PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR OPERASI HITUNG MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEADS TOGETHER SISWA KELAS V SDN I PESU SEMESTER 1 TAHUN AJARAN 20102011

  PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR OPERASI HITUNG

MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF

TIPE NUMBERED HEADS TOGETHER SISWA KELAS V

SDN I PESU SEMESTER 1 TAHUN AJARAN 2010/2011

  

SKRIPSI

  Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

  Program Studi S1 Pendidikan Guru Sekolah Dasar

  

Oleh :

Farit Purbowo

NIM : 081134221 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR OPERASI HITUNG

MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF

TIPE NUMBERED HEADS TOGETHER SISWA KELAS V

SDN I PESU SEMESTER 1 TAHUN AJARAN 2010/2011

  

SKRIPSI

  Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

  Program Studi S1 Pendidikan Guru Sekolah Dasar

  

Oleh :

Farit Purbowo

NIM : 081134221

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  

PERSEMBAHAN

Kupersembahkan karya ini untuk: Ayah dan Ibuku tercinta

  Kakak dan Adikku tercinta Kakek dan Nenekku tercinta Keluarga besar Karno Madyo - Siswoprayitno tercinta Ery Susiana yang aku cintai

  Sahabat dan teman-temanku Almamaterku: Universitas Sanata Dharma PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

MOTTO

‘’Kita Menilai Diri Dari Apa Yang Kita Pikir Bisa Kita Lakukan,

Padahal Orang Lain Menilai Kita Dari Apa Yang Sudah Kita

Lakukan. Untuk itu Apabila Anda Berpikir Bisa, Segeralah

Lakukan. Lakukanlah Sesuatu Yang Membawa Berkah Bagimu,

Orang Yang Kamu Cintai Dan Orang Lain"

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

ABSTRAK

  Purbowo, Farit. 2011. Peningkatan Prestasi Belajar Operasi Hitung Menggunakan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Numbered Heads Together (NHT) Siswa Kelas V SDN I Pesu Semester 1 Tahun Ajaran 2010/2011. Skripsi S1. Yogyakarta: PGSD, FKIP, USD.

  Penelitian ini menggunakan jenis penelitian tindakan kelas (PTK). Latar belakang pelaksanaan penelitian ini adalah rendahnya prestasi belajar operasi hitung siswa dikarenakan (a) guru kurang sabar dalam menyampaikan konsep kepada siswa, (b) guru tidak menggunakan media ataupun alat peraga, (c) terkadang guru tidak menggunakan model pembelajaran inovatif. Sehingga materi yang disampaikan tidak dapat diterima siswa dengan baik. Oleh karena itu, peneliti melakukan penelitian ini untuk mengetahui apakah model pembelajaran Kooperatif tipe Numbered Heads Together (NHT) dapat meningkatkan prestasi belajar operasi hitung siswa SDN I Pesu Semester 1 Tahun Ajaran 2010/2011.

  Penelitian dilaksanakan di SDN I Pesu pada bulan November sampai Desember 2010. Dalam penelitian ini yang menjadi subyek penelitian adalah siswa kelas V di SDN I Pesu. Penelitian ini menggunakan garis bilangan sebagai alat bantu siswa dalam melakukan operasi hitung. Teknik pengumpulan datanya menggunakan alat ukur tes untuk mengetahui nilai ketuntasan siswa.

  Hasil penelitian menunjukkan bahwa melalui model pembelajaran Kooperatif tipe Numbered Heads Together (NHT) dengan menggunakan garis bilangan dapat membantu meningkatkan prestasi belajar operasi hitung. Nilai ketuntasan siswa sebelum tindakan adalah 39,28%. Pada siklus I 64,28% siswa dapat tuntas, dan pada siklus II meningkat menjadi 82,14% siswa dapat tuntas.

  Jadi, model pembelajaran Kooperatif tipe Numbered Heads Together (NHT) dapat meningkatkan prestasi belajar operasi hitung siswa SDN I Pesu Semester 1 Tahun Ajaran 2010/2011.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  2011 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI KATA PENGANTAR

  Puji dan syukur kepada Tuhan YME atas segala berkat, rahmat dan karunia yang telah dilimpahkan-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul “Peningkatan Prestasi Belajar Operasi Hitung Menggunakan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Numbered Heads Together (NHT) Siswa Kelas V SDN I Pesu Semester 1 Tahun Ajaran 2010/2011.” dapat berjalan lancar.

  Skripsi ini disusun untuk memenuhi salah satu syarat kelulusan untuk memperoleh gelar sarjana pendidikan sesuai dengan program studi yang ditempuh.

  Penulis menyadari bahwa dalam persiapan dan penyusunan skripsi ini tidak terlepas dari bantuan berbagai pihak, maka dari itu pada penulis ingin mengucapkan terima kasih kepada: 1. Drs. T. Sarkim, M.Ed, Ph.D. selaku Dekan FKIP USD.

  2. Drs. Puji Purnomo, M.Si. selaku Ketua Program Studi PGSD USD, terima kasih banyak atas bantuan dan bimbingannya yang diberikan untuk membantu saya sehingga skripsi saya dapat selesai.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  5. G. Ari Nugrahanta, S.J. M.A. selaku dosen penguji, terima kasih banyak atas bimbingan dan waktu yang diberikan.

