data, yaitu data berupa pandangan responden dalam bentuk cerita rinci atau asli. Kemudian responden bersama peneliti memberikan penafsiran, sehingga dapat memunculkan suatu temuan atau mengembangkan temuan dan memberikan informasi tentang pelaksanaan birokrasi di Desa Krasak Kecamatan Kedung Jajang Kabupaten Lumajang.

2. Subyek Penelitian

Peneliti telah menetapkan para informan penelitian secara puposive sampling yaitu memilih informan yang dianggap memahami permasalahan yang akan diteliti secara mendalam dan dapat dipercaya menjadi sumber data.10 Terutama masalah peranan kepala desa terhadap pembangunan dan pemberdayaan desa, maka subyek penelitiannya adalah:

a. Kepala dan sekretaris desa

b. Ketua dan skretaris BPD serta 2 (dua) anggota BPD c. LPMD

d. Kaur Pembangunan

e. Masyarakat dan tokoh masyarakat

9

Soehartono, Irawan. 2002. Metode Penelitian Sosial. Bandung: hlm:35

10

Hasan, M Tholchah dkk “Metode Penelitian Kualitatif” Malang: Lembaga Penelitian UNISMA, 2003. Hal 142


(27)

11

3. Lokasi Penelitian

Lokasi penelitian merupakan tempat dimana penelitian dilakukan, untuk mendapatkan informasi serta data-data yang diperlukan oleh peneliti untuk menunjang penelitian ini. Lokasi penelitian ini dilaksanakan di Desa Krasak Kecamatan Kedung Jajang Kabupaten Lumajang, dengan pertimbangan kemudahan akses informasi data dan subyek utama penelitian dilakukan.

4. Sumber Data

a. Data Primer

Data primer adalah salah satu sumber data yang diperoleh secara langsung dari nara sumber yang dapat dipercaya dalam memberikan informasi yang berkaitan dengan judul peneliti. Data primer dalam penelitian ini adalah seluruh unsur yang berkaitan dengan masalah yang diangkat dalam penelitian ini seperti orang yang terlibat langsung, yaitu Kepala/sekretaris desa, Ketua dan sekretaris BPD, 2 (dua) anggota BPD LPMD dan Kaur Pembangunan serta tokoh masyarakat dan masyarakat setempat.

b. Data Skunder

Data Sukunder adalah data yang digunakan untuk mendukung data primer. Data skunder tersebut adalah tokoh agama, tokoh pemudah, petani, pedagang dan dokumen-dokumen resmi, koran-koran maupun dari internet atau televisi, perundang-undangan yang berhubungan dan berkaitan dengan penelitian ini serta masyarakat umum yang juga menjadi bagian penting dalam penelitian ini.


(28)

12

5. Teknik Pengumpulan Data

Pada dasarnya penelitian ini dilakukan untuk mendapatkan data mengenai masalah yang menjadi obyek penelitian, maka diperlukan alat pengambilan data sesuai permasalahan yang diteliti, sebab kualitas data ditentukan oleh alat pengumpulan data. Pengumpulan data ini bertujuan untuk mengumpulkan atau memperoleh data yang ada dilapangan secara akurat dan sesuai dengan fakta yang ada dilapangan, agar dapat memecahkan permasalahan yang ada dalam penelitian ini. Adapun teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

1) Wawancara (interview)

Wawancara adalah pembicaraan dengan maksud tertentu. Pembicaraan itu dilakukan oleh dua pihak, yaitu pewawancara (interviewer) yang mengajukan pertanyaan dan terwawancara yang memberikan jawaban atas pertanyaan itu. Maksud mengadakan wawancara, seperti ditegaskan oleh Lincoln dan Guba, antara lain: mengkonstruksi mengenai orang, kejadian, organisasi, perasaan, motivasi, tuntutan, kepedulian dan lain-lain kebulatan; merekonstruksi kebulatan-kebulatan demikian sebagai yang diharapkan untuk dialami pada masa yang akan datang; memverifikasi, mengubah, dan memperluas informasi yang diperoleh orang lain, baik manusia maupun bukan manusia (triangulasi); dan memverifikasi, mengubah dan memperluas konstruksi yang dikembangkan oleh peneliti sebagai pengecek anggota. Dengan adanya wawancara ini diharapkan tidak terjadi


(29)

13

perbedaan pengertian antara peneliti dengan responden, serta teknik ini digunakan untuk memperoleh data primer dari subyek peneliti secara langsung.11

Dalam penelitian ini wawancara hanya diajukan pertanyaan-pertanyaan secara bebas dan leluasa tanpa terkait dengan susunan pertanyaan yang telah disiapkan sebelumnya. Tetapi tetap terpusat pada satu pokok masalah yaitu implementasi birokrasi di Desa Krasak. Keadaan demikian ini memungkinkan wawancara berlangsung secara luwes, arahnya bisa berlangsung secara lebih terbuka, sehingga dapat diperoleh informasi yang lebih lengkap dan pembicara tidak terlalu terpaku dan pada akhirnya menjemukan kedua belah pihak.

