HUBUNGAN ANTARA BANYAKNYA JUDUL KOMIK SERIAL CANTIK YANG DIBACA DENGAN DORONGAN BERSAHABAT AKIBAT MEMBACA SERIAL CANTIK PADA REMAJA PUTRI

  

HUBUNGAN ANTARA BANYAKNYA JUDUL KOMIK

SERIAL CANTIK YANG DIBACA DENGAN DORONGAN

BERSAHABAT AKIBAT MEMBACA SERIAL CANTIK

PADA REMAJA PUTRI

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat

Memperoleh Gelar Sarjana Psikologi

  

Program Studi Psikologi

Oleh:

  

Yohana Danarisa Harenbi

NIM: 039114083

  

PROGRAM STUDI PSIKOLOGI

FAKULTAS PSIKOLOGI

UNIVERSITAS SANATA DHARMA

YOGYAKARTA

  ” Serahkanlah segala kekuatiranmu kepadaNya Sebab Ia yang memelihara kamu. ” ( Petrus 5 : 7 )

  PERSEMBAHAN

  Karya ini saya persembahkan kepada : ∗ My Saviour, Yesus Kristus yang telah memberikan bimbingan dan karya-karya kasihnya sehingga menjadi inspirasiku dalam menghadapi hidup yang penuh permasalahan ini. ∗ St. Harimurti dan Sta. Enny Umarsih, orangtuaku inilah yang mendukungku. Bapak yang selalu mendoakan kesuksesan anak- anaknya, dan ibuku “Super Mom” yang membiayai segala keperluan dalam keluarga dari kecil sampai dewasa. Pengorbanan dan kesabaranmu tiada tara. Begitu banyak caci maki dari keluarga yang telah ibuku dapatkan namun selalu ia tanggapi dengan senyum karena mereka tidak tahu begitu berat beban dipundakmu.

  Ibu, ini adalah langkah awal dari anakmu untuk mengurangi beban dipundakmu. Meskipun aku tidak begitu pandai atau kemampuanku pas-pasan tetapi aku ingin berbakti padamu untuk membalas kebaikan dan pengorbananmu dalam keluarga. Aku berharap dengan kelulusan ini ibu akan bangga padaku seperti aku bangga memiliki ibu seperti engkau. Tuhan selalu Memberkati Ibu dan Bapak. Amin.

PERNYATAAN KEASLIAN KARYA

  Saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa skripsi yang saya tulis ini tidak memuat karya atau bagian dari karya milik orang lain, kecuali yang telah disebutkan dalam kutipan dan daftar pustaka, sebagaimana layaknya karya ilmiah.

  Yogyakarta, 12 Februari 2008 Penulis,

  Yohana Danarisa Harenbi

  

ABSTRAK

Yohana Danarisa Harenbi (2008). Hubungan Antara Banyaknya Judul

Komik Serial Cantik Yang Dibaca Dengan Dorongan Bersahabat Akibat

Membaca Serial Cantik Pada Remaja Putri: Program Studi Psikologi,

Fakultas Psikologi, Universitas Sanata Dharma, Yogyakarta.

  Penelitian ini adalah penelitian korelasional. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui hubungan antara banyaknya judul komik serial cantik yang dibaca dengan dorongan bersahabat akibat membaca serial cantik pada remaja putri. Variabel dalam penelitian ini adalah banyaknya judul komik serial cantik yang dibaca sebagai variabel bebas, dorongan bersahabat sebagai variabel tergantung. Subjek dalam penelitian ini berjumlah 105 remaja putri usia 12-15 tahun yang gemar membaca komik.

  Variabel dorongan persahabatan diukur dengan menggunakan skala sedangkan, variabel banyaknya judul komik serial cantik dilihat menggunakan metode angket pertanyaan langsung. Koefisien reliabilitas skala dorongan bersahabat adalah sebesar 0,894. Validitas skala dorongan bersahabat diperoleh lewat penilaian ahli dan berdasarkan kriteria yaitu yang memiliki indeks daya beda item

  ≥ 0,25. Hipotesis dalam penelitian ini adalah ada hubungan antara banyaknya judul komik serial cantik dengan dorongan bersahabat pada remaja putri. Hipotesis penelitian dianalisis dengan menggunakan korelasi Product

  

Moment Person . Hasil penelitian ini menunjukkan korelasi r = 0,749 (P<0,01)

  dengan taraf signifikan 0,000. Maka hipotesis yang dapat ditarik dari hubungan antara banyaknya judul komik serial cantik yang dibaca dengan dorongan bersahabat akibat membaca serial cantik pada remaja putri adalah diterima atau ada hubungan antara banyaknya judul komik serial cantik yang dibaca dengan dorongan bersahabat akibat membaca serial cantik pada remaja putri.

  Kata Kunci : komik, komik serial cantik, membaca, dorongan bersahabat, remaja putri.

  

ABSTRACT

Yohana Danarisa Harenbi (2008). A Correlation Between The Number of

Shoujo Comics Read with The Relationship Motive Result Reading Shoujo

Comics To Female Adolescent. Psychology Study Program, Faculty of

Psychology, Sanata Dharma University, Yogyakarta.

  This is a correlation research. The purpose of this research was to find out the correlation between the number of shoujo comics read with relationship motive result reading shoujo comics to female adolescent. The variables were the the number of shoujo comics read as independent variable and the relationship motive as dependent variable. The subjects were 12-15 years old female adolescents of comic lover, 105 in number.

  The first variable was measured using a scale, whereas the second was measured using quetionaires method. The reliability coefficient of relationship motive scale was 0,894. The validity of relationship motive scale was gained through an expert evaluation and based on a criteria which had an item discrimination index

  ≥ 0,25. The hypothesis was there is a relation between the number of shoujo comics read and relationship motive result reading shoujo comics to female adolescent. The research hypothesis was analyzed using product Moment Person correlation. The result of this research showed a correlation r=0,749 (P<0,01) with significant level 0,000. It meant that the hypothesis was accepted or there was correlation between the number of shoujo comics read and relationship motive result reading shoujo comics to female adolescent.

