PRESENTASI DIRI MAHASISWA HOMOSEKSUAL DI KOTA SERANG - FISIP Untirta Repository

  

PRESENTASI DIRI MAHASISWA

HOMOSEKSUAL DI KOTA SERANG

SKRIPSI

Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar Sarjana

Ilmu Komunikasi Pada Program Studi Ilmu Komunikasi

  

Disusun Oleh

Tiara Puji Pangesti

NIM 6662111198

PROGRAM STUDI ILMU KOMUNIKASI

FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK

UNIVERSITAS SULTAN AGENG TIRTAYASA

  

SERANG, 2016

  “Bismillahir-rahmanir-rahim”

Dengan Menyebut Nama Allah yang Maha Pengasih lagi

Maha Penyayang. (Q.S. Al-Fatihah, Ayat: 1)

“Dan sebuah keajaiban terjadi bukan dengan menunggu tapi

membuatnya, karena keajaiban merupakan nama lain dari

usaha . . . Jangan pernah katakana tidak bisa sebelum

berusaha” J (Tiara Puji Pangesti)

Karya kecil yang berisikan pelajaran tentang doa, usaha,

kesabaran, kesungguhan, keikhlasan, keberuntungan, dan

keberhasilan.

  

Skripsi ini kupersembahkan untuk: Bapak, Ibu, Kakak-

kakak ku dan seluruh keluarga besar tercinta. Terima kasih

  

ABSTRAK

Tiara Puji Pangesti. NIM. 6662111198. Skripsi. Presentasi Diri Mahasiswa

Homoseksual Di Kota Serang. Pembimbing I: Naniek Afrilla Framaniek., S.Sos.,

M.Si dan Pembimbing II: Husnan Nurjuman., S.Ag., M.Si.

  Gay disadari sebagai sebuah orientasi seksual yang ada di dalam masyarakat dan menimbulkan berbagai macam reaksi oleh lingkungan sekitarnya. Tidak terkecuali kota Serang, sebagai ibu kota Banten yang masih menjaga budaya ketimurannya dan Serang identik dengan kota santri. Sehingga, sebagai mahasiswa, yang notabenenya seseorang yang terpelajar, maka pandangan negatif akan segera dilayangkan pada mahasiswa gay. Mahasiswa juga merupakan calon intelektual atau cendekiawan muda dalam suatu lapisan masyarakat yang sering kali syarat dengan berbagai predikat. Sehingga di mata masyarakat mahasiswa dianggap nyaris tidak boleh memiliki kesalahan. Yang pada akhirnya, mahasiswa gay ini melakukan hal yang dapat menyelamatkan diri mereka sehingga supaya merasa diterima di lingkungan sosialnya yaitu dengan menghindari pengungkapan jati diri mereka kepada lingkungan sosialnyanya, dengan cara menjaga front personal mereka yaitu dari penampilan dan gaya mereka. Peneliti tertarik untuk meneliti masalah penelitian yaitu tentang presentasi diri mahasiswa homoseksual di kota Serang, dengan pertanyaan penelitian mengenai presentasi diri yang dilakukan mahasiswa homoseksual di panggung depan dan presentasi diri yang dilakukan mahasiswa homoseksual di panggung belakang. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui permasalahan tersebut. Peneliti menggunakan metode penelitian kualitatif dengan pendekatan fenomenologi dan paradigma konstruktivisme. Teknik pengumpulan data yang digunakan yaitu wawancara dengan 3 key informan yaitu pria homoseksual dan 2 informan tambahan yaitu sahabat dari key informan dan psikolog. Peneliti menggunakan analisis teori Dramaturgi dari Erving Goffman, yang berlangsung dalam 2 bagian yaitu bagian panggung depan dan bagian panggung belakang. Hasil dari penelitian ini yaitu, Dalam hal ini mereka memiliki suatu peran yang sangat berbeda ketika berada di lingkungan rumah dan lingkungan kampus maupun

    lingkungan kelompok gaynya. Mereka berdramaturgi dalam proses kehidupannya.

  Seperti dari gaya bicara, body language, dan penampilan, dalam aktivitas dan rutinitas mereka dijalankan dalam dua peran yang berbeda.

  Kata Kunci: Homoseksual, Teori Dramaturgi, Pria Homoseksual.

   

  

ABSTRACT

Tiara Puji Pangesti. Student Number. 6662111198. Essay. The Presentation Of

Self About Homoseksual Student In The Serang City. Supervisor I: Naniek Afrilla

Framaniek, S.Sos., M.Si and Supervisor II: Husnan Nurjuman, S.Ag., M.Si.

