Perbedaan kompetensi interpersonal antara guru PNS dan guru non PNS - USD Repository
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PERBEDAAN KOMPETENSI INTERPERSONAL ANTARA GURU PNS DAN
GURU NON PNS
Skripsi
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat
Memperoleh Gelar Sarjana Psikologi
Program Studi Psikologi
Disusun Oleh:
Dewi Subekti
NIM : 079114092
PROGRAM STUDI PSIKOLOGI JURUSAN PSIKOLOGI
FAKULTAS PSIKOLOGI
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA
2012
SKRIPSI
PERBEDAAN KOMPETENSI INTERPERSONAL ANTARA GURU PNS DAN
GURU NON PNS
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJISKRIPSI
PERBEDAAN KOMPETENSI INTERPERSONAL ANTARA GURU PNS DAN
GURU NON PNS
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
MOTTO
Sedikit Pengetahuan yang diterapkan, jauh lebih berharga ketimbang banyak pengetahuan yang tak dimanfaatkan. (Kahlil Gibran) Diri kita dibentuk dari apa yang kita lakukan berulang kali; sedangkan kesuksesan bukan merupakan usaha dan tindakan melainkan akibat dari suatu kebiasaan
(Aristoteles)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PERSEMBAHAAN Semua hasil karya ini aku persembahkan untuk : Tuhan Yesus Bapak dan Ibu yang selalu mendukung dan mendoakan Teman dan Sahabat Dan semua orang yang ku sayangi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa skripsi yang saya tulis ini tidak memuat karya atau bagian karya orang lain, kecuali yang telah disebutkan dalam kutipan dan daftar pustaka, sebagaimana layaknya karya ilmiah.
Yogyakarta, 13 Agustus 2012 Penulis,
Dewi Subekti
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PERBEDAAN KOMPETENSI INTERPERSONAL ANTARA GURU PNS DAN
GURU NON PNS
Dewi Subekti
ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan kompetensi interpersonal antara guruPNS dan guru non PNS. Hipotesis yang diajukan adalah kompetensi interpersonal guru PNS lebih
tinggi daripada guru non PNS. Subjek penelitian ini adalah 120 orang yang terdiri dari 60 guru PNS
dan 60 guru non PNS. Mereka yang menjadi subjek adalah yang memiliki status guru PNS dan non
PNS, telah menjalani masa kerja minimal 2 tahun, dan berusia antara 21 – 60 tahun. Pengumpulan data
yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan skala kompetensi interpersonal. Reliabilitas skala
kompetensi interpersonal diuji dengan menggunakan metode koefisien reliabilitas Alpha Cronbach dan
diperoleh hasil 0,911 dari 40 item. Data dianalisis dengan menggunakan independent sample t-test.
Hasil analisis data menghasilkan nilai t sebesar 0,0545. Artinya tidak ada perbedaan yang signifikan
dalam hal kompetensi interpersonal antara guru PNS dan guru non PNS. Akan tetapi, dalam uji beda
tiap aspek dihasilkan nilai t sebesar t = 0,2225 pada aspek kemampuan inisiatif, nilai t = 0,373 pada
aspek kemampuan bersikap terbuka, nilai t = 0,0395 pada aspek kemampuan bersikap asertif, nilai t =
0,001 pada aspek kemampuan memberikan dukungan emosi, dan nilai t = 0,1445 pada aspek
kemampuan mengatasi konflik. Dari nilai tersebut diketahui bahwa perbedaan kompetensi
interpersonal pada guru PNS dan guru non PNS terletak pada aspek kemampuan bersikap asertif dan
aspek kemampuan mengatasi konflik.Kata kunci: kompetensi interpersonal, guru, PNS dan non PNS
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
DIFFERENCE OF INTERPERSONAL COMPETENCE BETWEEN
TEACHER OF CIVIL SERVANT AND TEACHER OF NON CIVIL
SERVANT
Dewi Subekti
ABSTRACT
This study aims to determine the differences between the interpersonal competence of civil
servant teachers and teachers of non-civil servants . The hypothesis advanced is that interpersonal
competence of civil servant teachers is higher than non-civil servant teachers. The subjects of this
study were 120 people consisting of 60 civil servant teachers and 60 non-civil servant teachers. Those
who become the subject is one that has the status of civil servants and non civil servant teachers, have
undergone a period of at least 2 years of work, and aged between 21-60 years. The collection of data
used in this study using a scale of interpersonal competence. Interpersonal competence scale
reliability was tested using the Cronbach alpha reliability coefficient of 0.911 and the results of 40
