PENGARUH PERSEPSI TENTANG ILMU KIMIA TERHADAP MOTIVASI BELAJAR KIMIA SISWA KELAS X MIA MA NEGERI 1 MATARAM TAHUN AJARAN 20172018

  

PENGARUH PERSEPSI TENTANG ILMU KIMIA TERHADAP

MOTIVASI BELAJAR KIMIA SISWA KELAS X MIA MA NEGERI 1

MATARAM TAHUN AJARAN 2017/2018

  Diajukan untuk Memenuhi Persyaratan dalam Menyelesaikan ProgramSarjana (S1) Pendidikan Kimia

  Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Mataram

  

OLEH:

KARTINI JULIANTI

NIM. E1M 014 027

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN KIMIA

JURUSAN PENDIDIKAN MIPA

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS MATARAM

  

2018

  Jurnal Penelitian Pendidikan IPA (JPPIPA) P-ISSN : | E-ISSN : Sekretariat : Lt. 1 Gedung B FKIP Universitas Mataram Telp./Fax : 082339139745 Email

  PENGARUH PERSEPSI TENTANG ILMU KIMIA TERHADAP MOTIVASI BELAJAR KIMIA SISWA KELAS X MIA MA NEGERI 1 MATARAM TAHUN AJARAN 2017/2018 1 2 3 KARTINI JULIANTI , AGUS ABHI PURWOKO , EKA JUNAIDI

  1Mahasiswa Prodi Pendidikan Kimia FKIP Universitas Mataram, Email

  2Dosen Prodi Pendidikan Kimia FKIP Universitas Mataram, Email:

  3Dosen Prodi Pendidikan Kimia FKIP Universitas Mataram, Email:

   Key Words Abstract Students'

  This study aimed to determine whether or not the influence of perseptions

perception about chemistry towards motivation on chemistry learning of students class X

about MIA MA State 1 Mataram academic year 2017/2018. This reseach types is

chemistry, quantitative ex-post facto. Population in this study covers the whole of students

chemistry class X MIA MA State 1 Mataram which number 125 students. The technique

learning used for sampling by using proporsioonal random sampling technique. Sample motivation in this study were 95 students. Data collection was used questionnare persepstion about che mistry dan motivation student’s on chemistry learning.

  Test try instrument held on 15 respondents in outside sample that obtained by way of drawing. Instrument validity test was used Product Moment Correlation. Result of validity test questionnare perseption of chemistry obtained 18 item valid from 20 items, while the motivation questionnare was obtained in 17 valid items from 20 items. The reliability test was used Alpha Cronbach’s formula. Reliability test result for perseption about chemistry of 0.9065, while the reliability test for learning motivation of 0.9458. Data analysis technique was used simple regression analysisi technique. Simple regression hypotheisi test result obtained by the value coffecient corelassion of 0.5883 with r of 0.2072 at a significant level of 5%, cause r is greater table count than r table then this indicates that there is a positive influence between perseptions about chemistry towards motivation student’s on chemisrty learning. The result of coffecient determination test obtained 34.6%. The result of significance test of coffecient correlation shows thas F count = 49.3 greater than F = 1.63. Therefore Ha accepted and H rejected. Based on these table results it can be concluded that there is a positive and significant influence between perceptions about chemistry towards motivation on chemistry learning of students class X MIA MA State 1 Mataram academic year 2017/2018.

  Kata Kunci Abstrak

  

Persepsi siswa Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui ada tidaknya pengaruh persepsi

tentang ilmu tentang ilmu kimia terhadap motivasi belajar kimia siswa kelas X MIA MA

kimia, motivasi Negeri 1 Mataram tahun ajaran 2017/2018. Jenis penelitian ini adalah

belajar kimia. penelitian kuantitatif ex-post facto. Populasi dalam penelitian ini meliputi

