PENGARUH PEMBELAJARAN DENGAN MUSIK KLASIK TERHADAP KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIS SISWA KELAS VIII SMP N 5 TERBANGGI BESAR LAMPUNG TENGAH TAHUN AJARAN 2016/2017 - Raden Intan Repository

  

PENGARUH PEMBELAJARAN DENGAN MUSIK KLASIK TERHADAP

KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIS SISWA KELAS

  

VIII SMP N 5 TERBANGGI BESAR LAMPUNG TENGAH

TAHUN AJARAN 2016/2017

Skripsi

Diajukan Untuk Melengkapi Tugas – tugas dan Memenuhi Syarat-syarat Guna

memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd)

dalam Ilmu Pendidikan Matematika

RADEN INTAN LAMPUNG

  Oleh AGUNG AKBAR MADEN GUMANTI NPM : 1211050084

Jurusan : Pendidikan Matematika

Pembimbing I : Dr. Nanang Supriadi, M.Sc

   Pembimbing II : Suherman, M.Pd FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN UNIVERSITAS ISLAM NEGERI RADEN INTAN

LAMPUNG

  

PENGARUH PEMBELAJARAN DENGAN MUSIK KLASIK TERHADAP

KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIS SISWA KELAS

  

VIII SMP N 5 TERBANGGI BESAR LAMPUNG TENGAH

TAHUN AJARAN 2016/2017

Skripsi

Diajukan Untuk Melengkapi Tugas – tugas dan Memenuhi Syarat-syarat Guna

memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd)

dalam Ilmu Pendidikan Matematika

  Oleh AGUNG AKBAR MADEN GUMANTI NPM : 1211050084

Jurusan : Pendidikan Matematika

Pembimbing I : Dr. Nanang Supriadi, M.Sc

   Pembimbing II : Suherman, M.Pd FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN UNIVERSITAS ISLAM NEGERI RADEN INTAN

LAMPUNG

1438 H / 2017 M

  ABSTRAK

PENGARUH PEMBELAJARAN DENGAN MUSIK KLASIK TERHADAP

KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIS SISWA KELAS

  

VIII SMP N 5

TERBANGGI BESAR LAMPUNG TENGAH

TAHUN AJARAN 2016/2017

Oleh

  Agung Akbar Maden Gumanti

  Pendidikan merupakan sesuatu yang penting, dengan pendidikan kita dapat mengembangkan potensi yang ada di dalam diri. Berdasarkan hasil pra survey yang dilakukan di SMP N 5 Terbanggi Besar Lampung Tengah ditemukan bahwa permasalahan dalam penelitian ini yaitu mengenai kemampuan pemecahan masalah matematis peserta didik, hal tersebut dipengaruhi oleh penggunaan pendekatan pembelajaran yang kurang tepat. Tujuan dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui apakah ada pengaruh pembelajaran dengan iringan musik klasik terhadap kemampuan pemecahan masalah matematis peserta didik.

  Jenis penelitian ini merupakan penelitian eksperimen semu, populasi dalam penelitian ini yaitu seluruh peserta didik kelas VIII SMP N 5 Terbanggi Besar Lampung Tengah Tahun Pelajaran 2016/2017, teknik pengambilan sampel dalam penelitian ini menggunakan teknik acak kelas dimana kelas VIII B sebagai kelas eksperimen dan kelas VIII D sebagai kelas kontrol. Teknik analisis data dalam menggunakan uji-t.

  Berdasarkan uji normalitas dan homogenitas, diperoleh data bahwa hasil tes kemampuan pemecahan masalah matematis dari kedua kelompok tersebut normal dan homogen, sehingga untuk pengujian hipotesisnya digunakan uji-t. Menurut hasil penelitian dan pembahasan perhitungan uji-t diperoleh bahwa 2,13 > 2,002. Berdasarkan kajian teori dan perhitungan dapat disimpulkan bahwa: Terdapat pengaruh pembelajaran dengan musik klasik terhadap kemampuan pemecahan masalah matematis peserta didik dan pembelajaran dengan musik klasik lebih baik dari pembelajaran konvensional.

  Kata Kunci : Musik Klasik, Pemecahan Masalah Matematis.

  MOTTO {١٥٠}

  َنﯾ ِر ِﺻﺎﱠﻧﻟا ُرْﯾَﺧ َوُھ َو ْمُﻛﻻ ْوَﻣ ُﱠﷲ ِلَﺑ

  Artinya : “Tetapi (ikutilah Allah), Allahlah Pelindungmu, dan Dia-lah Sebaik-baik

  1

  penolong.”(QS.Ali-Imron:150)

1 Departemen Agama RI, Al-Qur’an Tajwid dan Terjemahan, (Bandung:CV Penerbit

  

PERSEMBAHAN

  Dengan kerendahan hati dan rasa syukur kehadirat Allah SWT, kupersembahkan karya sederhana ini sebagai tanda bakti atas cinta kasih untuk :

  1. Kedua orang tuaku tersayang, ayahanda Mat Amin dan ibunda Denti Eliana yang tiada henti-hentinya mendo’akanku dan memberikan semua yang terbaik demi tercapainya keberhasilanku.

  2. Adikku tersayang Nilam Jelfa Rani Gumanti, S.Pd dan Ria Rucuh Maden Gumintang, terimakasih yang sebesar-besarnya atas kasih sayang, semangat serta do’a yang tulus demi terselesaikannya pendidikanku.

  3. Almamaterku UIN Raden Intan Lampung.

RIWAYAT HIDUP

  Agung Akbar Maden Gumanti dilahirkan di Metro pada tanggal 21 November 1992. Anak pertama dari tiga bersaudara pasangan bapak Mat Amin dan ibu Denti Eliana. Peneliti memiliki satu adik perempuan dan satu adik laki-laki. Peneliti mulai menempuh pendidikan Taman Kanak-kanak Aisiyah Metro, tamat pada tahun 1998.