items. Data were analyzed using independent sample t-test. The results of data analysis t value of
0.0545. This mean s that there is no significant difference in terms of interpersonal competence among
civil servants and teachers of non civil servant teachers. However, in a different test every aspect of
the resulting value of t for t = 0.2225 on an aspect of the initiative, the value t = 0.373 on an aspect of
being open, the value t = 0.0395 on the aspect of assertiveness skills, the value t = 0.001, the aspect
ability to provide emotional support, and the value t = 0.1445 on the aspects of conflict resolution
skills. Note that the value of interpersonal competence differences on civil servants and non civil
servant teachers lies in the ability to be assertive aspects and aspects of conflict resolution skills.Keywords: interpersonal competence, teachers, civil servants and non civil servants
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN
PUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS
Yang bertanda tangan di bawah ini, saya mahasiswa Universitas Sanata Dharma: Nama : Dewi Subekti NIM : 079114092 Demi pengembangan ilmu pengetahuan, saya memberikan kepada Perpustakaan Universitas Sanata Dharma Yogyakarta karya ilmiah saya yang berjudul:
“PERBEDAAN KOMPETENSI INTERPERSONAL ANTARA GURU PNS DAN
GURU NON PNS”
Beserta perangkat yang diperlukan (bila ada). Dengan demikian saya memberikan kepada Perpustakaan Universitas Sanata Dharma Yogyakarta hak untuk menyimpan dan mengalihkan dalam bentuk media lain, mengelolanya dalam bentuk pangkalan data, mendistribusikan secara terbatas, dan mempublikasikannya di internet atau media lain untuk kepentingan akademis tanpa perlu meminta ijin dari saya maupun memberikan royalti kepada saya selama tetap mencantumkan nama saya sebagai penulis. Demikian pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya Dibuat di : Yogyakarta Pada tanggal : 13 Agustus 2012 Yang menyatakan,
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Puji dan syukur kepada Tuhan Yang Maha Kuasaatas bimbingan dan kasih setiaNya sampai pada saat ini sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul “Perbedaan Kompetensi Interpersonal antara Guru PNS dan Guru Non PNS”.
Penulis juga menyadari banyak pihak yang telah berperan serta baik dalam memberikan waktu, tenaga dan pikiran sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini dengan baik. Oleh karena itu penulis dengan tulus ingin mengucapkan terima kasih kepada:
1. Tuhan Yesus yang sudah memberikan kesehatan dan akal sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini
2. Ibu Dr. Ch. Siwi Handayani selaku Dekan Fakultas Psikologi Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.
3. Ibu Titik Kristiyani, M.Psi selaku Kepala Program Studi Fakultas Psikologi Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.
4. Bapak Dr. T. Priyo Widiyanto, M.Si selaku dosen pembimbing skripsi yang dengan sabar dan telaten dalam membimbing, mengarahkan dan memberikan masukan pada penulis dalam mengerjakan penelitian ini.
5. Bapak Agung Santoso, M.A. dan Ibu Dra. Lusia Pratidarmanastiti, MS. selaku dosen penguji atas kritik, saran dan bimbingannya untuk memperbaiki penelitian
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
6. Kedua orang tuaku Bapak FX. Mujito dan Ibu Mg. Kasirah atas dukungan doa,
semangat dan nasehat. Terimakasih Pak e Buk e
7. Sahabat-sahabatku di Fakultas Psikologi dan Fakultas yang lain( Ita Itik, Nenis, Jang Tinul, Saree, Oppie, Nenek reni pus, Ita Dian, Tante Keti, Ci Melin, Mba Vivia, Mba Ling Ling, Putri Ringgo, Letha, Nyunyink, Keynol, Yudha kadal, Steve D. Atmaja) dan semua teman angkatan 2007 untuk kebersamaan selama ini, dan dukungan serta bantuan dalam menyebarkan skala penelitian
8. Para responden yang sudah ikut berpartisipasi dalam memberikan data penelitian
9. Kepada semua pihak yang tidak bisa disebutkan satu per satu persatu, terima kasih atas bantuan doa dan dukungannya selama ini.
Penulis menyadari juga bahwa skripsi ini masih banyak terdapat kekurangan dan masih jauh dari kesempurnaan sehingga penulis mengharapkan kritik dan saran yang sifatnya membangun. Semoga karya ini dapat bermanfaat bagi semua. AMIN.
