Sistem Kaderisasi Partai Keadilan Sejahtera (Studi Etnografi Antropologi Politik Tentang Sistem Kaderisasi PKS di Kota Medan)

BAB II
GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN

2.1

Mengenal Kota Medan

2.1.1

Sejarah Kota Medan
Kota Medan adalah ibukota Provinsi Sumatera Utara.Kota

ini

merupakan kota terbesar di Provinsi Sumatera Utara. Kota Medan merupakan
pintu gerbang wilayah Indonesia bagian barat dan juga sebagai pintu gerbang
bagi para wisatawan untuk menuju objek wisata seperti Kota Brastagi di
dataran tinggi Tanah Karo, penangkaran orangutan di Kabupaten Langkat dan
Danau Toba di Kota Prapat.Kata Medan berasal dari bahasa Karo yaitu
meudan yang berarti sembuh.Hal ini dikarenakan Guru Patimpus yang


merupakan seorang tabib (penyembuh) pada zamannya saat Kota Medan
masih merupakan sebuah perkampungan.
Keberadaan Kota Medan ini tak lepas dari sejarah yang panjang,
dimulai dari dibangunnya Kampung Medan Puteri oleh Guru Patimpus
Sembiring Pelawi pada tahun 1950.Kota Medan berkembang semenjak Guru
Patimpus membangun kampung tersebut.Guru Patimpus adalah seorang putra
ber-etnis Karo bermarga Sembiring Pelawi dan beristrikan putri Datuk Pulo
Berayan. Dalam bahasa Karo, kata “Guru” berarti tabib atau orang pintar,

kemudian kata “Pa” merupakan sebutan untuk seorang Bapak berdasarkan
sifat atau keadaan seseorang, sedangkan kata “Timpus” berarti bungkus atau
balut. Dengan demikian maka nama Guru Patimpus bermakna sebagai

43

Universitas Sumatera Utara

seorang tabib atau orang pintar yang memiliki kebiasaan membungkus
sesuatu dalam kain yang diselempangkan di badan untuk membawa barang
bawaannya26.

John Anderson, orang Eropa yang pertama kali mengunjungi daerah
Deli pada tahun 1833, menemukan sebuah perkampungan yang bernama
Medan. Kampung ini berpenduduk 200 orang dan pemimpin daerah itu
bernama Tuanku Pulau Berayan, sudah sejak beberapa tahun bermukim
disana untuk menarik pajak dari sampan-sampan pengangkut lada yang
menepi di daerah sungai. Pada tahun 1886, Medan secara resmi memperoleh
status sebagai kota dan setahun berikutnya residen (rumah pemerintahan)
Pesisir Timur serta Sultan Deli pindah ke Kota Medan. Pada tahun 1909,
Medan menjadi kota penting di luar pulau Jawa, terutama setelah pemerintah
kolonial membuka perusahaan perkebunan secara besar-besaran. Dewan kota
yang pertama terdiri dari 12 anggota orang Eropa, 2 orang pribumi dan
seorang ber-etnis Tionghoa27.
Diakhir abad ke-19 dan awal abad ke-20, terdapat dua gelombang
migrasi besar ke Kota Medan. Gelombang pertama berupa kedatangan orangorang ber-etnis Tionghoa

dan etnis Jawa

sebagai

buruh kontrak


perkebunan.Tetapi setalah tahun 1880, perusahaan perkebunan berhenti
mendatangkan orang Tionghoa, karena sebagian besar dari mereka lari
meninggalkan perkebunan dan sering melakukan kerusuhan.Perusahaan
kemudian sepenuhnya mendatangkan orang Jawa sebagai buruh di
26

http//:id.wikipedia.org/wiki/medan.html. (Diakses pada tanggal 5 Mei 2016)
http//:pemko,medan.go.id/selayang_informasi.php. (Diakses pada tanggal 15 Mei 2016)

27

44

Universitas Sumatera Utara

perkebunan.Orang-orang Tionghoa bekas buruh kemudian di dorong untuk
mengembangkan sektor perdagangan.Gelombang kedua ialah kedatangan
orang ber-etnis Minangkabau, Mandailing dan Aceh.Mereka dating ke Medan
bukan untuk bekerja sebagai buruh perkebunan, tetapi untuk berdagang,

menjadi guru dan ulama.
Surat Keputusan Walikotamadya Kepala Daerah Kotamadya Medan
No. 342 tanggal 25 Mei 1971 yang waktu itu dijabat oleh Drs. Sjoerkani
dibentuklah Panitia Peneliti Hari Jadi Kota Medan. Duduk sebagai Ketua
adalah Prof. Mahadi, S.H, Sekretaris Syahruddin Siwan, M.A, Anggotanya
antara lain Ny. Mariam Darus, S.H dan T.Luckman, S.H28.
Untuk lebih mengintensifkan kegiatan kepanitiaan ini dikeluarkan lagi
Surat Keputusan Walikotamadya Kepala Daerah Kotamadya Medan No.618
tanggal 28 Oktober 1971 tentang Pembentukan Panitia Penyusun Sejarah
Kota Medan dengan Ketuanya Prof.Mahadi, SH, Sekretaris Syahruddin
Siwan, M.A dan anggotanya H. Mohammad Said, Dada Meuraxa, Letkol.
Nas Sebayang, Nasir Tim Sutannaga, M.Solly Lubis, S.H, Drs.Payung
Bangun, M.A dan R. Muslim Akbar.
DPRD Kota Medan sepenuhnya mendukung kegiatan kepanitiaan ini
sehingga merekapun membentuk Pansus yang diketuai M.A. Harahap, dengan
anggotanya antara lain Drs. M. Hasan Ginting, Ny. Djanius Djamin, S.H,
Badar Kamil, B.A dan Mas Sutarjo.

28


http//:id.wikipedia.org/wiki/medan.html. (Diakses pada tanggal 5 Mei 2016)

45

Universitas Sumatera Utara

Untuk sementara disebutlah nama Guru Patimpus sebagai pembuka
sebuah kampung di pertemuan dua sungai babura dan sungai deli, disebuah
kampung yang bernama Medan Puteri. Walau sangat minim data tentang
Guru Patimpus sebagai pendiri Kota Medan. Jikapun ada, konon pernah ada
manuskrip Pustaha Hamparan Perak yang konon menyebut nama Guru
Patimpus, meski manuskrip itu tidak pernah dilihat keberadaannya oleh tim
perumus.
Maka ditetapkan berdasarkan prakiraan bahwa tanggal 1 Juli 1590
diusulkan kepada Walikota Medan untuk dijadikan sebagai hari jadi Medan
dalam bentuk perkampungan, yang kemudian dibawa ke Sidang DPRD
Tingkat II Medan untuk disahkan. Berdasarkan Sidang DPRD tanggal 10
Januari 1973 ditetapkan bahwa usul tersebut dapat disempurnakan.
Sesuai dengan hal itu oleh Walikotamadya Kepala Daerah Tingkat II
Medan mengeluarkan Surat Keputusan No.74 tanggal 14 Februari 1973 agar

Panitia Penyusun Sejarah Kota Medan melanjutkan kegiatannya untuk
mendapatkan hasil yang lebih sempurna. Berdasarkan perumusan yang
dilakukan oleh Pansus Hari Jadi Kota Medan yang diketuai oleh
M.A.Harahap bulan Maret 1975 bahwa tanggal 1 Juli 159029.