2) Observasi

Observasi adalah suatu usaha untuk mengumpulkan data yang dilakukan secara sistematis, dengan prosedur yang standart. Artinya data dapat diperoleh secara langsung dalam keadaan sadar dari objek penelitian dengan melakukan pengamatan yang sistematis dengan cara merekam kejadian dan mencatatnya. 3) Dokumentasi

Dokumentasi adalah teknik pengumpulan data dan informasi melalui pencarian dan penemuan bukti-bukti. Metode ini merupakan metode pengumpulan data yang berasal dari sumber non-manusia. Selain itu, dikatakan juga bahwa dokumentasi juga dapat dikategorikan peneliti sebagai sumber data sekunder atau pendukung.

11


(30)

14

6. Teknik Analisa Data

Analisa data adalah proses penyederhanaan data kedalam bentuk yang lebih mudah dibaca dan diinterpretasikan. Analisa data yang dipergunakan dalam penelitian kali ini adalah kualitatif. Dari penelitian ini maka data akan dianalisa dengan pelukisan keadaan obyek berdasarkan data obyektif, sehingga data-data yang ada dapat disimpulkan setelah analisa. Adapun tahapan dalam menganalisa data adalah sebagai berikut :

1.Pengumpulan Data, yang terdiri dari :

a)Mengedit data, yaitu memeriksa data yang terkumpul berkenaan dengan kelengkapan dan kebenaran sehingga siap untuk diproses lebih lanjut. b)Mengkode data, yaitu data yang terkumpul diberi kode tertentu dan

dikelompokkan.

c)Klasifikasi data, yaitu mengadakan seleksi data yang terkumpul sesuai dengan sumber data masing-masing.

2.Pengelolaan dan penyajian data dilakukan setelah data terkumpul diklasifikasikan dengan beberapa kebutuhan, kemudian dilakukan pengelolaan data dengan cara mengklasifikasikan dalam bentuk uraian. 3.Pengembangan dan pengambilan alternatif yaitu setelah data diolah maka

diambil beberapa alternatif yang terbaik atau dijadikan bahan penyampaian informasi dan pengambilan keputusan.12

12


(31)

15

Oleh karenanya dengan menerapkan metode analisa yang lazim digunakan dalam penelitian lapangan. Peneliti berpedoman pada tahapan penelitian, bahwa:

1. Analisa data dalam penelitian lapangan dilakukan secara jalin-menjalin dengan proses pengamatan.

2. Berusaha menemukan kesamaan dan perbedaan berkenaan dengan gejala sosial yang diamati, dan menemukan penyimpangan-penyimpangan pola-pola tindakan atau norma sosial tersebut.

3. Membentuk taksonomi tindakan sosial yang diamati.

4. Menyusun secara tentatif proposisi-proposisi teoritis, berkenaan dengan hubungan antar kategori yang dikembangkan atau dihasilkan dari penyusunan taksonomi tersebut diatas.

5. Melakukan pengamatan lebih lanjut terhadap tindakan sosial yang berkaitan dengan proposisi-proposisi sementara.

6. Mengevaluasi proposisi teoritis untuk menghasilkan kesimpulan.

7. Untuk mencegah penarikan kesimpulan secara subyektif, dilakukan upaya: (a) mengembangkan intersubyektif melalui diskusi, (b) menjaga kepekaan sosial dan kesadaran sebagai peneliti.

Dengan demikian, peneliti harus aktif selama pengumpulan data, selanjutnya aktif di antara kegiatan reduksi, penyajian, dan penarikan kesimpulan atau verifikasi sebagaimana digambarkan Milles dan Huberman.13

13

Miles, Matthew B dan Huberman, A. Michael. 1992. Analisis Data Kualitatif. Jakarta: UI-Press. Hlm: 23.


