KEPATUHAN PERAWAT TERHADAP SOP PEMASANGAN INFUS DI RSUD Dr. SOEDIRMAN KEBUMEN - Elib Repository

  KEPATUHAN PERAWAT TERHADAP SOP PEMASANGAN INFUS DI RSUD Dr. SOEDIRMAN KEBUMEN

  SKRIPSI Disusun Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan

  Mencapai Derajat Sarjana Keperawatan Minat Utama Program Studi Ilmu Keperawatan

  Diajukan oleh : Priyatama Mitrajati

  NIM : A11300923 PROGRAM STUDI S1 KEPERAWATAN SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN MUHAMMDIYAH GOMBONG

  2017

  PROGRAM STUDI S1 KEPERAWATAN SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN MUHAMMADIYAH GOMBONG SKRIPSI JULI, 2017 1) 2) 3) Priyatama Mitrajati , Isma Yuniar , Sarwono

  KEPATUHAN PERAWAT TERHADAP SOP PEMASANGAN INFUS DI RSUD DR. SOEDIRMAN KEBUMEN ABSTRAK

  Latar Belakang: kepatuhan merupakan suatu perilakumanusia yang taat

  terhadap aturan, perintah, prosedur, dan disiplin. Terapi intravena adalah menempatkan cairan steril melalui jarum langsung ke vena pasien. Adapun cara atau prosedur tindakan pemasangan infus yang tertera pada standar operasional prosedur (SOP). Jika perawat tidak melaksanakan tindakan pemasangan infus sesuai prosedur akan berdampak salah satunya infeksi plebitis, untuk itu perlunya kepatuhan perawat terhadap SOP pemasangan infus.

  Tujuan: untuk mengetahuai kepatuhan perawat terhadap tindakan

  prainteraksi, orientasi, tahap kerja, terminasi SOP pemasangan infus di RSUD dr. Soedirman Kebumen.

  Metodelogi Penelitian: Deskriptif kuantitatif menggunakan metode

  observasi dengan jumlah responden 54 perawat ruang IGD, Teratai, Melati RSUD dr. Soedirman Kebumen.

  Hasil penelitian: berdasarakan hasil observasi diperoleh hasil dari 54

  responden pada tahap praintraksi 4 tidak patuh (9,25%), pada tahap orientasi tidak patuh sebanyak 8 (85,1%), pada tahap kerja semua masuk kategori patuh dan pada tahap terminasi terdapat 1 yang tidak patuh (98,1%).

  Kesimpulan : Terjadi ketidakpatuhan pada tahap praintraksi, orientasi, dan

  terminasi karena berbagai faktor baik dari segi manusia dan sarana prasarana.

  Rekomendasi: penelitian selanjutnya dapat melakukan observasi yang

  lebih mendalam dan dapat melakukan observasi secara sendiri untuk lebih valid dalam penelitian

  Kata kunci : kepatuhan, SOP pemasangan infus 1.

   Mahasiswa STIKES Muhammadiyah Gombong 2. Dosen STIKES Muhammadiyah Gombong 3. Dosen STIKES Muhammadiyah Gombong

  

MUHAMMADIYAH HEALTH SCIENCE INSTITUTE OF GOMBONG

Mini-thesis, July 2017 1) 2) 3) Priyatama Mitrajati , Isma Yuniar , Sarwono

  

NURSING COMPLIANCE ON THE PROCEDURAL OPERATION

STANDARD OF INFUSE INSTALLATION IN DR. SOEDIRMAN

HOSPITAL OF KEBUMEN

ABSTRACT

Background: Compliance is a human behavior to be discipline and obedient

  to rules, orders, procedures. Intravenous therapy is to place sterile fluid through a needle, directly into the patient’s vein. And the procedueor the action of the infusion must follow the procedural operation standard. If a nurse does not follow the procedure, the infuse installation will give impact,

  infection. Therefore, compliance to the procedueal operation

  such as plebitis standard is needed in doing an intervention is needed.

  

Objective: To know nurse compliance on pre-intrraction, orientation, working

phases, termination of procedural operation stndard of infusion in dr. Soedirman

hospital of Kebumen.

  

Method: This study is a descriptive quantitative by conducting an obsevation. The

responden were 54 nurses of emergency room, Teratai ward, Melati ward of dr.

  Soedirman hospital of Kebumen.

  

Result: This study yields in the findings that 54 respondents (9,25%) were

disobedients in the pre-interraction stage 4, there were 8 responden (85,1%) were

obedient in the orientation stage, and in he termination stage there was only 1

respondent (98,1%) who was not obedient.

  

Conclusion: There was disobedience in the pre-interraction stage, orientation, and

termination due to human and infrastructure factors.

Recomendation: Further research can make a more in-depth observation and can

make observations on their own to be more valid in the research.

  Keywords: Compliance, procedure operating standard of infusion 1.

   Student 2. First Consultan 3. Scond Consultan

  

MOTO

Berbaiklah sebanyak mungkin karena kehidupan akan tetap

berjalan hingga waktu yang tidak ada seorangpun tahu.