29

https://id.wikipedia.org/wiki/Kota_Medan. (Diakses pada tanggal 5 Mei 2016)

46

Universitas Sumatera Utara

2.1.2. Geografis, Administratif dan Kondisi Fisik
A. Letak Geografis
Sebagai salah satu daerah otonom dengan status kota, maka kedudukan,
fungsi dan peranan Kota Medan cukup penting dan strategis baik secara
regional maupun nasional. Bahkan sebagai Ibukota Provinsi Sumatera Utara,
Kota Medan sering digunakan sebagai barometer dan tolak ukur dalam
pembangunan dan penyelenggaraan pemerintahan daerah. Sebagai anugrah

Tuhan Yang Maha Kuasa, maka secara geografis, Kota Medan memiliki
kedudukan strategis, sebab berbatasan langsung dengan Selat Malaka di
bagian utara sehingga relatif dekat dengan kota-kota atau negara yang lebih
maju seperti pulau Penang, Kuala Lumpur Malaysia dan Singapura. Sebagian
besar wilayah Kota Medan merupakan dataran rendah dengan topografi yang
cenderung miring ke arah utara, dan menjadi tempat pertemuan 2 aliran
sungai penting, yaitu Sungai Babura dan Sungai Deli. Di samping itu Kota
medan berada pada ketinggian 2,5 – 37,5 meter diatas permukaan laut30.
Kota Medan yang sekarang memiliki luas 26.510 Ha (265,10 km²) atau
3,6% dari keseluruhan wilayah Provinsi Sumatera Utara. Dengan demikian
dibandingkan dengan kota/kabupaten lainnya, Medan memiliki luas wilayah
yang relatif kecil dengan jumlah penduduknya yang relatif besar. Secara
georafis kota Medan terletak pada garis 3° 30' – 3° 43' Lintang Utara (LU)
dan 98° 35' - 98° 44' Bujur Timur (BT) pada peta bumi. Untuk itu topografi

30

http://disdukcapil.pemkomedan.go.id/content/2013/11/Kondisi+Geografis.html. (d akses pada tanggal
5 Mei 2016)


47

Universitas Sumatera Utara

kota Medan cenderung miring ke utara dan berada pada ketinggian 2,5 – 37,5
meter diatas permukaan laut.31
Menurut Badan Meteorologi dan Geofisika kota Medan tahun 2016, iklim
di daerah kota Medan menurut stasiun Polonia pada tahun 2016 suhu udara
berkisar antara 23-35° Celcius, dan bila dilihat dari kelembapan udara di kota
Medan berkisar antara 63-92%, bila dilihat dari kadar curah hujan, di kota
Medan mencapai 176,08 – 203,5 mm.

B. Letak Administratif
Sesuai dengan dinamika pembangunan kota, luas wilayah administrasi
Kota Medan telah beberapa kali perkembangan. Perkemangan terakhir
beradasarkan Surat Keputusan Gubernur KDH Tingkat I Sumatera Utara
Nomor 140.22/2772.K/1996 tanggal 30 September 1996 tentang 7 Kelurahan
di Kotamadya Daerah Tingkat II Medan berdasarkan Peraturan Pemerintah
Republik Indonesia Nomor 35 tahun 1992 tentang Beberapa Kecamatan di
Kotamadya Daerah Tingkat II Medan, secara administrasi Kota Medan

dimekarkan kembali, dibagi atas 21 Kecamatan yang mencakup 151
Kelurahan.
Secara administratif, wilayah kota Medan hampir secara keseluruhan
berbatasan dengan daerah Kabupaten Deli Serdang yaitu sebelah barat,
selatan dan timur. Sepanjang wilayah utara nya berbatasan langsung dengan
Selat Malaka yang diketahui merupakan salah satu jalur lalu lintas terpadat di
31

http://notaris-dan-ppat-medan.blogspot.com/2010/08/geografi-kota-medan.html.diakses pada tanggal
5 Mei 2016

48

Universitas Sumatera Utara

dunia. Kabupaten Deli Serdang merupakan salah satu daerah yang kaya akan
dengan Sumber Daya Alam (SDA) khususnya di bidang perkebunan dan
kehutanan. Karena secara geografis, kota Medan di dukung oleh daerahdaerah yang kaya SDA seperti Kabupaten deli Serdang, Labuhan Batu,
Simalungun, Tapanuli Utara, Tapanuli Selatan, Mandailing Natal, Tanah
Karo, Binjai dan lainnya, kondisi ini menjadikan kota Medan secara ekonomi

mampu mengembangkan berbagai kerjasama dan kemitraan yang sejajar,
saling menguntungkan, saling memperkuat dengan daerah-daerah sekitarnya.
Di samping itu, sebagai daerah pinggiran jalur pelayaran Selat Malaka,
Medan memiliki posisi strategis sebagai gerbag (pintu masuk) kegiatan
perdagangan barang dan jasa, baik perdagangan domestik maupun
perdagangan publik (ekspor-import). Posisi geografis Medan ini telah
medorong perkembangan kota dalam 2 kutub pertumbuhan secara fisik, yaitu
daerah Belawan dan pusat kota Medan. Untuk mencegah banjir, Pemerintah
Kota Medan telah membuat sebuah proyek kanal besar 32yang terletak di
Kecamatan Medan Timur.
Secara administratif, kota Medan berbatasan dengan:
No. Arah
1.
Utara

Berbatasan Dengan
Kabupaten Deli Serdang
dan Selat Malaka
Kabupaten Deli Serdang
Kabupaten Deli Serdang

