110610315 Manual Aplikasi Grafikal KKP

I. PENDAHULUAN

  Aplikasi KKP 2B Grafikal dapat diimplementasikan untuk membantu Petugas Pemetaan dalam setiap proses penggambaran baik berupa Gambar Ukur, Surat Ukur/ Salinan Surat Ukur dan Gambar Denah. Pada sistem penggambaran Gambar Ukur /Surat Ukur/Gambar Denah, data yang digunakan bisa berupa data dari lapangan (Data Hasil Pengukuran) yaitu berupa data Panjangan (Jarak), Sudut (Derajat – Menit – Detik), Koordinat ( Sumbu X dan Sumbu Y ) atau gabungan diantaranya.

  Aplikasi Pemetaan Kantor Pertanahan memiliki fasilitas sistem penggambaran zona TM3 dimana data masukannya mempunyai keakuratan yang tinggi sehingga bidang/persil dalam database akan tersimpan sesuai dengan koordinat-koordinatnya, pada akhirnya bidang/persil yang telah tergambar dalam suatu zona akan membentuk peta dasar.

Penggambaran bidang/persil secara otomatis akan diberikan No

mor Identifikasi Bidang (NIB) setelah proses integrasi, selanjutnya data-data tersebut akan disimpan dalam database sehingga gambar bidang/persil dapat digunakan kembali atau ditampilkan saat diperlukan.

  Aplikasi KKP 2B Grafikal yang diberi nama GeoKKP ini adalah : • Aplikasi client – server.

  • Menggunakan teknologi SOA (Service Oriented Architecture).
  • Untuk client nya menggunakan software mapping yang sudah familiar yaitu Autodesk Map versi 2009 atau lebih.

  Buku manual ini akan menjelaskan penggunaan aplikasi KKP 2B Grafikal untuk client.

B. Struktur Menu

  Struktur menu aplikasi pemetaan GeoKKP adalah seperti berikut ini :

  dst....

C. Toolbar

  Toolbar-toolbar yang ada dalam aplikasi GeoKKP yaitu :

  • Toolbar Standarisasi I • Toolbar Standarisasi II
  • Toolbar Survey • Toolbar Pemetaan • Toolbar Tool

A. Tipe Operasi Dalam Penggambaran / Pemetaan

  

Setiap berkas permohonan yang akan di gambar dalam Aplikasi Pemetaan memiliki

status tipe proses yang menunjukkan tipe dari Jenis Bidang/Persil yang akan dibuat.

Status dari tipe operasi tersebut adalah sebagai berikut :

  NPG New Parcel Generation = Penggambaran persil baru.

  Tipe operasi untuk Penggambaran Bidang/Persil, contohnya pada Permohonan Konversi, Pengakuan dan Pemberian Hak.

  UNI Union of Parcels (Merge Parcel) = Penggabungan persil.

  Tipe operasi ini aktif jika Bidang/Persil yang akan di gambar merupakan penggabungan dari beberapa Bidang/Persil.

  SUB Subdivision of Parcels (Complete Split) = Pemecahan persil.

  Tipe operasi ini aktif jika Bidang/Persil yang akan dibuat merupakan Pemecahan dari suatu Bidang/Persil.

  DIV Division of Parcels (Not Complete Split) = Pemisahan persil.

  Tipe operasi ini aktif jika Bidang/Persil yang akan dibuat merupakan Pemisahan dari suatu Bidang/Persil.

  DEG Data Entry Generation Tipe operasi untuk Penggambaran/Salinan dari Gambar Situasi/Surat Ukur untuk persil. Contoh Permohonan untuk tipe proses ini Permohonan untuk sertipikat Hilang, Sertipikat Rusak.

  NME Remeasuring Tipe operasi untuk Pengukuran Ulang

  SLC Self Land Consolidation = Konsolidasi Tanah.

  Tipe operasi ini aktif jika menjalankan prosedur yang berhubungan dengan konsolidasi tanah.

  NTG New Parcel for Parcel Over Parcel = Hak di atas Hak.

  Tipe operasi ini aktif jika menjalankan prosedur Pemberian HGB/HP di atas Sertipikat HM berdasarkan Akta PPAT dengan pengukuran.

  Data Entry Apartemen Generation DAG Tipe operasi ini aktif jika menjalankan prosedur yang berhubungan dengan Rumah Susun, Apartement dan Gambar Denah.

  B. Tahapan-tahapan Proses Berkas

  1

  2

  3

  4

  5

  6

  7 Cari Mulai Penggambaran Map Integrasi Pencetakan Selesai berkas berkas Bidang Placing

  C. Penggambaran Bidang

Sebaiknya sebelum melakukan proses penggambaran, petugas pemetaan dapat

menekan tombol untuk melihat informasi detil pekerjaan yang harus

dilaksanakan. Contoh :

  • Jenis prosedur Pengukuran Pendaftaran Pertama Kali - Jumlah persil yang akan dibuat yaitu 1 bidang.

  

Terdapat juga editor persil untuk merubah data atribut persil seperti nama jalan,

nomor, rt, rw, kode pos, penggunaan dan pemanfaatan. Pada contoh di atas daftar

persilnya masih kosong karena untuk berkas dengan tipe operasi NPG belum

terbentuk persil sebelum dilakukan Integrasi. Untuk berkas yang menghasilkan persil

baru yaitu dengan tipe operasi NPG, SUB, DIV sebaiknya setelah integrasi sukses

segera dilakukan editing atribut persil baru melalui Editor Persil ini.

Proses penggambaran bidang dapat dilakukan dengan menggunakan tool standar

dari Autocad atau menggunakan tool yang telah disediakan aplikasi. Proses

penggambaran dibahas pada bab tersendiri. Yang perlu diperhatikan adalah jumlah

bidang yang digambar harus sesuai mengacu pada tabel berikut ini :

  Tipe Operasi Info jumlah bidang Jumlah Bidang Keterangan yang digambar yang digambar NGE n bidang n bidang UNI 1 bidang 1 bidang Penggabungan selalu 1 bidang yang digambar SUB n bidang n bidang n > 1

  Pemecahan bidang yang digambar selalu > 1 DIV n bidang (n + 1) bidang Pemisahan bidang yang digambar persil induk dan persil anak hasil pemisahan. DEG, NME n bidang n bidang DAG 1 bidang 1 bidang Setelah semua obyek digambar dan sudah terbentuk topologi batas persil maka hasilnya kurang lebih akan seperti gambar di bawah ini. Pada gambar terlihat untuk bidang baru memiliki centroid bertanda ”-”.

