KARYA TULIS ILMIAH : STUDI KASUS ASUHAN KEPERAWATAN PADA KLIEN INFARK MIOKARD AKUT (IMA) DENGAN MASALAH NYERI AKUT (Studi di Ruang ICU Sentral RSUD Jombang)

  

KARYA TULIS ILMIAH : STUDI KASUS

ASUHAN KEPERAWATAN PADA KLIEN INFARK

MIOKARD AKUT (IMA) DENGAN

MASALAH NYERI AKUT

  

(Studi di Ruang ICU Sentral RSUD Jombang)

OLEH :

TISA KURNIAWATI

  

NIM. 151210030

PROGRAM STUDI DIPLOMA III KEPERAWATAN

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN

INSAN CENDEKIA MEDIKA

  

KARYA TULIS ILMIAH : STUDI KASUS

ASUHAN KEPERAWATAN PADA KLIEN INFARK

MIOKARD AKUT (IMA) DENGAN

MASALAH NYERI AKUT

  

(Studi di Ruang ICU Sentral RSUD Jombang)

OLEH :

TISA KURNIAWATI

   NIM. 151210030

PROGRAM STUDI DIPLOMA III KEPERAWATAN

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN

INSAN CENDEKIA MEDIKA

  

KARYA TULIS ILMIAH : STUDI KASUS

ASUHAN KEPERAWATAN PADA KLIEN INFARK MIOKARD

AKUT (IMA) DENGAN MASALAH KEPERAWATAN

NYERI AKUT

  

( Di Ruang ICU Sentral Rsud Jombang )

Diajukan sebagai salah satu syarat mendapatkan gelar Ahli Madya

Keperawatan (A.Md Kep) pada program studi Diploma III Keperawatan

Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Insan Cendekia Medika Jombang

  

OLEH :

TISA KURNIAWATI

NIM. 151210030

PROGRAM STUDI DIPLOMA III KEPERAWATAN

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN

  

INSAN CENDEKIA MEDIKA

JOMBANG

RIWAYAT HIDUP

  Penulis dilahirkan di Bojonegoro, 3 April 1997 dari pasangan ibu Sulastri dan Bapak Suyono. Penulis merupakan anak kedua dari tiga bersaudara.

  Tahun 2009 penulis lulus dari SDN 1 Batokan, tahun 2012 penulis lulus dari SMPN 5 Cepu dan tahun 2015 penulis lulus dari SMAN 1 Kasiman. Pada tahun 2015 penulis lulus seleksi masuk STIKes “Insan Cendekia Medika” Jombang melalui jalur mandiri. Penulis memilih program studi DIII Keperawatan dari lima bidang studi yang ada di STIKes “Insan Cendekia Medika” Jombang.

  Demikian riwayat ini dibuat dengan sebenarnya.

  Jombang, 2018 Tisa Kurniawati

  

MOTTO

“SABAR ITU ILMU TINGKAT TINGGI”

PERSEMBAHAN

  Segala puji bagi Allah SWT yang telah memberikan rahmat serta hidayah- Nya sehingga saya bisa menyelesaikan Karya Tulis Ilmiah ini. Dengan rasa bangga saya persembahkan Karya Tulis Ilmiah ini dan saya ucapkan terima kasih kepada kakak dan adik penulis yang selalu memberikan semangat. Tak lupa kepada para sahabat Yola, Kiki, kak Iis, kak Jul, Wina, Nurul yang menjadi pengganti keluarga saat berada disini. Para sahabat dan teman sekelas yang selalu memberikan semangat serta dukungan dalam berbagai hal.

KATA PENGANTAR

  Puji syukur kehadirat Allah SWT berkat limpahan rahmat serta karunia- Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan Karya Tulis Ilmiah yang berjudul “ASUHAN KEPERAWATAN PADA KLIEN INFARK MIOKARD AKUT (IMA) DENGAN MASALAH KEPERAWATAN NYERI AKUT” DI RUANG ICU SENTRAL RSUD JOMBANG”.

  Dalam penyusunan Karya Tulis Ilmiah penulis banyak mendapat bimbingan dan dukungan dari berbagai pihak, dengan ini penulis mengucapkan terima kasih kepada yang terhormat Bapak H Imam Fatoni S.KM.,MM selaku Ketua STIKes ICMe Jombang yang telah memberikan kesempatan pada penulis untuk menyusun Karya Tulis Ilmiah ini, ibu Nita Arisanti Y.S.Kep,Ns.M.Kes selaku Ketua Prodi DIII Keperawatan yang telah memberikan dukungan dan pengarahan secara penuh tarhadap penulis, ibu Dwi Prasetyaningati.,S.Kep.Ns,.M.Kepselaku pembimbing I yang dengan penuh kesabaran dan ketekunan memberikan bimbingan, dorongan, perhatian, serta saran dalam pembuatan Karya Tulis Ilmiah, ibu Siti Rokhani,S.SiT.M.Kebselaku pembimbing II yang banyak membantu dan memberikan masukan sehingga Karya Tulis Ilmiah ini dapat terselesaikan, Civitas Akademik STIKES ICMe Jombang yang telah memberikan informasi kepada penulis, orang tua dan keluarga penulis yang telah memberikan dukungan serta motivasi dalam penyelesaian Karya Tulis Ilmiah, dan teman-teman DIII Keperawatan yang telah mendukung sehingga dapat terselesaikan tepat pada waktnya.

  Penulis menyadari bahwa Karya Tulis Ilmiah ini banyak sekali kekurangan, oleh karena itu penulis berharapkan kritik dan saran yang membangun dari semua pembaca. Semoga Proposal Karya Tulis Ilmiah ini bermanfaat.

