Analisis SWOT dalam menentukan Strategi Pemasaran Produk Olahan Susu pada PT. Putra Indo Mandiri Sejahtera

(1)

BAB II

KERANGKA TEORI

2.1 Deskripsi Teori

2.1.1 Strategi

2.1.1.1 Pengertian Strategi

Pimpinan suatu organisasi, setiap hari berusaha mencari kesesuaian antara kekuatan internal perusahaan dan kekuatan eksternal (peluang dan ancaman) suatu pasar. Kegiatannya meliputi pengamatan persaingan, peraturan, tingkat inflasi, siklus bisnis, keinginan dan harapan konsumen, serta faktor – faktor lain yang dapat mengidentifikasi peluang dan ancaman. Dalam hal ini, seorang pemimpin organisasi perlu menentukan “taktik” permainan sebuah perusahaan dalam memenangkan persaingan.

Strategi merupakan rumusan perencanaan tentang bagaimana perusahaan akan mencapai misi dan tujuannya. Manajemen strategis dapat didefinisikan sebagai seni dan pengetahuan dalam merumuskan, mengimplementasikan, serta mengevaluasi keputusan lintas – fungsional yang memampukan sebuah organisasi mencapi tujuannya ( Fred R. David 2009). Strategi akan memaksimalkan keunggulan kompetitif dan meminimalkan keterbatasan bersaing. Secara umum, pengertian strategi merupakan proses penentuan rencana para pemimpin puncak yang berfokus pada tujuan jangka panjang organisasi disertai penyusunan suatu cara atau upaya bagaimana tujuan tersebut dapat tercapai. Pengertian strategi menurut Chandler (1962) yang dialih bahasakan oleh Freddy Rangkuti yaitu : strategi merupakan alat untuk mencapai


(2)

tujuan perusahaan dalam kaitannya dengan tujuan jangka panjang, program tindak lanjut, serta prioritas alokasi sumber daya (2014 : 3). Suatu perusahaan dapat mengembangkan strategi untuk mengatasi ancaman eksternal dan merebut peluang yang ada. itu.

2.1.1.2 Konsep Strategi

Dalam perkembangannya, konsep mengenai strategi terus berkembang. Pemahaman yang baik mengenai konsep strategi dan konsep lain yag berkaitan, sangat menentukan suksesnya strategi yang disusun. Konsep – konsep tersebut adalah sebagai berikut :

a. Distinctive competence

Suatu perusahaan yang memiliki kekuatan yang tidak mudah ditiru oleh perusahaan pesaing dipandang sebagai perusahaan yang memiliki “Distinctive Competence”. Konsep ini menjelaskan kemampuan spesifik suatu organisasi. Menurut Day dan Wensley (1988) dalam buku Freddy Rangkuti (2014), identifikasi distinctive competence dalam suatu organisasi meliputi keahlian tenaga kerja dan kemampuan sumber daya. Dua faktor tersebut dapat menyebabkan perusahaan tersebut dapat lebih unggul dibandingkan dengan pesaingnya. Keahlian sumber daya manusia yang tinggi muncul dari kemampuan membentuk fungsi khusus yang lebih efektif dibandingkan dengan pesaing. Dengan memiliki kemampuan melakukan riset pemasaran yang lebih baik, perusahaan dapat mengetahui secara tepat semua keinginan konsumen sehingga dapat menyusun strategi pemasaran yang lebih baik dibandingkan dengan pesaingnya. Semua kekuatan tersebut dapat diciptakan melalui penggunaan seluruh


(3)

potensi sumber daya yang dimiliki perusahaan, seperti peralatan dan proses produksi yang canggih, penggunaan saluran distribusi cukup luas, penggunaan sumber bahan baku yang tinggi kualitasnya, dan penciptaan brand image yang positif. Semua itu merupakan keunggulan – keunggulan yang dapat diciptakan untuk memperoleh keuntungan dari pasar dan mengalahkan pesaing.

b. Competitive Advantage

Keunggulan bersaing disebabkan oleh pilihan strategi yang dilakukan perusahaan untuk merebut peluang pasar. Menurut Porter, ada tiga strategi yang dapat dilakukan perusahaan untuk memperoleh keunggulan bersaing, yaitu : Cost leadership, Diferensiasi, dan Fokus. Perusahaan dapat memperoleh keunggulan bersaing yang lebih tinggi dibanding dengan pesaingnya jika dia dapat memberikan harga jual yang lebih murah daripada harga yang diberikan oleh pesaingnya dengan nilai/kualitas produk yang sama. Harga jual yang lebih rendah dapat dicapai oleh perusahaan karena memanfaatkan skala ekonmis, efisiensi produksi, penggunaan teknologi, kemudahan akses dengan bahan baku, dan sebagainya.


