Pengaruh Konflik Peran Ganda dan Kecerdasan Emosional Terhadap Stres Kerja Karyawan Wanita Pada PT. Perkebunan Nusantara IV Unit Usaha Tinjowan Kabupaten Simalungun

BAB I
PENDAHULUAN
1.1

Latar Belakang
Dalam sebuah pekerjaan, kesehatan kerap menjadi hal yang kurang

diperhatikan. Salah satunya adalah pada mereka yang bekerja terlalu keras dengan
keahlian fisik. Tidak jarang seorang karyawan rela menghabiskan waktunya
berjam-jam untuk mengerjakan pekerjaannya. Sampai-sampai mereka lupa waktu
makan, lupa waktu tidur hingga lupa dengan orang-orang di sekitarnya, seperti
teman dan keluarga. Jika kebiasaan tersebut terjadi dalam jangka panjang akan
langsung berdampak pada tubuh. Bisa-bisa pada suatu ketika akan jatuh pingsan
pada saat melakukan pekerjaan. Gejala-gejala tersebut merupakan gejala
terjadinya stres kerja.
Banyak faktor yang dapat menyebabkan timbulnya stres kerja. salah satunya
adalah peran ganda yang biasanya dialami oleh wanita yang bekerja. Wanita yang
bekerja tidaklah selalu mendapat dukungan dari lingkungannya. Disatu sisi ia
harus berperan sebagai karyawan untuk memberikan kinerja yang terbaik,
meningkatkan karirnya dan meningkatkan kompetensinya semata-mata demi
mencapai tujuan dari pada perusahaan. Tetapi, disisi lain ia memiliki peran dalam

keluarganya. Peran yang demikian ini disebut dengan peran ganda. Namun, setiap
peran tentu saja menuntut konsekuensi dan tanggung jawab yang berbeda. Akibat
adanya tuntutan tersebut dapat menyebabkan konflik peran ganda bagi karyawan
wanita itu sendiri. Konflik peran inilah yang menjadi pemicu stres kerja, salah
satu profesi yang rentan mengalami stres kerja yaitu profesi sebagai buruh pabrik.

Universitas Sumatera Utara

Selain peran ganda, hal yang berkaitan dengan stres kerja ialah kecerdasan
emosional. Menurut Robbins dan Judge (2007: 335), kecerdasan emosional adalah
kemampuan seseorang untuk mendeteksi serta mengelola petunjuk-petunjuk dan
informasi emosional. Kecerdasan emosional merupakan faktor penting yang harus
diperhatikan oleh karyawan supaya dapat mengelola emosinya dengan baik,
sehingga terekspresikan secara tepat dan efektif, yang pada akhirnya akan
membawa orang tersebut mampu bekerja sama dengan lancar menuju sasaran dan
tujuan organisasi.
PT. Perkebunan Nusantara IV Unit Usaha Tinjowan ialah salah satu Unit
Usaha dari PT. Perkebunan Nusantara IV yang terletak di Kabupaten Simalungun,
Provinsi Sumatera Utara. yang bergerak dibidang usaha Perkebunan Kelapa Sawit
dan Pengolahan yang menghasilkan Minyak Sawit (CPO) dan Inti Sawit (PK).

Sebagai perusahaan yang menghadapi perubahaan yang terus terjadi dengan cepat,
PT. Perkebunan Nusantara IV (Persero) dalam misinya yaitu ―Menjalankan usaha
dengan prinsip-prinsip usaha terbaik, inovatif, dan berdaya saing tinggi‖. Untuk
mencapai hal tersebut peran sebagai pegawai sangatlah penting. Keberhasilan
dalam membangun insan yang produktif tidak lepas dari peran karyawan dalam
bekerja dengan baik. Namun peran karyawan dalam bekerja tentu berbeda
khususnya terhadap karyawan wanita.
Dari wawancara yang dilakukan, peneliti melihat ada beberapa dari mereka
yang dapat menyelesaikan semua pekerjaan rumah. Tetapi, ada pula sebagian dari
mereka yang mengandalkan tenaga anak, atau menyelesaikan tanggung jawab
rumah hanya sesempatnya, dan bahkan ada yang meningalkan tanggung jawab