  Kemudian peneliti menyelesaikan Sekolah Dasar di SDN 1 Indra Putra Subing Kecamatan Terbanggi Besar Kabupaten Lampung Tengah pada tahun 2004, SMP N 1 Terbanggi Besar lulus pada tahun 2007, kemudian melanjutkan sekolah di SMK N 2 Terbanggi Besar lulus tahun 2010. Pada tahun 2012 peneliti terdaftar sebagai mahasiswa Pendidikan Matematika Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN Raden Intan Lampung.

KATA PENGANTAR

  Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, yang senantiasa memberikan rahmat dan hidayah-Nya kepada kita. Shalawat dan salam senantiasa selalu tercurahkan kepada nabi Muhammad SAW. Berkat petunjuk dari Allah, akhirnya penulis dapat menyelesaikan penyusunan skripsi ini. Skripsi ini merupakan salah satu syarat guna memperoleh gelar sarjana pada Fakultas Tarbiyah UIN Raden Intan Lampung.

  Penyelesaian skripsi ini tidak terlepas dari bantuan berbagai pihak. Untuk itu, pada kesempatan ini penulis mengucapkan terimakasih dan penghargaan setinggi-tingginya kepada yang terhormat:

  1. Bapak Prof Dr. H. Chairul Anwar, M.Pd selaku Dekan Fakultas Tarbiyah UIN Raden Intan Lampung

  2. Bapak Dr. Nanang Supriadi, M.Sc dan ibu Farida, S.Kom.,MMSI selaku Ketua dan Sekertaris Jurusan Pendidikan Matematika Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN Raden Intan Lampung

  3. Bapak Dr. Nanang Supriadi, M.Sc selaku pembimbing I dan Bapak Suherman, M.Pd selaku pembimbing II yang telah bersedia menyediakan waktu dan bimbingannya serta pengarahan

  4. Bapak dan Ibu dosen serta Staf karyawan Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN Raden Intan Lampung yang telah mendidik, memberikan ilmu pengetahuan kepada penulis selama menuntut ilmu di Fakultas Tarbiyah dan keguruan UIN Raden Intan Lampung

  5. Kepala Sekolah, Guru dan Staff TU SMP N 5 Terbanggi Besar Lampung Tengah yang telah memberikan izin dan bantuan hingga terselesaikannya skripsi ini

  6. Rekan-rekan seperjuangan Pendidikan Matematika angkatan 2012 khususnya kelas E terima kasih atas kebersamaan dan persahabatan yang terbangun selama ini

  7. Semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu yang telas membantu dalam menyelesaikan skripsi ini Seiring do’a dan harapan semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi penulis dan pembaca serta dapat memberikan masukan dalam upaya meningkatkan hasil belajar peserta didik. Penulis menyadari bahwa dalam penulisan skripsi ini masih banyak kekurangan, sebab keterbatasan ilmu dan teori yang penulis miliki. Oleh karena itu, penulis mengharapkan masukan dan kritikan yang bersifat membangun untuk skripsi ini. Akhirnya kepada Allah SWT penulis memohon rahmat dan hidayah-Nya semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi penulis dan berguna untuk semua. Amin.

  Bandar Lampung, April 2018 Agung Akbar Maden Gumanti NPM.1211050084

  DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ...................................................................................... i

ABSTRAK ....................................................................................................... ii

PERSETUJUAN MUNAQOSYAH ........................................................... iii

PENGESAHAN MUNAQOSYAH ............................................................. iv

MOTO .............................................................................................................. v

PERSEMBAHAN ......................................................................................... vi

RIWAYAT HIDUP ....................................................................................... vii

KATA PENGANTAR ................................................................................. viii

DAFTAR ISI ................................................................................................... x

DAFTAR TABEL ............................................................................................ xiii

  

BAB 1 PENDAHULUAN ................................................................................. 1

A. Latar Belakang Masalah ......................................................................... 1 B. Identifikasi Masalah ................................................................................ 8 C. Pembatasan Masalah ............................................................................... 9 D. Rumusan Masalah ................................................................................... 9 E. Tujuan Penelitian .................................................................................... 10 F. Manfaat Penelitian .................................................................................. 10 G. Ruang Lingkup Penelitian ..................................................................... 11

BAB II LANDASAN TEORI .......................................................................... 12

A. Tinjauan Pustaka .................................................................................... 12

  1. Pengertian Belajar dan Pembelajaran ............................................ 12

  2. Pengertian Pembelajaran Matematika ........................................... 14

  3. Pembelajaran Matematika di SMP ................................................ 15

  4. Faktor yang Mempengaruhi Hasil Belajar Matematika ............... 18

  5. Pengertian Pendekatan Pembelajaran............................................ 19

  6. Pembelajaran Konvensional .............................................................. 21

  8. Jenis-jenis Musik ............................................................................... 24

  9. Fungsi Musik ...................................................................................... 27

  10. Pengertian Musik Klasik .... 29

  11. Pengaruh Musik Klasik Terhadap Pembelajaran ........................... 30

  12. Kemampuan Pemecahan Masalah .................................................. 31

  B. Penelitian Yang Relevan........................................................................ 35

  C. Kerangka Berpikir .................................................................................. 36

  D. Hipotesis ................................................................................................. 37

  

BAB III METODE PENELITIAN ................................................................ 39

A. Metode Penelitian .................................................................................. 39 B. Variabel Penelitian ................................................................................. 40 C. Populasi, Sampel dan Teknik Pengambilan Sampel ............................ 40

  1. Populasi Penelitian ............................................................................. 40

  2. Sampel dan Teknik Pengambilan Sampel ........................................ 41

  D. Teknik Pengambilan Data ..................................................................... 42

  1. Observasi ............................................................................................ 42

  2. Wawancara ......................................................................................... 42

  3. Dokumentasi ...................................................................................... 42

  4. Tes ....................................................................................................... 43

  E. Kisi-kisi Instrumen Penelitian ............................................................... 44

  G. Analisis Data Instrumen ........................................................................ 45

  1. Uji Validitas ....................................................................................... 46

  2. Uji Tingkat Kesukaran....................................................................... 47

  3. Uji Daya Pembeda ............................................................................. 49

  4. Uji Reliabilitas ................................................................................... 50

  H. Teknik Analisis Data ............................................................................. 52

  1. Uji Prasyarat Analisis ........................................................................ 52

  a. Uji Normalitas ............................................................................... 52