(4)

2.1.1.3 Tipe Strategi

Strategi dapat dikelompokkan berdasarkan tiga tipe strategi, yaitu strategi manajemen, strategi investasi, dan strategi bisnis.

a. Strategi Manajemen

Strategi manajemen meliputi strategi yang dapat dilakuakan oleh manajemen dengan orientasi pengembangan strategi secara makro. Misalnya, strategi pengembangan produk, strategi penerapan harga, strategi akuisisi, strategi pengembangan pasar, strategi mengenai keuangan, dan sebagainya.

b. Strategi Investasi

Strategi ini merupakan kegiatan yang berorientasi pada investasi. Misalnya apakah perusahaan ingin melakukan strategi pertumbuhan yang agresif atau berusaha mengadakan penetrasi pasar, strategi bertahan, strategi pembangunan, kembali suatu divisi baru atau strategi divestasi, dan sebagainya.

c. Strategi Bisnis

Strategi bisnis ini sering juga disebut strategi bisnis secara fungsional karena strategi ini berorientasi pada fungsi – fungsi kegiatan manajemen, misalnya strategi pemasaran, strategi produksi, strategi distribusi, strategi organisasi, dan strategi – strategi yang berhubungan dengan keuangan.


(5)

2.1.2 Pemasaran

2.1.2.1 Pengertian Pemasaran

Keberhasilan keuangan sering tergantung pada kemampuan pemasaran. Operasi keuangan, akunting, fungsi bisnis lainnya sesungguhnya tidak berarti kalau tidak ada permintaan akan produk dan jasa sehingga perusahaan dapat menghasilkan laba. Dengan kata lain, kegiatan pemasaran merupakan proses pemberian kepuasan kepada konsumen untuk mendapatkan laba dan merupakan suatu sistem total dari kegiatan bisnis yang dirancang untuk merencanakan, menentukan harga, promosi, dan mendistribusikan barang – barang yang dapat memuaskan keinginan dan mencapai pasar sasaran serta tujuan pemasaran.

Pemasaran yang terampil adalah tujuan yang tidak pernah berhenti dikejar (Kotler dan Keller, 2007). Program pemasaran dimulai dengan sebuah ide tentang produk baru, dan tidak berhenti sampai keinginan konsumen benar – benar terpuaskan. Pemasaran juga merupakan proses sosial dan manajerial yang didalamnya individu atau kelompok mendapatkan apa yang mereka butuhkan dan inginkan dengan menciptakan, menawarkan, dan mempertukarkan produkyang bernilai kepada pihak lain. Menurut definisi manajerial, pemasaran sering digambarkan sebagai seni menjual produk. Produsen harus melakukan identifikasi dan memenuhi kebutuhan konsumen dengan menciptakan produk yang diharapkan konsumen. Pemasaran dapat dideskripsikan sebagai proses pendefinisia, pengantisipasian, penciptaan, serta pemenuhan kebutuhan dan keinginan konsumen akan produk dan jasa.


(6)

Pemasaran adalah suatu proses kegiatan yang dipengaruhi oleh berbagai faktor sosial, budaya, politik, ekonomi, dan manajerial (Freddy Rangkuti 2014). Oleh karena itu, masing – masing individu ataupun kelompok memiliki kebutuhan dan keinginan dengan menciptakan, menawarkan, dan menukarkan produk yang memiliki nilai komoditas.

Ada tujuh fungsi pemasaran (function of marketing) pokok : (1) analisis konsumen, (2) penjualan produk/jasa, (3) perencanaan produk dan jasa, (4) penetapan harga, (5) distribusi, (6) riset pemasaran, (7) analis peluang. Memahami fungsi – fungsi ini membantu para penyusun strategi mengidentifikasi serta mengevaluasi kekuatan dan kelemahan pemasaran (Fred R. David 2009).

1. Analisis konsumen adalah pengamatan dan evaluasi kebutuhan, hasrat, dan keinginan konsumen, yang melibatkan pengadaan survey konsumen, penganalisisan informasi konsumen, pengevaluasian strategi posisi pasar, pengembangan profil konsumen, dan penentuan strategi segmentasi pasar yang optimal. Pembeli, penjual, distributor, tenaga penjualan, manajer, penjual grosir, peritel, pemasok, dan kreditor semuanya dapat berpartisipasi dalam proses pengumpulan informasi untuk mengidentifikasi secara tepat keinginan dan kebutuhan konsumen.