Kabupaten Deli Serdang

2.
Selatan
3.
Timur
4.
Barat
Sumber: Pemko Medan tahun 2015

32

Kanal adalah tempat penampung air hujan yang besar atau mirip seperti waduk

49

Universitas Sumatera Utara

C. Kondisi Fisik Kota Medan
Kota Medan yang memiliki kemajemukan suku bangsa, agama dan
kepercayaan memiliki hasil dari kebudayaan itu yang dapat disebut dengan
artefak.Dari sisi suku bangsa hasil artefak itu berupa bangunan seperti rumah
adat, sedangkan dari sisi agama berupa rumah ibadah seperti masjid, gereja,
vihara, klenteng, kuil dan lainnya.Jika kita lihat dari segi fisik, tentu yang
terlintas di benak kita adalah sebuah bangunan-bangunan yang dapat dilihat
oleh mata dan yang memiliki fungsinya masing-masing.
Untuk segi bangunan, ada banyak bangunan-bangunan tua yang masih
menyisakan arsitektur-arsitektur Belanda, contohnya: Gedung Balai Kota
Medan yang lama, Kantor Pos Medan, Menara Air PDAM Tirtanadi, Titi
Gantung (sebuah jembatan yang berada di atas rel kereta api), Bank
Indonesia, Gedung London Sumatera (PT. LONSUM) yang terletak di Jalan
Kesawan. Sedangkan untuk bangunan tempat ibadah yang memiliki nilai
sejarah antara lain: Istana Maimun, Masjid Raya Medan, Rumah Tjong A Fie,
dan Gereja Graha Bunda Maria Annai Velangkanni. Untuk bangunan tua,
yang tercatat sebagai situs peninggalan sejarah di Kota Medan terdapat 30
bangunan, antara lain:

50

Universitas Sumatera Utara

Tabel 1. Bangunan Bersejarah di Kota Medan
No.
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
11.
12.
13.
14.
15.
16.
17.
18.
19.
20.
21.
22.
23.
24.
25.
26.
27.

Nama Bangunan Bersejarah
Kantor Balai Kota Lama
Kantor Pos Medan
Stasiun Kereta Api
Titi Gantung
Amenara Bakaran Batu
Istana Maimun
Menara PDAM Tirtanadi
Rumah Tjong A Fie
PT. PP LONSUM
Vihara Gunung Timur
Vihara Setia Budi/ Kwan Te Bio
Kuil Shri Marriaman
Masjid Al-Osmani
Masjid Raya Al-Mahsun
Gereja Immanuel
Bank Indonesia
Kolam Shri Deli
Pekong Lima Medan Labuhan
Stasiun Labuan
Bank Mandiri Cabang Kesawan
Gedung Warenhuis/ Gedung AMPI
RS. Tembakau Deli
RS. Pirngadi
RS. Santa Elisabeth
Gedung Dinas Kebudayaan dan Pariwisata
Masjid Lama Gang bengkok
Gereja Graha Bunda Maria Annai Velangkanni.

28.
Gedung Perjuangan/ Pemuda Pancasila (Jalan Sutomo)
Sumber: Wikipedia Kota Medan tahun 2016 (diakses tanggal 6 Mei
2016)
Selain itu, sebagai salah satu kota metropolitan, Kota Medan juga
dikelilingi hotel-hotel, baik yang bernuansa tradisional maupun yang modern.
Kota Medan memiliki 25 hotel yang terdaftar. Untuk fasilitas transportasi
darat, Dinas Perhubungan menyediakan 3 terminal, yaitu: Terminal Amplas,

51

Universitas Sumatera Utara

Terminal Sambu dan Terminal Pinang Baris. Untuk stasiun kereta api, Medan
memiliki 1 stasiun kereta api, yaitu Stasiun Kereta Api Medan, 1 bandara
udara, yaitu Kuala Namu International Airport dan 1 pelabuhan laut yaitu
Pelabuhan Belawan.

2.1.3. Demografi Kota Medan
Sesuai dinamika pembangunan kota, luas administrasi kota Medan telah
melalui beberapa kali perkembangan. Perkembangan terakhir berdasarkan
Surat Keputusan Gubernur KDH Tingkat I Sumatera Utara Nomor
140.22/2772.K/1996 tanggal 30 September 1996 tentang 7 Kelurahan di
Kotamadya Daerah Tingkat II Medan berdasarkan Peraturan Pemerintah
Republik Indonesia Nomor 35 tahun 1992 tentang Pembentukan beberapa
kecamatan di Kotamadya Daerah Tingkat II, secara administratif Kota Medan
di mekarkan kembali, dibagi atas 21 Kecamatan yang mencakup 151
Kelurahan, antara lain:

52

Universitas Sumatera Utara

Tabel 2. Jumlah Kelurahan dan Luas Wilayah Per Kecamatan di Kota
Medan.
No.

Kecamatan

Jumlah Kelurahn

1.
2.
3
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
11.
12.
13.
14.
15.
16.
17.
18.
19.
20.
21.

Medan Tuntungan
9
Medan Johor
6
Medan Amplas
8
Medan Denai
5
Medan Area
12
Medan Kota
12
Medan Maimun
6
Medan Polonia
5
Medan Baru
6
Medan Selayang
6
Medan Sunggal
6
Medan Helvetia
7
Medan Petisah
7
Medan Barat
6
Medan Timur
11
Medan Perjuangan
9
Medan Tembung
7
Medan Deli
6
Medan Labuhan
7
Medan Marelan
4
Medan Belawan
6
Jumlah
158
Sumber: BPS Kota Medan dalam Tahun 2015.

Luas Wilayah
(Km2)
20,68
14,58
11,19
9,05
5,52
5,27
2,98
9,01
5,84
12,81
15,44
13,16
5,33
6,82
7,76
4,09
7,99
20,84
36,67
23,82
26,25
265,10

Berdasarkan sensus penduduk Indonesia tahun 2015 semester satu,
penduduk Kota Medan mencapai 2.468.429 jiwa, dengan jumlah perempuan
sebanyak 1.226.603 jiwa dan laki-laki sebanyak 1.241.826 jwa33. Sebagian
besar penduduk Medan berasal dari kelompok umur 0-19 dan 20-39 tahun
(masing-masing 41% dan 37,8% dari total penduduk). Dilihat dari struktur
umur penduduk, Medan dihuni lebih kurang 1.377.751 jiwa berusia produktif,
(15-59 tahun). Selanjutnya dilihat dari tingkat pendidikan, rata-rata lama
33

http://disdukcapil.pemkomedan.go.id/

53

Universitas Sumatera Utara

sekolah penduduk telah mencapai 10,5 tahun. Dengan demikian, secara relatif
tersedia tenaga kerja yang cukup, yang dapat bekerja pada berbagai jenis
perusahaan, baik jasa, perdagangan, maupun industri manufaktur.
Kota Medan memiliki beragam etnis dengan mayoritas penduduk
beretnis Jawa, Batak, Tionghoa, dan Minangkabau.Adapun etnis aslinya
adalah Melayu. Keanekaragaman etnis di Medan terlihat dari jumlah masjid,
gereja dan vihara Tionghoa yang banyak tersebar di seluruh kota. Daerah di
sekitar Jl. Zainul Arifin dikenal sebagai Kampung Keling, yang merupakan
daerah pemukiman orang keturunan India.Secara historis, pada tahun 1918
tercatat bahwa Medan dihuni oleh 43.826 jiwa. Dari jumlah tersebut, 409
orang keturunan Eropa, 35.009 orang Indonesia, 8.269 keturunan Tionghoa,
dan 139 berasal dari ras Timur lainnya.

