6, Fitting Model Semivariogram Teoritis dengan Menggunakan softfrare
Vol. 6 No. 2 Juli 2010
JURNAL MIPA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS BENGKULU
G
rssN 0216-2393
MXEr$
Vol.6No.2Juli2010
JURNAL MIPA
Cakupan Jumal tlrniah Gradien meliputi artikel ilmiah hasil penelitian dalam bidang Matematika,
Fisika, Kimia dan Biologi. Jurnal ini terbit pertama kali pada tahun 2005 dengan frekuensi
penerbitan dua kali setahun yaitu pada bulan januari dan
juli.
Pembina
DekanFMIPAUnib
Ketua Redalisi
Suhendra, S.Si, M.T
Sekretaris Redaksi
Eka Anggas4 S.Si, M.Si
Bendahara Redalai
Supiyati, S.Si, M.Si
Anggota
Sipriadi, S.Si
Yulian Fauzi, S.Si, M.Si
Syamsul Bahri, S.Si, M.Si
Dewan Penyunting
Prof. Siti Saknah (Unand)
Prof. Dahyar Arbain (Unand)
Dr. Hilda Zukifli,DEA (Unsri)
Dr. Gede Bayu Suparta (UGM)
Imam Rusmana, Ph.D (IPB)
Dr. Mudin Simanuhuruk (UNIB)
Dr. rer.nat. Totok Eka Suharto, MS (Unib)
Dr. Agus Martono MHP, DEA (Unib)
Choirul Muslim, Ph. D (Unib)
Dr. Sigit Nugroho (Unib)
Dra. Rida Samdara, M.S (Unib)
AlamatRedalsi:
Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Bengkulu
Gedung T, Jl. W.R. Supratrnan 38371 Bengkulu TelpiFax. {0736)20919
www. gradienfr n ipaunib.wordpress. com
lssN 0216.2393
GRAB,TET$
Vol. 6 No.2 Juli2010
JURNAL MIPA
DAFTAR ISI
I
i
Fisika
1. Tinjauan
Respon Medan Elektromagnetik Dengan Metoda Very Low
Frequency (vLF) Di Daerah Panas Bumi, Jaboi, Sabang(Muhammad Isa)
560-565
Kimia
2. Pembuatan dan Karakterisasi poli Asam Laklat (Irfan Gu*ian)
3. Bioassay Br ine shr imp Menggunakan Ar temia s alinn Leach p zdaBkstrak
4.
566-572
Daun Tanaman say'uran Yang Mengandung Flavonoid(Devi Ratnawati)
Pengaruh Konsentrasi PrekursorTerhadap Morfologi Dan Ukuran)
573-576
Nanokistal ZnO (hvi Maryanti)t
577-579
Matematika
5.
6,
_
7.
Upaya Peningkatan Proses Belajar Mahasiswa pada Mata Kutiah
Struktur Aljabar I Melalui Pendekatan Teori Apos Berbasis
Komputer (Zulfia Memi Mayasari)
Fitting Model Semivariogram Teoritis dengan Menggunakan softfrare
Geostatistics for the Environmental sciences l/ersiong (GS.g)
{Fachri Faisat)
Pendugaan Regresi Sequensial Untuk Kasus
Multikoline ar Q,{urul Astaty
Yensy)
580-584
585-589
590-s97
Biologi
8. Frekuensi Infeksi cacing Perut Mengancam
Kesehatan Generasi
Penerus Bangsa (Marisadonna As teria)
9. Pertumbuhan Tulang Ekstrernitas Fetus Mencit (Mus Musculus )
l0
Swiss Webster Setelah DiberiPerlakuan Dengan UmbiGadung
(Dioscorea Hispida ) Dennst Kering (Abdul
Dermatoglifi Ujung dan Telapak Tangan penderita Buta Warna
Kadir)
598-603
604407
(Studi Kasus Mahasiswa Baru Universitas Andalas Angkafan 2005)
(Zayadi Zainuddrn)
608-6r
r
Jumal Gradien Vol.6 No.2 ,.uli 2010
:577-579
Penganrh Konsentrasi prekursor Terhad
ap Morfologi
Dan Ukuran Nanokris ta| ZnO
v
lrr
t€a
\I
d
Evi Maryanti
Cr
tEr
Jurusan Kimia, Fokurtas Mare.notika,don
lrmu pengetahuan^Arom, rJniversiras
Bengkuru
+Corresponding
author e_mail : vi'iimh0@sahoo.