2. Penjualan Produk/jasa

Penerapan strategi yang berhasil umumnya bergantung pada kemampuan sebuah organisasi untuk menjual produk atau jasa tertentu. Penjualan meliputi banyak aktivitas pemasarn, seperti iklan,


(7)

promosi, penjualan, publisitas, penjualan perorangan, manajemen tenaga penjualan, hubungan konsumen, dan hubungan dealer.

3. Perencanaan produk dan jasa

Perencanaan produk dan jasa meliputi berbagai aktivitas seperti uji pemasaran, pemosisian produk dan merk, pemanfaatan garansi, pengemasan, penentuan pilihan produk, fitur produk, gaya produk, kualitas produk, dan penyediaan layanan konsumen. Perencanaan produk dan jasa terutama penting jika sebuah perusahaan melakukan pengembangan atau diversifikasi produk. Salah satu teknik perencanaan produk dan jasa yang terefektif adalah uji pemasaran yang memungkinkan sebuah organisasi untuk menguji rencana – rencana pemasaran alternatif dan meramalkan penjualan produk baru. Uji pemasaran memungkinkan organisasi untuk menghindari kerugian substansial dengan menunjukkan produk yang lemah serta pendekatan pemasaran yang tidak efektif sebelum produksi skala besar dimulai. 4. Penetapan harga

Lima pemangku kepentingan mempengaruhi keputusan penetapan harga (pricing) : konsumen, pemerintah, pemasok, distributor, dan pesaing. Para penyusun strategi harus melihat harga baik dari perspektif jangka pendek maupun jangka panjang, karena pesaing dapat menyalin perubahan harga dengan relatif mudah


(8)

5. Distribusi

Distribusi mencakup penggudangan, saluran distribusi, cakupan distribusi, lokasi tempat ritel, wilayah penjualan, tingkat dan lokasi persediaan, kurir transportasi, penjualan grosir, dan ritel.

6. Riset pemasaran

Riset pemasaran adalah pengumpulan, pencatatan, dan penganalisisan data yang sistematis mengenai berbagai persoalan yang terkait dengan pemasaran barang dan jasa. Riset pemasaran dapat mengungkapkan kekuatan dan kelemahan yang penting, dan periset pemasaran menggunakan berbagai skala, instrument, prosedur, konsep, dan teknik untuk mengumpulkan informasi

7. Analisis peluang

Analisis peluang melibatkan penilaian atas biaya, manfaat, dan risiko yang terkait dengan keputusan pemasaran.

2.1.2.2 Unsur-Unsur Utama Pemasaran

Menurut Freddy Rangkuti (2014), unsur utama pemasaran dapat diklasifikasikan menjadi tiga unsur utama, yaitu :

a. Unsur Strategi Persaingan • Segmentasi pasar

Segmentasi pasar adalah tindakan mengidentifikasikan dan membentuk kelompok pembeli atau konsumen secara terpisah. Masing – masing segmen konsumen ini memiliki karakteristik, kebutuhan produk, dan bauran pemasaran tersendiri. Segmentasi


(9)

pasar adalah kegiatan membagi suatu pasar menjadi kelompok pembeli yang memiliki kebutuhan, karakterisrik, atau perilaku berbeda.

Targeting

Targeting adalah suatu tindakan memilih satu atau lebih segmen pasar yang akan dimasuki.

Positioning

Positioning adalah penetapan posisi pasar. Tujuan positioning ini adalah untuk membangun dan mengkomunikasikan keinggulan bersaing produk yang ada dipasar kedalam benak konsumen. b. Unsur Taktik Pemasaran

Terdapat dua unsur taktik pemasaran, yaitu :

Diferensiasi, yang berkaitan dengan cara membangun strategi pemasaran dalam berbagai aspek di perusahaan. Kegiatan membangun strategi pemasaran inilah yang membedakan diferensiasi yang dilakukan suatu perusahaan dengan yang dilakukan oleh perusahaan lain.

• Bauran Pemasaran, yang berkaitan dengan kegiatan – kegiatan mengenai produk, harga, promosi, dan tempat.

c. Unsur Nilai Pemasaran

Nilai pemasaran dapat dikelompokkan menjadi tiga, yaitu :

Brand atau merek, yaitu nilai yang berkaitan dengan nama atau nilai yang dimiliki dan melekat pada suatu perusahaan.


(10)

Service atau pelayanan, yaitu nilai yang berkaitan dengan pemberian jasa pelayanan kepada konsumen. Kualitas pelayanan kepada konsumen ini perlu terus menerus ditingkatkan.