Universitas Sumatera Utara

keluarga begitu saja. Tanggung jawab demikian tidak luput membuat mereka
pernah mengalami keterlambatan saat pergi kerja. Melihat dari fenomena yang
terjadi, karyawan wanita yang bekerja memiliki peran ganda sehingga sering
terlihat stres ketika membagi waktu antara pekerjaan dan rumah tangga.
Seperti yang dikatakan Anoraga (2009 : 121) bahwa bagi wanita pekerja,
bagaimanapun mereka juga adalah ibu rumah tangga yang sulit lepas begitu saja

dari lingkungan keluarganya. Karenanya, dalam meniti karir, wanita mempunyai
beban dan hambatan lebih berat dibanding rekan prianya. Dalam arti, wanita lebih
dahulu harus mengatasi urusan keluarga-suami, anak dan hal-hal lain yang
menyangkut urusan rumah tangganya.
Selain itu, tuntutan pekerjaan berhubungan dengan tekanan yang berasal
dari beban kerja yang berlebihan dan waktu. Dibawah ini adalah daftar beban
kerja karyawan wanita bagian pemeliharaan:
Tabel 1.1
Daftar Beban Kerja Harian Karyawan Wanita Pada Bagian
Pemeliharaan Tanaman
Jenis Pekerjaan

Beban Kerja/hari

Cemis piringan

3,3 hektar per orang

Cemis gawangan


1 hektar per orang

Memupuk 2kg

1 hektar per orang

Sumber : PT. Perkebunan Nusantara IV Unit Usaha Tinjowan (data diolah)

Dapat dilihat pada Tabel 1.1 adalah beban kerja harian karyawan wanita
bagian pemeliharaan tanaman. Karyawan wanita harus menyelesaikan tugas diatas
dimulai pukul 06.30-14.00 Wib. Jenis pekerjaan cemis piringan yaitu

Universitas Sumatera Utara

membersihkan daerah pinggiran setiap pohon yang membentuk lingkaran
sebanyak 3,3 hektar per orang dengan menyemprotkan racun pada rumput yang
mengganggu pertumbuhan pohon kelapa sawit itu sendiri. Mereka meyemprot
dengan menggunakan Sprayer (alat semprot) yang beratnya kurang lebih 5kg.
Sprayer tersebut harus mereka gendong selama berjam-jam. dibutuhkan ketahanan
tubuh yang kuat agar mereka dapat menyelesaikan pekerjaannya. Menurut salah

seorang karyawan wanita, bekerja menyemprot lahan seluas 3,3 hektar untuk 1
orang per harinya sulit untuk dicapai. Dan biasanya dapat diselesaikan dalam
waktu 2 sampai 3 hari.
Yang kedua, Jenis pekerjaan cemis gawangan ini adalah pekerjaan yang
dilakukan dengan membersihkan pelepah kelapa sawit setelah habis panen
sebanyak 1 hektar per orang. Pekerjaan ini memerlukan ke hati-hatian. Karena
jika tidak hati-hati tangan mereka akan terkena duri pohon kelapa sawit tersebut.
Pekerjaan karyawan wanita pada bagian pemeliharaan tanaman selanjutnya adalah
memupuk dengan dosis 2kg seluas 1 hektar. Pekerjaan memupuk tanaman ini
cukup dikatakan berat dikarenakan mereka harus membawa ember yang beratnya
kurang lebih 5kg beserta pupuknya dan harus di gendong samping. Dari hasil
wawancara yang dilakukan penulis, pekerjaan paling sulit adalah memupuk
dengan setengah berlari. Dengan demikian, sulit untuk menyelesaikan beban kerja
yang diberikan pimpinan dan dapat menyebabkan terlambat pulang. Faktor-faktor
seperti sulitnya membagi waktu, terlambat kerja dan beban kerja inilah yang
menimbulkan konflik peran ganda dan dapat menyebabkan terjadinya stres kerja.