  6. Seluruh dosen dan staf karyawan USD yang telah membantu saya dalam menyelesaikan skripsi ini.

  7. Seluruh keluarga besar SDN I Pesu yang membantu saya dalam menyelesaikan skripsi ini.

  8. Ayah dan Ibuku tercinta yang memberikan dukungan, doa, nasehat, dan kesabarannya dalam mendidik saya selama ini

  9. Kakak dan Adikku terima kasih atas doa dan semangatnya.

  10. Kakek dan Nenekku yang telah memberikan dukungan, semangat, dan doa.

  11. Keluarga besar Karno Madyo - Siswoprayitno tercinta terima kasih atas doa dan semangatnya.

  12. Ery Susiana yang telah memberikan bantuan, semangat, perhatian, pengertian, dan doanya.

  13. Sahabat-sahabatku, terima kasih atas doa, bantuan dan dukungan kalian semua.

  Skripsi ini masih jauh dari sempurna maka saran dan kritik sangat

  DAFTAR ISI

  Halaman HALAMAN JUDUL ………………………………………….……….. i HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING …………….....………. ii HALAMAN PENGESAHAN ……………………………….....…….... iii HALAMAN PERSEMBAHAN ……………………………….....……. iv HALAMAN MOTTO ……………………………………………..……. v PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ………………………...…..…. vi LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA

  ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIK …………...……..... vii ABSTRAK ……………………………………………………………... viii

  

ABSTRACT …………………………………………………………....... ix

  KATA PENGANTAR ………………………………………………..... x DAFTAR ISI ………………………………………………………….... xii DAFTAR BAGAN …………………………………………………...... xv DAFTAR TABEL …………………………………………………....... xvi DAFTAR GRAFIK ……………………………………………………. xvii DAFTAR LAMPIRAN ………………………………………………... xviii

  BAB I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang ……………..............………………….…..... 1 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

C. Penjumlahan Bilangan Bulat .............……………………....

  8

  1. Bilangan bulat terdiri dari bilangan negatif, nol, dan bilangan positif ..…………………………………....

  8

  2. Penjumlahan Bilangan Bulat .. ………………………...... 9 D. Model Pembelajaran ...…………….……………………......

  10 E. Pembelajaran Kooperatif ...………………………….....…...

  11 1. Pengertian Pembelajaran kooperatif ………………........

  11 2. Manfaat pembelajaran kooperatif ……………................

  12 F. Numbered Heads Together (NHT) ..……….....…….............

  13 1. Pengertian Numbered Heads Together (NHT) ................

  13 2. Langkah-langkah Numbered Heads Together (NHT) .....

  13 3. Kelebihan dan Kekurangan NHT ....................................

  14 G. Prestasi Belajar ......................................................................

  15 1. Pengertian Prestasi Belajar ..............................................

  15 2. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Prestasi Belajar ........

  16 H. Kerangka Berfikir ..................................................................

  20 I. Hipotesis Tindakan ................................................................

  21 BAB III. METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian……………………………...………..…......

  22 B. Setting Penelitian ...................................................................

  23 C. Rencana Tindakan ……………………………………….....

  24

  PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  BAB IV. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian ………………............…………………..… 39 1. Siklus I ………………………………………………….

  39

  a. Pelaksanaan Penelitian Siklus I .……………...……

  39

  b. Hasil Pelaksanaan Penelitian Siklus I .…………..…

  40 c. Refleksi .....................................................................

  44 2. Siklus II …………………………………………..…….

  45

  a. Pelaksanaan Penelitian Siklus II .……………..……

  45

  b. Hasil Pelaksanaan Penelitian Siklus II .……..…..…

  46 c. Refleksi .....................................................................

  50 B. Pembahasan …..................................…………………….…

  51 BAB V. PENUTUP

  A. Kesimpulan ………………………………………………….. 56

  B. Saran ………………………………………………………… 56 DAFTAR PUSTAKA …………………………………………………... 58 LAMPIRAN …………………………………………………………….

  59

  DAFTAR BAGAN

  Halaman Bagan 1. Model Penelitian ...................................................…………...

  22 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  DAFTAR TABEL

  42 Tabel 11. Nilai Siklus I ...........................................................................

  48 Tabel 19. Nilai Siklus II ..........................................................................

  48 Tabel 18. Kinerja Kelompok 7 Siklus II .................................................

  48 Tabel 17. Kinerja Kelompok 6 Siklus II .................................................

  47 Tabel 16. Kinerja Kelompok 5 Siklus II .................................................

  47 Tabel 15. Kinerja Kelompok 4 Siklus II .................................................

  47 Tabel 14. Kinerja Kelompok 3 Siklus II .................................................

  46 Tabel 13. Kinerja Kelompok 2 Siklus II .................................................

  43 Tabel 12. Kinerja Kelompok 1 Siklus II .................................................

  42 Tabel 10. Kinerja Kelompok 7 Siklus I ..................................................

  Halaman Tabel 1. Kriteria Keberhasilan.......................................……..................