Yogyakarta, 13Agustus 2012 Penulis,
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL.. ................................................................................................. ..i HALAMAN PERSETUJUAN DOSEN PEMBIMBING ............................................ ii HALAMAN PENGESAHAN ..................................................................................... iii HALAMAN MOTTO ................................................................................................. iv HALAMAN PERSEMBAHAN .................................................................................. v HALAMAN PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ................................................ vi ABSTRAK ................................................................................................................. vii
ABSTRACT ................................................................................................................ viii
HALAMAN PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH ... ix KATA PENGANTAR ................................................................................................. x DAFTAR ISI .............................................................................................................. xii DAFTAR TABEL ...................................................................................................... xv DAFTAR GAMBAR ................................................................................................ xvi DAFTAR LAMPIRAN ............................................................................................ xvii
BAB I. PENDAHULUAN ........................................................................................... 1 A. Latar Belakang Masalah ............................................................................... 1 B. Rumusan Masalah ......................................................................................... 4 C. Tujuan Penelitian ........................................................................................... 4 D. Manfaat Penelitian......................................................................................... 4
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
BAB II. LANDASAN TEORI ..................................................................................... 6 A. Guru ................................................................................................................ 6
1. Pengertian Guru ......................................................................................... 6
2. Hak dan Kewajiban Guru ............................................ ..............................7
3. Peran dan Tanggung Jawab Guru..............................................................8
4. Guru PNS dan Guru Non PNS.................................................................9
B. Kompetensi Interpersonal ............................................................................. 10
1. Pengertian Kompetensi Interpersonal ...................................................... 10
2. Aspek - aspek Kompetensi Interpersonal ................................................. 11
3. Faktor yang Mempengaruhi Terbentuknya Kompetensi Interpersonal . 13
C. Dinamika Perbedaan Kompetensi Interpersonal antara Guru PNS dan Guru Non PNS .......................................................... 15 D. Hipotesis ....................................................................................................... 16
BAB III. METODE PENELITIAN............................................................................ 18 A. Jenis Penelitian ............................................................................................ 18 B. Identifikasi Variabel Penelitian ................................................................... 18 C. Definisi Operasional .................................................................................... 18 D. Subjek Penelitian ......................................................................................... 19 E. Metode dan Alat Pengumpulan Data ........................................................... 20 F. Uji Coba Alat Ukur ...................................................................................... 22 G. Kredibilitas Alat Ukur ................................................................................. 23
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
2. Seleksi Item ............................................................................................. 23
3. Estimasi Reliabilitas ................................................................................ 25
H. Metode Analisis Data ................................................................................. 26
BAB IV. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN .......................................... 28 A. Pelaksanaan Penelitian ............................................................................... 28 B. Deskripsi Subjek Penelitian ........................................................................ 28 C. Hasil Penelitian ........................................................................................... 30
1. Uji Normalitas ......................................................................................... 30
2. Uji Homogenitas ..................................................................................... 30
3. Uji Hipotesis ........................................................................................... 31
4. Hasil Tambahan ...................................................................................... 36
D. Pembahasan ................................................................................................ 37
BAB V. KESIMPULAN DAN SARAN .................................................................... 40 A. Kesimpulan ................................................................................................. 40 B. Saran ............................................................................................................ 40 DAFTAR PUSTAKA ................................................................................................ 42 LAMPIRAN ............................................................................................................... 45
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
DAFTAR TABEL Tabel 1. Blue Print Skala Kompetensi Interpersonal Sebelum Uji Coba .................. 22 Tabel 2. Blue Print Skala Kompetensi Interpersonal Setelah Uji Coba .................... 24 Tabel 3. Blue Print Skala Penelitian .......................................................................... 25 Tabel 4. Deskripsi Subjek Penelitian ......................................................................... 29 Tabel 5. Ringkasan Uji Normalitas (One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test) ......... 30 Tabel 6. Ringkasan Uji Homogenitas (Levene's Test for Equality of Variances) ...... 31 Tabel 7. Ringkasan Uji Hipotesis (Independent Sample T-Test) ............................... 32 Tabel 8. Ringkasan Uji-T Tiap Aspek ....................................................................... 32 Tabel 9. Ringkasan Uji Mean Teoritis (MT) dan Mean Empiris (ME) tiap Aspek .. 34 Tabel 10. Mean Teoritis dan Mean Empiris Kompetensi Interpersonal .................. 36
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
DAFTAR GAMBAR Gambar 1. Bagan Dinamika Perbedaan Kompetensi Interpersonal ........................... 17
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
DAFTAR LAMPIRAN Lampiran A (Tryout) .................................................................................................. 47
1. Format Skala Kompetensi Interpersonal ......................................................... 49
2. Uji Reliabilitas dan Seleksi Item ..................................................................... 53 Lampiran B (Penelitian) ............................................................................................. 59
1. Format Skala Kompetensi Interpersonal ......................................................... 60
2. Uji Normalitas ................................................................................................. 65
4. Uji Homogenitas dan Uji Hipotesis ................................................................ 66
5. Uji-T Tiap Aspek Kompetensi Interpersonal .................................................. 67
6. Hasil Uji One Sample t-test ............................................................................. 72
5. Hasil Uji One Sample t-test Tiap Aspek ......................................................... 73
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Dunia pendidikan, mengharapkan setiap individu mampu menjadi tenaga
pengajar dan pendidik yang profesional. Cooper (dalam Sudjana, 1988) mengemukakan bahwa seorang guru harus mempunyai pengetahuan tentang belajar dan tingkah laku manusia, mempunyai pengetahuan dan menguasai bidang studi yang dibinanya, mempunyai sikap yang tepat tentang diri sendiri, sekolah, teman sejawat dan bidang studi yang dibinanya, serta mempunyai keterampilan teknik mengajar.
Kompetensi interpersonal memiliki peranan penting dalam dunia pendidikan, terutama bagi seorang guru untuk menjalankan tugas dan tanggung jawabnya untuk mencerdaskan anak didik. Guru merupakan salah satu pribadi kunci dalam mencetak sumber daya manusia yang berkualitas. Kompetensi interpersonal memiliki pengaruh pada guru dalam kemampuan mengelola diri dan mengelola hubungan dengan orang lain.