  Jombang, 2018 Penulis

  

ABSTRAK

ASUHAN KEPERAWATAN PADA KLIEN INFARK MIOKARD AKUT

(IMA) DENGAN MASALAH KEPERAWATAN NYERI AKUT

DI RUANG ICU SENTRAL RSUD JOMBANG

  

Oleh :

TISA KURNIAWATI

  Penyakit jantung merupakan penyakit utama penyebab kematian di dunia salah satunya Infark Miokard Akut (IMA) yang biasa dikenal oleh orang awam dengan sebutan serangan jantung. Infark Miokard Akut (IMA) sangat mengkhawatirkan karena sering berupa serangan mendadak dan tanpa ada keluhan sebelumnya. Tujuan umum dari penelitian ini adalah mampu melakukan Asuhan Keperawatan pada klien Infark Miokard Akut (IMA) dengan masalah nyeri akut. Peneliti melakukan penelitian di Ruang ICU Sentral RSUD Jombang pada tanggal 25-27 April 2018.

  Desain penelitian yang digunakan oleh peneliti adalah study kasus. Penelitian ini dilakukan dengan melakukan perbandingan antara 2 klien yang memiliki diagnosa keperawatan dan masalah keperawatan yang sama di ICU Sentral RSUD Jombang.

  Intervensi yang diberikan untuk klien dengan masalah keperawatan nyeri akut meliputi managemen nyeri untuk menurunkan nyeri yang muncul, monitor tanda-tanda vital supaya mengetahui tanda-tanda vital klien dan pemberian analgesik untuk menurunkan nyeri yang dirasakan oleh klien.

  Berdasarkan hasil evaluasi keperawatan terhadap kedua klien setelah dilakukan asuhan keperawatan selama tiga hari dapat di simpulkan evaluasi dengan hasil nyeri berkurang terutama pada klien 1 sedangkan pada klien 2 masih merasakan nyeri masalah teratasi sebagian. Saran yang diberikan kepada klien diharapkan klien mampu mengatasi nyeri yang dirasakan secara non farmakologis, dan melakukan pengobatan secara rutin sesuai dengan anjuran dokter.

  Kata kunci : Infark Miokard Akut (IMA), Nyeri Akut

  

ABSTRACT

NURSING PATIENT ACUTE MYOCARDIAL INFARCTION (IMA)

ON ACUTE PAIN IN ROOM ICU SENTRAL

RSUD JOMBANG

  

By :

TISA KURNIAWATI

  Heart disease is the main cause of death in the world of one of the Acute

Myocardial Infarction (IMA) commonly known by the layman as a heart attack.

Acute Myocardial Infarction (IMA) is very worrying because it is often a sudden

attack and without any previous complaints. The general aim of this study is to be

able to perform Nursing Care on clients of Acute Myocardial Infarction (IMA)

with acute pain problems. Researchers conducted a study at the ICU Central

Hospital RSUD Jombang on 25-27 April 2018 The research design used by the researcher is a case study. This study

was conducted by comparing two clients who had the same nursing diagnoses and

nursing problems in ICU Sentral RSUD Jombang.

  Interventions given to clients with acute pain nursing problems include

pain management to reduce emerging pain, monitor vital signs in order to know

the client's vital signs and analgesics to reduce the pain felt by the client.

  Based on the results of nursing evaluation of the two clients after the

nursing care for three days can be concluded the evaluation with the results of

pain is reduced mainly on the client 1 while the client 2 still feel the pain is

partially resolved problems. Suggestions given to clients are expected clients are

able to overcome the pain felt in non-pharmacological, and perform routine

treatment in accordance with the advice of doctors.

  Keyword : Acute Myocardial Infarction (IMA), Acute Pain

  DAFTAR ISI

  2.1.2 Etiologi Infark Miokard Akut (IMA) ...................................... 6

  2.2.4 Tanda dan Gejala Nyeri Akut ................................................. 22

  2.2.3 Faktor Yang Berhubungan Dengan Nyeri Akut ..................... 22

  2.2.2 Batasan Karakteristik Nyeri Akut ........................................... 20

  2.2.1 Definisi Nyeri Akut ................................................................. 20

  2.2 Konsep Dasar Nyeri Akut

  2.1.9 Pemeriksaan Diagnostik Infark Miokard Akut (IMA) ............ 18

  2.1.8 Penatalaksanaan Medis Infark Miokard Akut (IMA) ............. 16

  2.1.7 Komplikasi Infark Miokard Akut (IMA) ................................ 15

  2.1.6 WOC Infark Miokard Akut (IMA) ......................................... 14

  2.1.5 Patofisiologi Infark Miokard Akut (IMA) .............................. 12

  2.1.4 Manifestasi Infark Miokard Akut (IMA) ................................ 10

  2.1.3 Klasifikasi Infark Miokard Akut (IMA) ................................. 9

  2.1.1 Definisi Infark Miokard Akut (IMA) ...................................... 6

  Halaman

  2.1 Konsep DasarInfark Miokard Akut (IMA)

  BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

  1.5.2 Manfaat Praktis ....................................................................... 4

  1.5.1 Manfaat Teoritis ..................................................................... 4

  1.5 Manfaat

  1.4.2 Tujuan Khusus ........................................................................ 3

  1.4.1 Tujuan Umum ......................................................................... 3

  1.4 Tujuan

  1.3 Rumusan Masalah ............................................................................. 3

  1.2 Batasan Masalah ................................................................................ 3

  1.1 Latar Belakang .................................................................................. 1

  BAB 1 PENDAHULUAN

  Halaman Sampul Depan ....................................................................... i Halaman Sampul Belakang .................................................................. ii Surat Pernyataan .................................................................................. iii Lembar Persetujuan ............................................................................. iv Lembar Pengesahan .............................................................................. v Riwayat Hidup ....................................................................................... vi Motto ...................................................................................................... vii Kata Pengantar ..................................................................................... viii Abstrak ................................................................................................... ix Daftar Isi ................................................................................................ xi Daftar Gambar ...................................................................................... xiii Daftar Tabel ........................................................................................... xiv Daftar Singkatan ................................................................................... xv Daftar Lampiran ................................................................................... xvi