• Proses, yaitu nilai yang berkaitan dengan prinsip perusahaan untuk membuat setiap karyawan terlibat dan memiliki rasa tanggung jawab dalam proses memuaskan konsumen, baik secara langsung maupun tidak langsung

2.1.2.3 Konsep Pemasaran

Konsep pemasaran adalah memahami dan menanggapi apa yang diinginkan pasar dengan menemukan produk yang tepat bagi pelanggan ataupun calon pembeli. Berbeda dengan konsep penjualan yang menjual produk tanpa mengetahui keinginan pasar. Konsep pemasaran menegaskan bahwa kunci untuk mencapai tujuan organisasi yang ditetapkan adalah perusahaan tersebut harus menjadi lebih efektif dibandingkan para pesaing dalam menciptakan, menyerahkan, dan mengkomunikasikan nilai pelanggan kepada pasar sasaran yang terpilih (Kotler dan Keller 2007). Konsep pemasaran inti adalah menciptakan produk/jasa yang bernilai dan berkualitas sesuai keinginan, kebutuhan, dan permintaan konsumen sehingga terjadi pertukatan dan transaksi antara produsen dan konsumen.


(11)

2.1.3 Strategi Pemasaran

Satu unsur penting dalam proses pemasaran adalah rencana dan strategi pemasaran kreatif yang dapat memandu kegiatan pemasaran. Strategi adalah suatu rencana permainan untuk mencapainya (Kotler dan Keller 2007). Pengembangan strategi pemasaran yang tepat sepanjang waktu membutuhkan campuran antara disiplin dan fleksibilitas. Perusahaan harus setia dalam menerapkan strategi, tetapi harus juga menemukan cara – cara baru untuk terus memperbaikinya. Strategi pemasaran juga menuntut pemahaman yang jelas bagaimana pemasaran bekerja. Perusahaan harus mengetahui apa yang harus dibuat dan pasar akan membeli produk tersebut dengan jumlah yang cukup banyak sehingga perusahaan menghasilkan laba. Perusahaan level bisnis akan bersaing dengan 3 elemen bisnis, yakni sumberdaya, aktivitas, dan produk (M. Taufiq Amir 2011). Sebuah perusahaan dapat unggul bila ketiga hal ini memberikan sebuah “tawaran nilai (value proposition)” yang penting bagi konsumen, dan perusahaan dapat berbeda atau menonjol dibandingkan pesaing industri yang sama. Dalam hal ini, aktivitas perusahaan sangat menentukan dalam memenangi persaingan untuk menghasilkan nilai sebuah produk yang ditawarkan.

Bagian dari penentuan strategi pemasaran adalah adanya perencanaan. Perencanaan adalah penyusunan rangkaian tindakan secara berurut untuk mencapai tujuan secara menyeluruh, mulai dari pemilihan dan penentuan cara yang akan ditempuh, serta usaha yang dilakukan dalam mencapai tujuan tersebut. Tujuan utama perencanaan strategis adalah agar perusahaan dapat melihat secara objektif kondisi – kondisi internal dan


(12)

eksternal, sehingga perusahaan dapat mengantisipasi perubahan lingkungan eksternal. Untuk itu, perusahaan perlu memiliki banyak informasi mengenai lingkungan eksternal dan internal perusahaan untuk dapat menyusun dan mengambil langkah yang tepat.

Persaingan perusahaan adalah perlombaan untuk memahirkan kompetensi serta untuk memperoleh posisi pasar dan pengaruh pasar (Freddy Rangkuti 2014). Dalam menghadapi persaingannya, setiap perusahaan membutuhkan strategi untuk mencapai tujuannya yaitu memenangkan pasar. Strategi pemasaran bertujuan untuk meningkatkan kinerja melalui penggunaan substrategi seperti segmentasi, positioning, dan targeting, peningkatan layanan purna jual, rancangan penyerahan khusus, dan pengembangan segmen pasar yang baru (M. Taufiq Amir 2012). Langkah yang dilalui dengan strategi STP tersebut adalah mengidentifikasi dan mengembangkan profil setiap segmen, membuat ukuran daya tarik pasar, dan membuat positioning untuk segmen pasar.

Penentuan strategi tersebut dilakukan melalui proses analisis, perumusan, implementasi, dan evaluasi strategi – strategi itu. Proses analisis adalah memahami seluruh informasi yang terdapat pada suatu kasus, menganalisis situasi untuk mengetahui isu yang sedang terjadi, dam memutuskan tindakan apa yang harus segera dilakukan untuk memecahkan masalah.

Perumusan strategi pemasaran didasarkan pada analisis yang menyeluruh terhadap pengaruh faktor – faktor lingkungan eksternal dan internal perusahaan serta pengembangan visi dan misi perusahaan.


