HUBUNGAN PENYAJIAN SUSU FORMULA TERHADAP KEJADIAN DIARE PADA BAYI DI RSUD Dr. SOEDIRMAN KEBUMEN - Elib Repository

  

HUBUNGAN PENYAJIAN SUSU FORMULA TERHADAP KEJADIAN

DIARE PADA BAYI DI RSUD Dr. SOEDIRMAN KEBUMEN

SKRIPSI

Disusun Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan

  

Mencapai Derajat Sarjana Keperawatan

Minat Utama Program Studi Ilmu Keperawatan

Diajukan oleh :

Apriliya Bina Purwanti

  

A11200745

PROGRAM STUDI S1 KEPERAWATAN

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN MUHAMMADIYAH

GOMBONG

2017

  

PERNYATAAN

  Dengan ini saya menyatakan bahwa dalam skripsi yang saya ajukan tidak terdapat karya yang pernah diajukan untuk memperoleh gelar kesarjanaan di suatu Perguruan Tinggi, dan sepanjang pengetahuan saya juga tidak terdapat karya atau pendapat yang pernah ditulis atau diterbitkan oleh orang lain, kecuali yang secara tertulis diacu dalam naskah ini dan disebutkan dalam daftar pustaka.

  Gombong, Agustus 2017

   Apriliya Bina Purwanti

  

HALAMAN PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI TUGAS AKHIR

UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS

  Sebagai civitas akademik STIKes Muhammadiyah Gombong, saya yang bertanda tangan dibawah ini: Nama : Apriliya Bina Purwanti NIM : A11200745 Program Studi : S1 Keperawatan Jenis Karya : Skripsi Dengan pengembangan ilmu pengetahuan, menyetujui untuk memberikan kepada STIKes Muhammadiyah Gombong Hak Bebas Royalti Noneksklusif (Non-

  Execlusive Royalty-Free Right) atas skripsi saya yang berjudul:

HUBUNGAN PENYAJIAN SUSU FORMULA TERHADAP KEJADIAN

DIARE PADA BAYI DI RSUD Dr. SOEDIRMAN KEBUMEN

  Beserta perangkat yang ada (jika diperlukan). Dengan Hak Bebas Royalti Noneksklusif ini STIKes Muhammadiyah Gombong berhak menyimpan, mengalihmedia/formatkan, mengelola dalam bentuk pangkalan data, merawat dan mempublikasikan tugas akhir saya selama tetap mencantumkan nama saya sebagai penulis/ pencipta dan sebagai pemilik Hak Cipta. Demikian pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya.

  Dibuat di: Gombong, Kebumen Pada Tanggal : Agustus 2017

  Yang Menyatakan (Apriliya Bina Purwanti) Skripsi, Agustus 2017

  1) 2) 3)

  Apriliya Bina Purwanti Nurlaila Wuri Utami

  

HUBUNGAN PENYAJIAN SUSU FORMULA TERHADAP KEJADIAN

DIARE PADA BAYI DI RSUD Dr. SOEDIRMAN KEBUMEN

ABSTRAK

Latar Belakang : Menurut WHO dan UNICEF, terdapat sekitar 2 milyar kasus

  penyakit diare di seluruh dunia setiap tahun. Kejadian diare balita pada dasarnya dapat dicegah dengan memperhatikan faktor risiko yang dapat menyebabkan terjadinya diare. Perilaku masyarakat yang dapat menyebabkan penyebaran kuman penyebab diare dan meningkatnya risiko terjangkit diare yaitu menyiapkan dan menggunakan botol susu yang memudahkan pencemaran kuman penyebab diare

  

Tujuan : Mengetahui hubungan penyajian susu formula terhadap kejadian

diare pada bayi di RSUD Dr. Soedirman Kebumen.

Metode : Penelitian ini menggunakan metode korelasional dengan pendekatan

cross sectional. Sampel berjumlah 41 orang yang diambil secara consecutive

sampling . Data dianalisa menggunakan analisa deskriptif dan korelatif

  menggunakan uji korelasi chi square.

  

Hasil : Penelitian ini menunjukkan sebagian ibu bayi dengan penyajian susu

formula kategori buruk (43.9%) dan bayi mengalami diare (61.0%).

Kesimpulan : Ada hubungan penyajian susu formula terhadap kejadian diare

pada bayi di RSUD Dr. Soedirman Kebumen. Kata Kunci : susu formula, diare, bayi

  1) Mahasiswa S1 Keperawatan STIKES Muhammadiyah Gombong 2) Pembimbing I Dosen STIKES Muhammadiyah Gombong 3) Pembimbing II Dosen STIKES Muhammadiyah Gombong

  S1 PROGAM OF NURSING DEPT MUHAMMADIYAH HEALTH SCIENCE INSTITUTE OF GOMBONG Mini-thesis, August 2017 1) 2) 3)

  Apriliya Bina Purwanti Nurlaila Wuri Utami

  