  Gay considered as a sexual orientation that is in society and have a kinds of

reaction by the environment. Is no exception serang city, as the capital Banten who

was guarded its east culture and attack identical to the city of santri. So, as a student,

who as someone who has been educated, so a negative view will soon be submitted

on students gay. Student also is candidates intellectual or young scholars in a levels

of society who often condition with various the predicate. So that in the citizens

students considered barely may have a mistake. That in the end, students gay this do

the can save them that that feel accepted in the neighborhood social namely by avoid

the disclosure of who they are to social environment, with how to keep their personal

front of appearance and their code. Researchers interested to scrutinize problems

research which was about presentation self students homosexual in the Serang city,

with questions research on presentation that has done students homosexual in the

front stage and presentation soul that has done students homosexual in the back

stage. This study attempts to know these problems. Researchers used research

methodology qualitative approach phenomenology and paradigm constructivism.

Technique data collection used the interview with 3 key informants namely

homosexual man and 2 informants additional namely friend from key informants and

psychologist. Researchers used analysis the theory Dramaturgy of Erving Goffman,

which was held in 2 regions those regions of the front stage and regions of the back

stage. The result of research is, in this case they have a role very different while in

home environment and social life at the college and their gay’s group. They are

drama in the process of their life. As from tone of speech, body language, and

appearance, activity and about their business executed in two different roles.

  Keywords : Homosexual, The Theory Dramaturgy, Homosexual man.

KATA PENGANTAR

  Assalamualaikum Wr. Wb

  Puji syukur kehadirat Allah SWT atas segala rahmat dan hidayah-Nya, sehingga peneliti dapat menyelesaikan penelitian dan penyusunan skripsi ini dalam rangka memenuhi salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Ilmu Komunikasi pada Program Studi Ilmu Komunikasi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sultan Ageng Tirtayasa dengan judul “Presentasi Diri Mahasiswa Homoseksual Di Kota Serang.”

  Selama proses penyusunan skripsi ini, tentunya peneliti banyak sekali menerima bantuan, bimbingan, dorongan, support, dan nasihat dari berbagai pihak, sehingga skripsi penelitian ini dapat diselesaikan dengan baik. Oleh karena itu dalam kesempatan ini peneliti ingin menyampaikan ucapan terima kasih kepada:

  1. Allah SWT, yang telah melimpahkan karunia, kemudahan dan hidayah-Nya.

  2. Bapak Prof. Dr. Sholeh Hidayat, M.Pd selaku Rektor Universitas Sultan Ageng Tirtayasa beserta staff dan jajarannya.

  3. Bapak Dr. Agus Sjafari, S.Sos., M.Si selaku Dekan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sultan Ageng Tirtayasa beserta staff dan jajarannya.

  4. Dr. Rahmi Winangsih., M.Si selaku Ketua Prodi Ilmu Komunikasi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sultan Ageng Tirtayasa.

  5. Bapak Darwis Sagita., M.Kom selaku Sekretaris Prodi Ilmu Komunikasi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sultan Ageng Tirtayasa.

  6. Ibu Nurprapti Wahyu, M.Si selaku dosen Akademik. Terimakasih saran dan bimbingan selama peneliti masuk kuliah hingga menyelesaikan skripsi ini.

  7. Ibu Naniek Afrilla Framaniek, S.Sos., M.Si selaku dosen pembimbing I.

  Terimakasih atas bimbingannya, kesabaran dan juga saran, kritik serta masukan yang telah banyak membantu peneliti menyelesaikan skripsi ini.

  8. Bapak Husnan Nurjuman, S.Ag., M.Si selaku dosen pembimbing II dan penguji sidang. Terimakasih atas bimbingannya, kesabaran, dan juga saran, kritik serta masukan yang telah banyak membantu peneliti menyelesaikan skripsi ini.

  9. Seluruh dosen Prodi Ilmu Komunikasi Universitas Sultan Ageng Tirtayasa yang telah banyak memberikan ilmu pengetahuan selama peneliti duduk dibangku perkuliahaan.

  10. Orang tua tercinta, Ayahanda Marpujo dan Ibunda Daryatun yang selalu memberi motivasi, mendoakan, serta memberikan dukungan moril maupun materil, beserta seluruh keluarga besar yang turut memberikan dukungan dan doa agar peneliti dapat menyelesaikan skripsi ini.

  11. Kakak-kakak ku tersayang Arif Setia Budi, Retno Citra Dewi, dan Anggi Tri Prayogo yang selalu memberikan motivasi, saran, masukan dan doa sehingga dalam proses pengerjaan skripsi berjalan dengan lancar.

  12. Dicky Cahyadhi selaku teman dekat saya yang selalu memberikan motivasi, membantu dan menemani saya ke beberapa perpustakaan kampus lain, sehingga pengerjaan skripsi menjadi lebih lancar dan menyenangkan.

  13. AL, EL dan YEL selaku narasumber. Terimakasih atas ketersediaannya menjadi

  key informan dalam memberikan informasi dan jawaban sehingga peneliti dapat menyelesaikan skripsi ini.