  2. Uji Hipotesis ...................................................................................... 55

  

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN ........................................................ 59

A. Hasil Pengujian Intrumen Penelitian ............................................... 59 B. Deskripsi Data Amatan .................................................................... 64 C. Teknik Analisis Data ........................................................................ 68 D. Pengujian Hipotesis .......................................................................... 71 E. Pembahasan ....................................................................................... 74 F. Keterbatasan Penelitian .................................................................... 78

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ............................................................ 79

A. Kesimpulan ....................................................................................... 79 B. Saran .................................................................................................. 79 C. Penutup .............................................................................................. 80 DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN

  DAFTAR TABEL

  Tabel 1.1Hasil Ulangan Semester Genap Kelas VIII........................................ 5 Tabel 3.1Jumlah Seluruh Peserta Didik Kelas VIII ......................................... 40 Tabel 3.2Pedoman Penskoran Tes Kemampuan Pemecahan Masalah ........... 43

Tabel 3.3 Kisi-kisi Instrumen Penelitian .......................................................... 45Tabel 3.4 Interprestasi Tingkat Kesukaran Butir Soal ..................................... 48Tabel 3.5 Kriteria Daya Pembeda ..................................................................... 50Tabel 4.1 Validitas Item Soal ............................................................................ 60Tabel 4.2 Tingkat Kesukaran Butir Soal........................................................... 61Tabel 4.3 Daya Pembeda ................................................................................... 62Tabel 4.4 Validitas, Daya Beda, Tingkat Kesukaran ....................................... 63Tabel 4.5 Rekapitulasi Nilai Tes Kemampuan Pemecahan Masalah Kelas

  Eksperimen ......................................................................................... 65

Tabel 4.6 Rekapitulasi Nilai Tes Kemampuan Pemecahan Masalah Kelas

  Kontrol ................................................................................................ 66

Tabel 4.7 Rekapitulasi Perhitungan Uji Normalitas......................................... 70Tabel 4.8 Rekapitulasi Perhitungan Uji Homogenitas ..................................... 71Tabel 4.9 Rekapitulasi Perhitungan Uji Hipotesis ........................................... 72Tabel 4.10 Rekapitulasi Perhitungan Uji-t satu pihak ..................................... 73

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pendidikan merupakan kebutuhan dasar setiap manusia, oleh karena itu

  setiap orang berhak memiliki pendidikan yang baik demi memperoleh kehidupan yang lebih layak. Hal ini diatur dalam UUD 1945 Bab XIII tentang Pendidikan dan Kebudayaan, Pasal 31 yang menyebutkan bahwa “Setiap warga Negara berhak mendapat pendidikan”.

2 Pendidikan diawali dari pendidikan dalam

  keluarga, kemudian dilanjutkan dengan pendidikan formal ketika seseorang telah memasuki usia sekolah.

  Program pendidikan merupakan hak yang dimiliki warga negara Indonesia, yaitu dengan memberikan suatu wadah berupa pendidikan formal.

  Pendidikan formal dipengaruhi oleh beberapa faktor, yaitu peserta didik, kurikulum, tenaga kependidikan, biaya, sarana dan prasarana, serta faktor lingkungan. Faktor-faktor tersebut sebagai media penunjang proses pembelajaran, akan membantu pencapaian hasil belajar yang maksimal sehingga akan memberikan nilai positif pada mutu pendidikan.

  Berbagai cara yang dilakukan untuk meningkatkan mutu pendidikan di sekolah antara lain dengan memperbaiki sistem pembelajaran yang dilakukan guru dan 2

  http://hukum.unsrat.ac.id/pp/pp_19_05.htm l

  (Diakses tanggal8Agustus 2016 pukul peserta didik. Proses belaja rmengajar tidak hanya menekankan pada pemahaman peserta didik tetapi juga menerapkan atau mengaplikasikannya dalam kehidupan sehari-hari, sebagaimana firman Allah SWT suratAr-Ra’adayat 11:

  َ َ ٱ أ ۡ ِ ۥ ُ َ ُ َ ۡ َ ۦ ۥُ َ ِ ِ نِإ ِۗ ٱ

  ُ ِّ َ ُ َ ۡ َ ۡ ِ َو ِ ۡ َ َ ِ ۡ َ ۢ ِّ ٞ َٰ ِّ َ ُ ِ ۡ َ َ

  َ َو ُ ٱ َداَر ۚۥ ِ َ ْاوُ ِّ َ ُ ٰ َ ٍ ۡ َ ِ َ َُ دَ َ َ َ ٗءٓ ُ ٖ ۡ َ ِ أ ٓاَذ ۗۡ ِ ِ ُ

  ۦِ ِ و ُد ِّ ُ َ ٍلاَو ِ

  Artinya: Bagi manusia ada malaikat-malaikat yang selalu mengikutinya bergiliran, di muka dan di belakangnya, mereka menjaganya ata sperintah Allah[767].

  Sesungguhnya Allah tidak merubah keadaan sesuatu kaum sehingga mereka merubah keadaan[768] yang ada pada diri mereka sendiri. Dan apabila Allah menghendaki keburukan terhadap sesuatu kaum, Maka tak ada yang dapat

  3 menolaknya; dan sekali-kali tak ada pelindung bagi mereka selain Dia.

  Ayat diatas menjelaskan bahwa hendaknya setiap manusia sebagai mahluk ciptaan Allah SWT harus berusaha sebaik mungkin agar memperoleh apa yang ingin dicapai, karena yang membuat manusia itu lebih baik adalah manusia itu sendiri. Dengan demikian, semakin banyak usaha dalam proses belaja rmengajar itu dilakukan, semakin baik dan semakin meningkat perubahan yang akan diperoleh dalam proses belajar mengajar tersebut.