  42 Tabel 9. Kinerja Kelompok 6 Siklus I ....................................................

  41 Tabel 8. Kinerja Kelompok 5 Siklus I ....................................................

  41 Tabel 7. Kinerja Kelompok 4 Siklus I ....................................................

  41 Tabel 6. Kinerja Kelompok 3 Siklus I ....................................................

  40 Tabel 5. Kinerja Kelompok 2 Siklus I ....................................................

  37 Tabel 4. Kinerja Kelompok 1 Siklus I ....................................................

  35 Tabel 3. Rubrik Evaluasi .........................................................................

  23 Tabel 2. Kualifikasi Koefisien Korelasi ..................................................

  49 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI DAFTAR GRAFIK

  Halaman Grafik 1. Prestasi Belajar Siswa ...............................................................

  16 Grafik 2. Perbandingan Jumlah Siswa yang Mencapai KKM Pada Kondisi Awal, Siklus I dan Siklus II ............................... 54

  DAFTAR LAMPIRAN

  Halaman Lampiran 1 Silabus ……………………………………………………

  59 Lampiran 2 RPP Siklus I Pertemuan 1...………………………………

  64 Lampiran 3 RPP Siklus I Pertemuan 2 ……………………………….

  68 Lampiran 4 RPP Siklus II Pertemuan 1....…………………………….

  72 Lampiran 5 RPP Siklus II Pertemuan 2 ....................…………………

  76 Lampiran 6 LKS Siklus I Pertemuan 1 .........………………………....

  80 Lampiran 7 LKS Siklus I Pertemuan 2 ……………………………….

  83 Lampiran 8 LKS Siklus II Pertemuan 1 …………………………........

  86 Lampiran 9 LKS Siklus II Pertemuan 2 ………………………………

  89 Lampiran 10 Kunci Jawaban LKS Siklus I Pertemuan 1 .....................

  92 Lampiran 11 Kunci Jawaban LKS Siklus I Pertemuan 2 .….………...

  94 Lampiran 12 Kunci Jawaban LKS Siklus II Pertemuan 1 …………....

  96 Lampiran 13 Kunci Jawaban LKS Siklus II Pertemuan 2 .……….......

  98 Lampiran 14 Evaluasi Siklus I ..................………………………….... 100 Lampiran 15 Evaluasi Siklus II ....................………………………..... 104 Lampiran 16 Kunci Jawaban Evaluasi Siklus I …………………….... 108 Lampiran 17 Kunci Jawaban Evaluasi Siklus II .......……………….... 113 Lampiran 18 Kisi-kisi ……...…………………………………............ 118 Lampiran 19 Kegiatan Guru dan Siswa ...…………………………..... 120 Lampiran 20 Tabel Validitas Butir Soal Siklus I …………………..... 121 Lampiran 21 Tabel Validitas Butir Soal Siklus II …...……………..... 122 Lampiran 22 Tabel Validitas Konstruk Siklus I …………..………..... 123 Lampiran 23 Tabel Validitas Konstruk Siklus II ...………..………..... 124 Lampiran 24 Tabel Reliabilitas Siklus I ………............…..………..... 125 Lampiran 25 Tabel Reliabilitas Siklus II ………...........…..………..... 126

  PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pada umumnya matematika dianggap sebagai mata pelajaran yang sulit. Mata pelajaran matematika sering membuat siswa ketakutan. Sebagian besar

  siswa kurang tertarik dan cepat bosan dalam mempelajarinya. Dan kesan ini kadang-kadang terbawa sampai ke jenjang yang lebih tinggi. Dalam proses pembelajaran matematika masih sering dijumpai adanya kecenderungan siswa yang tidak mau bertanya kepada guru meskipun mereka sebenarnya belum mengerti tentang materi yang disampaikan. Tetapi ketika guru menanyakan bagian mana yang belum mereka mengerti seringkali siswa hanya diam, dan setelah guru memberikan soal latihan barulah guru mengerti bahwa sebenarnya ada bagian dari materi yang belum dimengerti siswa, sehingga guru harus tanggap dengan keadaan siswa yang seperti itu.

  Secara umum matematika adalah hal yang abstrak bagi anak oleh sebab itu, pemberian contoh konkrit dalam menyajikannya kepada anak sangat

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  matematika khususnya pada materi operasi penjumlahan bilangan bulat. Hal ini ditunjukkan dari perolehan nilai ulangan matematika di bawah standar Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM). Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) yang ditetapkan SDN I Pesu adalah 60, dan pada kenyataanya hanya 11 siswa yang nilainya di atas KKM (39,28%) dan 17 siswa yang nilainya di bawah KKM (60,71%).

  Kemungkinan faktor penyebab siswa tidak dapat melakukan penjumlahan bilangan bulat dikarenakan (a) guru kurang sabar dalam menyampaikan konsep kepada siswa, (b) guru tidak menggunakan media ataupun alat peraga, (c) bahkan sering dijumpai dalam proses pembelajaran guru tidak menggunakan model pembelajaran inovatif. Sehingga materi yang disampaikan tidak dapat diterima siswa dengan baik. Berdasarkan uraian di atas peneliti akan mencoba mengatasi masalah itu dengan mengadakan penelitian dengan judul ”Peningkatan Prestasi Belajar Operasi Hitung Menggunakan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Numbered Heads

  Together (NHT) Siswa Kelas V SDN I Pesu Semester 1 Tahun Ajaran

  2010/2011.”