  14. Bapak Sake Pramuwisakti S.Psi, dan Laddy Marriet selaku narasumber.

  Terimakasih atas ketersediaannya memberikan informasi yang dibutuhkan dalam penelitian ini.

  15. Kepada para sahabat tercinta, sahabat seperjuangan Ratna Rahayu, Dwi Kurnia, Arin Novyanti, Ema Masriyah, Rifki Kurniawan dan sahabat yang meski tidak berjuang bersama namun selalu memberikan semangat kepada peneliti. Terimakasih atas dukungan, motivasi, serta selalu ada dalam suka dan duka selama ini sehingga peneliti bisa menyelesaikan skripsi ini.

  16. Teman-Teman seperjuangan C Humas 2011. Abel, Ade, Agung, Amanda, Dina, Fairuz, Fauzul, Gima, Hari, Helmi, Ifat, Irene, Irhas, Isma, Laras, Lifah, Mitha, Mutia, Neni, Noni, Nurjanah, Puti, Reza Ali, Triesty, Seftian, Tanya, Ufi, Yudi dan Zahra. Terimakasih atas saran, motivasi, bantuan, doa, dukungan serta kebersamaan selama ini.

  17. Teh Lulu yang selalu memberikan nasihat dan semangat sehingga peneliti bisa menyelesaikan skripsi ini.

  18. Teman-teman Ilmu Komunikasi angkatan 2011 yang selalu memberikan saran, dukungan dan semangat dalam menyelesaikan skripsi ini.

  19. Teman-teman KKM 05 2011. Terimakasih atas kebersamaan selama KKM di Desa Waringin Kurung yang memberikan banyak ilmu bermanfaat.

  20. Pihak-pihak yang telah membantu peneliti tetapi tidak dapat peneliti sebutkan satu persatu.

  Peneliti menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari kesempurnaan, dikarenakan keterbatasan wawasan peneliti. Oleh karena itu, peneliti dengan rendah hati memohon maaf atas kekurangan dan kelemahan yang terdapat dalam skripsi ini, peneliti berharap kritik dan saran yang bersifat membangun demi kesempurnaan penelitian ini. Akhir kata, peneliti berharap skripsi ini dapat berguna dan dapat menambah ilmu pengetahuan serta wawasan bagi siapa pun yang membacanya.

  Wassalamualaikum Wr. Wb

  Serang, Januari 2016 (Tiara Puji Pangesti)

   

    DAFTAR ISI

  Halaman

  

HALAMAN JUDUL ...................................................................................................... i

LEMBAR ORISINALITAS ........................................................................................ ii

LEMBAR PERSETUJUAN ....................................................................................... iii

LEMBAR PENGESAHAN SKRIPSI ....................................................................... iv

MOTTO DAN PERSEMBAHAN .............................................................................. v

ABSTRAK ..................................................................................................................... vi

ABSTRACT ................................................................................................................... vii

KATA PENGANTAR ................................................................................................ viii

DAFTAR ISI ................................................................................................................ xii

DAFTAR TABEL ........................................................................................................ xv

DAFTAR GAMBAR ................................................................................................. xvi

DAFTAR LAMPIRAN ............................................................................................ xvii

  BAB 1 PENDAHULUAN

  1.1 Latar Belakang ........................................................................................ 1

  1.2 Rumusan Masalah ................................................................................... 7

  1.3 Identifikasi Masalah ................................................................................ 7

  1.4 Tujuan Penelitian .................................................................................... 7

  1.5 Manfaat Penelitian .................................................................................. 8

  BAB 2 KAJIAN TEORI

  2.1 Tinjauan Konsep ..................................................................................... 9

  2.1.1 Komunikasi ................................................................................... 9

  2.1.2 Komunikasi Sosial ....................................................................... 11

  2.1.3 Komunikasi Interpersonal ........................................................... 12

  2.2 Perspektif Teoritis ................................................................................ 13

  2.2.1 Teori Dramaturgi ......................................................................... 14

  3.5 Teknik Analisis Data ........................................................................... 57

  2. Di dalam Lingkungan Kampus .................................... 98

  1. Di dalam Lingkungan Keluarga ................................... 80

  4.2.1.1 Panggung Depan Individu gay ........................................ 76

  4.2.1 Panggung Pertunjukkan Individu gay ......................................... 75

  4.2 Deskripsi Hasil Penelitian .................................................................... 72

  4.1.3 Deskripsi Identitas Informan Tambahan .................................... 71 Laddy Marriet .............................................................................. 71

  4.1.2 Deskripsi Identitas Narasumber .................................................. 70 Sake Pramawisakti, S.Psi ............................................................ 70

  Key Informan 1 AL ................................................................. 63 2. Key Informan 2 EL ................................................................. 65 3. Key Informan 3 YEL ............................................................... 67