  Matematika merupakan komponen penting dalam serangkaian peranan dalam proses pendidikan, karena matematika merupakan salah satu bidang studi 3 yang mendukung perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi. Matematika merupakan salah satu mata pelajaran yang selalu diajarkan disekolah, mulai dari jenjang pendidikan dasar, menengah hingga perguruan tinggi, guna mempersiapkan peserta didik sebagai individu yang memiliki kecerdasan, memiliki pemikiran yang logis, rasional, kritis, kreatif, dan efisien. Peranan matematika sangatlah penting, karena matematika merupakan suatu alat untuk mengembangkan cara berpikir kreatif dan logis sehingga mampu

  4

  mengembangkan kemampuan pemecahan masalahnya. Artinya dalam mempelajari matematika peserta didik harus mengembangkan cara berpikir kreatif matematis terlebih dahulu, agar dapat mengaplikasikan matematika itu sendiri dalam kehidupan sehari-hari.

  NCTM (National Council of Theacher Mathematics) menetapkan bahwa terdapat lima keterampilan proses yang perlu dimiliki peserta didik melalui pembelajaran matematika yang tercakup dalam standar proses, yaitu pemecahan masalah (problem solving), penalaran dan pembuktian (reasoning

  5 and proof), koneksi (connection) dan representasi (representation).

  4 Hidayaturrizkiah, Meningkatkan Kemampuan Berpikir Kreatif Matematis Melalui

Model Pembelajaran Kooperatif Metode Student Facilitator and Explaining (SFAE) pada

Peserta Didik Kelas VIII SMP Gajah Mada Bandar Lampung Tahun Ajaran 2013/2014, Skripsi Pendidikan Matematika IAIN Raden Intan Lampung, Lampung,2014), h.3. 5 NCTM, Principles and Standards for School Mathematics, 2000, www.nctm.org , Pemecahan masalah matematika merupakan salah satu kegiatan matematika yang dianggap penting, baik oleh para guru maupun siswa di semua tingkat mulai dari SD sampai SMA. Hal tersebut dianggap menjadi hal yang sulit dalam mempelajarinya maupun bagi guru dalam mengajarkannya. Suatu masalah biasanya memuat suatu situasi yang mendorong seseorang untuk menyelesaikannya, akan tetapi tidak tahu secara langsung apa yang harus dikerjakan untuk menyelesaikannya.

  Pada saat ini, banyak peserta didik yang merasa bahwa matematika sebagai bidang studi yang sulit dibandingkan dengan bidang studi yang lain.

  Peserta didik menganggap matematika itu sulit dan menakutkan. Berdasarkan hasil wawancara singkat dengan guru matematika (Rosmawati, S.Pd) dan data hasil pra survey pada tanggal 12 April 2016 di SMPN 5 Terbanggi Besar, diperoleh informasi bahwa masih banyak peserta didik yang mengalami kesulitan dalam mengerjakan soal-soal matematika, selama proses belajar mengajar berlangsung, guru berperan aktif dalam menyampaikan beberapa informasi, sedangkan peserta didik mendengarkan, kemudian mencatat informasi yang telah disampaikan. Hal ini megnakibatkan pembelajaran masih berpusat pada guru.

  Guru terkadang kurang mampu mengontrol sejauh mana peserta didik telah memahami apa saja yang telah disampaikan, karena tidak adanya interaksi antara guru dengan peserta didik, sehingga menyebabkan proses belajar mengajar hanya bersifat satu arah. Peserta didik masih sulit untuk mengembangkan studi matematika. Sehingga berpengaruh terhadap hasil pembelajaran peserta didik.

  Hal ini sejalan dengan yang disampaikan oleh Huri Suhendra dalam penelitiannya bahwa, kemampuan pemecahan masalah berpengaruh positif yang signifikan terhadap hasil belajar peserta didik.

  27

  70

  19

  16

  35

  5 VIII E

  70

  9

  34

  36

  6 VIII F

  70

  19

  17

  36 Jumlah 138 77 215

  4 VIII D

  12

  6 Disisi lain diketahui bahwa, hasil

  12

  nilai ulangan matematika yang diperoleh peserta didik masih dikatakan kurang maksimal. Nilai ulangan matematika tersebut dapat dilihat pada table berikut:

Tabel 1.1 Hasil Ulangan Matematika Semester Genap Peserta Didik Kelas

  VIII SMP Negeri 5 Terbanggi Besar Lampung Tengah Tahun Ajaran 2016/2017 No Kelas KKM Nilai Jumlah <70 ≥ 70

  1 VIII A

  70

  26

  38

  22

  2 VIII B

  70

  25

  11

  36

  3 VIII C

  70

  

Sumber: Guru Matematika Kelas VIII dan Daftar Nilai Matematika Peserta Didik

Kelas VIII SMP Negeri 5 Terbanggi Besar Lampung Tengah. 6 Huri Suhendra, “Pengaruh Kemampuan Pemecahan Masalah Dan Kemandirian Belajar

Terhadap Hasil Belajar Matematika”, Jurnal pendidikan Universitas Indraprasta (UNINDRA),

  Tabel di atas menunjukkan bahwa dari 215 peserta didik, yang mendapat nilai ≥ 70 hanya berjumlah 77 peserta didik, atau setara dengan 36%, dan peserta didik yang mendapatkan nilai < 70 berjumlah 138 peserta didik dengan persentase yaitu sekitar 64% dari seluruh peserta didik kelas VIII di SMP Negeri

  5 Terbanggi Besar. Hal ini menunjukkan bahwa hasil belajar matematika yang telah dicapai oleh peserta didik masih tergolong rendah. Rendahnya hasil belajar peserta didik dalam proses belajar mengajar dapat disebabkan oleh beberapa faktor salah satunya kemampuan pemecahan masalah.