  

Jadikan do’a sebagai senjatamu

  KATA PERSEMBAHAN Dan T uhanmu berfirman, “ Berdo’alah kepada-Ku niscaya akan Aku perkenankan bagimu. Sesungguhnya orang-orang yang sombong tidak mau menyembah-Ku akan masuk ke Neraka Jahanam dalam keadaan hina dina.”

Q.S Al- Mu’min: 60

  

“Bagaimanapun keadaan kita, mau sedih, bahagia, waktu tidak pernah

berhenti menunggu . Waktu tetap berjalan.”

  

Tere Liye

  Skripsi ini saya persembahkan untuk:

  1. Orang tua tercinta, terkasih dan tersayang serta kakakku yang baik hati dan seluruh keluar besar yang selalu mendo’akan, memberikan semangat dan dukungan yang tak kunjung henti.

  2. Ibu Isma Yuniar, M. Kep dan Bapak Sarwono yang selalu sabar membimbing hingga dapat menyelesaikan skripsi ini.

  3. Teman-teman seperjuangan dan satu angkatan dari semua prodi di STIKes Muhammadiyah Gombong.

  Puji Syukur kepada Allah SWT yang telah memberikan rahmat serta hidayahNya untuk menyelesaikan pembuatan skripsi ini yang berjudul “Kepatuhan perawat terhadap SOP pemasangan infus di RSUD Dr. Soedirman Kebumen ”. Sholawat serta salam senantiasa tercurahkan kepada Nabi Muhammad SAW, sehingga penulis mendapat kemudahan dalam menyelesaikan skripsi, Skripsi ini dibuat sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Keperawatan Stikes Muhammadiyah Gombong. Skripsi ini tidak dapat terselesaikan tanpa bantuan dari berbagai pihak. Untuk itu, peneliti mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada pihak yang telah membantu:

  1. Hj. Herniyatun, S.Kep., M.Kep., Sp. Mat., selaku Ketua STIKES Muhammadiyah Gombong.

  2. Hj. Isma Yunia S.Kep.Ns., M.Kep., selaku Ketua Program Studi Ilmu Keperawatan STIKES Muhammadiyah Gombong dan Pembimbing satu.

  3. Sarwono, SKM, selaku pembimbing kedua dalam penelitian.

  4. Bapak Supriyon o, Ibu Romsiatun Mulyati Spd. dan kakakku tercinta Risa Agnesia Prima

  Dewi S.s, terima kasih atas doa, nasihat, semangat dan dukungannya.

  5. Teman sebimbingan dan seluruh teman-teman S1 Keperawatan angkatan 2013 yang menyumbangkan tenaga, ide, gagasan, masukan dan semangat.

  6. Semua pihak yang telah membantu tetapi tidak dapat peneliti sebutkan satu per satu.

  Skripsi ini tentu tidak terlepas dari kekurangan karena keterbatasan waktu, tenaga, dan pengetahuan peneliti. Masukan dan saran sangat diperlukan untuk menyempurnakan skripsi ini. Semoga skripsi ini bermanfaat bagi pengembangan ilmu.

  Gombong, Maret 2017

  

DAFTAR ISI

  HALAMAN JUDUL ............................................................................................ i HALAMAN PERNYATAAN ............................................................................. ii PERNYATAAN BEBAS PLAGIYARISME ..................................................... iii HALAMAN PERSETUJUAN ............................................................................ iv HALAMAN PENGESAHAN .............................................................................. v HALAMAN PERSETUJUAN PUBLIKASI ...................................................... vi ABSTRAK .......................................................................................................... vii HALAMAN MOTO ........................................................................................... ix KATA PERSEMBAHAN .................................................................................... x KATA PENGANTAR ........................................................................................ xii DAFTAR ISI ...................................................................................................... xiii DAFTAR GAMBAR ......................................................................................... xiv DAFTAR TABEL ............................................................................................... xv DAFTAR LAMPIRAN ...................................................................................... xvi

  BAB I PENDAHULUAN .................................................................................... 1 A. Latar Belakang Masalah ..................................................................... 1 B. Rumusan Masalah .............................................................................. 4 C. Tujuan Penelitian ............................................................................... 4 D. Manfaat Penelitian ............................................................................. 4 E. Keaslian Penelitian ............................................................................. 5 BAB II TINJAUAN PUSTAKA .......................................................................... 9 A. Tinjauan Teori .................................................................................... 9

  1. Definisi Kepatuhan ....................................................................... 9

  2. Tenaga Keperawatan ................................................................... 12

  3. Terapi Intravena........................................................................... 16

  4. Definisi SOP ................................................................................ 24

  5. SOP Tindakan Pemasangan Infus ............................................... 28

  B. Kerangka Teori.................................................................................. 33

  D. Hipotesa............................................................................................. 35

  BAB III METODE PENELITIAN...................................................................... 36 A. Metode Penelitian.............................................................................. 36 B. Populasi dan Sampel ......................................................................... 36

  1. Populasi ...................................................................................... 36

  2. Sampel ........................................................................................ 36

  C. Tempat dan Waktu Penelitian ........................................................... 37

  D. Variabel Penelitian ............................................................................ 37

  E. Definisi Operasional.......................................................................... 37

  F. Instrumen Penelitian.......................................................................... 38

  G. Teknik Pengumpulan Data ................................................................ 40

  H. Teknik Analisa Data .......................................................................... 42

  I. Etika Penelitian ................................................................................. 42

  BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN .................................... 45