  4.1.1 Deskripsi Identitas key Informan ................................................. 62 1.

  4.1 Deskripsi Subjek Penelitian .................................................................. 61

  BAB 4 HASIL PENELITIAN

  3.7 Jadwal Penelitian ................................................................................. 60

  3.6 Lokasi Penelitian ................................................................................. 59

  3.4 Informan Penelitian ............................................................................. 55

  1. Pemahaman Mengenai Dramaturgi ......................................... 16 2.

  3.3.2 Teknik Pengumpulan Data ......................................................... 52

  3.3.1 Sumber Data ............................................................................... 52

  3.3 Instrumen Penelitian ............................................................................ 52

  3.2 Ruang Lingkup Penelitian ................................................................... 51

  3.1.2 Paradigma Penelitian ................................................................... 50

  3.1.1 Metode Penelitian ........................................................................ 47

  3.1 Metodologi Penelitian .......................................................................... 47

  BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

  2.6 Penelitian Terdahulu ............................................................................ 38

  2.5 Kerangka Berpikir ............................................................................... 35

  2.4 Mahasiswa ........................................................................................... 34

  Pengertian Homoseks dan Homoseksualitas .................................. 28 2. Tipe-Tipe Homoseksual ................................................................... 29 3. Pengertian Gay atau Pria Homoseksual ........................................... 32

  2.3 Orientasi Seksual .................................................................................. 25 1.

  Presentasi Diri ......................................................................... 18 3. Panggung Pertunjukan ............................................................ 20 4. Front Stage (Panggung Depan) .............................................. 22 5. Back Stage (Panggung Belakang) ........................................... 24

  4.2.1.2 Pangggung Belakang Individu gay ................................ 122 Di Lingkungan kelompok Gay ....................................... 123

  4.3. Realitas Dramaturgi Mahasiswa Homoseksual .................................. 144

  BAB 5 KESIMPULAN

  5.1 Kesimpulan ......................................................................................... 161

  1. Presentasi Diri Mahasiswa Gay di Lingkungan Keluarga Sebagai Panggung Depan .............................................................. 161

  2. Presentasi Diri Mahasiswa Gay di Lingkungan Kampus Sebagai Panggung Depan .............................................................. 162

  3. Presentasi Diri Mahasiswa Gay di Lingkungan Kelompok

  Gay Sebagai Panggung Belakang .................................................. 162

  5.2 Saran ................................................................................................... 163

  

DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................... 165

LAMPIRAN-LAMPIRAN ....................................................................................... 167

RIWAYAT HIDUP ................................................................................................... 206

   

  

DAFTAR TABEL

Tabel 2.2 Penelitian Sejenis ............................................................................................ 44Tabel 3.1 Jadwal Penelitian ............................................................................................ 60

      

  

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Kerangka Berpikir ......................................................................................... 37Gambar 4.1 Informan Tambahan Sake Pramawisakti, S.Psi ............................................ 71Gambar 4.2 Hasil Temuan Penelitian ............................................................................. 160

      

  

DAFTAR LAMPIRAN

  Lampiran 1 Pedoman Wawancara informan ................................................................... 167

  1. Pedoman Wawancara Key Informan ...................................................... 168

  2. Pedoman Wawancara Sahabat Key Informan ........................................ 170

  3. Pedoman Wawancara Narasumber ........................................................ 170 Lampiran 2 Hasil Jawaban Wawancara Key Informan .................................................. 171

  1. Jawaban Wawancara Key Informan AL ................................................ 172

  2. Jawaban Wawancara Key Informan EL ................................................. 180

  3. Jawaban Wawancara Key Informan YEL .............................................. 187 Lampiran 3 Hasil Jawaban Wawancara Sahabat Key Informan ..................................... 195 Lampiran 4 Hasil Jawaban Wawancara Narasumber ..................................................... 198 Lampiran 5 Surat Ijin Penelitian Kepada Psikolog Sake Pramawisakti, S.Psi. .............. 201 Lampiran 6 Buku Bimbingan Skripsi ............................................................................. 203

                                                        

BAB I PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang Masalah

  Homogeny relationship merupakan suatu identitas seksual diluar

  heteronormativitas yang tidak lagi mampu disangkal keberadaanya. Homosexual, adalah ketertarikan seksual dimana pasangan yang dipilih dari sesama jenis.

  Kelompok homoseksual dibedakan menjadi empat golongan, yaitu kelompok

lesbian, gay, biseksual dan transgender atau biasa disingkat menjadi LGBT.

  Kelompok yang menjadi fokus penelitian yang dilakukan peneliti adalah kelompok gay atau pria homoseksual. Biasanya karakteristik dari pria homoseksual ini yaitu penampilannya yang modis, dan trendy.