Kompetensi interpersonal yang tinggi membuat seseorang lebih berhasil dalam membina dan mendayagunakan hubungan kerja. Hal ini didukung oleh penelitian yang dilakukan Cohen (1986) yang menunjukkan bahwa dengan kompetensi interpersonal yang tinggi maka hubungan dengan rekan kerja menjadi lebih baik. Individu dapat mengemukakan pikiran dengan cara yang tepat juga dapat
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
individu yang kurang memiliki kompetensi interpersonal cenderung kurang tepat dalam mengemukakan pikiran juga dalam mengatasi konflik Menurut Spitzberg dan Cupach (De Vito, 1995), kompetensi interpersonal adalah kemampuan individu untuk melakukan komunikasi yang efektif baik melalui komunikasi verbal maupun non verbal dan ditandai dengan adanya karakteristik- karakteristik psikologis tertentu yang sangat mendukung dalam menciptakan dan membina hubungan yang memuaskan antar pribadi. Menurut Buhrmester, Furman, Wittenberg, dan Reis (1998) dikatakan bahwa kompetensi interpersonal meliputi kemampuan berinisiatif membina hubungan interpersonal, kemampuan membuka diri, kemampuan bersikap asertif, kemampuan untuk memberikan dukungan emosional dan kemampuan untuk mengelola dan mengatasi konflik dengan orang lain.
Setiap orang memiliki kadar kompetensi interpersonal yang berbeda-beda. Hal ini didukung oleh hasil penelitian Danardono (1997) yang menunjukkan bahwa ada perbedaan kompetensi interpersonal antara mahasiswa yang aktif dan tidak aktif dalam berorganisasi. Perbedaan kompetensi interpersonal dapat disebabkan oleh beberapa faktor, salah satunya adalah konsep diri yang terbentuk dari pandangan orang lain atau masyarakat terhadap diri sendiri. Hal ini didukung oleh hasil penlitian yang dilakukan oleh Anastasia (2004) yang menunjukkan adanya hubungan yang positif antara konsep diri dengan kompetensi interpersonal. Seseorang dengan konsep diri yang tinggi cenderung diikuti dengan kompetensi interpersonal yang tinggi pula
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Pekerjaan merupakan salah satu hal yang mempengaruhi sikap seseorang di dalam kelompok sosial.(Soekanto, 2006). Individu pada umumnya mencari pekerjaan yang dipandang baik di hadapan masyarakat agar dapat diterima dalam kelompoknya (Hurlock, 1990). Salah satu pekerjaan yang cukup di minati di Indonesia adalah tenaga pendidik, dalam hal ini adalah guru yang berstatus pegawai negeri sipil (PNS).
Sedangkan dalam realita guru yang ada tidak hanya berstatus sebagai PNS melainkan ada guru yang berstatus non PNS.
Perbedaan guru PNS dan guru non PNS terletak pada status kepegawaian yang dimiliki serta tunjangan masa depan yang akan diterima. Namun, guru PNS dan guru non PNS memiliki tugas dan peranan yang sama dalam pekerjaannya, yaitu mampu memberikan pelajaran ilmu pengetahuan, mendidik, membimbing dan membentuk karakter moral yang baik bagi siswa, memiliki segenap potensi dan berbagai disiplin yang matang pada proses pendidikan. (Rimang, 2011).
Status sosial merupakan kedudukan individu dalam suatu kelompok pergaulan hidupnya (Soedjono, 1985). Menurut beberapa orang, status PNS masih mendapat penghargaan yang tinggi karena status sosial yang lebih mapan, dan lebih menjanjikan dimasa depan. Beberapa orang memandang pekerjaan PNS dan guru non PNS dari segi status ekonomi ataupun kemampuan dari segi materi dalam mencukupi kebutuhan hidupnya. Masyarakat melihat status ekonomi dari segi nominal PNS lebih baik daripada non PNS. Hal ini terlihat pada PNS yang mempunyai kepastian dan standar gaji yang cukup jelas. Selain itu PNS juga mendapatkan tambahan berupa
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Dari beberapa hal diatas, dapat dilihat bahwa ada perbedaan pandangan masyarakat terhadap guru yang berstatus PNS dan guru non PNS. Sebagian masyarakat memiliki pandangan yang lebih positif terhadap PNS daripada non PNS.
Berdasarkan uraian mengenai perbedaan pandangan masyarakat terhadap guru PNS dan guru non PNS serta mengacu pada konsep diri yang berpengaruh terhadap kompetensi interpersonal, peneliti tertarik untuk meneliti apakah benar terdapat perbedaan kompetensi interpersonal antara guru PNS dan guru non PNS.
B. Rumusan Masalah
Rumusan masalah yang diambil dalam penelitian ini adalah apakah benar terdapat perbedaan kompetensi interpersonal antara guru PNS dan guru non PNS?
