Tingkat Kebutuhan Perawatan Ortodonti Berdasarkan Aesthetic Component pada Murid SMP Putri Cahaya di Medan

Fakultas Kedokteran Gigi
Departemen Ortodonti
Tahun 2015

Monica Evana
Tingkat Kebutuhan Perawatan Ortodonti berdasarkan Aesthetic Component
pada Murid SMP Putri Cahaya di Medan
x + 35 Halaman
Maloklusi merupakan salah satu kelainan dentofasial yang dapat menimbulkan
rasa sakit secara fisik, gangguan perkembangan psikologis dan sosial yang secara
keseluruhan dapat meganggu kulitas hidup pada remaja. Salah satu indeks maloklusi
adalah Index of Orthodontic Treatment Need yang terdiri atas komponen DHC dan
komponen AC. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui tingkat kebutuhan perawatan
ortodonti pada murid SMP Putri Cahaya di Medan, tingkat kebutuhan perawatan
ortodonti berdasarkan pendidikan orang tua murid, pekerjaan orang tua murid, dan
pendapatan orang tua murid. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif dengan
pendekatan cross sectional. Subjek penelitian berjumlah 150 murid yang terdiri atas
61,3% perempuan dan 38,7% laki-laki yang telah memenuhi kriteria inklusi dan
eksklusi.
Tingkat kebutuhan perawatan ortodonti AC menunjukkan bahwa 57,33% tidak
membutuhkan perawatan/membutuhkan perawatan ringan (AC 1-4), membutuhkan

perawatan sedang (AC 5-7) sebanyak 35,33%, dan hanya 7,33% responden yang
sangat membutuhkan perawatan (AC 8-10). Berdasarkan pendidikan, pekerjaan, dan
pendapatan orang tua murid, hasil menunjukkan pada kategori tidak membutuhkan
perawatan/membutuhkan perawatan ringan >50% dibandingkan dengan kategori
membutuhkan perawatan sedang maupun kategori sangat membutuhkan perawatan
dengan persentase masing-masing 56,89%, 57,35%, dan 57,84%. Sebagai
kesimpulan, umumnya dengan keadaan sosio ekonomi menengah keatas, tingkat

Universitas Sumatera Utara

kebutuhan perawatan ortodonti sedang dan sangat membutuhkan perawatan akan
lebih

rendah

dibandingkan

dengan

yang


tidak

membutuhkan perawatan/

membutuhkan perawatan ringan.
Daftar Rujukan: 24 (1990-2015).

Universitas Sumatera Utara