  Pemecahan masalah merupakan proses mental dan intelektual dalam menentukan suatu masalah dan memecahkan berdasarkan data dan informasi yang akurat, sehingga dapat diambil kesimpulan yang tepat dan cermat. Proses pemecahan masalah memberikan kesempatan kepada peserta didik untk berperan aktif dalam mempelajari, mencari, dan menemukan sendiri informasi atau data untuk diolah menjadi konsep, prinsip, teori, atau kesimpulan. Keterampilan memecahkan masalah dapat dimiliki oleh peserta didik bila guru mengajarkan bagaimana cara memecahkan masalah yang efektif. Agar peserta didik mampu untuk memecahkan masalah yang dihadapi dalam kegiatan belajar, maka peserta didik harus lebih tekun dan giat dalam belajarnya, karena masalah yang dihadapi peserta didik dalam kegiatan belajar tidak akan dicapai tanpa adanya usaha sendiri.

  Selain kelemahan pemecahan masalah matematika peserta didik, salah peserta didik terhadap matematika itu sendiri. Jika peserta didik bersikap senang terhadap matematika, tentu sikapnya itu mempengaruhi tingkah lakunya terhadap matematika, sedangkan sikap peserta didik yang tidak senang merupakan suatu hambatan untuk belajar matematika. Ini menunjukkan bahwa peserta didik yang memiliki sikap senang terhadap matematika, maka dalam dirinya akan tumbuh keinginan atau dorongan untuk belajar matematika dengan baik.

  Kemampuan pemecahan masalah matematika menjadi sangat penting karena akan membantu penguasaan pemahaman konsep yang bermakna dan membantu menyelesaikan tugas melalui keterkaitan antara konsep matematika dengan konsep dalam disiplin ilmu yang lain. Kemampuan pemecahan masalah matematika membantu peserta didik dalam menyusun model matematika yang menggambarkan antar konsep dan data suatu masalah atau situasi yang diberikan.

  Mengingat pentingnya kemampuan pemecahan masalah matematika tersebut maka perlu dirancang suatu pembelajaran yang mengutamakan proses belajar, dimana tugas guru harus memfokuskan diri untuk membantu peserta didik mencapai keterampilan berfikir.

  Langkah awal yang perlu dilakukan untuk dapat menghasilkan peserta didik yang berkualitas tinggi adalah bagaimana peserta didik dapat menyukai materi yang akan dibawakan oleh guru dan dapat memecahkan masalah matematika tersebut. Sebaik apapun pendekatan atau metode pembelajaran yang dilakukan oleh seorang guru dalam membawakan materi pembelajarannya akan memahami materi yang disampaikan. Agar peserta didik menyukai mata pelajaran matematika dan tidak membuat mereka takut serta cemas maka diberikan suatu iringan musik klasik sebelum proses pembelajaran berlangsung. Menurut jurnal penelitian pendidikan, musik memiliki pengaruh baik bagi perkembangan siswa. Dalam kegiatan belajar, penggunaan musik pada saat proses pembelajaran berpengaruh pada penataan suasana hati, meningkatkan hasil belajar yang diinginkan serta menyoroti hal-hal penting. Dengan demikian, aktivitas musik yang kontruktif dapat membantu menyeimbangkan fungsi otak kanan dan otak kiri sehingga kegiatan yang dilakukan mendapat hasil yang optimal yang dapat membantu mengembangkan kemampuan pemecahan masalah

  7

  pada peserta didik. Beberapa hal yang telah dijelaskan di atas, maka penulis tertarik untuk lebih lanjut meneliti masalah ini dengan judul “Pengaruh Musik Klasik Terhadap Kemampuan Pemecahan Masalah Matematis Siswa Kelas VIII SMP N 5 Terbanggi Besar Lampung Tengah Tahun Ajaran 2016/2017”.

B. Identifikasi Masalah

  Berdasarkan latar belakang masalah yang telah dipaparkan, ada beberapa masalah yang dapat penulis identifikasikan yaitu:

1. Peserta didik menganggap matematika merupakan bidang studi yang sulit dan menakutkan.

  7 Maya Anggraini, dkk. Pengaruh Musik Instrumental Dalam Penyelesaian Soal Matematika

  Terhadap Hasil Belajar Matematika Siswa SMP N 8 Bandar Lampung Tahun ajaran 2012/2013,

  2. Selama proses belajar mengajar masih berpusat satu arah.

  3. Peserta didik merasa takut dan cemas selama proses belajar mengajar 4. Hasil belajar matematika peserta didik masih tergolong rendah.

  5. Kemampuan pemecahan masalah peserta didik di SMP Negeri 5 Terbanggi Besar masih rendah

C. Pembatasan Masalah

  Agar masalah yang dikaji focus dan terarah, maka peneliti membatasi masalah- masalah dalam penelitian ini sebagai berikut:

  1. Penulis hanya akan meneliti pada pengaruh musik klasik terhadap kemampuan pemecahan masalah matematis

  2. Kemampuan yang akan diteliti adalah kemampuan pemecahan masalah matematis

3. Penelitian ini dilakukan di kelasVIII SMP N 5 TerbanggiBesar Lampung Tengah.

D. Rumusan Masalah

  Berdasarkan latar belakang dan idintifikasi masalah diatas maka rumusan masalah dalam penelitian ini adalah:

  1. Apakah terdapat pengaruh musik klasik terhadap kemampuan pemecahan masalah matematis siswa kelas VIII SMP N 5 Terbanggi Besar Lampung Tengah tahun ajaran 2016/2017?

2. Apakah pembelajaran dengan musik klasik lebih baik dari pembelajaran

E. Tujuan Penelitian

  Berdasarkan rumusan masalah di atas, maka penelitian ini bertujuan untuk mengetahui :

  1. Pengaruh musik klasik terhadap kemampuan pemecahan masalah matematis siswa kelas VIII SMP N 5 Terbanggi Besar Lampung Tengah tahun ajaran 2016/2017.

2. Pembelajaran dengan musik klasik atau pembelajaran konvensional yang lebih baik.

F. Manfaat Penelitian

  Manfaat dalam penelitian ini yaitu:

  1. Secara Teoritis Penelitian ini diharapkan menjadi obyek dalam menemukan dan menghadapi suatu permasalahan dalam proses belajar mengajar matematiaka serta mendapatkan pengalaman dari penelitian yang telah dilakukan.