D. Integrasi

  

Setelah proses penggambaran selesai dan telah dibuat topologi persil, langkah

selanjutnya yaitu melakukan proses Integrasi dengan cara klik tombol . Selanjutnya akan ditampilkan kotak dialog Definisi Persil seperti berikut ini :

  Keterangan :

  Nama kecamatan dan desa lokasi bidang yang digambar. Jika tidak sesuai (salah desa dari tekstual) dapat dikoreksi disini dengan memilih desa yang benar.

  Daftar bidang yang dikategorikan dalam :

  • Persil Baru : yaitu semua bidang yang telah digambar yang belum memiliki id persil.
  • Persil Edit : Bidang yang telah memiliki id persil dan bukan merupakan persil induk.
  • Persil Induk : Bidang yang telah memiliki id persil dan merupakan persil induk. Pilihan ini tersedia untuk tipe prosedur DIV (Pemisahan).
  • Apartemen : Batas gambar denah

  Pilihan ini tersedia untuk tipe prosedur DAG (Gambar Denah). Tombol ini digunakan untuk mereset bidang-bidang seperti ketika awal Definisi Persil ditampilkan.

  Digunakan untuk mem-validasi bidang- bidang sebelum proses integrasi dijalankan.

  Digunakan untuk melakukan proses integrasi, tombol ini akan aktif jika validasi sukses. Digunakan untuk membatalkan proses dan keluar dari dialog Definisi Persil.

  Status bar, teks pada kolom paling kiri menunjukkan status validasi. Teks pada kolom kanan yang terdiri dari dua angka menunjukkan jumlah persil yang ada pada kategori yang dipilih dan jumlah seharusnya.

1. Perintah-perintah dalam Daftar Bidang

  

Perintah-perintah dalam Daftar Bidang diakses melalui klik kanan mouse, drag

n drop dan dobel klik.

  • Gabung geometri bidang Gabung geometri persil dengan cara pilih beberapa bidang yang akan digabung kemudian klik kanan pilih menu atau dapat juga

    dengan cara drag n drop dari bidang asal ke bidang yang akan dituju misal

    drag baris bidang s2 dan drop ke baris bidang s1. Maka akan dihasilkan

    satu bidang dengan label s2+s1 dan nilai luas merupakan hasil

    penjumlahan sedangkan pada kolom keterangan akan menjadi Gabungan.

    Tool ini digunakan untuk menggabungkan satu bidang yang terbelah misalnya oleh parit atau jalan.
  • Memindahkan Persil ke kategori lain

  Persil Baru dapat dipindahkan ke Persil Edit dengan klik kanan pada persil yang dipilih kemudian pilih menu . Pada contoh persil s2 dari Persil Baru dipindahkan menjadi persil Edit. Serupa dengan fungsi ini yaitu Jadikan Persil Baru, Jadikan Persil Induk.

  • Zoom persil Untuk me-zoom suatu bidang yang dipilih pada daftar sehingga akan ditampilkan secara penuh pada gambar, dengan cara klik kanan pilih menu atau dengan dobel klik mouse.

2. Validasi Persil

  Validasi yang dilakukan meliputi :

  • jPB = jPG - jPE jPB : Jumlah persil baru jPG : Jumlah persil yang harus digambar jPE : Jumlah persil edit.
  • Persil Edit harus memiliki geometri dan id persil.
  • Persil Induk berjumlah satu dan harus memiliki geometri dan id persil.
  • Apartemen berjumlah satu dan harus memiliki geometri.

  , h

  Setelah meng-klik tombol asil dari validasi akan ditampilkan dalam status bar yang ada di baris paling bawah pada kotak dialog. Contoh validasi tidak memenuhi syarat : Contoh validasi memenuhi syarat : Setelah validasi memenuhi syarat maka tombol Proses akan aktif.

3. Proses Integrasi .

  Selanjutnya proses integrasi dilakukan dengan menekan tombol

Jika proses integrasi berjalan baik maka akan ada pesan seperti berikut ini :

Aplikasi akan memberikan NIB baru untuk bidang yang baru dan mengupdate

NIB pada gambar sesuai yang didapat dari database.

  

Untuk melengkapi data atribut persil yang baru saja terbuat klik tombol

. Sehingga akan ditampilkan kotak dialog Informasi Berkas

dan pada Daftar Persil sudah terdapat satu (1) data persil yang atributnya

masih kosong.

  Keterangan Daftar Persil Yang Bisa Di Edit pilih persil yang akan di edit.

  Selanjutnya pada editor persil akan ditampilkan data atributnya.

  Editor Persil

  Lengkapi isian sesuai data lapangan.

  Untuk menyimpan perubahan tekan tombol .

  Akan ditampilkan pesan seperti disamping jika proses update sukses.

  Tombol ini digunakan untuk merefresh data atribute persil setelah proses update. Tombol ini untuk menutup kotak dialog Informasi Berkas.

  E. Pencetakan

Setelah bidang mendapatkan NIB, langkah selanjutnya yaitu mencetak Peta Bidang,

GU dan SU mengacu pada Bab VIII. PENCETAKAN.

  F. Map Placing

Mem indahkan persil ke pet a ( Map Placing) m engacu pada Bab VII.

MEMINDAHKAN PERSIL BARU KE PETA PENDAFTARAN.

G. Menyelesaikan Berkas

  Untuk menyelesaikan berkas dilakukan dengan cara klik tombol . Maka status berkas spatial menjadi END dan proses di tekstual bisa dilanjutkan.

  

II.

