Pengertian kompetensi guru Pengertian kompetensi guru

A. Hakikat Profesi Dan Kompetensi Guru
Guru merupakan suatu profesi, yang berarti suatu jabatan yang memerlukan keahlian khusus
sebagai guru dan tidak dapat dilakukan oleh sembarang orang di luar bidang pendidikan.
Walaupun pada kenyataanya masih terdapat hal-hal tersebut diluar bidang kependidikan. Untuk
seorang guru perlu mengetahui dan dapatmenerapkan beberapa prinsip mengajar agar ia dapat
menerapkan beberapa prinsip mengajar agar ia dapat melaksanakan tugasnya secara professional,
yaitu sebagai berikut (Dr. H. Hamzah : 16) :
1. Guru harus dapat membangkitkan perhatian peserta didik pada materi pelajaran yang
diberikan serta dapat mengggunakan berbagai media dan sumber belajar yang bervariasi.
2. Guru harus dapat membangkitkan minat peserta didik untuk aktif dalam berfikir serta
mencari dan menemukan sendiri pengetahuan.
3. Guru harus dapat membuat urutan (sequence) dalam pemberian pelajaran dan
penyesuaian dengan usia dan tahapan tugas perkembangan peserta didik.
4. Guru perlu menghubungkan pelajaran yang akan diberikan dengan pengetahuan yang
telah dimiliki peserta didik (kegiatan apersepsi), agar peserta didik menjadi lebih mudah
dalam memahami pelajaran yang diterimanya.
5. Sesuai dengan prinsip repetisi dalam proses pembelajaran, diharapkan guru dapat
menjelaskan unit pelajaran secara berulang-ulang hingga tanggapan peserta didik menjadi
jelas.

6. Guru wajib memerhatikan dan memikirkan korelasi antara mata pelajaran dan/atau

praktik nyata dalam kehidupan sehari-hari.
7. Guru harus terus menjaga konsentrasi belajar para peserta didik dengan cara memberikan
kesempatan

berupa

pengalaman

secara

langsung,

mengamati/meneliti,

dan

menyimpulkan pengetahuan yang didapatnya.
8. Guru harus dapat mengempangkan sikap peserta didik dalam membina hubungan sosial,
baik di dalam kelas maupun diluar kelas.
9. Guru harus menyelidiki dan mendalami perbedaan peserta secara individual agar dapat

melayani siswa sesuai dengan perbedaan tersebut.
Guru dapat melaksanakan evaluasi yang efektif serta menggunakan hasilnya untuk
mengetahui prestasi dan kemajuan siswa seta dapat melakukan perbaikan dan pengembangan.
Seiring dengan perkembangan teknologi informasi yang demikian pesat, guru tidak hanya
bertindak

sebagai

penyaji

informasi

tetapi

juga

harus

mampu


bertindak

sebagai

fasilitator,motivator dan pembimbing yang lebih banyak memberikan kesempatan kepada peserta
didik untuk mencari dan mengelola sendiri informasi. Dengan demikian keahlian guru harus
terus dikembangkan dan tidak hanya terbatas pada penguasaan prinsip mengajar seperti telah
diuraikan.
B. Pengertian Kompetensi Guru
Kompetensi guru berkaitan dengan profesionalisme, yaitu guru yang profesional adalah guru
yang kompeten (berkemampuan). Karena itu, kompetensi profesionalisme guru dapat diartikan
sebagai kemampuan dan kewenangan guru dalam menjalankan profesi keguruannya dengan

kemampuan tinggi. Profesionalisme seorang guru merupakan suatu keharusan dalam
mewujudkan sekolah berbasis pengetahuan, yaitu pemahaman tentang pembelajaran, kurikulum,
dan perkembangan manusia termasuk gaya belajar. Pada umumnya di sekolah-sekolah yang
memiliki guru dengan kompetensi profesional akan menerapkan “pembelajaran dengan
melakukan” untuk menggantikan cara mengajar dimana guru hanya berbicara dan peserta didik
hanya mendengarkan.
Dalam suasana seperti itu, peserta didik secara aktif dilibatkan dalam memecahkan masalah,

mencari sumber informasi, data evaluasi, serta menyajikan dan mempertahankan pandangan dan
hasil kerja mereka kepada teman sejawat dan yang lainnya. Sedangkan para guru dapat bekerja
secara intensif dengan guru lainnya dalam merencanakan pembelajaran, baik individual maupun
tim, membuat keputusan tentang desain sekolah, kolaborasi tentang pengembangan kurikulum,
dan partisipasi dalam proses penilaian.
C. Pengertian Kompetensi Profesional Guru
Kompetensi profesional seorang guru adalah seperangkat kemampuan yang harus dimiliki
oleh seorang guru agar ia dapat melaksanakan tugas mengajarnya dengan berhasil. Adapun
kompetensi yang harus dimiliki oleh seorang guru, terdiri dari 3 (tiga) yaitu ; kompetensi pribadi,
kompetensi sosial, dan kompetensi profesional mengajar. Keberhasilan guru dalam menjalankan
profesinya sangat ditentukan oleh ketiganya dengan penekanan pada kemampuan mengajar.
Dengan demikian, bahwa untuk menjadi guru profesional yang memiliki akuntabilitas dalam
melaksanakan ketiga kompetensi tersebut, dibutuhkan tekad dan keinginan yang kuat dalam diri
setiap guru atau calon guru untuk mewujudkannya.