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI C.

   Perumusan Masalah

  Apakah model pembelajaran kooperatif tipe Numbered Heads Together dapat meningkatkan prestasi belajar operasi hitung siswa kelas V SDN I Pesu? D.

   Batasan Pengertian

  1. Belajar adalah kegiatan yang dilakukan seseorang secara sadar yang menghasilkan suatu perubahan baik tingkah laku maupun ilmu pengetahuan, yang meliputi aspek kognitif (pengetahuan), afektif (sikap), dan psikomotorik (keterampilan) dimana tingkah laku tersebut bersifat menetap.

  2. Belajar matematika adalah kegiatan yang dilakukan seseorang secara sadar yang berhubungan dengan bilangan dan dalam pemecahan masalahnya membutuhkan penalaran dan analisis sehingga menghasilkan suatu perubahan.

  3. Penjumlahan bilangan bulat adalah penambahan sekelompok atau lebih bilangan bulat menjadi suatu bilangan bulat yang merupakan jumlah.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  6. Numbered Heads Together (NHT) merupakan model pembelajaran kooperatif dimana setiap siswa diberi nomor yang dibentuk dalam sebuah kelompok, sehingga terbentuk sebuah diskusi.

  7. Prestasi Belajar adalah penguasaan pengetahuan atau keterampilan yang dikembangkan oleh mata pelajaran, lazimnya ditunjukkan dengan nilai atau angka yang diberikan oleh guru. Prestasi dalam penelitian yang dimaksudkan adalah hasil belajar operasi hitung pada pokok bahasan penjumlahan bilangan bulat yang ditunjukkan melalui angka atau nilai setelah mengikuti tes yang diberikan oleh guru.

  E. Tujuan Penelitian

  Tujuan dari penelitian in adalah untuk mengetahui apakah model pembelajaran kooperatif tipe Numbered Heads Together dapat meningkatkan prestasi belajar operasi hitung siswa kelas V SDN I Pesu.

  F. Manfaat Penelitian

  Adapun manfaat penelitian tindakan kelas ini adalah sebagai berikut :

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  3. Bagi SDN I Pesu Dengan hasil penelitian ini diharapkan SDN I Pesu dapat lebih tepat dalam penggunaan penggunaan metode pembelajaran agar prestasi belajar siswa lebih baik dan perlu dicoba untuk diterapkan pada mata pelajaran lain.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Belajar Belajar merupakan kegiatan yang dialami semua orang dan bermanfaat

  bagi semua orang. Seseorang belajar untuk mendapatkan pengetahuan baru dan untuk menyempurnakan pengetahuan yang sudah dimiliki sebagai bekal kehidupan. Seiring dengan kemajuan IPTEK yang menimbulkan perubahan pada segala bidang menunjukkan bahwa belajar perlu bagi manusia agar tetap bisa menyesuaikan diri dan mempertahankan hidup.

  Menurut Hilgard dalam Kingsley dan Garry (1957:12), belajar adalah proses yang di dalamnya terbentuk tingkah laku atau terjadi perubahan tingkah laku melalui praktik dan latihan. Sedangkan Winkel (1987) dalam Wens Tanlain (2007:9) menyatakan belajar adalah suatu aktivitas mental atau psikis, yang berlangsung antara interaksi aktif dengan lingkungannya, yang menghasilkan perubahan-perubahan dalam pengetahuan-pengetahuan, keterampilan, dan nilai-sikap. Perubahan itu bersifat relatif konstan dan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  (pengetahuan), afektif (sikap), dan psikomotorik (keterampilan) dimana tingkahlaku tersebut bersifat menetap.

B. Belajar Matematika

  Belajar adalah kegiatan yang dilakukan seseorang secara sadar yang menghasilkan suatu perubahan baik tingkahlaku maupun ilmu pengetahuan, yang meliputi aspek kognitif (pengetahuan), afektif (sikap), dan psikomotorik (keterampilan) dimana tingkahlaku tersebut bersifat menetap.

  Matematika perlu diberikan kepada semua peserta didik mulai dari Sekolah Dasar untuk membekali peserta didik dengan kemampuan berpikir logis, analitis, sistematis, kritis, dan kreatif. Dalam setiap kesempatan pembelajaran matematika hendaknya dimulai dengan pengenalan masalah yang sesuai dengan situasi (contextual problem). Dengan mengajukan masalah kontekstual, peserta didik secara bertahap dibimbing untuk menguasai konsep matematika. Untuk meningkatkan keefektifan pembelajaran, sekolah diharapkan menggunakan teknologi informasi dan komunikasi seperti komputer, alat peraga atau media lainnya (Permendiknas

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  matematika merupakan ilmu pengetahuan tentang penalaran yang logik dan masalah yang berhubungan dengan bilangan. Jadi, matematika adalah ilmu pengetahuan yang berhubungan dengan bilangan dan dalam pemecahan masalahnya membutuhkan penalaran dan analisis.

  Belajar Matematika adalah kegiatan yang dilakukan seseorang secara sadar yang berhubungan dengan bilangan dan dalam pemecahan masalahnya membutuhkan penalaran dan analisis sehingga menghasilkan suatu perubahan.