III. PENGGAMBARAN DATA HASIL PENGUKURAN LAPANGAN A. Penggambaran untuk berkas pengukuran.

  Langkah-langkah untuk membuat gambar GU atau SU baru yaitu : a. Membuat layer standar dari menu StandarisasiSet Layer.

  b. Mengatur skala tipe garis berdasarkan skala pencetakan misalnya (1 : 500), dari menu PemetaanSet Linetype ScaleSkala 500.

  c. Berdasarkan data ukuran lapangan lakukan penggambaran obyek-obyek.

  Contoh data lapangan :

  d. Untuk menggambarkan garis basis dengan azimut dan panjangan tertentu perintahnya adalah pilih menu PemetaanGambar Polar Azimuth.

  Command: _PolarSurvey Masukkan Titik Basis : (PILIH TITIK A) Masukkan Identitas Titik : B Masukkan Azimut (derajat) : 94 Masukkan Azimut (menit) : 8 Masukkan Azimut (detik) : 59

  B A

  Jarak Dari Titik Basis : 12.84 Masukkan Azimut (derajat) : <ENTER> e. Penggambaran metode trilaterasi Klik icon untuk menggambar garis ukur dari titik A Command: _dlgau Specify first point: PILIH TITIK A, arahkan ke sisi pendekatan. Specify next point or [Undo]: 12.54 (masukkan jarak) Specify next point or [Undo]: Klik icon untuk menggambar garis ukur dari titik B Command: _dlgau Specify first point: PILIH TITIK B Specify next point or [Undo]: 18.08 (masukkan jarak) Specify next point or [Close/Undo]: Klik icon untuk mempertemukan kedua

garis ukur.

Kini ke-3 titik pojok bidang tanah sudah tergambar, dengan cara yang sama dapat digambarkan titik pojok lainnya.

  

f. Ubah garis-garis ukur yang juga merupakan batas bidang menjadi layer bidang

tanah, dengan cara pilih garis-garis ukur, pilih menu StandarisasiJadikan

Objek LinierUnsur KadastralBatas Bidang.

  g. Memberi dimensi garis dengan menu perintah PemetaanGambar

DimensiDimensi Linier Pilih Garis, kemudian pilih garis-garis yang akan

diberi dimensi.

h. Untuk mematikan / menghidupkan layer dimensi klik tombol

i. Setelah bidang tergambar, langkah selanjutnya adalah cleanup batas bidang

  

perintahnya pilih menu StandarisasiCleanupUnsur KadastralBatas

Bidang atau klik icon toolbar , akan tampil dialog Clean Report, klik tombol Reclean sampai errornya bernilai 0 semua. j. Setelah gambar di cleanup selanjutnya yaitu membuat topologi bidang dengan

cara pilih menu StandarisasiBuat TopologiUnsur KadastralBatas

  

Bidang atau klik icon toolbar . Jika pembuatan topologi berhasil akan ada

pesan pada baris perintah Autocad seperti ini :

  Command: _bparcr Writing topology information to the drawing... Topology Berhasil Dibuat. k. l. Mencetak peta bidang dengan cara pilih menu PemetaanPlotPlot Peta Bidang. m. Mencetak GU dan SU graphical dengan menu perintah PemetaanPlotCetak Surat Ukur A4 atau Cetak Surat Ukur A3.

  

Pencetakan SU dan GU perintahnya sama, disini dibedakan untuk cetak GU

maka dimensi dan garis ukur kelihatan. Untuk menghidup-matikan layer dimensi klik tombol .

B. Menggambar Poligon,Titik Dasar Teknik dan Titik Detil dari File Koordinat

  Diaktifkan dengan memilih menu Pemetaan > Import Titik Dasar Teknik/Titik Detil Pada kolom Format Data terdapat 2 (dua) pilihan :

  1. DXYO (deskripsi, X, Y, Orde Titik)

  2. XYDO (X, Y, deskripsi, Orde Titik) Kemudian klik ,pilih pada direktori mana file tersebut disimpan Contoh : file teks Pada kolom paling kanan menyatakan orde dari titik {orde-0, orde-1, order-2, orde-3, dan R untuk Orde Perapatan }.

  Jika orde tidak diisi, maka bisa dipilih manual, dengan mengaktifkan checkbox Set Orde Titik Manual kemudian pilih orde titiknya. Untuk mengimport titik detil pilih ordenya Titik Detil. Jika garis poligon akan digambarkan maka centang checkbox Gambar Garis.

  Delimeter Tab : antar kolom dipisahkan karakter TAB (“ “). Delimeter Space : antar kolom dipisahkan karakter SPASI (“ “).

  Delimeter Coma: antar kolom dipisahkan karakter koma (“,”).

  Hasil import polygon : terlihat setiap titik memiliki simbol yang berbeda-beda sesuai dengan Orde titik tersebut

  C. Menggambar Titik Dasar Teknik Manual

  Penggambaran titik dasar teknis orde 0 (Nol) bisa dilakukan melalui menu Pemetaan

  >> Gambar Titik Dasar Teknis >> Orde 0. Selanjutnya autocad akan menanyakan

  identitas titik tersebut. Setelah memasukkan identitas titik, autocad akan menanyakan absis dan ordinat titik dasar teknis orde nol tersebut. Penggambaran titik dasar orde teknis orde 1, 2, 3, 4 dan perapatan bisa dilakukan dengan cara yang sama dengan cara diatas, tergantung menu yang dipilih melalui menu Pemetaan >> Gambar Titik Dasar Teknis >> Orde x.

  D. Menggambar Hasil Pengukuran Detil Dengan Theodolit

  Pengukuran dengan theodolit merupakan pengukuran secara polar. Sudut yang diukur bisa berupa azimut atau sudut relatif terhadap sebuah acuan yang telah diketahui azimutnya.

  Utara Utara Acuan a α a α

  ß O O Sudut relatif (ß) tersebut bisa saja searah atau berlawanan arah jarum jam.