Universitas Sumatera Utara

Permasalahan lainnya yang terjadi adalah karyawan wanita sedang

mengalami emosi karena melihat tingkah laku rekan kerjanya yang hanya duduk
bersantai tanpa berfikir untuk menyelesaikan pekerjaannya. Tapi, mereka tidak
bisa mengungkapkan kekesalannya terhadap rekannya secara tepat. Sedangkan
rekannya tidak memiliki kesadaran walaupun telah dimarahi rekan kerja lainnya
dan pimpinannya. Selain itu, rendahnya mengenali kekuatan dan kelemahan pada
diri karyawan wanita PT. Perkebunan Nusantara IV Unit Usaha Kabupaten
Simalungun. Terdapat karyawan wanita yang tetap bekerja meskipun dengan
kondisinya yang lemah. karena hal tersebut, membuat mereka tidak dapat bekerja
secara optimal. Akan tetapi, pimpinan tidak memperdulikan hal itu. Pimpinan
hanya bisa memarahi saja dan hanya mengharapkan pekerjaan terselesaikan sesuai
target yang diberikan tanpa melihat situasi di lapangannya. Kondisi tersebut
dikenal dengan kemampuan manajemen emosi dan manajemen diri atau
kecerdasan emosi. Seorang karyawan dengan kemampuan baik untuk mengelola
emosinya maka ia akan dapat dengan mudah mengatasi stres pekerjaan atau
sebaliknya.
Berikut ini adalah hasil wawancara kepada 10 karyawan wanita bagian
pemeliharaan tanaman PT. Perkebunan Nusantara IV Unit Usaha Tinjowan
Kabupaten Simalungun yang menunjukan adanya stress kerja:

Universitas Sumatera Utara


Tabel 1.2
Hasil Wawancara Mengenai Stres Kerja Karyawan Wanita Bagian
Pemeliharaan Tanaman

Gejala Stres Kerja
Beban kerja yang berat membuat saya merasa
sakit , lelah dan pegal
Waktu tidur saya terganggung karena takut
bangun kesiangan
Pola makan yang sedikit maupun banyak
Saya tertekan ketika dimarahi pimpinan
Beban kerja yang berat membuat saya merasa
pusing dan dapat tidak sadarkan diri saat
bekerja

Persentase yang
menyatakan
Stres
Tidak Stres

70%
30%
60%

40%

50%
60%
20%

50%
40%
70%

Sumber: Wawancara kepada 10 karyawan wanita bagian pemeliharaan tanaman
PT. Perkebunan Nusantara IV Unit Usaha Tinjowan Kabupaten Simalungun (data
diolah)

Berdasarkan Tabel 1.2 dapat dilihat bahwa dari hasil prasurvey yang
dilakukan peneliti


dengan

mewawancarai

10 karyawan

wanita

bagian

pemeliharaan tanaman untuk beban kerja yang berat merasakan sakit, lelah dan
pegal sebesar 70% yang mengalami stres dan menyatakan tidak stres 30%.
Sementara mengenai waktu tidur yang terganggu karena takut bangun kesiangan
sebesar 60% yang menunjukan stres dan tidak stres 40%, pola makan yang sedikit
maupun banyak sebesar 60% menunjukkan stres dan tidak stres 40%. Merasa
tertekan ketika dimarahi pimpinan yang menyatakan stres sebesar 60% dan tidak
stres 40%, terakhir beban kerja yang berat membuat merasa pusing dan dapat
tidak sadarkan diri saat bekerja sebesar 20% yang menyatakan stres dan tidak
stres sebesar 70%.

Berdasarkan latar belakang yang telah dipaparkan tersebut peneliti
mengambil judul dalam skripsi ini yaitu ―Pengaruh Konflik Peran Ganda Dan

Universitas Sumatera Utara

Kecerdasan Emosional Terhadap Stres Kerja Karyawan Wanita pada PT.
Perkebunan Nusantara IV Unit Usaha Tinjowan Kabupaten Simalungun”.

1.2

Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang, penulis merumuskan masalah sebagai berikut:

1.

Apakah konflik peran ganda berpengaruh terhadap stres kerja karyawan
wanita pada PT. Perkebunan Nusantara IV Unit Usaha Tinjowan Kabupaten
Simalungun?

2.


Apakah kecerdasan emosional berpengaruh terhadap stres kerja karyawan
wanita pada PT. Perkebunan Nusantara IV Unit Usaha Tinjowan Kabupaten
Simalungun?

3.

Apakah konflik peran ganda dan kecerdasan emosional berpengaruh
terhadap stres kerja karyawan wanita pada PT. Perkebunan Nusantara IV
Unit Usaha Tinjowan Kabupaten Simalungun?

1.3

Tujuan Penelitian
Adapun tujuan penelitian ini adalah :

1.

Untuk mengetahui dan menganalisis pengaruh konflik peran ganda terhadap
stres kerja karyawan wanita pada PT. Perkebunan Nusantara IV Unit Usaha
Tinjowan Kabupaten Simalungun.

