PENINGKATAN KETERLIBATAN SISWA DENGAN MEDIA LKS DALAM PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA SISWA KELAS V SD KANISIUS KALASAN YOGYAKARTA SEMESTER GENAP TAHUN PELAJARAN 20092010
PENINGKATAN KETERLIBATAN SISWA DENGAN MEDIA
LKS DALAM PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA SISWA
KELAS V SD KANISIUS KALASAN YOGYAKARTA SEMESTER
GENAP TAHUN PELAJARAN 2009/2010
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar Oleh
Yuana Suparwati
NIM : 071134073
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR
JURUSAN ILMU PENDIDIKAN
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA
2010
ii
iii
Penulisan skripsi ini kupersembahkan kepada yang kucintai dan kubanggakan:
PERSEMBAHAN
- Kongregasi Suster-Suster Belaskasih dari Hati Yesus yang Mahakudus (HK)
- Universitas Sanata Dharma Yogyakarta
Motto
Jangan melihat masa lampau dengan penyesalan; jangan pula melihat masa depan dengan ketakutan; tetapi lihatlah disekitar kita dengan penuh kesadaran
(Sr. Yohanna, HK)
Vision without action is merely a dream
Action without vision just passes the time
Vision with action change the world
( Barker, Joel A)
vi
vii
ABSTRAK
Suparwati,Yuana. 2010. Peningkatan Keterlibatan Siswa dengan Media LKS, dalam Pembelajaran Bahasa Indonesia Siswa Kelas V SD Kanisius Kalasan Yogyakarta Semester Genap Tahun Pelajaran 2009/2010
Skripsi S1. Yogyakarta : PGSD, FKIP, USD Proses pembelajaran bahasa Indonesia di SD Kanisius Kalasan menunjukkan gejala anak kurang aktif dan kurang terlibat dalam belajar karena guru terlalu menekankan penguasaan materi. Metode yang digunakan guru adalah metode ceramah sehingga anak tidak tahan lama dalam mengikuti pelajaran dan anak merasa cepat jenuh.
Tujuan penelitian ini adalah untuk meningkatkan keterlibatan siswa dalam: (1) kemampuan bertanya, (2) kemmapuan menjawab pertanyaan, (3) mencatat pembelajaran, (4) mengajukan usul atau saran, (5) mengerjakan tugas secara tuntas, (6) membuat kesimpulan, (7) menyajikan hasil atau presentasi, (8) mengajukan kritik, (9) ikut serta dalam diskusi kelompok. Subjek penelitian adalah siswa kelas V SD Kanisius Kalasan, Sleman yang berjumlah 30 orang yang terdiri dari 19 orang siswa laki-laki dan 11 siswa perempuan.
Penelitian dilakukan dengan Penelitian Tindakan Kelas. Data dikumpulkan melalui tehnik pengamatan dan dokumentasi. Proses pengumpulan data dibantu oleh ketua kelas. Adapun indikator keberhasilan penelitian ini adalah keterlibatan siswa dalam pembelajaran bahasa Indonesia, target yang akan ditetapkan 60% dari seluruh siswa di kelas V. Penelitian ini dilakukan dengan dua siklus: siklus I dan siklus II. Media yang digunakan untuk mengumpulkan data adalah media LKS Hasil penelitian menunjukkan bahwa setiap indikator mengalami peningkatan. Semua indikator dalam keterlibatan siswa dalam pembelajaran bahasa Indonesia melalui media LKS rata-rata mencapai 73%. Berdasarkan hasil penelitian ini dapat disimpulkan bahwa pembelajaran dengan media LKS dapat meningkatkan keterlibatan siswa secara aktif dalam pembelajaran bahasa Indonesia.
ABSTRACT
Suparwati,Yuana. 2010. Student Participation Improvement using KLS Media in Indonesian Language Learning at Fifth Grade of Kanisius Elementary School, Kalasan Yogyakarta Second Semester in School Year 2009/2010 Skripsi S1. Yogyakarta : PGSD, FKIP, USD
An Indonesian Language Learning process in Kanisius Elementary School shows a phenomenon that students are lack active, lack participation in learning because teachers push students too much to master materials. The method that teachers use is a lecture method so students cannot stand too long to listen and follow the lessons and become bored.
The purpose of this survey is to raise the involvement of the students in the abilities of: (1) asking questions; (2) answering questions; (3) noting down the lessons given; (4) providing suggestions or ideas; (5) carrying out task completely; (6) making conclusions; (7) presenting a result; (8) submitting a critique, and (9) participating in discussions. The research subject of the survey is the 5th grade students of Kanisius Elementary School Kalasan, Sleman that have 30 students; 19 male students and 11 female students.
This survey is done by Class Action Survey. The data are collected through observation and documentation techniques. The process to collect the data is assisted by the Class Chief. The indicator of success in doing research is to have the students participate in the Indonesian language learning that can achieve a minimum of 60% from the whole student in the 5th grade. In the survey there are two cycles which are the first cycle and the second cycle. The media that is used is a LKS media. The survey results showed that all indicators increased. All indicators in the student participation in Indonesian Language Learning that use LKS media reached 73% in average. Based on the result of the survey we can conclude that learning by using the LKS media can increase the student’s participation in the Indonesian language learning.
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis haturkan kepada Allah yang Mahakasih yang telah melimpahkan kebaikanNya melalui para dosen pembimbing dan semua orang yang mendukung sehingga skripsi ini dapat penulis selesaikan. Skripsi ini Penelitian berjudul “Peningkatan Keterlibatan Siswa dengan Media LKS dalam Pembelajaran Bahasa Indonesia Siswa Kelas V SD Kanisius Kalasan Yogyakarta Semester Genap Tahun Pelajaran 2009/2010” disusun dalam rangka memenuhi salah satu syarat untuk memperoleh gelar sarjana pendidikan pada Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar, Fakultas Keguruan Ilmu Pendidikan Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.