(13)

Lingkungan eksternal perusahaan setiap saat berubah dengan cepat sehingga melahirkan berbagai peluang dan ancaman baik dari pesaing utama maupun dari iklim bisnis yang senantiasa berubah. Konsekuensi perubahan faktor eksternal tersebut juga mengakibatkan perubahan faktor internal perusahaan, seperti perubahan terhadap kekuatan maupun kelemahan yang dimiliki perusahaan. Isu – isu perumusan strategi mencakup penentuan bisnis yang akan dimasuki, bisnis apa yang akan dijalankan, bagaimana mengalokasikan sumberdaya, perlukan ekspansi dilakukan, perlukan merger atau penggabungan usaha, dan bagaimana menghindari pengambilalihan yang merugikan. Keputusan perumusan strategi mendorong suatu organisasi untuk komit pada produk, pasar, sumberdaya, dan teknologi.

Implementasi adalah sejumlah total aktivitas dan pilihan yang dibutuhkan untuk dapat menjalankan sebuah perencanaan strategis. Implementasi strategi merupakan proses berbagai strategi dan kebijakan yang berubah menjadi tindakan melalui pengembangan program, anggaran, dan prosedur. Implementasi atau penerapan strategi merupakan aspek kritis yang difokuskan pada rangkaian aktivitas bagaimana perusahaan mengelola program, menerjemahkan program, serta menciptakan berbagai prosedur dan aturan untuk memastikan proses penerapan. Untuk memulai proses implementasi, para perencana strategic perlu mempertanyakan hal mengenai siapa yang akan menjalankan perencanaan strategis, apa yang harus dilakukan mencapai arah yang telah ditentukan, dan bagaimana orang yang terlibat bisa bekerja dengan sukses.


(14)

Penilaian strategi adalah tahap terakhir dalam manajemen strategis. Manajer harus tahu kapan ketika strategi tertentu tidak berjalan dengan baik. Tiga aktivitas penilaian atau evaluasi strategi yang mendasar adalah (1) peninjauan ulang faktor – faktor eksternal dan internal yang menjadi landasan bagi strategi saat ini, (2) pengukuran kinerja, dan (3) pengambilan langkah krektif. Penilaian strategi dilakukan karena apa yang berhasil saat ini belum tentu berhasil dimasa yang akan datang. Maka dari itu, ketika melaksanakan strategi, perusahaan perlu menelusuri hasilnya dan memantau perkembangan baru. Proses penilaian strategi memastikan bahwa perusahaan sedang mencapai apa yang telah ditetapkan untuk dicapai. Proses evaluasi membandingkan kinerja dengan hasil yang diinginkan dan memberikan umpan balik yang diperlukan bagi pihak manajemen untuk mengevaluasi hasil – hasil yang diperoleh dan mengambil tindakan perbaikan bila diperlukan.

2.1.4 Pengertian Analisis SWOT

Kegiatan analisis merupakan proses yang paling penting dalam memahami seluruh informasi yang terdapat pada suatu kasus dan mengetahui isu yang terjadi untuk memutuskan tindakan yang akan dilakukan dalam pemecahan masalah. Proses analisis dapat dilakukan dengan mengumpulkan semua informasi yang berpengaruh terhadap perusahaan dan memanfaatkannya untuk perumusan strategi.

SWOT adalah singkatan untuk Strengths atau kekuatan, Weaknesses atau kelemahan, Oppurtunities atau peluang, dan Threats atau ancaman.


(15)

Teori analisis SWOT merupakan teknik ataupun alat untuk merumuskan strategi dan kebijakan bagi perusahaan dengan melakukan pemantauan terhadap lingkungan pemasaran internal dan eksternal. Menurut Kotler dan Keller (2007), evaluasi terhadap keseluruhan kekuatan, kelemahan, peluang, dan ancaman disebut Analisis SWOT. Hasil dari analisis lingkungan internal adalah daftar atas kelemahan dan kekuatan perusahaan. Mengidentifikasi serta mengevaluasi kekuatan dan kelemahan organisasional dalm wilayah – wilayah fungsional suatu bisnis merupakan sebuah aktivitas manajemen strategis yang esensial. Organisasi berjuang untuk menjalankan strategi yang mampu menngandakan kekuatan internal sekaligus meniadakan kelemahan. Faktor – faktor internal dapat ditentukan dengan sejumlah cara, termasuk menghitung rasio, mengukur kinerja, dan membandingkan dengan pencapaian masalalu dan rata – rata industri. Sedangkan hasil dari analisis lingkungan eksternal adalah daftar atas peluang dan ancaman. Peluang dan ancaman eksternal menunjukkan pada berbagai trend an kejadian ekonomi, sosial, budaya, demografis, lingkungan hidup, politik, hokum, pemerintah, teknologi, dan kompetitif yang dapat secara signifikan menguntungkan atau merugikan suatu organisasi dimasa yang akan datang. Sebagian besar peluang dan ancaman berada diluar kendali suatu organisasi.