  Munculnya fenomena gay memang tidak lepas dari konteks kebudayaan. Kebiasaan-kebiasaan pada masa anak-anak ketika mereka dibesarkan di dalam keluarga, kemudian mendapat penegasan pada masa remaja menjadi penyumbang terciptanya gay. Tidak satu pun gay yang “menjadi gay” karena proses mendadak. Kesimpulannya bahwa tidak ada seorang gay yang lahir ke dunia ini lalu kemudian murni menjadi gay tanpa adanya proses sosialisasi di dalamnya, sehingga dalam tahap sosialisasi ini seorang gay bisa berperilaku tersebut disebabkan oleh beberapa faktor.

  Tidak semua gay di Indonesia secara terbuka dan berani menyatakan bahwa dirinya adalah seorang gay dengan alasan demi menjaga nama baik mereka maupun keluarga. Sehingga hal inilah yang menyebabkan seorang gay lebih memilih untuk menutupi identitas seksualnya dibandingkan harus membuka dirinya sebagai seorang gay. Di samping itu beberapa hal yang menyebabkan mereka menutupi identitas aslinya sebagai gay yaitu karena adanya nilai dan norma sosial yang ada dimasyarakat.

  Gay disadari sebagai sebuah orientasi seksual yang ada di dalam masyarakat dan menimbulkan berbagai macam reaksi oleh lingkungan sekitarnya.

  Perdebatan mengenai homoseksualitas telah lama menjadi perbincangan hangat yang melahirkan pro dan kontra terhadap orientasi seksual diluar heteronormativitas. Tidak sulit kita temukan kelompok orang yang mengatasnamakan norma dan nilai agama tertentu untuk melakukan tindakan kriminalisasi terhadap kaum gay. Sebagai contoh penyerangan dan terror yang dilancarkan oleh Front Pembela Islam terhadap agenda Internasional Lesbian Gay

  

Assosiation (ILGA) di Surabaya pada tanggal 26-28 Maret 2010, dan mirisnya

  pembubaran ini diamini oleh aparat kepolisian yang bertindak sebagai alat

  1

  pengamanan negara. Dari kasus tersebut, aparat kepolisian memiliki peran sebagai alat pengamanan negara terhadap masyarakat yang mendominasi kepemimpinan moral dan intelektual rakyatnya, yang pada akhirnya menyudutkan keberadaan kaum gay. Selain dari kasus tindakan kriminalisasi diatas, masih banyak kasus-kasus yang berkaitan dengan tindakan homoseksual.

  Salah satu contoh kasus yang terjadi yaitu pada pasangan sesama jenis yang menikah pada tanggal 12 januari 2012, menurut sumber dari Tempo yang

                                                                                                                            bernama Angelis, 41 tahun dan Angga Sucipto, 21 tahun telah meninggalkan rumah mereka di Perumahan Puri Agung III, Blok B6 Nomor 20, Batam, setelah masyarakat sekitar menggerebek mereka. Timbul niat warga menggerebek pasangan Anggelis dan Angga ini, menurut salah seorang warga yang tak mau disebutkan identitasnya, karena tingkah laku mereka yang kadang di luar norma. Bahkan ketika digerebek, keduanya sedang tidak mengenakan pakaian lengkap, jadi mudah diketahui jenis kelamin mereka. Angelis dan Angga adalah sesama

  2 jenis, yaitu sama-sama perempuan.

  Dari kasus-kasus di atas kita bisa melihat bahwa masyarakat Indonesia dengan nilai-nilai ketimurannya menganggap bahwa hubungan sesama jenis adalah tabu, dianggap salah, dan tidak diakui bahkan dianggap aneh, pria berpakaian seperti perempuan saja tidak dibolehkan apalagi pasangan sesama jenis.

  Di negara Indonesia sampai saat ini masih tidak melegalkan pernikahan sesama jenis, karena pernikahan yang dianggap sah bagi Negara Indonesia adalah pernikahan antar lawan jenis. Sehingga terdapat tindakan yang dilakukan oleh Front Pembela Islam terhadap agenda Internasional Lesbian Gay Assosiation (ILGA) di Surabaya, dan penggerebekan yang dilakukan oleh warga terhadap pasangan homoseksual. Kondisi inilah yang menjadikan individu gay enggan untuk membuka diri mengenai jati diri mereka yang sebenarnya, karena hal tersebut dianggap bisa mendapatkan penolakan dari masyarakat. 2                                                                                                                            

  http://nasional.tempo.co/read/news/2013/01/12/058453944/Pasangan-Nikah-Sesama-Jenis-

  Dari stigma-stigma sosial yang mendiskreditkan komunitas maupun individu homoseksual di Indonesia. keberadaan kaum homoseksual di Indonesia tetap ada, Begitu juga di daerah kota Serang, keberadaan individu homoseksualpun telah berkembang. Kehidupan kaum homoseksual yang bertolak belakang dengan kebiasaan kehidupan manusia secara normal dalam berperilaku dan menentukan sikap membuat individu homoseksual itu sendiri tidak mendapatkan tempat di masyarakat. Itu semua dikarenakan pola kehidupan mereka dianggap akan mempengaruhi kehidupan masyarakat lain.