  1. Untuk menggambar polar dengan azimuth, klik menu Pemetaan >> Gambar Polar

  Azimuth. Autocad akan menanyakan koordinat titik basis. Masukkan koordinat titk O

  atau klik pada layar autocad. Selanjutnya autocad menanyakan identitas titik target, masukkan identitas titik target, misalnya a. Berturut – turut autocad akan menanyakan nilai derajat, menit dan detik dari Azimut (

  α) dan jarak dari titik basis ke titik target (jarak O – a)

  2. Untuk menggambar polar dengan sudut searah jarum jam, klik menu Pemetaan >>

  Polar Dengan Sudut Searah Jarum Jam. Autocad akan menanyakan koordinat titik

  basis. Masukkan koordinat titk O atau klik pada layar autocad. Selanjutnya autocad akan menanyakan koordinat titik acuan, masukkan koordinat titik acuan atau klik pada layar autocad. Kemudian autocad menanyakan identitas titik target, masukkan identitas titik target, misalnya a. Berturut – turut autocad akan menanyakan nilai derajat, menit dan detik dari sudut relatif searah jarum jam (ß) dan jarak dari titik basis ke titik target (jarak O – a)

  3. Untuk menggambar polar dengan sudut searah jarum jam, klik menu Pemetaan >>

  

Polar Dengan Sudut Berlawanan Arah Jarum Jam. Autocad akan menanyakan

koordinat titik basis. Masukkan koordinat titk O atau klik pada layar autocad.

  Selanjutnya autocad akan menanyakan koordinat titik acuan, masukkan koordinat titik acuan atau klik pada layar autocad. Kemudian autocad menanyakan identitas titik target, masukkan identitas titik target, misalnya a. Berturut – turut autocad akan menanyakan nilai derajat, menit dan detik dari sudut relatif berlawanan arah jarum jam (ß) dan jarak dari titik basis ke titik target (jarak O – a)

  4. Penggambaran hasil pengukuran dengan theodolit ini juga bisa dilakukan dengan cara memanggil file text yang berisi data – data pengukuran. Klik menu Pemetaan >>

  Polar dari File. Kemudian akan muncul kotak dialog menanyakan lokasi file datanya.

  Format file text tersebut adalah sebagai berikut :

  

Titik berdiri alat Titik Acuan Absis Berdiri Alat Ordinat Berdiri Alat Absis Acuan Ordinat Acuan

No.detil sudut detil (derajat) sudut detil (menit) sudut detil (detik) tanda arah sudut No.detil sudut detil (derajat) sudut detil (menit) sudut detil (detik) tanda arah sudut

  Catatan :

  • Baris berawalan tanda “ # ” tidak diproses - tanda arah sudut: kosong searah jarum jam, “-“ berlawanan arah jarum jam.
  • Jika titik acuannya arah Utara (azimut) koordinat titik acuan tidak perlu ditulis.
  • Untuk menggunakan titik poligon yang sudah ada cukup ditulis nomor titiknya.

  Dalam menu pemetaan, objek linear dikelompokkan menjadi unsur administrasi, kadastral, hidrologi, transportasi, bangunan, tematik dan unsur kontur. Sedangkan objek linear dikelompokkan menjadi unsur administrasi, kadastral, hidrologi, transportasi, identitas titik, bangunan, penggunaan lahan. Menu ini sangat berguna untuk memisahkan layer setiap objek – objek pemetaan.

  90 30 25 - D UTARA

  1

  30

  25

  2

  45

  30

  25

  3

  45 30 25 -

  4

  1

  4

  30

  25

  2

  45

  30

  25

  3

  45 30 25 -

  4

  90 30 25 -

  90 30 50 - ##Untuk menggunakan titik poligon yang sudah ada cukup ditulis nomor poligon orde4 nya. C D

  45 30 50 -

  Gambar Objek Linier Unsur Administrasi Unsur Transportasi

  30

  Batas Negara Batas Jalan Batas Propinsi Garis Tengah Jalan Batas Kabupaten Batas Trotoar Batas Kecamatan Batas Jalan Tanah Batas Desa Garis Tengah Jalan Tanah Batas RW Batas Gang Batas RT Garis Tengah Gang

  Batas Jalan Setapak

  Unsur Kadastral Garis Tengah Jalan Setapak

  Batas Persil Batas Rel Batas Sub Persil Garis Tengah Rel Garis Gambar Ukur Batas Lori

  #Baris berawalan tanda # tidak diproses

#Tanda "-" diakhir baris merupakan flag untuk menandai sudut diukur berlawanan arah jarum jam

A B 234200 820800 234340 820770

  1

  30

  50

  2

  45

  50

  3

  3

  45 30 50 -

  4

  90 30 50 - ##Untuk polar Azimuth nama titik referensi diisi UTARA B UTARA 234340 820770

  1

  30

  50

  2

  45

  30

  50

E. Menggambar Objek – Objek Pemetaan Objek objek pemetaan lain yang harus digambar berupa objek polyline dan text.

  Dimensi Ukuran Garis Tengah Lori Pagar Tembok Batas Jembatan Pagar Besi Garis Tengah Jembatan Pagar Kayu Pagar Bambu Unsur Bangunan Pagar Hidup Bangunan Rumah

  Bangunan Bertingkat

  Unsur Hidrologi Bangunan Tidak Permanen

  Batas Sungai Garis Tengah Sungai Unsur Tematik Batas Selokan Batas Kebun Garis Tengah Selokan Batas Sawah Batas Danau Batas Tegalan Batas Rawa Batas Hutan Batas Kolam Garis Pantai Unsur Kontur Batas Dam Kontur Interval 10 m Batas Galian Kontur Interval 2 m

  Gambar Objek Text Unsur Administrasi Unsur Transportasi

  Nama Negara Nama Jalan Nama Propinsi Nama Jalan Tanah Nama Kabupaten Nama Gang Nama Kecamatan Nama Jalan Setapak Nama Desa Nama Rel Nama RW Nama Lori Nama RT Nama Jembatan

  Unsur Kadastral Unsur Identitas Titik

  Nomor Induk Bidang Titik Tinggi Geodesi Nomor Surat Ukur Titik Tinggi Instansi Lain Nomor Hak Titik Dasar Teknis Orde 0 Kode Sub Persil Titik Dasar Teknis Orde 1

  Titik Dasar Teknis Orde 2

  Unsur Hidrologi Titik Dasar Teknis Orde 3

  Nama Sungai Titik Dasar Teknis Orde 4 Nama Selokan Titik Dasar Perapatan Nama Danau Titik Dasar Instansi Lain Nama Rawa Identitas Menara Transmisi Nama Kolam Identitas Tiang Listrik Nama Pantai Identitas Tiang Telp Nama Dam Identitas Pipa Nama Galian

  Unsur Penggunaan Lahan

  Unsur Bangunan Kebun

  Bangunan Rumah Sawah Bangunan Bertingkat Tegalan Bangunan Tidak Permanen Hutan

IV. RUBBER SHEETING

  

Rubber Sheeting: Mengubah bentuk geometri dari suatu block-entity dengan

mempertimbangkan faktor skala, rotasi dan translasi, dengan menggunakan lebih banyak titik sekutu yang diinginkan.