  2. Secara Praktis Penelitian ini dapat menjadi suatu alternative untuk lebih kreatif dalam menciptakan suasana belajar yang lebih aktif sehingga dapat meningkatkan kualitas peserta didik dalam pembelajaran matematika.

G. Ruang Lingkup Penelitian

  Ruang Lingkup dari penelitian ini adalah:

  1. Objek Penelitian Objek penelitian ini menitik beratkan pada kemampuan pemecahan masalah matematis peserta didik.

  2. Subjek Penelitian Peserta didik kelasVIII SMP N 5 Terbanggi Besar Lampung Tengah

  3. Tempat dan waktu penelitian Penelitian ini dilakukan di SMP N 5 Terbanggi Besar Lampung Tengah Tahun Pelajaran 2016/2017.

BAB II LANDASAN TEORI A. Tinjauan Pustaka

1. Pengertian Belajar dan Pembelajaran

  Menurut Kimbel, belajar adalah perubahan yang relatif permanen yang ada di dalam diri manusia sebagai akibat dari peraktik yang diperkuat

  8

  (reinforced practice). Senada dengan hal tersebut, Mayer menyebutkan bahwa belajar adalah menyangkut adanya perubahan prilaku yang relatif

  9 permanen pada pengetahuan atau prilaku seseorang karena pengalaman.

  Dipihak lain Bell-Gredler menyatakan bahwa, belajar adalah proses yang dilakukan manusia untuk mendapatkan aneka ragam kemampuan,

  10 keterampilan dan sikap yang diperoleh secara bertahap dan berkelanjutan.

  Berdasarkan beberapa pendapat ahli tersebut, dapat disimpulkan bahwa belajar adalah upaya yang dilakukan individu agar terjadi perubahan dalam dirinya baik berupa pengetahuan, keterampilan dan sikap.

  Sedangkan pembelajaran dapat dikatakan sebagai hasil dari memori, kognisi, dan metakognisi yang berpengaruh terhadap pemahaman. Hal inilah 8 Karwono, Belajar dan Pembelajaran Serta Pemanfaatan Sumber Belajar, Raja

  Grafindo Persada, cetakan ke-1, Jakarta, 2012, h.13 9 10 Ibid

  yang terjadi ketika seseorang sedang belajar, dan kondisi ini juga sering terjadi dalam kehidupan sehari-hari, karena belajar merupakan proses alamiah

  11

  setiap orang. Menurut Syaiful Bahri Djamarah, pembelajaran adalah suatu kondisi yang dengan sengaja diciptakan oleh guru guna membelajarkan siswa.

  Menurut Erman Suherman, mengartikan pembelajaran sebagai upaya penataan lingkungan yang memberi nuansa agar program belajar tumbuh dan

  12 berkembang secara optimal.

  Dipihak lain Sugihartono menyatakan bahwa, pembelajaran adalah suatu upaya yang dilakukan oleh guru untuk menyampaikan ilmu pengetahuan, mengorganisir, dan menciptakan sistem lingkungan dengan berbagai metode sehingga siswa dapat melakukan kegiatan belajar secara

  13

  efektif dan efisien serta dengan hasil yang optimal. Dari beberapa pendapat di atas, dapat disimpulkan bahwa pembelajaran merupakan perubahan prilaku seseorang serta pembelajaran sebagai suatu proses interaksi antara individu dengan lingkungan sekitarnya.

  11 Miftahul Huda, Model-model Pengajaran dan Pembelajaran, Pustaka pelajar, Yogyakarta, 2014, h.2. 12 Hety Rusyanti, Pengertian Pembelajaran Matematika, tersedia di

http://www.kajianteori.com/2014/02/pengertian-pembelajaran matematika.html ,8 Agustus 2016,

jam 20.24 13

2. Pengertian Pembelajaran Matematika Matematika adalah suatu alat untuk mengembangkan cara berpikir.

  Matematika tidak hanya berhubungan dengan bilangan-bilangan serta operasi-

  14

  operasinya, melainkan juga unsur ruang sebagai sasarannya. Matematika adalah ilmu yang abstrak, kasat mata atu tidak dapat dilihat langsung oleh mata manusia, akan tetapi matematika dapat dipahami berdasarkan simbol- simbol. Matematika berkenaan dengan ide-ide atau konsep-konsep abstrak yang tersusun secara hirarkis dan penalarannya deduktif, yang artinya bahwa materi matematika tersusun menurut urutan-urutan dari yang rendah sampai tertinggi yang didasarkan pada kebenaran-kebenaran yang telah terbukti

  15 benar.

  Menurut Tinggih, matematika merupakan pelajaran yang tersusun berjenjang dari paling mudah hingga paling sulit, beraturan dan logis.

  Pembelajaran matematika diawali dengan pengertian serta hitungan yang mudah terlebih dahulu, setelah memahaminya baru mempelajari bagian yang

  16

  lebih sulit. Kesabaran dan keuletan juga sangat dibutuhkan dalam memecahkan masalah-masalah matematika yang dihadapi. Ketelitian dalam 14 Zubaidah Amir MZ, “Perspektif Gender Dalam Mempelajari Matematika”, Jurnal pendidikan Universitas Pendidikan Indonesia, Vol.XII No.1 Juni Th.2013, Bandung, h.20. 15 16 Ibid Abied, Pengertian Pembelajaran Matematika Menurut Para Ahli, tersedia di,

  http://www.duniapelajar.com/2014/08/06/pengertian-pembelajaran-matematika-menurut-para- pengerjaan masalah juga sangat penting untuk mendapatkan hasil yang sesuai dengan harapan kita.