  2.2.5 Kondisi Klinis Terkait ............................................................. 23

  Halaman

  4.1.8 Evaluasi Asuhan Keperawatan ................................................ 61

  4.1.2 Pengkajian ............................................................................... 49

  4.1.3 Terapi Obat ............................................................................. 53

  4.1.4 Analisa Data ............................................................................ 53

  4.1.5 Diagnosa Keperawatan ........................................................... 54

  4.1.6 Intervensi Keperawatan .......................................................... 55

  4.1.7 Implementasi Asuhan Keperawatan ........................................ 56

  4.2 Pembahasan ....................................................................................... 64

  4.1 Hasil .................................................................................................. 48

  4.2.1 Pengkajian ............................................................................... 64

  4.2.2 Diagnosa Keperawatan ........................................................... 66

  4.2.3 Intervensi Keperawatan .......................................................... 66

  4.2.4 Implementasi Keperawatan ..................................................... 67

  4.2.5 Evaluasi Keperawatan ............................................................. 68

  BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN ................................................. 69

  5.1 Kesimpulan ....................................................................................... 69

  4.1.1Gambaran Umum Lokasi Pengumpulan Data ......................... 48

  BAB 4HASIL DAN PEMBAHASAN

  2.3 Konsep Asuhan Keperawatan Infark Miokard Akut (IMA)

  3.1 Desain Penelitian ............................................................................... 42

  2.3.1 Pengkajian ............................................................................... 25

  2.3.2 Kemungkinan Diagnosa Yang Muncul ................................... 29

  2.3.3 Intervensi Keperawatan .......................................................... 30

  2.3.4 Implementasi Keperawatan ..................................................... 40

  2.3.5 Evaluasi Keperawatan ............................................................. 41

  BAB 3 METODE PENELITIAN

  3.2 Batasan Istilah ................................................................................... 42

  3.8 Etik Penelitian ................................................................................... 47

  3.3 Partisipan .......................................................................................... 43

  3.4 Lokasi Dan Waktu Penelitian

  3.4.1 Lokasi Penelitian ..................................................................... 43

  3.4.2 Waktu Penelitian ..................................................................... 43

  3.5 Pengumpulan Data ............................................................................ 44

  3.6 Uji Keabsahan Data........................................................................... 45

  3.7 Analisa Data ...................................................................................... 45

  DAFTAR PUSTAKA ............................................................................ 70 Lampiran ............................................................................................... 72

  DAFTAR GAMBAR

  Halaman

Gambar 2.1 WOC Infark Miokard Akut (IMA) ....................................... 13

  DAFTAR TABEL

  Halaman

Tabel 2.1 perjalanan waktu enzim jantung pada Infark Miokard

  Akut (IMA) ............................................................................. 19

Tabel 2.2 Skala Intensitas Nyeri dari FLACC secara kuantitatif ............ 23Tabel 2.3 Diagnosa dan Intervensi .......................................................... 30Tabel 4.1 Identitas Klien ......................................................................... 49Tabel 4.2 Riwayat Penyakit .................................................................... 49Tabel 4.3 Perubahan Pola Kesehatan ...................................................... 50Tabel 4.4 Pemeriksaan Fisik 6B.............................................................. 51Tabel 4.5 Pemeriksaan Diagnostik .......................................................... 52Tabel 4.6 Pemeriksaan Laboratorium ..................................................... 52Tabel 4.7 Pemberian Terapi .................................................................... 53Tabel 4.8 Analisa Data ............................................................................ 53Tabel 4.9 Intervensi Keperawatan........................................................... 55Tabel 4.10 Implementasi Keperawatan Klien 1 dan Klien 2 .................. 56Tabel 4.11 Evaluasi Keperawatan Klien 1 Hari 1 ................................... 61Tabel 4.12 Evaluasi Keperawatan Klien 2 Hari 1 ................................... 62Tabel 4.13 Evaluasi Keperawatan Klien 1 Hari 2 ................................... 62Tabel 4.14 Evaluasi Keperawatan Klien 2 Hari 2 ................................... 63Tabel 4.15 Evaluasi Keperawatan Klien 1 Hari 3 ................................... 63Tabel 4.16 Evaluasi Keperawatan Klien 2 Hari 3 ................................... 64

DAFTAR SINGKATAN

  CK : Kreatin Kinase CM : Kompos Mentis CO : karbon dioksida

  ₂ CPK : Kreatin Fosfokinase EKG : Elektrokardiogram FLACC : Face, Legs, Arm, Cry, Consolability scale GOT : Glutamate-Oksaloasetat Transaminase

  IMA : Infark Miokard Akut

  IPPA : Inspeksi, Palpasi, Perkusi, Auskultasi LDH : Laktat Dehidrogenase MB-CK : Creatinin Kinase Myokardial Band NIC : Nursing Intervention Classification NOC : Nursing Outcome Clasification NSTEMI : Non ST elevation myocardial infarction NTG :Nitrogliserin O

  2 : Oksigen

  RISKESDAS : Riset Kesehatan Dasar Indonesia RSUD : Rumah Sakit Umum Daerah SGOT : Serum Glutamic Oxaloacetic Transaminase SKA : Sindrom Koroner Akut STEMI : ST elevasion myocardialinfarcion t-PA : Tisue Plasminogen Aktifator UA : Unstabel Angina WHO : World Health Organissation WOD : Wawancara, Observasi, Dokumen

  DAFTAR LAMPIRAN

  Halaman Lampiran 1 : Jadwal Kegiatan Karya Tulis Ilmiah ............................... 72 Lampiran 2 : Permohonan Menjadi Responden .................................... 73 Lampiran 3 : Persetujuan Menjadi Responden ..................................... 74 Lampiran 4 : Form Pengkajian Keperawatan Kegawat Daruratan ....... 75 Lampiran 5 : Satuan Acara Penyuluhan Manajemen Nyeri .................. 84 Lampiran 6 : Materi Penyuluhan........................................................... 88 Lampiran 7 : Lembar Konsultasi Pembimbing ..................................... 90 Lampiran 8 : Surat Penelitian ................................................................ 92 Lampiran 9 : Surat Bakordiklat ............................................................. 93 Lampiran 10 : Lembar Plagiasi ............................................................... 94