Analisis SWOT adalah identifikasi berbagai faktor secara sistematis untuk merumuskan strategi perusahaan (Freddy Rangkuti (2014). Analisis ini didasarkan pada logika yang dapat memaksimalkan kekuatan dan peluang, namun secara bersamaan dapat meminimalkan kelemahan dan ancaman.


(16)

Proses analisis ini akan menghasilkan perbandingan antara lingkungan internal dan eksternal.

2.2 Peneliti Terdahulu

Penelitian-penelitian terdahulu yang digunakan sebagai bahan referensi dalam penelitian ini antara lain dapat dilihat pada tabel berikut:

Tabel 2.1 Peneliti Terdahulu

No Peneliti Tahun Judul Hasil Penelitian

1 Muhammad

Reza Yusa 2011

Analisis strategi pengembangan usaha pada E-COFARM, Kampus IPB

darmaga Bogor

Dari analisis SWOT yang dilakukan terdapat beberapa strategi alternatif yang bisa diterapkan, yaitu :

mempertahankan mutu produk, memperluas wilayah distribusi,

memanfaatkan skim kredit dalam meningkatkan kapasitas usaha, memperbaiki kemasan produk, meningkatkan kualitas SDM, dan pengelolaan keuangan perusahaan.

2 Sri Yati

Prawitasari 2010

Analisis SWOT Sebagai Dasar Perumusan Strategi Pemasaran Berdaya Saing

Analisis faktor eksternal ditentukan dengan menilai besar peluang serta ancaman yang dimiliki perusahaan. Faktor-faktor yang

mempengaruhinya antaralain pengaruh kebijakan pemerintah, perluasan pasar, produk pengganti, kemampuan perusahaan untuk menjalin kerjasama, kondisi

perekonomian, serta persaingan.

3 Nur Afrilita

T. 2013

Analisis SWOT Dalam Menentukan Strategi Pemasaran Sepeda Motor Pada Pt. Samekarindo Indah

PT. Samekarindo Indah memiliki kekuatan

diantanya adalah merupakan main dealer produk Suzuki


(17)

Di Samarinda se- Kaltim, berpengalaman dalam bisnis jasa penjualan sepeda motor Suzuki, harga produk bersaing, memiliki produk unggulan, dan memiliki lokasi outlet yang strategis.

5 Choirunnisak 2012

Penerapan Analisis SWOT Dalam Strategi Pemasaran Produk Tabungan Pada Bmi

Cabang Pembantu Magelang

Strategi pemasaran

khususnya pemasaran produk tabungan yang diterapkan oleh BMI Cabang Pembantu Magelang meliputi beberapa strategi, yakni strategi jemput bola, membangun jaringan, memberikan servise excellent, dan memberikan fasilitas yang memuaskan untuk meningkatkan kepercayaan dan kepuasan nasabah, sehingga nasabah yang ada tidak akan lari dari bank.

6 Hanna

Nuariputri 2010

Analisis SWOT Terhadap Penetapan Strategi Pemasaran Pada Pt. Kusumahadi Santosa Di Karanganyar (Studi Pada Divisi Pemasaran I Lokal)

Berdasarkan analisis SWOT, diketahui bahwa PT. Kusumahadi Santosa berada pada posisi Strength – Opportunity (SO), dimana PT. Kusumahadi Santosa berada pada tahap Growth Strategy (Tahap

Pertumbuhan ) dengan menggunakan kekuatan internal perusahaan untuk memanfaatkan peluang eksternal yang ada.


(1)

eksternal, sehingga perusahaan dapat mengantisipasi perubahan lingkungan eksternal. Untuk itu, perusahaan perlu memiliki banyak informasi mengenai lingkungan eksternal dan internal perusahaan untuk dapat menyusun dan mengambil langkah yang tepat.

Persaingan perusahaan adalah perlombaan untuk memahirkan kompetensi serta untuk memperoleh posisi pasar dan pengaruh pasar (Freddy Rangkuti 2014). Dalam menghadapi persaingannya, setiap perusahaan membutuhkan strategi untuk mencapai tujuannya yaitu memenangkan pasar. Strategi pemasaran bertujuan untuk meningkatkan kinerja melalui penggunaan substrategi seperti segmentasi, positioning, dan targeting, peningkatan layanan purna jual, rancangan penyerahan khusus, dan pengembangan segmen pasar yang baru (M. Taufiq Amir 2012). Langkah yang dilalui dengan strategi STP tersebut adalah mengidentifikasi dan mengembangkan profil setiap segmen, membuat ukuran daya tarik pasar, dan membuat positioning untuk segmen pasar.