etr
com
bE
lr
Diterima I8 Juji20l0Disetujui 30
Juli 2010
Abstrak - Nanokristal ZrO
ta
prekursor Nanokristar Zno
Hm#ffiL'f,*1Hfflifs';*":;r*;":r,s::,lT:Tiio o,Ji,r-ii,-o;ffiAr*.tr#?.xT
i4"';;;'ffi';,,."ffasi
ffi,iffi:'ilffio,ffim:';IH#fi.ff:
d-100 *M;i4 g jam. Kmaktuis^li.rgroortar
''il
XRD dan sEM menunjukkan
diryt":
?..0.t mrtalri* ar,
9*.i
a*guo
prekursor' Nanokristal dengan
meningkatnya koasentrasi
derajat nistariritaJ-arn shukrur rrista"i.il*i'Liu,
te.uaii.'a1ryq{ pada depisisi'menggunakan
konsenhasi prekursor
tr
ditumbuhkan di atas subshat
konsentrasi prekursor 1 mM, 10
adanva peningkatan ukuran
100 mM aengan
ukur; miurr
-
ffi:ff.lllrf?.1hffi,*a*.oi"t"l1Ial,'ortu
Kata Kunci : Nanokristar
l.
Material semftonduktor berskala nano
l-dimensi seperti
nanowires, nonorods, nanotubes, narcbelt
ini
dan
ini memiliki poteosiyang
besar dalam aplikasi divais nano
[2,9J. Banyak
p".*luun
telah dilakukan untuk mensintesis
semikonduktor berskala nano l-dimensi
satunya adalahZnO.
material
ini dan salah
menarik
seperti pada solar sel, pelapis kouduktif
fansparan, sensor gas, serta material
elektro dan
fisika dan kimia
srrukrur nano
vrr*';*
hampir seragam pada sumbu-c.
sangar berpotenii se6agai material
Berbagai metode sintesis secara
untuk
l-dimens,*ffi":lilHJ;:
J,ffil
metoda fasa uap seperti evaporasi
termal, deposisi uap
kimiq deposisi fasa uap logam.organik
frraOCvo;
elekkodeposisi serta metoda larutan
seperti sintesis sol_
gel, deposisi laruian, sintesis
hidrotermal,
,r**
mikoemulsi, serta penumbuhan langsung
pada larutan
alkohol-berait [5,7,10]. Metoda fasa
uap
biasanya
&
be
f,
d{
iE
&
&
menggunakan sistem ruang hampa .(vacum
system),
peralatan canggifu dan suhu
tinggi. Hal ini berlawanan
dengan metoda larutan yang sederhana
dan berbiava
rendah.
Ada banyak publikasi mengenai penumbuhan
ZnO
dengan struktur natro. menggunakan
metoda larutan.
u
d
x
ti
d
.t
Salah satunya adalah yang dilaporkan
oleh Sugunan el aL
mengenai studi peranan heksamin pada
pertumbuhan
nanowires ZnO melalui rute hidrotermal,
di mana
ditru{ukkaa bahwa heksamin berfungsi
sebagai molekul
Secara khusus, ZnO mempunyai
banyak aplikasi yang
[lJr7].
trtstatinitas
;.r;i.kistar
banyak menarik perhatian
karena sifat elektronik, optik dan
mekaniknya yang unik
sehingga menjadikan material
fofoluminesen
*rtu
Zno, prekursor, Drrajat Kristatinitas,
struktur Kristal
pendahuluan
nanoflowers, akhir-akhir
600 nm
&
pengontrol bentuk dengan menutupi
secara selektif
bidang kistalografi non polar dari
yi
kristal ZnO
al.
[6].
et
H
tr
E
telah berhasil mensintesis nanorods
ZnO dengan
susunao teratur menggunakan metoda
chemical
D
deposition pada suhu rendah
[9]. Selain itu juga telah
disintesis nanorods ZaO yang ditumbuhk.o
paau ,rb.t at
gelas ITO (ndiun Tin Oxide)
)r
bath
menggunakan metoda
deposisi larutan [10].
k
&
d
r
((
Pada paper ini, penulis melapo*an
pengaruh konsentrasi
pekursor terhadap morfologi
dan ukuran nanomaterial
ZnO yeurrg disintesis menggunakan metoda
deposisi
sl
h
Evi Maryanti / Jurnal Gradien Vol. 6 No. 2 Juli 2010
T
:
577-579
larutan kimia (CSD) pada substrat glas ITO pada waktu
reaksi yang sama=
G
ZnO 100
mM,OV/m,8"hm
g
2. ilIetoda Penelitian
c
o
c
Zno
10
mM,0 V/m,
I
Jam
Nanokristal ZnO pada penelitian ini ditumbuhkan pada
substrat gelas ITO menggunakan metoda deposisi larutan.
Gelas ITO yang digunakan sebagai substrat dicuci
terlebih dahulu dengan ulhasonik menggunakan aseton,
etanol dan aqua bidestilata selama 20 menit secara
berturut-turut. Pada metoda ini meliputi pembuatan
hlrt"l I
Zhk Nitrat Heksahidrat [ZI(NO3)2.6H2O,
kemunrian 9E %fi dan metenamin (CoHrzNt, 99+ o/o)
&ngan konsentrasi I mM, 10 mM dan 100 mM.
h"e* I
*kan I
Larutan Zn(NO)2.6H2O dan metenamin
masi
I
dengan rasio
,otrn
I
berukuran (14 cm
rbu-c.