  Key words : comics, shoujo comics, reading, relationship motive, female adolesecent.

KATA PENGANTAR

  Puji syukur yang tak terhingga kepada Tuhan Yesus Kristus atas berkat, bimbingan, pertolongan, dan cinta kasih-Nya. Setelah melewati perjalanan yang sangat panjang dalam menyusun skripsi ini, akhirnya penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul “Hubungan Antara Banyaknya Judul Komik Serial Cantik yang Dibaca Dengan Dorongan Bersahabat Akibat Membaca Serial Cantik Pada Remaja Putri” dengan baik. Skripsi ini disusun untuk melengkapi persyaratan mencapai derajat Sarjana Psikologi, Fakultas Psikologi Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.

  Setiap langkah dalam proses pengerjaan skripsi ini telah membuktikan bahwa semua yang dilakukan tidak berarti tanpa bantuan, bimbingan, dan dukungan dari berbagai pihak. Oleh karena itu, pada kesempatan ini penulis ingin mengucapkan terima kasih yang tak terhingga kepada:

  1. Bapak Drs, H. Wahyudi, M.Si., selaku Dosen Pembimbing yang selalu menyempatkan diri membimbing dan memberikan motivasi pada penulis di tengah-tengah kesibukannya, sehingga skripsi ini dapat terselesaikan dengan baik. Terima kasih banyak pak!

  2. Bapak Dr. A. Supratiknya dan Ibu Dra. L. Pratidarmanastiti, MS., selaku Dosen Penguji yang telah banyak membantu penulis selama proses penyelesaian skripsi, terima kasih atas segala masukan, saran, dan kritiknya.

  3. Bapak P. Eddy Suhartanto, S.Psi., M.Si., selaku Dekan fakultas psikologi Universitas Sanata Dharma Yogyakarta yang memberikan ijin penulis untuk menyelesaikan skripsi ini.

  4. Ibu Ratri Sunar Astuti, S.Psi., M.Si. selaku dosen pembimbing akademik dan Ibu Agnes Indar E., S.Psi., Psi., M.Si., selaku Dosen Pembimbing Akademik pengganti yang membimbing penulis secara akademik selama penulis menempuh kuliah.

  5. Segenap dosen fakultas Psikologi Universitas Sanata Dharma yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu.

  6. Bu Yanti (TB. DIDI), Mbak Rahma dan Mbak Eri (Boemi Book Rental), Mas Novi (TB. KK Tamsis), Mas Wawan dan Mas Arman (TB. KK Lempuyangan), Mbak Ami dan Mas Wintolo (TB. KK Terban) yang telah mengijinkan dan membantu penulis dalam menyebarkan angket di Taman Bacaan yang bersangkutan.

  7. Mbak Nanik, Mas Gandung, dan Pak Gi di sekretariat Psikologi Universitas Sanata Dharma yang banyak membantu kelancaran selama penulis menempuh kuliah dan proses skripsi.

  8. Mas Doni (ruang baca) yang telah banyak membantu dan mempermudah penulis dalam penggunaan alat ujian skripsi.

  9. Bapak dan Ibu yang tercinta, terima kasih untuk pengorbanan, dukungan, dan doanya. I Love U...

  10. Kakakku Ricky yang terguanteng..hehe dan Mba Wida calon kakak iparku

  11. Simbah Putri dan simbah Kakung (Alm), terima kasih atas doa untuk kesuksesanku yang tiada putus di panjatkan sampai akhir hayat. Aku berhasil!

  12. Mas Aan di Riau, you are my special one makasih banget ya say untuk selalu mendukungku dan memberi semangat dengan omelan-omelanmu itu menjadi motivasiku meski sekarang kita jauh. Engkau yang selalu membuatku tersenyum dan terhibur. I love U so much...

13. Sri dan Esi (Far 03) terima kasih banget udah rela menginap, memberi masukan, dan membantu pembuatan powerpoint untuk presentasi.

  14. Teman-teman seperjuanganku dalam menyusun skripsi, Irin (my real

  partner) , Netly (makasih presentasinya), Krista (makasih ya udah bantu

  statistiknya), Nanang (maaf ngrepoti!), dan Kadek (Semangat!!), atas support dan kebersamaan ini.

  15. Mas Erry dan keluarga, terima kasih karena sudah memperbolehkan meminjam laptop dan dukungan serta semangat yang selalu diberikan menjelang ujian pendadaran.

  16. Dian Kumala, Dita “Combie”, Nana (makasih ya semangatnya!he..), Wahyu (gek dirampungke Yu skripsine!), dan mbak Rini “eks S2” (terima kasih untuk jalan-jalannya)

  17. Melati, Melan, dan Ria “Vicky”, makasih terjemahan judulnya ya...n dukungannya.

  18. Teman-teman KKN di Karang Pelem Agung “Makwik”, Ube, Yuhan, Pita, doanya. Hidup bersama selama 3 minggu bersama kalian memang tidak ada matinya!

  19. All my Friends yang sudah bersedia menyempatkan waktu dalam menemani sidang...I miss U Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari sempurna, yang dikarenakan keterbatasan waktu dan pengetahuan yang dimiliki. Oleh karena itu penulis sangat mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun demi kesempurnaan skripsi ini.

  Akhir kata, penulis mengharapkan agar skripsi ini dapat berguna dalam menambah wawasan bagi pembaca sekalian.