BAB 1 PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

  Infark Miokard Akut (IMA) dikalangan masyarakat biasa dikenal dengan sebutan serangan jantung. Penyakit jantung merupakan penyakit utama penyebab kematian di dunia salah satunya Infark Miokard Akut (IMA) (Pratiwi, 2012). Infark Miokard Akut (IMA) sangat mengkhawatirkan karena sering berupa serangan mendadak dan tanpa ada keluhan sebelumnya (Farissa, 2012). Infark Miokard Akut (IMA) menyebabkan ancaman hidup yang berbahaya karena timbulnya nyeri dada umum, kolaps dan kematian yang mendadak.Kemungkinan kematian akibat komplikasi selalu menyertai IMA. Tujuan kolaborasi utama antara lain pencegahan komplikasi yang mengancam jiwa atau paling tidak mengenalinya. (M.Black, Joyce, 2014).Dengan melakukan perawatan kesehatan pengurangan nyeri dada seperti pemberian relaksasi diharapkan dapat mencegah terjadinya komplikasi lebih buruk (Kartika, 2013).

  Data dari WHO pada tahun 2012 sebesar 17,5 juta (31%) orang meninggal dikarenakan penyakit kardiovaskuler dan penyebab kedua terbesar adalah Infark Miokard Akut (IMA) (WHO, 2016). Di ASEAN salah satu negaranya yakni Indonesia menduduki peringkat kedua dengan jumlah 371,0 ribu jiwa (WHO, 2014). Penyakit kardiovaskuler menempati urutan pertama hasil Riset Kesehatan Dasar Indonesia. Sedangkan di Jawa Timur menempati urutan ke

  2014 lebih dari 1 juta orang di Amerika Serikat menderita Infark Miokard Akut (IMA), dan lebih dari 300.000 orang diperkirakan meninggal karena Infark Miokard Akut (IMA) sebelum sampai ke rumah sakit (Christofferson, 2009).

  Nyeri yang timbul merupakan tanda yang muncul saat adanya infarkyang disebabkan oleh iskemia yang berlangsung selama kurang lebih 30-45 menit.

  

Iskemia terjadi akibat kebutuhan oksigen yang melebihi kapasitas suplai

  oksigen oleh pembuluh darah mengalami gangguan karena adanya sumbatan trombosis plak ateroma pada arteri koroner. Plak dapat menyebabkan penyempitan arteri koroner, sehingga bisa terjadi iskemiamiokard.Nyeri akan timbul saat manifestasi hemodinamika yang sering terjadi yaitu peningkatan ringan tekanan darah dan denyut jantung. Infark Miokard Akut (IMA) dapat menyebabkan disritmia, gagal jantung kongestive dan syok kardiogenik, tromboemboli, perikarditis, ruptura miokardium, dan aneurisma ventrikel ( Price&Wilson, 2006).

  Nyeri akut merupakan permasalahan utama pada pasien Infark Miokard Akut (IMA). Nyeri merupakan suatu rasa sensorik tidak nyaman yang sifatnya subjektif dan emosional yang tidak menyenangkan berhubungan dengan rusaknya jaringan aktual, potensial, ataupun menggambarkan kondisi terjadinya kerusakan. Nyeri akut merupakan nyeri yang terjadi setelah cidera akut, penyakit atau intervensi bedah dan berawal yang cepat dengan intensitas ringan sampai berat dalam waktu yang singkat atau kurang dari 6 bulan (Andarmoyo, 2013). Dalam penanganan nyeri akut dapat dilakukan asuhan dkk, 2013). Peran perawat sebagai pemberi asuhan keperawatan (care

  provider ) berperan dalam melaksanakan intervensi keperawatan yakni

  perawatan manajemen nyeri (Potter&Perry, 2009). Peran perawat juga sebagai

  care giver untuk membantu pasien dapat melalui proses penyembuhan dan

  kesehatannya kembali membaik atau sembuh dari penyakit tertentu pada kebutuhan kesehatan klien secara holistik meliputi kesehatan emosi, spiritual, dan sosial (Potter&Perry, 2009).

  1.2 Batasan Masalah

  Peneliti hanya membatasi kasus klien dengan diagnosa medis Infark Miokard Akut (IMA) dengan masalah nyeri akut di Ruang ICU SentralRSUD Jombang.

  1.3 Rumusan Masalah

  Bagaimana asuhan keperawatan pada klien Infark Miokard Akut (IMA) dengan masalah nyeri akut di Ruang ICU Sentral RSUD Jombang ?

  1.4 Tujuan

  1.4.1 Tujuan Umum Mampu melakukan asuhan keperawatan pada klien Infark Miokard Akut (IMA) dengan masalah nyeri akut di Ruang ICU Sentral RSUD Jombang.

  1.4.2 Tujuan Khusus 1.

  Melakukan pengkajian keperawatan pada klien Infark Miokard Akut(IMA) dengan masalah nyeri akut di Ruang ICU SentralRSUD Jombang.

  2. Menetapkan diagnosis keperawatan pada klien Infark Miokard Akut (IMA) dengan masalah nyeri akut di Ruang ICU SentralRSUD Jombang.

  3. Menyusun perencanaan keperawatan pada klien Infark Miokard Akut (IMA) dengan masalah nyeri akut di Ruang ICU SentralRSUD Jombang.

  4. Melakukan tindakan keperawatan pada klien Infark Miokard Akut (IMA) dengan masalah nyeri akut di Ruang ICU SentralRSUD Jombang.

  5. Melakukan evaluasi pada klien Infark Miokard Akut (IMA) dengan masalah nyeri akut di Ruang ICU SentralRSUD Jombang.

1.5 Manfaat

1.5.1 Manfaat Teoritis

  Manfaat teoritis dari hasil penelitian ini bisa menjadi referensi untuk penelitian lain yang serupa

1.5.2 Manfaat Praktis 1.

  Bagi Mahasiswa dan Dosen Hasil penelitian ini dapat menjadi tambahan referensi bagi mahasiswa dan pengajar dalam meningkatkan ilmu pengetahuan tentang proses keperawatan pada kasus Infark Miokard Akut (IMA).