I
dicelupkan ke dalam laruta4 bejana ditutup rapat dan
larutan berair
tZnol
1
(C6H12Na)
1:I dimasukkan ke dalam bejana gelas yang
x6
dipanaskan pada suhu
cm x 2 cm). Kemudian substrat
90 oC selama 8 jam.
Sintesis
I mM,
10 mM
dilakukan pada berbagai konsentrasi yaitu
dan 100 mM. Film tipis yang dihasilkan kemudian dicuci
dengan aquabidest dan dikeringkan pada suhu kamar.
isn),
man
Untuk mengidentifikasi stuktur dan fasa kistalin, pola
iaya
difraksi sinar-X direkam paCa suatu sistem difraksi sinar-
X
(PANalytical PW 3373) dengan sumber radiasi Cu-
Kc, 40 kV dan 30 mA. Morfologi permukaan sampel dan
m
tuI
dishibusi ukuran histal diobservasi
menggunakan
Scanning Electron Miuoscope (SEM) JSM 6360.
oI-
atul
krl
hoses sintesis dilakukan pada berbagai
[if
prekursor. Hal
et
nn
dt
&
at
h
Dari hasil
karakterisasi menggunakan XRD, terlihat
bahwa pada berbagai konsenfasi prekursor, pola XRD
yang
dihasilkan
bahwa se,nyawa ymg
terdeposisi pada subskat gelas ITO merupakan ZnO
dengaa skuktur wudzit heksagonal. Munculnya puncak-
di 20 -
(Gambar
rI
konsentrasi
dilakukan untuk melihat perubahan
morfologi dan ukuran dari kristal ZnO ymg disintesis.
puncak
Ei
ini
l)
31,57';34,31o; 36,13o; 47,28"; 56,46'
yang sesuai dengan pola di&aktogram
staodar dari ZnA pada JCPDS No.
konstanta kisi a = 3,25
A
dan c
3Gl45l
= 5,21 [.(20)
15 50 55 60 65
70
20()
Gambar 1. Fola difraksi ZnO pada berbagai konsenhasi
prekursor dengan waku deposisi selama 8
jam.
Dari pola difraksi tersebut di atas, tidak
puncak-puncak karakteristik
dui
tertilratnya
pengotor menunjul*an
bahwa senyawa yang disintesis murni fasa ZnO. puncak-
puncak difraksi yang tajam menunjukkan laistalinitas
yang baik dari kristal yang telah disintesis. Adanya
perbedaan intensitas relatif antara pola difralai senyatya
hasil sintesis dengan pola difraki standar dari material
ZnO ruah disebabkan oleh orientasi dan distribusi dari
kistal-kristal ZnO pada permukaan subshat [5].
Berdasarkan pola difraksi pada Gambar I dapal dilihat
adanya peningkatan htoositas puncak difiaksi dengan
meningkatnya konsentrasi gekursor yang digunakan.
Pada konsenhasi prekursor mM, terlihat intensitas
I
puncak refleksi (100) yang rendah menunjukkan bahwa
lristal ZnO yang dihasilkan masih bersifat amorf atau
kistal yang rendah. Pada
konsenhasi prekursor l0 mM, terlihat puncak refleksi
(100), (101) dengan intensitas yang cukup tinggi
mempunyai kerapaf.m
3. Ilasil dan Pembahasan
hm
20 25 30 35 {0
dengan
meskipuu puncak refleksi (002) menunjukkan intensitas
yang masih rendah. Tetapi pada konsentrasi prekunor
100
mM
intensitas puncak refleksi (002) mengalami
peningkatan sedangkan puncak refleksi lairmya hampir
tidak mengalami perubahan seperti pada komenfiasi
prekursor 10 mM.
Pemyataan adanya pengaruh konsentrasi prekursor
terhadap pertumtruhan
kistal ZnO juga didukung
hasil karakterisasi menggunakan Scanning
oleh
Electron
Microscope (SEM) yang telah dilakukan seperti terlihat
pada Gambar 2.
n
578
Evi Maryanti / Jurnal Gradien Vol. 6 No. 2 iuli 2010
:
577-579
ZnO yang ditunjukkan dengan te{adinya peningkatan
ffiffiffiffi
tt
Gambar 2. Foto SEM dari nanomaterial ZnO dengan
perbedaan konsentrasi preciinor dengan
waktu deposisi 8 jam. (a) I mM; (b) l0 mM;
(c) 100 mM.
Gambar 2 memperlihatkan adanya perbedaan bentuk dan
ukuran dari
kistal
kistai.