Untuk mencapai tujuan tersebut, guru yang profesional harus memiliki empat
1.

kompetensi, di antaranya yaitu:
Kompetensi pedagogik, yaitu kemampuan mengelola pembelajaran peserta didik yang

meliputi pemahaman terhadap peserta didik, pengembangan potensi yang dimiliki peserta

2.

didik, perencanaan dan pelaksanaan pembelajaran, serta pengevaluasian hasil belajar.
Kompetensi kepribadian, yaitu kemampuan personal yang mencerminkan kepribadian yang
bermental sehat dan stabil, dewasa, arif, berwibawa, kreatif, sopan santun, disiplin, jujur,
rapi, serta menjadi uswatun hasanah bagi peserta didik. Seperti yang dikemukakan oleh Ki
Hajar Dewantara bahwa seorang guru harus ing ngarso sungtulodo, ing madyo mangun

3.

karso, tut wuri hadayani.
Kompetensi profesional, yaitu kemampuan penguasaan materi pembelajaran secara
mendalam dan memiliki berbagai keahlian di bidang pendidikan. Meliputi: penguasaan
materi, memahami kurikulum dan perkembangannya, pengelolaan kelas, penggunaan
strategi, media, dan sumber belajar, memiliki wawasan tentang inovasi pendidikan,

4.


memberikan bantuan dan bimbingan kepada peserta didik, dan lain-lain.
Kompetensi sosial, yaitu kemampuan guru untuk berkomunikasi dan berinteraksi baik
dengan peserta didik, orang tua peserta didik dan masyarakat, sesama pendidik/ teman
sejawat dan dapat bekerja sama dengan dewan pendidikan/ komite sekolah,

mampu

berperan aktif dalam pelestarian dan pengembangan budaya masyarakat, serta ikut berperan
dalam kegiatan sosial.
D. Karakteristik guru profesional
Karakteristik seorang guru professional adalah segala tindak tanduk atau sikap dan
perbuatan guru baik di sekolah maupun di lingkungan masyarakat. Misalnya, sikap guru dalam
meningkatkan pelayanan, meningkatkan pengetahuan, memberi arahan, bimbingan dan motivasi
kepada peserta didik, cara berpakaian, berbicara, dan berhubungan baik dengan peserta didik,

teman sejawat, serta anggota masyarakat lainnya. Dengan meningkatnya karakter guru
profesional yang dimiliki oleh setiap guru, maka kualitas mutu pendidikan akan semakin baik. Di
antaranya karakteristik guru profesional yaitu:
1) Taat pada peraturan perundang-undangan
2)


Memelihara dan meningkatkan organisasi profesi

3)

Membimbing peserta didik (ahli dalam bidang ilmu pengetahuan dan tugas mendidik)

4) Cinta terhadap pekerjaan
5) Memiliki otonomi/ mandiri dan rasa tanggung jawab
6) Menciptakan suasana yang baik di tempat kerja (sekolah)
7) Memelihara hubungan dengan teman sejawat (memiliki rasa kesejawatan/ kesetiakawanan)
8) Taat dan loyal kepada pemimpin

E. Hubungan anatara kompetensi guru dengan profesionalitas pendidikan
Seorang guru memiliki peranan terpenting dalam dunia pendidikan. Pendidikan merupakan
upaya pendewasaan terhadap peserta didik dengan bekal ilmu, pengetahuan, dan pengalaman.
Proses pendidikan merupakan proses terpenting dalam suatu bangsa, karena dengan pendidik
menjadikan

suatu


bangsa

itu

menuju

kemakmuran,

Negara–negara

maju

sangatlah

memperhatikan pendidikan bagi setiap warganya. Didalam pendidikan terdapat komponen,
seperti kurikulum atau inti dari pendidikan, peranan guru, dan peserta didik.
Inti pelaksanaan pendidikan di sekolah adalah kegiatan belajar mengajar, keberhasilan
kegiatan belajar mengajar tersebut sangat menentukan kesuksesan guru dan sekolah dalam
melaksanakan pendidikan. Sebaliknya ketidakberhasilan guru dan sekolah ditunjukkan oleh

buruknya kegiatan belajar mengajar. Demikian halnya dengan mutu pendidikan/sekolah.