2. Bagi Perawat

  Dapat meningkatkan mutu pelayanan pada kasus Infark Miokard Akut (IMA) dan bisa memperhatikan kondisi serta kebutuhan

  3. Bagi Peneliti Selanjutnya Dapat digunakan sebagai dasar untuk penelitian selanjutnya dengan masalah keperawatan yang sama dan tema yang berbeda.

  4. Bagi Rumah Sakit Meningkatkan pelayanan mutu kesehatan pada kasus Infark Miokard Akut (IMA).

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Konsep Dasar Infark Miokard Akut (IMA)

  2.1.1 Definisi Infark Miokard Akut (IMA) Infark Miokard Akut (IMA) adalah kematian jaringan otot jantung

  (miokard) yang disebabkan oleh insufisiensi suplai atau banyaknya darah baik relatif maupun secara absolut (Muwarni, 2011).

  Infark Miokard Akut (IMA) oleh orang awam disebut serangan jantung yaitu penyempitan atau penyumbatan pembuluh darah koroner sehingga aliran darah ke otot jantung tidak cukup sehingga menyebabkan jantung mati (Rendi&Margareth, 2012).

  Infark Miokard Akut (IMA) adalah penyakit jantung yang disebabkan oleh karena sumbatan pada arteri koroner. Sumbatan akut terjadi oleh karena adanya aterosklerotik pada dinding arteri koroner sehingga menyumbat aliran darah ke jaringan otot jantung (Black&Joyce, 2014).

  2.1.2 Etiologi Infark Miokard Akut (IMA) Menurut Fakih Ruhyanuddin (2006), penyebab Infark Miokard Akut (IMA) adalah : 1.

  Gangguan pada arteri koronaria berkaitan dengan atherosclerosis, kekakuan, atau penyumbatan total pada arteri oleh emboli atau thrombus.

  2. Penurunan aliran darah system koronaria menyebabkan ketidak seimbangan antara miokardial O ₂ suplai dan kebutuhan jaringan terhadap O

  ₂. Penyebab suplai oksigen ke miocard berkurang yang disebabkan oleh faktor a.

  Faktor pembuluh darah : 1)

  Ateroskeloris 2)

  Spasme 3)

  Arteritis b. Faktor sirkulasi :

  1) Hipotensi

  2) Stenosos aorta

  3) Insufisiensi c.

  Faktor darah : 1)

  Anemia 2)

  Hipoksemia 3)

  Polisitemia Penyebab lain : 1.

  Curah jantung yang meningkat : a.

  Aktifitas berlebih b. Emosi c. Makan terlalu banyak d. Hypertiroidisme 2. Kebutuhan oksigen miocard meningkat pada : b.

  Hypertropi miocard c. Hypertensi diastolic 3. Faktor predisposisi : a.

  Faktor risiko biologis yang tidak dapat diubah : 1)

  Usia lebih dari 40 tahun 2)

  Jenis kelamin: insiden pada pria tinggi, sedangkan pada wanita meningkat setelah menopause 3)

  Hereditas 4)

  Ras: lebih tinggi insiden pada kulit hitam b. Faktor risiko yang dapat diubah :

  1) Mayor :

  a) Hiperlipidemia

  b) Hipertensi

  c) Merokok

  d) Diabetes Melitus

  e) Obesitas

  f) Diet tinggi lemak jenuh, kalori

  2) Minor :

  a) In aktifitas fisik

  b) Pola kepribadian tipe A (emosional, agresif, ambisius, kompetitif).

  c) Stres psikologis berlebihan ketidakadekuatan aliran darah akibat dari penyempitan, sumbatan, arteri koronaria akibat terjadinya aterosklerosis, atau penurunan aliran darah akibat syok atau perdarahan.

  4. Faktor risiko menurut Framingham : a.

  Hiperkolesterolemia: > 275 mg/dl b. Merokok sigaret: > 20/hari c. Kegemukan: > 120% dari BB ideal d. Hipertensi: > 160/90 mmHg e. Gaya hidup monoton

  2.1.3 Klasifikasi Infark Miokard Akut (IMA) Secara morfologis Infark Miokard Akut (IMA) dibedakan atas dua jenis yaitu: Infark Miokard Akut (IMA) transmural, yang mengenai seluruh dinding miokard dan terjadi pada daerah distribusi suatu arteri koroner (Price, 2005) :

  1. Infark Miokard Akut (IMA) sub-endokardial dimana nekrosis hanya terjadi pada bagian dalam dinding ventrikel dan umumnya berupa bercak-bercak dan tidak konfluens.

  2. Infark Miokard Akut (IMA) sub-endokardial dapat regional (terjadi pada distribusi satu arteri koroner) atau difus (terjadi pada distribusi lebih dari satu arteri koroner). Berdasarkan kelainan gelombang ST (Sudoyo, 2006) : 1.

  STEMI Infark Miokard Akut (IMA) dengan elevasi segmen ST (ST

  elevasion myocardialinfarcion = STEMI) merupakan bagian dari pectoris tak stabil, Infark Miokard Akut (IMA) tanpa elevasi ST, dan Infark Miokard Akut (IMA) dengan elevasi ST.

2. NSTEMI

  Angina pectoris tak stabil (unstable angina = UA) dan miokardakut tanpa Elevasi ST (Non ST elevation myocardial infarction = NSTEMI) diketahui merupakan suatu kesinambungan dengan kemiripan patofisiologi dan gambaran klinis sehingga pada prinsipnya penatalaksanaan keduanya tidak berbeda. Diagnose NSTEMI ditegakan jika pasien dengan manifestasi klinis UA menunjukkan bukti adanya nekrosis miokard berupa peningkatan biomarker jantung.

2.1.4 Manifestasi Klinis Infark Miokard Akut (IMA) 1.

  Nyeri dada yang tiba-tiba dan berlangsung terus-menerus, terletak di bagian bawah sternum dan perut atas, adalah gejala utama yang biasanya muncul. Nyeri akan terasa semakin berat sampai tak tertahankan. Rasa nyeri yang tajam dan berat, bisa menyebar ke bahu dan lengan yang biasanya lengan kiri. Tidak seperti angina, nyeri ini muncul secara spontan (bukan setelah bekerja berat atau gangguan emosi) dan menetap selama beberapa jam sampai beberapa hari dan tidak akan hilang dengan istirahat maupun nitrogliserin (Brunner&Suddart, 2005).