SEM. Kristal ZnO yarl,g menunjukkan struktur, distribusi
deposisi menggunakan konsentrasi prekursor 100 mM.
5. Daftar Pustaka
[1] I{o, G.W., &
Wong, A.S.W. Q007), One srep
solution synthesis toward ultra-thin and unifonn
single-crystalline ZnO nanowires , Appl. phys.
457-462.
[2]
[4]
lebih dominan daripada sumbu-c yang juga
[5]
yang dihasilka\ ruta-tata berukuran 600 nm
t6]
Secara umum, ukuran dari
kistal ZnO menjadi lebih
besar dengan meningkatnya konsentrasi prekursor. Hal
ini menandakan bahwa konsentrasi prekumor merupakan
&ktor rrentilg yang mempengaruhi ukuran dan morfolpgi
dari kistal, disebabkan oleh difirsi kitis dari monomermonomer, keterbatasan pertumbuhan, kondisi
pengendapan dan kekuatan ionik pada proses ageing serta
tegangatr antar muka [8,10].
4. Kesimpulan
Dan perelitian yang telah dilakukan dapat
ditarik
kesimpulan bahwa peningkakn konsentrasi prekursor
dapat meningkatkan ukuran datr kistalinitns dari kristal
579
Morkoc,
H.
(2005),
A
[7]
I81
[0]
lo
lr
ttr
r!
I
d
L
t
1F
Square.
LI
Peng,
W, Qu, S., Cong, C., &
Wang, Z. (2006),
Synthesis and shuctures of morphology-conholled
ZnO nano and microcrystals, Cryst. Growth Des., 6
(6), l5r8-r522.
Sugunan, A., Warad H.C., Boman, M. (2006), Zinc
oxide nanowires
in
chemical bath on seeded
J. Sol-Gel Sci. Techn.,
39,49-s6.
Vayssiereg L. (2003), Growth of arrayed nanorods
and nanowires ofZno from aqueous solutions, ldy.
Mater., 15 (5), March 4.
Vayssieres, L. (2004), On the design of advanced
metal oxide nanomaterials, Int. J. Nanotechnol., l,
t-41.
[9]
I
v. 20.1 database, (1998), JC?DSInternational Center for Dffiaction Dala, Newtown
PCPDFWIN
substrates: role ofhexamine,
dan sesuai dengan pola difraksi yang dihasilkan (Gambar
l).
&
98, 04r301.
dengan
orientasi pada sumbu-c lebih dominan daripada sumbu-a
Cryst. Growth, 49, 541-546.
Comprehensive
review of Zno materials and devices, J. Appl. plrys.,
tinggi tinggi daripada puncak (002).
masih terdapat perbedaaa ukuran diameter kistal. Kristal
-I
Ozgur, U., Alivov, Y.I., Liu, C., Teke, A.,
Reshchikov, M.A., Dogan, S., Avruti4 V., Cho,
S.J.,
ditunjukkan pada pola di&aksi dimana puncak (100) lebih
seragam dan struktur heksagonal jelas terlihat meskipun
Iwenagq H., Yoshie, T,, Yamaguchi, T., & Shibala,
Cds crystals,
sekitar 200-300 nm, namun orientasi kristal belum
seragam. fuah pertumbuhan kistal pada sumbu-a masih
mM, kistalinitas dari
kistal ZnO meningkat dengan bentuk kistal yang
A,86,
N. (1980), Eflects of electric field on the growth of
[3]
Pada konsentiasi prekursor 100
dapat
ukuran dan orientasi kistal yang s€ragam terjadi pada
Hal ini juga didukung oleh data pola difraksi sinar-X
yang telah dibahas sebelumnya (Gambar l). pada
konsentrasi prekursor l0 mM, kistal ZnO telah
be$entuk heksagonal dan seragam dengan diameter
telah
juga
kristal pada sumbu-c yang ditunjukkan oleh mikrograf
I
diameter 25-30 nm serta orientasi juga belum seragam.
Perbedaan konsenhasi prekursor
nenyebabkan perbedaan morfologi kr.istal serta orientasi
ZnO yang dihasilkaa. Pada konsentrasi
mM, kristal ZnO yatg dihasilkan belum
menunjukkan kristalinitas yang baik dimana bentuk
struklur belum heksagonal, ukuran kistal dengan
prekursor
mtemitas pola difraksi XRD, dan peningkatan diamekr.
Yi, S.H., Choi, S.K., Jang, J.M., Kim, J.A., Jung,
W.G. (2007), Low-temperature growth of ZnO
nanorods by chemical bath deposition, J. Colloid
Interjace Sci, 3 13, 7 A5-7 10.
Yang, J., Lang, J., Yang, L., Zhang, Y., Wang, D.,
Fan, H., Liu, H., Wang, Y & GAo, M. (2008), Lowtemperature growth and optical properties of ZnO
nanorods,
J Allays Conp.,
450, 521-524.
