PENGARUH MUJAHADAH TERHADAP PENINGKATAN KECERDASAN SPIRITUAL SANTRI( Studi Kasus Di Pondok Pesantren Bina Insani Desa Ketapang,Kecamatan Susukan, Kabupaten Semarang) TAHUN 2008 - Test Repository

  Perpustakaan

  STAIN S alatiga MinHimiiiii 08TD1011752.01

PENGARUH M UJAHADAH TERHADAP

PENINGKATAN KECERDASAN SPIRITUAL SANTRI

  

( Studi Kasus Di Pondok Pesantren Bina Insani Desa Ketapang,

Kecamatan Susukan, Kabupaten Semarang)

TAHUN 2008

  

Diajukan Untuk Memenuhi Tugas dan Melengkapi

Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Jurusan Pendidikan Agama Islam

M. Syaifudin Zumri

NIM. 111 03 008

  

JURUSAN TARBIYAH

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI

SALATIGA

2008

  Ri

  DEPARTEMEN AGAMA SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI

  S A L A T I G A

  Jl. Tentara Pelajar No. 02 Salatiga 50721 Telp. (0298) 323431 323706

bfeKLARASI

  Dengan penuh kejujuran dan tanggungjawab, penulis menyatakan bahwa skripsi ini tidak berisi materi yang pernah ditulis oleh orang lain atau pernah diterbitkan. Demikian juga skripsi ini tidak berisi satu pun pikiran orang lain, kecuali informasi yang terdapat dalam referensi yang dijadikan bahan rujukan.

  Apabila di kemudian hari ternyata terdapat materi atau pikiran-pikiran orang lain di luar referensi yang penulis cantumkan, maka penulis sanggup mempertanggungjawabkan kembali keaslian skripsi ini dihadapan sidang munaqasyah skripsi.

  Demikian deklarasi ini dibuat oleh penulis untuk dapat dimaklumi.

  Salatiga, 12 Maret 2008 Penulis

  NIM. 111 03 008

DEPARTEMEN AGAMA RI SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI

  S A L A T I G A

  Salatiga, 13 Maret 2008 Kepada Yth.

  Dosen STAIN Salatiga Jl. Stadion NO. 03 Salatiga

  J l Tentara Pelajar No. 02 Salatiga 5072J Telp. (0298) 323433, 323706 Drs. H. M. Zulfa, M. Ag

NOTA PEMBIMBING

  Ketua STAIN Salatiga

  di Salatiga

  Sdr.M.Syaifudin Z

  Setelah kami teliti dan kami adakan perbaikan seperlunya, maka bersama ini kami kirimkan naskah skripsi saudara: Nama : M. Syaifudin Zumri NIM : 111 03 008 Jurusan/Progdi : Tarbiyah / PAI Judul : PENGARUH MUJAHADAH TERHADAP

  KECERDASAN SPIRITUAL (Studi Kasus Dipondok Pesantren Bina Insani Desa Ketapang

  Kecamatan Susukan Kabupaten Semarang) TAHUN 2007-2008. Bersama ini mohon agar naskah skripsi saudara tersebut di atas agar dapat segera di munaqosyahkan. Demikian harap menjadikan perhatian.

  Wassalamufalaikum Wr. Wb

  Pembimbing

  Drs. H. M. Zulfa. M.Ag NIP. 150 177 821

  Lampiran : 3 ( tiga) Eksemplar Hal : Naskah Skripsi

  A ssalam ualaikum Wr. Wb

  DEPARTEMEN AGAMA RI SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI

  S A L A T I G A

  Jl. Tentara Pelajar No. 02 Salatiga 50721 Telp. (0298) 323433, 323706

P E N G E S A H A N

  Skripsi Saudara: M. Syaifudin Zumri dengan Nomor Induk Mahasiswa 111 03 008 yang berjudul:

PENGARUH MUJAHADAH TERHADAP

  

PENINGKATAN KECERDASAN SPIRITUAL SANTRI (Study Kasus Di

Pondok Pesantren Bina Insani Desa Ketapang, Kecamatan Susukan,

Kabupaten Semarang) TAHUN 2008s telah dimunaqasyahkan pada Sidang

  Panitia Ujian Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri pada hari: Rabu, 19 M aret 2008 yang bertepatan dengan tanggal 11 Rabi'ul Awal 1429 H dan telah diterima sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Saijana dalam Ilmu Tarbiyah 19Maret 2008 M.

  Salatiga, ---------------------------- 11 Rabi'ul Awal 1429 H.

  

PANITIA UJIAN

Ketua Sidang Sekretaris Sidang I t s .

  Imam Sutomo. M.Ag Dr. H.Muh. Saerozi, M.Ag NIP. 150 216 814 NIP. 150 254 014 Penguji I Maslikhah. M. Si NIP. 150 302 272

  

MOTTO

Dengan mengingat kepada Allah SWT hati ini menjadi tenang

  

PERSEMBAHAN

  Skripsi ini kupersembahkan kepada:

  

L 'Buat ayahanda dan ibunda tersayang, yang senantiasa

m enyertai penuds dengan do’a dan restunya, daCam mengasuh, membesarkan dan mendidik penuds dengan penuh kesabaran dan keikCasan. 'Terima kasih yang tiada taTa.

2. Buat kakak syasa makasihperhatianya..

  

3. Buat adik-adikku hanif, nikmah dan tasya tenis

semangat mencari dmu agar keCak menjadi orang yang berguna bagi agama, bangsa dan negara. Setamat

  .......// berjuang .

4 Bpk. D r s. Tf. M. ZuCfa, M. JAg, yang teCah memberikan

  bimbingan, dan support daCam penyeCesaian penuds an skripsi ini.

1 Cjus Mubin yang banyak memberi saran dan supportnya.

  V M y best friend. Bero, Tipit, youCy, jVidha, JAmrina, Imut, Lia, J-Ceri terima kasih atas support dan marah-marahnya sehingga skripsi ini setesai

  

7. SuoCmate, makasih ya bantuanya menyeCesaikan skripsi

ini

  8

. Dan semua teman-teman Tarbiyah khususnya TJAI

angkatan 2003 yang sama-sama berjuang dan beCajar bersama di STAIJT SaCatiga.

  DAFTAR ISI NOTA PEM BIM BING............................................................................... ijj LAMPIRAN...................................................................................................