  1. Hasil ................................................................................................. 45

  2. Pembahasan ...................................................................................... 46

  3. Keterbatasan penelitian .................................................................... 50

  BAB V PENUTUP .............................................................................................. 52 A. Kesimpulan....................................................................................... 52 B. Saran ................................................................................................. 52 DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN-LAMPIRAN

  

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Kerangka Teori ................................................................................33Gambar 2.2 Kerangka Konsep Penelitian ..........................................................34

  

DAFTAR TABEL

Tabel 3.1 Definisi Operasional ...........................................................................36Tabel 3.2 Kisi-kisi Lembar Observasi ................................................................38Tabel 3.3 distribusi frekuensi tahap pra interaksi ...............................................45Tabel 3.4 distribusi frekuensi tahap orientasi .....................................................45Tabel 3.5 distribusi frekuensi tahap kerja ...........................................................45Tabel 3.6 distribusi frekuensi tahap terminasi ....................................................46

  Lampiran 1. Permohonan Menjadi Responden Lampiran 2. Lembar Persetujuan Menjadi Responden Lampiran 3. Lembar Observasi Lampiran 4. Jadwal Penelitian Lampiran 5. Surat Studi Pendahuluan Lampiran 6. Lembar Konsultasi Pembimbing

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Rumah sakit merupakan unit pelayanan medis yang sangat kompleks

  kompleksitasnya tidak hanya dari segi jenis dan macam penyakit yang harus perlu perhatian dari para dokter (medical provider) tetapi juga untuk menegakkan diagnosis dan menentukan terapinya (upaya kuratif). Ditempat ini pasien mendapatkan terapi dan perawatan untuk dapat sembuh. Perawatan yang diberikan salah satunya adalah pemasangan infus atau terapi interavena (Darmadi, 2008). Menurut data surveilans World Health Organisation (WHO) dinyatakan bahwa angka kejadian pemasangan infus di Instalasi Gawat Darurat cukup tinggi yaitu 85% per tahun, 120 juta orang dari 190 juta pasien yang di rawat di rumah sakit menggunakan infus dan didapatkan juga 70% perawat tidak patuh dalam melaksanakan standar pemasangan infus berdasarkan standar yang telah ditetapkan. Menurut Depkes RI Tahun 2006 jumlah pemasangan infus di rumah sakit di Indonesia sebanyak (17,11%) (Suprapto,2015). Menurut World Health Organization, infeksi nosokomial menyebabkan 1,4 juta kematian per hari di seluruh dunia. Di Indonesia, infeksi nosokomial memperpanjang lama perawatan di rumah sakit selama 5-30 hari dengan tingkat kematian 23,6% . Perawat harus memiliki dasar pengetahuan dan kompetensi mengenai protokol pelaksanaan dan implementasi untuk mencegah terjadinya komplikasi (Suprapto, 2015).

  Hasil penelitian yang dilakukan Ayu S, 2014 dari 36 responden hanya 15 responden (41.7%) dikatakan patuh sedangkan 21 responden (58.3%) tidak patuh. Dalam hal ini dapat dilihat bahwa masih banyak perawat yang belum melakukan pemasangan infus sesuai dengan standar yang berlaku. Penelitian lain yang dilakukan oleh Maria, 2012 dikatakan bahwa 90% pasien yang mendapat terapi intravena atau infus dan 50% dari pasien tersebut beresiko mengalami kejadian infeksi komplikasi lokal (phlebitis).

  2

  Selain plebitis dampak dari pemasangan infus yang tidak sesuai dengan prosedur antara lain, infiltrasi (tanda bengkak pada sekelilin pungsi vena, iritasi vena munculnya tanda kemerahan pada kulit di atas area isersi), hematoma (kebocoran di area insersi), tromboplebitis (munculnya kemerahan, bengkak dan rasa hangat di area insersi), trombosis (kondisi adanya nyeri , kemerahan, bengkak pada vena dan aliran infus berhenti), occlusion (tidak adanya penambahan aliran ketika botol di naikan), spasmevena (adanya nyeri, kulit pucat di sepanjang vena serta terhentinya aliran meskipun klem sudah dibuka), reaksi vasovagal (kollaps pada vena), kerusakan syaraf, tendon dan ligamen. (Hinlay, 2006)

  Perawat sebagai salah satu tenaga kesehatan di rumah sakit memegang peranan penting dalam upaya mencapai tujuan pembangunan kesehatan. Keberhasilan pelayanan kesehatan bergantung pada partisipasi perawat dalam memberikan asuhan keperawatan yang berkualitas bagi pasien. Hal ini terkait dengan keberadaan perawat yang bertugas selama 24 jam melayani pasien, serta jumlah perawat yang mendominasi tenaga kesehatan di rumah sakit, yaitu berkisar

  40

  • –60%. Rumah sakit harus memiliki perawat dengan kinerja baik yang akan menunjang kinerja rumah sakit sehingga dapat tercapai kepuasan pelanggan atau pasien.