C. Tujuan Penelitian
Tujuan yang hendak dicapai dalam penelitian ini adalah membuktikan ada tidaknya perbedaan kompetensi interpersonal guru PNS dan guru non PNS.
D. Manfaat Penelitian
1. Manfaat teoritis Memberikan informasi teoritis dalam bidang Psikologi Pendidikan mengenai tingkat kompetensi interpersonal yang dimiliki oleh guru PNS dan guru non PNS untuk menambah pengetahuan tentang usaha peningkatan kualitas pendidikan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
2. Manfaat praktis Memberikan manfaat untuk masyarakat sebagai informasi tambahan, sehingga masyarakat dapat memberikan kebijakan yang sesuai pada tenaga pendidik.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
BAB II LANDASAN TEORI A. Guru
1. Pengertian Guru
Guru dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia memiliki pengertian sebagai orang yang pekerjaannya (mata pencahariannya) mengajar. Kata Guru dalam bahasa Inggris disebut teacher, kata ini di artikan sebagai seseorang yang pekerjaannya mengajar orang lain.
Menurut UU RI No 2 Tahun 1989 pasal 27 ayat 3 tenaga pengajar merupakan tenaga pendidik yang khusus diangkat dengan tugas utama mengajar, yang pada jenjang pendidikan tinggi disebut dosen. UU No 20 tahun 2003, pendidik merupakan tenaga professional yang bertugas merencanakan dan melaksanakan proses pembelajaran, melakukan pembimbingan dan pelatihan, serta melakukan penelitian dan pengabdian kepada masyarakat, terutama bagi pendidik pada perguruan tinggi.
Guru adalah suatu sebutan bagi jabatan, posisi, dan profesi bagi seseorang yang mengabdikan dirinya dalam bidang pendidikan melalui interaksi edukatif secara terpola, formal, dan sistematis. Dalam UU Nomor 14 Tahun 2005 Tentang Guru dan Dosen (pasal 1) dinyatakan bahwa: “Guru adalah pendidik professional dengan tugas utama mendidik, mengajar, membimbing, mengarahkan, melatih,
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
menilai dan mengevaluasi peserta didik pada jalur pendidikan formal, pada jenjang pendidikan dasar dan pendidikan menengah”.
Dari uraian di atas dapat di ambil kesimpulan bahwa guru merupakan tenaga professional dengan tugas utama mengajar dan telah memiliki kompetensi yang dipersyaratkan serta memiliki kelayakan untuk membimbing kegiatan belajar peserta didik di sekolah.
2. Hak dan Kewajiban Guru
Dalam undang-undang sistem pendidikan nasional guru sebagai pendidik mempunyai hak untuk memperoleh penghasilan dan jaminan kesejahteraan sosial yang pantas dan memadai, penghargaan sesuai dengan tugas dan prestasi kerja dan, pembinaan karier sesuai dengan tuntutan pengembangan kualitas. Selain itu juga mempunyai hak perlindungan hukum dalam melaksanakan tugas dan hak atas hasil kekayaan intelektual serta kesempatan untuk menggunakan sarana, prasarana, dan fasilitas pendidikan untuk menunjang kelancaran pelaksanaan tugas.
Dalam undang-undang sistem pendidikan nasional guru sebagai pendidik mempunyai kewajiban untuk menciptakan suasana pendidikan yang bermakna, menyenangkan, kreatif, dinamis dan dialogis dan mempunyai komitmen secara professional untuk meningkatkan mutu pendidikan. Selain itu juga mempunyai kewajiban untuk memberi teladan dan menjaga nama baik lembaga, profesi, dan kedudukan sesuai dengan kepercayaan yang diberikan kepadanya.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
3. Peran dan Tanggung Jawab Guru
Guru di sekolah memiliki peran antara lain menguasai dan mengembangkan materi pelajaran, merencanakan dan mempersiapkan pelajaran sehari-hari serta mengontrol dan mengevaluasi kegiatan siswa. Guru juga berperan sebagai komunikator yang memberikan nasehat, motivator dalam memberi inspirasi dan dorongan, pembimbing dalam mengembangkan sikap, tingkah laku dan nilai-nilai. Selain itu juga sebagai orang yang menguasai bahan yang diajarkan.Selain itu, guru juga memiliki peran sebagai pegawai dalam hubungan dinas, sebagai kolega dalam hubungan dengan teman sejawatnya dan sebagai mediator, pengatur disiplin, evaluator dan pengganti orang tua dalam hubungannya dengan anak didik.(Rimang, 2011).
Tanggung jawab yang harus dimiliki oleh seorang guru yaitu mampu menghayati perilaku dan etika yang sesuai dengan moral Pancasila serta mengamalkannya dalam kehidupan sehari-hari. Seorang guru di sekolah harus memiliki tanggung jawab untuk menguasai cara belajar mengajar yang efektif, mampu mengembangkan kurikulum, silabus, dan rencana pelaksanaan pembelajaran, serta melaksanakan pembelajaran yang efektif. Selain itu guru juga memiliki tanggung jawab untuk menjadi model, memberi nasehat bagi peserta didik, dan melaksanakan evaluasi hasil belajar serta mengembangkan peserta.