  BAB I PENDAHULUAN

  

  

  

  

  

  

   BAB n LANDASAN TEORI

  

  

  

  

  

  

  

  

  

  

  

  

  

  

  

  

  

  6. Kegiatan Ekstra Kurikuler Yang Ada Pondok

  

  

  

  

  

  

  

  

  

  

  

  

  DAFTAR TABEL

  

  

  

  

  

  

  

  

  

  

  

  

  

  

  

  

  

  

  

KATA PENGANTAR

  Segala puji syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat, hidayah, serta inayah-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan sekripsi ini. Sholawat dan salam semoga senantiasa dilimpahkan kepada junjungan kita Rasulullah Muhammad SAW, beserta seluruh keluarga, sahabat, yang telah memberi petunjuk serta bimbingan melalui ajaran-ajarannya.

  Alhamdulillah dengan penuh rasa syukur, penulisan skripsi dengan

  judul “PENAGRUH M UJAHADAH TERHADAP KECERDASAN

  

SPIRITUAL (Study Kasus Dipondok Pesantren Bina Insai Ketapang

Susukan Semarang) TAHUN 2007-2008” telah selesai. Skripsi ini

  merupakan salah satu syarat guna memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Islam pada Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri (STAIN) Salatiga. Kami haturkan terima kasih yang tak terhingga kepada pihak-pihak yang telah membantu terwujudnya skripsi ini.

  Penulis yakin, skripsi ini tidak akan terwujud tanpa ada pertolongan dari Allah Swt dan bantuan berbagai pihak yang telah memberikan kontribusi.

  Maka, dengan segala kerendahan hati, kami menghaturkan terima kasih kepada:

  1. Ketua STAIN Salatiga, Drs. Imam Sutomo, M.Ag.

  2. Ketua Jurusan Tarbiyah STAIN Salatiga, Drs. Sa’adi, M.Ag

  3. Ketua Program Studi PAI STAIN Salatiga, Fatchurrahman, M.Pd

  4. Pembimbing Skripsi, Drs. H. M. Zulfa, M.Ag, atas segala ilmu, waktu, tenaga dan bimbingan yang telah diberikan kepada penulis dengan penuh kesabaran dan keikhlasan.

  5. Segenap Dosen STAIN Salatiga yang telah memberi motivasi sehingga skripsi ini dapat selesai.

  Penulis yakin, skripsi ini masih jauh dari kesempurnaan dan terdapat banyak kesalahan serta kekurangan. Maka kritik dan saran yang membangun sangat kami harapkan dari siapa saja. Besar harapan kami, skripsi ini bisa bermanfaat kepada pihak-pihak terkait secara khusus, dan bagi semua pembaca secara umum. AMIN.

  Salatiga, 12 Maret 2008 Penuiis

  M. Svafudi.i Zumri NIM. 111 03 008 t

BAB I PENDAHULUAN A. Latar belakang Masalah Pada era globalisasi ini, ketika manusia hidup dalam planet yang inter

  komunikatif, umat islamdiharapkan dengan serangkaian tantangan yang belum pernah dialami oleh umat beragama dimasa lampau. Pluralisme agama, kemajuan sains dan teknologi serta upaya bangsa-bangsa yang tergolong relatif terbelakang untuk mengejar ketinggalan ketinggalan dalam segala bidang.1

  Kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi yang ditandai dengan modernisasi, disamping membawa dampak positif juga membawa dampak negatif. Dampak positifnya modernisasi telah membawa kemudahan-kemudahan dalam kehidupan manusia,sementara dampak negatif modernisasi telah menimbulkan krisis makna hidup, kehampan spiritual dan tersingkirnya agama dalam kehidupan manusia.2

  Disisi lain kemajuan tersebut telah membawa perubahan tingkah laku Individi-individu dan perubahan sosial dimasyarakat, sehingga akan timbul pula perubahan dalam cara hidupnya. Rasa persaudaraan dan keluarga akan berangsur-

  1 Ali Shihab, Islam Inklusif, Menuju sikap Terbuka dalam beragama. Mizan. Bandung. 1999, him. 243

2 Ali Maksun, Tasawuf Sebagai Pembebas Manusia Modern. Telaah Signifikasi Konsep

  Tradisionalisme Hussen Nasr, PSAPM Surabaya,2003, him 69

  2 angsur hilang, ia akan menjadi asing dan terlepas dari ikatan-ikatan sosial atau yang lebih dikenal dcngan’Mndividualisme”.'

  Untuk mewujudkan hubungan yang harmonis antara manusia diperlukan sikap saling memahami dan menghargai bahkan menerima perbedaan-perbedaan yang timbul d alam . masyarakat. Timbulnya keragaman pemahaman atau pandangan dalam masyarakat dikarenakan tingkat intelektual dan kedalaman spiritual anggota masyarakat berbeda, salah satu sebab yang menimbulkan pemahaman beragama adalah sulitnya dipastikan apakah suatu tesk harus dipahami secara simbu!.3

  4 Pengetahuan yang dimiliki manusia itu terbatas dan manusia adalah makhluk yang lemah serta penuh dengan kekurangan. Masalah yang timbul dan yang akan dihadapi manusia sering tidak mampu untuk mengatasi masalahnya, oleh karena itu dengan keterbasan manusia manusia membutuhkan dan perlindungan dari Yang Maha Mampu yaitu dengan mendekatkan diri kepada- Nya.

  Dengan pengalaman ajaran agama maka akan timbul kesalihan, taqwa baik itu kesalihan individu atau kesalihan sosial, selain itu ketaqwaan dapat juga dibentuk dengan selalu melakukan mujahadah, seperti firman Allah SWT:

  3 Zakiyah Darajat, Peranan Agama dalam Kesehatan Mental. Gunung Agung, Jakarta, 1983, him 10

4 M. Qurais Shihab, Membumikan Al-qur'an,Mizan, Bandung,!997,him 227

  3 Artinya Berdzikirlah kamu sebagai mana yang telh diterangkan mudah- mudahan kamu menjadi orang yang bertaqwa (Qs. Albaqoroh:63).5

  Dari ayat diatas sangat jelas bahwa dengan mujahadah akan membentuk manusia yang salih baik individu maupun sosial.

  Sedangkan sepiritusl sendiri menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) adalah berhubungan dengan kejiwaan (rohani, batin).6 Lain halnya Loren Bagus spiritual mengacu pada kemampuan lebih tinggi ( mental, intelektual, estetik, religius).7 dan nilai-nilai pikiran, jadi segala sesuatu yang berhubungan dengan rochani disebut spiritual.