  Tindakan pemasangan infus akan berkualitas apabila dalam pelaksanaannya selalu patuh pada standar yang telah ditetapkan demi terciptanya pelayanan kesehatan yang bermutu (Priharjo, 2008). Standar Operasional

  

Prosedure ( SOP ) adalah tatacara atau tahapan yang dibakukan dan yang harus

  dilalui untuk menyelesaikan suatu proses kerja tertentu. Adanya standar operasional prosedur ini, perawat dapat menjaga konsistensi dan tingkat kinerja petugas atau tim dalam organisasi atau unit, agar mengetahui dengan jelas peran dan fungsi tiap-tiap posisi dalam organisasi, memperjelas alur tugas, wewenang dan tanggung jawab dari petugas terkait, melindungi organisasi dan staf dari malpraktek atau kesalahan administrasi lainnya dan untuk menghindari kegagalan/kesalahan, keraguan, duplikasi dan inefisiensi. Penerapan SOP pada prinsipnya adalah bagian dari kinerja dan perilaku individu dalam bekerja sesuai

  3

  dengan tugasnya dalam organisasi, dan biasanya berkaitan dengan kepatuhan. (Simamora, 2012)

  Penelitian yang dilakukan Tippins (2006) pada sebuah rumah sakit pendidikan di London didapatkan bahwa perawat tidak selalu memberikan tindakan keperawatan dengan hasil yang optimal pada pasien, walaupun mereka memiliki pengalaman pengetahuan tentang bagaimana melakukan intervensi keperawatan pada pasien dengan berbagai macam tingkat kegawatan, namun terkadang masih ada yang mengalami.

  Kegagalan yang membuat pasien mengalami perburukan kondisi klinis (Riyadi S & Harmoko, 2012). Salah satu upaya untuk menjaga keselamatan pasien, dengan menerapkan Standard Operational Prosedure (SOP) dalam setiap tindakan perawat. Keselamatan pasien bertujuan untuk meningkatkan pelayanan dan menghindari tuntutan malpraktik. Standard Operational Prosedure (SOP) adalah standar yang harus di jadikan acuan dalam memberikan setiap pelayanan.

  Standar kinerja ini sekaligus dapat digunakan untuk menilai kinerja instansi pemerintah secara internal maupun eksternal. Meskipun demikian sebagian besar perawat dalam melaksanaan praktek keperawatan belum sesuai dengan SOP yang ditetapkan oleh rumah sakit. Sebuah SOP adalah suatu set instruksi yang memiliki kekuatan sebagai suatu petunjuk atau direktif. Hal ini mencakup proses pelayanan yang memiliki suatu prosedur pasti atau terstandardisasi, tanpa kehilangan keefektifannya. Prosedur infus adalah terapi intravena dengan memberikan cairan tubuh, elektrolit, vitamin, protein, kalori memulihkan volume darah memulihkan keseimbangan asam basa atau menyediakan saluran terbuka untuk pemberian obat intravena (Wong, 2009).

  Berdasarkan hasil studi pendahuluan yang dilakukan pada tanggal 21 Maret 2017 di ruang IGD, Melati dan Teratai RSUD Dr. Soedirman Kebumen melalui observasi dan wawancara didapatkan hasil bahwa selama observasi ditemukan beberapa perawat yang tidak melaksanakan pemasangan sesuai dengan SOP yang berlaku di RSUD Dr. Soedirman Kebumen. Yaitu pada tahap prainteraksi perawat tidak membawa alat yang mungkin dibutuhkan ke dekat

  4

  kerja perawat tidak menggunakan bengkok, pengalas atau perlak pada saat pemasangan infus jika ada darah yang menetes di brankar dapat menjadi penyebaran bakteri/ infeksi kemudian pada tahap terminasi sudah dilakukan cukup baik.

  B. Rumusan Masalah

  Berdasarakan latar belakang maka dapat dirumuskan masalah penelitian yaitu “Bagaimana kepatuhan perawat terhadap SOP pemasangan infus di RSUD Dr. Soedirman Kebumen?

  ” C.

Tujuan Penelitian

  1. Tujuan umum Untuk mengetahui kepatuhan perawat terhadap SOP pemasagan infus di RSUD Dr. Soedirmsn Kebumen.

  2. Tujuan khusus

  a. Untuk mengetahui kepatuhan terhadap tindakan prainteraksi SOP pemasangan infus di RSUD Dr. Soedirman Kebumen.

  b. Untuk mengetahui kepatuhan perawat terhadap tindakan orientasi SOP pemasangan infus di RSUD Dr. Soedirman Kebumen.

  c. Untuk mengetahui kepatuhan perawat terhadap tindakan tahap kerja SOP pemasangan infus di RSUD Dr. Soedirman Kebumen.

  d. Untuk mengetahui kepatuhan perawat terhadap tindakan terminasi SOP pemasangan infus di RSUD Dr. Soedirman Kebumen.

  D. Manfaat Penelitian

  Penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat baik secara teoritis maupun secara praktis yaitu :

  5

  Hasil penelitian yang diperoleh diharapkan dapat menjadi bahan evaluasi untuk meningkatkan mutu dan kwalitas rumah sakit dalam memberikan asuhan keperawatan berkaitan dengan kepatuhan perawat melakukan tindakan pemasangan infus sesuai SOP untuk mencegah terjadinya phlebitis, emboli, infiltrasi, tromboplebitis, trombosis, occlusion.