C. Penjumlahan Bilangan Bulat 1. Bilangan bulat terdiri dari bilangan negatif, nol, dan bilangan positif.

a. Bilangan bulat negatif ialah bilangan bulat yang terletak di sebelah kiri angka 0 (nol).

  PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI Bilangan 0 (nol) adalah bilangan netral.

d. Pada garis bilangan, letak bilangan makin ke kanan makin besar dan makin ke kiri makin kecil.

2. Penjumlahan Bilangan Bulat

  Penambahan sekelompok atau lebih bilangan bulat menjadi suatu bilangan bulat yang merupakan jumlah.

  Contoh :

  a. Penjumlahan bilangan positif dengan bilangan positif

  b. Penjumlahan bilangan negatif dengan bilangan negatif

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  d. Penjumlahan bilangan bulat dengan nol

  e. Penjumlahan bilangan bulat yang berlawanan D.

   Model Pembelajaran

  Menurut Joyce, 1992:4 (dalam Trianto 2009:22) model pembelajaran adalah suatu perencanaan atau sutau pola yang digunakan sebagai pedoman dalam merencanakan pembelajaran di kelas atau pembelajaran dalam tutorial dan untuk menentukan perangkat-perangkat pembelajaran termasuk di dalamnya buku-buku, film, komputer, kurikulum, dan lain-lain.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  Adapun Arends, 1997:7 (dalam Trianto 2009:22) menyatakan, “The

  term teaching model refers to a particular approach to instuction that includes its goals, syntax, environment, and management system.” Model

  pembelajaran mengarah pada suatu pendekatan pembelajaran tertentu termasuk tujuan, sintaksnya, lingkungannya, dan sistem pengelolaannya.

  Menurut beberapa pendapat para ahli di atas, dapat disimpulkan bahwa model pembelajaran adalah suatu pola, contoh dan acuan yang sistematis digunakan dalam pembelajaran untuk menentukan perangkat-perangkat pembelajaran agar tujuan pembelajaran dapat tercapai.

E. Pembelajaran Kooperatif

  1. Pengertian Pembelajaran kooperatif Menurut Priyanto, 2007 (dalam Wena 2009:189) Pembelajaran kooperatif atau Cooperative learning mencakup salah satu model pembelajaran kelompok yang memiliki aturan–aturan tertentu. Prinsip dasar pembelajaran kooperatif adalah siswa membentuk kelompok kecil dan slaing mengajar sesamanya untuk mencapai tujuan bersama. Dalam

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  koooperatif adalah pendekatan pembelajaran yang berfokus pada penggunaan kelompok kecil siswa untuk bekerja sama dalam memaksimalkan kondisi belajar untuk mencapai tujuan belajar.

  Setiap manusia memiliki derajat potensi, latar belakang historis, serta harapan masa depan yang berbeda-beda. Karena perbedaan itulah manusia dapat saling asah, asih, dan asuh (saling mencerdaskan). Pembelajaran kooperatif dapat menciptakan interaksi yang saling asah, asih, dan asuh sehingga terciptalah masyarakat belajar (learning

  community ).

  2. Manfaat pembelajaran kooperatif Menurut Linda Lundgren (dalam Mufid, 2007:16) manfaat diterapkannya strategi pembelajaran kooperatif adalah sebagai berikut : a. Meningkatkan pencurahan waktu pada tugas,

  b. Rasa harga diri menjadi lebih tinggi,

  c. Memperbaiki kehadiran,

  d. Angka putus sekolah menjadi rendah,

  e. Penerimaan terhadap perbedaan individu menjadi lebih besar,

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  l. Retensi lebih lama, m. Meningkatkan kebaikan budi, kepekaan, dan toleransi F.

   Numbered Heads Together (NHT)

  1. Pengertian Numbered Heads Together (NHT) Menurut Trianto 2009:82, Numbered Heads Together (NHT) atau penomoran berpikir bersama adalah salah satu jenis pembelajaran kooperatif yang dirancang untuk mempengaruhi pola interaksi siswa dan sebagai alternatif terhadap struktur kelas tradisional. NHT merupakan model pembelajaran kooperatif di mana setiap siswa dalam sebuah kelompok diberi nomor, dan di dalam kelompok tersebut siswa berdiskusi.

  2. Langkah-langkah Numbered Heads Together (NHT)

  a. Siswa di bagi dalam kelompok (3-5 orang)

  b. Setiap anggota kelompok diberi nomor sesuai jumlah anggota kelompok (1-5) c. Guru memberikan LKS yang berisi pertanyaan-pertanyaan yang jumlahnya sesuai dengan jumlah siswa dalam kelompok.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  e. Guru memanggil salah satu nomor. Siswa yang nomornya dipanggil mencoba menjawab pertanyaan tersebut untuk seluruh kelas f. Siswa yang bernomor sama dari kelompok lain diberi kesempatan untuk memberikan tanggapan atas jawaban siswa yang dipanggil oleh guru.

  g. Guru memanggil nomor selanjutnya dan siswa yang nomornya dipanggil memberi jawabannya. Begitu seterusnya sampai semua nomor dipanggil.

  h. Kesimpulan : guru bersama siswa menyimpulkan hasil diskusi di kelas.