Dalam proses sampai pada dengan terselesaikannya skripsi ini penulis mendapat dukungan dan bantuan dari berbagai pihak. Secara khusus penulis menghaturkan syukur dan terima kasih yang mendalam kepada : 1.
Bapak Drs. Puji Purnomo, M.Si, selaku Kaprodi PGSD Univesitas Sanata Dharma Yogyakarta dan dosen pembimbing yang membimbing dengan penuh kesabaran, memberi pandangan kritis dan sejak awal memberi dukungan dalam penulisan skripsi ini dapat terselesaikan, dan telah memberikan ijin untuk mengadakan penelitian.
2. Ibu Dr. Yuliana Setiyaningsih, M.Pd, selaku dosen pembimbing yang telah membimbing dengan penuh ketelitian, sabar, selalu menyediakan waktu dan mempertajam isi dalam penulisan skripsi ini sampai selesai.
3. Ibu Patricia Agustin Ria Dewi, S.Pd. selaku Kepala Sekolah SD Kanisius Kalasan yang telah bersedia memberi tempat bagi saya untuk melakukan penelitian ini.
4. Kongregasi Suster-Suster Belaskasih dari Hati Yesus yang Mahakudus (HK) yang telah memberi kesempatan dan kepercayaan kepada penulis untuk menjalani tugas studi di Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.
5. Suster-Suster HK Kuwera yang telah mendukung dan mendoakan penulis untuk bertekun dalam menyelesaikan skripsi ini.
6. Teman-teman, sahabat, saudara dan siapa saja baik secara langsung maupun tidak langsung telah ikut ambil bagian dalam penulisan skripsi ini.
Semoga kasih, dukungan dan bantuan yang telah anda berikan menjadi pengalaman indah dan berharga bagi penulis. Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari sempurna. Harapan saya semoga skripsi ini bermanfaat bagi pembaca khususnya bagi calon guru Sekolah Dasar maupun siapa saja di dalam mengembangkan tugas pendidikan.
Yogyakarta………… 2010 Penulis
DAFTAR ISI
Halaman HALAMAN JUDUL ................................................................................................. i HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ........................................................ ii HALAMAN PENGESAHAN ................................................................................... iii HALAMAN PERSEMBAHAN ................................................................................ iv HALAMAN MOTTO ................................................................................................ v PERNYATAAN KEASLIAN KARYA .................................................................... vi LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS .................................................................. vii ABSTRAK ................................................................................................................. viii
................................................................................................................. ix
ABSTRACT
KATA PENGANTAR ............................................................................................... x DAFTAR ISI.............................................................................................................. xii DAFTAR LAMPIRAN.............................................................................................. xv
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah........................................................................................
1 B. Batasan Masalah ..............................................................................................
4 C. Perumusan Masalah ..............................................................................................
5 D.Batasan Pengertian ..............................................................................................
5 E. Tujuan Penelitian ..............................................................................................
6 F. Manfaat Penelitian .................................................................................................
6
Halaman
BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Hasil Penelitian yang Relevan ..............................................................................
8 B. Konsep Keterlibatan dalam Pembelajaran ............................................................
10 1. Pengertian Keterlibatan..................................................................................
10 2.
10 Prinsip-prinsip Keterlibatan dalam Pembelajaran .........................................
3. Ciri-ciri Keterlibatan dalam Pembelajaran ....................................................
11 4. Unsur-unsur Keterlibatan dalam Pembelajaran .............................................
11 C.
13 Media Pembelajaran.............................................................................................
1. Konsep-konsep Penting Media Pembelajaran ...............................................
14 a. Pengertian Media dalam PembelajaranBahasa Indonesia........................
14 b.
15 Manfaat Media dalam Pembelajaran Bahasa Indonesia ..........................
c.
16 Prinsip-prinsip Media Pembelajaran Bahasa Indonesia...........................
d. Kriteria Media dalam Pembelajaran Bahasa Indonesia ...........................
17 e. Jenis-jenis Media dalam Pembelajaran Bahasa Indonesia.......................
20 f.
22 Peranan Media dalam Pembelajaran Bahasa Indonesia...........................
2 Pengertian Pembelajaran dan Metode............................................................
23 D.
25 Lembar Kegiatan Siswa (LKS) ........................................................................
1 Pengertian Lembar Kegiatan Siswa ...............................................................
25 2 Manfaat Penggunaan LKS dalam proses Belajar Mengajar ..........................
28
3
29 Fungsi Penggunaan LKS dalam Pembelajaran ..............................................
E. Pembelajaran Bahasa Indonesia ............................................................................
30 1. Keterampilan Mendengarkan/Menyimak ......................................................
30 2.
32 Keterampilan Membaca .................................................................................
3.
33 Keterampilan Berbicara ................................................................................. Halaman
4. Keterampilan Menulis....................................................................................
36 F. Hubungan Antara Media LKS dengan Keterlibatan Siswa ...................................
38 G. Hipotesis Tindakan ..............................................................................................
39 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Seting Penelitian ..............................................................................................
40 B. Rencana Tindakan ..............................................................................................
40 C. Data dan Pengumpulan Data .................................................................................
44 D. Analisis Data .......................................................................................................
48 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. ..............................................................................................
50 Pelaksanaan B.
64 Hasil Penelitian ..............................................................................................
C. Pembahasan .............................................................................................. 70
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan ..............................................................................................