RELATIONSHIP OF FORMULA PRESENTATION TO INFANT

DIARRHEA IN RSUD DR. SOEDIRMAN KEBUMEN

ABSTRACT

  Background: According to WHO and UNICEF, there are about 2 billion cases of diarrheal diseases worldwide each year. The incidence of underfive diarrhea can basically be prevented by considering the risk factors that can cause diarrhea. Community behavior that can cause the spread of germs that cause diarrhea and increased risk of contracting diarrhea is to prepare and use a bottle of milk that facilitates the contamination of germs that cause diarrhea Objective: To know relationship of formula presentation to infant diarrhea in RSUD Dr. Soedirman Kebumen. Method: This research uses correlational method with cross sectional approach. Sample amounted to 41 people taken consecutive sampling. Data were analyzed using descriptive and correlative analysis using chi square correlation test. Results: This study shows some infant mothers with poor category formula feedings (43.9%). Most babies have diarrhea (61.0%). Conclusion: There is a relationship of formula presentation to the occurrence of diarrhea in infants at Dr. Soedirman Kebumen. Keywords: formula, diarrhea, infant

  

MOTTO

  “Dan Kami Perintahkan kepada manusia (berbuat baik) kepada kedua orangtua ibu, bapaknya; ibunya telah mengandungnya dalam keadaan lemah yang bertambah-tambah, dan menyapihnya dalam dua tahun. Bersyukurlah kepada-Ku dan kepada kedua orangtua ibu bapakmu, hanya kepada-Ku- lah kembalimu…”

  (QS. Luqman:13) “Dan janganlah kamu memalingkan mukamu dari manusia (karena sombong) dan janganlah kamu berjalan di muka bumi dengan angkuh. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang- orang yang sombong lagi membanggakan diri…” (QS. Luqman:18) “Tinggalkanlah kesenangan yang menghalangi pencapaian kecermelangan hidup yang diidamkan, dan berhati-hatilah karena beberapa kesenangan adalah cara gembira menuju kegagalan….” (Mario Teguh) “Sabar, kuat dan berserah diri pada-Nya dalam menghadapi setiap ujian.

  Berjuanglah dengan apa yang „kan kita cita-citakan dan bersyukurlah atas apa yang t‟lah kita capai….” (Penulis)

  Dengan mengucap rasa syukur atas segala nikmat yang lebih kepada Allah SWT, karya kecil yang sederhana ini ku persembahkan untuk :

  • Kedua Orang tuaku (Alm. Bapak Warisman) dan (Ibu Siti Maryatun), sebagai wujud rasa hormat dan baktiku, serta terimakasih atas doa yang selalu kau panjatkan untukku dan dorongan serta semangat yang tanpa henti untukku guna meraih kesuksesan dan cita-citaku.
  • Kedua mertuaku (Bapak Sumedi dan Ibu Siti Muntobingah) tercinta yang selalu mendoakan ku dan memberikan semangat dalam meraih kesuksesan dancita-citaku.
  • Keluarga kecilku (suamiku tercinta Muh. Muhtadin) dan malaikat kecilku

  (Aimar Maulana Hamizan) yang selalu memberikan semangat, dukungan, dan doa yang lebih.

  • Keempat saudaraku (Mas Agus, Mba Yani, Mas Agung dan Mas Widik) yang selalu memberi motiva si, do‟a, dan semangat.
  • Teman-teman seperjuangan dan teman yang selalu menemani dan selalu ada disaat suka maupun duka (Tea, Cemik, Anidul, Mamak Ade) terima kasih atas kebersamaan kalian selama ini.
  • Tidak lupa saya ucapkan terimakasih yang telah mengantarku setiap berangkat hingga sampai stikes muhammadiyah gombong dan pulang sampai rumah ( aman ac, mulyo, santoso, karya sari,antar jaya ac) dan pihak yang tidak dapat penulis sebutkan namanya satu persatu yang telah membantu penulis dalam menyelesaikan skripsi ini.

  Bismillahirrohmanirrohim. Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Alloh SWT karena atas limpahkan karunia dan rahmat-Nya, penulis dapat menyelesaikan Skripsi Penelitian dengan judul “Hubungan Penyajian Susu

Formula Terhadap Kejadian Diare pada Bayi di RSUD Dr. Soedirman Kebumen”

  Selama proses pembuatan proposal ini, penulis banyak mendapatkan bimbingan, masukan dan dukungan dari berbagai pihak, sehingga skripsi ini dapat selesai dengan baik, untuk itu penulis mengucapkan terimakasih kepada:

  1. Madkhan Anis, S.Kep Ns selaku Ketua STIKES Muhammadiyah Gombong.

  2. Isma Yanuar, M.Kep,Ns selaku Ketua Prodi S1Keperawatan STIKES Muhammadiyah Gombong.

  3. Pembimbing dalam penelitian ini, yaitu Ibu Nurlaila, M.Kep danIbu Wuri Utami, M.Kep yang telah memberikan bimbingan, pengarahan dan saran dalam menyelesaikan proposal ini.

  4. Seluruh dosen program Studi Ilmu Keperawatan Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan (STIKES) Muhammadiyah Gombong, yang telah memberikan ijin pengetahuan kepada penulis.

  5. Kepala ruang Unit Melati RSUD Dr. Soedirman Kabupaten Kebumen yang telah memberikan ijin pelaksanaan studi Pendahuluan dan penelitian kepada penulis.