  seluruh siswa kelas X MIA MA Negeri 1 Mataram yang berjumlah 125 siswa. Teknik yang digunakan untuk pengambilan sampel yaitu dengan menggunakan teknik proportional random sampling. Sampel pada penelitian ini sebanyak 95 siswa. Pengumpulan data persepsi siswa tentang ilmu kimia dan motivasi belajar kimia siswa menggunakan angket. Uji coba instrumen dilaksanakan pada 15 responden di luar sampel yang diperoleh dengan cara diundi. Uji validitas instrumen menggunakan Korelasi Product Moment. Hasil uji validitas instrument angket persepsi tentang ilmu kimia diperoleh 18 item yang valid dari 20 item, sedangkan angket motivasi belajar di peroleh 17 item yang valid dari 20 item. Uji reliabilitas menggunakan rumus Alpha Cronbach’s. Hasil uji reliabilitas untuk perpespsi tentang ilmu kimia sebesar 0.9065, sedangkan uji reliabilitas untuk motivasi belajar sebesar 0.9458.

  Teknik analisis data menggunakan teknik analisis regresi sederhana. Hasil uji hipotesis regresi sederhana diperoleh nilai koefisien korelasi sebesar 0.5477 dengan r tabel sebesar 0.2072 pada taraf signifikan 5%, karena r hitung lebih besar dari r tabel , maka hal ini menunjukkan bahwa terdapat pengaruh yang positif antara persepsi tentang ilmu kimia terhadap motivasi belajar kimia siswa. Hasil uji koefisien determinasi diperoleh 34.6%. Hasil uji signifikansi koefisien korelasi menunjukkan bahwa nilai F = 49.30 lebih besar

  hitung daripada F tabel = 1.63. Dengan demikian Ha diterima dan H ditolak.

  Berdasarkan hasil tersebut maka dapat disimpulkan bahwa terdapat pengaruh yang positif dan signifikan antara persepsi tentang ilmu kimia terhadap motivasi belajar kimia siswa kelas X MIA MA Negeri 1 Mataram tahun ajaran 2017/2018.

  PENDAHULUAN

  Persepsi merupakan suatu aspek psikologis yang sangat penting bagi seseorang dalam merespon atau menilai kehadiran berbagai aspek, gejala, dan rangsangan (stimulus) disekitarnya. Penilaian seseorang terhadap suatu stimulus biasanya dilakukan melalui proses kognitif, yaitu proses mental yang memungkinkan seseorang mengevaluasi, memaknai, dan menggunakan informasi yang diperoleh melalui inderanya [1]. Persepsi dalam diri seseorang secara tidak langsung akan mempengaruhi pandangan, tanggapan, dan anggapan seseorang terhadap suatu objek tertentu melalui pengenalan panca indra yang dimiliki oleh manusia [2]. Analog dengan pengertian persepsi, maka persepsi siswa tentang ilmu kimia dapat diartikan sebagai pengorganisaisan dan penafsiran stimulus dalam lingkungan belajar kimia yang terdiri dari mata pelajaran, materi dan semua hal yang terkait dengan pembelajaran kimia maupun pengalaman yang di peroleh siswa selama pembelajaran berlangsung.

  Berdasarkan hasil observasi di kelas X MIA MA Negeri 1 Mataram, beberapa siswa memiliki persepsi yang berbeda mengenai ilmu kimia. Beberapa siswa kelas X MIA MA Negeri

  1 Mataram memiliki persepsi yang berbeda mengenai ilmu kimia. Banyak siswa yang mendefinisikan bahwa ilmu kimia merupakan suatu ilmu yang mempelajari tentang energi, zat- zat, dan unsur-unsur yang sering ditemukan dalam kehidupan sehari-hari. Ada juga siswa yang mendefinisikan bahwa kimia merupakan ilmu yang sangat sulit dan rumit untuk dipelajari. Untuk pengalaman siswa dalam mempelajari ilmu kimia, banyak siswa yang merasa tertarik untuk mempelajari ilmu kimia dan sebagian kecil berpendapat bahwa kimia merupakan ilmu yang rumit dan susah untuk dipelajari. Pada penilaian siswa tentang ilmu kimia ada siswa yang memberikan penilaian yang negatif dan positif tentang ilmu kimia. Siswa yang memberikan penilaian negatif menyatakan bahwa kimia tidak memiliki peranan dalam kehidupan dan cenderung merasa bosan dalam mempelajari ilmu kimia. Sedangkan siswa yang memberikan penilaian positif tentang ilmu kimia merasa senang dan ingin memperdalam pengetahuannya tentang ilmu kimia. Baik dan buruknya persepsi siswa tentang ilmu kimia dapat dilihat dari motivasi siswa dalam mempelajari ilmu kimia.