,T
JURNAL MIPA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS BENGKULU
G
rssN 0216-2393
MXEr$
Vol.6No.2Juli2010
JURNAL MIPA
Cakupan Jumal tlrniah Gradien meliputi artikel ilmiah hasil penelitian dalam bidang Matematika,
Fisika, Kimia dan Biologi. Jurnal ini terbit pertama kali pada tahun 2005 dengan frekuensi
penerbitan dua kali setahun yaitu pada bulan januari dan
juli.
Pembina
DekanFMIPAUnib
Ketua Redalisi
Suhendra, S.Si, M.T
Sekretaris Redaksi
Eka Anggas4 S.Si, M.Si
Bendahara Redalai
Supiyati, S.Si, M.Si
Anggota
Sipriadi, S.Si
Yulian Fauzi, S.Si, M.Si
Syamsul Bahri, S.Si, M.Si
Dewan Penyunting
Prof. Siti Saknah (Unand)
Prof. Dahyar Arbain (Unand)
Dr. Hilda Zukifli,DEA (Unsri)
Dr. Gede Bayu Suparta (UGM)
Imam Rusmana, Ph.D (IPB)
Dr. Mudin Simanuhuruk (UNIB)
Dr. rer.nat. Totok Eka Suharto, MS (Unib)
Dr. Agus Martono MHP, DEA (Unib)
Choirul Muslim, Ph. D (Unib)
Dr. Sigit Nugroho (Unib)
Dra. Rida Samdara, M.S (Unib)
AlamatRedalsi:
Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Bengkulu
Gedung T, Jl. W.R. Supratrnan 38371 Bengkulu TelpiFax. {0736)20919
www. gradienfr n ipaunib.wordpress. com
lssN 0216.2393
GRAB,TET$
Vol. 6 No.2 Juli2010
JURNAL MIPA
DAFTAR ISI
I
i
Fisika
1. Tinjauan
Respon Medan Elektromagnetik Dengan Metoda Very Low
Frequency (vLF) Di Daerah Panas Bumi, Jaboi, Sabang(Muhammad Isa)
560-565
Kimia
2. Pembuatan dan Karakterisasi poli Asam Laklat (Irfan Gu*ian)
3. Bioassay Br ine shr imp Menggunakan Ar temia s alinn Leach p zdaBkstrak
4.
566-572
Daun Tanaman say'uran Yang Mengandung Flavonoid(Devi Ratnawati)
Pengaruh Konsentrasi PrekursorTerhadap Morfologi Dan Ukuran)
573-576
Nanokistal ZnO (hvi Maryanti)t
577-579
Matematika
5.
6,
_
7.
Upaya Peningkatan Proses Belajar Mahasiswa pada Mata Kutiah
Struktur Aljabar I Melalui Pendekatan Teori Apos Berbasis
Komputer (Zulfia Memi Mayasari)
Fitting Model Semivariogram Teoritis dengan Menggunakan softfrare
Geostatistics for the Environmental sciences l/ersiong (GS.g)
{Fachri Faisat)
Pendugaan Regresi Sequensial Untuk Kasus
Multikoline ar Q,{urul Astaty
Yensy)
580-584
585-589
590-s97
Biologi
8. Frekuensi Infeksi cacing Perut Mengancam
Kesehatan Generasi
Penerus Bangsa (Marisadonna As teria)
9. Pertumbuhan Tulang Ekstrernitas Fetus Mencit (Mus Musculus )
l0
Swiss Webster Setelah DiberiPerlakuan Dengan UmbiGadung
(Dioscorea Hispida ) Dennst Kering (Abdul
Dermatoglifi Ujung dan Telapak Tangan penderita Buta Warna
Kadir)
598-603
604407
(Studi Kasus Mahasiswa Baru Universitas Andalas Angkafan 2005)
(Zayadi Zainuddrn)
608-6r
r
Jumal Gradien Vol.6 No.2 ,.uli 2010
:577-579
Penganrh Konsentrasi prekursor Terhad
ap Morfologi
Dan Ukuran Nanokris ta| ZnO
v
lrr
t€a
\I
d
Evi Maryanti
Cr
tEr
Jurusan Kimia, Fokurtas Mare.notika,don
lrmu pengetahuan^Arom, rJniversiras
Bengkuru
+Corresponding
author e_mail : vi'iimh0@sahoo.