  B A

C

  1

  2

3 E D

  5

4 Pilih tombol Rubber Sheeting :

  Tentukan Base Point 1: pilih titik 1 Tentukan Referensi 1 : pilih titik A Tentukan Base Point 2: pilih titik 2 Tentukan Referensi 2 : pilih titik B Tentukan Base Point 3: pilih titik 3 Tentukan Referensi 3 : pilih titik C Tentukan Base Point 4: pilih titik 4 Tentukan Referensi 4 : pilih titik D Tentukan Base Point 5: pilih titik 5 Tentukan Referensi 5 : pilih titik E Tentukan Base Point 6: <enter> ***Pilih Object RubberSheet*** Select objects: 59 found, 1 group pilih obyek yang akan dirubbersheet

  Select objects: <enter> Hasilnya obyek yang dipilih akan ditransformasi berdasarkan titik-titik kontrolnya.

V. TRANSFORMASI ANTAR PROYEKSI PETA

  

Fasilitas ini sangat berguna apabila ingin mentransformasikan peta – peta dari

instansi lain di Indonesia seperti Bakosurtanal, Dirjen PBB, dan lain lain ke dalam

sistem koordinat TM3.

  

Untuk melakukan transformasi antar proyeksi peta, lakukan langkah – langkah

sebagai berikut:

  1. Buat file baru melalui menu File >> New 2. Klik menu Pemetaan >> Transformasi Antar System Koordinat.

  3. Pilih drive, misalnya

  4. Pilih Direktori tempat file dwg yang akan ditransformasikan disimpan

  5. Pilih file dwg yang akan ditranformasi pada kotak Select Files. Gunakan kombinasi tombol Shift atau Ctrl untuk memilih beberapa file.

  

6. Pada group box Sistem Koordinat Asal, tentukan kategori dan sistem koordinat

peta asal, misalkan Kategorinya adalah 'UTM, WGS84 Datum' dan sistem

koordinatnya adalah 'UTM84-49S'

  7. Pada Group Box Sistem Koordinat Tujuan, tentukan kategori dan sistem

koordinat peta tujuan, misalkan Kategorinya adalah 'BPN-TM3' dan sistem

koordinatnya adalah 'TM3-49.2'

  8. Klik OK 9. Simpan gambar hasil transformasi tersebut.

VI. PENGGUNAAN MODUL STANDARISASI DAN VALIDASI A. Verifikasi Koordinat dan Nomor Lembarnya.

  Kebanyakan peta pendaftaran yang ada di lingkungan Badan Pertanahan Nasional masih terpecah – pecah per lembar. Sering kali ditemukan adanya perbedaan antara koordinat peta tersebut dengan nomor lembar yang tercantum pada peta tersebut. Oleh karena itu, lakukan verifikasi kesesuaian nomor lembar dengan koordinat peta tersebut. Caranya adalah sebagai berikut: Buka peta pendaftaran tersebut.

  Klik menu standarisasi >> Menu TM3 >> Gambar Lembar. Program standarisasi akan memberikan prompt sebagai berikut Klik pada sembarang posisi :

  Klik sembarang titik pada muka peta. Program standarisasi akan menanyakan skala peta sebagai berikut: Masukkan Skala [10000/2500/1000/500/250]: Masukkan skala peta, biasanya untuk peta pendaftaran adalah 1000.

  Selanjutnya program standarisasi akan menggambar kotak yang menggambarkan lembar tersebut dengan teks nomor lembar di dalamnya. Pada command line juga akan ditampilkan nomor lembarnya, misalnya : Nomor Lembar : 29.204-01-1

  Selanjutnya program standarisasi akan meminta sebuah titik lagi, tekan saja enter untuk mengakhiri. Cocokkan nomor lembar yang diberikan oleh program standarisasi dengan nomor lembar yang tertulis pada peta pendaftaran.

  Ada dua beberapa kemungkinan yang terjadi, yaitu: 1. Koordinat dan nomor lembarnya benar. Pada kasus ini, tidak ada permasalahan.

  Tutup saja file tersebut dan lanjutkan melakukan verifikasi file yang lain.

  2. Koordinat dan nomor lembarnya salah. Pada kasus ini, cari referensi koordinat atau nomor lembar yang benar pada peta indeks atau jika tidak tersedia informasi lain lakukan pengukuran ulang

  3. Koordinatnya benar tetapi nomor lembarnya yang salah. Apabila ditemukan kasus seperti ini, biarkan saja karena nantinya peta – peta ini akan diedge-matching dengan peta – peta lainnya berdasarkan koordinatnya.

  4. Nomor lembar benar tetapi koordinatnya salah. Kasus ini sering terjadi pada peta – peta yang divektorisasi dari file raster menggunakan perangkat lunak vektorisasi.

  Untuk menempatkan peta – peta ini pada lembar yang benar, lakukan langkah – langkah berikut:

  1. Klik menu Standarisasi >> Menu TM3 >> Geser Lembar. Program standarisasi akan meminta objek – objek yang akan digeser. Select semua atau beberapa objek yang akan digeser pada peta tersebut.

  2. Setelah itu, program standarisasi akan menanyakan titik awal pergeseran sebagai berikut : Dari Titik :

  3. Klik titik kiri bawah muka peta, kemudian program standarisasi akan menanyakan nomor lembar tujuan: Masukkan No. Lembar :

  4. Masukkan nomor lembar tujuan, misalnya 29204012. Semua objek yang dipilih akan digeser ke lembar 29.204.01.2.

  Setelah verifikasi nomor lembar dan kordinatnya dilakukan untuk semua peta, lakukan edge matching. Edge-matching dilakukan dengan menggabungkan peta – peta dalam satu desa.