  Pemilihan siswa yang menjadi sampel penelitian hanya difokuskan pada siswa kelas X. Hal ini berdasarkan fakta empiris dan saran yang diberikan oleh guru di MA Negeri 1 Mataram yang menyatakan bahwa penelitian ini tidak bisa dilaksanakan pada siswa kelas XII yang telah menyelesaikan ujian nasional. Kendala yang akan dihadapi siswa-siswi kelas XII sudah jarang berada di lingkungan sekolah, sedangkan untuk kelas XI sudah banyak peneliti lain yang mengambil kelas XI sebagai sampel dalam penelitiannya. Sehingga tidak ada waktu yang dimiliki untuk melakukan penelitian jika memilih kelas XI sebagai sampel penelitian .

  Persepsi merupakan pandangan seseornag terhadap suatu objek [3]. Persepsi merupakan aspek yang sangat penting dalam mempengaruhi motivasi belajar siswa [4]. Irvan (2010) menyatakan bahwa motivasi merupakan suatu kekuatan yang terdapat dalam diri manusia yang dapat mempengaruhi tingkah laku untuk melakukan suatu kegiatan [5]. Teori lain menyebutkan bahwa motivasi merupakan niat seseorang untuk bertindak atau suatu dorongan dalam diri manusia untuk mencapai tujuan [6]. Adapun definisi khusus mengenai motivasi belajar yaitu motivasi perubahan energi, rasa, dan rangsangan atas tujuan dalam melakukan kegiatan belajar [7]. Timbulnya motivasi belajar tidak lepas dari peran alat indera untuk menggapai stimulus dalam pembelajaran. Penelitian tentang faktor-faktor yang mempengaruhi motivasi belajar siswa seperti faktor guru, lingkungan keluarga, sosial-ekonomi dan yang lainnya telah banyak dilakukan penelitian. Akan tetapi sejauh ini belum banyak yang melihat persepsi sebagai salah satu faktor yang sangat berpengaruh terhadap motivasi belajar siswa. Salah satu manfaat dari hasil penelitian ini adalah bisa menjadi gambaran secara umum terhadap salah satu faktor yang sangat berpengaruh terhadap motivasi siswa dalam mempelajari ilmu kimia yang akan berdampak pada meningkatnya rasa tertarik siswa untuk mempelajari ilmu kimia.

METODE PENELITIAN

  Penelitian dalam hal ini akan menelusuri hubungan sebab akibat dan menguji hipotesis yang telah dirumuskan sebelumnya yaitu: persepsi siswa tentang ilmu kimia terhadap motivasi belajar kimia siswa. Berdasarkan tujuan penelitian dan rumusan masalah yang ditetapkan, jenis penelitian ini adalah penelitian kuantitatif ex-post facto. Penelitian ini pada awalnya berlokasi diseluruh MA Negeri yang terdapat di kota mataram. MA Negeri yang ada di kota mataram terdiri dari MAN 1 Mataram dan MAN 2 Model Mataram. Pada tahap penyebaran angket penelitian hanya dilakukan di MA Negeri 1 Mataram. Populasi penelitian ini adalah seluruh siswa kelas X MIA MA Negeri 1 Mataram yang berjumlah 125 siswa dan terbagi ke dalam 3 kelas yaitu kelas X MIA Prestasi yang berjumlah 41, siswa, kelas X MIA 1 yang berjumlah 42 siswa, dan kelas X MIA 2 yang berjumlah 42 siswa. Untuk menentukan jumlah sampel pada penelitian ini menggunakan rumus Isaac dan Michael [8].