  Yogyakarta, 04 Maret 2008 Penulis

  Yohana Danarisa Harenbi NIM : 039114083

  

DAFTAR ISI

  HALAMAN JUDUL .............................................................................................. i HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING .................................................... ii HALAMAN PENGESAHAN ...............................................................................iii MOTTO .................................................................................................................iv HALAMAN PERSEMBAHAN ............................................................................ v PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ................................................................vi ABSTRAK ............................................................................................................vii ABSTRACT .........................................................................................................viii KATA PENGANTAR .......................................................................................... ix DAFTAR ISI ........................................................................................................xiii DAFTAR TABEL ............................................................................................... xvi DAFTAR LAMPIRAN ...................................................................................... xvii

  BAB I PENDAHULUAN ...................................................................................... 1 A. Latar Belakang ........................................................................................... 1 B. Rumusan Masalah ...................................................................................... 6 C. Tujuan Penelitian ....................................................................................... 6 D. Manfaat Penelitian ..................................................................................... 6

  1. Manfaat Teoretis .................................................................................. 6 2.

  Manfaat Praktis .................................................................................... 7

  BAB II LANDASAN TEORI ................................................................................ 8 A. Motif Berafiliasi.......................................................................................... 8

  1. Pengertian Dasar Motif ........................................................................ 8 2.

  Pengertian Motif Berafiliasi ................................................................10

  3. Komponen-Komponen Motif Berafiliasi ........................................... 11

  4. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Motif Berafiliasi......................... 12 B. Membaca .................................................................................................. 14 1.

  Pengertian Membaca .......................................................................... 14

  3. Tujuan Membaca ................................................................................ 15

  BAB III METODOLOGI PENELITIAN ............................................................. 33 A. Jenis Penelitian ......................................................................................... 33 B. Identifikasi Variabel Penelitian ................................................................ 33 C. Definisi Operasional ................................................................................. 33 1. Dorongan Bersahabat.......................................................................... 33

  2. Seleksi Item..........................................................................................39

  Validitas ............................................................................................. 38

  F. Validitas dan Reliabilitas ..........................................................................38 1.

  2. Angket Banyaknya Komik Serial Cantik yang Dibaca....................... 37

  Skala Dorongan Bersahabat................................................................ 35

  Metode Pengumpulan Data ...................................................................... 35 1.

  D. Subjek Penelitian ...................................................................................... 35 E.

  2. Banyaknya Judul Komik Serial Cantik yang Dibaca.......................... 34

  F. Hubungan Antara Banyaknya Judul Komik Serial Cantik Yang Dibaca dengan Dorongan Bersahabat....................................................................27 G. Hipotesis Penelitian .................................................................................. 32

  C. Komik Serial Cantik.................................................................................. 14

  4. Kaitan Membaca Dengan Remaja Putri...............................................26

  Batasan Remaja....................................................................................24 3. Dorongan Bersahabat Remaja Putri.....................................................25

  1. Pengertian Remaja Putri.......................................................................23 2.

  E. Remaja Putri...............................................................................................22

  4. Pengertian Komik Serial Cantik ..........................................................21 D. Banyaknya Judul Komik Serial Cantik yang Dibaca Remaja Putri...........22

  3. Jenis-jenis Komik ................................................................................19

  Komik Sebagai Komunikasi Bentuk Media Massa............................ 17

  1. Pengertian Komik................................................................................ 15 2.

  3. Reliabilitas ..........................................................................................39 G. Metode dan Teknik Analisis Data .............................................................40

  A.

  1. Uji Normalitas .................................................................................... 51

  F. Pembahasan ...............................................................................................56

  E. Uji Hipotesis ..............................................................................................55

  3. Rangkuman Hasil Penelitian ..............................................................53 D. Deskripsi Hasil Penelitian ........................................................................ 54

  2. Uji Linearitas .......................................................................................52

  Sebaran Data Variabel Banyaknya Judul Komik.......................... 52

  a. Sebaran Data Variabel Dorongan Bersahabat............................... 51 b.

  c. Reliabilitas .................................................................................... 49 4. Pelaksanaan Penelitian ....................................................................... 50 C. Uji Asumsi Hasil Penelitian ..................................................................... 51

  Orientasi Kancah Penelitian ......................................................................41 Profil Taman Bacaan ................................................................................ 41

  b. Analisis Item ................................................................................ 45

  Validitas ....................................................................................... 45

  3. Hasil Uji Coba Alat Ukur ................................................................... 45 a.

  2. Pelaksanaan Uji Coba Alat Ukur ....................................................... 43

  Perizinan Penelitian ............................................................................ 42

  B. Persiapan dan Pelaksanaan Penelitian .......................................................42 1.

  BAB V KESIMPULAN, SARAN ....................................................................... 62 A. Kesimpulan .............................................................................................. 61 B. Saran ......................................................................................................... 62 1. Bagi Remaja Putri .............................................................................. 62 2. Bagi Penelitian Selanjutnya ................................................................63 DAFTAR PUSTAKA .......................................................................................... 64 LAMPIRAN..........................................................................................................

  DAFTAR TABEL

  Tabel 1 : Blue Print Skala Dorongan Bersahabat Tabel 2 : Penyebaran Item Pada Skala Dorongan Bersahabat Tabel 3 : Angket Banyaknya Judul Serial Cantik Tabel 4 : Hasil Korelasi Item Total Skala Dorongan Bersahabat Tabel 5 : Item yang Valid dan Gugur Pada Skala Dorongan Bersahabat Tabel 6 : Distribusi Item Skala Dorongan Bersahabat Setelah Uji Coba Tabel 7 : Penyebaran Angket di Taman Bacaan Tabel 8 : Data Sumbangan Komponen Dorongan Bersahabat Tabel 9 : Data Hasil Penelitian

DAFTAR LAMPIRAN

  Lampiran Skala Try Out Lampiran Koefisien Reliabilitas Skala Try Out Dorongan Bersahabat Lampiran Skala Try Out setelah Gugur Lampiran Koefisien Reliabilitas Skala Dorongan Bersahabat Setelah Gugur Lampiran Skala Penelitian Lampiran Koefisien Reliabilitas Skala Penelitian Dorongan Bersahabat Lampiran Hasil Uji Normalitas Data Hasil Penelitian Lampiran Hasil Uji Linearitas Data Hasil Penelitian Lampiran Hasil Uji Linearitas Aspek Dorongan Bersahabat dan Banyaknya Komik Lampiran Hasil Uji Hipotesis Data Hasil Penelitian Lampiran Surat Keterangan Telah Melaksanakan Penelitian