2. Nyeri sering disertai nafas pendek, pucat, berkeringat dingin, pusing, mual dan muntah (Brunner&Suddart, 2005).

  Aritmia merupakan penyulit Infark Miokard Akut (IMA) yang terjadi terutama pada saat-saat pertama setelah serangan. Hal ini disebabkan oleh adanya perubahan-perubahan masa refrakter, daya hantar rangsang dan kepekaan terhadap rangsangan. Sisrem syaraf otonom juga berperan besar terhadap terjadinya aritmia karena klien Infark Miokard Akut (IMA)umumnya mengalami peningkatan parasimpatis dengan kecenderungan bradiaritmia meningkat, sedangkan peningkatan tonus simpatis pada Infark Miokard Akut (IMA) inferior akan mempertinggi kecenderungan terjadinya fibrilasi ventrikel dan perluasan infark.

  Secara khas nyeri dirasakan di daerah perikardial sering dirasakan sebagai suatu desakan, diperas, ditekan, dicekik, dan nyeri seperti terbakar, rasanya tajam dan menekan atau sangat nyeri, nyeri terus menerus, dan dangkal.

  Nyeri dapat melebar ke belakang sternum sampai dada kiri, lengan kiri, leher, rahang, atau bahu kri.

  Tanda dan gejala infark miokard (TRIAGE) adalah : a.

  Nyeri dada yang terjadi secara mendadak dan terus menerus tidak mereda, biasanya di atas region sternal bawah dan abdomen bagian atas, ini merupakan gejala utama.

  b.

  Keparahan nyeri dapat meningkat secara menetap sampai nyeri tidak tertahankan lagi. c.

  Nyeri tersebut sangat sakit, seperti tertusuk-tusuk yang dapat menjalar ke bahu dan terus ke bawah menuju lengan (biasanya lengan kiri).

  d.

  Nyeri mulai secara spontan (tidak terjadi setelah kegiatan atau gangguan emosional), menetap selama beberapa jam atau hari, dan tidak hilang dengan bantuan istirahat atau nitrogliserin (NTG).

  e.

  Dapat menjalar ke arah rahang dan leher.

  f.

  Nyeri sering disertai dengan sesak nafas, pucat, dingin, diaforesis berat, penting atau kepala terasa melayang dan mual muntah.

  g.

  Pasien dengan diabetes melitus tidak akan mengalami nyeri yang hebat karena neuropati yang menyertai diabetes dapat mengganggu neuroreseptor (mengumpulkan pengalaman nyeri).

  2.1.5 Patofisiologi Infark Miokard Akut (IMA)

  Iskemia yang berlangsung lebih dari 30-45 menit akan menyebabkan kerusakan selular yang ireversibel dan kematian otot atau nekrosis.

  Bagian miokardium yang mengalami infark atau nekrosis akan berhenti berkontraksi secara permanent. Jaringan yang mengalami infark dikelilingi oleh suatu daerah iskemik yang berpotensi dapat hidup. Ukuran infark akhir bergantung dari nasib daerah iskemik tersebut. Bila pinggir daerah ini mengalami nekrosis maka besar daerah infark akan bertambah besar, sedangkan perbaikan iskemia akan memperkecil daerah nekrosis.

  Infark miokardium biasanya menyerang ventrikel kiri. Infark digambarkan lebih lanjut sesuai letaknya pada dinding ventrikel.

  Misalnya, infark miokardium anterior mengenai dinding anterior ventrikel kiri. Daerah lain yang biasanya terserang infark adalah bagian inferior, lateral, posterior, dan septum.

  Otot yang mengalami infark akan mengalami serangkaian perubahan selama berlangsungnya proses penyembuhan. Mula-mula otot yang mengalami infark tampak memar dan sianotik akibat terputusnya aliran darah regional. Dalam jangka waktu 24 jam timbul edema pada sel-sel, respon peradangan disertai infiltrasi leukosit. Enzim-enzim jantung akan terlepas dari sel-sel ini. Menjelang hari kedua atau ketiga mulai proses degradasi jaringan dan pembuangan semua serabut nekrotik. Selama fase ini dinding nekrotik relative tipis. Kira-kira pada minggu ketiga mulai terbentuk jaringan parut. Lambat laun jaringan penyambung fibrosa menggantikan otot yang nekrosis dan mengalami penebalan yang progresif. Pada minggu keenam parut sudah terbentuk dengan jelas

  2.1.6 WOC Infark Miokard Akut (IMA) Punggung Panas

  Jenis kelamin Usia

  Obesitas Diabetes Melitus Merokok Hipertensi

  Hiperkolesterolemia Aterosklerosis

  Nyeri dada Nyeri Akut

  Infark Miokard Akut (IMA)

  Iskemia Berkeringat

  Mual Muntah

2.1.7 Komplikasi Infark Miokard Akut (IMA) 1.

  Disritmia Komplikasi paling sering dalam Infark Miokard Akut (IMA) adalah gangguan irama jantung (90%). Faktor predisposisi adalah : a.

  Iskemia jaringan b. Hipoksemia c. Pengaruh sistem syaraf Para-Simpatis dan Simpatis d. Asidosis laktat e. Kelainan hemodinamik f. Keracunan obat, dan g.

  Gangguan keseimbangan elektrolit 2. Gagal jantung kongestif dan syok kardiogenik

  Sepuluh dan sampai lima belas pasiem infark miokard mengalami syok kardiogenik, dengan mortalitas antara 80-95%.

  3. Tromboemboli Study pada 924 kasus kematian akibat infart miokard akut (IMA) menunjukkan adanya trombi mural pada 44% kasus endokardium.

  Study autopsy menunjukkan 10% kasus Infark Miokard Akut (IMA) yang meninggal mempunyai emboli arterial ke otak, ginjal, limfa, atau mensenterium.