  6. Kedua orangtuaku tercinta (Alm. Bapak Warisman dan Ibu Siti Maryatun), dan kakak-kakakku (Mas Agus, Mba Yani, Mas Agung dan Mas Widik) yang telah memberikan do‟a restu, dan dukungan materil dan moril.

  7. Kedua mertuaku (Bapak Sumedi dan Ibu Siti Muntobingah) tercinta yang selalu mendoakan ku dan memberikan semangat dalam meraih kesuksesan dan cita-citaku.

  8. Suamiku tercinta (Muh. Muhtadin) dan malaikat kecilku (Aimar Maulana

  Hamizan) yang selalu memberikan semangat, dukungan, dan doa yang lebih.

  9. Teman-temanku S1keperawatan (Asih Tea, Ami, Desty, Anggun, Amri, Anida, Ade, Ida, Heti, Fella) angkatan 2012 STIKES Muhammadiyah Gombong.

  10. Teman seperjuangan satu bimbingan (Asih Tea dan Ami) yang telah mau bekerja sama dalam penyelesaian penelitian ini.

  11. Pihak-pihak lain yang saya tidak dapat sebutkan satu persatu.

  Penulis menyadari bahwa penelitian ini masih banyak kekuranganya, oleh karena itu, segala saran dan masukan sangat diharapkan untuk perbaikan penelitian ini. Penulis berharap semoga skripsi penelitian ini dapat memberikan manfaat bagi perkembangan ilmu pengetahuan pada umumnya, dan di bidang kesehatan pada khususnya.Amin.

  Gombong, July 2017 Peneliti

  DAFTAR ISI

  i HALAMAN JUDUL………………………………………………… HALAMAN PERNYATAAN..................................................... ... ii HALAMAN PERSETUJUAN ...................... iii

  ……………………… HALAMAN PENGESAHAN ...................... iv ………………………. MOTTO ..................................................................................... v HALAMAN PERSEMBAHAN ...................................................... vi K vii ATA PENGANTAR……………………………………………... ABSTRAK ............................................................................... xi ABSTRACT ..................... .................................................... x DAFTAR ISI ......................................................................... ........... xi xiii DAFTAR GAMBAR…………………………………………………. xiv DAFTAR TABEL……………………………………………………. DAFTAR LAMPIRAN .................................................................... xv

  BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar

  1 Belakang………………………………………………..

  B. Rumusan

  4 Masalah…………………………………………….

  C. Tujuan

  4 Penelitian……………………………………………..

  D. Manfaat 5 penelitian…………………………………………….

  E. Keaslian

  5 Penelitian……………………………………………

  BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Tinjauan 8 teori………………………………………………....

  1.

  8 Diare………………………………………………………

  a. Pengertian 8 diare……………………………………….

  b. Klasifikasi 8 diare……………………………………....

  c. Penyebab diare pada

  9 bayi……………………………..

  d. Manifestasi klinik..................................................

  11

  e. Faktor-faktor yang mengakibatkan terjadinya

  11 diare….

  f. Perilaku yang dapat meningkatkan risiko terjadinya

  diare pada balita.....................................................

  14 g. Penularan Diare Pada Balita.....................................

  15 h. Penanganan Diare Pada Balita...

  15 ….........................

  2. Susu Formula.......

  19 ………………………………………… a. Definisi Susu Formula.

  19 ………………………………… b. Jenis Susu Formula............................

  20 ……………….

  c. Kandungan Susu Formula

  23 ……………………...……… d. Penyajian Susu Formula.............................................

  23 e. Efek atau dampak negatif Pemberian Susu Formula..

  24 … f. Faktor yang mempengaruhi Pemberian Susu Formula..

  27 B. Kerangka Teori

  30 Penelitian…………………………….………

  C. Kerangka

  31 Konsep……………………………………………..

  D. Hipotesis..........................................................................

  32 BAB III METODOLOGI PENELITIAN

  A. Metode Peneli 33 tian…………………………………………….

  B. Populasi dan

  33 Sampel…………………….…………………… C. Tempat dan waktu penelitian.............................................

  35 D. Variabel penelitian...............................................................

  35 E. Definisi Operasional.........................................................

  36 F. Teknik Pengumpulan

  37 Data…………………………………… G. Uji validitas dan reliabilitas instrumen................................

  39 H. Teknik Analisa dan Pengolahan

  41 Data…………….…………..

  I. Etika

  43 Penelitian………………………………………………..

  BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian.................................................................

  45 B. Pembahasan ...................................................................

  46 BAB V KESIMPULAN A. Kesimpulan ....................................................................

  50 B. Saran ............................................................................

  50 DAFTAR PUSTAKA....................................................................

  51

  DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Kerangka Teori …………………………………………..

  30 Gambar 2.2 Kerangka Konsep………………………………………...

  31

  

DAFTAR TABEL

Tabel 3.1 Definisio

  36 perasional …………………………………….....

Tabel 4.1 Distribusi Frekuensi Penyajian Susu Formula di RSUD Dr.