B. Penggabungan Peta Menjadi Satu Desa.

  Didalam autocad Map, menggabungkan dua buah file bisa dilakukan dengan menginsert file yang akan digabung tersebut. Proses ini kurang efektif karena proses insert hanya bisa dilakukan satu per satu. Untuk itu, dalam program standarisasi telah disiapkan satu modul untuk melakukan insert beberapa file. Cara menggunakan modul ini adalah sebagai berikut :

  1. Klik menu Standarisasi >> Insert Beberapa File. Selanjutnya akan muncul kotak dialog sebagai berikut:

  Penggunaan kotak dialog ini sangat mudah. Combo drive digunakan untuk memilih drive, disediakan sampai drive Z. List select Directory akan menampilkan sub direktori pada direktori yang sedang aktif. Jika tidak ada sub direktori pada suatu direktori maka hanya muncul . (single dot) dan .. (double dot) saja. Double dot digunakan untuk berpindah ke parent directory (direktori diatasnya). List Select File akan menampilkan file – file yang ada pada current directory sesuai dengan tipe file yang dipilih pada combo Select File Type. Ada dua tipe file yang bisa diselect dari combo Select File Type tersebut yaitu *.dwg dan *.dxf. Current direktori ditampilkan pada teks dibawah combo Drive.

  2. Selanjutnya pilih beberapa file dari List Select File. Pemilihan beberapa file yang berurutan bisa dilakukan dengan menekan tombol shift. Tombol ctrl bisa digunakan untuk menambah file yang tidak berurutan atau mengurangi pilihan file.

  3. Klik tombol OK. Semua file yang dipilih akan diinsert sesuai dengan koordinatnya.

  4. Jika tidak ada gambar yang muncul dilayar, coba lakukan zoom extent Berikut ini adalah hasil penggabungan peta – peta per lembar menjadi satu.

C. Pemecahan Blok.

  Suatu file yang diinsert akan mengakibatkan file tersebut menjadi sebuah blok. Sebelum dipecah, objek – objek pada blok tersebut tidak bisa diolah. Peta – peta pendaftaran tersebut kemungkinan bisa memiliki blok di dalam blok yang jumlahnya bisa mencapai ratusan bahkan ribuan blok yang sebenarnya tidak perlu. Blok – blok tersebut sering kali merepotkan, terutama karena blok tersebut mengacu pada suatu layer yang tidak standar. Akibatnya, layer tersebut tidak bisa dihapus. Pemecahan blok tersebut bisa dilakukan dengan perintah explode pada autocad. Jika jumlah bloknya mencapai ratusan atau ribuan, perintah explode menjadi tidak efektif. Program standarisasi menyediakan fasilitas untuk mengexplode blok – blok yang tidak dikenal pada dokumen standarisasi secara rekursif. Artinya semua blok sampai dengan blok di dalam blok akan diexplode sampai habis. Langkah – langkah untuk explode blok tersebut sangan sederhana, yaitu Klik menu Standarisasi >> Explode All. Pada command line akan ditampilkan informasi mengenai jumlah blok yang diexplode sebagai berikut:

  Command: _xall explode Select object: Command: 7 blok diexplode..explode Select object: Command: 16 blok diexplode..explode

  Select object: Command: 25 blok diexplode..explode Select object: dan seterusnya sampai selesai Command: 3 blok diexplode..explode Select object: Command: 2 blok diexplode..explode Select object: Command: 1 blok diexplode..nil

  Dari proses diatas terlihat bahwa banya sekali blok di dalam blok sehingga pemecahan 7 blok menghasilkan 16 blok. Pemecahan 16 blok menghasilkan 25 blok dan seterusnya.

D. Pembersihan Blok dan Layer Tanpa Entity.

  Di dalam autocad, pemecahan blok hanya akan memecah blok saja. Blok – blok tersebut masih tersimpan dan bisa dipanggil sewaktu – waktu. Untuk melihat blok – blok tersebut, cobalah beri perintah insert, hasilnya adalah sebagai berikut: Terlihat bahwa blok – blok tersebut belum terhapus meskipun telah dilakukan pemecahan blok. Apabila dibiarkan, maka ukuran file menjadi relatif besar. Mengingat blok – blok tersebut tidak diperlukan lagi, sebaiknya dihapus saja. Penghapusan blok tersebut bisa dilakukan dengan perintah autocad standar purge. Purge akan memberi pilihan mengenai entity apa saja yang dihapus, misalnya blok, layer, style, dan lain – lain. Fleksibilitas autocad dalam proses purge ini kenyataannya agak merepotkan karena banyaknya input yang diperlukan. Selain itu, purge biasanya tidak cukup dilakukan sekali saja melainkan bisa sampai dua atau tiga kali. Oleh karena itu didalam program standarisasi ditambahkan proses purge secara otomatis untuk menghapus semua blok, layer, style dan sebagainya. Purge dalam program standarisasi ini melakukan proses purge semua komponen berulang sebanyak tiga kali. Untuk melakukannya, klik menu Standarisasi >> Purge All. Perintah ini akan memberikan report mengenai entity yang dibersihkan sebagai berikut: Deleting block "*X10". Deleting block "*X11". Deleting block "*X12". Deleting block "*X13". Deleting block "*X14". Deleting block "*X15". Deleting block "*X16". Deleting block "*X18". Deleting block "*X19". Deleting block "*X2". Deleting block "*X20". Deleting block "*X21". Deleting block "*X22". Deleting block "*X23". Deleting block "*X24". Deleting block "*X26". Deleting block "*X27". Deleting block "*X28". Deleting block "*X29". Deleting block "*X3". Deleting block "*X30". Deleting block "*X31". Deleting block "*X32". Deleting block "*X34". Deleting block "*X35". Deleting block "*X36". Deleting block "*X37". Deleting block "*X38". Deleting block "*X39". Deleting block "*X40". Deleting block "*X42". Deleting block "*X43". Deleting block "*X44". Deleting block "*X45". Deleting block "*X46". Deleting block "*X47". Deleting block "*X48". Deleting block "*X5". Deleting block "*X50". Deleting block "*X51". Deleting block "*X52". Deleting block "*X53". Deleting block "*X54". Deleting block "*X55". Deleting block "*X56". Deleting block "*X6". Deleting block "*X7". Deleting block "*X8". Deleting block "34082041". Deleting block "34082042". Deleting block "34082043". Deleting block "34082044".