  Metode pengambilan sampel yang digunakan untuk memperoleh sampel secara acak dan dapat merepresentasikan karakteristik populasi sesuai tujuan penelitian menggunakna teknik

  

Proprosioonal Random Sampling. Proporsional Random Sampling merupakan suatu teknik

  pengambilan sampel yang dilakukan secara proporsional dari setiap kelas yang ditentukan setimbang dengan banyaknya subjek dari masing-masing kelas [9]. Penentuan siswa yang menjadi sampel dilakukan dengan mengundi masing-masing anggota populasi dari MIA prestasi sampai MIA 2 di MAN 1 Mataram. Jumlah siswa yang menjadi sampel penelitian ini pada kelas

  X MIA Prestasi sebanyak 31 siswa, kelas X MIA 1 sebanyak 32 siswa, dan kelas X MIA 2 sebanyak 31 siswa. Sehingga jumlah seluruh sampel pada penelitian ini sebanyak 95 sampel atau berjumlah 76% dari seluruh populasi.

  Teknik untuk mengumpulkan data persepsi tentang ilmu kimia dan motivasi belajar kimia menggunakan angket. Angket yang digunakan dalam suatu penelitian harus valid dan reliabel. Untuk menentukan nilai validitas angket terlebih dahulu dilakukan uji validitas empiris pada siswa kelas X MIA MA Negeri 1 Mataram yang dilakukan dengan mengambil masing-masing 5 siswa secara acak di kelas X MIA Prestasi, MIA 1, dan MIA 2. Nilai validitas angket ditentukan dengan menggunakan rumus product moment dan angket dinyatakan valid apabila nilai validitasnya lebih besar dari nilai r kritis, yaitu 0.3 [10]. Sedangkan untuk menentukan nilai reliabilitas angket menggunakan rumus alpa Cronbach.

  Skala yang digunakan untuk mengambil data adalah skala likert. Alternatif jawaban responden dikelompokkan atas empat skala yaitu sangat setuju, setuju, tidak setuju, dan sangat tidak setuju. Untuk keperluan analisis kuantitatif data tersebut kemudian diberikan nilai 1-4. Nilai pada skala tersebut merupakan data ordinal yang merupakan suatu nilai kualitatif atau bukan merupakan nilai yang sebenarnya. Oleh karena itu jika kita hanya mempunyai data berskala ordinal, maka data tersebut harus diubah menjadi data interval. Salah satu metode yang dapat digunakan untuk mengubah data ordinal menjadi interval adalah metode suksesif inteval (Method of Succsesive Interval/MSI) [11]. Metode MSI ini dapat dilakukan secara manual maupun dengan menggunakan bantuan Microsoft Excel. Untuk mengubah data ordinal menjadi interval dengan menggunakan Microsoft Excel dapat dilakukan dengan cara mencari program tambahan yaitu stat97. Tidak semua program excel mempunyai perhitungan MSI. Tekan Finish

  Langkah-langkah yang dilakukan pada tahap analisis data yaitu, mentabulasi data angket persepsi dan motivasi belajar kimia yang kemudian akan digunakan untuk menghitung tingkatan persepsi dan motivasi belajar kimia siswa serta dapat digunakan untuk melakukan analisis regresi dari kedua data. Sebelum dianalisis data tersebut menghitung nilai regresi terlebih dahulu dilakukan uji prasyarat yaitu uji normalitas dan uji linieritas. Uji normalitas dilakukan untuk melihat sampel yang diambil dari masing-masing kelompok berasal dari populasi yang berdistribusi normal atau tidak normal. Untuk menguji normalitas data menggunakan rumus Chi Kuadrat. Sedangkan untuk menguji linieritas data menggunakan uji F.

HASIL DAN PEMBAHASAN

  Hasil dari penelitian ini berdasarkan data hasil penyebaran angket. Jumlah siswa yang menjadi responden sebanyak 95 siswa. Berikut ini adalah data hasil persentasi kategori persepsi dan motivasi siswa dalam mempelajari ilmu kimia.