80 B. Saran ..............................................................................................
80 DAFTAR PUSTAKA ..............................................................................................
82 LAMPIRAN............................................................................................................... 84
DAFTAR LAMPIRAN
Halaman 1. Silabus....................................................................................................................
84 2. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran ......................................................................
87 3. Lembar Kegiatan Siswa .........................................................................................
95
4. Keterlibatan Anak dalam Setiap Indikator pada Siklus ....................................... 105
5. Dokumentasi Kegiatan Belajar .............................................................................. 117
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pembelajaran Bahasa Indonesia merupakan salah satu aspek penting
yang perlu diajarkan kepada siswa di sekolah dasar. Hal ini terbukti dengan diberikannya mata pelajaran Bahasa Indonesia sejak di bangku Sekolah Dasar (SD) hingga lulus SMA. Dengan demikian diharapkan siswa mampu menguasai, memahami dan dapat menerapkan keterampilan berbahasa yang mencakup menyimak, berbicara, membaca, dan menulis dengan baik dan benar.
Dalam pembelajaran bahasa Indonesia, menyimak mempunyai pengertian suatu kegiatan mendengarkan bunyi bahasa, mengidentifikasi, menafsirkan menilai dan mereaksi terhadap makna wacana lisan bila mengikuti suatu kegiatan akan dengan sengaja dan dengan penuh perhatian akan memahami kegiatan-kegiatan yang dilaksanakannya. Berbicara mempunyai pengertian bercakap-cakap dengan orang lain. Jadi dalam pembicaraan ada dialog antara satu dengan lainnya. Membaca juga mempunyai pengertian perilaku seseorang yang terpelajar untuk mencari ilmu. Dengan membaca seseorang akan memperoleh wawasan baru, sedangkan menulis mempunyai pengertian suatu kegiatan untuk menciptakan suatu catatan atau informasi pada suatu media dengan menggunakan aksara. Melalui menulis siswa dapat menuangkan gagasan-gagasan/ ide-ide yang ada dalam pikirannya sehingga mampu untuk membuat buku-buku yang dapat diterbitkan di media masa.
Pembelajaran dengan menggunakan media sangat penting. Media dapat membantu guru dalam melaksanakan proses belajar mengajar secara menarik dan mudah untuk dimengerti oleh siswa. Media dapat digunakan sebagai alat bantu untuk pembelajaran anak didik demi tercapainya tujuan pembelajaran. Media sebagai penyalur pesan guna mencapai tujuan pembelajaran.
Namun demikian, kenyataan yang terjadi di lapangan menunjukkan bahwa siswa yang seharusnya aktif dalam belajar, bertanya, dan melakukan kegiatan motorik namun sebagian besar hanya pasif, diam untuk mendengarkan ceramah yang dilakukan oleh guru. Kemungkinan penyebabnya adalah pembelajaran bahasa Indonesia cenderung bersifat hafalan penuh teori-teori linguistik penggunaan buku paket sebagai buku wajib, serta penggunaan metode yang tidak mengembangkan keterampilan berbahasa siswa (ceramah). Kegiatan belajar mengajar di sekolah yang dilakukan guru khususnya guru Bahasa Indonesia lebih menekankan pada penguasaan materi. Hal ini terlihat dari porsi materi yang tercantum dalam buku paket lebih banyak diberikan dan diutamakan oleh guru bahasa Indonesia sedang latihan berbahasa Indonesia yang sifatnya lisan atau pun praktik memiliki porsi yang sedikit. Keberhasilan belajar ditunjukkan dengan meningkatkan keterlibatan belajar siswa. Meningkatnya keterlibatan sangat dipengaruhi oleh pembenaran dalam menyampaikan pembelajaran. Guru harus banyak cara untuk memberikan agar anak dapat berinisiatif dan aktif, misalnya mengajukan pertanyaan dari guru maupun dari teman, menjawab pertanyaan yang diajukan guru maupun dari teman, mencatat materi pembelajaran, mengerjakan tugas secara tuntas dan lain-lain. Keterlibatan siswa dalam pembelajaran bahasa Indonesia di SD Kanisius Kalasan masih belum memenuhi seperti standar yang diharapkan. Hal ini dapat dilihat dari kepasifan siswa dalam mata pelajaran bahasa Indonesia. Kondisi tersebut mungkin dipengaruhi oleh faktor-faktor kondisi siswa, sumber belajar, media dan metode pembelajaran yang kurang tepat.
Media perlu perhatian karena dapat digunakan sebagai alat untuk perantara atau penghantar pesan. Menggunakan media anak dapat secara aktif menerima pesan yang disampaikan oleh guru, sebagian besar dengan menggunakan media anak dapat menangkap pesan dengan baik. Gunanya media adalah pembelajaran akan lebih menarik perhatian siswa sehingga dapat menumbuhkan motivasi dalam belajar. Bahan pembelajaran akan lebih jelas maknanya sehingga dapat lebih dipahami oleh siswa dan memungkinkan menguasai pembelajaran. Siswa akan lebih banyak melakukan aktivitas dalam pembelajaran, sebab tidak hanya mendengarkan uraian guru, tetapi melakukan suatu aktivitas lain seperti mengamati, melakukan, mendemontrasikan dan memerankan. Dari uraian tentang kegunaan media peneliti menyimpulkan dengan adanya media sangat berguna bagi peserta didik. Peserta didik dalam melakukan pembelajaran dengan media akan lebih mudah mengerti, tujuan tercapai terlebih lagi peserta didik banyak melakukan aktivitas dalam pembelajaran. Untuk mengatasi permasalahan tersebut, guru perlu merencanakan alternatif atau solusinya diduga dengan penggunaan media pembelajaran akan memperkembangkan anak dalam keterlibatan di kelas. Penggunaan media LKS adalah salah satu media yang menarik bagi siswa, karena dalam pembelajaran ini anak dapat dengan bebas menuangkan ide atau gagasannya sendiri dalam lembar LKS tersebut. Agar anak aktif terlibat guru mungkin dapat menggunakan media LKS yang praktis, murah dan yang lebih penting bahwa guru mampu untuk membuatnya. Dengan demikian siswa akan lebih mudah menyerap materi pelajaran dan siswa akan terlibat secara aktif dalam proses pembelajaran. Siswa dapat dengan aktif mengerjakannya dengan menuangkan gagasan-gagasannya sendiri melalui media Lembar Kegiatan Siswa (LKS). Lembar Kegiatan Siswa adalah media pembelajaran yang berisi materi pelajaran, laporan-laporan yang berupa informasi maupun soal-soal (pertanyaan) atau kegiatan yang harus dijawab dan dilakukan oleh siswa.