  Masih ada kekhawatiran sebagian individu gay di kota serang untuk terbuka kepada masyarakat mengenai identitas seksual mereka, karena terkait dengan berita pelegalan pernikahan sejenis di Amerika, sehingga orang indonesia langsung anti pati dengan keberadaan gay, sehingga membuat sebagian individu

  

gay merasa takut untuk membuka identitas mereka. Sehingga dari kasus tersebut,

  Permasalahan yang tengah dihadapi oleh individu sebagai pelaku homoseksual sekarang ini yaitu bagaimana menempatkan diri dalam kehidupan bermasyarakat.

  Karena keberadaan mereka masih dibilang asing dalam kehidupan dan sedikit sulit untuk di terima.

  Terlebih lagi masyarakat Indonesia dengan budaya ketimurannya masih memegang teguh nilai heteronormativitas sebagai hubungan yang dianggap sesuai dengan budaya masyarakat indonesia. Heteronormativitas inilah yang selama ini menjadikan gay merasa bahwa dirinya harus tetap menjaga kerahasian mengenai pilihan orientasi seksual yang dipilihnya. Kaum gay juga tidak diuntungkan dalam Dalam interaksinya dengan kaum dominan, kaum gay harus mengupayakan sebuah cara berkomunikasi sendiri supaya tetap dapat berinteraksi dengan dunia sosialnya.

  Dari peristiwa sosial di atas yang memaparkan tentang semakin berkembangnya keberadaan kaum homoseksual dan penolakan dari masyarakat dengan keberadaan pelaku homoseksual dan pada realitasnya masyarakat selalu meyisihkan mereka dengan tidak sebagaimana semestinya, karena masyarakat menganggap para pelaku homoseksual berlaku tidak sesuai dengan norma-norma yang berlaku. Sehingga para pelaku homoseksual sering melakukan tindakan- tindakan yang mereka rasa menyelamatkan diri mereka sendiri. Seperti contoh melakukan sandiwara atau mengelola kesan dengan sebaik mungkin untuk mendapatkan pengakuan yang baik dan tetap diterima menjadi bagian dari anggota di lingkungan tempat dia berada.

  Sehingga masyarakat akan tetap mengganggap mereka dengan sebagaimana semestinya, walaupun mereka adalah kaum homoseksual. Oleh karena itu mereka mencoba untuk membentuk gambaran idealis mengenai diri mereka sendiri misalnya, di lingkungan keluarga dan di depan umum. Karena mereka merasa bahwa mereka harus menyembunyikan sesuatu dalam perbuatan mereka.

  Hal tersebut dilakukan karena manusia tidak hanya sebagai makhluk individu, akan tetapi juga sebagai makhluk sosial yang tidak dapat hidup sendiri tanpa bantuan orang lain, yang dalam kesehariannya tidak terlepas dari berbagai berkomunikasi dan saling bersosialisasi setiap saat mereka saling membutuhkan untuk memenuhi kebutuhan masing-masing. Baik itu kebutuhan biologis seperti makan, minum dan seks maupun kebutuhan psikologis, seperti rasa kasih sayang, dihargai, diakui, rasa aman dan sebagainya.

  Terdapat beberapa hal yang melatarbelakangi penelitian ini dilakukan di kota Serang. Dengan pertimbangan bahwa Serang identik dengan kota santri, dimana masyarakatnya mayoritas beragama islam dan menganggap bahwa perilaku seks seperti ini dianggap salah karena tidak sesuai dengan norma yang ada dan masih dianggap aneh oleh sebagian masyarakat, sehingga hal ini masih menjadi permasalahan yang agak sedikit sensitif untuk diangkat. Perkembangan kaum homoseksual di kota Serang yang semakin berkembang. Akan tetapi dari semuanya masih banyak dari mereka yang enggan menunjukkan jati diri mereka yang sebenarnya dikarenakan norma-norma yang ada. Sehingga tanpa kita sadari dalam realita kehidupan sehari-hari terdapat individu gay yang berinteraksi dengan lingkungan sekitar kita. Karena keberadaan mereka yang tak tampak itulah, sehingga orang normal susah untuk membedakannya.

  Mahasiswa sebagai remaja dewasa yang merupakan remaja yang berada pada perkembangan psikoseksual yang sudah matang sehingga mereka memiliki kebebasan untuk menentukan cara dan jalan yang dipilih untuk memenuhi dorongan-dorongan yang ada, oleh karena itu mahasiswa menjadi objek utama penelitian mengenai homoseksualitas ini. Sebagai mahasiswa, yang notabenenya seseorang yang terpelajar, maka pandangan negatif akan segera dilayangkan pada

  Berdasarkan penjelasan di atas, maka peneliti memilih untuk mengkaji presentasi diri mahasiswa homoseksual di kota Serang adalah untuk mengetahui tujuan tertentu terhadap pesan yang disampaikan oleh gay tersebut kepada orang lain. Sehingga gay ini akan memperlihatkan sosok- sosok tertentu yang dapat dipahami oleh orang lain yang melihatnya.