Peningkatan mutu pendidikan/sekolah akan berhasil jika seluruh komponen pendidikan yang
terkait berfungsi dan bersinergi secara optimal. Salah satu komponen yang sangat menentukan
keberhasilan tersebut adalah kemampuan profesionalisme pendidik (guru) dan tenaga
kependidikan dalam mengembangkan proses pembelajaran. Hal ini berdasarkan keyakinan
bahwa mutu pendidikan/sekolah pada akhirnya sangat ditentukan oleh guru dalam proses
pembelajaran. Walaupun dalam suatu lembaga pendidikan telah tersedia semua komponen yang
mendukung

peningkatan

mutu

pendidikan,

namun

tanpa


guru

yang

memiliki

kemampuan/kompetensi yang mapan, peningkatan mutu pendidikan/sekolah tidak mungkin
terwujud. Dengan demikian dapat diduga bahwa terdapat hubungan yang positif antara
kompetensi guru dengan peningkatan mutu sekolah.
Salah satu elemen penting yang memberi pengaruh besar terhadap peningkatan mutu sekolah
adalah pengembangan profesi guru. Guru mempunyai pengaruh dominan terhadap kualitas
proses belajar mengajar di sekolah. Oleh karena itu pemberdayaan guru adalah suatu keharusan.
Musyawarah Guru Mata Pelajaran (MGMP) merupakan wadah yang cocok untuk
pemberdayaaan guru. MGMP sebagai wadah profesi guru prinsip kerjanya dari, oleh, dan untuk
guru. Pendidikan yang berkualitas hanya dapat diwujudkan apabila terdapat elemen sekolah yang
melengkapi seperti sarana prasarana, pengajar dan tenaga administratif lainnya dengan kualitas
yang baik. Sarana tersebut oleh Departemen Pendidikan dan Kebudayaan dikenal dengan sebutan
Musyawarah Guru Mata Pelajaran (MGMP). Musywarah tersebut merupakan wadah para guru
untuk meningkatkan dinamisasi ilmu dan profesionalisme kerja para guru. MGMP mempunyai
peranan penting dalam pengembangan program pendidikan di sekolah. Karena, melalui forum ini

para guru dapat mengadakan diskusi dan tukar pikiran mengenai masalah yang dihadapi di
sekolah masing-masing. Selain itu, forum ini merupakan wadah profesional guru dalam

meningkatkan pengetahuan, kemampuan dan keterampilan. Berdasarkan uraian tersebut, maka
dapat diduga bahwa terdapat hubungan yang positif antara pengembangan profesionalisme guru
dalam bentuk MGMP dengan peningkatan mutu sekolah.
Seperti yang telah dijelaskan pada uraian-uraian terdahulu bahwa mutu sekolah adalah mutu
semua komponen yang ada dalam sistem pendidikan, artinya sekolah dikatakan bermutu tidak
hanya di nilai dari hasil semata, tetapi bersinergi dengan berbagai komponen dalam mencapai
tujuan yang ditetapkan. Salah satu komponen yang menentukan keberhasilan atau mutu suatu
sekolah adalah guru yang kompeten dan profesional dan MGMP merupakan salah satu wadah
untuk mengembangkan profesionalisme seorang guru.
Secara umum MGMP bertujuan untuk meningkatkan kinerja dan profesional guru dalam
pendidikan. Sedangkan secara khusus pemberdayaan MGMP bertujuan untuk meningkatkan
kompetensi guru melalui berbagai aktivitas. Mengingat pentingnya meningkatkan mutu sekolah,
maka peningkatan profesionalisme guru melalui pemberdayaan MGMP sangat diperlukan.
Melalui kegiatan MGMP guru diharapkan bisa meningkatkan kompetensi akademik, social dan
lebih terampil atau profesionale dalam merencanakan, melaksanakan, dan membuat evaluasi
program pembelajaran. Dengan demikian berdasarkan uraian di atas, maka dapat diduga bahwa
ada hubungan yang positif antara kompetensi guru dan pengembangan profesionalisme guru
dalam bentuk MGMP secara bersama-sama dengan peningkatan mutu sekolah atau
profesionalitas pendidikan.
Dari penjelasan diatas memberikan kesimpulan bahwa yang menjadi alasan adanya hubungan
kompetensi guru dengan prestasi belajar siswa atau profesionalitas pendidikan, dapat dilihat
dalam dua hal sebagai berikut:

 Karena keberadaan guru dalam kelas adalah sebagai manajer bidang studi. Yaitu, orang
yang merencanakan, melaksanakan, dan mengecaluasi hasil belajar di sekolah.
 Karena guru di sekolah bertugas menentukan keberhasilan siswa. Oleh karena itu, apabila
siswa belum berhasil, maka guru perlu mengadakan remedial.
Untuk itu, guru yang mampu merencanakan, melaksanakan, dan mengevaluasi hasl belajar
adalah guru yang profesional dan mempunyai kompetensi sehingga dapat meningkatkan mutu
atau prestasi belajar siswanya.

DAFTAR PUSTAKA
Yunus Abu Bakar,Syarifan Nurjan, Profesi Keguruan, (Surabaya:AprintA, 2009)
Soetjipto, Raflis Kosasi. Profesi Keguruan. (Jakarta: Rineka Cipta,1999)

Suparlan. Guru Sebagai Profesi, (Yogyakarta: Hikayat Publishing, 2006)
Hamzah B. Uno, Profesi Kependidikan. (Jakarta : Bumi Aksara, 2007)
Samana. Profesionalisme Keguruan. (Yogyakarta: Kanisius, 1994)