Pendekatan Lean Manufacturing untuk Perbaikan Lintasan Perakitan di PT. Budi Raya Perkasa

BAB I
PENDAHULUAN

1.1.

Latar Belakang
Pada era globalisasi sekarang ini, persaingan bisnis yang semakin ketat

menuntut industri-industri di bidang manufaktur maupun jasa untuk meningkatkan
strategi bisnisnya. Industri-industri diharapkan meningkatkan faktor efisiensi waktu
proses produksi agar tidak terjadi pemborosan waktu yang dapat merugikan
perusahaan dalam mencapai tingkat produksi yang diharapkan.
PT. Budi Raya Perkasa merupakan salah satu perusahaan manufaktur yang
memproduksi spring bed yang memiliki 3 spesifikasi produk yaitu 100cmx200cm,
140cmx200cm dan 180cmx200cm. Dari ketiga ukuran tersebut yang akan diteliti
adalah spring bed dengan ukuran 180cmx200cm karena membutuhkan waktu
perakitan yang paling lama dibandingkan dengan spesifikasi lainnya. Perbedaan ratarata waktu siklus ketiga spesifikasi produk dapat dilihat pada Tabel 1.1.
Tabel 1.1. Perbedaan Rata-rata Waktu Siklus Produk Spring Bed
No
1
2

3

Spesifikasi Produk
100cm x 200cm
140cm x 200cm
180cm x 200cm

Rata-rata Waktu Siklus (Menit)
83
96
105

Sumber : PT. Budi Raya Perkasa

Universitas Sumatera Utara

Pengamatan dilakukan pada pembuatan matras springbed dan terjadi
bottleneck di stasiun perakitan balok per karena waktu perakitan balok per yang
terlalu panjang. Gambar 1.1. menunjukkan balok per yang dirakit.


Gambar 1.1. Balok Per Matras

Tabel 1.2. menunjukkan waktu proses masing-masing elemen kegiatan
pembuatan matras springbed ukuran 180cm x 200cm.
Tabel 1.2. Pembagian Elemen Kerja
Stasiun Kerja
Perakitan Balok
Per
Pembuatan Matras
Kain Quilting
Pemotongan Hard
Pad dan Busa

Perekatan

Waktu Siklus
(detik)
1837
762
526

1002
1052
1342
1612
658
642

Elemen Kerja
Dirakit Per dengan Kawat Ulir
Rakitan per dirakit dengan lilitan kawat
Rakitan per dan lilitan kawat disatukan
Kain dipotong sesuai ukuran
Busa dipotong sesuai ukuran
Kain disatukan dengan busa
Dibuat pola di kain
Dipotong hard pad sesuai ukuran
Dipotong busa sesuai ukuran
Balok rakitan direkatkan dengan hard
pada bagian atas matras
Busa dan kain quilting direkatkan di

hard pad pada bagian atas matras
Balok rakitan direkatkan dengan hard
pada bagian bawah matras
Busa dan kain quilting direkatkan di
hard pad pada bagian bawah matras

pad
478
atas
486
pad
484
atas
470

Operator
2
1
1
1

1
1
1
1
1
1
1
1
1

Universitas Sumatera Utara

Tabel 1.2. Pembagian Elemen Kerja (Lanjutan)
Stasiun Kerja

Waktu Siklus
(detik)

Elemen Kerja


Diletakkan gulungan busa pada masing
masing sudut matras
Penjahitan Bingkai Dijahit seluruh bagian sisi matras
Penjahitan bingkai
Penjahitan label Maxi Coil
Diletakkan karton di semua sudut matras
Packing
Dibungkus matras menggunakan plastik PE
Sumber : Pengamatan Awal

Operator

46
788
1410
792
62
1554

1

1
1
1
1
1

Berdasarkan pengamatan dan informasi pihak perusahaan ditemukan adanya
jumlah balok per yang tertumpuk di stasiun perakitan karena belum dapat dirakit
sebelum matras kain quilting dan pemotongan hard pad dan busa selesai diproses.
Keadaan tertumpuknya balok per dan waktu siklus yang lama pada stasiun kerja
pembuatan balok per menyebabkan terdapat waktu menganggur yang berlebihan pada
stasiun kerja lainnya, hal ini bertentangan dengan konsep lean manufacturing yang
menyatakan meminimumkan waste seperti idle time dan WIP. Penggambaran stasiun
kerja yang mengalami bottleneck dapat dilihat pada Gambar 1.2.
WIP

Perakitan
Balok Per

Pembuatan

Matras Kain
Quilting

Pemotongan
Hard Pad dan
Busa

Perekatan

Penjahitan
Bingkai

Packing

Gambar 1.2. Stasiun Kerja yang Mengalami Bottleneck

Universitas Sumatera Utara

Penelitian yang dilakukan oleh D. Rajenthirakumar. et. al. (2015) pada
industri manufaktur pembuatan gear dan shaft gear di India menunjukkan

implementasi Value Stream Mapping dan pendekatan Lean Manufacturing dapat
mengurangi setup time sekitar 290 menit dan penghematan waktu siklus sebesar 118
menit.
Penelitian sejenis juga dilakukan oleh DR. Ikon. et. al. (2015) di Anambra
State, Nigeria pada perusahaan pembuatan bir menggunakan penerapan line
balancing metode RPW (Rangked Positional Weight), hasilnya diperoleh
peningkatan efisiensi lintasan sebesar 19%.
Berdasarkan hasil pengamatan dan dan beberapa penelitian sebelumnya yang
pernah dilakukan untuk mengatasi masalah bottleneck, maka pada penelitian tugas
akhir ini akan digunakan pendekatan Lean Manufacturing untuk perbaikan lintasan
perakitan produksi.