  2. Bagi Pengembangan Ilmu Hasil penelitian ini diharapkan dapat menambah wawasan dan informasi kepada pembaca dan peneliti selanjutnya terkait kepatuhan perawat dalam pemasangan Infus.

  1. Tirsa Yuniske (2017) melakukan penelitian dengan judul “ Hubungan karakteristik perawat dengan kepatuhan terhadap standard operasional prosedur pemasangan infus di instalasi gawat darurat RSUP Prof. Dr. R. D. Kandau Manado”. Karakteristik adalah ciri-ciri dari individu. kepatuhan adalah perilaku sesuai aturan dan berdisiplin. Pemasangan infus merupakan pemberian cairan dan elektrolit untuk memenuhi kebutuhan cairan. Tujuan Penelitian: hubungan karakteristik perawat (Tingkat pendidikan, masa kerja, pelatihan gawat darurat) dengan kepatuhan terhadap SOP pemasangan infus.

  Metode: menggunakan desain penelitian survey analitik dengan pendekatan cross sectional. Sampel berjumlah 40 responden yang didapat dengan menggunakan teknik purposive sampling. Pengumpulan data menggunakan kuesioner dan lembar observasi. Hasil : hasil analisis menggunakan uji chi-square diperoleh nilai

  

p =0,387 untuk tingkat pendidikan, p=0.369 untuk masa kerja,

  dan p= 0,552 untuk pelatihan gawat darurat. Simpulan: tidak terdapat hubungan antara tingkat pendidikan, masa kerja, dan

  6

  operasional prosedur pemasangan infus di Instalasi Gawat Darurat RSUP Prof. Dr. R. D. Kandou Manado. Persamaan: objek penelitian perawat, kepatuhan terhadap SOP. Perbedaan: waktu, tempat, variabel dan metode penelitian.

  2. Nizwa Natasia (2014) melakukan penelitian tentang “Faktor-faktor yang mempengaruhi kepatuhan pelaksanaan SOP Asuhan

Keperawatan di ICU- ICCU RSUD Gambira Kota Kediri”

  Kepatuhan terhadap Standar Operasional Prosedur (SOP) merupakan komponen penting dalam manajemen keselamatan pasien. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk melihat faktor- faktor yang mempengaruhi kepatuhan perawat dalam pelaksanaan SOP asuhan keperawatan di ruang ICU/ICCU RSUD Gambiran Kota Kediri. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif korelasional dengan pendekatan cross sectional untuk mengetahui kepatuhan perawat dan faktor yang mempengaruhi (umur, lama kerja, tingkat pendidikan, motivasi, dan persepsi). Instrumen penelitian menggunakan checklist, wawancara, dan kuesioner. Analisa data menggunakan analisis univariat, bivariat, dan multivariat. Hasil uji analisis menunjukkan ada pengaruh antara motivasi dan persepsi terhadap kepatuhan perawat dalam pelaksanaan SOP. Variabel lainnya seperti umur, tingkat pendidikan dan lama kerja tidak berpengaruh terhadap kepatuhan perawat. Persamaan: objek penelitian perawat, SOP pemasangan infus. Perbedaan: waktu,tempat, variabel dan metode penelitian.

  3. Wiwin Nur (2016) melakukan penelitian tentang “Faktor pendukung dan penghambat pelaksanaan Supervisi untuk mengkatkan kepatuhan perawat dalam menerapkan SPO Pemasangan Infus di RSUD Indramayu“ Pelaksanaan supervisi keperawatan belum optimal. Hal itu berdampak pada ketidakpatuhan perawat dalam menerapkan SPO pemasangan

  7

  perawat pelaksana yang tidak berjalan menyebabkan tingginya angka phlebitis. Tujuan penelitian ini menganalisis secara mendalam faktor pendukung dan penghambat pelaksanaan kegiatan supervisi klinis keperawatan di RSUD Indramayu. Penelitian ini menggunakan desain kualitatif dengan pendekatan fenomenologi pada lima partisipan utama dan dua partisipan triangulasi menggunakan metode purposive sampling. Pengumpulan data dilakukan dengan wawancara mendalam dan analisa data menggunakan Analisis Interaktif menurut Milles dan Huberman. Persamaan: kepatuhan perawat dalam menerapkan SOP pemasangan infus. Perbedaan: tempat, waktu, variabel dan metode penelitian.