etr
com
bE
lr
Diterima I8 Juji20l0Disetujui 30
Juli 2010
Abstrak - Nanokristal ZrO
ta
prekursor Nanokristar Zno
Hm#ffiL'f,*1Hfflifs';*":;r*;":r,s::,lT:Tiio o,Ji,r-ii,-o;ffiAr*.tr#?.xT
i4"';;;'ffi';,,."ffasi
ffi,iffi:'ilffio,ffim:';IH#fi.ff:
d-100 *M;i4 g jam. Kmaktuis^li.rgroortar
''il
XRD dan sEM menunjukkan
diryt":
?..0.t mrtalri* ar,
9*.i
a*guo
prekursor' Nanokristal dengan
meningkatnya koasentrasi
derajat nistariritaJ-arn shukrur rrista"i.il*i'Liu,
te.uaii.'a1ryq{ pada depisisi'menggunakan
konsenhasi prekursor
tr
ditumbuhkan di atas subshat
konsentrasi prekursor 1 mM, 10
adanva peningkatan ukuran
100 mM aengan
ukur; miurr
-
ffi:ff.lllrf?.1hffi,*a*.oi"t"l1Ial,'ortu
Kata Kunci : Nanokristar
l.
Material semftonduktor berskala nano
l-dimensi seperti
nanowires, nonorods, nanotubes, narcbelt
ini
dan
ini memiliki poteosiyang
besar dalam aplikasi divais nano
[2,9J. Banyak
p".*luun
telah dilakukan untuk mensintesis
semikonduktor berskala nano l-dimensi
satunya adalahZnO.
material
ini dan salah
menarik
seperti pada solar sel, pelapis kouduktif
fansparan, sensor gas, serta material
elektro dan
fisika dan kimia
srrukrur nano
vrr*';*
hampir seragam pada sumbu-c.
sangar berpotenii se6agai material
Berbagai metode sintesis secara
untuk
l-dimens,*ffi":lilHJ;:
J,ffil
metoda fasa uap seperti evaporasi
termal, deposisi uap
kimiq deposisi fasa uap logam.organik
frraOCvo;
elekkodeposisi serta metoda larutan
seperti sintesis sol_
gel, deposisi laruian, sintesis
hidrotermal,
,r**
mikoemulsi, serta penumbuhan langsung
pada larutan
alkohol-berait [5,7,10]. Metoda fasa
uap
biasanya
&
be
f,
d{
iE
&
&
menggunakan sistem ruang hampa .(vacum
system),
peralatan canggifu dan suhu
tinggi. Hal ini berlawanan
dengan metoda larutan yang sederhana
dan berbiava
rendah.
Ada banyak publikasi mengenai penumbuhan
ZnO
dengan struktur natro. menggunakan
metoda larutan.
u
d
x
ti
d
.t
Salah satunya adalah yang dilaporkan
oleh Sugunan el aL
mengenai studi peranan heksamin pada
pertumbuhan
nanowires ZnO melalui rute hidrotermal,
di mana
ditru{ukkaa bahwa heksamin berfungsi
sebagai molekul
Secara khusus, ZnO mempunyai
banyak aplikasi yang
[lJr7].
trtstatinitas
;.r;i.kistar
banyak menarik perhatian
karena sifat elektronik, optik dan
mekaniknya yang unik
sehingga menjadikan material
fofoluminesen
*rtu
Zno, prekursor, Drrajat Kristatinitas,
struktur Kristal
pendahuluan
nanoflowers, akhir-akhir
600 nm
&
pengontrol bentuk dengan menutupi
secara selektif
bidang kistalografi non polar dari
yi
kristal ZnO
al.
[6].
et
H
tr
E
telah berhasil mensintesis nanorods
ZnO dengan
susunao teratur menggunakan metoda
chemical
D
deposition pada suhu rendah
[9]. Selain itu juga telah
disintesis nanorods ZaO yang ditumbuhk.o
paau ,rb.t at
gelas ITO (ndiun Tin Oxide)
)r
bath
menggunakan metoda
deposisi larutan [10].
k
&
d
r
((
Pada paper ini, penulis melapo*an
pengaruh konsentrasi
pekursor terhadap morfologi
dan ukuran nanomaterial
ZnO yeurrg disintesis menggunakan metoda
deposisi
sl
h
Evi Maryanti / Jurnal Gradien Vol. 6 No. 2 Juli 2010
T
:
577-579
larutan kimia (CSD) pada substrat glas ITO pada waktu
reaksi yang sama=
G
ZnO 100
mM,OV/m,8"hm
g
2. ilIetoda Penelitian
c
o
c
Zno
10
mM,0 V/m,
I
Jam
Nanokristal ZnO pada penelitian ini ditumbuhkan pada
substrat gelas ITO menggunakan metoda deposisi larutan.
Gelas ITO yang digunakan sebagai substrat dicuci
terlebih dahulu dengan ulhasonik menggunakan aseton,
etanol dan aqua bidestilata selama 20 menit secara
berturut-turut. Pada metoda ini meliputi pembuatan
hlrt"l I
Zhk Nitrat Heksahidrat [ZI(NO3)2.6H2O,
kemunrian 9E %fi dan metenamin (CoHrzNt, 99+ o/o)
&ngan konsentrasi I mM, 10 mM dan 100 mM.
h"e* I
*kan I
Larutan Zn(NO)2.6H2O dan metenamin
masi
I
dengan rasio
,otrn
I
berukuran (14 cm
rbu-c.