  Tabel 1. Persepsi siswa tentang ilmu kimia No Jumlah siswa Persentasi Kategori Persepsi

  1

  8 8.4% Baik sekali

  2

  87 91.6% Baik

  3

  • Cukup baik -

  4

  Kurang baik

5 Tidak baik - -

  Berdasarkan hasil perhitungan pada tabel tersebut menunjukkan tingkatan persepsi tentang ilmu kimia paling banyak berada pada kategori persepsi baik dengan nilia rata-rata persentasi sebesar 78,2% dan jumlah siswa yang memiliki persepsi biak sebanyak 87. Persepsi baik memiliki makna bahwa siswa memeliki respon yang baik dalam suatu proses pengorganisaisan dan penafsiran stimulus dalam lingkungan belajar kimia yang terdiri dari mata pelajaran, materi dan semua hal yang terkait dengan pembelajaran kimia maupun pengalaman yang diperoleh siswa selama pembelajaran berlangsung.

  Tabel 2. Motivasi siswa dalam mempelajari ilmu kimia No Jumlah siswa Persentasi Kategori Persepsi

  1

  1 1% Baik sekali

  2

  87 91.6% Baik

  3

  • Cukup baik

  4

  • Kurang baik

5 Tidak baik - -

  Berdasarkan hasil perhitungan pada tabel tersebut menunjukkan menunjukkan bahwa tinkatan persentasi motivasi belajar berada pada kategori baik dengan nilai rata-rata persentase sebesar 80.67% dan jumlah siswa yang memiliki motivasi baik sebanyak 87. Hal ini menunjukkan bahwa sebagian besar siswa kelas X MIA MA Negeri 1 Mataram memiliki persepsi dan motivasi belajar yang baik dalam ilmu kimia. Motivasi baik memiliki makna bahwa siswa dapat mengarahkan perilaku mereka pada upaya-upaya yang nyata untuk belajar dan mencapai kepuasan atau tujuan yang telah ditetapkan dalam mempelajari ilmu kimia.

  Uji linieritas variabel persepsi tentang ilmu kimia(X) dengan variabel terikat motivasi belajar kimia (Y) menunjukkan nilai koefisien F hitung (1.1062) lebih kecil dari F tabel (1.63). Berdasarkan hal tersebut disimpulkan bahwa persepsi tentang ilmu kimia mempunyai hubungan yang linier dengan motivasi belajar kimia. Hasil analisis koefisien korelasi sebesar 0,5883 dengan r

  tabel

  sebesar 0.2072 yang artinya menunjukkan bahwa motivasi belajar dan hasil belajar kimia memiliki hubungan yang positif. Berdasarkan hal tersebut diperoleh persamaan regresi sederhana yaitu:

  Y = 20.531 + 0.5477X Persamaan regresi tersebut dapat diartikan bahwa nilai koefisien regresi X sebesar 0.5477, artinya apabila persepsi siswa tentang ilmu kimia (X) meningkat 1 poin maka akan terjadi pertambahan nilai pada motivasi belajar kimia (Y) sebesar 0.5477 dengan asumsi X tetap. Harga konstan pada persamaan tersebut sebesar 20.531, artinya besarnya nilai prediksi motivasi belajar kimia siswa akan sebesar 20.531 apabila nilai X adalah nol [12].

  Analisis secara statistik dengan menggunakan persamaan regresi sederhana didapatkan hasil yang berbeda pada siswa laki-laki dan perempuan. Persamaan regresi sederhana yang diperoleh pada penelitian ini yaitu, Y = 16.328 + 0.6163X untuk siswa laki-laki dan Y = 21.053 + 0.539X untuk siswa perempuan. Dengan nilai sumbangan kontribusi siswa laki-laki sebesar 35.32% dan siswa perempuan sebesar 36.74%. Dari persamaan tersebut nilai koefisien regresi siswa laki-laki sebesar 0.6163 dan nilai konstannya 16.328. Sedangkan untuk siswa perempuan nilai koefisien regresi sebesar 0.539 dan nilai konstannya 21.053. Perbedaan nilai persamaan regresi tersebut terjadi karena pada penelitian ini menggunakan jumlah responden laki-laki yang berbeda dengan siswa perempuan. Selain itu setelah dilakukan analisis data didapatkan perbedaan jumlah nilai tertinggi maupun nilai terendah siswa laki-laki dan perempuan pada angket persepsi tentang ilmu kimia (X) dan motivasi belajar kimia (Y). Hal ini menunjukkan bahwa siswa perempuan memiliki persepsi yang lebih baik tentang ilmu kimia dan cenderung memiliki motivasi belajar yang lebih tinggi jika dibandingkan dengan siswa laki-laki.