Tabel 3. Jumlah Perbandingan Etnis di Kota Medan pada tahun 1930,
1980 dan 2000
No.
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.

Etnis
Jawa
Batak
Tionghoa
Mandailing
Minangkabau
Melayu
Karo
Aceh
Sunda
Lain-lain

Tahun 1930
24,89%
2,93%
35,63%
6,12%
7,29%
7,06%
0,19%
1,58%
14,31%

Tahun 1980
29,41%
14,11%
12,80%
11,91%
10,93%
8,57%
3,99%
2,19%
1,19%
1,90%

Tahun 2000
33,03%
20,93%
10,65%
9,36%
8,6%
4,59%
4,10%
2,78%
3,95%

Sumber: 1930 dan 1980: Usman Pelly, 1983, 2000: BPS
Sumut(Wikipedia Kota Medan, diakses tanggal 7 Mei 2016)

54

Universitas Sumatera Utara

Sementara untuk kondisi agama yang ada di Kota Medan, Medan
memiliki beragam agama dan kepercayaan yang dianut oleh masyarakatnya
yang hidup damai dan rukun. Di bawah ini tabel persentasi agama yang ada di
Kota Medan:
Tabel 4. Persentase Agama di Kota Medan
No.
Agama
1.
Islam
2.
Kristen Protestan
3.
Khatolik
4.
Hindu
5.
Budha
6.
Aliran Kepercayaan
Sumber: Pemko Medan tahun 2015

Jumlah (pesen)
68,83%
20,27%
2,79%
0,44%
8,79%
0,89%

2.1.4. Keuangan dan Perekonomian Daerah
Pembangunan

ekonomi

daerah

dalam

periode

jangka

panjang

(mengikutipertumbuhan PDRB), membawa perubahan mendasar dalam struktur
ekonomi,dari ekonomi tradisional ke ekonomi modern yang didominasi oleh
sektor-sektornon primer, khususnya industri pengolahan dengan increasing
retunrn to scale(relasi positif antara pertumbuhan output dan pertumbuhan

produktivitas) yangdinamis sebagai mesin utama pertumbuhan ekonomi. Ada
kecenderungan, bahwasemakin tinggi laju pertumbuhan ekonomi membuat
semakin cepat prosespeningkatan pendapatan masyarakat per kapita, dan
semakin cepat pula perubahanstruktur ekonomi, dengan asumsi bahwa faktorfaktor penentu lain mendukungproses tersebut, seperti tenaga kerja, bahan baku,
dan teknologi relatif tetap

55

Universitas Sumatera Utara

Kota Medan yang sekarang dipimpin oleh Walikota Drs. Dzulmi
Eldin, M.Si dan Wakilnya Ir. Akhyar Nasution, M.Si bila dilihat dari Upah
Minimum Regional (UMR) dapat kita lihat sebagai berikut:
Tabel 5. Upah Minimum Regional Kota Medan Tahun 2015
No.
Jenis Upah
1.
Upah Industri
2.
Upah Bangunan
3.
Upah Bank dan Lembaga lain
4.
Upah Hotel dan Restoran
5.
Upah Angkutan
6.
Upah Jasa lainnya
Sumber: Pemko Medan tahun 2015

Jumlah Upah
Rp. 1.200.800
Rp. 1.109.000
Rp. 1.000.800
Rp. 963.900
Rp. 991.440
Rp. 700.50034

Perubahan struktur ekonomi umumnya disebut transformasi struktural
dan di definisikan sebagai rangkaian perubahan yang saling terkait satu
dengan yang lainnya dalam komposisi permintaan agregat (produksi dan
pengangguran faktor-faktor produksi, seperti tenaga kerja dan modal) yang
dipergunakan guna mendukung proses pembangunan dan pertumbuhan
ekonomi yang berkelanjutan. Berdasarkan perbandingan peranan dan
kontribusi antar lapangan usaha terhadap PDRB pada kondisi harga berlaku
tahun 2010-2012 menunjukkan, pada tahun 2012 sektor tersier memberikan
sumbangan sebesar 70,03%, sector skunder sebesar 26,91% dan sector primer
sebesar 3,06%. Lapangan usaha dominan yaitu perdagangan, hotel, restoran
menyumbang sebesar 26,34%, sub sektor transportasi dan telekomunikasi
sebesar 18,56% dan sub sektor industri pengolahan sebesar 16,58%35.

34

Op.Cit, http://pemkomedan.go.id/
http://www.pemkomedan.go.id/perekonomian_struktur.php (Diakses pada
tanggal 4 mei 2013)
35

56

Universitas Sumatera Utara

Pertumbuhan Ekonomi Kota Medan tahun 2010 berdasarkan Produk
Domestik Regional Bruto (PDRB) atas dasar harga konstan terjadi
peningkatan sebesar 6,56% terhadap tahun 2009. Pertumbuhan tertinggi
dicapai oleh sektor pengangkutan dan komunikasi 9,22%. Disusul oleh sektor
perdagangan, hotel, dan restoran 8,47%, sektor bangunan 8,22%, sektor jasajasa 7,42%, sektor listrik ,gas dan air bersih 5,06%, sektor pertanian 4,18%,
sektor keuangan, persewaan dan jasa perusahaan tumbuh sebesar 2,94%,
sektor industri 1,71%, dan penggalian tumbuh 0,46%. Besaran PDRB Kota
Medan pada tahun 2010 atas dasar harga berlaku tercapai sebesar Rp.72,67
triliun, sedangkan atas dasar harga konstan 2000 sebesar Rp. 33,43 triliun.
Dari sisi penggunaan, sebagian besar PDRB Kota Medan pada tahun
2012 digunakan untuk memenuhi konsumsi rumah tangga yang mencapai
36,20%, disusul oleh ekspor neto 30,53% (ekspor 50,82% dan impor
20,29%), pembentukan modal tetap bruto 20,61%, konsumsi pemerintah
9,54% dan pengeluaran konsumsi lembaga nirlaba 0,64%. PDRB per Kapita
atas dasar harga berlaku pada tahun 2010 mencapai Rp. 52,79 juta, lebih
tinggi dibandingkan dengan tahun 2008 sebesar Rp. 31,07 juta.