3. Pembelajaran Matematika di Sekolah Menengah Pertama (SMP)

  Pembelajaran matematika yang diajarkan pada setiap jenjang pendidikan baik Sekolah Dasar (SD), Sekolah Menengah Pertama (SMP), dan Sekolah Menengah Atas (SMA) tidak sepenuhnya sama dengan matematika sebagai ilmu. Menurut Soedjadi hal ini dikarenakan adanya perbedaan dalam

  17

  beberapa hal yaitu :

  a. penyajiannya yang disesuaikan dengan perkembangan intelektual perseta didik.

  b. menggunakan pola pikir deduktif namun dalam proses pembelajaran dapat digunakan pola pikir induktif c. keterbatasan semestanya yang lebih dipersempit dari aspek matematika yang kompleks dan selanjutnya semakin diperluas seiring dengan peningkatan perkembangan perseta didik

  d. Tingkat keabstrakannya yang lebih dikurangi dan selanjutnya sifat abstraknya semakin banyak seiring dengan peningkatan perkembangan perseta didik.

17 Sukiyo Bisa, Jelajah Dunia Untuk Memajukan Pendidikan, tersedia di,

  http://jeranopendidikan.blogspot.co.id/2012/09/pembelajaran-matematika-di-sekolah.html ,

  8 Oleh karena itu pada pembelajaran matematika di sekolah, anak didik memerlukan tahapan belajar sesuai dengan perkembangan jiwa dan kognitifnya. Potensi yang ada pada diri anak pun berkembang dari tingkat rendah ke tingkat tinggi, dari sederhana ke kompleks. Karakteristik pembelajaran matematika tidak dapat begitu saja diterapkan tanpa menyesuaikan dengan perkembangan anak didik. Perkembangan intelektual anak dapat dibagi dalam empat periode, yaitu periode sensori motorik pada usia 0-2 tahun, periode pra-operasional pada usia 2-7 tahun, periode operasi konkrit pada usia 7-11 tahun, periode operasi formal pada usia 11 atau 12 tahun ke atas.

  Berdasarkan pembagian periode perkembangan intelektual di atas, siswa SMP berada pada periode operasi konkrit dan mulai memasuki periode operasi formal. Periode operasi konkrit merupakan permulaan berpikir rasional dan siswa memiliki operasi-operasi logis yang dapat diterapkan pada masalah konkrit. Kemampuan siswa operasi konkrit berbeda dengan siswa operasi formal. Siswa pada periode konkrit dan formal keduanya sudah dapat menyelesaikan masalah klasifikasi, namun pada periode konkrit siswa belum mampu menyelesaikan masalah klasifikasi tanpa adanya data konkrit. Anak- anak pada periode formal sudah dapat memberikan alasan dengan menggunakan lebih banyak simbul atau gagasan dalam cara berpikirnya. Anak sudah dapat mengoperasikan argumen-argumen tanpa berkaitan dengan

  Anak mampu menyelesaikan masalah dengan cara yang lebih baik dan kompleks dari pada anak yang masih berada dalam periode operasi konkrit.

  Tujuan mata pelajaran matematika di sekolah menengah pertama adalah agar

  18

  siswa memiliki kemampuan sebagai berikut :

  1. Memahami konsep matematika, menjelaskan keterkaitan antar konsep, dan mengaplikasikan konsep atau algoritma secara luwes, akurat, efisien, dan tepat dalam pemecahan masalah.

  2. Menggunakan penalaran pada pola dan sifat, melakukan manipulasi matematika dalam membuat generalisasi, menyusun bukti, atau menjelaskan gagasan dan pernyataan matematika.

  3. Memecahkan masalah yang meliputi kemampuan memahami masalah, merancang model matematika, menyelesaikan model, dan menafsirkan solusi yang diperoleh.

4. Mengkomunikasikan gagasan dengan simbol, tabel, diagram, atau media lain untuk memperjelas keadaan atau masalah.

  5. Memiliki sikap menghargai kegunaan matematika dalam kehidupan, yaitu rasa ingin tahu, perhatian, dan minat dalam mempelajari matematika, serta sikap ulet dan percaya diri dalam pemecahan masalah.

  Berdasarkan uraian di atas pembelajaran matematika disekolah baik dalam hal penyajian, pola pikir, keterbatasan semesta, dan tingkat 18 keabstrakannya disesuaikan dengan perkembangan intelektual perseta didik. Tujuan matematika diajarkan di sekolah yaitu agar siswa memiliki kemampuan memahami konsep matematika, menggunakan penalaran pada pola dan sifat, memecahkan masalah, mengkomunikasikan gagasan, memiliki sikap menghargai kegunaan matematika dalam kehidupan.

4. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Hasil Belajar Matematika

  Faktor-faktor yang mempengaruhi hasil belajar matematika banyak jenisnya. Menurut slameto, faktor-faktor yang mempengaruhi hasil belajar

  19

  adalah :

a. Faktor Intern

  Faktor intern adalah faktor yang ada di dalam diri individu yang sedang belajar. Faktor intern dibagi menjadi tiga faktor, yaitu faktor jasmani, faktor psikologis dan faktor kelelahan. Adapun penjelasan dari masing-masing faktor tersebut adalah sebagai berikut: 1) Faktor jasmani, terdiri atas kesehatan dan cacat tubuh. 2) Faktor psikologis, terdiri atas intelegensi, perhatian, minat, bakat, motivasi, kematangan dan kesiapan.

  3) Faktor kelelahan, terdiri atas kelelahan jasmani dan rohani.

b. Faktor ekstern

  19

  Faktor ekstern adalah faktor yang ada di luar individu. Faktor ekstern dibagi menjadi tiga faktor, yaitu faktor keluarga, faktor sekolah dan faktor masyarakat. Adapun penjelasan dari masing-masing faktor tersebut adalah sebagai berikut: 1) Faktor keluarga

  Faktor keluarga berupa cara orang tua mendidik, relasi antar anggota keluarga, suasana rumah, keadaan ekonomi keluarga, pengertian orang tua dan latar belakang kebudayaan. 2) Faktor sekolah

  Mencakup metode mengajar, kurikulum, relasi guru dengan peserta didik, relasi peserta didik dengan peserta didik, disiplin sekolah, alat pelajaran, waktu sekolah, standar pelajaran di atas ukuran, keadaan gedung, metode belajar dan tugas rumah.