Dalam bidang kemasyarakatan, setiap guru harus turut serta menyukseskan pembangunan, kompeten dalam membimbing, mengabdi, dan melayani
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ilmu terutama yang menjadi spesifikasinya dengan melaksnakan penelitian dan pengembangan. (Mulyasa, 2007)
4. Guru PNS dan Guru Non PNS
a. Guru PNS Menurut Undang-Undang Nomor 43 Tahun 1999, pasal 1 yang berbunyi
“Pegawai negeri adalah mereka yang memenuhi syarat yang ditentukan dalam peraturan perundang-undangan yang berlaku, di angkat oleh pejabat yang berwenang dan diserahi tugas dalam suatu jabatan negeri atau diserahi tugas Negara lainnya yang ditetapkan berdasarkan peraturan perundang-undangan dan di gaji menurut peraturan perundang-undangan yang berlaku“.
Berdasarkan uraian diatas, guru PNS merupakan guru yang sudah memenuhi syarat dan diangkat menjadi PNS oleh pejabat yang berwenang dengan tugas dan gaji yang di atur oleh perundang-undangan yang berlaku.
b. Guru Non PNS Guru non PNS adalah guru tetap dan guru tidak tetap yang sudah memenuhi syarat untuk menjadi seorang tenaga pendidik, namun belum menjadi guru PNS. Undang-Undang tentang Guru tahun 2005 pasal 1 menyebutkan bahwa Guru tetap non PNS adalah guru tetap yang diangkat oleh BHP, atau badan hukum lainnya yang menyelenggarakan satuan pendidikan berdasarkan perjanjian kerja. Guru tidak tetap adalah guru yang diangkat secara sementara oleh pemerintah, pemerintah daerah, BHP atau
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
badan hukum lainnya yang menyelenggarakan satuan pendidikan berdasarkan perjanjian kerja.
Pegawai tetap yayasan yaitu pegawai yang di angkat dan diberi gaji tetap oleh yayasan berdasarkan peraturan yang berlaku, diserahi tugas tetap di lingkungan Yayasan dan mendapatkan pembinaan tetap dari Yayasan. Pegawai tidak tetap yaitu pegawai yang diangkat oleh kepala sekolah yang disetujui oleh Yayasan, untuk jangka waktu dan atau tugas yang terbatas.
Kepadanya diberikan upah/ honorarium serta fasilitas/ hak terbatas menurut peraturan yang biasanya adalah peraturan yayasan yang bersangkutan, sehingga gaji yang diberikan sesuai dengan kemampuan yayasan yang bersangkutan.
Dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa guru non PNS merupakan guru tetap dan guru tidak tetap yang di gaji, dan diberikan tugas oleh lembaga pendidikan berdasarkan perjanjian kerja.
B. Kompetensi Interpersonal
1. Pengertian Kompetensi Interpersonal
Buhrmster, Furman, Wittenberg dan Reis (1988) memaknai kompetensi interpersonal sebagai kemampuan-kemampuan yang dimiliki seseorang dalam membina hubungan interpersonal. De Vito (dalam Amelia,2008) mengatakan kompetensi interpersonal adalah keseluruhan kompetensi individu untuk
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
berkomunikasi secara efektif dengan orang lain, baik secara verbal maupun non verbal yang dilakukan secara berpasangan maupun dalam kelompok.
Kompetensi interpersonal merupakan keseluruhan kemampuan individu untuk berkomunikasi verbal dan non verbal secara efektif dengan orang lain baik dalam kelompok ataupun berpasangan dalam membina suatu hubungan interpersonal.
2. Aspek - aspek Kompetensi Interpersonal
Buhremster, Furman, Wittenberg, dan Reis (dalam Nashori,2003) mengemukakan bahwa kompetensi interpersonal memiliki lima aspek yaitu kemampuan berinisiatif, kemampuan untuk bersikap terbuka (self disclosure), kemampuan bersikap asertif, kemampuan memberikan dukungan emosional, kemampuan dalam mengatasi konflik.
a. Kemampuan Berinisiatif Menurut Buhremster, Furman, Wittenberg, dan Reis (dalam
Nashori,2003) inisiatif adalah usaha untuk memulai suatu bentuk interaksi dan hubungan dengan orang lain atau dengan lingkungan sosial yang lebih besar.
Inisiatif merupakan usaha pencarian pengalaman baru yang lebih banyak dan luas tentang dunia luar dan tentang dirinya sendiri dengan tujuan untuk mencocokkan sesuatu atau informasi yang telah diketahui agar dapat lebih memahami.