  Jadi sangat jelas, bahwa mujahadah yang dilakukan dengan sepenuh hati dan diaktualisasikan dalam bentuk perbuatan baik secara lis.'.n maupun perilaku dapat mengontrol lisan, hati, dan agar tidak menyimpang dari yang telah ditetapkan oleh Allah SWT, sehingga akan tercipta spiritualitas yang tinggi.

  Berangkat dari latar belakang diatas penulis bermaksud untuk mengadakan penelitian tentang pengaruh mujahadah terhadap kecerdasan spiritual. Dengan judul “PENGARUH MUJAHADAH TERHADAP KECERDASAN SPIRITUAL

  SANTRI DI PONDOK PESANTREN BINA INSANI DESA KETAPANG KECAMATAN SUSUKAN KABUPATEN SEMARANG TAHUN 2008 ”.

  

5 Depatemen Agama RI,Al Qur'an dan Tetjemah,Tanjung Mas Inti, Se narang,

1992,hlm.20 !

  

6 Tim Penyusun, Kamus Besar Bahasa Indonesia, Cet 111, Balai Pustaka, Jakarta,

2001.hlm.1087

7 Loren Bagus, Kamus Filsafat,Gramedia, Pustaka Utama,Jakarta,1996,hlm.l034

  4 B. Penegasan Istilah

  Dalam mendapatkan kejelasan tentang judul skripsi d ia ta s u p a y a tidak terjadi kesalahpahaman maka penulis perlu memberikan batas, m-batasan dan penegasan secukupnya terhadap istilah-istilah yang ada, yaitu :

  a. Pengaruh Adalah daya yang ada atau timbul dari sesuatu (orang/benda) yang ikut membentuk watak, kepercayaan atau perbuatan seseorang.8 b. Mujahadah

  Berasal dari kata ■ ***• yang artinya perjuangan.9 Perjuangan dan upaya spiritual melawan hawa nafsu dan berbagi kecenderungan jiwa rendah (nafs).Mujahadah adalah perang terus menerus yang disebut perang suci besar (al-jihad al-akbar). Perang ini menggunakan senjata samawi berupa mengingat Allah (dzikrullah). Mereka yang sudah matang dalam menempuh jalan spiritual, mereka yang “mengenal Allah” (ari f m), mengatakan bahwa Mujahadah adalah permainan kanak-kanak! Pekerjaan orang-orang dewasa sesungguhnya adalah pengetahuan ilahi (ma’rifah).10

  Menurut pengertian penulis mujahadah adalah cara mengingat, menyebut atau mengagungkan Allah SWT dengan mengulang-ulang salah

  8 WJS Poerwadarminto,Kamus Besar Bahasa Indonesia, Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, PN,Balai Pustaka,Jakarta,1995,hlm.270

  9 Prof.H. Mahmud Yunus, Kamus Arab Indonesia, PT. Hikarya Agung, Jakarta,1989,him. 93

  10 Amatullah Armstrong, Khasanah Istilah Sufi, Kunci Memasuki Dunai Tasawuf, Mizan, Bandung,!999, him 190

  5 satu nama-Nya. Untuk pendekatan diri kepada Allah SWT, usaha untuk mengingat Allah SWT, meminta pertolonngan dan perlindungan sehingga nantinya manusia itu tidak takabur dan tamak dengan kemampuan yang dimiliki.

  Indikator Mujahadah: 1) Sholat Sunah (hajat, tasbih, birui walidain)

  2) Tahlil 3) Doa-doa (Takbir, Tahmid, Sholawat, Asmaul husna dan lain lain) 4) Dilakukan secara berjam ah'1

c. Kecerdasan

  \

  Penulis mengartikan bahwa kecerdasan itu sudah mrupakan perubahan dari bentuk dasarnya yaitu berasal dari kata dasar cerdas, dan mendapat

  I

  imbuhan ke-an. Cerdas artinya sempurna akal budinya (pandai, /tajam pikirannya).1

  1 ketajaman pikiran).

  12 Kecerdasan adalah perkembangan akal budi (kepandaian,

  d. Spiritual Berasal dari bahasa Ingris yaitu spiritual yang dari bahasa latin spiritulis yang asal katanya spiritus (roh). Pengrtian umum mengacu pada kemampuan lebih tinggi (mental, Intelektual, estetik, religius)dan nilai-nilai

  11 M.S. Mubin,Sag, Senin, 7 Januari 2008, jam 19.30 wib

  12 Ibid,him.262

  6 pikiran. Spiritual juga bisa berarti berhubungan dengan kejiwaan (mental, batin).13

  Kecerdasan Spiritual Kecerdasan ini adalah kecerdasn yang mengangkat funj si jiwa sebagai perangkat internal diri yang memiliki kemampuan dan kepekaan dalam

  < melihat makna yang ada dibalik kenyatan apa adanya ini.

  Kecerdasan spiritual yang dikatakan sebagai puncak kecerdasan,dalam diri manusia ada yang disebut ruang spiritual, yang jika diisi dengan hal-hal yang lebih tinggi, maka ruang itu secara otomatis akan terisi oleh hal-hal yang lebih rendah, yang ada dalam diri tnanuia, kecerdasan spiritual ini lebih berurusan dengan pencerahan jiwa,orang yang berspintuai tinggi mampu memaknai penderitaan hidup dengan memberi makna positif pada setiap peristiwa ,masalah bahkan penderitaan yang dimiki.14 Dengan Indikator:

  1. Adanya interaksi dengan orang lain

  2. Mempunyai komitmen dan bertindak penuh tanggung jawab

  3. Mempunyai kesadaran diri yang tinggi

  4. Sebagai orang yang mampu bersikap fleksibel

  5. Mampu menghadapi dan memanfaatkan penderitaan, rasa sakit

13 Loren Bagus, Kamus Filsafat,Gramedia, Pustaka Utama,Jakarta,1996,hlm .l034

  14 YVWW. Geogle.com. Ubaydillah AH, Selayang Pandang IQ, SQ, £Q, Jakarta, 19 Mei 2004

  7

  6. Memiliki visi dan prinsip nilai

  7. Menerima hasil ujian dengan baik13

  e. Pondok Pesantren Pondok pesantren adalah merupakan salah satu lembaga pendidikan agama Islam. Pondok pesantren juga merupakan lembaga yang mewujudkan