  3. Kelebihan dan Kekurangan NHT

  e. Kelebihan 1) Siswa lebih siap dalam menjawab pertanyaan yang diberikan oleh guru 2) Melatih keterampilan siswa dalam berdiskusi 3) Siswa yang pandai dapat mengajri siswa yang kurang pandai

  f. Kekurangan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI G.

   Prestasi Belajar

  a. Pengertian Prestasi Belajar Prestasi belajar berasal dari kata “prestasi” dan “belajar”. Prestasi berarti hasil yang telah dicapai (Depdikbud, 1995:787). Sedangkan pengertian belajar adalah berusaha memperoleh kepandaian atau ilmu (Depdikbud, 1995:14).

  Belajar merupakan kegiatan yang dialami semua orang dan bermanfaat bagi semua orang. Seseorang belajar untuk mendapatkan pengetahuan baru dan untuk menyempurnakan pengetahuan yang sudah dimiliki sebagai bekal kehidupan. Seiring dengan kemajuan IPTEK yang menimbulkan perubahan pada segala bidang menunjukkan bahwa belajar perlu bagi manusia agar tetap bisa menyesuaikan diri dan mempertahankan hidup. Secara umum belajar adalah kegiatan yang dilakukan seseorang secara sadar yang menghasilkan suatu perubahan baik tingkah laku maupun ilmu pengetahuan, yang meliputi aspek kognitif (pengetahuan), afektif (sikap), dan psikomotorik (keterampilan) dimana tingkah laku tersebut bersifat menetap. Jadi prestasi belajar adalah penguasaan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  penjumlahan bilangan bulat yang ditunjukkan melalui angka atau nilai setelah mengikuti tes nilai yang diberikan oleh guru.

  Contoh :

  Grafik 1. Prestasi Belajar Siswa

  b. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Prestasi Belajar Prestasi belajar dapat menjadi baik dan kurang baik. Menurut

  Natawidjaya (1999) dalam Florianus Wisnu (2007 : 6) ada beberapa faktor yang mempengaruhi prestasi belajar yaitu, faktor internal dan faktor eksternal.

  Faktor internal adalah faktor yang timbul dari dalam diri anak

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  1) Fungsi panca indera Dengan panca indera yang berfungsi dengan baik, maka dalam mencapai prestasi belajar yang diharapkan dapat berjalan dengan lancar. Dan sebaliknya, jika terdapat panca indera yang berfungsi kurang baik, maka dalam mencapai prestasi belajar akan terjadi kendala. 2) Kesehatan

  Kesehatan anak akan berpengaruh dalam kegiatan belajar untuk mencapai prestasi yang diinginkan. Jika anak sering sakit-sakitan, secara otomatis anak tersebut tidak dapat mengikuti kegiatan belajar dengan baik. Dengan demikian, prestasi yang diinginkan dalam belajar anak kurang sesuai dengan yang diharapkan. 3) Kondisi tubuh

  Kondisi tubuh yang normal akan lebih mudah mencapai prestasi belajar yang diharapkan. Dan sebaliknya, jika terdapat organ tubuh yang kurang normal atau sakit, maka dapat mengganggu kegiatan belajar anak sehingga hasil belajar tidak sesuai dengan yang

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  1) Kondisi mental Kondisi ini dapat berupa kemampuan mental dan taraf kecerdasan anak. Anak yang memiliki taraf kecerdasan yang tinggi dan mental yang sehat, lebih mudah mencapai hasil yang diharapkan. Kegiatan belajar yang dilakukan anak akan berjalan dengan lancar. Dan sebaliknya, jika mental anak terganggu dan taraf kecerdasan relatif rendah, maka dalam mencapai hasil belajar kurang sesuai dengan yang diharapkan. 2) Emosi anak

  Emosi anak dapat berupa cara penyesuaian dirinya, kematangan emosi, parasaan dan sikap terhadap teman sekelas, dan sebagainya. 3) Kebiasaan dan Sikap terhadap pelajaran

  Untuk dapat mencapai prestasi belajar yang baik, anak harus memiliki kebiasaan dan sikap yang antusias terhadap pelajaran.

  Jika anak kurang perhatian dan kurang berminat terhadap pelajaran, maka akan menyebabkan kegiatan belajar menjadi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  a. Sekolah Sekolah adalah tempat anak melakukan kegiatan belajar. Dari lingkungan sekolah ada beberapa faktor yang dapat mempengaruhi prestasi belajar anak antara lain : 1) Sifat kurikulum 2) Interaksi guru dengan murid 3) Media yang digunakan dalam kegiatan belajar mengajar 4) Strategi dan metode pembelajaran yang digunakan oleh guru

  b. Keluarga Keluarga adalah tempat pendidikan utama dari anak. Faktor yang mempengaruhi prestasi belajar di keluarga antara lain : 1) Cara yang digunakan orang tua untuk mendidik anak-anaknya. 2) Suasana atau keharmonisan keluarga 3) Perhatian orang tua terhadap pendidikan anak-anaknya 4) Keadaan sosial ekonomi keluarga

  Dari penjelasan di atas, anak dipengaruhi beberapa faktor dalam mencapai prestasi belajar. Dalam keluarga, orang tua memegang peranan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  Pendidikan dari orang tua berpengaruh besar terhadap anak di kemudian harinya. Bila pendidikan yang diterima anak dalam keluarga tidak memberikan kesempatan anak untuk mengembangkan potensi yang dimiliki dalam dirinya, maka hal tersebut akan mempengaruhi kehidupan dan tingkah laku anak di kemudian hari. Jika anak memperoleh kesempatan untuk mengembangkan potensinya, maka anak memiliki modal bagi kehidupan dan perkembangannya kelak di kemudian harinya.