  3) Faktor masyarakat Terdiri atas kegiatan peserta didik dalam masyarakat, teman bergaul dan bentuk kehidupan masyarakat.

5. Pengertian Pendekatan Pembelajaran

  Pendekatan pembelajaran dapat diartikan sebagai titik tolak atau sudut pandang kita terhadap proses pembelajaran. Pada hakekatnya, pendekatan pembelajaran dipahami sebagai cara-cara yang ditempuh oleh seorang pembelajar untuk bisa belajar dengan efektif. Dalam hal ini, guru juga memungkinkan siswa untuk mencapai kebutuhan tersebut. Melalui pendekatan pembelajaran, siswa bertanggung jawab pada pemahamannya

  20

  sendiri. Istilah pendekatan merujuk kepada pandangan tentang terjadinya suatu proses yang sifatnya masih sangat umum. Roy Kellen mencatat bahwa

  21

  terdapat dua jenis pendekatan dalam pembelajaran, yaitu :

  a. Pendekatan yang berpusat pada guru (teacher centered approaches) Pendekatan pembelajaran berorientasi pada guru adalah pendekatan yang menempatkan siswa sebagai objek dalam belajar dan kegiatan belajar bersifat klasik. Dalam pendekatan ini guru menempatkan diri sebagai orang yang serba tahu dan sebagai satu-satunya sumber belajar.

  b. Pendekatan yang berpusat pada siswa (student centered approaches) Pendekatan pembelajaran berorientasi pada siswa adalah pendekatan yang menempatkan siswa sebagai subjek belajar dan kegiatan belajar bersifat modern. Pendekatan pembelajaran yang berorientasi pada siswa manajemen dan pengelolaannya ditentukan oleh siswa. Pada pendekatan ini siswa memiliki kesempatan yang terbuka untuk melakukan kreativitas dan mengembangkan potensinya melalui aktivitas secara langsung sesuai dengan minat dan keinginannya. 20 Miftahul Huda, Model-model Pengajaran dan Pembelajaran, Pustaka Pelajar, Yogyakarta, 2014, h.184. 21 Rusman, Model-model Pembelajaran, Raja Grafindo Persada, Jakarta, Edisi

  Berdasarkan kajian diatas, maka pendekatan pembelajaran merupakan langkah awal pembentukan suatu ide dalam memandang suatu masalah atau objek kajian yang akan ditangani. Pendekatan akan menentukan arah pelaksanaan ide tersebut untuk menggambarkan perlakuan yang diterapkan terhadap masalah atau objek kajian yang akan ditangani.

6. Pembelajaran Konvensional

  Pembelajaran konvensional dianggap sebagai pembelajaran yang praktis dan tidak memerlukan banyak aktivitas pendukung sumber belajar.

  Dalam pembelajaran konvensional peserta didik tidak dituntut untuk menemukan konsep sendiri namun guru menyampaikan materi kepeserta didik dengan tujuan peserta didik dapat menguasai materi secara penuh. Sehingga

  22 sering disebut juga dengan istilah “chalk and talk”.

Dokumen yang terkait

PENGARUH STRATEGI REACT TERHADAP KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIS BAGI SISWA KELAS VIII SMP N 3 PABELAN KABUPATEN SEMARANG Nur Laelatunnajah

0 2 15

PENILAIAN KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIS SISWA SMP

0 0 9

PENGARUH METODE THINKING ALOUD PAIR PROBLEM SOLVING DAN HYPNOTEACHING (HYPNO-TAPPS) TERHADAP KEMAMPUAN DISPOSISI MATEMATIS PESERTA DIDIK KELAS VIII SMP TAMAN SISWA TELUK BETUNG TAHUN AJARAN 2016/2017 - Raden Intan Repository

0 0 182

PENGARUH STRATEGI PEMBELAJARAN MHM (MATHEMATICAL HABITS OF MIND) BERBASIS MASALAH TERHADAP KEMAMPUAN BERPIKIR KREATIF DITINJAU DARI DISPOSISI MATEMATIS PESERTA DIDIK KELAS VIII MTs N 2 BANDAR LAMPUNG TAHUN PELAJARAN 2016/2017 - Raden Intan Repository

0 3 150

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERHADAP PENINGKATAN KEMAMPUAN PENALARAN MATEMATIS PESERTA DIDIK KELAS VIII SMP NEGERI 5 TERBANGGI BESAR LAMPUNG TENGAH TAHUN PELAJARAN 2016/2017 - Raden Intan Repository

0 1 224

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KNISLEY DENGAN STRATEGI BRAINSTORMING TERHADAP PENALARAN MATEMATIS DITNJAU DARI MOTIVASI BELAJAR SISWA SMPN 9 BANDAR LAMPUNG TAHUN AJARAN 2016/2017 - Raden Intan Repository

0 0 125

PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK (LKPD) DENGAN PENDEKATAN SAINTIFIK BERBASIS KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIKA KELAS VIII SMP - Raden Intan Repository

1 29 86

ANALISIS PROSES BERPIKIR DALAM PEMECAHAN MASALAH DENGAN KATEGORI MENURUT POLATTSEK DITINJAU DARI SELF EFFICACY PADA SISWA KELAS VII DI SMP 21 BANDAR LAMPUNG TAHUN AJARAN 2016/2017 - Raden Intan Repository

0 0 220

IMPLEMENTASI STRATEGI PEMBELAJARAN KONFLIK KOGNITIF BERBANTUAN SOFTWARE WINGEOM DALAM MENINGKATKAN KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIS PESERTA DIDIK KELAS VIII SMP NEGERI 22 BANDAR LAMPUNG TAHUN AJARAN 2016/2017 - Raden Intan Repository

0 0 124

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TRADE A PROBLEM TERHADAP KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIS DITINJAU DARI GAYA BELAJAR PESERTA DIDIK KELAS VIII SMP MUHAMMADIYAH 3 BANDAR LAMPUNG TAHUN AJARAN 2015/2016 - Raden Intan Repository

1 4 254