B. Batasan Masalah
Tidak mungkin mengatasi masalah yang terjadi di lapangan dalam waktu singkat. Masalah ini terbatas pada kompetensi dasar mengungkapkan pikiran, pendapat, perasaan, fakta secara lisan dengan menanggapi suatu persoalan, menceritakan hasil pengamatan atau wawancara menggunakan model pembelajaran dengan memanfaatkan sarana pembelajaran alternatif media Lembar Kerja Siswa (LKS) untuk siswa kelas V SD Kanisius Kalasan.
C. Perumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah tersebut di atas, rumusan permasalahan yang diajukan peneliti ini adalah: apakah pembelajaran melalui media LKS dapat meningkatkan keterlibatan siswa dalam kompetensi dasar mengungkapkan pikiran, pendapat, perasaan, fakta secara lisan dengan menanggapi suatu persoalan, menceritakan hasil pengamatan atau wawancara dalam pembelajaran bahasa Indonesia siswa kelas V SD Kanisius Kalasan semester genap tahun ajaran 2009 / 2010?
D. Batasan Pengertian
Agar tidak menimbulkan pertanyaan dan tidak menimbulkan multi- tafsir tentang istilah yang dipakai, peneliti memberikan batasan pengertian sebagai berikut.
a. Keterlibatan siswa diartikan kegiatan siswa yang mau bertanya, mau menjawab pertanyaan yang diajukan dari guru maupun dari teman, mencatat materi pelajaran, mengerjakan tugas secara tuntas.
b.
Media adalah sarana fisik untuk menyampaikan isi/materi pembelajaran
seperti buku, film, slide dan sebagainya c. LKS adalah media pembelajaran yang berisi materi pelajaran, laporan-laporan yang berupa informasi maupun soal-soal (pertanyaan) atau kegiatan yang harus dijawab dan dilakukan oleh siswa.
d.
Pembelajaran media LKS adalah tindakan mengatur kegiatan-kegiatan, bahan ajar, peralatan dan pedoman untuk memperlancar belajar dalam situasi formal.
E. Tujuan Penelitian
Penelitian ini bertujuan mengetahui apakah penggunaan media LKS dapat meningkatkan keterlibatan siswa dalam kompetensi dasar mengungkapkan pikiran, pendapat, perasaan, fakta secara lisan dengan menanggapi suatu persoalan, menceritakan hasil pengamatan atau wawancara dalam pembelajaran bahasa Indonesia siswa kelas V SD Kanisius Kalasan semester genap tahun pelajaran 2009/2010.
F. Manfaat Penelitian Penelitian ini dilakukan untuk memberikan masukan pada manfaat teoretis dan manfaat praktis.
1. Manfaat Teoretis
Hasil penelitian tersebut menambah wawasan tentang salah satu model pembelajaran, yang dapat meningkatkan keterlibatan siswa dalam pembelajaran.
2 Manfaat Praktis Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi bahan masukan dan pertimbangan bagi sekolah. Penggunaan pendekatan kontekstual dengan memanfaatkan LKS dapat mengaktifkan siswa dalam proses pembelajaran bahasa Indonesia di kelas V, sebagai upaya dalam meningkatkan keterlibatan siswa dalam pembelajaran. Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi bahan masukan bagi para guru dalam melakukan pembelajaran dengan menggunakan media LKS.
BAB II KAJIAN PUSTAKA
A. Hasil Penelitian yang Relevan
Berikut ini hasil penelitian tentang media LKS yang pernah dilakukan oleh Abdulah di SMP Negri 2 Sidoharjo. Penelitian yang dilakukan oleh Abdulah merupakan penelitian lapangan dengan eksperimen yang menggunakan penelitian populasi. Subjek penelitiannya adalah siswa kelas VIIB SMP Negri 2 Sidoharjo, Sragen sebanyak 40 siswa dan jumlah sampel yang tak saling berhubungan yang diberi mata pelajaran PAI. Dalam proses belajar mengajar dengan menggunakan metode ceramah. Tehnik pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan metode dokumentasi, observasi, treatmen dan metode tes untuk mengetahui hasil dari proses belajar mengajar dengan menggunakan media LKS dan tanpa menggunakan media LKS. Tujuan penelitian yang dilakukan Abdulah ini untuk mengetahui efektivitas penggunaan media LKS. Hasil penelitian Abdulah dengan menggunakan media LKS dan tanpa menggunakan media LKS.
1. Penelitian menggunakan media LKS
Penelitian dengan menggunakan media LKS a) siswa menunjukkan keseriusan dalam mengerjakan soal-soal yang ada dalam LKS, b) siswa aktif dalam proses pembelajaran, c) siswa senang bekerjasama dalam pembelajaran. Peran guru dalam pembelajaran adalah sebagai fasilitator dan memberikan klarifikasi kalau ada pernyataan yang siswa tidak bisa menjawab.Selanjutnya o t telah diperoleh sebesar -0.207, sedangkan tabel t 2.71 dan 2.02. maka o t lebih kecil dari pada tabel t pada taraf signifikan 1%.