Penentuan strategi tersebut dilakukan melalui proses analisis, perumusan, implementasi, dan evaluasi strategi – strategi itu. Proses analisis adalah memahami seluruh informasi yang terdapat pada suatu kasus, menganalisis situasi untuk mengetahui isu yang sedang terjadi, dam memutuskan tindakan apa yang harus segera dilakukan untuk memecahkan masalah.

Perumusan strategi pemasaran didasarkan pada analisis yang menyeluruh terhadap pengaruh faktor – faktor lingkungan eksternal dan internal perusahaan serta pengembangan visi dan misi perusahaan.


(2)

Lingkungan eksternal perusahaan setiap saat berubah dengan cepat sehingga melahirkan berbagai peluang dan ancaman baik dari pesaing utama maupun dari iklim bisnis yang senantiasa berubah. Konsekuensi perubahan faktor eksternal tersebut juga mengakibatkan perubahan faktor internal perusahaan, seperti perubahan terhadap kekuatan maupun kelemahan yang dimiliki perusahaan. Isu – isu perumusan strategi mencakup penentuan bisnis yang akan dimasuki, bisnis apa yang akan dijalankan, bagaimana mengalokasikan sumberdaya, perlukan ekspansi dilakukan, perlukan merger atau penggabungan usaha, dan bagaimana menghindari pengambilalihan yang merugikan. Keputusan perumusan strategi mendorong suatu organisasi untuk komit pada produk, pasar, sumberdaya, dan teknologi.

Implementasi adalah sejumlah total aktivitas dan pilihan yang dibutuhkan untuk dapat menjalankan sebuah perencanaan strategis. Implementasi strategi merupakan proses berbagai strategi dan kebijakan yang berubah menjadi tindakan melalui pengembangan program, anggaran, dan prosedur. Implementasi atau penerapan strategi merupakan aspek kritis yang difokuskan pada rangkaian aktivitas bagaimana perusahaan mengelola program, menerjemahkan program, serta menciptakan berbagai prosedur dan aturan untuk memastikan proses penerapan. Untuk memulai proses implementasi, para perencana strategic perlu mempertanyakan hal mengenai siapa yang akan menjalankan perencanaan strategis, apa yang harus dilakukan mencapai arah yang telah ditentukan, dan bagaimana orang yang terlibat bisa bekerja dengan sukses.


(3)

Penilaian strategi adalah tahap terakhir dalam manajemen strategis. Manajer harus tahu kapan ketika strategi tertentu tidak berjalan dengan baik. Tiga aktivitas penilaian atau evaluasi strategi yang mendasar adalah (1) peninjauan ulang faktor – faktor eksternal dan internal yang menjadi landasan bagi strategi saat ini, (2) pengukuran kinerja, dan (3) pengambilan langkah krektif. Penilaian strategi dilakukan karena apa yang berhasil saat ini belum tentu berhasil dimasa yang akan datang. Maka dari itu, ketika melaksanakan strategi, perusahaan perlu menelusuri hasilnya dan memantau perkembangan baru. Proses penilaian strategi memastikan bahwa perusahaan sedang mencapai apa yang telah ditetapkan untuk dicapai. Proses evaluasi membandingkan kinerja dengan hasil yang diinginkan dan memberikan umpan balik yang diperlukan bagi pihak manajemen untuk mengevaluasi hasil – hasil yang diperoleh dan mengambil tindakan perbaikan bila diperlukan.

2.1.4 Pengertian Analisis SWOT

Kegiatan analisis merupakan proses yang paling penting dalam memahami seluruh informasi yang terdapat pada suatu kasus dan mengetahui isu yang terjadi untuk memutuskan tindakan yang akan dilakukan dalam pemecahan masalah. Proses analisis dapat dilakukan dengan mengumpulkan semua informasi yang berpengaruh terhadap perusahaan dan memanfaatkannya untuk perumusan strategi.

SWOT adalah singkatan untuk Strengths atau kekuatan, Weaknesses atau kelemahan, Oppurtunities atau peluang, dan Threats atau ancaman.