  4. Alex Iskandar Hajar (2010) melakukan penelitian tentang “

Pengaruh Terapi Non Farmakologisterhadap respon nyeri anak dengan prosedur infus di RSUD HM RYACUDU”. Pengaruh

  Terapi Non Farmakologis Terhadap Respon Nyeri Anak dengan Prosedur Infus Di RSUD HM Ryacudu. Prosedur infus merupakan tindakan yang menimbulkan nyeri bagi pasien anak sehingga dapat menyebabkan rasa takut, kecemasan dan menurunnya kerjasama anak dalam melakukan prosedur (Irzan, 2007). Tujuan penelitian yaitu mengetahui pengaruh terapi non farmakologis terhadap respon nyeri pasien anak dengan prosedur infus di RSUD HM. Ryacudu. Penelitian ini menggunakan desain penelitian kuasi eksperimen untuk mengetahui pengaruh pemberian terapi non farmakologis berupa pendampingan orang tua dan tehnik pengalihan perhatian (distraksi) dan relaksasi terhadap respon nyeri anak dengan prosedur infus. Populasi penelitian yaitu pasien anak yang dirawat dan mendapat prosedur infus. Besar sampel pada kelompok kasus 18 orang dan 23 orang pada kelompok kontrol.

  8

  nyeri anak : Faces Pain Rating Scale dari Wong & Baker, (2000 dalam Wong et al, 2009). Analisis data univariat dengan distribusi freukuensi dan bivariat dengan Chi-square. Hasil penelitian sebagian besar kelompok kasus nyeri ringan (21,95%) sedangkan kelompok kontrol nyeri berat (34,15%). Terapi non farmakologis berpengaruh secara signifikan terhadap respon nyeri anak dengan prosedur infus (nilai p=0,031). Saran penelitian ini perawat menerapkan pemberian terapi non farmakologis dalam SOP pemasangan infus pada pasien anak, memfasilitasi pendampingan orang tua dan menyediakan sarana prasarana yang dibutuhkan untuk perawatan atraumatic care. Persamaan: prosedur pemasangan infus. Perbedaan: tempat, waktu, variabel.

  DAFTAR PUSTAKA Albery, Ian dan Marcus M. (2008). Concepts in health psychology, SAGE:

  London Alex, (2010). Pengaruh Terapi Non Farmakologis Terhadap Respon Nyeri Anak Dengan Prosedur infus di RSUD HM RYACUDU.

  Diakses tanggal 25 Februari 2017. Arikunto, Suharsimi. (2010). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik.

  Jakarta: Prisani Cendekia Arikunto, Suharsimi. (2006). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: Prisani Cendekia

  Atmoko, Tjipto. (2012). Standar Operasional Prosedur (SOP) dan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah . Skripsi Unpad. Jakarta. Atmoko, Tjipto. Standar Operasional Prosedur (SOP) dan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah. 26 Maret 2013. Ayu, S. (2014). Gambaran Supervisi dan karakteristik perawat dengan kepatuhan

  perawatdalam melakukan pemasangan infus sesuai SOP di ruang interna

dan IGD RSUD Toto Kabila Eprints. Ungsac. Id. UAU. Gorontalo.

  Basirun, A. (2009). Metode penelitian Studi Sarjana Keperawatan. Gombong Brunner dan Sudart, (2006). Buku Ajar Keperawatan Medikal Bedah edisi 8

  volume 3. EGC: Jakarta

  Budiarto, Eko. (2009). Biostatistika Untuk Kedokteran Dan Kesehatan Masyarakat.

Jakarta: EGC

  Darmadi, (2008). Infesi Nosokomial Problematika dan Pengendaliannya. Jakarta: Salemba Medika

  Darmadi, (2010). Prosedur penelitian suatu pendekatan Praktik. Jakarta: Salemba Medika

  Elyas, Y. (2012). Gambaran Tingkat Risiko Musculoskeletal Disorders (MSDs)

  pada perawat saat melakukan Aktifitas Kerja di Ruang ICU PJT RSCM Berdasarkan Metode Rapid Entire Body Assesment (REBA) Skripsi

  Fakultas UI. Depok Haider,SI. (2006). Validation Standard Operating Procedur: a step-by-step

  Guide For Achieving Compliance in the Pharmaceutical, Medika Device, and Biotech Industri 2nd ed . United States of America: CRC press Taylor

  & Francis Group Hartatik, Indah Puji, (2014). Buku Pintar Membuat S.O.P. Yogyakarta: Flashbooks

  Hinlay, (2006). Terapi Intravena pada pasien di Rumah Sakit. Yogyakarta: Nuha Medika

  Hidayat, AA. (2008). Pengantar Konsep Dasar Keperawatan. Jakarta: Salemba Medika

  Insani, Istyadi. (2010). Pengembangan Kapasitas Sumber Daya Manusia Daerah

  Daam Rangka Peningkatan Transparansi dan Akuntabilitas Pengelolaan Keuangan DaerahDiakses tanggal 24 Februari

  2017. Irzan, (2007). Perbandingan Nyeri Saat Dilakukan Kanulasi Vena pada pasien Anak: Antara Tiup Balon dan tanpa Tiup Balon. 2007 (online). Diakses tanggal 12 Februari 2017 . Jabulee Digital, (2017). Mastering Phyton. Jabulee Enterprisee: Yogyakarta Laksmi, Fuad dan Budiantoro. (2008). Manajemen Perkantoran Modern. Jakarta: Penerbit Pernaka.