2. Penelitian tanpa menggunakan media LKS Penelitian yang tanpa menggunakan media LKS a) Siswa cenderung kurang aktif, b) siswa kurang serius dalam proses pembelajaran, c) siswa terlihat santai dalam belajar. Selanjutnya o t diperoleh lebih besar dari tabel t pada taraf signifikan 1%. Dengan demikian hipotesa yang menyatakan ada perbedaan antara kedua hasil pembelajaran dengan menggunakan media LKS dan tanpa menggunakan media LKS. Abdulah menyimpulkan bahwa pembelajaran dengan menggunakan Lembar Kerja Siswa (LKS) lebih efektif dari pada tanpa menggunakan media LKS dalam pembelajaran Pendidikan Agama Islam di SMP Negri 2 Sidoharjo, Sragen tahun 2008/2009.
Dengan keterangan yang dilakukan Abdulah bahwa menggunakan media LKS dapat menjadi lebih efektif maka dengan demikian peneliti akan mencoba meggunakan LKS dengan keterlibatan siswa. Aspek-aspek yang akan diteliti adalah kemampuan bertanya, menjawab pertanyaan, mencatat materi pembelajaran, mengajukan usul dan saran. Mengerjakan tugas secara tuntas, membuat kesimpulan menyajikan hasil, mengajukan kritik dan ikut serta dalam diskusi kelompok.
B. Konsep Keterlibatan dalam Pembelajaran
1 Pengertian Keterlibatan
Keterlibatan siswa diartikan sebagai siswa berperan aktif sebagai partisipan dalam proses belajar mengajar. Pada dasarnya keaktifan siswa adalah keterlibatan siswa secara langsung baik fisik misalnya berani untuk tampil didepan kelas dan mengerjakan tugas-tugas yang disampaikan oleh guru. Keterlibatan secara mental emosional misalnya berani untuk bertanya, menjawab pertayaan dan dapat mengatasi atau menyelesaikan masalah .
Keterlibatan secara intelektual dalam kegiatan pembelajaran misalnya mengajukan usul atau saran, bisa membuat kesimpulan dan mengajukan kritik. Keterlibatan siswa dalam proses pembelajaran dapat dilihat dari berbagai bentuk seperti: perhatian, tindakan nyata dalam bentuk partisipasi kegiatan belajar seperti memecahkan masalah, mengerjakan tugas-tugas yang diberikan oleh guru, (Nana Sudjana. 1989:28). Menurut Depdiknas dalam Kamus Besar bahasa Indonesia partisipasi adalah perihal turut berperan pada suatu kegiatan; keikutsertaan; peran serta.
2 Prinsip-prinsip keterlibatan dalam pembelajaran
Prinsip-prinsip pokok dalam belajar aktif Purnomo.(2006:7) adalah Siswa sebagai subjek pembelajaran aktivitas kelas dilaksanakan oleh siswa bukan guru. Dalam pembelajaran dilakukan oleh guru dan siswa melakukan sesuatu. Pembelajaran berorientasi kelompok supaya siswa dapat melakukan secara aktif dan ikut terlibat didalamnya dalam menuangkan ide-ide atau gagasan- gagasan. Pembelajaran dengan variasi menggunakan model belajar auditori, visual, dan kinestik. Guru bukan satu-satunya sumber pengetahuan dan pengalaman karena melalui membaca atau pengalaman yang lain siswa juga mendapatkan pengetahuan misalnya dengan penciptaan komunikasi multi arah, pembelajaran dengan melibatkan seluruh pikiran, emosi, dan tubuh.
Pembelajaran haruslah menyenangkan, ancangan fisik bebas, leluasa, dan variatif serta pembelajaran dengan aktivitas berkreasi.
3 Ciri-ciri keterlibatan dalam pembelajaran Suasana belajar aktif Purnomo.(2006:8) adalah sebagai berikut:
“Memberi siswa pengalaman melakukan kegiatan, menginteraksikan siswa satu sama lain, mengembangkan komunikasi baik lisan maupun tulisan dan memberi kesempatan kepada siswa untuk refleksi”
4 Unsur-unsur keterlibatan dalam pembelajaran Terdapat dalam partisipasi (Suryosubroto dalam tim pudi dikdasmen
lemlit UNY). Keterlibatan siswa dalam segala kegiatan yang dilaksanakan,
kemauan siswa untuk berinisiatif dan berkreasi dalam kegiatan-kegiatan yang dilaksanankan. Sifat-sifat dari partisipasi (Suryosubroto dalam tim pudi
dikdasmen lemlit UNY) adalah adanya kesadaran dari siswa, tidak ada unsur paksaan, siswa merasa ikut memiliki.
Djamarah (dalam tim pudi dikdasmen lemlit UNY) mengatakan bahwa semua siswa harus memiliki kesempatan untuk berpartisipasi memberi sumbangan pikiran. Usaha yang perlu dilakukan oleh seorang guru adalah (1) Secara berhati-hati meminta pandangan siswa yang kurang berpartisipasi tanpa harus memalukan atau tanpa mengejek. (2) Mencegah kegaduhan sehingga pembicaran salah seorang siswa dapat didengarkan oleh semua siswa. (3) Meminta persetujuan sementara untuk tidak menemui jalan buntu dan memperluas wawasan. (4) Meningkatkan pemberian komentar siswa terhadap pendapat siswa lain sehingga interaksi siswa dapat terlaksana.