57

Universitas Sumatera Utara

Tabel 6. Statistik Ekonomi Kota Medan Tahun 2014-2015
No.
1.

Indikator

Satuan

PDRB (ADH
berlaku)
PDRB (ADH
konstant
PDRB Perkapita
ADHB
PDRB Perkapita
ADHK
Pertumbuhan
Ekonomi
Inflasi

2010
52.792,45

Milyar
(Rp)
2.
Milyar
33.257,42
(Rp)
3.
Jutaan
30,91
(Rp)
4.
Jutaan
15,35
(Rp)
5.
Persen
9,98
(%)
6.
Persen
19,91
(%)
7. Ekspor (FOB)
Milyar
5,86
(US$)
8. Import (CIF)
Milyar
1,00
(US$)
9. Surplus
Milyar
4,86
Perdagangan
(US$)
10. Investasi
Milyar
9.867,31
(Rp)
Sumber: BPS Kota Medan tahun 2015 36.

Tahun
2011
60.849,95

75.455,58

40.234,45

46.352,92

41,63

47,62

17,17

20,09

12,76

15,78

8,97

6,50

6,52

7,50

1,77

2,50

6,35

8,10

10.177,63

12.049,71

2.2

PARTAI KEADILAN SEJAHTERA KOTA MEDAN

2.2.1

Sejarah Partai Keadilan Sejahtera di Kota Medan

2012

Berkenaan dengan PKS di Kota Medan.maka ada satu hal yang tidak
boleh dilupakan bahwa perjuangan PKS merupakan kelanjutan perjuangan
dari Partai Keadilan (PK). Dengan demikian, sejarah berdirinya PKS di Kota
Medan di dahului dengan berdirinya Partai Keadilan yang di deklarasikan
pada tanggal 10 Oktober 1998 di Asrama Haji Medan oleh beberapa anggota
inti partai, antara lain Muhammad Nun, Sigit Pramono Asri, Tifatul

36

http://bpsmedan.go.id (diakses 5 Mei 2015)

58

Universitas Sumatera Utara

Sembiring dan Ikrimah Hamidy. Semangat dimana menjelang lahirnya partai
ini beberapa aktivis dakwah di berbagai perguruan tinggi di Indonesia
melakukan polling dan musyawarah serta menghasilkan persetujuan dakwah
Islam melalui wadah partai.
Dewan Pengurus Daerah (DPD) adalah lemabag eksekutif yang
berada di tingkat Kabupaten/Kota.Di dalam strukturnya, DPD terdiri dari
seorang ketua umum, seorang wakil ketua umum beberapa ketua bidang,
beberapa ketua badan, seorang sekertaris umum, seorang sekertaris bidang,
seorang bendahara umum dan seorang bendahara bidang di berbagai bidang.
Dikarenakan PKS adalah partai yang sentralistik, jadi DPD harus
menunggu program turunan dari DPP dan DPW.Namun meskipun
sentralistik, PKS tidak bersifat otoriter dan kaku dalam pelaksanaan programprogram dan kebijakan yang dikeluarkannya.Setelah DPP mengeluarkan
program, maka DPW maupun DPD dapat menyelaraskan program-program
tersebut sesuai dengan kebutuhan masing-masing Dewan Pengurus.DPD juga
mempunyai fungsi untuk menciptakan pemerintahan yang bersih dan bebas
dari kegiatan korupsi dan mencetak kader-kader yang berkualitas dan
membangun jati diri para kader sehingga menciptakan kader-kader yang
bersih dan peduli.
Sebagai organisasi politik yang bersifat struktural, DPD PKS juga
memiliki fungsi dan tanggung jawab kepada DPC (Dewan Pengurus Cabang)
yang dimiliki PKS di Kota Medan sebanyak 21 Kecamatan yang ada di Kota

59

Universitas Sumatera Utara

Medan demi menopang kinerja DPD dan mensinergi kader-kader yang berada
di DPC. Berikut ini penulis paparkan 21 DPC PKS yang ada di Kota Medan:
Tabel7 .Daftar Alamat DPC PKS se-Kota Medan
No.
1.
2.
3.
4.

Nama DPC
DPC PKS Medan Tuntungan
DPC PKS Medan Johor
DPC PKS Medan Amplas
DPC PKS Medan Denai

5.
6.
7.

DPC PKS Medan Area
DPC PKS Medan Kota
DPC PKS Medan Maimun

8.
9.
10.
11.
12.

DPC PKS Medan Polonia
DPC PKS Medan Baru
DPC PKS Medan Selayang
DPC PKS Medan Sunggal
DPC PKS Medan Helvetia

13.

DPC PKS Medan Petisah

14.
15.
16.

DPC PKS Medan Barat
DPC PKS Medan Timur
DPC PKS Medan Perjuangan

17.
18.
19.

DPC PKS Medan Tembung
DPC PKS Medan Deli
DPC PKS Medan Labuhan

20.
DPC PKS Medan Marelan
21.
DPC PKS Medan Belawan
Sumber: DPD PKS Kota Medan tahun 2015

Alamat
Jalan Sawit Raya no.29
Jalan Karya Jaya no.248
Jalan Garu 1 no.188
Jalan Jermal 7,
Panglima Denai no.17
Jalan A.R. Hakim no.29
Jalan Air Bersih no.4
Jalan Brigjen Katamso
no
Jalan Mawar no.15
Jalan Sei Padang no.19
Jalan Pasar 1 no.45
Jalan Amal Gg. Melati 3
Jalan Budi Luhur
Gg.Anggrek
Jalan Ayahanda Gg.
Mistar
Jalan Karya Setia no.8
Jalan Apera Raya no.79
Jalan Pahlawan Gg.
Kerambik no.41
Jalan Bhayangkara
Jalan Amaliun 3 no.40
Jalan Yos Sudarso KM.
15,5
Jalan Paya Pasir no.114
Jalan Selebes Gg.12

Meskipun kader-kader di DPD PKS Kota Medan berasal dari berbagai
latar belakang yang berbeda baik dari pekerjaan, etnis, usia, namun terlihat
keseriusan dan keaktifan mereka dalam menjalankan tugas yang telah
diberikan. Menyangkut pendanaan, selain berasal dari Binsos (Bina Sosial),

60

Universitas Sumatera Utara

para anggota legislatif, proposal-proposal, para kader juga tidak enggan
berswadaya serta bersama-sama dalam menanggulani pendanaan demi
kelancaran program-program mereka yang telah digariskan sebelumnya.