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pada awalnya, komik sebenarnya ditujukan untuk anak-anak guna

  meningkatkan daya imajinasi dan minat baca mereka. Bersama dengan perkembangannya, komik yang beredar di masyarakat lebih didominasi oleh komik untuk remaja. Alasan remaja putri menyukai komik selain untuk mengisi waktu luang juga karena pengaruh kelompok teman sebaya. Masa remaja adalah masa yang penuh dengan tekanan dalam perasaan dan emosi, sehingga hal ini membuat para remaja mudah terpengaruh dengan lingkungannya (Hurlock,1999). Remaja merupakan usia pencarian identitas diri sehingga mereka cenderung membentuk kelompok, karena ditandai dengan adanya minat terhadap aktivitas teman-teman untuk diterima sebagai suatu anggota kelompok. Suatu kelompok mempunyai trend membaca komik serial cantik, dan hal itu disebarluaskan di kalangan remaja dengan selalu menceritakan kembali apa yang mereka baca.

  Berdasarkan survey yang dilakukan oleh komikus Indonesia Anzu Hizawa menurutnya pembaca komik 80% adalah perempuan, jadi komik yang beredar di Indonesia kebanyakan adalah komik untuk perempuan yang biasa disebut dengan komik serial cantik atau Shoujo (Ishizawa, 2004). Hal ini juga didukung dengan survey yang dilakukan oleh Bonneff (1998) bahwa

  Komik serial cantik merupakan komik tentang kehidupan sehari-hari tokoh remaja putri yang kental dengan perasaan cinta, hubungan kasih, dan persahabatan. Kelebihan yang terkandung dari komik-komik ini adalah unsur bercerita dari hati ke hati antara sang komikus dengan pembacanya.

  Dapat dikatakan, komik-komik serial cantik adalah diary curahan hati sang komikus (Ahmmali.org). Komik serial cantik dapat dikemas 2 macam yaitu secara fiktif (hasil imajinasi pengarang) dan non-fiktif (pengalaman langsung/true story). Judul komik serial cantik yang termasuk fiktif adalah Moe Kare, Punch!!, Saladays, Imadoki, Heart, H3 School, Past Promise, White Castle, Love Flies dan sebagainya. Sedangkan untuk komik serial cantik yang non-fiktif adalah Miss U, Hold U, dan sebagainya.

  Hurlock (1988) menambahkan bahwa komik dikenal sebagai media untuk memperkenalkan budaya. Hal ini juga didukung pendapat dari Arswendo Atmowiloto selaku pengamat komik mengatakan komik-komik sebagai media ekspresi mampu menampung permasalahan sosial sehingga dapat memberikan sumbangan pada proses pertumbuhan kebudayaan nasional (Mustaqim, 2004; ). Menurut penelitian Kusmartanti (2004) remaja putri lebih senang komik roman atau serial cantik karena dipengaruhi oleh sifat kesosialannya. Maka dapat diasumsikan bacaan yang disenangi dipengaruhi oleh peran sosial dalam pemilihan sumber bacaan dan komik serial cantik merupakan buku bacaan yang paling digemari dikalangan remaja putri karena kental dengan sifat – sifat sosial dari remaja putri (Mathovani, 2006; www.indomedia.com).

  Pernyataan di atas bertolakbelakang bahwa remaja putri juga memiliki kegemaran membaca terutama komik yang memiliki konotasi negatif di mata masyarakat membuat remaja malas belajar dan berinteraksi dengan lingkungannya. Setiap individu pada dasarnya membutuhkan interaksi dengan individu lain, seseorang itu akan menyadari pentingnya peran orang lain dalam pemenuhan kebutuhan dalam hidupnya. Maka mayoritas orang mempunyai kecenderungan bersahabat atau berkelompok. Menurut Feldman (Sears, 1991) kebutuhan untuk membentuk dan mempertahankan hubungan dengan orang lain disebut motif berafiliasi.

  Individu berafiliasi atau bersahabat untuk mendapatkan kegembiraan, memperoleh pertolongan, menjalin keakraban, berbagai keintiman seksual, mendapat pujian dan sebagainya.

  Menurut hasil penelitian Dowling (1989), sebuah kenyataan lama bahwa kebutuhan bersahabat pada kaum perempuan tinggi, hal ini juga didukung oleh Wong dan Cczikzentmihallyi (Martaniah, 1984) dijumpai mengapa wanita memiliki kebutuhan afiliasi tinggi karena mereka lebih banyak menghabiskan waktu dengan teman dan lebih banyak memikirkan teman-temannya bila berada dalam kondisi sendirian. Remaja putri pada umumnya lebih banyak beraktivitas sosial di luar namun sering mengalami masalah dalam mempertahankan hubungan dengan orang lain.

  Remaja putri sering mencari jawaban guna mempertahankan hubungannya dengan orang lain salah satunya dengan belajar dari pengalaman orang lain yaitu mencari informasi pada pengalaman- pengalaman tokoh di komik karena disajikan dengan praktis dan menghibur.

  Hal ini memberikan pengertian bahwa kesempatan untuk meningkatkan diri melalui pembandingan dengan orang akan meningkatkan afiliasi (Martaniah, 1984). Ini dilakukan karena remaja awal lebih menyukai pada hal-hal yang bersifat konkrit dan masuk akal sehingga sering mengalami penantangan pendapat dengan orang dewasa yang cenderung teoritis (Binet dalam Mappiare, 1982). Maka dalam penelitian ini, peneliti menggunakan teori motif berafiliasi dalam mengungkap dorongan bersahabat pada remaja putri akibat membaca komik serial cantik.