Guru sebagai pendidik membuat pembelajaran menjadi yang menyenangkan. Ciri-ciri pembelajaran yang menyenangkan yaitu siswa dapat belajar dengan tidak ada rasa takut, sesuai dengan minat siswa, siswa melakukan dengan tidak terpaksa tetapi dengan kemauannya sendiri, siswa ikut terlibat secara aktif dengan seluruh pribadinya dan terlebih anak melakukan dengan senang hati. Dengan pembelajaran yang aktif dan menyenangkan siswa dengan sendirinya akan berperan melakukan baik dan tidak merasa terpaksa. Keterlibatan siswa dalam belajar dapat membuat kreatif, karena guru bukan satu-satunya sumber pengetahuan dan pengalaman. Siswa mendapatkan pengalamam melalui orang tua, lingkungan dimana ia tinggal atau membaca baik buku maupun dari teknologi yang semakin canggih. Peran guru di sini adalah guru sebagai fasilitator yang memberikan fasilitas apa yang dibutuhkan siswa dan mengarahkan bagi siswa yang kurang aktif atau kurang berpartisipasi agar dalam pembelajaran dapat lebih menggembirakan, menyenangkan dan bermakna bagi anak.
Dengan melihat hasil penelitian tersebut diatas yang dilakukan oleh sekolah SMP Negeri 2 Sidoharjo melalui media LKS siswa dapat meningkatkan prestasi dan efektif dalam belajar , maka dengan itu peneliti akan melakukan kegiatan pembelajaran dengan melibatkan keaktifan siswa melalui media LKS.
Dalam pembelajaran bahasa Indonesia di kenal dengan 4 (empat) aspek keterampilan, seperti yang telah dijelaskan pada pendahuluan yaitu keterampilan bahasa yang perlu dikuasai oleh siswa yaitu mendengarkan/menyimak, membaca, berbicara dan menulis. Empat keterampilan ini sangat berkaitan antara satu dengan yang lainnya. Namun penulis disini tidak akan membahas ke empat aspek ini karena penulis hanya berfokus pada keterlibatan siswa yang terbatas pada kompetensi dasar mengungkapkan pikiran, pendapat, perasaan, fakta secara lisan dengan menanggapi suatu persoalan, menceritakan hasil, pengamatan atau wawancara.
C. Media Pembelajaran Media pembelajaran digunakan antara pendidik dan peserta didik.
Sebagai pendidik menginginkan dalam proses pembelajaran peserta didik mampu menangkap apa yang diberikan oleh pendidik. Maka untuk menarik dan memudahkan siswa agar siswa cepat untuk menangkap apa yang diberikan, pendidik/guru menggunakan media pembelajaran. Dengan media pembelajaran pesan yang disampaikan guru dapat dengan mudah diterima oleh siswa dan tujuan yang diharapakan guru dan siswa akan tercapai dengan baik. Media pembelajaran akan tercapai jika proses pembelajaran dapat membantu peserta didik sesuai dengan minat peserta didik.
1. Konsep- Konsep Penting Media Pembelajaran
a. Pengertian Media
Kata media berasal dari bahasa latin medius yang secara harafiah berarti “tengah”, “perantara” atau “pengantar”. Dalam bahasa arab media adalah pengantara atau pengantar pesan dari pengirim ke penerima pesan. Dalam pengetahuan ini guru , buku teks dan lingkungan sekolah merupakan media.
Secara lebih khusus media dalam proses belajar mengajar cenderung diartikan sebagai alat-alat grafis, fotografis atau elektronis untuk menangkap, memproses dan meyusun kembali informasi visual atau verbal. Menurut Udin (1997;53) dalam proses pembelajaran, media dapat diartikan sebagai berikut: 1)
Teknologi pembawa pesan yang dapat di manfaatkan untuk keperluan pembelajaran (Scharmm, 1997) 2) Sarana fisik untuk menyampaikan isi/materi pembelajaran seperti buku, film, slide dan sebagainya. (Briggs,1997) 3) Sarana komunikasi dalam bentuk cetak maupun pandang dengar, termasuk teknologi dengan perangkat kerasnya ( NEA,1969)
Dari uraian tentang beberapa pengertian media, dapat peneliti simpulkan bahwa media dapat diartikan sebagai segala sesuatu yang dapat diartikan, sebagai segala sesuatu yang dapat dimanfaatkan untuk proses komunikasi, penanaman konsep, keterampilan maupun sikap.
Winkel (2007:17) menyatakan bahwa secara tradisional buku pelajaran, papan tulis, dan gambar dinding merupakan media pengajaran visual yang sering digunakan. Namun dewasa ini, media pengajaran telah mengalami perluasan yang pesat. Di samping itu buku pelajaran digunakan stensilan, foto kopi, buku kerja, kamus, majalah dan surat kabar: disamping papan tulis digunakan papan flannel, papan spidol, papan magnetis kertas lap yang besar; disamping gambar dinding digunakan papan pameran, model dan maket.
b. Manfaat Media Untuk lebih meningkatkan pemahaman tentang media pembelajaran
Sudjana dan Rivai dalam Arsyad (1996:24-25) yang mengemukakan manfaat media pembelajaran dalam proses belajar yaitu 1) Pembelajaran akan lebih menarik perhatian siswa sehingga dapat menumbuhkan motivasi belajar.
2) Bahan pelajaran akan lebih jelas maknanya sehingga dapat lebih dipahami oleh siswa dan memungkinkannya menguasai tujuan pembelajaran.
3) Metode mengajar akan lebih bervariasi, tidak semata-mata komunikasi verbal melalui penuturan kata-kata guru, sehingga siswa tidak bosan dan guru tidak kehabisan tenaga.