  16 istilah pesantren tidak terlepas dengan panduannya yaitu pondok, pondok berasal dari dari Funduq (arab) yang artinya ruang tidur atau wisma sederhana, sedangkan pesantren berasal dari kata santri yang dapat awalan pe- dan akhiran -a n yang berarti menunjukkan tempat maka artinya adalah tempat para santri, pesantren merupakan hasil kreasi sejarah bangsa setelah bersentuhan dengan budaya pra-lslam,salah satu cirinya memiliki banyak kesamaan dengan sistm Hindu-Budha.17

  • proses wajar mengenai sistem pendidikan nasional.*

  Pesantren juga merupakan sekumpulan komunitas independen yang terisolasi diri disebuah tempat yang jauh dari pusar keramaian sebagaimana pernah ditegaskan oleh Nurcholish Majid (Madjid: 1997), bahwa artefak peradapan Indonesia yang dibangun sebagai institusi pendidikan keagamaan bercorak tradisional, unij dan indigenous. Artinya rumah untuk sementara,

  3 Monty P.sastiadama Fidelis F. Waruwu, Mendidik Kecerdasan, Pustaka popular obor, Jakarta,2003, him 45

  16 Departeman Agama RI, Grand Design Pendidikan Keagamaan dan Pondok Pesantren 2004-2009,Dirjen Kelembagaan Agama Islam, 2005, him 151.

  17 Muhibuddin, Pasang Surut Dunia Pesantren, Mozaik Pesantren, Jakarta Pusat, 2005, him 7.

  8 tempat para santri, pesantren merupakan hasil kreasi sejarah bangsa setelah bersentuhan dengan budaya pra-Islam,salah satu cirinya memiliki banyak kesamaan dengan sistm Hindu-Budha.17

  Pesantren juga merupakan sekumpulan komunitas independen yang terisolasi diri disebuah tempat yang jauh dari pusar keramaian sebagaimana pernah ditegaskan oleh Nurcholish Majid (Madjid: 1997), bahwa artefak peradapan Indonesia yang dibangun sebagai institusi pendidikan keagamaan bercorak tradisional, unij dan indigenous. Artinya rumah untuk sementara, merendahkan diri, tempat tinggal beberapa keluarga yang bertempat pada madrasah dan asrama (tempat mengaji, belajar agama).18

  C. Rumus Masalah Melihat uraian diatas, maka selanjutnya penulis mengemukakan rumusan masalah yang akan dibahas lebih lanjut, supaya dapat mempermudah dalam proses penelitian ini, antara lain yaitu :

  1. Bagaimana bentuk pelaksanaan mujahadah di Pondok Pesantren Bina Insani Desa Ketapang, Kecamatan Susukan, Kabupaten Semarang?

  2. Bagaimana tingkat kecerdasan spiritual santri Pondok Pesantren Bina Insani, Kecamatan Susukan, Kabupaten Semarang?

  17 M uhibuddin, Pasang Surut Dunia Pesantren, Mozaik Pesantren, Jakarta Pusat, 2005, him 7.

  18 Ibid,him 1087.

  9

  3. Untuk mengetahui pengaruh positif kegiatan mujahadah di Pondok Pesantren Bina Insani terhadap kecerdasan spiritual.

  E. IViatifaat Hasil Penelitian Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat bagi dunia pendidikan, serta dapat memberikan motifasi bagi guru agar lebih meningkatkan kompetensinya sebagai seorang pendidik yang membentuk kepribadian anak berbudi pekerti mulia, serta memberikan semangat dalam mencapai keberhasilan tujuan belajar mengajar dan setia dalam menunjang mutu pendidikan.

  F. Kajian Pustaka Penulis belum 'pernah menemukan penelitian yang secara khusus membahas tentang pengaruh mujahadah terhadap kecerdasan spiritual, dengan demikian penelitian yang dilakukan penulis yang berjudul Pengaruh Mujahadah

  Terhadap Kecerdasan Spiritual di Pondok Pesantren Bina Insani Desa Ketapang Kecamatan Susukan Kabupaten Semarang Tahun 2008 ini relatif masih baru

  untuk menambah informasi dan memperkaya cakrawala dalam dunia pendidikan, kemudian dapat dijadikan pedoman bagi penulis dan pembaca pada umumnya

  10 G. Hipotesa Penelitian Hipotesa adalah dugaan atau jawaban yang masih lemah kebenarannya.

  Menurut Suharsimi Ari Kunto hipotesa adalah jaw aban orang bersifat sementara, terhadap masalah penelitian sampai terbukti melalui data yang terkumpul.19 Dengan penjelasan diatas penulis membuat hipotesa yaitu adakah pengaruh positif pada mujahadah terhadap kecerdasan spiritual santri Bina Insani, artinya “semakin tinggi orang melakukan mujahadah semakin tinggi pula kecerdasan spiritualnya yang ia miliki.

1. Metodelpgi Penelitian

  Kebenaran dalam penelitian ini dapat diterima apabila ada bukti-bukti yang nyata dengan prosedur-prosedur yang jelas dan sistematis serta dapat dipertanggung jawabkan setara ilmiah. Adapun dalam penelitian ini penulis menggunakan beberapa metode antara lain:

a. Metode Penentuan Objek

  1) Populasi Populasi adalah kumpulan individu dengan kualitas dan ciri-ciri yang telah ditentukan.20 Keseluruhan obyek penelitian baik terdiri dari benda yang nyata, abstrak, peristiwa ataupun gejala yang merupakan sumger data dan memiliki karakter tertentu dan

  19 Drs. MA.Ph. D, Sum adi Suryabrata, Metodologi Penelitian UGM, Rajawali, j akarta,1983,him .75

20 M. Nasir, Metodologi Penelitian,Glora Indonesia, Jakarta, 1991,him. 325

  11 sama. Yang menjadi objek dalam penelitian atau popuasinya adalah semua santri di Pondok pesantren Bina Insani.

  2) Sample Sample adalah merupakan bagian yang diambil dari keseluruhan yang diteliti yang dianggap mewakili suatu populasi.21

  Bagian dari populasi yang memiliki sifat-sifat yag sama dari sumber data, mempunyai sifat yang dimiliki populasi, mewakili populsi, dapat dipergunakan untuk mengeralisasi hasil analisis.