  Moekijat. (2008). Adminitrasi Perkantoran. Bandung: Mandar Maju. Natasia, Niswa. (2014). Faktor-faktor yang mempengaruhi kepatuhan pelaksanaan

  SOP Asuhan Keperawatan di ICU-ICCU RSUD Gambira Kota Kediri

  Nazir, (2013). Metode Penelitian Cetakan Kelima. Jakarta: Ghalia Notoatmojo, (2010). Promosi Kesehatan dan Ilmu Perilaku. Jakarta: Rineka Cipta Nurhidayah, RE. (2010). Ilmu Perilaku dan Pendidikan Kesehatan Untuk

  Perawat . USU press: Medan

  Nursalam dan Ferry, (2007). Pendidikan Dalam Keperawatan. Jakarta: Salemba Medika

  Peranturan Mentri Kesehatan. Permenkes RI No: 129/Menkes/SK/II/2008 tentang Standar Pelayanan Minimal Rumah Sakit Volume 1

  Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara. Permenpan No.PER/21/M PAN/11/2008

  Priharjo, R (2008). Teknik Dasar Pemberian Obat Bagi Perawat. EGC: Jakarta Perry dan Potter, (2006). Buku Ajar Fundamental Keperawatan Konsep, Proses

  Pohan, IS. (2006). Jaminan Mutu Layanan Kesehatan: Dasar-Dasar Pengertian

  dan Penerapan . EGC: Jakarta

  Riffiani dan Sulihandri, (2013). Prinsip-prinsip Dasar Keperawatan. Jakarta: Salemba Medika

  Sailendra, Annie. (2015). Langkah-Langkah Praktis Membuat SOP. Cetakan Pertama. Trans Idea Publishing, Yogyakarta. Setiadi, (2007). Konsep Dan Penulisan Riset Keperawatan. Yogyakarta: Graha

Ilmu

  Alfabeta Sugiyono, (2016). Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan Kombinasi. Bandung: Alfabeta

  Sugiyono, (2014). Metode Peneletian Kuantitatif Kualitatif dan R&D. Jakarta: Alfabeta

  Suprapto, (2015). Hubungan Antara Tingkat Pengetahuan Perawat Tentang

  Simamora, (2012). Buku Ajar Manajemen Keperawatan. EGC: Jakarta Slamet, B. (2007). Psikologi Umum. Bandung: PT. Remaja Roda Karya Sugiyono, (2011). Metode Penelitian Kombinasi (Mixed Methods). Jakarta:

  Louis: Mosby Tippins, (2006). A review of cohen, swerdik, and sturman psycological testing and

  

assessment an introduction to test and measurement. Louis: Mosby

  Tirsa, Y. (2017). Hubungan karakteristik perawat dengan kepatuhan terhadap

  standard operasional prosedur pemasangan infus di instalasi gawaTdarurat RSUP Prof. Dr. R. D. Kandau Manado

  Wiwin, (2016). Faktor Pendukung dan Penghambat Pelaksanaan Supervisi Untuk

  Meningkatkan Kepatuhan Perawat Dalam Menerapkan SPO Pemasangan Infus di RSUD Indramayu

  Wong, (2009). Buku Ajar Keperawatan Pediatrik Vol 2. EGC: Jakarta

  Pemasangan Infus di IGD RSTKII Pelomonia Makassar Stuart, G. (2013). Principles and practice of psychiatric nursing 10th edition. St.

  

Jl. Yos Sudarso No. 461, Telp/Fax: (0287) 472433, 473750 Gombong 54412

Website:Email : stikesmuhgombong@yahoo.com

  Saya yang bertanda tangan dibawah ini : Nama : Priyatama Mitrajati NIM : A11300923 No.Hp :08989024877

Saya bermaksud mengadakan penelitian yang berjudul “ Kepatuhan perawat terhadap SOP pemasangan infus di RSUD Dr. Soedirman Kebumen ” tujuan penelitian ini adalah untuk dapat mengetahui

  kepatuhan perawat terhadap SOP pemasangan infus dari tahap prainteraksi, orientasi, tahap kerja dan terminasi. Penelitian ini tidak akan merugikan responden. Saya selaku peneliti akan menjaga kerahasiaan identitas responden serta jawaban responden dan data hanya saya gunakan untuk kepentingan penelitian.

  Bersama ini saya lampirkan surat persetujuan menjadi responden. Saudara/i dipersilahkan menandatangani surat persetujuan responden bila bersedia secara sukarela menjadi responden. Besar harapan saya saudara bersedia untuk menjadi responden dalam penelitian dan menjawab pertanyaan terkait penelitian yang diajukan.

  Saya ucapkan terima kasih atas kesediaan dan kerja sama saudara.

  Hormat saya, Peneliti

  

Jl. Yos Sudarso No. 461, Telp/Fax: (0287) 472433, 473750 Gombong 54412

Website:Email : stikesmuhgombong@yahoo.com

PERNYATAAN KESEDIAAN UNTUK MENJADI RESPONDEN

(INFORMED CONCENT)

  Setelah mendapat penjelasan tentang maksud dan tujuan penelitian serta memahami penelitian yang akan dilakukan oleh mahasiswa Stikes Muhammadiyah Gombong, Priyatama Mitrajati dengan judul “KEPATUHAN PERAWAT TERHADAP SOP PEMASANGAN INFUS DI RSUD Dr. SOEDIRMAN KEBUMEN”. Dengan ini saya menyatakan bersedia untuk berperan serta menjadi subjek penelitian dan bersedia melakukan pmeriksaan sesuai data yang diperlukan.