  Soedirman Kebumen, tahun 2017 Tabel 4.2 Distribusi Frekuensi Kejadian Diare Pada Anak Balita di RSUD Dr. Soedirman Kebumen, tahun 2017

Tabel 4.3 Tabulasi silang Hubungan Penyajian Susu Formula Terhadap

  Kejadian Diare Pada Bayi di RSUD Dr. Soedirman Kebumen, tahun 2017

  Lampiran 1 Surat ijin penelitian Lampiran 2 Lembar permohonan Menjadi Responden Lampiran 3 Lembar Persetujuan Menjadi Responden Lampiran 4 Hasil pengolahan penelitian SPSS Lampiran 5 Hasil Uji Valid Lampiran 6 Kuesioner Lampiran 7 Jadwal penelitian Lampiran 8 Lembar Konsultasi Pembimbing

BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penyakit diare merupakan masalah kesehatan di dunia termasuk Indonesia. Menurut WHO dan UNICEF, terdapat sekitar 2 milyar kasus

  penyakit diare di seluruh dunia setiap tahun. Dari semua kematian anak balita karena penyakit diare, 78% terjadi di wilayah Afrika dan Asia Tenggara (Kemenkes, 2013).

  Angka kematian balita karena diare Indonesia masih tergolong tinggi jika dibandingkan dengan negara-negara anggota ASEAN, yakni 3,4 kali lebih tinggi dari Malaysia, selanjutnya 1,3 kali lebih tinggi dari Filipina. Indonesia menduduki rangking ke-6 tertinggi setelah Singapura (3 per 1.000), Brunei Darussalam (8 per 1.000), Malaysia (10 per 1.000), Vietnam (18 per 1.000) dan Thailand (20 per 1.000) (Sadikin, 2013).

  Berdasarkan data yang disajikan SDKI 2012 dari 16.380 anak yang disurvei sebanyak 14% balita mengalami penyakit diare. Data dari profil kesehatan di Indonesia pada tahun 2000-2010 terlihat kenaikan insiden diare. Pada tahun 2000 IR (Insidence Rate) penyakit diare 301 per 1000 penduduk tahun 2006 naik menjadi 423 per 1000 penduduk dan tahun 2010 menjadi 411 per 1000 penduduk.

  Menurut Profil kesehatan Profinsi Jawa Tengah Tahun 2011, angka kejadian diare sebesar (57,9%), mengalami peningkatan dibanding cangkupan tahun 2010 (44,48%), sedangkan angka kejadian diare tahun 2012 menurun menjadi (42,66%). Pada tingkat Kabupaten kota diketahui bahwa cakupan tertinggi di kota Klaten (93,33%), terendah kota Cilacap (6,20). Jumlah kasus diare di Kabupaten Kebumen pada tahun 2014 yang dilaporkan adalah sebanyak 23.938 kasus yang tertangani (Dinas Kesehatan Kebumen, 2014).

  Kejadian diare balita pada dasarnya dapat dicegah dengan memperhatikan faktor risiko yang dapat menyebabkan terjadinya diare. Berdasarkan penelitian-penelitian yang telah dilakukan, diketahui bahwa banyak faktor yang mempengaruhi kejadian diare pada balita. Menurut Kemenkes (2011), ada beberapa kegiatan pencegahan penyakit diare yang benar dan efektif yakni perilaku sehat yang terdiri dari pemberian ASI yaitu perilaku untuk menyusui bayi secara penuh sampai mereka berusia 6 (enam) bulan, pemberian makanan pendamping ASI yaitu saat bayi secara bertahap mulai dibiasakan dengan makanan orang dewasa, menggunakan air bersih yang cukup, mencuci tangan, menggunakan jamban, membuang tinja bayi yang benar serta pemberian imunisasi campak yaitu pemberian imunisasi campak segera setelah bayi berumur 9 bulan untuk mencegah agar bayi tidak terkena penyakit campak, karena anak yang sakit campak sering disertai diare sehingga pemberian imunisasi campak merupakan salah satu cara mencegah diare. Kegiatan lain yang dapat mencegah kejadian diare yakni meningkatkan kesehatan lingkungan yang terdiri dari penyediaan air bersih, pengelolaan sampah serta pembuangan air limbah.

  Susu formula merupakan susu buatan pabrik yang telah diformulasi menyerupai ASI, walau ASI tetap yang terbaik. Susu formula dibuat sesuai golongan usia bayi, mulai dari bayi yang baru lahir (new born) usia 0-6 bulan, 6-12 bulan, dan usia batita 1-3 tahun, usia prasekolah 3-5 tahun, serta usia sekolah lima tahun ke atas (Sutomo dkk, 2010).

  Menurut Khasanah (2011), prinsip pemilihan susu yang tepat dan baik untuk anak adalah susu yang sesuai dan bisa diterima oleh sistem tubuh bayi. Susu terbaik tidak harus susu yang disukai bayi atau susu yang harganya mahal. Susu terbaik tidak akan menimbulkan gangguan saluran cerna seperti, diare, muntah, atau kesulitan buang air besar.

  Pemberian susu formula dengan takaran yang kurang tepat dapat mengganggu pertumbuhan bayi, sedangkan pemberian yang berlebihan Sebaliknya, jika pemberian susu formula terlalu encer atau jumlahnya dibatasi dapat menyebabkan marasmus atau kurang gizi. Untuk bayi yang diberikan susu formula biasanya frekuensi pemberiannya setiap 3-4 jam pada bulan pertamanya atau bila bayi lapar. Semakin besar frekuensi menyusui akan semakin berkurang, tapi jumlah susu formula akan meningkat. Apabila ibu mengalami kesulitan dalam menentukan jumlahnya dengan tepat, sebaiknya gunakan botol susu yang ada petunjuk ukuran sehingga memudahkannya menyiapkan susu formula dengan jumlah yang tepat (Khasanah, 2011).