  Komik jenis serial cantik mudah diterima di kalangan remaja putri di Indonesia karena tema cerita persahabatan dan kasih sayang dalam komik serial cantik tidak jauh berbeda dengan kehidupan sehari-hari di Indonesia ). Ketika remaja putri mendapat suatu kesenangan dari bacaan komik serial cantik yang mereka baca, maka akan cenderung untuk mencari lagi komik jenis serial cantik dengan judul yang berbeda guna mendapat informasi yang lebih kompleks dan mengikuti trend dari kelompok sebayanya yang gemar membaca komik. Komik mempengaruhi rasa ingin tahu individu, maka tidak mengherankan kegiatan membaca komik menjadi kegiatan yang paling digemari oleh remaja putri.

  Daya beli orang Indonesia untuk buku bacaan masih kurang sehingga remaja sering mengkonsumsi banyak buku bacaan terutama komik dari peminjaman di taman bacaan dengan harga sewa yang bisa dijangkau. Berdasarkan hasil jajak pendapat harian Kompas di 10 kota besar di Indonesia yang dilakukan pada tanggal 7-8 Pebruari 2005, salah satu penyebab minimnya jumlah buku yang dibeli oleh responden (88%) adalah ketiadaaan alokasi dana khusus untuk membeli buku (www.kompas.com). Berdasarkan survey yang dilakukan oleh Gotei13 (forum.bleachindonesia.com, 2006) menunjukkan bahwa lebih dari 60% remaja Indonesia frekuensi komik yang dibaca dalam 1 hari lebih dari 3 buku sehingga diasumsikan dalam 1 minggu remaja bisa membaca lebih dari 10 komik.

  Adapun hasil penelitian Iswidharmanjaya (2004) menunjukkan komik dapat memberikan motivasi perilaku prososial remaja, sedangkan penelitian Aryanto (2006) menyatakan bahwa ada korelasi positif antara frekuensi membaca komik dengan sikap menghargai karena adanya daya imajinasi yang tinggi dan kemauan untuk mengembangkan suatu pengalaman yang pernah ada sebelumnya. Hal ini dapat membuat daya keluwesan dalam menyelesaikan masalah menjadi baru dan menarik. Pada penelitian Suprawati (1999) meneliti adanya hubungan yang signifikan antara membaca komik dengan peningkatan motif karena pengalaman yang disajikan pada cerita-cerita komik.

  Maka, penelitian ini ingin mengungkapkan ada tidaknya hubungan antara banyaknya judul komik serial cantik yang dibaca dengan dorongan bersahabat akibat membaca serial cantik pada remaja putri.

  B. Rumusan Masalah

  Rumusan masalah pada penelitian ini adalah : apakah ada hubungan antara banyaknya judul komik serial cantik yang dibaca dengan dorongan bersahabat akibat membaca serial cantik pada remaja putri?

  C. Tujuan

  Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui adanya hubungan antara banyaknya judul komik serial cantik yang dibaca dengan dorongan bersahabat akibat membaca serial cantik pada remaja putri.

  D. Manfaat

1. Manfaat Teoritis

  Penelitian ini diharapkan dapat mengetahui sejauh mana banyaknya judul serial cantik yang dibaca memberi sumbangan munculnya dorongan bersahabat pada remaja putri. Dan dapat menjadi pertimbangan bagi remaja bahwa membaca komik ada manfaat yang berguna atau tidak dalam kehidupan di masyarakat.

2. Manfaat Praktis

  Penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi tambahan tentang motif berafiliasi atau dorongan perasahabatan bagi perkembangan ilmu psikologi khususnya psikologi sosial, tentang hubungan antara banyaknya judul komik serial cantik yang dibaca dengan dorongan bersahabat akibat membaca serial cantik pada remaja putri.

BAB II LANDASAN TEORI A. Motif Berafiliasi

1. Pengertian Dasar Motif

  Walgito (1980) mengartikan motif sebagai suatu yang terdapat dalam diri organisme yang menyebabkan organisme itu bertindak atau berbuat, dan dorongan ini tertuju kepada suatu tujuan tertentu. Perilaku seseorang merupakan pencerminan dari motif yang ada pada dirinya.

  Motif meliputi semua penggerak, alasan-alasan atau dorongan- dorongan dalam diri manusia yang menyebabkan individu berbuat sesuatu (Gerungan, 1981).

  Dalam suatu motif umumnya terdapat dua unsur pokok, yaitu unsur dorongan dan kebutuhan. Proses interaksi timbal balik antara kedua unsur di atas terjadi di dalam diri individu, namun dapat dipengaruhi pula oleh kondisi lingkungan individu (Handoko, 1992).

  McClelland (1985) menggunakan istilah motif dan motivasi dalam arti yang sama. Irwanto, dkk (1991) mengartikan motif sebagai seluruh aktivitas mental yang dirasakan atau dialami, yang memberikan kondisi sampai terjadinya perilaku. Davidoff (1991) mengemukakan bahwa motif atau motivasi dipakai untuk menunjukkan suatu keadaan dalam diri seseorang yang berasal dari membangkitkan perilaku yang biasanya tertuju pada pemenuhan kebutuhan tersebut.

  Atkinson dan Reitmen (Hasanat, 1988) menganggap motif sebagai disposisi laten yang berusaha dengan kuat untuk mencapai tujuan tertentu, seperti berprestasi, berafiliasi ataupun berkuasa. Motif tidak dapat diamati secara langsung melainkan hanya dapat dilihat dan diketahui dari perilaku yang ditimbulkannya (Wexley dan Yukl, 1977).

  Menurut Martaniah (1984), motif mempunyai kemungkinan untuk berubah karena pembentukan motif dipengaruhi oleh pengalaman-pengalaman yang diperoleh individu. Pendapat ini senada dengan Walgito (1980) yang mengemukakan bahwa motif dapat berubah selaras dengan perkembangan yang dialami individu. Motif- motif ini akan mengalami perubahan sesuai dengan norma-norma yang ada.