  Sebagai peneliti mengenai besar kecilnya sampel tidak ada ketentuan tetapi bila sample yang diambil lebih banyak, apabila sample kurang dari 100 maka sampel itu diambil semua tetapi bila sampel lebih dari 100 bisa diambil antara 15% - 25% sesuai kemampuan.22 Sampel yang diambil oleh peneliti adalah 30 responden.

b. Metode Pengumpulan Data

  1). Observasi

  21 M uham m ad Ali, Penelitian Prosedur dan Strategi, Angka, Bandung,1982

  22 Prof.Ir sukandarrum idi, Msc.Ph.d, Metodologi Penelitian, Petunjuk Praktis Untuk Peneliti Pemula, UGM Pres, 2004 hlm45

  12 Observasi adalah pengamatan sesuatu obyek dengan sistematik fenomena yang diselidiki. Obsevasi dapat dilakukan sesaat ataupun mungkin dapat diulang, oleh karena itu observasi hendaknya dilakukan oleh orang yang tepat. Dalam obsevasi melibatkan 2 komponen yaitu si pelaku observasi yang lebih dikena sebagai observer (penulis) dan obyek yang diobservasi yang dikenal observee (santri pondok bina insani).23 Metode ini penulis gunakan untuk membantu metode angket dalam mengetahui seberapa besar pengaruh mujahadah terhadap kecerdasan spiritual santri.

  Observasi yang penulis gunakan dalan penelitian ini adalah obsevasi non partisipan, dalam hal ini peneliti berada diluar subyek yang diamati dan tidak ikut dalam kegiatn-kegiatan yang mereka lakukan, dengan demikian peneliti akan lebih leluasa mengamati kemunculan tingkah laku yng teijadi. 2). test

  Metode test adalah sejumlah pertanyaan yang diajukan untuk mengetahui sejauh mana kemampuan siswa dalam menerima pelajaran. Metode ini penulis gunakan untuk

  “ Ibid, him 72

  13

  mengetahui seberapa besar tingkat kecerdasan spiritual santri dipondok pesantren,

c. Metode analisis Data

  Dalam menganalisis d a t a ^ ^ > a d a penulis menggunakan data sebagai berikut:

  1. Teknik analisis kuantitatif Yaitu leknik statistik sederhana yang merupakan prosentase analisis. Adapun rumus yang digunakan untuk mencari prosentase adalah: P = F x 100 %

  Keterangan: P = Prosentase yang dicapai

  F = frekuensi N = Jumlah

  Untuk mengetahui hubungan kedua variabel tersebut penulis menggunakan rumus koefisien kontigensi yaitu: N k e te ra n g a n :

  &K= koefisien kontigmsi X = Chi kuadrat

  14 N= Jumlah 24

H. Sistematika Petnrtisart Skripsi

  Dalam skripsi yang penulis susun terdiri dari 5 (lima) bab dan tiap-tiap bab terdiri dari berbagai sub-bab. Sebelum bab pertama didahului dengan halaman judul, halaman nota pembimbing, halaman pengesahan, halaman motto, kata pengantar, daftar isi dan daftar tabel.

  Untuk lebih jelasnya dibawah ini penlis menjelaskan sebagai berikut:

  BAB I PENDAHULUAN, Pada bab ini penulis mengemukakan alasan pemilihan judul, penegasan istilah, pokok masalah, tujuan penelitian hipotesa, metode penelitian, manfaat hasil penelitian, kajian pustaka dan sistematika penulisan skripsi.

  BAB

  II PENGARUH MUJAHADAH TERHADAP KECERDASAN SPIRITUAL SANTRI,Pada bab ini diuraikan dan dibahas tentang landasan teori yang terdiri dari, Mujahadah Membahas tentang pengertian, dasar-dasar mujahadah, manfaat mujahadah. Kecerdasan Spiritual Membahas tentang pengertian, landasan ilmiyah tentang kecerdasan spiritual

  Bab III PELAKSANAAN MUJAHADAH TERHADAP KECERDASAN SPIRITUAL. Pada bab ini berisikan,gambaran umum kondisi Pondok Pesantren Bina Insani meliputi sejarah berdirinya, letak geografis struktur organisasi, keadaan ustadz dan keadaan santri.

24 Sutrisno Hadi, Metode Resarch, Jilid 111, Andi, Yokyakarta,2000,him.304

  15 Penyajian data tentang m ujahadah terhadap kecerdasan spiritual

  Bab

  IV ANALISA DATA TENTANG PENGARUH MUJAHADAH TERHADAP KECERDASAN SPIRITUAL SANTRI PONDOK PESANTREN BINA INSANI. Pada bab ini memuat analisa data dengan menggunakan teknik analisis kuantitatif dan teknik korelasi produk momen yang dilakukan melalui tiga tahap yaitu analisa pendahuluan, analisa lanjut, dan analisa uji hipotesa.

  BAB V PENUTUP. B ab terakhir yang berisikan kesimpulan, saran-saran, kata penutup dan pada bagian akhir berisikan daftar pustaka, lampiran dan riwayat hidup.

  BAB n LANDASAN TEORI

1. Mujahadah

  Mujahadah yang dimaksud adalah berjuang, bersungguh-sungguh

  berperang melawan musuh yang ada pada jiwa, dengan cara bersungguh-sungguh untuk memerangi dan menundukkan hawa nafsu kemudian diarahkan pada kesadaran kepada Tuhan dan Rasul-Nya.' Ada juga perang terus-menerus yang disebut perang suci ( al-jihad al-akbar).

  Sedangkan menurut Hamka dalam kitab perkembangan tasawuf dari

  abad ke abad (Jakarta, 1960) mengartikan mujahadah yaitu perjuangan

  penganut sufi dalam rasa, dan menghitung-hitung diri supaya tercapai tempat yang lebih tinggi dari pada kedudukan semula. Menurut beliau, mujahadah itu dilakukan dengan tafakur, bermenung dengan memicingkan mata serta menaikan lidah kelangit-langit lalu melakukan dzikir atau mengingat dan menyebut nama

  Allah.