  Menurut penelitian Hertina Kalay (2012) sebanyak 62,5% memiliki tindakan yang tidak baik dalam pemberian susu formula kepada anaknya. Menurut Prof. Dr.Sam Soeharto menjelaskan susu yang sudah diencerkan sebaiknya tidak dibiarkan hingga 2 jam sehingga memungkinkan bakteri berkembang biak. Bakteri pada susu mampu memperbanyak diri setiap 20 menit, maka dianjurkan jangan mengonsumsi susu yang sudah disiapkan lebih dari 2 jam. Susu yang sudah disiapkan lebih dari 2 jam harus dibuang dan ganti dengan yang baru.

  Penelitian yang pernah dilakukan di Indonesia, penyakit diare menjadi penyebab kematian nomor dua pada balita, nomor tiga pada bayi dan nomor lima pada semua umur. Angka kesakitan yang terkena diare pada bayi yang diberi ASI hanya 6%, yang diberi ASI dan susu botol 14%, sedang bayi yang hanya diberi susu botol saja meningkat hingga 18% (Adiningsih, 2011).

  Menurut hasil penelitian Irawati F (2013) menunjukan adanya Hubungan Pemberian Susu Formula dengan Pertahanan Tubuh terhadap Kejadian Diare pada Bayi Usia 0-6 Bulan di Desa Punggung Kecamatan Punggung Mojokerto. Hal ini dapat dilihat bayi yang diberi susu formula dengan cara yang tidak baik banyak yang mengalami diare yaitu dengan jumlah responden 24 bayi (72,7%).

  Menurut hasil penelitian N. Astari (2013), ada hubungan antara pemberian susu formula dengan kejadian diare pada bayi usia 0-6 bulan di wilayah kerja puskesmas Mangkang Semarang. Hasil penelitian menunjukkan sebesar 92,5% bayi pada kelompok kasus menderita diare dan diberi susu formula.

  Perilaku masyarakat yang dapat menyebabkan penyebaran kuman penyebab diare dan meningkatnya risiko terjangkit diare yaitu menyiapkan dan menggunakan botol susu yang memudahkan pencemaran kuman

  ( penyebab diare Dinkes RI, 2013).

  Berdasarkan studi pendahuluan di RSUD Dr. Soedirman Kebumen pada bulan Mei 2017, terdapat 10 bayi yang di rawat di bangsal Melati. Dari 10 bayi tersebut yang mendapat ASI eksklusif sebanyak 4 bayi, dan yang menggunakan botol susu sebanyak 6 bayi. Dari 4 bayi yang mendapat ASI eksklusif 2 bayi terjadi diare, dan 6 bayi yang menggunakan botol susu 5 bayi terjadi diare.

  Banyaknya kejadian diare akibat konsumsi susu formula pada bayi menjadi fenomena yang menimbulkan permasalahan, perlu dikaji lebih lanjut tentang tata cara ibu dalam menyajikan susu formula, bagaimanakah kebersihan dan sterilisasi botol tempat menyajikan. Kondisi yang demikian perlu sangat diperhatikan sebab bayi usia 0-24 bulan sangat rentan terhadap `bakteri yang dapat menyebabkan sakit diare. Dari latar belakang diatas, peneliti tertarik untuk mengkaji lebih jauh tentang hubungan penyajian susu formula terhadap kejadian diare pada bayi di RSUD Dr. Soedirman Kebumen.

  Dari latar belakang diatas dapat dirumuskan masalah dalam penelitian ini adalah ”bagaimana penyajian susu formula yang baik pada bayi di RSUD Dr. Soedirman Kebumen ”.

  C. Tujuan Penelitian

  1. Tujuan umum Untuk mengetahui hubungan penyajian susu formula terhadap kejadian diare pada bayi di RSUD Dr. Soedirman Kebumen.

  2. Tujuan Khusus a.) Untuk mengetahui penyajian susu formula pada bayi.

  b.) Untuk mengetahui kejadian diare pada bayi.

  D. Manfaat Penelitian

  1. Bagi Akademik Hasil penelitian ini di harapkan dapat menambah wawasan dan pengetahuan mahasiswa, serta sebagai bahan bacaan dan menjadi sumber pustaka untuk penelitian selanjutnya.

  2. Bagi Peneliti Dapat menambah pengetahuan serta merupakan pengalaman dalam melakukan penelitian mengenai hubungan penyajian susu formula terhadap kejadian diare pada balita di RSUD Dr. Soedirman Kebumen.

  3. Bagi Ibu Balita Dapat memberikan informasi dan meningkatkan pengetahuan Ibu tentang penyajian susu formula dan tentang diare pada balita.