  4. Perikarditis Sindrom ini dihubungkan dengan Infark Miokard Akut (IMA) yang digambarkan pertama kali oleh Dressler dan sering disebut dapat menyertai infark subepikardial. Perikarditis biasanya sementara, yang tampak pada minggu pertama setela infark. Nyeri dada dari perikarditis akut terjadi tiba-tiba dan berat serta konstan pada dada anterior. Nyeri ini memburuk dengan inspirasi dan biasanya dihubungkan dengan takikardia, demam ringan, dan friksion rup perikardial yang trifasik dan sementara.

  5. Ruptura miokardium Ruptur dinding bebas dari ventrikel kiri menimbulkan kematian sebanyak 10% dirumah sakit karena Infark Miokard Akut (IMA).

  Ruptur ini menyebabkan tamponade jantung dan kematian. Ruptur septum interventrikular jarang terjadi pada kerusakan miokard luas, dan menimbulkan Defek Septum Ventrikel.

  6. Aneurisma ventrikel Kejadian adalah komplikasi lambat dari Infark Miokard Akut (IMA) yang meliputi penipisan, pengembungan, dan hipokinesis dari dinding ventrikel kiri setelah infark transmural. Aneurisma ini sering menimbulkan gerakan proksimal pada dinding ventrikel, dengan pengembungan keluar segmen aneurisma pada kontraksi ventrikel.

  Kadang-kadang aneurisma ini ruptur dan menimbulkan temponade jantung, tetapi biasanya masalah yang terjadi disebabkan penurunan kontraktilitas atau embolisasi.

  2.1.8 Penatalaksanaan Medis Infark Miokard Akut (IMA) Menurut Brunner dan Suddart pada tahun 2005 tujuan mengurangi kemungkinan terjadinya komplikasi. Kerusakan jantung diperkecil dengan cara, segera mengembalikan keseimbangan antara kebutuhan dan suplai oksigen jantung. Terapi obat-obatan, pemberian oksigen, dan tirah baring dilakukan secara bersamaan untuk mempertahankan jantung. Obat-obatan dan oksigen digunakan untuk meningkatkan suplai oksigen, sementara tirah baring dilakukan untuk mengurangi kebutuhan oksigen. Tiga kelas obat-obatan yang bisa digunakan untuk meningkatkan suplai oksigen yaitu :

  1. Fasodilator Fasodilator pilihan untuk mengurangi nyeri jantung adalah nitrogliserin (NTG) intravena.

  2. Antikoagulan Antikoagulan heparin adalah antikoagualan pilihan untuk membantu mempertahankan integritas jantung. Heparin memperpanjang waktu pembekuan darah, sehingga dapat menurunkan kemungkinan pembentukan trombus dan selanjutnya menurunkan aliran darah.

  3. Trombolitik Tujuan trombolitik adalah untuk melarutkan setiap trombus yang telah terbentuk di arteri koroner, memperkecil penyumbata dan juga luasnya infark. Agar efektif, obat ini harus diberikan pada awal awitan nyeri dada. Tiga macam obat trombolitik yang terbukti bermanfaat melarutkan trombus adalah: streptokinase, aktifator anistreplase. Pemberian oksigen. Terapi oksigen dimulai saat awitan nyeri oksigen yang dihirup akan langsung meningkatkan saturasi darah. efektifitas terapeutik oksigen ditentukan dengan observasi kecepatan dan irama pertukaran pernafasan, dan pasien mampu bernafas dengan mudah. Saturasi oksigen dalam dara secara bersamaan diukur dengan pulsa oksimetri. Analgetik. Pemberian analgetik dibatasi hanya untuk pasien yang tidak efektif diobati dengan nitrat dan antikoagulan. Analgetik pilihan masih tetap morfin sulfat yang diberikan secara intravena dengan dosis meningkat 1-2 mg.

  2.1.9 Pemeriksaan Diagnostik Infark Miokard Akut (IMA)

  Infark miokard klasik disertai oleh trias diagnostic yang khas (Price,

  2006). Yang terdiri dari : 1.

  Gambaran klinis khas yang terdiri dari nyeri dada yang berlangsung lama dan hebat, biasanya disertai mual, keringat dingin, muntah, dan perasaan seakan-akan menghadapi ajal.

  a.

  Tetapi, 20-60% kasus infark yang tidak fatal bersifat tersembunyi atau asimtomatik.

  b.

  Sekitar setengah dari kasus ini benar-benar tersembunyi dan tidak diketemukan kelainan, dan diagnosis melalui pemeriksaan EKG yang rutin atau pemeriksaan postmortem.

2. Meningkatnya kadar enzim-enzim jantung yang dilepaskan oleh sel- sel miokardium yang nekrosis.

  a.

  Enzim-enzim yang dilepaskan terdiri dari keratin, fosfokinase (CK atau CPK), glautamat oksaloasetat transaminase (SGOT atau GOT) dan laktat dehidrogenase (LDH).

  b.

  Pola peningkatan enzim ini mengikuti perjalanan waktu yang khas sesudah terjadinya infark miokardium.

  c.

  Meskipun enzim ini merupakan pembantu diagnosis yang sangat berharga, tetapi interprestasinya terbatas oleh fakta bahwa peningkatan enzim yang terukur bukan merupakan indicator spesifik kerusakan miokardium, terdapat proses-proses lain yang juga dapat menyebabkan peningkatan enzim, sehingga dapat menyesatkan interprestasi.

  d.

  Pengukuran isoenzim, yaitu fraksi-fraksi enzim yang khas dilepaskan oleh miokardium yang rusak, meningkatkan ketepatan diagnosis.

  e.

  Pelepasan isoenzim, MB-CK merupakan petunjuk enzimatik dari infark miokardium yang paling spesifik.

  3. Terlihat perubahan-perubahan pada elektrokardiografi, yaitu gelombang Q yang nyata, elevasi segmen ST, dan gelombang T terbalik.

  a. perubahan-perubahan ini tampak pada hantaran yang terletak diatas daerah miokardium yang mengalami nekrosis.

  b.