4) Siswa dapat lebih banyak melakukan aktivitas belajar sebab tidak hanya mendengarkan uraian guru, tetapi juga aktivitas lain seperti mengamati, melakukan, mendemonstrasikan, memerankan dan lain-lain.
Dari uraian tentang berupa manfaat media penelitian dapat menyimpulkan bahwa dengan adanya media sangat bermanfaat bagi peserta didik.
Peserta didik dalam melakukan pembelajaran dengan media akan lebih mudah mengerti tujuan tercapai terlebih lagi peserta didik banyak melakukan aktivitas dalam pembelajaran.
c. Prinsip-Prinsip Pemilihan Media Pembelajaran Sanjaya (2006:173) menyampaikan bahwa media pembelajaran benar- benar dapat membelajarkan siswa, maka ada sejumlah prinsip yang harus diperhatikan yaitu
1) Media yang digunakan oleh guru harus sesuai dan diarahkan untuk mencapai tujuan pembelajaran.
2) Media yang digunakan harus sesuai dengan materi pembelajaran. 3) Media yang digunakan harus sesuai dengan minat, kebutuhan dan kondisi siswa.
4) Media yang digunakan harus memperhatikan efektivitas dan efisiensi. 5) Media yang digunakan harus sesuai dengan kemampuan guru dalam mengoperasikannya.
Dari uraian tentang prinsip-prinsip media dapat peneliti simpulkan media yang digunakan oleh peserta didik atau guru, guru tersebut harus mampu dalam menggunakannya sesuai dengan minat peserta didik dan efektif sehingga tujuan pembelajaran tercapai dengan baik.
d. Kriteria Pemilihan Media dalam Pembelajaran Menurut Dientj Borman Rumampuk (1998:19), ada beberapa kriteria umum yang dapat dijadikan patokan dalam pemilihan media yaitu
1) Tujuan instruksional
Pemilihan media hendaknya dapat menunjang tujuan instruksional yang telah disusun. Media diperoleh berdasarkan apa tujuan pembelajarannya.
2) Validitas Media yang dipilih hendaknya valid, maksudnya media itu dapat digunakan untuk mencapai suatu hasil belajar yang sebaik-baiknya dan efektif.
3) Kualitas visual Hendaknya media yang dipilih itu sedapat mungkin kelihatan jelas, tepat dan disertai penjelasan yang berarti sebanyak mungkin sehingga dapat memberi kemampuan persepsi dan pengertian yang dimaksud. Dengan kata lain, media harus menarik dan direncanakan untuk dapat membuat gerak mata yang efektif. Media juga harus diberikan warna yang relevan dan menarik. 4)
Kualitas pendengaran
Suara yang menyertai media sorot dan media rekaman seharusnya sesuai dengan aslinya dan sedapat mungkin tepat dan suaranya bersih serta bebas dari gangguan-gangguan. 5)
Ciri-ciri respon Media yang dipilih harus dapat memberikan respon secara terbuka dari siswa agar guru dapat mengetahui apakah kegiatan belajar itu berhasil atau tidak.
6) Program yang terstruktur
Pemilihan media diusahakan supaya sejalan dengan program yang telah tersusun.
7) Kesesuaian dengan kehendak siswa Satu media dapat berhasil dengan baik dan efektif serta diterima oleh siswa apabila relevan dengan kehendak mereka. Media harus diurut untuk menghubungkan kebutuhan siswa terhadap pengalaman konkrit dan abstrak
8) Ketepatan waktu
Media yang harus dipilih harus cocok dengan waktu yang telah disediakan, agar kegiatan belajar tidak terhalang oleh hambatan waktu yang tidak cukup.
9) Karakter siswa Agar dapat mencapai hasil belajar yang optimal, hendaknya media yang dipilih disesuaikan dengan karakter siswanya seperti umur, gaya belajar dan sebagainya.
10) Mudah diperbaiki
Sebaiknya media yang dipilih adalah media yang tidak mudah rusak dan mudah diperbaiki.
11) Nilai praktis
Dalam memilih media, sebaiknya mempertimbangkan apakah media itu dapat dipakai tanpa alat-alat hardware, apakah media tersebut membutuhkan sejenis alat khusus tersebut membutuhkan tehnik dan keterampilan khusus. 12) Ketersediaan
Dalam memilih media, harus mempertimbangkan ketersediaan media tersebut.
13) Keusangan
Dalam hal ini, yang perlu dipertimbangkan adalah apakah media itu masih diproduksi atau tidak, atau telah ada alat baru yang lebih efektif dan efisien.
Jadi kriteria media tidak dilakukan asal-asalan saja, tetapi media mempunyai peranan yang sangat penting. Maka kriteria media dibuat agar siswa dapat terlibat secara aktif dan kreatif untuk dapat mengungkapkan gagasan- gagasan atau ide-ide untuk dituangkan dalam lembar kegiatan siswa. Siswa dapat berdiskusi secara terbuka, gembira tidak saling menguasai tetapi dapat saling membantu antara siswa yang satu dengan siswa yang lain dalam kelompok sehingga dalam proses pembelajaran dapat berjalan dengan baik dan lancar tercapai pada tujuan yang telah direncanakan.
e. Jenis-Jenis Media
Menurut Andre Rinanto (1982:21) jenis-jenis media yang digunakan dalam pembelajaran dapat dibedakan menjadi tiga jenis, yaitu media audio, media visual dan media audio visual. Masing-masing media tersebut memiliki kelebihan dan keterbatasan. Bentuk dari masing-masing media satu dengan yang lain berbeda, sehingga pemakai media dapat memilih bentuk yang sesuai dengan kebutuhannya.