  Usaha ini ditujukan untuk menambah asik dan birahi, rindu dan dendam, hendak pulang kepada asal. Maka oleh karena itu senantisalah orang sufi berusaha mempertinggi tingkatnya, dari suatu maqam ke maqam yang lebih sempurna, sampai ia mencapai derajat tauhid, kesatuan dan irfan, kenal dengan sebenar- benarnya.1

  2

  1 Administato

  2 Prof. Dr. H. Abu Bakar Aceh. Pengantar Tarekat, Kajian Historis Tentang Mistik. Ramandhani, Solo, 1996 hal 157

  17 Mujahadah bersungguh-sungguh mengerjakan segala ibadah dan segala wirid-wirid dengan segala kegemaran, seakan-akan yang mengerjakan itu lupa akan dirinya, karena harapannya akan diterima oleh Tuhan, dan takut akan ditolak yang mengakibatkan kerugian baginya.

1. Definisi yang lain menurut istilah :

  a. Mujahadah adalah mengingat, menyebut atau mengagungkan Allah dengan mengulang-ulang salah satu namaNya atau kalimat keagunganNya.3

  b. Mujahadah adalah ucapan yang dilakukan dengan lidah atau mengingat akan Tuhan dengan hati, ingatan atau ucapan yang mensucikan Tuhan dengan membersihkan dari sifat-sifat yang tidak layak untukNya.

  c. Mujahadah adalah keadaan seseorang muslim dalam mengingat Allah dengan sepenuh jiw a dan raga, serta merasakan kehadiran Allah dalam dirimya sepanjang waktu.4

  , Mujahadah yang dilakukan sepenuh hati dan diaktualisasikan dalam bentuk perbuatan baik lisan maupun perilaku agar tidak menyimpang dari segala sesuatu yang sudah ditetapkan oleh Allah dan sunah rosul supaya kita mendapat petunjuk yang nantinya akan membentuk kepribadian dan tingkah laku yang tidak menyimpang dari ajran-ajaran,yang nantinya akan membemtuk kepribadian yang matang.

  1 C.Chittick./’avaww/' Di mata Kaum Suji, Mizan, Bandung,2002 hal 102

  4 Yahya jaya Peran Taubat dan Maaf Dalam Kesehatan A/erj/a/,Ruhama,Jakarta,1989 Hal 75

  18

2. Dasar-Dasar Mujahadah

  a. Al A’raaf 205

  J j l l t ^

  

^$>JT o j-> j **->-3 ifyva

  3 j ^ ^ 3 CjJ) ^3 Ji-iVfj

  Artinya Dan sebutlah (nama) Tuhanmu dalam hati dengan merendahkan diri dan rasa takut, dan dengan tidak mengeraskan suara, diwaktu pagi dan petang, dan janganlah kamu termasuk orang-orang yang lalai.5

  b. A lb aq arah l5 2 Artinya > •* l ' " "'T • I -y • * * t | J (»

  'J j J j

  'S fi\ IjjJl U

  Karena itu, ingatlah kamu kepadaKU niscaya aku ingat (pula) kepadamu. Dan bersyukurlah kepadaKU, dan janganlah kamu mengingkarinya (nikmatKU).6

  c. Hadist nabi Atrinya Bahwasanya tiap-tiap sesuatu itu ada alat untuk mensucikan dan alat untuk mensucikan hati itu adalah dzikrullah.7

  5 Departemen Agama RI, Al-qur ’an dan Terjemah, PT Intermasa,Jakarta, 1986,Hal 256

  6 Ibid.Hal 256

  7 Ibid. Hal 98

  19

  3. Adapun tujuan mujahadah :

  a. Taqorrub kepada Allah Berupaya mendekatkan diri kepadaNya, benar-benar merasa takut dan merelakan diri (pasrah) kembali menghadapNya dan hanya mengharap ridhonya agar kita selamat diyaumul qiyamah n a n ti.

b. Menuju jalan Mardhatillah

  Maknanya adalah menuju jalan keridhoan Allah,orang muslim yang menempuh jalan Illahi,dengan memperbanyak dzikir dan telah menyerahkan dirinya kepada Allah serta mengikhlaskan niat maka seluruhnya kegitannya dapat dinilai sebagai langkah menuju kepada keridhoan Allah.

  c. Kemahabbahan dan kemakrifatan

  Mujahadah yang dilakukan terus-menerus oleh ahli dzikir akan dapat

  membuahkan kemahabbahan terhadap Allah, dengan sendirinya menjadi sangat mencintai, juga menjadikan memperoleh anugrah m a ’rifat, seorang muslim hendaknya memperbanyak mujahadah sebagai tujuan dan saran untuk mencurahkan kecintaan kita kepada Allah, sehingga tidak ada satu pun yang lebih dicintai dari kecintaan kepadaNya.

4. Adapun adab-adab mujahadah antara lain : a. HUDLUR : hati showan / ingat / menghadap Allah.

  b.

  ISTIHLOR : merasa benar-benar di hadapan Allah d. TAD IM ( horm at) dan MAHABBAH ( m encintai) RosulNya.

  20

  e. Khusuk, penuh adab, menghadirkan makna susunan mujahadah itu mencoba mengambil kesan dan memperhatikan maksud dan tujuan f. Merendahkan suara serendah mungkin disertai kesadaran yang tinggi dan kemapuan yang sempurna sehingga tidak menggangu orang lain.

  g. Menjaga pakaian, tempat serta memperhatikan waktu yang tepat, jernih hati, dan murninya niat.

  h. Hendaknya dalam keadaan suci menghadap kiblat, serta penuh konsentrasi agar kita dapat mengeti apa yang akan kita capai setelah melakukan mujahadah .

  Adab mujahadah diatas dapar diuraikan seorang yang ingat kepada Allah dengan sebenar benarnya, tidaklah ia akan mengerjakan suatu dosa dan maksiat, orang yang selalu mengingat Allah itu pada waktu mengucapkannya terbukalah hatinya. Agar mujahadah berbekas dan mempunyai pengaruh dalam hati, maka haruslah menjaga adab-adab untuk itu para ulama menjelaskan beberapa adab mujahadah yang telah diuraikan diatas.8

5. Menurut Tingkatannya mujahadah dibagi menjadi tiga yaitu :

  a. Mujahadah lisan: Laa Ilaaha Ulallah Setelah terasa meresap pada diri, terasa panasnya mujahadah itu ketiap-tiap hekai bulu roma dibadan,mujahadah itu mulanya pelan- pelan makin lama makin cepat.