2.

Untuk mengetahui dan menganalisis pengaruh kecerdasan emosional
terhadap stres kerja karyawan wanita pada PT. Perkebunan Nusantara IV
Unit Usaha Tinjowan Kabupaten Simalungun.

Universitas Sumatera Utara

3.

Untuk mengetahui dan menganalisis pengaruh konflik peran ganda dan
kecerdasan emosional terhadap stres kerja karyawan wanita pada PT.
Perkebunan Nusantara IV Unit Usaha Tinjowan Kabupaten Simalungun.

1.4

Manfaat Penelitian
Penelitian ini diharapkan dapat berguna bagi:

1.

PT. Perkebunan Nusantara IV Unit Usaha Tinjowan
Hasil penelitian ini diharapkan dapat dipergunakan sebagai bahan
pertimbangan dan masukan bagi perusahaan untuk mengetahui seberapa jauh
pengaruh konflik peran ganda dan kecerdasan emosional terhadap stres kerja
karyawan wanitanya.

2.

Penulis
Penelitian ini diharapkan akan memperluas wawasan dan menambah
pengetahuan penulis dalam bidang sumber daya manusia khususnya tentang
pengaruh konflik peran ganda dan kecerdasan emosional terhadap stres
kerja karyawan wanita.

3.

Peneliti selanjutnya
Penelitian ini diharapkan dapat memberikan sumbangan keilmuan yang
berkaitan dengan pengaruh konflik peran ganda dan kecerdasan emosional
terhadap stres kerja karyawan wanita dan sebagai bahan referensi dalam
bidang manajemen sumber daya manusia khususnya bagi penelitian
selanjutnya.

Universitas Sumatera Utara

Dokumen yang terkait

Pengaruh Kecerdasan Emosional Dan Stres Kerja Terhadap Produktivitas Karyawan Pada PT Perkebunan Nusantara III Kantor Pusat Medan

10 68 125

PENGARUH KECERDASAN EMOSIONAL TERHADAP KOMITMEN KERJA KARYAWAN PADA PT PERKEBUNAN NUSANTARA VII UNIT USAHA PEMATANG KIWAH

3 11 65

Pengaruh Konflik Peran Ganda dan Kecerdasan Emosional Terhadap Stres Kerja Karyawan Wanita Pada PT. Perkebunan Nusantara IV Unit Usaha Tinjowan Kabupaten Simalungun

0 7 137

Pengaruh Program Keselamatan dan Kesehatan Kerja Terhadap Kinerja Karyawan PT Perkebunan Nusantara IV Unit Usaha Bah Butong (Studi pada PT Perkebunan Nusantara IV Unit Usaha Bah Butong Kecamatan Sidamanik Kabupaten Simalungun)

1 24 117

PENGARUH KONFLIK PERAN GANDA DAN STRES KERJA TERHADAP KINERJA POLISI WANITA Pengaruh Konflik Peran Ganda Dan Stres Kerja Terhadap Kinerja Polisi Wanita Di Polresta Surakarta.

1 18 17

Pengaruh Konflik Peran Ganda dan Kecerdasan Emosional Terhadap Stres Kerja Karyawan Wanita Pada PT. Perkebunan Nusantara IV Unit Usaha Tinjowan Kabupaten Simalungun

0 0 10

Pengaruh Konflik Peran Ganda dan Kecerdasan Emosional Terhadap Stres Kerja Karyawan Wanita Pada PT. Perkebunan Nusantara IV Unit Usaha Tinjowan Kabupaten Simalungun

0 0 2

Pengaruh Konflik Peran Ganda dan Kecerdasan Emosional Terhadap Stres Kerja Karyawan Wanita Pada PT. Perkebunan Nusantara IV Unit Usaha Tinjowan Kabupaten Simalungun

0 0 28

Pengaruh Konflik Peran Ganda dan Kecerdasan Emosional Terhadap Stres Kerja Karyawan Wanita Pada PT. Perkebunan Nusantara IV Unit Usaha Tinjowan Kabupaten Simalungun

0 0 3

Pengaruh Konflik Peran Ganda dan Kecerdasan Emosional Terhadap Stres Kerja Karyawan Wanita Pada PT. Perkebunan Nusantara IV Unit Usaha Tinjowan Kabupaten Simalungun

0 0 38