  Kekuatan hubungannya dapat diketahui berdasarkan hasil uji signifikansi koefisien korelasi menunjukkan bahwa nilai F hitung sebesar 49.30 sedangkan F tabel dengan dk pembilang = 1 dan dk penyebut = 93 untuk taraf kesalahan 5%, diperoleh nilai F tabel sebesar 1.63. Berdasarkan hasil tersebut maka dinyatakan hahwa F jatuh pada daerah penolakan Ho. Artinya terdapat

  hitung pengaruh yang signifikan antara persepsi tentang ilmu kimia terhadap motivasi belajar kimia.

  Jadi hasilnya dapat digeneralisasikan untuk populasi dimana sampel tersebut diambil.

  Hasil penelitian tersebut diperkuat oleh hasil penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh Syaripah (2016) yang berjudul “Pengaruh Persepsi Pembelajaran Matematika Terhadap Motivasi Belajar Dalam Bidang Matematika di Sekolah SMA N 1 Curup Timur T.P 2015/2016

  ’. Hasil penelitian menyatakan bahwa terdapat pengaruh positif dan signifikan persepsi terhadap motivasi belajar matematika. Hal ini dibuktikan dengan r = 0.996 yang lebih besar dari r dan

  hitung tabel

  t = 73.235 yang lebih besar dari t pada taraf signifikan 5% dengan kontribusi sebesar

  hitung tabel

  99.2% yang berarti bahwa persepsi berpengaruh positif dan signifikan terhadap motivasi belajar matematika siswa [13].

  Sumbangan efektif yang diberikan persepsi siswa tentang ilmu kimia terhadap motivasi belajar kimia pada penelitian ini sebesar 34.6%. Hal ini berarti variabel persepsi memberikan kontribusi kepada motivasi belajar sebesar 34.6% dan sisanya 65.4% dipengaruhi oleh faktor- faktor lain. Melihat persentase sumbangan efektif yang relatif besar antara persepsi siswa tentang ilmu kimia terhadap motivasi belajar kimia sesuai dengan hasil penelitian yang dilakukan oleh Gumelar (2017) yang berjudul “Hubungan Persepsi Siswa Dengan Motivasi Belajar Siswa Kelas XI TSM SMK Budi Utomo Gandusari Kabupaten Trenggalek”. Hasil penelitian ini menyatakan bahwa persepsi memiliki hubungan yang positif dengan motivasi belajar sebesar 96.6%. Nilai ini menunjukkan angka yang sangat besar. Sehingga kedua variabel memiliki hubungan yang sangat kuat [14].

  Sejalan dengan itu Pramitasari (2011) menyatakan bahwa motivasi belajar dipengaruhi oleh

  

relevance [15]. Relevance adalah persepsi siswa terhadap kepuasan individu dalam memenuhi

  kebutuhan. Hasil penelitian yang lain juga menyatakan bahwa persepsi yang baik atau positif akan menumbuhkan motivasi dalam proses pembelajaran [16]. Individu yang memiliki persepsi positif cenderung menerima obyek yang ditangkapnya sesuai kepribadiannya, sedangkan individu yang cenderung menolak obyek yang ditangkapnya untuk kepribadiannya adalah individu yang memiliki persepsi negatif [17]. Walaupun demikian persepsi bukanlah merupkan faktor utama yang mempengaruhi motivasi belajar siswa. Ada banyak faktor yang mempengaruhi motivasi belajar diantaranya faktor angka atau nilai, faktor hadiah, faktor kompetisi, faktor ego-

  

involvement , dan faktor pujian [18]. Semua faktor-faktor tersebut memiliki peranan tersendiri

  dalam mempengaruhi motivasi belajar siswa. Faktor-faktor itulah yang akan menimbulkan dorongan dan hasrat untuk belajar lebih baik.