  Setelah meninjau beberapa konsep mengenai motif dan motivasi, dengan mengacu pendapat McClelland (1985) di atas, bahwa istilah motif dan motivasi secara bergantian dapat digambarkan sebagai suatu konstruksi yang potensial dan laten, yang dibentuk oleh pengalaman-pengalaman yang secara relatif bertahan, meskipun kemungkinan berubah masih ada dan berfungsi menggerakkan serta mengarahkan perilaku ke tujuan tertentu. Berdasarkan pendapat- pendapat para ahli maka dalam kesempatan ini, motif sekunder yang terbentuk dari hasil belajar yang lebih disebut sebagai motif sosial akan diuraikan lebih lanjut di bawah ini.

2. Pengertian Motif Berafiliasi

  Menurut Murray (Hall dan Lindzey, 1970) manusia mempunyai kebutuhan yang bermacam-macam, yang salah satunya adalah motif berafiliasi. Schachter (Martaniah, 1984) menyatakan ada dua alasan mengapa orang tertarik satu sama lainnya. Alasan pertama ialah karena di dalam kehidupan sehari-hari orang menjadi perantara satu sama lainnya untuk mencapai tujuan-tujuannya, maka orang berhubungan dengan orang lain untuk mencapai tujuannya. Alasan kedua ialah bahwa dengan berhubungan dengan orang lain, seseorang dapat saling memberikan pemuasan yang hanya dapat diperoleh melalui hubungan interpersonal.

  Martaniah (1984) menyebut motif berafiliasi sebagai motif yang mendorong seseorang untuk berinteraksi dengan orang lain, yang mengandung kepercayaan, afeksi dan empati yang simpatik. Berdasar penelitian tersebut dapat dijelaskan bahwa individu memiliki kebutuhan akan kondisi afiliasi yang menyenangkan.

  Menurut Murray (Hill, 1987) motif berafiliasi dapat digambarkan sebagai tendensi untuk mendapatkan kepuasan dari suatu hubungan yang harmonis dan erat. Dengan arti lain tujuan yang ingin dicapai oleh individu adalah dapat menjalin persahabatan dengan

  Adapun menurut Weiss (Haryanto, 2001) ada enam dasar ketentuan hubungan sosial, di mana munculnya motif berafiliasi yaitu : a. Disebabkan karena adanya kasih sayang,

  b. Adanya integritas sosial yaitu merupakan suatu perasaan dari berbagai minat dan sikap yang sering diberikan oleh hubungan teman sebaya,

  c. Adanya harga diri sangat berkaitan dengan penghargaan dari orang lain, dimana jika orang lain menghargai diri kita maka harga diri akan tinggi dan menimbulkan rasa afiliasi,

  d. Rasa persatuan dapat melibatkan sikap sosial dalam kelompok,

  e. Atas dasar bimbingan, f. Adanya kesempatan untuk saling memelihara.

  Dengan batasan-batasan tersebut, maka dapat disimpulkan bahwa motif berafilisi ini adalah motif yang mendorong individu untuk berinteraksi dengan orang lain, yang mengandung kepercayaan, afeksi, dan kebersamaan. Dorongan ini universal terdapat pada semua orang, tetapi intensitasnya berbeda tergantung pada beberapa faktor seperti keebudayaan, nilai-nilai, dan kebiasaan-kebiasaan.

3. Komponen-komponen Motif Berafiliasi

  Dalam suatu penelitian, batasan yang dipakai untuk suatu pengukuran akan sangat menentukan hasil kesimpulan dari penelitian tersebut, dari semua batasan motif berafiliasi, Hill (1987) dalam

  Motivation: People Who Need People but in Different Ways

  mengemukakan bahwa motif berafiliasi mempunyai beberapa komponen sebagai berikut: a. Kebutuhan untuk melakukan perbandingan sosial yaitu kebutuhan untuk mengatasi ketidakjelasan mengenai identitas diri dengan jalan mencari informasi dari lingkungan sosial tempat individu berada; b. Kebutuhan akan dukungan emosional berupa kebutuhan untuk mendapatkan simpati dari orang lain; c. Kebutuhan akan perhatian yaitu kebutuhan akan perasaan harga diri, pujian, mempunyai kompetensi dalam pergaulan dan diakui orang lain;

  d. Kebutuhan akan stimulasi positif yaitu kebutuhan akan kondisi yang menyenangkan dalam proses berafiliasi

4. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Motif Berafiliasi

  a. Jenis Kelamin Setiap orang mempunyai motif berafiliasi, dalam kehidupannya setiap orang akan mengalami proses belajar, baik terhadap pengalamannnya sendiri maupun di luar dirinya. Menurut Dowling (1989) sudah cukup lama diketahui bahwa kebutuhan berafiliasi pada perempuan lebih tinggi daripada kebutuhan berafiliasi pada laki-laki, hal ini dikarenakan kebutuhan perempuan untuk berdekatan, berafiliasi dengan orang lain lebih besar daripada laki-laki.

  b. Karakteristik Budaya Motif berafiliasi dipengaruhi oleh faktor kebudayaan dan nilai- nilai yang berlaku di suatu tempat. Apabila motif berafiliasi dijunjung tinggi dalam suatu masyarakat maka motif tersebut akan tumbuh subur. Di dunia Timur motif berafiliasi dinilai tinggi dan untuk dapat memperkembangkannya ke arah yang lebih berguna bagi kehidupan manusia, misalnya budaya gotong royong (Martaniah, 1984)

  c. Faktor Situasional Faktor-faktor situasional yang lebih bersifat psikologis yang dapat mempengaruhi motif berafiliasi, antara lain perasaan adanya kesamaan. Menurut Festinger (Martaniah, 1984) jika seseorang tidak yakin akan kemampuannya atau tidak yakin pada pendapatnya, ia akan merasa tertekan. Rasa tertekan ini akan berkurang jika dilakukan pembandingan sosial.

  Kesempatan untuk meningkatkan afiliasi dan jika orang tersebut dalam pembandingan ini merasa lebih baik akan lebih menguatkan sehingga menghasilkan afiliasi yang lebih besar. Orang yang kesepian akan terdorong membuat afiliasi daripada orang yang tidak kesepian, orang yang kurang mempunyai perasaan aman akan terdorong untuk membuat afiliasi daripada orang yang mempunyai perasaan aman yang tinggi.