  1.2 Rumusan Masalah

  Berdasarkan uraian pada latar belakang maka dapat dirumusan fokus masalah dalam penelitian ini yaitu Bagaimanakah “Presentasi Diri Mahasiswa Homoseksual di Kota Serang”.

  1.3 Identifikasi Masalah

  Berdasarkan rumusan masalah penelitian, maka dapat di identifikasikan masalah dalam penelitian ini sebagai berikut: 1)

  Bagaimana presentasi diri mahasiswa homoseksual di dalam lingkungan keluarga dan di lingkungan kampusnya? 2)

  Bagaimana presentasi diri mahasiswa homoseksual di dalam kelompok

  gay- nya?

  1.4 Tujuan Penelitian

  1) Untuk menjelaskan presentasi diri mahasiswa homoseksual di dalam lingkungan keluarga dan di lingkungan kampusnya.

  2) Untuk menjelaskan presentasi diri mahasiswa homoseksual di dalam kelompok gay-nya.

1.5 Manfaat Penelitian

  Penelitian yang dilakukan diharapkan dapat berguna bagi semua pihak terutama bagi pihak yang memiliki kepentingan langsung terhadap permasalahan yang dikaji dalam penelitian ini. Adapun hasilnya dapat bermanfaat dan berguna sebagai berikut: a.

  Teoritis Secara teoritis, penelitian ini dapat menyumbangkan pemikiran- pemikiran baru, terutama dalam bidang Ilmu Komunikasi khususnya dalam komunikasi sosial dan komunikasi antarpribadi yaitu terhadap Presentasi Diri Mahasiswa Homoseksual.

  b.

  Praktis 1)

  Secara praktis penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat berupa gambaran dan pemahaman terhadap Presentasi Diri Mahasiswa Homoseksual di Kota Serang. Dimana pemahaman tersebut diharapkan mampu memberikan sumbangan kerangka pemikiran yang dapat di perankan dalam kehidupan bermasyarakat.

  2) Secara praktis penelitian ini juga dapat memberikan manfaat bagi individu homoseksual agar keberadaan mereka dapat lebih dipahami sebagai makhluk sosial yang memerlukan kegiatan interaksi dengan dunia sosialnya.

BAB II KAJIAN PUSTAKA

2.1. Tinjauan Konsep

  Agar tidak terjadi kekeliruan dalam pemaknaan mengenai judul penelitian “Presentasi Diri Mahasiswa Homoseksual di Kota Serang”, maka peneliti akan memberikan gambaran dari beberapa teori yang ada dengan judul penelitian tersebut:

2.1.1. Komunikasi

  Kata Komunikasi atau communication dalam bahasa inggris berasal dari kata Latin communis yang berarti “sama”, communico, communication, atau

  

communicare yang berarti “membuat sama” (to make common). Istilah pertama

  (communis) adalah istilah yang paling sering disebut sebagai asal-usul kata komunikasi, yang merupakan akar dari kata-kata Latin lainnya yang mirip.

  Komunikasi menyarankan bahwa suatu pikiran, suatu makna, atau suatu pesan

  3

  dianut secara sama. Carl L. Hovland mendefinisikan komunikasi adalah proses yang memungkinkan seseorang (komunikator) menyampaikan rangsangan (biasanya lambang-lambang verbal) untuk mengubah perilaku orang lain (komunikate). Everett M. Rogers mendefinisikan komunikasi adalah proses di

                                                                                                                            mana suatu ide dilahirkan dari sumber kepada suatu penerima atau lebih, dengan

  4 maksud untuk mengubah tingkah laku mereka.

  Dari pengertian komunikasi diatas, untuk memperjelasnya dapat dianalogikan sesuai dengan objek kajian dalam penelitian ini yaitu individu homoseksual, yang menjadi komunikator yang memungkinkan seorang individu homoseksual (komunikator) untuk memberikan rangsangan berupa lambang- lambang verbal dan non verbal, di mana ketika individu homoseksual memberikan rangsangan tersebut, individu itu berusaha untuk menumbuhkan kesan-kesan tertentu yang sesuai dengan harapannya agar dapat mengubah perilaku komunikannya, yang mungkin akan berubah menjadi menerimanya meskipun dia homoseksual.