1) Media Audio
Media audio adalah segala jenis media yang hanya bisa dinikmati dengan indra pendengar. Media audio sendiri berfungsi sebagai penyalur pesan audio dari sumber kepenerima pesan. Pesan dapat berupa lambang-lambang auditif verbal, non verbal, maupun kombinasinya. Kelebihan dari media audio adalah: meningkatkan komunikasi audio, mengembangkan kemampuan apresiasi dan imajinasi yang cocok untuk pembelajaran bahasa musik dan dapat mengatasi batasan ruang dan waktu. Kelemahan dari media audio adalah: hanya menggunakan medium audio saja, pengadaannya lebih mahal dan daya jangkaunya terbatas.
2) Media Visual Media visual adalah semua media yang bisa dinikmati oleh indera mata dan mampu menimbulkan rangsangan untuk berefleksi. Kelebihan dari media visual adalah: harganya murah, mudah didapat dan digunakan, dapat memperjelas suatu masalah, lebih realistik, dapat mengatasi keterbatasan ruang dan waktu. Kelemahan dari media visual adalah: hanya menggunakan medium saja, ukuran gambar sering kali kurang tepat untuk pembelajaran dalam kelompok besar, memerlukan ketersediaan sumber dan keterampilan serta kejelian guru dalam memanfaatkannya.
3) Media audio visual Media audio visual adalah semua media yang dapat dinikmati dengan menggunakan indera mata dan pendengaran. Kelebihan media audio visual adalah: harganya murah, mudah didapat, mudah digunakan, dapat memperjelas suatu masalah, lebih realistis, dapat membantu mengatasi keterbatasan pengamatan serta dapat mengatasi keterbatasan ruang dan waktu. Kelemahan audio visual adalah: ukuran gambar sering kali kurang tepat untuk pengajaran dalam kelompok besar, memerlukan ketersediaan sumber dan keterampilan dan kejelian guru untuk memanfaatkannya.
Dari uraian tentang jenis-jenis media, peneliti dapat menyimpulkan bahwa dalam proses pembelajaran jenis-jenis media juga sangat menentukan supaya proses pembelajaran berjalan sesuai yang diharapkan peserta didik, maka dipilih jenis media yang berhubungan dengan materi pembelajaran. Jenis media tidak harus mahal namun dapat terjangkau oleh guru dan lebih lagi agar mudah didapat dan guru dapat menggunakannya. Selain itu peserta didik dengan adanya media, mereka tidak hanya mendengarkan saja tetapi aktif dan terlibat di dalamnya.
f. Peranan Media dalam Pembelajaran Media sangat berperan dalam pembelajaran. Melalui media seperti gambar dan poster dapat membantu siswa untuk merangsang menemukan ide atau gagasan dalam kegiatan.
Tujuan mengajar di kelas bukan semata-mata transformasi pengetahuan, namun sebagai upaya pendidikan untuk menghasilkan manusia seutuhnya. Oleh karena itu guru harus memperhatikan hasil belajar yang langsung maupun tidak langsung. Hasil belajar yang langsung ialah hasil belajar yang sesuai dengan tujuan pengajaran yang ditetapkan. Sedangkan hasil belajar yang tidak langsung dapat dinyatakan dalam bentuk kemandirian, sikap sosial,daya kreatif siswa, dan kemampuan siswa untuk bersaing secara sehat. (Basuki:93)
Karena itu guru harus berusaha menumbuhkan peran serta aktif siswa dalam pelajaran yang diberikan. Namun upaya mengundang peran aktif ini sering kali terlambat oleh cara dan kemampuan guru dalam mengelola kelas dan keadaan pribadi siswa, seperti pemalu, tidak cukup keberanian, kurang gagasan dan takut gagal. Dalam hal ini media seperti gambar, poster, model, peta, permainan, film, rekaman video dapat membantu mengatasi hambatan tersebut.
Media dapat digunakan untuk merangsang diskusi diantara guru dengan siswa, dan antara siswa dengan siswa serta dapat membantu menemukan gagasan untuk mengawali kegiatan mengarang, bercerita, dan kegiatan kerja kelompok serta dapat dipakai sebagai sumber kegiatan belajar mandiri untuk melengkapi dan memperkaya pengetahuan.
Dengan menggunakan peta kota tempat tinggalnya, seorang siswa bisa bercerita tentang sekolah, rumah, dan tempat-tempat yang menarik perhatiannya di sepanjang jalan yang ia lewati setiap hari. Dengan bantuan peta, dengan cepat ia menunjukan jalan menuju pasar atau yang lain.
Jadi media sangat berperan dalam pembelajaran. Melalui media dapat merubah suasana, siswa dapat berdiskusi antara siswa dengan siswa dan siswa dengan guru. Siswa dapat menjawab pertayaan dengan media yang digunakan dan tentunya dekat dengan siswa.
2. Pengertian Pembelajaran
Pembelajaran adalah proses interaksi peserta didik dengan pendidik sebagai sumber belajar pada suatu lingkungan belajar. Dengan kata lain, pembelajaran merupakan proses untuk membantu peserta didik agar belajar dengan baik
Menurut Gagne and Briggs (1979) dalam Wens Tanlain (2007:24), pembelajaran adalah suatu rangkaian kejadian yang mempengaruhi siswa sedemikian rupa, sehingga proses belajarnya berlangsung dengan mudah. English
(1959) dalam Wens Tanlain (2007:24) juga menambahkan bahwa
and English dalam pembelajaran adalah penyajian pengetahuan secara sistematik pada orang lain.
Jadi, pembelajaran adalah proses penyajian pengetahuan secara sistematik oleh pendidik pada para peserta didik sedemikian rupa sehingga proses pembelajaran berlangsung dengan mudah dan tujuannya tercapai. Macam-macam metode pembelajaran seperti a) Metode ceramah : metode