B. Membaca

1. Pengertian Membaca

  Berdasarkan Kamus Umum Bahasa Indonesia (Poerwadarminta, 1976) pengertian membaca adalah melihat tulisan dan mengerti atau dapat melisankan apa yang tertulis. Menurut Hodson (Tarigan, 1989) membaca adalah suatu proses yang dilakukan dan digunakan oleh pembaca untuk memperoleh pesan yang hendak disampaikan oleh penulis melalui kata-kata atau bahasa tulis. Dengan membaca, pembaca akan memperoleh dua jenis pengetahuan yaitu, informasi-informasi baru dari bacaan. Dalam penelitian Kusmartanti (2004) menyimpulkan bahwa membaca adalah suatu metode yang dipergunakan seseorang untuk berkomunikasi dengan dirinya sendiri dan kadang-kadang dengan orang lain yaitu dengan mengkomunikasikan makna yang terkandung atau tersirat pada lambang-lambang tertulis.

2. Fungsi Membaca

  Menurut Soekanto (1989), membaca sebagai rekreasi memiliki fungsi positif yaitu bahan bacaan memberikan tokoh-tokoh ideal dengan pengalaman-penglaman yang ternyata lebih berat dari dalam hal yang diperlukan untuk melancarkan pergaulan dan mengenal orang.

3. Tujuan Membaca

  Menurut Tarigan (1989) tujuan utama membaca adalah untuk mencari dan memperoleh informasi, mencakup isi, serta memahami makna bacaan.

  Menurut Heilman (Kusmartanti, 2004) mengemukakan beberapa tujuan membaca antara lain: a. Menambah atau memperkaya diri dengan berbagai informasi tentang topic-topic yang menarik b. Memahami dan menyadari kemajuan pribadinya

  c. Membenahi dan meningkatkan pemahamannya tentang masyarakat dan dunia atau tempat yang dihuninya d. Memperluas cakrawala, pengetahuan, wawasan atau pandangan dengan memahami orang lain maupun tempat lain.

  e. Memahami lebih cermat atau mendalam tentang kehidupan pribadi orang-orang besar atau pemimpin dengan jalan membaca biografinya.

C. Komik Serial Cantik

1. Pengertian Komik

  Menurut Poerwadarminta dalam Kamus Umum Bahasa bergambar yang dikemas dalam bentuk buku, majalah, atau surat kabar. Komik merupakan media visual, menyampaikan dunia penuh pengalaman yang membuat pembaca dapat memberikan tanggapan dan merasakan langsung pada gagasan, peristiwa, emosi yang dialami para tokoh cerita (McCloud dalam Budiman, 2002).

  Manga, adalah sebutan komik dalam bahasa Jepang atau anime sebagai sebutan untuk animasi. Manga berkembang di dunia komik sebagai sebuah gaya gambar yang mempunyai ke khas-annya sendiri. Gaya gambar manga seperti yang pernah kita lihat sangat gamblang dengan ekspresi gerak maupun karakter. Karakter yang unik dari manga, seperti mata besar dan model rambut tajam sepertinya menjadi ketertarikan sendiri bagi kalangan penggemar komik (Motulz, 2006; www.komikonline.com).

  Yang hebatnya, gaya manga ini bukan saja digemari oleh kalangan anak-anak namun sudah merasuk pula ke kalangan dewasa.

  Kajian lain dari gaya manga ini adalah sudah masuknya kajian manga ke wilayah budaya atau kultur. Dengan perkembangan gaya manga di banyak aspek kebudayan maka manga juga mempengaruhi budaya- budaya lainnya. Perkembangan manga sudah memberikan banyak pengaruh kepada kebudayaan pop masa kini (Motulz, 2006; www.komikonline.com).

2. Komik Sebagai Komunikasi Bentuk Media Massa

  Dalam komik terjadi proses komunikasi karena komik merupakan salah satu bentuk media atau sarana berkomunikasi. Istilah komunikasi sendiri pada dasarnya adalah proses penyampaian pikiran dan perasaan oleh seseorang atau komunikator terhadap orang lain atau komunikan melalui media yang menimbulkan efek tertentu.

  Menurut Gonzales (dalam Jahi, 1993), efek yang berkaitan dengan isi pesan dari media massa terbagi menjadi tiga macam, yaitu: a. Efek kognitif meliputi peningkatan kesadaran, belajar dan penambahan pengetahuan. Media massa menjadi sumber informasi mengenai perilaku, pengetahuan, ketrampilan, dan nilai-nilai yang disampaikan komunikator. Media massa juga mampu mempengaruhi persepsi seseorang terhadap diri maupun lingkungannya.

  b. Efek afektif berkaitan dengan emosi dan perasaan komunikan.

  Media massa ternyata menimbulkan rangsangan emosi, misalnya perasaan dan emosi tertentu ketika sedang mengkonsumsi media massa. Atkinson (dalam Jahi, 1993) menyimpulkan bahwa berbagai penemuan menunjukkan adanya pengaruh media massa yang signifikan terhadap orientasi afektif, walaupun dampaknya tidak sebesar orientasi kognitif.

  c. Efek behavioral pada media massa memberikan contoh-contoh memperoleh peneguhan dengan melihat contoh perilaku yang ditampilkan dalam media massa.