  KESIMPULAN

  Berdasarkan data hasil penelitian dan pembahasan, maka dapat disimpulkan bahwa terdapat pengaruh yang positif dan signifikan antara Persepsi Siswa Tentang Ilmu Kimia terhadap Motivasi Belajar kimia pada siswa kelas X MIA MA Negeri 1 Mataram.

UCAPAN TERIMA KASIH

  Penulis menyadari penelitian ini tidak akan terselesaikan tanpa adanya bimbingan, arahan dan bantuan serta dukungan dari berbagai pihak. Oleh karena itu penulis mengucapkan terima kasih kepada: (1) Bapak kepala sekolah MA Negeri 1 Mataram yang telah memberikan izin penelitian dan (2) Bapak Khaerun Nasirin, S.Pd. selaku guru mata pelajaran kimia di MA Negeri 1 Mataram yang telah membantu dalam penyebaran angket siswa dan memberikan motivasi serta semangat sehingga penelitian ini terselesaikan tepat waktu.

DAFTAR PUSTAKA

  [1]Kurniati, N., Baidowi, dan Nurul Hikmah. Perpsepsi Mahasiswa Pendidikan Matematika Terhdap Kinerja Dosen Dalam Proses Perkuliahan. Jurnal Pijar Mipa. 2018: 13 (1): 32-36. [2] Sobur, A. 2013. Psikologi Umum Dalam Lintasan Sejarah. Jawa Barat: Pustaka Setia. [3] Lestari, I.A., Hermansyah Amir, dan Salastri Rohiat. 2017. Hubungan Persepsi Siswa Kelas X

  MPA DI SMA Negeri Sekota Bengkulu Tahun Ajaran 2016/2017 Tentang Variasi Gaya Mengajar Guru dengan Hasil Belajar Kimia. Jurnal Pendidikan dan Ilmu Kimia. 1 (2): 113-116.

  [4] Nur, M.A. 2016. Pengaruh Perhatian Orang Tua, Konsep Diri, Persepsi Tentang Matematika Terhadap Hasil Belajar Matematika Melalui Motivasi Belajar Siswa Kelas VIII SMP Negeri di Kecamatan Ujung Loe Kabupaten Bulukumba. Jurnal Matematika dan Pembelajarannya. 2 (2): 64-79.

  [5] Irvan. 2010. Hubungan Kepercayaan Diri dan Persepsi Siswa terhadapa Prestasi Belajar Matematika di SMP Se-Kecamatan Sawit Seberang. Jurnal EUREKA. 2 (1): 56-62. [6] Suryabrata, S. 1984. Psikologi Pendidikan. Jakarta: Rajawali. [7] Cleopatra, M. 2015. Pengaruh Gaya Hidup dan Motivasi Belajar Terhadap Prestasi Belajar Matematika. Jurnal Formatif. 5 (2): 168-181. [8] Sugiyono. 2015. Metode Penelitian dan Pengembangan. Bandung: Alfabeta.. [9] Mulyatiningsih, E. 2011. Metode Penelitian Terapan Bidang Pendidikan. Yogyakarta: Alfabeta. [10] Masrun. 1979. Reliabilitas dan Cara-Cara Menentukannya. Yogyakarta: Fakultas Psikologi UGM. [11] Hays, W. L. 1976. Quntification In Psychology. New Delhi: Prentice Hall. [12] Berenson, M.L and David M. Levine. 1992. Basic Business Statistics Concepts and Aplications Fifth Edition . USA: Prentice Hall Inc. [13] Syaripah. 2016. Pengaruh Persepsi Pembelajaran Matematika Terhadap Motivasi Belajar Siswa dalam Bidang Matematika di Sekolah SMA N 1 Curup Timur T.P 2015/2016.

  Jurna EduTech . 2 (2): 2242-6024.

