Identifikasi Sildenafil Sitrat dalam Sediaan Obat Tradisional Kapsul Jamu Kuat Secara Kromatografi Lapis Tipis dan Spektrofotometri Ultraviolet

BAB I

PENDAHULUAN

1.1

Latar Belakang
Pola hidup “back to nature” sangat dirasakan dewasa ini, baik di negara

maju maupun di negara berkembang seperti Indonesia. Mahalnya harga dan
tingginya efek samping dari obat-obat sintetis, mendorong pencarian sumber
bahan baku obat dari bahan alam. Hal ini merupakan keuntungan bagi masyarakat
Indonesia yang kaya akan tumbuhan obat, tumbuhan dari bahan alam itu biasanya
dikenal masyarakat sebagai obat tradisional yang dikemas dalam bentuk jamu
dengan bentuk sediaan yang bermacam-macam (Yuliarti, 2008).
Komposisi jamu yang ada pada umumnya terdiri dari beberapa macam
simplisia yang satu sama lain saling berinteraksi, mendukung maupun
menetralisasikan. Itulah sebabnya daya kerja jamu tidak dapat diharapkan secepat
efek obat dalam bentuk kimia murni yang dapat dengan langsung ditujukan
kepada penyakit (Soeparto, 1999).
Badan pengawas obat dan makanan (Badan POM) selaku badan yang

memiliki otoritas di dalam pengawasan obat dan makanan di Indonesia,
menemukan beberapa produk obat tradisional yang didalamnya dicampuri bahan
kimia obat (BKO). Bahan kimia obat di dalam obat tradisional inilah yang
menjadi selling point bagi produsen. Hal ini kemungkinan disebabkan kurangnya
pengetahuan produsen akan bahaya mengkonsumsi bahan kimia obat secara tidak
terkontrol baik dosis maupun cara penggunaannya, atau bahkan semata-mata demi

Universitas Sumatera Utara

meningkatkan penjualan, karena konsumen menyukai produk obat tradisional
yang bereaksi cepat pada tubuh (Yuliarti, 2008).
Salah satu jenis jamu tradisional yang dicurigai badan POM di pasaran dan
yang sering ditambahkan BKO ialah jamu kuat. Dalam jamu kuat tersebut
ditambahkan bahan kimia salah satunya sildenafil sitrat. Sildenafil sitrat
digunakan untuk terapi disfungsi ereksi pada pria, efek samping dari pemakaian
obat ini ialah kepala pusing, muka merah, gangguan penglihatan dan mual.
Banyak bahaya dapat terjadi pada konsumen yang kurang paham efek dari jamu
yang “caspleng” tersebut. Oleh karena itu penulis ingin melakukan identifikasi
sildenafil sitrat dalam kapsul jamu kuat secara Kromatografi Lapis Tipis dan
Spektrofotometri Ultraviolet. Pengujian yang dilakukan oleh penulis di Balai

Besar Pengawas Obat dan Makanan di Medan.

1.2

Tujuan
Adapun tujuan dari identifikasi sediaan obat tradisional secara

Kromatografi Lapis Tipis Dan Spektrofotometri Ultraviolet adalah untuk
mengetahui apakah pada salah satu jamu kuat yang beredar di pasaran
mengandung bahan kimia obat sildenafil sitrat atau tidak.

Universitas Sumatera Utara

1.3

Manfaat
Adapun manfaat yang diperoleh dari identifikasi sildenafil sitrat dalam

kapsul jamu kuat secara Kromatografi Lapis Tipis Dan Spektrofotometri
Ultraviolet adalah untuk memperoleh informasi tentang jamu kuat yang

mengandung sildenafil sitrat di pasaran.

Universitas Sumatera Utara