I
dicelupkan ke dalam laruta4 bejana ditutup rapat dan
larutan berair
tZnol
1
(C6H12Na)
1:I dimasukkan ke dalam bejana gelas yang
x6
dipanaskan pada suhu
cm x 2 cm). Kemudian substrat
90 oC selama 8 jam.
Sintesis
I mM,
10 mM
dilakukan pada berbagai konsentrasi yaitu
dan 100 mM. Film tipis yang dihasilkan kemudian dicuci
dengan aquabidest dan dikeringkan pada suhu kamar.
isn),
man
Untuk mengidentifikasi stuktur dan fasa kistalin, pola
iaya
difraksi sinar-X direkam paCa suatu sistem difraksi sinar-
X
(PANalytical PW 3373) dengan sumber radiasi Cu-
Kc, 40 kV dan 30 mA. Morfologi permukaan sampel dan
m
tuI
dishibusi ukuran histal diobservasi
menggunakan
Scanning Electron Miuoscope (SEM) JSM 6360.
oI-
atul
krl
hoses sintesis dilakukan pada berbagai
[if
prekursor. Hal
et
nn
dt
&
at
h
Dari hasil
karakterisasi menggunakan XRD, terlihat
bahwa pada berbagai konsenfasi prekursor, pola XRD
yang
dihasilkan
bahwa se,nyawa ymg
terdeposisi pada subskat gelas ITO merupakan ZnO
dengaa skuktur wudzit heksagonal. Munculnya puncak-
di 20 -
(Gambar
rI
konsentrasi
dilakukan untuk melihat perubahan
morfologi dan ukuran dari kristal ZnO ymg disintesis.
puncak
Ei
ini
l)
31,57';34,31o; 36,13o; 47,28"; 56,46'
yang sesuai dengan pola di&aktogram
staodar dari ZnA pada JCPDS No.
konstanta kisi a = 3,25
A
dan c
3Gl45l
= 5,21 [.(20)
15 50 55 60 65
70
20()
Gambar 1. Fola difraksi ZnO pada berbagai konsenhasi
prekursor dengan waku deposisi selama 8
jam.
Dari pola difraksi tersebut di atas, tidak
puncak-puncak karakteristik
dui
tertilratnya
pengotor menunjul*an
bahwa senyawa yang disintesis murni fasa ZnO. puncak-
puncak difraksi yang tajam menunjukkan laistalinitas
yang baik dari kristal yang telah disintesis. Adanya
perbedaan intensitas relatif antara pola difralai senyatya
hasil sintesis dengan pola difraki standar dari material
ZnO ruah disebabkan oleh orientasi dan distribusi dari
kistal-kristal ZnO pada permukaan subshat [5].
Berdasarkan pola difraksi pada Gambar I dapal dilihat
adanya peningkatan htoositas puncak difiaksi dengan
meningkatnya konsentrasi gekursor yang digunakan.
Pada konsenhasi prekursor mM, terlihat intensitas
I
puncak refleksi (100) yang rendah menunjukkan bahwa
lristal ZnO yang dihasilkan masih bersifat amorf atau
kistal yang rendah. Pada
konsenhasi prekursor l0 mM, terlihat puncak refleksi
(100), (101) dengan intensitas yang cukup tinggi
mempunyai kerapaf.m
3. Ilasil dan Pembahasan
hm
20 25 30 35 {0
dengan
meskipuu puncak refleksi (002) menunjukkan intensitas
yang masih rendah. Tetapi pada konsentrasi prekunor
100
mM
intensitas puncak refleksi (002) mengalami
peningkatan sedangkan puncak refleksi lairmya hampir
tidak mengalami perubahan seperti pada komenfiasi
prekursor 10 mM.
Pemyataan adanya pengaruh konsentrasi prekursor
terhadap pertumtruhan
kistal ZnO juga didukung
hasil karakterisasi menggunakan Scanning
oleh
Electron
Microscope (SEM) yang telah dilakukan seperti terlihat
pada Gambar 2.
n
578
Evi Maryanti / Jurnal Gradien Vol. 6 No. 2 iuli 2010
:
577-579
ZnO yang ditunjukkan dengan te{adinya peningkatan
ffiffiffiffi
tt
Gambar 2. Foto SEM dari nanomaterial ZnO dengan
perbedaan konsentrasi preciinor dengan
waktu deposisi 8 jam. (a) I mM; (b) l0 mM;
(c) 100 mM.
Gambar 2 memperlihatkan adanya perbedaan bentuk dan
ukuran dari
kistal
kistai.
SEM. Kristal ZnO yarl,g menunjukkan struktur, distribusi
deposisi menggunakan konsentrasi prekursor 100 mM.