  [14] Gumelar, R. 2011. Hubungan Persepsi Siswa dengan Motivasi Belajar Siswa Kelas XI TSM SMK Budi Utomo Gandusari kabupaten Trenggalek. Jurnal Simki-Pedagogia. 1 (10): 1-9. [15] Pramitasari, A., Yeniar Indriana, dan Jati Ariati. 2011. Hubungan Antara Persepsi Terhadap

  Metode Pemebelajaran Kontekstual dengan Motivasi Belajar Biologi Siswa Kelas XI IPA SMA 1 Pangkalan Kerinci Riau. Jurnal Psikologi Undip. 9 (1): 92-102. [16] Indrawati, F., Leny Hartati. 2017. Peran Penguasaan Dasar Matematika Dan Persepsi

  Mahasiswa Terhadap Kemampuan Pemahaman Konsep Mata Kuliah Kalkulus I. Jurnal Formatif. 7 (2): 107-114. [17] Hia, F.S. dan Sri Agustini Sulandari. 2016. Persepsi Siswa SMA Se-Kabupaten Nias Barat Terhadap Fisika. Prosiding Pertemuan Ilmiah XXX HFI Jateng & DIY: 81-84.

  [18] Sardiman, A.M. 2016. Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar. Jakarta: CV Rajawali.

Dokumen yang terkait

RPP KIMIA KELAS X MIA SEM 1

1 16 13

PENGARUH PERSEPSI SISWA TENTANG KOMPETENSI GURU DAN MOTIVASI BERPRESTASI SISWA TERHADAP PRESTASI BELAJAR EKONOMI SISWA KELAS X SMA PARULIAN 1 MEDAN TAHUN AJARAN 2015/2016.

0 3 31

PENGARUH PERSEPSI SISWA TENTANG KOMPETENSI GURU DAN MOTIVASI BERPRESTASI SISWA TERHADAP PRESTASI BELAJAR EKONOMI SISWA KELAS X SMA PARULIAN 1 MEDAN TAHUN AJARAN 2015/2016.

0 7 31

PENGARUH PEMBERIAN LAYANAN BIMBINGAN KELOMPOK UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR SISWA PADA BIDANG STUDI KIMIA KELAS X SMA NEGERI 1 KABANJAHE TAHUN AJARAN 2011/2012.

0 1 11

PENGARUH PEMBERIAN LAYANAN BIMBINGAN KELOMPOK UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR SISWA PADA BIDANG STUDI KIMIA KELAS X SMA NEGERI 1 KABANJAHE TAHUN AJARAN 2011/2012.

0 2 22

PENGARUH KEMANDIRIAN BELAJAR DAN PERSEPSI SISWA PENGARUH KEMANDIRIAN BELAJAR DAN PERSEPSI SISWA TENTANG PROFESIONALISME GURU EKONOMI TERHADAP PRESTASI BELAJAR EKONOMI SISWA KELAS X SMA NEGERI 1 NOGOSARI TAHUN AJARAN 2010/2011.

0 0 17

PENGARUH PERSEPSI SISWA TENTANG KARAKTERISTIK GURUMATEMATIKA DAN MOTIVASI BELAJAR TERHADAP PENGARUH PERSEPSI SISWA TENTANG KARAKTERISTIK GURU MATEMATIKA DAN MOTIVASI BELAJAR TERHADAP PRESTASI BELAJAR SMP NEGERI I MONDOKAN TAHUN AJARAN 2006/2007.

0 0 13

PENGARUH PEMBERIAN DAILY CHEM QUIZ PADA PEMBELAJARAN KIMIA TERHADAP MOTIVASI DAN PRESTASI BELAJAR KIMIA SISWA KELAS X SMA N 1 PLERET TAHUN AJARAN 2015/ 2016.

1 2 5

1| MODUL KIMIA KELAS X MIA

1 2 16

PENGARUH KECEMASAN MATEMATIKA (MATHEMATICS ANXIETY) TERHADAP HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS X SMK NEGERI 8 MATARAM TAHUN AJARAN 20172018

1 1 14