  Dalam hidup bermasyarakat, orang yang tidak pernah berkomunikasi dengan orang lain niscahaya akan terisolasi dari masyarakatnya. Pengaruh keterisolasian ini akan menimbulkan depresi mental yang pada akhirnya membawa orang kehilangan keseimbangan jiwa. Oleh sebab itu menurut Dr.

  Everett Kleinjan dari East West Center Hawaii, komunikasi sudah merupakan bagian kekal dari kehidupan manusia seperti halnya bernafas. Sepanjang manusia ingin hidup maka ia perlu berkomunikasi.

  Banyak pakar menilai bahwa komunikasi adalah suatu kebutuhan yang sangat fundamental bagi seseorang dalam hidup bermasyarakat. Wilbur Schramm menyebutnya bahwa komunikasi dan masyarakat adalah dua kata kembar yang tidak dapat dipisahkan satu sama lainnya. Sebab tanpa komunikasi tidak mungkin masyarakat terbentuk, sebaliknya tanpa masyarakat maka manusia tidak mungkin

  5 dapat mengembangkan komunikasi (Schramm; 1982).

  Apa yang mendorong manusia sehingga ingin berkomunikasi dengan manusia lainnya. Teori dasar biologi menyebut adanya dua kebutuhan, yakni kebetuhan untuk mempertahankan kelangsungan hidupnya dan kebutuhan untuk menyesuaikan diri dengan lingkungannya. Oleh karena itu, manusia melakukan berbagai cara agar dapat mempertahankan kelangsungan hidupnya dan kebutuhan untuk menyesuaikan diri dengan lingkungannya sesuai dengan apa yang menurut mereka benar.

2.1.2. Komunikasi Sosial

  Komunikasi sosial adalah kegiatan komunikasi yang diarahkan pada pencapaian suatu situasi integrasi sosial. Komunikasi sosial sebagai salah satu fungsi komunikasi adalah suatu proses sosialisasi untuk pencapaian stabilitas sosial, tertib sosial, dan penerusan nilai-nilai lama dan baru yang diagungkan oleh suatu masyarakat. Melalui komunikasi sosial inilah kesadaran masyarakat dipupuk, dibina dan diperluas, melalui komunikasi sosial juga masalah-masalah

  6

  sosial dipecahkan secara konsensus. Komunikasi sosial setidaknya mengisyaratkan bahwa komunikasi itu penting untuk menbangun konsep diri kita, aktualisasi diri, kelangsungan hidup, memperoleh kebahagian, terhindar dari

    tekanan dan ketegangan dan mempunyai hubungan dengan orang lain. 5                                                                                                                              Hafied Cangara. 2006. Pengantar Ilmu Komunikasi. PT. Raja Grafindo Persada. Jakarta. Hal 2.   Komunikasi sosial pada dasarnya adalah komunikasi kultur, karena dua istilah sosial dan kultur bagaimana dua sisi mata uang yang tidak dapat dipisahkan. Budaya menjadi perilaku komunikasi, dan komunikasipun turut

  7

  menentukan, memelihara, mengembangkan, dan mewariskan budaya. Menurut Hall “komunikasi adalah budaya, sebaliknya budaya adalah mekanisme sosialisasi budaya masyarakat baik secara horizontal (dari anggota masyarakat ke anggota masyarakat lainnya), ataupun secara vertical (dari generasi ke generasi berikutnya). Laki-laki tidak gampang menangis, dan tidak bermain boneka. Anak perempuan tidak bermain pistol-pistolan, pedang-pedangan atau mobil-mobilan. Laki-laki berpasangan dengan perempuan dan sebaliknya perempuan berpasangan dengan laki-laki.

2.1.3. Komunikasi Interpersonal

  Komunikasi antar pribadi (KAP) merupakan proses komunikasi yang dilakukan oleh dua orang atau lebih, tidak melalui media, efeknya segera dan

  8

  umpan balik bersifat langsung. Manusia membutuhkan komunikasi dengan orang lain karena manusia merupakan makhluk sosial yang harus berinteraksi dengan orang lain. Oleh karena itu peneliti memilih untuk mengkaji komunikasi interpersonal terhadap presentasi diri gay di kota Serang adalah untuk mengetahui tujuan tertentu terhadap pesan yang disampaikan oleh gay tersebut kepada orang lain. Sehingga seorang gay akan memperlihatkan sosok-sosok tertentu yang akan 7                                                                                                                          

  Burhan Bungin. 2008. Sosiologi Komunikasi (Teori, Paradigma dan Diskursus Teknologi dipahami oleh orang yang melihatnya dari proses komunikasi interpersonal tersebut.

  Komunikasi Interpersonal atau Komunikasi antar pribadi adalah sebuah komunikasi yang dilakukan orang-orang secara tatap muka (face to face) yang memungkinkan untuk mendapatkan respon secara langsung baik verbal maupun

  9

  non-verbal. Ada 3 (tiga) prediksi analisis bertahap yang dilakukan dalam KAP,

  10