H. Kerangka Berfikir

  Dalam pembelajaran khususnya dalam penyampaian materi pelajaran, guru harus memperhatikan kemampuan, aktivitas dan minat belajar siswa.

  Dalam hal ini diharapkan guru menggunakan model pembelajaran yang tepat agar materi pelajaran dapat diterima siswa dengan baik. Model pembelajaran yang dapat digunakan untuk guru sehingga dapat meningkatkan penguasaan konsep matematika dan sekaligus dapat meningkatkan kemampuan, aktivitas dan minat siswa, adalah dengan pembelajaran kooperatif. Pembelajaran kooperatif dapat meningkatkan motivasi siswa untuk belajar menyampaikan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  pemahaman siswa terhadap isi pelajaran tersebut. Selain itu NHT juga mendorong siswa untuk meningkatkan kerja sama antar siswa.

  Berdasarkan kerangka berpikir di atas, diharapkan model pembelajaran kooperatif tipe Numbered Heads Together dapat diterapkan dalam pelajaran matematika khususnya materi penjumlahan bilangan bulat.

I. Hipotesis Tindakan

  Pembelajaran kooperatif melalui tipe Numbered Heads Together dapat meningkatkan kemampuan melakukan penjumlahan bilangan bulat siswa

  kelas V SDN I Pesu semester 1 tahun ajaran 2010/2011.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Dalam penelitian ini, peneliti ingin meningkatkan prestasi belajar

  matematika khususnya pada materi operasi penjumlahan bilangan bulat menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe number heads together siswa kelas V SDN I Pesu semester 1 tahun ajaran 2010/2011. Jenis penelitian yang digunakan peneliti adalah penelitian tindakan kelas (PTK).

  Penelitian tindakan kelas adalah penelitian yang dilakukan oleh guru di kelas atau di sekolah tempat mengajar, dengan penekanan pada penyempurnaan atau peningkatan peraktek dan proses dalam pembelajaran.

  1. Deskripsi model yang dipilih yaitu model Kemmis dan Mc.Taggart yang telah dimodifikasi.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  Banyaknya siklus yang direncanakan dalam penelitian ini yaitu 2 siklus, hal ini dimaksudkan apabila pada siklus yang pertama belum tercapai target yang diinginkan maka masih dapat memodifikasi pada siklus yang selanjutnya (siklus 2).

  2. Kriteria keberhasilan Indikator

  Kondisi Awal (%)

  Siklus I (%) siklus II (%) Prosentase siswa yang mencapai KKM

  39,28% 65% 80%

  Tabel 1. Kriteria Keberhasilan B.

   Setting Penelitian

  1. Tempat Penelitian Penelitian dilaksanakan di Sekolah Dasar Negeri I Pesu. Adapun alamat Sekolah Dasar Negeri I Pesu yaitu Desa Mawen, Kelurahan Pesu,

  Kecamatan Wedi, Kabupaten Klaten, Jawa Tengah.

  2. Subjek Penelitian

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  4. Waktu Penelitian Penelitian ini akan dilaksanakan pada bulan Nopember tahun ajaran 2010/2011.

C. Rencana Tindakan

  1. Persiapan a. Permintaan izin kepada Kepala Sekolah Dasar Negeri I Pesu.

  b. Melakukan wawancara dan observasi pada proses pembelajaran di kelas V Sekolah Dasar Negeri I Pesu.

  c. Menyusun silabus dengan standar kompetensi “Melakukan operasi hitung bilangan bulat dalam pemecahan masalah” dan kompetensi dasar “Melakukan operasi hitung bilangan bulat termasuk penggunaan sifat- sifatnya, pembulatan, dan penaksiran” d. Pembatasan materi yang akan diujikan, yaitu memilih pokok bahasan penjumlahan bilangan bulat.

  e. Menyiapkan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) siklus I pertemuan 1 pokok bahasan penjumlahan bilangan bulat ≤ 10. Siklus I

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  berdasarkan niai ulangan materi sebelumnya (dalam setiap pertemuan anggota kelompok berbeda atau berubah).

  h. Membuat rubrik penilaian dan pedoman penskoran untuk kerja kelompok, dan evaluasi.