  E. Keaslian Peneliti

  Penelitian mengenai Penyajian Susu Formula Terhadap Kejadian Diare sebelumnya telah dilakukan oleh beberapa penelitian. Beberapa

  1. Nuriza Astari (2013) dengan judul Hubungan Pemberian Susu Formula Dengan Kejadian Diare Pada Bayi Usia 0-6 Bulan di Wilayah Kerja Puskesmas Mangkang Semarang. Tujuan penelitian ini adalah mengetahui hubungan pemberian susu formula dengan kejadian diare pada bayi usia 0-6 bulan. Jenis Penelitian ini adalah analitik observasional dengan rancangan kasus kontrol dengan matching berdasarkan usia bayi. Pengambilan subjek secara purposive sampling. Kelompok kasus adalah 40 subjek yang mengalami diare sedangkan kontrol adalah 40 subjek yang tidak mengalami diare. Data dianalisis menggunakan uji statistic Chi Square. Hasil penelitian menunjukan ada hubungan antara pemberian susu formula dengan kejadian diare pada bayi usia 0-6 bulan di wilayah kerja puskesmas Mangkang Semarang. Hasil penelitian menunjukkan sebesar 92,5% bayi pada kelompok kasus menderita diare dan diberi susu formula. Persamaan dengan penelitian ini adalah tentang diare sebagai salah satu variabelnya. Perbedaannya penelitian ini dengan penelitian yang di lakukan adalah waktu penelitian, tempat penelitian.

  2. Desi (2012) dengan judul “Kebiasaan Mencuci Tangan Berpengaruh

Terhadap Terjadinya Diare Pada Balita”. Tujuan Penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan antara kebiasaan cuci tangan dengan

  kejadian diare pada balita. Penelitian ini dengan menggunakan pendekatan cross sectional. Pengumpulan data dengan menggunakan . kuesioner dan check list kepada ibu sebagai responden Hasil penelitian menunjukan bahwa perilaku cuci tangan yang buruk mempunyai risiko untuk menderita diare. Berdasarkan kuesioner, sudah banyak responden yang melakukan kebiasaan cuci tangan namun kebanyakan hanya mencuci tangan pakai sabun saat setelah BAB selebihnya responden beranggapan bahwa mencuci tangan dengan air saja sudah cukup. Responden masih memiliki kesadaran yang rendah untuk mencuci tangan, mereka hanya terbiasa mencuci yang terlihat bersih belum tentu bebas dari kuman penyebab penyakit. Persamaan dengan penelitian ini adalah tentang diare sebagai salah satu variabelnya. Perbedaannya penelitian ini dengan penelitian yang di lakukan adalah waktu penelitian, tempat penelitian.

  3. Stefan (2013) dengan judul “Hubungan Antara Penggunaan Botol

  Susu Formula Dengan Kejadian Diare Pada Balita ”. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan antara penggunaan botol susu formula dengan kejadian diare pada balita. Penelitian ini menggunakan penelitian deskriptif korelasi dengan pendekatan

  retrospektif . Hasil penelitian ini menunjukkan ada hubungan antara penggunaan botol susu formula dengan kejadian diare pada balita.

  Berdasarkan hasil penelitian, masih banyak yang memiliki kebiasaan untuk langsung menggunakan botol susu formula tanpa direbus/disteril terlebih dahulu. Ini dikarenakan kebiasaan responden yang tidak mau repot dan ingin praktis langsung memberikan botol susu terlebih ketika balitanya sudah menangis. Persamaan dengan penelitian ini adalah tentang diare sebagai salah satu variabelnya. Perbedaannya penelitian ini dengan penelitian yang di lakukan adalah waktu penelitian, tempat penelitian. Adiningsih, S. (2011). Waspadai Gizi Balita Anda: Jakarta: PT. Elex Media Komputindo. Al Ummah, Muhammad Basirun. (2009). Jenis-Jenis Penelitian. Diakses terakhir tanggal 23 Januari 2014. Amiruddin. (2007). Promosi Susu Formula menghambat pemberian ASI

  Ekslusif pada bayi 6- 11 bulan di Kelurahan Pa’Baeng– Baeng Makasar . Makasar, (UNHAS).

  Arifin, S. (2014). Faktor-faktor yang Mempengaruhi Pemberian ASI oleh

  Ibu Melahirkan . Fakultas Kesehatan Masyarakat. Universitas Sumatera Utara.

  Arikunto, S. (2010). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek.

  Jakarta: Rineka Cipta Arvin, Kliegman Behrman. (2012). Nelson Ilmu Keperawatan Anak ed.

  15 , alih bahasa Indonesia, A.Samik Wahab.Jakarta: EGC.

  Aziz Alimun Hidayat, (2010). Ilmu Kesehatan Anak, Salemba Medika: Jakarta Abdoerrachman. Bambang. (2011). Super Baby Directory. Jogjakarta: Flashbook. Cetakan I. Destriatania, Suci. (2007). Gambaran Pola Konsumsi Susu Formula pada

  Anak Usia 0-24 Bulan di Kelurahan 2 Ilir Kecamatan Ilir Timur II Palembang Tahun 2007. Skripsi. Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sriwijaya.

  Dinkes Provinsi Jawa Tengah. (2014). Profil Kesehatan Provinsi Jawa

Tengah . Kebumen : Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Tengah.