(4)

Teori analisis SWOT merupakan teknik ataupun alat untuk merumuskan strategi dan kebijakan bagi perusahaan dengan melakukan pemantauan terhadap lingkungan pemasaran internal dan eksternal. Menurut Kotler dan Keller (2007), evaluasi terhadap keseluruhan kekuatan, kelemahan, peluang, dan ancaman disebut Analisis SWOT. Hasil dari analisis lingkungan internal adalah daftar atas kelemahan dan kekuatan perusahaan. Mengidentifikasi serta mengevaluasi kekuatan dan kelemahan organisasional dalm wilayah – wilayah fungsional suatu bisnis merupakan sebuah aktivitas manajemen strategis yang esensial. Organisasi berjuang untuk menjalankan strategi yang mampu menngandakan kekuatan internal sekaligus meniadakan kelemahan. Faktor – faktor internal dapat ditentukan dengan sejumlah cara, termasuk menghitung rasio, mengukur kinerja, dan membandingkan dengan pencapaian masalalu dan rata – rata industri. Sedangkan hasil dari analisis lingkungan eksternal adalah daftar atas peluang dan ancaman. Peluang dan ancaman eksternal menunjukkan pada berbagai trend an kejadian ekonomi, sosial, budaya, demografis, lingkungan hidup, politik, hokum, pemerintah, teknologi, dan kompetitif yang dapat secara signifikan menguntungkan atau merugikan suatu organisasi dimasa yang akan datang. Sebagian besar peluang dan ancaman berada diluar kendali suatu organisasi.

Analisis SWOT adalah identifikasi berbagai faktor secara sistematis untuk merumuskan strategi perusahaan (Freddy Rangkuti (2014). Analisis ini didasarkan pada logika yang dapat memaksimalkan kekuatan dan peluang, namun secara bersamaan dapat meminimalkan kelemahan dan ancaman.


(5)

Proses analisis ini akan menghasilkan perbandingan antara lingkungan internal dan eksternal.

2.2 Peneliti Terdahulu

Penelitian-penelitian terdahulu yang digunakan sebagai bahan referensi dalam penelitian ini antara lain dapat dilihat pada tabel berikut:

Tabel 2.1 Peneliti Terdahulu

No Peneliti Tahun Judul Hasil Penelitian

1 Muhammad

Reza Yusa 2011

Analisis strategi pengembangan usaha pada E-COFARM, Kampus IPB

darmaga Bogor

Dari analisis SWOT yang dilakukan terdapat beberapa strategi alternatif yang bisa diterapkan, yaitu :

mempertahankan mutu produk, memperluas wilayah distribusi,

memanfaatkan skim kredit dalam meningkatkan kapasitas usaha, memperbaiki kemasan produk, meningkatkan kualitas SDM, dan pengelolaan keuangan perusahaan.

2 Sri Yati

Prawitasari 2010

Analisis SWOT Sebagai Dasar Perumusan Strategi Pemasaran Berdaya Saing

Analisis faktor eksternal ditentukan dengan menilai besar peluang serta ancaman yang dimiliki perusahaan. Faktor-faktor yang

mempengaruhinya antaralain pengaruh kebijakan pemerintah, perluasan pasar, produk pengganti, kemampuan perusahaan untuk menjalin kerjasama, kondisi

perekonomian, serta persaingan.

3 Nur Afrilita

T. 2013

Analisis SWOT Dalam Menentukan Strategi Pemasaran Sepeda Motor Pada Pt. Samekarindo Indah

PT. Samekarindo Indah memiliki kekuatan

diantanya adalah merupakan main dealer produk Suzuki


(6)

Di Samarinda se- Kaltim, berpengalaman dalam bisnis jasa penjualan sepeda motor Suzuki, harga produk bersaing, memiliki produk unggulan, dan memiliki lokasi outlet yang strategis.

5 Choirunnisak 2012

Penerapan Analisis SWOT Dalam Strategi Pemasaran Produk Tabungan Pada Bmi

Cabang Pembantu Magelang

Strategi pemasaran

khususnya pemasaran produk tabungan yang diterapkan oleh BMI Cabang Pembantu Magelang meliputi beberapa strategi, yakni strategi jemput bola, membangun jaringan, memberikan servise excellent, dan memberikan fasilitas yang memuaskan untuk meningkatkan kepercayaan dan kepuasan nasabah, sehingga nasabah yang ada tidak akan lari dari bank.

6 Hanna

Nuariputri 2010

Analisis SWOT Terhadap Penetapan Strategi Pemasaran Pada Pt. Kusumahadi Santosa Di Karanganyar (Studi Pada Divisi Pemasaran I Lokal)

Berdasarkan analisis SWOT, diketahui bahwa PT. Kusumahadi Santosa berada pada posisi Strength – Opportunity (SO), dimana PT. Kusumahadi Santosa berada pada tahap Growth Strategy (Tahap

Pertumbuhan ) dengan menggunakan kekuatan internal perusahaan untuk memanfaatkan peluang eksternal yang ada.