  21

  b. Mujahadah kalbu atau hati: Allah-Allah Mula-mula mulut berdikir diikuti hati, kemudian dari hati kemulut, lalu lidah berzikir sendiri, dengan zikir tanpa sadar akal pikiran tidak jalan lagi, melainkan terjadi sebagai ilham yang tiba-tiba Nur ilahi dalam hati memberitahukan Innany Anal laahu, yang naik kemulut mengucapkan Allah-Allah.

  c. Mujahadah Sirri atau Rahasia Biasanya sebelum ketingkatannya orang sudah fana, dalam keadaan seperti ini perasan diri dengan DIA menjadi satu. Man Lam

  yazuk Lam y a ’r if ( barang siapa belum merasai, belumlah ia

  mengetahui.). Dalam hal ini lidah tidak sanggup menguraikannya, jauh diatas ukuran kata-kata tetapi tiap orang akan mengerti sendiri bila mana telah mengalaminya.9

  21

  b. Mujahadah kalbu atau hati: Allah-Allah Mula-mula mulut berdikir diikuti hati, kemudian dari hati kemulut, lalu lidah berzikir sendiri, dengan zikir tanpa sadar akal pikiran tidak jalan lagi, melainkan terjadi sebagai ilham yang tiba-tiba

  Nur ilahi dalam hati memberitahukan Innany Anal laahu, yang naik kemulut mengucapkan Allah-Allah.

  c. Mujahadah Sirri atau Rahasia Biasanya sebelum ketingkatannya orang sudah fana, dalam keadaan seperti ini perasan diri dengan DIA menjadi satu. Man Lam

  yazuk Lam y a ’r if ( barang siapa belum merasai, belumlah ia

  mengetahui.). Dalam hal ini lidah tidak sanggup menguraikannya, jauh diatas ukuran kata-kata tetapi tiap orang akan mengerti sendiri bila mana telah mengalaminya.9

  22

  6. Manfaat Mujahadah Segala sesuatu yang diperitahkan Allah tentunya mempunyai tujuan dan manfaat bagi kebaikan manusia itu sendiri, baik secara langsung maupun tidak langsung, kita akan merasakanya yang nantinya menjadi pengontrol bagi kita dalam melakukan segala tindakan yang menyimpang dan keluar dari norma-norma yang berlaku dalam kehidupan kita. Adapun manfaat mujahadah diantaranya sebagai berik u t:

  a. Memperlunak hati manusia sehingga hati manusia dapat melihat keberadaan dan bersedia mengikuti dan menerima keberadaan itu.

  b. Membangkitkan kesadaran bahwa Allah maha mengatur dan apa yang telah ditetapkan adalah baik.

  c. Meningkatkan mutu yang telah d i kerjakan, karena sesuatu amal perbuatan tidak dinilai oleh Allah dari lahirnya saja, akan tetapi Allah menilai dari keikhlasan hambanya.

  d. Memelihara diri dari godan setan, karena setan dapat menggoda dan menipu manusia yang lupa kepada Allah e. Dapat membimbing n a f s, karena sifat n a f s cenderung mengajak manusia kearah keburukan, maka diperlukan mujahadah agar nafs tetap terbimbing

  f. dengan baik dan akan menjadi nafs al-muthama 'inah atau nafs yang tenang dan menuntun kesuaraan hati yang bening.

  g. Sebagai alat control bagi hati, ucapan dan perbuatan agar tidak

  23 Allah Barfirman dalam Hadist Qusdi

  O ^ W c -ty j'c P j'

  {+Ayj£

  Artinya “Wahai anak adam! Apabila engkau ingat padaKu dalam keadaan sunyi sepi, aku akan ingat pula kepadamu dalam keadaan sunyi sepi, dan apabila enkau ingat kepadaku ditenah khalayak ramai aku akan ingat pula kepadamu ditengah khalayak ramai yang lebih baik dr tempat engkau ingat kepadaKU” 10

6. Hakikat Mujahadah

  Mujahadah dengan membersihkan hati, mampu meretas keterkaitan

  dari segala sesuatu selain Allah dengan cara mengosongkan hati dari kecintaan pada dunia serta menghilangkan segenap pikiran buruk dan tidak baik. Inilah buah dan hasil dari mengingatnya nasuk kedalam hati, maka hati pun kosong dari kesedihan dunia serta diampuni dengan kecintaan pada Allah saja.

  Cahaya yang redup menjadi lampu yang terang, jika tidak demikian menurut Jalaluddin Rumi, hati tidak lain dan tidak bukan hanyalah sekedar

  ’’Sebuah Botol Berisi Air Seni”11. Hati orang lalai kepada Allah hanyalah 10 Ali Usman dkk, Hadist Qusdi, CV. DY.Ponorogo,Bandung, 1994, hal 83.

11 Mr Valiudin, Dzitdr dan Komtemplasi Dalam Tasawuf, Pusaka Hidayah, 1997, hal 89

  24

  “Sekedar Tembok atau Dinding dari Sebuah Ruangan” dan hati seorang yang mengingat Allah adalah obyek Pencerahan Ilahi.12.

  Itulah sebabnya para sufi terkemuka memandang dzikir atau mengingat Allah sangat penting untuk membersihkan hati.

  Artinya Maka ingatlah aku, pasti aku akan mangingatmu dan bersyukurlah kepadaKU, dan janganlah kamu mengingkari rahmatKU.

  Syah Aziz mengatakan makna ayal dialas, Barangsiapa mengingat Allah dengan segenap anggoya tubuh, hati dan lidahnya serta pada saat yang sama bekerja mencari nafkah kehidupan, maka ia akan digolongkan kedalam orang-orang yang senantiasa mengingat Allah.