Dwinda. (2006). Susu Formula. Jakarta : EGC. Erfiana, Irma. 2012. Kajian Berbagai Faktor yang Berperan dalam

  Pemberian Susu Formula Awal pada Bayi (6-8) di Kelurahan Tugu Jaya Kecamatan Cihideung Kota Tasikmalaya . Jawa Barat,

  Universitas Siliwangi. Febry, Ayu Bulan dan Mrendra, Zulfito. (2008). Buku Pintar Menu Bayi.

  Jakarta Selatan: PT. Wahyu Media. Hidayat, Aziz Alimul A. (2010). Pengantar Ilmu Keperawatan Anak.

  Edisi Pertama-Jakarta : Salemba Medika. Juffrie M, Mulyani. (2013). Modul Pelatihan Diare. UKK gastro-

  Hepatologi IDAI Judarwanto, Widodo. (2008), Enterobacter sakazakii, Bakteri Pencemar

  Susu . RS Bunda Jakarta & Picky Eaters Clinic. Dari: iakses tanggal 15 April 2013.

  Khasanah, Nur. (2011). ASI atau Susu Formula ya?.Jogjakarta: flashbooks. Kementrian Kesehatan RI. (2013). Buku Pedoman Pengendalian Penyakit Diare . Jakarta. Kementrian Kesehatan Republik Indonesia. (2013). Panduan Sosialisasi Tatalaksana Diare pada Balita. Jakarta. Kementrian Kesehatan RI. (2013). Situasi Diare Di Indonesia. Jakarta. Kemenkes. (2013). Buletin Jendela Data dan Informasi Kesehatan: Situasi Diare Pada Balita di Indonesia . Jakarta. Kodrat, Laksono, (2010). Dahsyatnya ASI & Laktasi. Yogyakarta: Media Baca. Maryunani, Anik. (2010). Imu Kesehatan Anak Dalam Kebidanan. Jakarta : TIM. Nanny,Vivian Lia Dewi.dkk. 2011. Muhammad Hasbi Assiddiqi : Tingkat Pengetahuan Ibu Terhadap

Penanganan Diare Pada Balita Di Medan , 2 Desember 2009.

Nasar, dkk. (2010). Makanan Bayi dan Ibu Menyusui. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama. Cetakan I. Nasir. (2011). Manfaat ASI dan Perbandingannya dengan Susu Formula. http://dokternasir.web.id/2011. Diakses tanggal 25 Juni 2013. Ngastiyah. (2011). Perawatan Anak Sakit. Ed. 2. Jakarta : EGC. Notoatmodjo, S. (2010). Kesehatan Masyarakat: Ilmu dan Seni. Jakarta: Rineka Cipta. Notoatmodjo, Soekidjo. (2010). Metodologi Penelitian Kesehatan. Jakarta: Rineka Cipta.

  Nursalam. (2008). Konsep dan Penerapan Metodologi Penelitian Ilmu

  Keperawatan Pedoman Skripsi, Tesis dan Instrumen Penelitian Keperawatan . Jakarta: Salemba Medika.

  Nuryati, Siti. (2007). Susu Formula dan Angka Kematian Bayi. http:unisosdem.org/ (diakses tanggal 8 April 2013).

  Paramita GW. Soprima M. Haryanto B. (2010). Perilaku Ibu Pengguna

  Botol Susu Dengan Kejadian Diare Pada Balita (online). Diunduh

  dari: URL: ac.id/upload/artikel/646-1307-2- PB.pdf .

  Praptiani, Wuri. (2012). Kebidanan Oxford: Dari Bidan untuk Bidan.

  Jakarta: Buku Kedokteran EGC. Purnamasari, D. (2011). Deteksi & Pengobatan Dini Balita Anda:

  Panduan Praktis bagi Orangtua . Yogyakarta: Pustaka Solomontode.

  Puspitasari. (2011). Gambaran faktor-faktor yang mempengaruhi pemberian susu formula pada ibu yang mempunyai bayi usia 0-6 bulan di Bidan Praktek Swasta Hj. Renik Suprapti Kelurahan Bantarsoka Kecamatan Purwokerto Barat Kabupaten Banyumas.

  Skripsi . Stikes Harapan Bangsa.

  Riwidikdo, handoko. (2009). Statistik Kesehetan: Belajar mudah teknik

  analisis data dalam Penelitian Kesehatan (Plus Aplikasi Software . Yogyakarta: Mitra Cendikia Press. SPSS) Roesli, Utami. (2008). Inisiasi Menyusui dini. Jakarta: Pustaka Bunda.

  Saraswati, Hasan. (2013). Menjadi Dokter Bagi Anak Anda. Jogjakarta : Bahtera Buku. Saryono. (2013). Metode Penelitian Kesehatan. Yogyakarta: Mitra Cendikia Pres. Soegijanto, S. (2013).

  Ilmu PenyakiT Anak, Diagnosa, dan Penatalaksanaan . Salemba Medika.

  Soetjiningsih. (2012). Tumbuh Kembang Anak. Jakarta : EGC. Sofwan, Rudianto. (2013). Cara Cepat Atasi Diare Pada Anak. Jakarta : Bhuana Ilmu Populer. Sudarmoko. (2011). Mengenal, Mencegah, dan Mengobati Gangguan Kesehatan pada Balita . Yogyakarta: Titano.