  Deleting block "34082045". Deleting block "34082047". Deleting block "34082048". Deleting block "BPN". 57 blocks deleted.

  No unreferenced layers found. No unreferenced linetypes found. No unreferenced text styles found. No unreferenced shape files found. Deleting dimension style "STANDARD". 1 dimension style deleted.

  E. Standarisasi Layer

  Setelah proses purge selesai, langkah selanjutnya adalah standarisasi layer. Layer – layer pada peta pendaftaran sering kali tidak memiliki keteraturan dan hanya dimengerti oleh pembuatnya. Dengan standarisasi ini, layer – layer tersebut dibuat dengan aturan tertentu sehingga bisa dimengerti oleh semua orang, sederhana, dan yang paling penting adalah bisa diterima dengan logika komputer pada saat import ke dalam basis data geografis. Pembuatan layer standar bisa dilakukan melalui menu Standarisasi >> Set Layer. Pada command line akan diinformasikan mengenai proses yang dilakukan: Loading bpn_ltype_batas_propinsi...

  Loading acad_iso10w100... Loading acad_iso12w100... Loading acad_iso14w100... Loading tracks... Linetype loaded succesfully.. Setting Layer Finished...

  Modul set layer ini akan membuat layer – layer standar termasuk warna dan line style untuk layer tersebut.

  Apabila penempatan entity pada suatu peta pendaftaran telah konsisten, maka proses standarisasi layer mungkin hanya akan menamai kembali layer – layer tersebut ke layer standar. Kenyataan yang lebih sering terlihat adalah ketidakkonsistenan layer pada. Suatu objek yang sama bisa terletak pada beberapa layer yang berbeda. Hal ini menyebabkab proses rename layer tidak seluruhnya dapat diterapkan. Untuk peta – peta mengalami ketidakkonsistenan layer tersebut dilakukan pemindahan entity – entity tersebut ke layer standarnya. Pemindahan tersebut dilakukan dengan cara yang sangat sederhana yaitu: 1. Memilih objek – objek yang akan dipindahkan.

  2. Memindahkan objek terpilih ke layer yang standar yang bersesuaian. Dengan fasilitas autocad standar, pemilihan entity bisa dilakukan dengan mengklik objek –

  objek tersebut satu persatu, atau menggunakan cara filtering. Dengan menggunakan program standarisasi, pemilihan objek bisa dilakukan dengan lebih cepat menggunakan pola (pattern) tertentu antara lain entity yang terletak pada layer tertentu, entity yang memiliki kriteria tertentu (misalnya kombinasi layer, warna, tipe entity, dan lain – lain), entity teks yang memiliki awalan (prefix) tertentu dan entity teks yang memiliki susunan abjad tertentu. Berikut ini akan dibahas cara pemilihan objek menggunakan program standarisasi.

  1. Pemilihan objek yang terletak pada layer yang sama.

  Pemilihan objek yang terletak pada layer tertentu bisa dilakukan dengan cara mengklik menu Standarisasi >> Pilih Objek >> Berdasarkan Layer. Program standarisasi akan meminta user untu memilih sebuah objek sebagai sampel : Ambil Layer Dari Sebuah Objek : Klik sebuah objek yang mewakili objek – objek lain pada suatu layer. Berdasarkan objek yang diklik tersebut, program standarisasi akan mendeteksi layernya. Oleh karena itu apabila akan memilih semua objek pada layer tertentu, misalnya layer batas persil, kliklah sebuah objek pada layer batas persil. Selanjutnya program standarisasi akan menampilkan jumlah objek yang terpilih, yaitu jumlah objek yang berada pada layer dimana objek yang diklik berada.

  59360 Entity Selected Objek yang terpilih tersebut tidak akan ditandai dengan grip seperti biasanya user memilih suatu objek dengan cara mengklik objek tersebut pada monitor, tetapi objek tersebut sebenarnya sudah disimpan dalam suatu selection set yang selanjutnya bisa dipanggil lagi.

  2. Pemilihan dengan menggunakan filter.

  Pemilihan objek dengan menggunakan filter bisa dilakukan dengan cara mengeksekusi menu Standarisasi >> Pilih Objek >> Dengan Filter. Modul ini akan meminta user untuk memilih satu objek sebagai sampel : Select object/<None>: Klik sebuah objek yang mewakili objek -objek lainnya yang ingin dipilih.

  Berdasarkan objek yang diklik tersebut, modul ini akan mendeteksi properti objek tersebut, sehingga pada command line akan muncul : Filter: ((0 . "LWPOLYLINE") (8 . "LB_PAR") (39 . 0.0) (210 0.0 0.0 1.0)) >>Block name/Color/Entity/Flag/LAyer/LType/Pick/Style/Thickness/Vector: Jenis filter merupakan gabungan beberapa dotted pair list. Dotted pair list adalah sebuah list (direpresentasikan dengan nilai di dalam kurung) yang berisi kode entity dan nilainya dengan pemisah berupa titik. Berikut ini adalah tabel yang memuat kode entity:

  Group Code Deskripsi

  1 Nama entity (berubah setiap kali gambar dibuka) Tipe entity

  5 Handle 100 Subclass marker (AcDbEntity)

  67 Menentukan posisi entity pada model space atau layout space. Nilai 0 untuk model space dan 1 untuk paper space. 410 Nama tab layout

  8 Nama layer

  6 Linetype name (present if not BYLAYER). The special name BYBLOCK indicates a floating linetype (optional)

  62 Nomor warna, code ini ada jika warna entity bukan by layer. Nol menunjukkan berdasarkan blok, 256 berarti BYLAYER, dan nilai negatip menunjukkan layer tersebut dimatikan. 370 Lineweight enum value. Stored and moved around as a 16-bit integer.