Perilaku-perilaku yang menunjukkan adanya inisiatif menurut Buhrmester, dkk (1988) yaitu : mengenalkan diri pada orang baru yang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ditemui, memulai percakapan dengan orang baru, menjadi orang yang menarik dan menyenangkan ketika bertemu pertama kali b. Kemampuan untuk bersikap terbuka (Self Disclosure)
Self disclosure adalah usaha untuk mengungkapkan dan berbagi
kepada orang lain dengan membiarkan orang lain mengetahui sebagian dari diri, masa lalu, pendapat, dan pengalaman yang dimiliki.
Contoh-contoh bentuk tingkah laku yang menggambarkan adanya kemampuan untuk bersikap terbuka menurut Buhrmester dkk. Adalah mengungkapkan hal-hal yang bersifat pribadi mengenai dirinya sekaligus dapat mendengarkan dengan baik keluhan yang disampaikan orang lain.
(dalam Nashori,2003).
c. Kemampuan Bersikap Asertif Kemampuan bersikap asertif adalah usaha untuk mengungkapkan perasaan yang sesungguhnya, baik berupa keberatan, penolakan, pujian dan penghargaan dengan tidak mengabaikan perasaan orang lain. Mampu untuk berkata “tidak” jika hal tersebut tidak sesuai dengan diri.
Contoh perilaku yang menggambarkan kemampuan bersikap asertif, menolak permintaan yang tidak masuk akal dengan sopan, mengatakan pada teman jika dia telah melukai dan mempermalukan kita dengan cara yang sopan, mengatakan “tidak” pada orang lain jika kita tidak suka dengan sopan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
d. Kemampuan memberikan dukungan emosional Kemampuan memberi dukungan emosional merupakan usaha untuk mendengarkan, memberi masukan dan berempati dalam rangka membantu, menenangkan dan memberi rasa nyaman kepada orang lain ketika orang tersebut dalam keadaan tertekan dan bermasalah.
Contoh perilaku yang menggambarkan kemampuan memberikan dukungan emosional, menjadi pendengan yang setia dan baik ketika teman sedang mencurahkan isi hati, dapat memberikan nasehat jika dibutuhkan dengan cara yang dapat diterima.
e. Kemampuan mengatasi konflik Kemampuan mengatasi konflik adalah usaha-usaha yang dilakukan secara konstruktif dalam mengatasi konflik atau masalah yang ada.
Kemampuan untuk mengatasi konflik itu meliputi sikap-sikap untuk menyusun suatu penyelesaian masalah, mempertimbangkan kembali penilaian atas suatu sumber masalah dan upaya agar konflik yang muncul dalam suatu hubungan tidak semakin memanas (Nashori, 2003).
Contoh perilaku yang menggambarkan kemampuan mengatasi konflik, mampu memandang konflik dari sudut pandang yang lain.
3. Faktor yang Mempengaruhi Terbentuknya Kompetensi Interpersonal
Kompetensi interpersonal dipengaruhi oleh partisipasi soaial, dimana partisipasi sosial dipengaruhi oleh faktor pengalaman yang tidak terlepas dari
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
faktor usia dan pendidikan (Hurlock, 2000). Berikut ini penjelasan mengenai faktor-faktor yang dapat mempengaruhi kompetensi interpersonal : a. Faktor Partisipasi Sosial. Individu yang terlibat dalam kegiatan-kegiatan sosial akan lebih berpeluang untuk mengasah keterampilan sosial termasuk kompetensi interpersonal. Semakin besar partisipasi sosial seseorang maka akan semakin besar pula kompetensi interpersonalnya.
b. Faktor Usia dan Pengalaman. Umur merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi kompetensi interpersonal. Semakin lama hidup maka pengalaman semakin banyak, pengetahuan semakin luas, keahliannya semakin mendalam dan bijaksana dalam pengambilan keputusan tindakannya. Karena semakin cukup umur, tingkat kematangan dan kekuatan individu akan lebih matang dalam berfikir dan bekerja. Dari segi kepercayaan masyarakat, individu yang lebih dewasa lebih dipercaya dari orang yang belum tinggi kedewasaannya. Hal ini dilihat dari pengalaman dan kematangan jiwanya.
c. Faktor Pendidikan. Pendidikan merupakan salah satu faktor yang dapat mempengaruhi kompetensi interpersonal. Karena latar belakang pendidikan individu akan berpengaruh terhadap kemampuan individu dalam menjalankan tugas di lingkungannya. Tingkat pendidikan juga dapat menentukan kemampuan menalar seseorang sehingga dapat menyerap informasi dan dapat berpikir secara rasional dalam menanggapi informasi atas setiap masalah
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
C. Dinamika Perbedaan Kompetensi Interpersonal antara Guru PNS dan Guru
Non PNSPendidikan bertujuan untuk mencerdaskan anak didik, dan dalam pelaksanaannya diperlukan seorang pendidik, dalam hal ini adalah tenaga pengajar/guru. Pekerjaan sebagai tenaga pengajar di sini adalah guru yang berstatus sebagai pegawai negeri (PNS) dan guru yang berstatus sebagai pegawai tetap non PNS dan tidak tetap non PNS. Guru memiliki peran penting terhadap perkembangan prestasi siswa. Hal ini dipengaruhi oleh kemampuan guru dalam menyampaikan materi, menyampaikan pengetahuan kepada anak didik sehingga guru harus memiliki kompetensi interpersonal. Salah satu ciri seseorang yang memiliki kompetensi interpersonal adalah memiliki kemampuan untuk berkomunikasi secara efektif, baik melalui komunikasi verbal dan non verbal.