Foto 1.Sekertariat DPD PKS Kota Medan
Sumber: Dokumentasi peneliti tahun 2016

Dalam hasil Rapat hasil Koordinasi Daerah (Rakorda), DPD PKS
Kota Medan yang dilaksanakan di Asrama Haji Medan, PKS Kota Medan
teguhkan 2016 menjadi tahun pelopor, pelayanan dan pembelaan masyarakat.
Dalam Rakorda ini, PKS Kota Medan mensosialisasikan program turunan
dari DPP PKS dan DPW PKS Sumatera Utara.Diantaranya adalah visi dan
misi, 39 cakupan ananah musyawarah nasional dan 58 program strategis.

61

Universitas Sumatera Utara

2.2.2 Struktur Kepengurusan DPD PKS Kota Medan
Struktur kepengurusan PKS Kota Medan adalah orang-orang yang
diberi amanah oleh seluruh kader yang berada di seluruh DPC (tingkat
kecamatan) PKS yang ada di Kota Medan melalui Rakorda (Rapat Koordinasi
Daerah). Kota Medan dengan masa jabatan selama 5 tahun ke depan. Pada
tahun 2015 ini merupakan kepengurusan yang ke 4 sejak berdirinya DPD
PKS Kota Medan.
Dalam sebuah Rakorda (Rapat Kordinasi Daerah) pada hari Minggu
tanggal 21 Februari 2016, di Asrama Haji Medan dipilihlah struktur
kepengurusan DPD PKS Kota Medan yang baru. Dalam Rakorda ini berjalan
dengan lancar, tertib dan aman tanpa adanya perdebatan dan konflik apapun.
Berikut adalah susunan struktur kepengurusan DPD PKS Kota Medan Masa
Bakti 2015-2020.
Tabel 8. Daftar Kepengurusan Dewan Pimpinan Daerah Partai
Keadilan Sejahtera Kota Medan Masa Bakti 2015-2020
No.
1.

Nama
H. Salman Alfarisi, Lc. M.A

Jabatan
Ketua Umum DPD PKS
Kota Medan
2.
Abdul Rahim Siregar, S.T, M.T
Wakil Ketua Umum
3.
Irwansyah, S.Ag, S.H
Sekertaris Umum
4.
Dhiyaul Hayati, S.Ag, M.Pd
Bendahara Umum
5.
Hamzah Sagimun, Lc
Ketua Kaderisasi
Sumber: Facebook DPD PKS Kota Medan tahun 2015

Struktur di atas merupakan dalam struktur Badan Pengurus Harian
(BPH). Selain itu PKS juga memiliki struktur kepengurusan lain di luar BPH
guna membantu berjalannya program kerja selama 5 tahun dan memperkuat
kinerja seluruh kader. Struktur tersebut meliputi bidang, dan yang
62

Universitas Sumatera Utara

memimpinnya disebut Kepala Bidang (Kabid) dan penanggung jawab
dakwah di setiap 5 Kecamatan di 21 Kecamatan di Kota Medan yang disebut
Ketua Cada (Cabang Dakwah). Struktur kepengurusan tersebut antara lain:
Tabel 9. Badan Pengurus Harian DPD PKS Kota Medan tahun 20152020
No.
1.
2.
3.

Nama
Krido Wardoyo
Dzulfikar, S.Ag
Hj. Sri Rezeki, A.Md

4.

Hamzah Sinaga, S.Sos

5.

M. Nasir, S.H

6.

M. Yani S.T

7.

Son Haji Harahap, S.Ag

8.
9.

H. Djumadi, S.Pd.I
H. Tukijan

10.
11.
12.
13.

Jabatan
Bidang Kepemudaan
Bidang Kepanduan dan Olahraga
Bidang Perempuan dan Ketahanan
Keluarga
Bidang Pemenangan Pemilu dan
Pilkada
Bidang Polhukam (Politik Hukum dan
Keamanan)
Bidang Ekuintek (Ekonomi, Teknologi
dan Informasi) dan LH (Layanan
Hukum)
Bidang Pembangunan Keummatan dan
Dakwah
Bidang Kesejahteraan Umum
Bidang Pemberdayaan Jaringan Usaha
dan Ekonomi Kader
Bidang Pekerja Petani dan Nelayan
Bidang Humas
Ketua Cada 1
Ketua Cada 2

Eddy Syam
Syaiful Ramadhan
H. Asmu‟I Lubis, S.Pd.I
Pamonoran Siregar, S.Pd.I,
M.Pd. I
14.
Rajuddin Sagala, S.Pd. I
Ketua Cada 3
15.
Bukhari, S.E
Ketua Cada 4
16.
Abdul Latif Lubis, S.H.I,
Ketua Cada 5
S.Pd.I
Sumber: Facebook DPD PKS Kota Medan tahun 2015

63

Universitas Sumatera Utara

2.2.3

Budaya Politik PKS di Kota Medan
Menurut Georges Ballandier (1996: xiv) antropologi sebagai ilmu

sosial yang mengkaji tentang manusia, juga menyentuh aspek tingkah laku
manusia dalam politik. Antropologi politik sebagai sub-ilmu dari antropologi
mengkaji hubungan-hubungan antara kekuasaan dengan struktur sosial
elementer yang membentuk basis primernya, dengan tipe-tipe stratifikasi
sosial yang membuat kekuasaan itu menjadi suatu keniscayaan, dan dengan
upacara-upacara yang mengaitkannya dengan yang sakral dan yang
mempengaruhi strategi itu.
Budaya politik adalah pola prilaku dan tingkah laku masyarakat dalam
kehidupan bernegara, penyelenggaraan administratif, negara, tata kelola
pemerintahan, hukum, adat istiadat dan norma kebiasaan yang dihayati oleh
seluruh anggota masyarakat setiap harinya.
PKS sebagai parpol yang kental akan nilai-nilai yang sesuai dengan
syari‟at Islamnya, memainkan perannya di masyarakat khususnya Kota
Medan dengan menggunakan agenda-agenda agama yang disebut dengan
dakwah. Dari hasil wawancara penulis kepada Bapak Salman Al-Farisi, Lc,
M.A selaku ketua DPD PKS Kota Medan mengenai bagaimana strategi dan
cara mereka memperkenalkan PKS di Kota Medan yang memiliki
keberagaman multicultural yaitu dengan 3 cara:
1. Memperkuat jati diri seorang kader baik secara kualitas maupun
kuantitas. Dari sisi kualitas dapat dilakukan dengan cara
menganjurkan para kader untuk rutin liqo’ kemudian peningkatan

64

Universitas Sumatera Utara

melalui ikut kegiatan mukhayyam dan turun di daerah-daerah yang
terkena bencana tanpa melihat daerah tersebut mayoritas ber-etnis
dan beragama apa. Sedangkan untuk sisi kuantitas, para kader
diharapkan untuk mengisi ta’lim dan agenda-agenda ke-Islaman di
masjid-masjid

masyarakat

maupun

masjid

kampus

untuk

menanamkan nilai perjuangan dan pergerakan khususnya di ranah
kampus yang notabene kaum muda agar mau ikut di dalam partai
dakwah ini.
2. Mengoptimalkan menjalankan program-program kerja seperti
bakti sosial, gotong royong, pasar murah, pengasapan pencegah
demam berdarah, ambulan gratis dan sigap dan siaga turun ke
daerah yang terkena bencana agar melatih kader demi mengayomi
masyarakat, karena kader merupakan cerminan dari partai dan
3. Ikut membantu dan memperjuangkan hak-hak masyarakat seperti
memperjuangkan tanah masyarakat yang menjadi sengketa para
investor asing dan memperjuangkan sengketa dan permasalahan
masjid-masjid di masyarakat.