  2. Rencana Tindakan Tiap Siklus

  a. Siklus I 1) Rencana Tindakan

  a) Siklus I Pertemuan 1 (1) Kegiatan Awal (7 menit)

  • Siswa mengucapkan salam untuk membuka pelajaran
  • Presensi • Siswa bersiap-siap menerima pelajaran
  • Siswa mendengarkan tujuan pembelajaran (merujuk pada indikator) yang disampaikan oleh guru
  • Siswa mendengarkan manfaat mempelajari penjumlahan bilangan bulat yang disampaikan oleh guru

  (2) Kegiatan inti (53 menit)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • Setiap siswa diberikan LKS dan mengerjakannya dalam kelompok.
  • Siswa diarahkan dan dibimbing oleh guru bila ada kelompok yang mengalami kesulitan.
  • Siswa bersama guru membahas soal yang ada di LKS.
  • Siswa ditunjuk oleh guru secara acak sambil menyebutkan satu nomor (juga secara acak) dari masing- masing kelompok dan anak yang merasa nomornya disebutkan maju mempresentasikan hasil diskusi mewakili kelompoknya. Hal yang sama juga dilakukan untuk menunjuk dua orang wakil dari kelompok lain
  • Kelompok lain memperhatikan dan bila kurang jelas siswa diberi kesempatan bertanya, jika terjadi perbedaan pendapat maka kelompok lain diberi kesempatan untuk menanggapi (memberi masukan).
  • Siswa kembali ke tempat duduk semula. (3) Penutup (10 menit)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  b) Siklus I Pertemuan 2 (1) Kegiatan Awal (10 menit)

  • Siswa mengucapkan salam untuk membuka pelajaran
  • Presensi • Siswa bersiap-siap menerima pelajaran
  • Siswa mendengarkan tujuan pembelajaran (merujuk pada indikator) yang disampaikan oleh guru
  • Siswa mendengarkan manfaat mempelajari penjumlahan bilangan bulat yang disampaikan oleh guru

  (2) Kegiatan inti (80 menit)

  • Siswa memperhatikan penjelasan guru tentang penjumlahan bilangan menggunakan garis bilangan ≤ 25.
  • Siswa dibagi ke dalam kelompok dengan setiap kelompok terdiri dari 3–5 (kelompok berbeda) dengan siswa pada setiap anggota kelompok diberi nomor 1-5.
  • Setiap siswa diberikan LKS dan mengerjakannya dalam

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  disebutkan maju mempresentasikan hasil diskusi mewakili kelompoknya. Hal yang sama juga dilakukan untuk menunjuk dua orang wakil dari kelompok lain

  • Kelompok lain memperhatikan dan bila kurang jelas siswa diberi kesempatan bertanya, jika terjadi perbedaan pendapat maka kelompok lain diberi kesempatan untuk menanggapi (memberi masukan).
  • Siswa kembali ke tempat duduk semula.
  • Evaluasi. (3) Penutup (15 me
  • Siswa membuat kesimpulan dari serangkaian pembelajaran yang telah dilakukan
  • Siswa mengucapkan salam penutup pada akhir pertemuan

  2) Observasi Observer melakukan pengamatan pada waktu pembelajaran berlangsung.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  b. Siklus II 1) Rencana Tindakan

  a) Siklus II Pertemuan 1 (1) Kegiatan Awal (7 menit)

  • Siswa mengucapkan salam untuk membuka pelajaran
  • Presensi • Siswa bersiap-siap menerima pelajaran
  • Siswa mendengarkan tujuan pembelajaran (merujuk pada indikator) yang disampaikan oleh guru
  • Siswa mendengarkan manfaat mempelajari penjumlahan bilangan bulat yang disampaikan oleh guru

  (2) Kegiatan inti (53 menit)

  • Siswa memperhatikan penjelasan guru tentang penjumlahan bilangan menggunakan garis bilangan

  ≤ 30.

Dokumen yang terkait

PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR IPA DENGAN PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEADS TOGETHER (NHT)SISWA KELAS IV SDN 1 MARGODADI TAHUN PELAJARAN 2013/2014

0 5 55

PENINGKATAN HASIL BELAJAR DENGAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEADS TOGETHER (NHT) MELALUI PENINGKATAN HASIL BELAJAR DENGAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEADS TOGETHER (NHT) MELALUI PENELITIAN TINDAKAN KELAS.

0 0 15

PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP DAUR AIR MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEADS TOGETHER (NHT) PADA SISWA KELAS V SDN 02 JETIS KARANGANYAR TAHUN AJARAN 2015/2016.

0 0 19

PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR SISWA KELAS IV SD KANISIUS PUGERAN MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEADS TOGETHER PADA MATA PELAJARAN MATEMATIKA.

2 14 183

PENINGKATAN MOTIVASI BELAJAR IPA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEADS TOGETHER PADA SISWA KELAS V SD NEGERI PANGGANG SEDAYU BANTUL.

0 2 229

PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA DENGAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEADS TOGETHER PADA SISWA KELAS V SDN GANTANG 2 MAGELANG.

0 0 97

PENGARUH MODEL KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEADS TOGETHER TERHADAP HASIL BELAJAR IPS KELAS V SD

0 2 10

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEADS TOGETHER DALAM OPERASI BENTUK AKAR

0 0 9

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEADS TOGETHER (NHT) PADA SISWA KELAS IV SDN NGAMPIN 01 AMBARAWA SEMESTER II TAHUN AJARAN 20142015

0 2 15

PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD SISWA KELAS V SD PANGUDI LUHUR I YOGYAKARTA SEMESTER I TAHUN AJARAN 2010 2011 SKRIPSI

0 0 166