5. Daftar Pustaka
[1] I{o, G.W., &
Wong, A.S.W. Q007), One srep
solution synthesis toward ultra-thin and unifonn
single-crystalline ZnO nanowires , Appl. phys.
457-462.
[2]
[4]
lebih dominan daripada sumbu-c yang juga
[5]
yang dihasilka\ ruta-tata berukuran 600 nm
t6]
Secara umum, ukuran dari
kistal ZnO menjadi lebih
besar dengan meningkatnya konsentrasi prekursor. Hal
ini menandakan bahwa konsentrasi prekumor merupakan
&ktor rrentilg yang mempengaruhi ukuran dan morfolpgi
dari kistal, disebabkan oleh difirsi kitis dari monomermonomer, keterbatasan pertumbuhan, kondisi
pengendapan dan kekuatan ionik pada proses ageing serta
tegangatr antar muka [8,10].
4. Kesimpulan
Dan perelitian yang telah dilakukan dapat
ditarik
kesimpulan bahwa peningkakn konsentrasi prekursor
dapat meningkatkan ukuran datr kistalinitns dari kristal
579
Morkoc,
H.
(2005),
A
[7]
I81
[0]
lo
lr
ttr
r!
I
d
L
t
1F
Square.
LI
Peng,
W, Qu, S., Cong, C., &
Wang, Z. (2006),
Synthesis and shuctures of morphology-conholled
ZnO nano and microcrystals, Cryst. Growth Des., 6
(6), l5r8-r522.
Sugunan, A., Warad H.C., Boman, M. (2006), Zinc
oxide nanowires
in
chemical bath on seeded
J. Sol-Gel Sci. Techn.,
39,49-s6.
Vayssiereg L. (2003), Growth of arrayed nanorods
and nanowires ofZno from aqueous solutions, ldy.
Mater., 15 (5), March 4.
Vayssieres, L. (2004), On the design of advanced
metal oxide nanomaterials, Int. J. Nanotechnol., l,
t-41.
[9]
I
v. 20.1 database, (1998), JC?DSInternational Center for Dffiaction Dala, Newtown
PCPDFWIN
substrates: role ofhexamine,
dan sesuai dengan pola difraksi yang dihasilkan (Gambar
l).
&
98, 04r301.
dengan
orientasi pada sumbu-c lebih dominan daripada sumbu-a
Cryst. Growth, 49, 541-546.
Comprehensive
review of Zno materials and devices, J. Appl. plrys.,
tinggi tinggi daripada puncak (002).
masih terdapat perbedaaa ukuran diameter kistal. Kristal
-I
Ozgur, U., Alivov, Y.I., Liu, C., Teke, A.,
Reshchikov, M.A., Dogan, S., Avruti4 V., Cho,
S.J.,
ditunjukkan pada pola di&aksi dimana puncak (100) lebih
seragam dan struktur heksagonal jelas terlihat meskipun
Iwenagq H., Yoshie, T,, Yamaguchi, T., & Shibala,
Cds crystals,
sekitar 200-300 nm, namun orientasi kristal belum
seragam. fuah pertumbuhan kistal pada sumbu-a masih
mM, kistalinitas dari
kistal ZnO meningkat dengan bentuk kistal yang
A,86,
N. (1980), Eflects of electric field on the growth of
[3]
Pada konsentiasi prekursor 100
dapat
ukuran dan orientasi kistal yang s€ragam terjadi pada
Hal ini juga didukung oleh data pola difraksi sinar-X
yang telah dibahas sebelumnya (Gambar l). pada
konsentrasi prekursor l0 mM, kistal ZnO telah
be$entuk heksagonal dan seragam dengan diameter
telah
juga
kristal pada sumbu-c yang ditunjukkan oleh mikrograf
I
diameter 25-30 nm serta orientasi juga belum seragam.
Perbedaan konsenhasi prekursor
nenyebabkan perbedaan morfologi kr.istal serta orientasi
ZnO yang dihasilkaa. Pada konsentrasi
mM, kristal ZnO yatg dihasilkan belum
menunjukkan kristalinitas yang baik dimana bentuk
struklur belum heksagonal, ukuran kistal dengan
prekursor
mtemitas pola difraksi XRD, dan peningkatan diamekr.
Yi, S.H., Choi, S.K., Jang, J.M., Kim, J.A., Jung,
W.G. (2007), Low-temperature growth of ZnO
nanorods by chemical bath deposition, J. Colloid
Interjace Sci, 3 13, 7 A5-7 10.
Yang, J., Lang, J., Yang, L., Zhang, Y., Wang, D.,
Fan, H., Liu, H., Wang, Y & GAo, M. (2008), Lowtemperature growth and optical properties of ZnO
nanorods,
J Allays Conp.,
450, 521-524.
,T