65

Universitas Sumatera Utara

Berikut salah satu pernyataan Bang Ridwan, S.E (32 tahun) selaku
ketua DPC PKS Medan Polonia yang menguatkan bahwa partai politik
memiliki strategi tersendiri dalam merekrut kader disetiap daerah.
Kalo ngajak anak-anak muda ini kan gak bisa kita
langsung ajak ngaji-ngaji rutin kita, ya taulah moodmood anak muda kita cmana, ya kit ajak-ajak main futsal
gratis dulu orang itu tiap malam minggu daripada orang
itu keluar malam minggu gak jelas, baru pelan-pelan kita
aja liqo‟. Di pertemuan awal liqo pun gak kita suruhsuruh banyak ngapal, tapi belajar tentang tajwid cara
baca Al-Qur‟an yang benar, kita ajak supaya rajin sholat
ke masjid dulu.

2.2.4

Sumber Dana PKS Kota Medan
Bantuan dari pemerintah kepada partai politik telah diatur dalam

Peraturan Pemerintah no. 29 tahun 2005 tentang bantuan keuangan kepada
partai politik. Bantuan keuangan adalah bantuan berbentuk uang yang
diberikan oleh pemerintah daerah maupun pemerintah pusat kepada partai
yang mendapatkan kursi di lembaga legislatif.
Pada konteks ini diberikan secara proporsional berdasarkan jumlah
kursi di lembaga legislatif hasil pemilihan umum tahun 2014.Ada 3 macam
pemberian bantuan keuangan kepada partai.Pertama, bantuan keuangan yang
bersumber dari APBN.Bantuan ini diberikan kepada partai di tingkat pusat
bagi yang mendapatkan kursi di DPR RI.Kedua, bantuan keuangan yang
bersumber dari APBD provinsi. Bantuan ini diberikan kepada partai di tingkat
provinsi bagi yang mendapatkan kursi di DPRD Provinsi dan yang ketiga,
adalah bantuan keuangan yang bersumber dari APBD kabupaten atau kota

66

Universitas Sumatera Utara

diberikan kepada partai yang mendapatkan kursi di DPRD Kabupaten atau
Kota.
Untuk partai PKS, aliran dana telah diatur dalam AD-ART BAB XVI
Pasal 24, klasifikasi keuangan dan dana berasal dari:
1. Iuran Anggota.
2. Hibah.
3. Sumbangan dari anggota (kader) dan masyarakat.
4. Sumber lain yang halal dan sah serta tidak mengikat.

Berikut ini kutipan wawancara peneliti dengan Ibu Dhiyaul Hayati,
S.Ag, M.Pd Bendahara Umum PKS Medan (41 tahun):
Meskipun kader-kader di DPD PKS Kota Medan
berasal dari berbagai latar belakang yang berbeda
baik dari pekerjaan, etnis, usia, namun terlihat
keseriusan dan keaktifan mereka dalam
menjalankan tugas yang telah diberikan.
Menyangkut pendanaan, selain berasal dari Binsos
(Bina Sosial), para anggota legislatif, proposalproposal, para kader juga mau ngasi rsama-sama
dalam menanggulani pendanaan demi kelancaran
program-program kita.

2.2.5

Perolehan Suara PKS di Kota Medan Pada 3 Periode Pemilihan
Legislatif
Partai Keadilan Sejahtera yang dapat dikatakan sebagai partai politik

yang baru muncul mewarnai peta politik yang ada di Indonesia memberi
warna tersendiri bagi corak pergerakan dan peta pilitik di Indonesia dan
merupakan partai berbasis agama Islam yang identik dengan kaum muda

67

Universitas Sumatera Utara

terpelajar kota dan corak ideologi Islam yang kental dengan Timur Tengah
yang tetap bertahan dalam 18 tahun setelah rezim Presiden Soeharto runtuh.
Perbandingan ini dapat di lihat dari beberapa partai Islam yang mulai
hilang di peta politik Indonesia seperti Partai Masyumi, PSII, Partai NU,
Partai Bintang Reformasi dan lainnya. Timbul dan tenggelamnya suatu parpol
di kancah perpolitikan nasional dapat di nilai dari integritas internal partai
khususnya para kader untuk terus menopang dan bekerjasama dalam
mempertahankan partainya baik ditingkat pusat, wilayah (Provinsi), daerah
(Kabupaten/Kota),cabang (Kecamatan) maupun ranting (Kelurahan/Desa)
karena hal ini memang memiliki landasan hukum yang telah diatur oleh KPU
(Komisi Pemilihan Umum) dalam PKPU (Peraturan Komisi Pemilihan
Umum) nomor 7 untuk menata alur Pemilu lebih baik dan rapi dan mencegah
terjadinya konflik yang dilakukan kelompok-kelompok kecil.
PKS yang merupakan salah satu organisasi politik yang memiliki
struktur organisasi dari pusat sampai cabang di seluruh Indonesia merupakan
bukti bahwa pergerakan dan perjuangan dari para kadernya untuk
mempertahankan partainya di peta pertarungan politik nasional.DPD PKS
Medan merupakan contoh parpol ini memiliki lembaga strukturalnya di setiap
daerah di Indonesia.
Nanun perlu kita ketahui bahwa setiap daerah dan kepengurusan
parpol memiliki Sumber Daya Manusia (SDM) yang berbeda-beda dalam
menjalankan strategi dan mengelolanya.Untuk di Kota Medan hal itu dapat
kita ketahui dari hasil perolehan suara dalam Pemilu.Berikut ini penulis