7. Macam-Macam Mujahadah antara lain yaitu :

  a. Mujahadah muqodimah Mujahadah Muqodimah adalah : Mujahadah yang dilakukan ada awal

  atau sebagai permulaan

  b. Mujahadah Usbudiyah Mujahadah Usbudiyah adalah Mujahadah yang dilakukan secara

  berjamah yang dilaksanakan seminggu sekal i.contohnya mujahadah yang dilakukan satu kelompok, kampung

c. Mujahadah syahriyah

  25 Mujahadah syahriyah adalah Mujahadah yang dilakukan secara berjamaah yang dilaksanakan sebulan sekali

  d. Mujahadah Ru'busanah atau Triwulan

Mujahadah Ru 'busanah / triwulan adalah Mujahadah yang dilaksanakan

  secara berjamaah dan dilaksanakan tiga bulan sekali, mujahadah ini dilakukan pada tingkat kabupaten atau kota madya.

  e. Mujahadah Nisjussanah

Mujahadah Nisfussanah adalah Mujahadah yang dilaksanakan selama

  setengah tahun sekali, mujahadah ini dilakukan dalam lingkup wilayah propinsi / Mujahadah Kubro

  

Mujahadah Kubro adalah Mujahadah besar-besaran yang dilakukan dua

  sekali dalam satu tahun, biasanya dilakukan dalam bukan Suro/Muharam dan bulan Rajab dalam lingkup pusat.

  g. Mujahadah Khusus

  

Mujahadah khusus adalah Mujahadah yang dilakukan secara khusus,

  misalnya mujahadah yang dilakukan sebelum melakukan tugas

  h. Mujahadah Non Stop

Mujahadah non stop adalah Mujahadah yang dilakukan secara terus

  menerus dalam waktu yang Mujahadah sudah ditentukan

i. Mujahadah Momentil/Waktiyah

  26 Mujahadah Momentil / Waktiyah adalah Mujahadah yang dilaksanakan

  pada waktu tertentu yang diintruksikan oleh pengurus pusat misalnya menjelang Pemilu, Hari Besar Islam / Nasional

3. Kecerdasan spiritual

  Mesin yang paling mengagumkan adalah otak anda, otak anda mempuyai lima fungsi utama antara lain: menerima, menyimpan, menganalisis, menghasilkan out-put dan mengembalikan.

  Sejarah kecerdasan manusia dapat dipandang sebagai pencarian oleh otak cara untuk berkomunikasi secara efisien dengan diri sendiri. Ketika manusia pertama membuat garis lurus pertama, suatu revolusi dalam kesadaran manusia diendapkan, sedangkan peta pikiran adalah tahap perkembanga paling akhir.setelah umat manusia menyadari bahwa mereka dapat memproyeksikan 'gambar mental' yang ada pada dalam dirinya, perkembangan berlangsung pesat.13

  Tanda pertama evolusi menjadi gambar, dimulai dengan lukisan dalam gua oleh orang Aborigin Australia. Ketika itu peradapan berkembang pesat, gambar diringkas menjadi simbul dan kemudian menjadi alphabet dan tulisan, seperti karakter bangsa cina atau hieroglif bangsa mesir.

  Manusia pertama yang membuat tanda sebenarnya secara harfiyah menandai suatu langkah raksasa dalam evolusi kecerdasan karena mereka

  13Drs. Alexander Sidndoro. Tony & Barry Buzan, Memahami Peta Pemikiran (the mind map

  27 memproyeksikan jejak dunia mental yang pertama, untuk melakukan mereka mematok pikiran mereka dalam waktu dan ruang, dan juga membuat pikiran mereka menjangkau dimensi yang sama. Kecerdasan manusia sekarang dapat berkomunikasi dengan diri sendiri melintasi waktu dan ruang dengan jangkauan tak terbatas.

  Bila kita mengikuti penemuan-penemuan dibidang psikologi, ternyata ada banyak sekali kecerdasan yang telah ditemukan oleh para ahli. Ada IQ, EQ, AQ dan sekarang ada spiritual quotient (SQ) yang dikatakan sebagai puncak dari segala kecerdasan.

  Pada awal abad ini, paradigma kecerdasan yang diterima umum adalah IQ dan mengembangkan lesi untuk pengukurannya. Sekitar 1990 Daniel Goleman memperkenalkan paradigma baru yang disebut dengan EQ, dan pada awal tahun 2000 Zohar dan Marshall memperkenalkan Spiritual Queutient (SQ) atau kecerdasan spiritual yang disebut sebagai puncak kecerdasan(//ze ultimate

  intellegenci ).14

Dokumen yang terkait

PENGARUH KECERDASAN INTELEKTUAL (IQ), KECERDASAN EMOSIONAL (EQ), KECERDASAN SPIRITUAL (SQ) TERHADAP KINERJA PEGAWAI INSPEKTORAT PROVINSI KALIMANTAN SELATAN

0 0 14

MANAJEMEN PROSES PEMBELAJARAN DI PONDOK PESANTREN ( Studi Kasus Di Pondok Pesantren Darul Ihsan Samarinda)

0 1 16

Optimasi Penjadwalan Mata Pelajaran Pondok Pesantren Mahasiswa Menggunakan Algoritme Genetika (Studi Kasus: Yayasan Bina Insani Sukses Malang)

0 3 7

PENGARUH ORIENTASI MASA DEPAN DAN KECERDASAN SPIRITUAL TERHADAP PERILAKU PERENCANAAN DANA PENSIUN BAGI PEGAWAI - Perbanas Institutional Repository

0 0 16

PENGARUH NIAT BERPERILAKU DAN KECERDASAN SPIRITUAL TERHADAP PENGELOLAAN KEUANGAN KELUARGA - Perbanas Institutional Repository

0 0 16

PENGARUH KECERDASAN INTELEKTUAL, KECERDASAN EMOSIONAL DAN KECERDASAN SPIRITUAL TERHADAP PRESTASI AKADEMIK MAHASISWA AKUNTANSI DENGAN GENDER SEBAGAI VARIABEL MODERATING - Perbanas Institutional Repository

0 0 19

PENGARUH KECERDASAN INTELEKTUAL, KECERDASAN EMOSIONAL DAN KECERDASAN SPIRITUAL TERHADAP PRESTASI AKADEMIK MAHASISWA AKUNTANSI DENGAN GENDER SEBAGAI VARIABEL MODERATING - Perbanas Institutional Repository

0 0 16

Analisis Pemasaran Gula Kelapa (Studi Kasus Di Desa Karangduren Kecamatan Tengaran Kabupaten Semarang)

0 0 13

KONSEPSI SANTRI PONDOK PESANTREN TERHADAP DEMOKRATISASI PENDIDIKAN DI PESANTREN : Studi Kasus di Pondok Pesantren Langitan, Desa Widang Kecamatan Widang Kabupaten Tuban Repository - UNAIR REPOSITORY

0 0 133

PENGARUH TINGKAT SOSIAL EKONOMI TERHADAP KESADARAN ORANG TUA DALAM MENYEKOLAHKAN ANAK KE PERGURUAN TINGGI (Studi Korelasi Pada Keluarga Muslim di Desa Sidoharjo, Kecamatan Susukan Kabupaten Semarang) - Test Repository

0 0 84