  Dapat disimpulkan pula komik memiliki berbagai fasilitas afektif yaitu (Munandar dalam Aryanto, 2006): a. Merangsang keingintahuan, karena pembaca lebih mudah mengerti pada pesan yang terkandung karena komik lebih menitiberatkan gambar dalam penyampaian cerita (McCloud dalam Mustaquim, 2004).

  b. Memberi kesempatan untuk berani mengambil resiko, karena keberanian yang ditunjukkan oleh para tokoh komik dalam mencapai tujuan dapat berakhir dengan bahagia atau sedih sehingga pembaca mendapat pelajaran berharga dalam menantikan ketidakjelasan dalam hidup (Aryanto, 2006)

  c. Meningkatkan daya imajinasi, cerita dalam komik disampaikan melalui gambar-gambar yang bersifat konkret, baik tokoh, suasana, bunyi serta perasaan dapat merangsang kemampuan berimajinasi (McCloud, 2001) d. Sikap menghargai, setiap tokoh dalam komik digambarkan dengan kelemahan dan kelebihan masing-masing sehingga pembaca dapat belajar menghargai orang lain.

3. Jenis - Jenis Komik

  Komik memiliki ciri khas yaitu, tokoh cerita adalah manusia biasa yang menjalani kehidupan sehari-hari dan dapat melakukan kesalahan. (, 2002). Komik terbagi menjadi dua aliran secara umum yaitu ):

  a. Komik Shounen atau manga shounen Komik yang ditujukan untuk remaja pria. Komik ini memiliki ciri khas kemaskulinan yang mengisahkan bagaimana seseorang mencapai prestasi, berperang, adu siasat, petualangan, dan menegakkan keadilan. Seperti : Conan, Yu Gi Oh, Dears, dan sebagainya.

  b. Komik Shoujo atau manga shoujo atau Serial Cantik Komik yang ditujukan untuk remaja putri. Isi cerita seputar perasaan cinta, hubungan kasih muda mudi, dan persahabatan. Di Indonesia sering disebut komik serial cantik. Seperti: Imadoki, Kiss Kiss kiss, Heart, Happy Husttle High School, dan sebagainya.

  Komik dewasa ini lebih membantu membangkitkan minat baca, media pengenalan budaya, media komunikasi tentang informasi pembelajaran dan pendidikan atau pikiran pengarang, merangsang sebagai media hiburan di saat jenuh dengan rutinitas (Bonneff, 1998; McCloud dalam Mustaquim, 2004).

  Menurut Hurlock (1988) komik disukai beberapa diantaranya karena : a. Komik menyediakan beberapa karakter dalam cerita yang bisa digunakan identifikasi dan juga mampu menyediakan kesempatan yang baik untuk mendapat wawasan mengenai masalah pribadi dan sosialnya. Kondisi ini akan membantu seseorang dalam menyelesaikan masalahnya sendiri.

  b. Menarik imajinasi seseorang dan rasa ingin tahu tentang masalah adikodrati c. Memberi anak pelarian sementara dari hiruk pikuk sehari-hari

  d. Mengkondisikan tokoh dengan kemampuan yang lebih baik atau tampak sering melakukan atau mengatakan hal-hal yang tidak berani dilakukan sendiri oleh pembacanya, walaupun mereka ingin melakukannya. Kondisi seperti ini memberikan rasa kegembiraan.

  e. Menyediakan tokoh yang sering kali bersifat kuat, berani, dan berwajah menarik, sehingga memberi tokoh yang diidentifikasi.

  Maka pada penelitian ini, peneliti mengambil jenis komik serial cantik selain banyak digemari oleh remaja putri karena memiliki cerita muda mudi yang tidak jauh beda dengan kehidupan sehari-hari remaja putri yang senang bersahabat.

4. Pengertian Komik Serial Cantik

  Seperti yang sudah diungkapkan di atas, komik serial cantik merupakan komik yang ditujukan untuk remaja putri. Kelebihan yang terkandung dari komik-komik ini adalah unsur bercerita dari hati ke hati antara sang komikus dengan pembacanya. Dapat dikatakan, komik-komik serial cantik adalah diary curahan hati sang komikus, sehingga ketika membaca komik serial cantik, pembaca akan cenderung terpengaruhi emosinya (Ahmad, 2005; ). Komik serial cantik selain adanya unsur emosi namun juga karena jalan cerita yang disajikan secara alami dengan kehidupan sehari-hari seorang tokoh wanita atau pria dalam hal persahabatan, cinta kasih, hubungan orang tua.

  Pada tahun 1990an komik serial cantik banyak diterbitkan Elex Media dengan ciri khas pada sampul komik terdapat kode SC (serial cantik), kemudian tahun 2000an penerbit komik mulai banyak bermunculan dan komik serial cantik mulai banyak diproduksi oleh MnC (bagian dari Elex Media), 3L (Tiga Lancar) dan beberapa pada penerbit lain.

  D. Banyaknya komik serial cantik yang dibaca remaja putri

  Membaca diartikan sebagai melihat dan mengerti atau dapat melisankan apa yang tertulis (Poerwadarminta, 1976). Membaca dalam hal ini dimaksudkan dengan membaca komik-komik jenis serial cantik dari perpustakaan atau taman bacaan, sehingga diartikan sebagai melihat dan mengerti apa yang tertulis dan tergambarkan dalam komik guna mendapatkan informasi tentang pengalaman-pengalaman yang dialami oleh para tokoh dalam komik. Ketika pembaca mendapat suatu kesenangan dari membaca komik dan mendapat informasi yang menarik, maka pembaca akan mencari lagi komik serial cantik dengan judul yang berbeda guna mendapat informasi yang lebih kompleks dengan sajian yang berbeda.

  Berdasarkan prinsip manusia tidak pernah puas dan komik mempengaruhi rasa ingin tahu individu, maka tidak mengherankan kegiatan membaca komik menjadi kegiatan yang paling digemari.

  Berdasarkan definisi di atas, dapat ditarik kesimpulan bahwa banyaknya komik serial cantik yang dibaca adalah jumlah judul komik- komik jenis serial cantik yang dibaca remaja putri dalam kurun waktu tertentu yaitu 1 minggu.

  E. Remaja Putri

1. Pengertian Remaja Putri

  Masa remaja adalah masa yang penuh dengan tekanan dalam perasaan dan emosi, sehingga hal ini membuat para remaja mudah terpengaruh dengan lingkungannya (Hurlock,1999).