  Sedang beberapa waktu segment ST dan gelombang T akan kembali normal; hanya gelombang Q tetap bertahan sebagai c.

  Tetapi hanya 50% atau 75% pasien Infark Miokard Akut (IMA) yang menunjukkan pemulihan elektrokardiografis klasik ini.

  d.

  Pada 30% pasien didiagnosa dengan infark tidak terbentuk gelombang Q (Price, 2006).

Tabel 2.1 perjalanan waktu enzim jantung pada Infark Miokard Akut

  (IMA) Enzim Onset Puncak Kembali normal CK CK-MB LDH LDH 1 LDH 2

  3-6 jam 2-4 jam 24 jam 4 jam 4 jam

  12-24 jam 12-20 jam 48-72 jam 48 jam 48 jam

  3-5 hari 48-72 jam 7-10 hari 10 hari 10 hari

2.2 Konsep Dasar Nyeri Akut

  2.2.1 Definisi Nyeri Akut Pengalaman sensori atau emosional yang berkaitan dengan kerusakan jaringan aktual atau fungsional, dengan onset mendadak atau lambat dan berintensitas ringan hingga berat yang berlangsung kurang dari 3 bulan (SDKI DPP PPNI&Tim Pokja, 2016).

2.2.2 Batasan Karakteristik Nyeri Akut 1.

  Bukti nyeri dengan menggunakan standart daftar periksa nyeri untuk pasien yang tidak dapat mengungkapkannya (misalnya.,

  Neonatal Infant Pain Scale , Pain Assesment Checklist for Senior with Limited Ability to Communicate).

2. Diaforesis 3.

  Dilatasi pupil 4. Ekspresi wajah nyeri (misalnya., mata kurang bercahaya, tampak kacau, gerakan mata berpencar atau tetap pada satu fokus,

  5. Fokus menyempit (misalnya., persepsi waktu, proses berpikr, interaksi dengan orang dan lingkungan).

  6. Fokus pada diri sendiri 7.

  Keluhan tentang intensitas menggunakan standar skala nyeri (misalnya., skala Wong-Baker FACES, skala analog visual, skala penilaian numerik).

  8. Keluhan tentang karakteristik nyeri dengan menggunakan standart instrumen nyeri (misalnya: McGill Pain Questionnaire, Brief Pain

  Inventory).

  9. Laporan tentang perilaku nyeri/perubahan aktivitas (misalnya: anggota keluarga, pemberi asuhan).

  10. Mengekspresikan perilaku (misalnya: gelisah, merengek, menangis, waspada).

  11. Perilaku distraksi 12.

  Perubahan pada parameter fisiologis (misalnya: tekanan darah, frekuensi jantung, frekuensi pernapasan, saturasi oksigen, dan end-

  tidal karbon dioksida [CO ₂]).

  13. Perubahan posisi untuk menghindari nyeri 14.

  Perubahan selera makan 15. putus asa 16. sikap melindungi area nyeri 17. sikap tubuh melindungi

2.2.3 Faktor yang berhubungan dengan Nyeri Akut

  Faktor-faktor yang berhubungan dengan nyeri akut menurut Nanda yaitu :

Dokumen yang terkait

STUDI PENGGUNAAN AMLODIPIN PADA PASIEN INFARK MIOKARD AKUT (IMA) (Penelitian dilakukan di RSUD Sidoarjo)

1 20 27

KARYA TULIS ILMIAH ASUHAN KEPERAWATAN PADA KLIEN BPH POST OP TRANS URETRAL RESECTION PROSTAT DENGAN MASALAH KEPERAWATAN NYERI AKUT DI RUMAH SAKIT SITI KHODIJAH SEPANJANG SIDOARJO

0 0 17

KARYA TULIS ILMIAH ASUHAN KEPERAWATAN KLIEN SINDROM KORONER AKUT DENGAN MASALAH KETIDAKEFEKTIFAN POLA NAFAS DI RUANG ICU RSUD IBNU SINA GRESIK

0 1 18

KARYA TULIS ILMIAH : STUDI KASUS ASUHAN KEPERAWATAN PADA KLIEN DIARE DENGAN MASALAH KEKURANGAN VOLUME CAIRAN DI RUANG ANAK RSUD BANGIL PASURUAN

0 1 118

KARYA TULIS ILMIAH : STUDI KASUS ASUHAN KEPERAWATAN PADA KLIEN TUBERKULOSIS DENGAN MASALAH KETIDAKEFEKTIFAN POLA NAFAS DI RUANG MELATI RSUD BANGIL PASURUAN

0 0 126

KARYA TULIS ILMIAH : STUDI KASUS ASUHAN KEPERAWATAN PADA KLIEN PNEUMONIA DENGAN MASALAH KEPERAWATAN GANGGUAN PERTUKARAN GAS DI RUANG TERATAI RSUD BANGIL

0 3 103

KARYA TULIS ILMIAH ASUHAN KEPERAWATAN PADA KLIEN DENGAN CIDERA OTAK SEDANG ( COS ) DENGAN MASALAH NYERI AKUT ( Di Ruang High Care Unit RSUD Bangil Pasuruan )

0 2 87

KARYA TULIS ILMIAH: STUDI KASUS ASUHAN KEPERAWATAN PADA KLIEN INFEKSI SALURAN KEMIH (ISK) DENGAN MASALAH GANGGUAN ELIMINASI URINE ( Di Ruang Dahlia RSUD Jombang)

0 1 102

KARYA TULIS ILMIAH : STUDI KASUS ASUHAN KEPERAWATAN PADA KLIEN DIABETES MELLITUS TIPE 2 DENGAN MASALAH RESIKO KETIDAKSTABILAN KADAR GLUKOSA DARAH (Studi di Ruang Dahlia RSUD Jombang)

0 3 110

ASUHAN KEPERAWATAN PADA KLIEN INFARK MIOKARD AKUT (IMA) DENGAN MASALAH KEPERAWATAN NYERI AKUT DI RUANG ICU SENTRAL RSUD JOMBANG

0 0 6