  48 Skala linetype

  60 Kenampakan object visibility. Angka 0 berarti visible, 1 berarti nvisible

  92 The number of bytes in the image (and subsequent binary chunk records) (optional) 310 Preview image data (multiple lines; 256 charaters max. per line)

  (optional) 210 Nilai arah ekstrusi X.

  39 Ketebalan entity Pada contoh diatas, pemilihan objek didasarkan atas kriteria dimana entity berupa polyline pada layer LB_PAR dengan ketebalan garis 0 dan nilai arah ekstrusi X 0,0,1. Penambahan kriteria masih dimungkinkan dengan menggunakan kriteria Block name/Color/Entity/Flag/LAyer/LType/Pick/Style/Thickness/Vector. Biasanya kriteria default yang diberikan saja sudah cukup. Apabila tidak ada penambahan kriteria, tekan saja enter dan modul ini akan menginformasikan jumlah entitas yang terpilih misalnya: 1432 found. Seperti halnya dengan pemilihan berdasarkan layer, objek yang terpilih tersebut tidak akan ditandai dengan grip seperti biasanya user memilih suatu objek dengan cara mengklik objek tersebut pada monitor, tetapi objek tersebut sebenarnya sudah disimpan dalam suatu selection set yang selanjutnya bisa dipanggil lagi.

  3. Pemilihan entity teks yang memiliki awalan tertentu.

  Pemilihan entity teks yang memiliki awalan tertentu sering digunakan untuk memilih teks yang memiliki pola awalan tertentu. Sebagai contoh, biasanya teks nib memiliki angka nol didepannya yaitu 00123, 00324, dan sebagainya. Penulisan nama jalan biasanya dimulai dengan Jl., misalnya Jl. Sisingamangaraja, Jl. Sudirman, dan lain

  • – lain. Dengan menggunakan modul ini, teks – teks tersebut dapat dipilih dengan mudah. Klik menu Standarisasi >> Pilih Objek >> Berdasarkan Prefix, maka modul ini akan menyakan prefix yang ingin dicari sebagai berikut: Masukkan Prefix : Misalkan akan dicari teks nama jalan, masukkan Jl. Modul ini akan menanyakan layer yang akan diproses sebagai berikut: Layer Yang Akan Diproses <Enter Untuk Semua Layer> : Jika akan dilakukan pemilihan teks dengan prefix Jl pada semua layer, tekan enter. Sebaliknya jika teks dengan prefix Jl pada layer tertentu saja yang akan dipilih, klik sebuah objek yang mewakili layer tersebut. Selanjutnya modul ini akan menginformasikan jumlah entity teks yang dipilih :

  82 Entity Selected Sama seperti modul pemilihan objek sebelumnya, pemilihan berdasarkan prefix ini tidak akan menandai objek dengan grip seperti biasanya user memilih suatu objek dengan cara mengklik objek tersebut pada monitor, tetapi objek tersebut sebenarnya sudah disimpan dalam suatu selection set yang selanjutnya bisa dipanggil lagi.

  4. Pemilihan entity teks yang memiliki susunan abjad tertentu.

  Pemilihan entity teks yang memiliki susunan tertentu ini sebenarnya mirip sekali dengan pemilihan entity teks berdasarkan awalan. Perbedaannya terletak pada posisi teks yang dijadikan kunci pencarian. Pemilihan dengan prefix hanya mencari teks dari depan saja sedangkan yang satu ini bisa mencari teks dengan susunan tertentu didalam sebuah kata. Seperti diketahui, peta pendaftaran seringkali memuat nomor – nomor seperti nomor SU, GS, atau SI. Format penulisannya biasanya adalah 'kode dokumen : nomor / tahun dokumen', misalnya SU : 00291 /

  2003 atau GS : 00321 / 1986. Teks – teks tersebut dengan mudah bisa dicari berdasarkan huruf / (garis miring). Caranya adalah klik menu Standarisasi >> Pilih

  Objek >> Berdasarkan String. Modul ini akan menanyakan string yang akan dicari

  sebagai berikut : Masukkan Text Yang Akan Dicari : Misalnya akan dipilih semua teks GU, SI dan GS. Ketik / kemudian tekan enter.

  Layer Yang Akan Diproses <Enter Untuk Semua Layer> : Jika akan dilakukan pemilihan teks yang mengandung string / pada semua layer, tekan enter. Sebaliknya jika teks yang mengandung string / pada layer tertentu saja yang akan dipilih, klik sebuah objek yang mewakili layer tersebut. Selanjutnya modul ini akan menginformasikan jumlah entity teks yang dipilih : 1318 Entity Selected Sama seperti modul pemilihan objek sebelumnya, pemilihan berdasarkan string ini tidak akan menandai objek dengan grip seperti biasanya user memilih suatu objek dengan cara mengklik objek tersebut pada monitor, tetapi objek tersebut sebenarnya sudah disimpan dalam suatu selection set yang selanjutnya bisa dipanggil lagi.

  Setelah objek – objek tersebut dipilih, poses pemindahan layernya bisa dilakukan dengan sangat mudah. Sebagai contoh, untuk memindahkan entity yang sudah ada pada selection set ke dalam layer batas persil, klik menu Standarisasi >> Jadikan Objek Linear >> Unsur Kadastral >> Batas Persil. Modul ini akan meminta masukan objek yang akan dipindahkan ke layer batas persil Select objects: Objek yang akan dipilih tersebut bisa diklik satu persatu melalui monitor atau bisa juga dengan memanggil selection set sebelumnya yang diperoleh dari pemilihan objek yang terletak pada layer yang sama, pemilihan dengan menggunakan filter, pemilihan entity teks yang memiliki awalan tertentu, ataupun emilihan entity teks yang memiliki susunan abjad tertentu seperti yang telah dijelaskan didepan. Untuk memanggil selection set tersebut, ketik p (previous).

  1432 found Autocad akan memberikan prompt lagi untuk melakukan penambahan objek yang akan dipindah.