Komunikasi disini dapat berupa penyampaian materi, bagaimana seorang pengajar menyampaikan pengetahuan terhadap anak didiknya.
Status Guru sebagai pegawai negeri maupun sebagai pegawai tidak tetap seringkali menjadi bahan perbincangan. Misalnya dari segi status kepegawaian yang berbeda, dan dari segi penghasilan dan dari tugas yang diterima. Penghasilan guru PNS lebih pasti dan nominalnya lebih tinggi dari pada guru non PNS seperti tenaga honorer. Maka tidak sedikit orang yang mengejar status Pegawai negeri. Perbedaan Guru PNS dan guru non PNS sudah diketahui oleh banyak orang. Status dan Penghasilan sebagai guru PNS dan guru non PNS berbeda, namun dari
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
tujuan sama yaitu keduanya memiliki tugas untuk menciptakan prestasi akademik anak didik, mencerdaskan dan member anak didik bekal ilmu untuk masa depan.
Pandangan masyarakat terhadap status PNS dan non PNS berpengaruh terhadap penilaian diri seseorang yang akan membentuk konsep dirinya. Dimana, konsep diri mempunyai pengaruh yang positif pada kompetensi interpersonal (Anastasia, 2004).
D. Hipotesis
Berdasarkan uraian di atas, hipotesis atas masalah penelitian ini adalah terdapat perbedaan kompetensi interpersonal pada guru PNS dan guru non PNS.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Non PNS Negeri/ PNS
Gambar 1. Bagan Dinamika Perbedaan Kompetensi Interpersonal Guru Pandangan masyarakat
- Status Tetap pegawai negeri Sipil - Gaji Tetap - Tunjangan (Askes, Dana pensiun) yang pasti dan jelas >Memiliki status pegawai tetap yayasan, tidak tetap, hon
- Gaji tetap berdasarkan kuota jam
- Tunjangan Pensiun tidak pasti bahkan
Status sosial dibawah PNS, ekonomi belum mapan, tidak ada tunjangan pensiun, tidak aman
kemampuan dalam
Kurang memiliki kemampuan dalam
−
Kurang memiliki kemampuan memberikan dukungan emosional
−
Kurang memiliki kemampuan bersikap asertif
−
terbuka (self disclosure)
− Kurang memiliki kemampuan untuk bersikap
Kurang memiliki kemampuan Berinisiatif
−
− Memiliki
Pandangan masyarakat
Memiliki kemampuan memberikan dukungan emosional
Status sosial tinggi, ekonomi mapan, ada tunjangan pensiun, rasa aman jaminan masa depan
Memiliki kemampuan bersikap asertif
−
terbuka (self disclosure)
− Memiliki kemampuan untuk bersikap
Memiliki kemampuan Berinisiatif
Konsep diri Kompetensi Interpersonal −
tidak ada tunjangan pensiun,
mengajar oleh sekolah/ yayasan
−
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif inferensial dengan
pendekatan komparatif. Penelitian komparatif akan menemukan perbedaan tentang benda, orang, kerja, dan ide-ide terhadap orang, kelompok, ataupun prosedur kerja (Arikunto, 1989). Penelitian ini termasuk penelitian komparatif karena ingin melihat perbandingan kompetensi interpersonal ditinjau dari status kepegawaian PNS dan non PNS.
B. Identifikasi Variabel Penelitian
Variabel yang akan diteliti dalam penelitian ini ada dua yaitu:
1. Variable bebas : Guru (PNS & non PNS)
2. Variable Tergantung : Kompetensi Interpersonal
C. Definisi Operasional
1. Guru adalah seorang pendidik dan pengajar di sekolah negeri maupun swasta yang memiliki kemampuan berdasarkan latar belakang pendidikan formalnya dan telah memiliki ketetapan hukum yang sah sebagai guru berdasarkan undang-undang tentang guru dan dosen yang berlaku.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
a. Guru PNS adalah guru tetap yang diangkat oleh pemerintah pusat ataupun daerah yang telah memenuhi syarat, dan di gaji berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku.
b. Guru non PNS adalah guru tetap ataupun guru tidak tetap yang diangkat oleh badan hukum yang menyelenggarakan satuan pendidikan dan di gaji berdasarkan perjanjian kerja.
2. Kompetensi Interpersonal adalah keseluruhan kemampuan yang dimiliki seseorang dalam berinteraksi dan berkomunikasi secara efektif, baik melalui komunikasi verbal maupun non verbal yang dilakukan secara berpasangan maupun dalam kelompok untuk membina hubungan interpersonal.