  Sudoyo A, et al. (2006). Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam. Jakarta : FKUI. Sugiyono, (2011). Metode Penelitian Kuantitatif dan Kualitatif. Bandung:

  Alfabeta Suririnah. (2009). Buku Pintar Merawat Bayi Umur 0-12 Bulan. Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama.

  Survei Demografi dan Kesehatan Indonesia. Jakarta: Badan Pusat Statistika. Sutomo, Budi dan Anggraini, Dwi Yanti. (2010). Makanan Sehat Pendamping ASI . Jakarta: Demedia Pustaka. UNICEF dan Depkes RI. (2011). Petunjuk praktis bagi Ibu Kader dalam

  Menyusui . Jakarta: Direktorat Jendral Bina Kesehatana Masyarakat Direktorat Gizi Masyarakat.

  Widoyono. (2012). Dinkes, Profil Kesehatan Kota Semarang.

  LAMPIRAN

Reliability

  

Warni ngs

The space sav er method is used. That is, the cov ariance matrix is not calculated or

used in the analy sis.

  Case Processing Summary 25 100.0 .0 25 100.0 Valid

  Excluded a

  Total Cases N % Listwise deletion based on all v ariables in the procedure.

  a.

  Reliabi lity Statisti cs .926

  15 Cronbach's Alpha N of Items Item-Total Statistics

  3.3200 17.977 .543 .924 3.3600 17.657 .685 .920 3.3200 17.393 .712 .919 3.1200 18.027 .439 .928 3.2800 17.627 .607 .922 3.2000 17.667 .550 .924 3.3600 17.823 .633 .921 3.3200 17.643 .639 .921 3.3600 17.323 .790 .917 3.4000 17.333 .867 .915 3.3200 18.060 .519 .925 3.4000 17.333 .867 .915 3.4000 17.667 .752 .918 3.3600 17.657 .685 .920 3.3200 17.810 .591 .923 Item1

  Item2 Item3 Item4 Item5 Item6 Item7 Item8 Item9 Item10 Item11 Item12 Item13 Item14 Item15

  Scale Mean if Item Deleted Scale Variance if

  Item Deleted Corrected Item-Tot al Correlation

  Cronbach's Alpha if Item Delet ed

Frequencies Statistics

  Peny ajian Susu Formula Kejadian Pada Bay i Diare Pada Usia 0-24

  Anak Balita Bulan N Valid

  41

  41 Missing

Frequency Table Kejadian Diare Pada Anak Balita

  Cumulat iv e Frequency Percent Valid Percent Percent Valid Tidak Diare

  16

  39.0

  39.0

  39.0 Diare

  25

  61.0 61.0 100.0 Total 41 100.0 100.0

  Penyajian Susu Formula Pada Bayi Usia 0-24 Bul an Cumulat iv e Frequency Percent Valid Percent Percent

  Valid Peny ajian Susu

  

18

  43.9

  43.9

  43.9 Formula Buruk Peny ajian Susu

  

16

  39.0

  39.0

  82.9 Formula Baik Tidak Susu Formula

  

7

  17.1 17.1 100.0 Total 41 100.0 100.0

  Crosstabs Case Processing Summary Valid Missing Total Cases Peny ajian Susu Formula Pada Bay i Usia 0-24 Pada Anak Balita Bulan * Kejadian Diare N Percent N Percent N Percent 41 100.0% .0% 41 100.0%

Penyajian Susu Formula Pada Bayi Usia 0-24 Bulan * Kej adian Diare Pada Anak Balita Crosstabulation

  Kejadian Diare Pada Anak Balita Tidak Diare Diare Total Peny ajian Susu Peny ajian Susu Count

  2

  16

  18 Formula Pada Formula Buruk

% wit hin Peny ajian

Bay i Usia 0-24 Susu Formula Pada 11.1% 88.9% 100.0% Bulan

Bay i Usia 0-24 Bulan

  % of Total 4.9% 39.0% 43.9% Peny ajian Susu Count

  8

  8

  16 Formula Baik

% wit hin Peny ajian

Susu Formula Pada 50.0% 50.0% 100.0%

Bay i Usia 0-24 Bulan

% of Total 19.5% 19.5% 39.0%

  Tidak Susu Formula Count

  6

  1

  7

% wit hin Peny ajian

Susu Formula Pada 85.7% 14.3% 100.0%

Bay i Usia 0-24 Bulan

% of Total 14.6% 2.4% 17.1%

  Total Count

  16

  25

  41

% wit hin Peny ajian

Susu Formula Pada

39.0% 61.0% 100.0%

Bay i Usia 0-24 Bulan

Chi-Square Tests Value df (2-sided) a % of Total 39.0% 61.0% 100.0% Asy mp. Sig.

  Pearson Chi-Square 13.117 Likelihood Ratio 14.366 Association N of Valid Cases Linear-by -Linear a. 2 cells (33.3%) hav e expected count less t han 5. The 12.788 41 1 .000 2 .001 2 .001 minimum expected count is 2.73.

  Symmetric Measures Value Approx. Sig.

  Nominal by Nominal Contingency Coef f icient .492 .001 N of Valid Cases 41 a. Not assuming the null hy pothesis.

  b.

  Using the asy mptotic standard error assuming the null hy pothesis.