1.2.

Perumusan Masalah
Permasalahan yang dihadapi PT. Budi Raya Perkasa adalah terjadinya

ketidakseimbangan lintasan produksi di lantai pabrik, hal ini ditandai dengan adanya
perbedaan waktu siklus yang terlalu panjang pada stasiun kerja perakitan balok per
sehingga mengakibatkan terhambatnya kegiatan produksi pada stasiun kerja

berikutnya.

Universitas Sumatera Utara

1.3.

Tujuan Penelitian
Tujuan umum penelitian ini adalah untuk menyeimbangkan lintasan perakitan

di PT. Budi Raya Perkasa.
Tujuan khusus dari penelitian ini yaitu:
1. Mengidentifikasi kondisi awal lintasan perakitan dengan pendekatan lean
manufacturing.
2. Menganalisis kesimbangan lintasan produksi kondisi awal.
3. Menerapkan analisa keseimbangan lintasan pada PT. Budi Raya Perkasa dengan
menggunakan metode Rangked Positional Weight.
4. Membandingkan balance delay dan efisiensi lintasan sebelum dan setelah
menggunakan metode Rangked Positional Weight.

1.4.


Manfaat Penelitian
Manfaat yang hendak dicapai dalam melakukan penelitian ini adalah sebagai

berikut:
1. Meningkatkan kemampuan mahasiswa dalam mengaplikasikan teori yang
diperoleh selama kuliah di lapangan kerja, menambah keterampilan dalam
menganalisis dan memecahkan masalah sebelum memasuki dunia kerja dan untuk
mendapatkan sebuah pengalaman dalam menggunakan metode-metode ilmiah
pada penelitian tentang keseimbangan lintasan produksi .

Universitas Sumatera Utara

2. Sebagai

masukan

bagi

perusahaan

dalam

melakukan perbaikan

sistem

keseimbangan lintasan produksi dengan rancangan model keseimbangan lintasan
yang telah dibuat untuk meningkatkan performansi lintasan perakitan perusahaan.
3. Untuk mempererat hubungan kerja sama antara perusahaan dengan Departemen
Teknik Industri USU dan sebagai bahan tambahan referensi bagi pihak
Departemen Teknik Industri dan para mahasiswa yang ingin melakukan penelitian
tentang keseimbangan lintasan produksi.

1.5.

Batasan dan Asumsi Penelitian
Batasan-batasan yang digunakan dalam penelitian ini antara lain :

1. Penelitian dilakukan pada bagian produksi proses pembuatan matras di PT. Budi
Raya Perkasa.
2. Produk yang diteliti adalah produk springbed dengan spesifikasi 180cm x 200cm.
3. Metode line balancing yang digunakan adalah Rangked Positional Weight.
4. Penelitian tidak membahas masalah biaya.
Asumsi dalam penelitian yang dilakukan adalah :
1. Metode kerja operator sudah sesuai dengan standar.

2. Tidak ada penambahan atau pengurangan fasilitas-fasilitas produksi selama penelitian
dilakukan.

3. Tidak terjadi kerusakan mesin/peralatan dan material handling.
4. Proses produksi tidak mengalami perubahan selama penelitian berlangsung.
5. Allowance setiap stasiun kerja adalah sama untuk operator dengan gender yang sama.

Universitas Sumatera Utara

1.6.

Sistematika Penulisan Tugas Akhir
Sistematika yang digunakan dalam penulisan tugas sarjana ini adalah :
Bab I Pendahuluan,

menguraikan latar belakang permasalahan

yang

mendasari penelitian dilakukan, rumusan permasalahan, tujuan penelitian, manfaat
penelitian, batasan dan asumsi yang digunakan dalam penelitian, dan sistematika
penulisan tugas sarjana.
Bab II Gambaran umum perusahaan, menguraikan tentang sejarah PT Budi
Raya Perkasa, ruang lingkup bidang usaha, stuktur organisasi perusahaan, sistem
pengupahan dan fasilitas yang digunakan, proses produksi springbed, serta mesin dan
peralatan yang digunakan dalam proses produksi.
Bab III Tinjauan Pustaka, berisi teori mengenai Lean Maufacturing, Value
Stream Mapping dan Line Balancing dengan metode RPW (Rangked Positonal
Weight)
Bab IV Metodologi Penelitian, menguraikan tahap-tahap yang dilakukan
dalam penelitian yaitu persiapan penelitian meliputi penentuan lokasi penelitian, jenis
penelitian, objek penelitian, kerangka berpikir identifikasi variabel penelitian,
pengumpulan data sekunder, metode pengolahan data, blok diagram prosedur
penelitian, pengolahan data, analisis pemecahan masalah sampai kesimpulan dan
saran.
Bab V Pengumpulan dan Pengolahan Data, berisi pengumpulan data berupa
data-data yang dikumpulkan peneliti yang berhubungan dengan pemecahan
permasalahan penelitian yaitu waktu siklus setiap elemen kerja, data peramalan

Universitas Sumatera Utara

permintaan, serta bagaimana data-data tersebut diolah untuk memperoleh hasil yang
menjadi dasar pemecahan permasalahan dengan menggunakan metode line
balancing.
Bab VI Pembahasan, meliputi analisis perbandingan efisiensi lini perakitan
keadaan aktual dengan efisiensi lini setelah diterapkan metode line balancing dengan
pendekatan lean manufacturing.
Bab VII Kesimpulan dan Saran, berisi kesimpulan yang diperoleh dari hasil
pemecahan masalah dan saran-saran yang bermanfaat bagi perusahaan.

Universitas Sumatera Utara