(32)

16

Sumber: Miles, Matthew B dan Huberman, A. Michael. 1992. Analisis Data Kualitatif. Jakarta: UI-Press. Hlm: 2314

Sebelum analisis data dilakukan, maka data yang sedang dan telah dikumpulkan terlebih dahulu disajikan dalam bentuk seperti yang disarankan Lincoln dan Guba. yaitu data dalam penelitian kualitatif disajikan dalam bahasa yang tidak formal, dalam susunan kalimat sehari-hari dan pilihan kata atau konsep asli responden, cukup rinci serta tanpa ada interpretasi dan evaluasi dari peneliti.

14

Ibid. Hlm: 20.

Pengum pulan Dat a

Kesimpulan-kesim pulan: Penar ikan dan Verifikasi Reduksi


(1)

3. Lokasi Penelitian

Lokasi penelitian merupakan tempat dimana penelitian dilakukan, untuk mendapatkan informasi serta data-data yang diperlukan oleh peneliti untuk menunjang penelitian ini. Lokasi penelitian ini dilaksanakan di Desa Krasak Kecamatan Kedung Jajang Kabupaten Lumajang, dengan pertimbangan kemudahan akses informasi data dan subyek utama penelitian dilakukan.

4. Sumber Data a. Data Primer

Data primer adalah salah satu sumber data yang diperoleh secara langsung dari nara sumber yang dapat dipercaya dalam memberikan informasi yang berkaitan dengan judul peneliti. Data primer dalam penelitian ini adalah seluruh unsur yang berkaitan dengan masalah yang diangkat dalam penelitian ini seperti orang yang terlibat langsung, yaitu Kepala/sekretaris desa, Ketua dan sekretaris BPD, 2 (dua) anggota BPD LPMD dan Kaur Pembangunan serta tokoh masyarakat dan masyarakat setempat.

b. Data Skunder

Data Sukunder adalah data yang digunakan untuk mendukung data primer. Data skunder tersebut adalah tokoh agama, tokoh pemudah, petani, pedagang dan dokumen-dokumen resmi, koran-koran maupun dari internet atau televisi, perundang-undangan yang berhubungan dan berkaitan dengan penelitian ini serta masyarakat umum yang juga menjadi bagian penting dalam penelitian ini.


(2)

5. Teknik Pengumpulan Data

Pada dasarnya penelitian ini dilakukan untuk mendapatkan data mengenai masalah yang menjadi obyek penelitian, maka diperlukan alat pengambilan data sesuai permasalahan yang diteliti, sebab kualitas data ditentukan oleh alat pengumpulan data. Pengumpulan data ini bertujuan untuk mengumpulkan atau memperoleh data yang ada dilapangan secara akurat dan sesuai dengan fakta yang ada dilapangan, agar dapat memecahkan permasalahan yang ada dalam penelitian ini. Adapun teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

1) Wawancara (interview)

Wawancara adalah pembicaraan dengan maksud tertentu. Pembicaraan itu

dilakukan oleh dua pihak, yaitu pewawancara (interviewer) yang mengajukan

pertanyaan dan terwawancara yang memberikan jawaban atas pertanyaan itu. Maksud mengadakan wawancara, seperti ditegaskan oleh Lincoln dan Guba, antara lain: mengkonstruksi mengenai orang, kejadian, organisasi, perasaan, motivasi, tuntutan, kepedulian dan lain-lain kebulatan; merekonstruksi kebulatan-kebulatan demikian sebagai yang diharapkan untuk dialami pada masa yang akan datang; memverifikasi, mengubah, dan memperluas informasi yang diperoleh orang lain, baik manusia maupun bukan manusia (triangulasi); dan memverifikasi, mengubah dan memperluas konstruksi yang dikembangkan oleh peneliti sebagai pengecek anggota. Dengan adanya wawancara ini diharapkan tidak terjadi


(3)

untuk memperoleh data primer dari subyek peneliti secara langsung.11

Dalam penelitian ini wawancara hanya diajukan pertanyaan-pertanyaan secara bebas dan leluasa tanpa terkait dengan susunan pertanyaan yang telah disiapkan sebelumnya. Tetapi tetap terpusat pada satu pokok masalah yaitu implementasi birokrasi di Desa Krasak. Keadaan demikian ini memungkinkan wawancara berlangsung secara luwes, arahnya bisa berlangsung secara lebih terbuka, sehingga dapat diperoleh informasi yang lebih lengkap dan pembicara tidak terlalu terpaku dan pada akhirnya menjemukan kedua belah pihak.