  Demikian pernyataan ini saya buat dengan penuh kesadaran serta tanpa paksaan dari pihak manapun.

  Kebumen, ……………………..

  Responden (………………………....) LEMBAR OBSERVASI KEPATUHAN PERAWAT TERHADAP SOP PEMASANGAN INFUS DI RSUD Dr. SOEDIRMAN

  KEBUMEN ( )

  10 Menutup saluran infus/klem

  19 Memakai sarung tangan.

  18 Memasang torniquet 5cm arah proksimal.

  16 Memasang perlak dan pengalas 17 Membebaskan daerah yang akan diinsersi.

  15 Mengatur posisi pasien dan memilih lokasi vena yang akan dipasang i.v. line.

  14 Mengalirkan cairan hingga tidak ada udara di dalam selang.

  13 Mengisi tabung reservoir pada infus set sesuai tanda.

  11 Menusukan saluran infus set ke tutup botol infus 12 Menggantung botol infus pada standar infus.

  9 Desinfeksi tutup botol infus.

  No Pernyataan Patuh Tidak patuh

  8 Menanyakan kesiapan pasien sebelum tindakan dilakukan.

  7 Menjelaskan tujuan dan prosedur tindakan kepada pasien dan keluarga.

  6 Identifikasi pasien

  5 Memberikan salam sebagai pendekatan terapeutik

  4 Membawa alat dan obat ke dekat pasien dengan benar

  3 Menyiapkan obat dengan prinsip 6 benar, benar pasien, benar obat, benar dosis, benar cara pemberian,benar waktu pemberian, benar masa berlaku obat.

  2 Melakukan kebersihan tangan

  1 Verifikasi data sebelumnya bila ada

  20 Mendesinfeksi kulit dengan kapas alkohol. keatas.

  24 Memastikan i.v. kateter masuk ke pembuluh vena ditandai dengan masuknya darak ke i.v. kateter.

  25 Menarik mandrin dan menyambungkan ke slang infus set.

  26 Melepaskan torniquet.

  27 Mengalirkan cairan.

  28 Menutup area insersi dengan kasa desinfektan dan melakukan fiksasi i.v. kateter.

  29 Mengatur tetesan sesuai program.

  30 Evaluasi tindakan dan respons pasien

  31 Berpamitan kepada pasien dan keluarga 32 Membereskan alat.

  33 Melakukan kebersihan tangan.

  34 Mendokumentasikan tindakan di lembar tindakan keperawatan. prainteraksi FREQUENCIES VARIABLES=no_responden item_1 item_2 item_3 item_4 skor_total kategori /ORDER=ANALYSIS.

Frequencies

  [DataSet0]

Statistics

no_responden item_1 item_2 item_3 item_4 skor_total kategori N Valid

  54

  54

  54

  54

  54

  54

  54 Missing

  

kategori

Cumulative Frequency Percent Valid Percent Percent

  Valid tidak patuh

  4

  7.4

  7.4

  7.4 patuh

  50

  92.6 92.6 100.0 Total 54 100.0 100.0 orientasi FREQUENCIES VARIABLES=no_responden item_1 item_2 item_3 item_4 skor_total kategori /ORDER=ANALYSIS.

Frequencies

  [DataSet0]

Statistics

no_responden item_1 item_2 item_3 item_4 skor_total kategori N Valid

  54

  54

  54

  54

  54

  54

  54 Missing

  

kategori

Cumulative Frequency Percent Valid Percent Percent

  Valid tidak patuh

  8

  14.8

  14.8

  14.8 patuh

  46

  85.2 85.2 100.0 Total 54 100.0 100.0 FREQUENCIES VARIABLES=no_responden item_1 item_2 item_3 item_4 item_5 item_6 item_7 item_8 item_9 item_10 item_11 item_12 item_13 it em_14 item_15 item_16 item_17 item_18 item_19 item_20 item_21 skor_total kategori /ORDER=ANALYSIS.

Frequencies

  [DataSet0] no_responden item_1 item_2 item_3 item_4 item_5 item_6 N Valid

  54

  54

  54

  54

  54

  54

  54 Missing item_7 item_8 item_9 item_10 item_11 item_12 item_13 item_14

  54

  54

  54

  54

  54

  54

  54

  54

item_15 item_16 item_17 item_18 item_19 item_20 item_21 skor_total kategori

  54

  54

  54

  54

  54

  54

  54

  54

  54

  

kategori

Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent Valid

  1 54 100.0 100.0 100.0 FREQUENCIES VARIABLES=no_respon item_1 item_2 item_3 item_4 item_5 skor_total kategori /ORDER=ANALYSIS.

Frequencies

  [DataSet0]

Statistics

no_respon item_1 item_2 item_3 item_4 item_5 skor_total kategori N Valid

  54

  54

  54

  54

  54

  54

  54

  54 Missing

  

kategori

Cumulative Frequency Percent Valid Percent Percent

  Valid tidak patuh

  1

  1.9

  1.9

  1.9 patuh

  53

  98.1 98.1 100.0 Total 54 100.0 100.0