68

Universitas Sumatera Utara

paparkan hasil suara Pemilu yang di dapatkan PKS di Kota Medan di table
bawah ini.
Berikut hasil perolehan suara PKS di Kota Medan dalam 3 Pemilu
sebelumnya:
Tabel 10. Perolehan Suara PKS di Kota Medan di 3 Pemilihan
Legislatif
No.
Tahun
Perolehan Suara
1.
2004
160.887
2.
2009
110.633
3.
2014
91.861
Sumber: KPU Kota Medan tahun 2016

Perolehan suara PKS di Kota kita amati diatas terlihat selama 3
Pemilu berbeda-beda. Dari Pemilu tahun 2004 PKS Kota Medan memperoleh
suara sebanyak 160.887 suara dan mendapatkan 7 kursi di DPRD Kota
Medan, tahun 2004 lah yang menjadi tahun kejayaan PKS di tingkat nasional.
Hal ini juga ikut berdampak pada perolehan suara PKS di Kota Medan dalam
perolehan suara calon anggota legislatif.Partai yang mengusung bersih dan
peduli ini mampu meraih simpati publik.Hal ini juga tidak terlepas dari
kinerja kader-kadernya selama ±5 tahun setelah pasca revormasi tahun 1998
dengan rutin mengadakan aksi-aksi dan kegiatan sosial lainnya.
Namun di tahun 2009 berbeda cerita, PKS mengalami penurunanan
perolehan suara, khususnya di Kota Medan.Hal ini dapat dilihat perolehan
suara PKS di Kota Medan hanya mencapai 110.633 suara dan hanya
mendapat 9 kursi di DPRD Medan. Berdasarkan hasil wawancara penulis
oleh Bapak Hamzah Sagimun, Lc beliau mengatakan hal ini terjadi karena

69

Universitas Sumatera Utara

pada rentang tahun 2005 sampai tahun 2009 media massa dan media banyak
mengisukan PKS itu bagian dari organisasi garis keras seperti Wahabi.
Wahabi sendiri merupakan organisasi yang lahir di Arab Saudi yang didirikan
oleh Muhammad bin Abdul Al-Wahab. Beliau merupakan seorang teolog
yang kontroversi. Hal ini disebabkan karena ajaran dan pengikutnya sering
dan mengkafirkan umat Islam lainnya seperti mengkafirkan orang yang tidak
membaca do‟a qunut di sholat subuh, mengkafirkan orang yang mengikuti
mahzab-mazhab yang muktabar (Mazhab besar seperi Imam Abu Hanifah,
Imam Syafi‟i, Imam Maliki, dan Imam Hambali) dan mengatakan syirik.
Padahal PKS sendiri merupakan perpaduan dan perkumpulan kelompok yang
berakar dari Masyumi, Nahdatul Ulama, Muhammadiyah dan PKS terbuka
dari organisasi Islam manapun yang ingin bergabung.Isu yang dikembangkan
dan di plintir-plintir media mempunyai dampak yang signifikan bagi
perolehan suara PKS khususnya di Kota Medan.
Sedangkan pada tahun 2014, suara PKS di Pemilihan Legislatif di
Kota Medan hanya penurunan suara terus terjadi, PKS hanya meraup suara
sebesar 91.861. Penurunan suara yang sangat signifikan ini terjadi akibat
beberapa pemimpin mereka khususnya di Pusat seperti Luthfi Hasan Ishaq
terjerat kasus suap import daging sapi pada Januari 2013 yang ditetapkan oleh
KPK sebagai tersangka, Arifinto kader fraksi PKS komisi F-DPR RI
tertangkap kamera sedang menonton video porno saat sidang paripurna III
tahun 2011 di DPR berlangsung. Menurut keterangan Bapak Hamzah
Sagimun, Lc yang juga kader PKS Kota Medan, hal itu juga bagian dari

70

Universitas Sumatera Utara

konspirasi kelompok-kelompok sekuler dan liberal yang tidak suka dengan
partai Islam yang ingin menegakkan syariat Islam. Ada bantahan atas
wawancara saya kepada Pak Hamzah, untuk kasus Luthfi Hasan Ishaq (LHI)
berita yang beredar di media mengatakan bahwa LHI “tertangkap tangan”
sedang mengadakan negosiasi dengan PT. Indoguna selaku pemasok daging
sapi, padahal keterangan dari “pusat” (DPP PKS) beliau sedang mengadakan
rapat dan disaat itu juga ada kunjungan Kedubes Amerika Serikat yang dating
ke kantor KPK. Tentu ada hal yang tersembunyi yang dilakukan Kedubes
Amerika Serikat yang disaat itu pemerintah sedang melakukan pemabatasan
mengenai kuota import daging dari luar negeri yang dimana fraksi PKS
sangat setuju dan menyuarakan kebijakan tersebut demi mensejahterakan
peternak lokal. Sedangkan untuk kasus Arifinto, berita dari “pusat partai”,
Arifinto sengaja dikirimi link situs porno di emailnya dan beliau penasaran
langsung membuka email apa tersebut, padahal belum sempat sampai durasi
menit yang ia lihat. Sanggahan tambahan mengapa isu itu menjadi cepat
beredar khususnya di media elektronik, media massa yang berlangsung
hingga berminggu-minggu beritanya di media. Mungkin seperti itulah ujian
partai yang ingin menegakkan nilai-nilai dakwah Islam yang utuh di negara
ini, pemberitaan yang berlebihan (lebay) pemelintiran bahasa media yang
berlebihan padahal masih banyak oknum-oknum di legislatif dari fraksi partai
lain yang sering melakukan “kumpul kebo” dengan bawahan dan staffnya
tidak

pernah

di

beritkan

media

secara

berlebihan,

tutup

pembicaraanya.Dengan beberapa pemberitaan kasus yang berasal dari “pusat”

71

Universitas Sumatera Utara

yang menimpa petinggi-petinggi partai memberikan dampak penurunan yang
signifikan bagi perolehan suara partai yang mengusung nilai bersih dan peduli
ini.
Berikut ini inti kutipan wawancara penulis kepada informan, Bapak Hamzah
Sagimun, Ketua Kaderisasi PKS Kota Medan:
Pileg tahun 2004 kmaren suara kita paling tinggi
dibanding tahun 2009, dan 2014. Itu semua berkat
kader-kader kita militan dan rutin menjalankan
progja dan ngajak-ngajak liqo, di tahun 2007-2008
suara kita menurun karena PKS diterpa isu
organisasi Islam garis keras seperti Wahabi oleh
media, padahal di partai kita semua golongan
organisasi Islam masuk, juga ada kasus Arifinto
yang seminggu full diberitakan TV itu-itu aja, yang
terakhir Pileg 2014 suara PKS turun kali ya juga
pengaruh dari kasus Pak Luthfi dan Pak Gatot
sebelum dekat-dekat Pemilu.

72

Universitas Sumatera Utara