2) Observasi

Observasi adalah suatu usaha untuk mengumpulkan data yang dilakukan secara sistematis, dengan prosedur yang standart. Artinya data dapat diperoleh secara langsung dalam keadaan sadar dari objek penelitian dengan melakukan pengamatan yang sistematis dengan cara merekam kejadian dan mencatatnya.

3) Dokumentasi

Dokumentasi adalah teknik pengumpulan data dan informasi melalui pencarian dan penemuan bukti-bukti. Metode ini merupakan metode pengumpulan data yang berasal dari sumber non-manusia. Selain itu, dikatakan juga bahwa dokumentasi juga dapat dikategorikan peneliti sebagai sumber data sekunder atau pendukung.

11


(4)

6. Teknik Analisa Data

Analisa data adalah proses penyederhanaan data kedalam bentuk yang lebih mudah dibaca dan diinterpretasikan. Analisa data yang dipergunakan dalam penelitian kali ini adalah kualitatif. Dari penelitian ini maka data akan dianalisa dengan pelukisan keadaan obyek berdasarkan data obyektif, sehingga data-data yang ada dapat disimpulkan setelah analisa. Adapun tahapan dalam menganalisa data adalah sebagai berikut :

1.Pengumpulan Data, yang terdiri dari :

a)Mengedit data, yaitu memeriksa data yang terkumpul berkenaan dengan

kelengkapan dan kebenaran sehingga siap untuk diproses lebih lanjut.

b)Mengkode data, yaitu data yang terkumpul diberi kode tertentu dan

dikelompokkan.

c)Klasifikasi data, yaitu mengadakan seleksi data yang terkumpul sesuai

dengan sumber data masing-masing.

2.Pengelolaan dan penyajian data dilakukan setelah data terkumpul

diklasifikasikan dengan beberapa kebutuhan, kemudian dilakukan

pengelolaan data dengan cara mengklasifikasikan dalam bentuk uraian.

3.Pengembangan dan pengambilan alternatif yaitu setelah data diolah maka

diambil beberapa alternatif yang terbaik atau dijadikan bahan penyampaian

informasi dan pengambilan keputusan.12

12


(5)

digunakan dalam penelitian lapangan. Peneliti berpedoman pada tahapan penelitian, bahwa:

1. Analisa data dalam penelitian lapangan dilakukan secara jalin-menjalin

dengan proses pengamatan.

2. Berusaha menemukan kesamaan dan perbedaan berkenaan dengan

gejala sosial yang diamati, dan menemukan penyimpangan-penyimpangan pola-pola tindakan atau norma sosial tersebut.

3. Membentuk taksonomi tindakan sosial yang diamati.

4. Menyusun secara tentatif proposisi-proposisi teoritis, berkenaan dengan

hubungan antar kategori yang dikembangkan atau dihasilkan dari penyusunan taksonomi tersebut diatas.

5. Melakukan pengamatan lebih lanjut terhadap tindakan sosial yang

berkaitan dengan proposisi-proposisi sementara.

6. Mengevaluasi proposisi teoritis untuk menghasilkan kesimpulan.

7. Untuk mencegah penarikan kesimpulan secara subyektif, dilakukan

upaya: (a) mengembangkan intersubyektif melalui diskusi, (b) menjaga kepekaan sosial dan kesadaran sebagai peneliti.

Dengan demikian, peneliti harus aktif selama pengumpulan data, selanjutnya aktif di antara kegiatan reduksi, penyajian, dan penarikan kesimpulan atau

verifikasi sebagaimana digambarkan Milles dan Huberman.13

13

Miles, Matthew B dan Huberman, A. Michael. 1992. Analisis Data Kualitatif. Jakarta: UI-Press. Hlm: 23.


(6)

Sumber: Miles, Matthew B dan Huberman, A. Michael. 1992. Analisis

Data Kualitatif. Jakarta: UI-Press. Hlm: 2314

Sebelum analisis data dilakukan, maka data yang sedang dan telah dikumpulkan terlebih dahulu disajikan dalam bentuk seperti yang disarankan Lincoln dan Guba. yaitu data dalam penelitian kualitatif disajikan dalam bahasa yang tidak formal, dalam susunan kalimat sehari-hari dan pilihan kata atau konsep asli responden, cukup rinci serta tanpa ada interpretasi dan evaluasi dari peneliti.

14

Ibid. Hlm: 20.

Pengum pulan Dat a

Kesimpulan-kesim pulan: Penar ikan dan Verifikasi Reduksi