BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Sistem Informasi akuntansi - PENGARUH LABA KOTOR, LABA OPERASI DAN LABA BERSIH DALAM MEMPREDIKSI ARUS KAS DI MASA MENDATANG ( Studi Empiris Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Pada Tahun 2016) - UMB

BAB II LANDASAN TEORI

2.1. Sistem Informasi akuntansi

  Informasi akuntansi merupakan informasi kuantitatif dalam bentuk moneter yang menjelaskan kondisi keuangan suatu entitas yang ingin disampaikan kepada pihak-pihak yang berkepentingan yang berada di luar ataupun di dalam perusahaan tersebut.Informasi akuntansi adalah informasi yang disediakan melalui pelaporan keuangan dan berbagai penjelas yang digunakan sebagai laporan.Informasi akuntansi bermanfaat bagi perusahaan dalam mempengaruhi pihak-pihak yang berkepentingan dalam mengambil keputusan. Informasi akan bermanfaat apabila mempunyai nilai serta dapat digunakan dan dipercaya oleh para pemakai informasi tersebut. Dalam Suwardjono (2003), informasi dikatakan mempunyai nilai (kebermanfaatan keputusan) apabila informasi tersebut :

  1. Menambah pengetahuan pembuat keputusan tentang keputusannya di masa lalu, sekarang atau masa depan.

  2. Menambah keyakinan para pemakai mengenai profitabilitas terealisasinya suatu harapan dalam kondisi ketidakpastian.

  3. Mengubah keputusan atau perilaku para pemakai.

  Sudah selayaknya suatu perusahaan menyediakan informasi akuntansi dalam laporan keuangannya sebagai informasi yang berkualitas, yang dapat dipercaya dan diandalkan.Sesuai dengan pernyataan dalam Standar Akuntansi Keuangan, manajemen menetapkan kebijakan untuk memastikan bahwa laporan keuangan menyajikan informasi yang sedemikian rupa sehingga memberikan informasi yang relevan, andal, dapat dibandingkan dan dapat dipahami.

2.2. Pengertian Laporan Arus Kas

  Pengertian Laporan Arus Kas Menurut IAI dalam PSAK No. 2 (2009), arus kas adalah arus masuk dan arus keluar kas atau setara kas.Informasi tentang arus kas berguna bagi para pengguna laporan keuangan sebagai dasar untuk menilai kemampuan perusahaan dalam menghasilkan kas serta setara kas dan menilai kebutuhan perusahaan untuk menggunakan arus kas tersebut.

  2.2.1. Tujuan Laporan Keuangan

  Tujuan dan Kegunaan Informasi Arus Kas Tujuan Informasi arus kas suatu entitas bagi para pengguna laporan keuangan dalam PSAK No.2 (2009) adalah sebagai dasar untuk menilai kemampuan entitas dalam menghasilkan kas dan setara kas serta menilai kebutuhan entitas untuk menggunakan arus kas tersebut. Tujuan lainnya adalah memberikan informasi perubahan historis dalam kas dan setara kas dari suatu entitas melalui laporan arus kas yang mengklasifikasikan arus kas berdasarkan aktivitas operasi, investasi, maupun pendanaan (financing) selama suatu periode akuntansi Kieso dan Weygandt (2008:212) menyatakan tujuan utama laporan arus kas adalah menyediakan informasi yang relevan mengenai penerimaan dan pembayaran kas sebuah perusahaan selama suatu periode.

  2.2.2. Kegunaan Informasi Arus Kas

  Kegunaan Informasi Arus Kas Menurut PSAK No. 2 Tahun 2009 Informasi arus kas berguna untuk menilai kemampuan entitas dalam menghasilkan kas dan setara kas dan memungkinkan para pengguna mengembangkan model untuk menilai dan membandingkan nilai sekarang dari arus kas masa depan (future cash flows) dari berbagai entitas.

  Informasi arus kas dapat meningkatkan daya banding pelaporan kinerja operasi berbagai entitas.Kegunaan informasi arus kas menurut Kieso dan Weygandt (2008:216) yaitu dapat membantu kreditor untuk memeriksa laporan arus kas dalam menilai kemampuan perusahaan untuk melunasi pinjaman.Jika kas bersih yang disediakan oleh aktivitas operasi tinggi, hal ini mengindikasikan bahwa perusahaan mampu menghasilkan kas yang mencukupi secara internal dari aktivitas operasi untuk membayar kewajibannya tanpa harus meminjam sumber pendanaan dari luar.

2.3. Laporan Keuangan

  Akuntansi pada tingkatan manajerial, adalah proses pengidentifikasian, pengukuran, penganalisisan dan pengkomunikasian informasi keuangan yang dibutuhkan oleh manajemen untuk merencanakan, mengevaluasi, dan mengendalikan operasi sebuah organisasi. Pada akuntansi keuangan, proses akhir yang dihasilkan adalah laporan keuangan yang menyangkut perusahaan secara keseluruhan, yang informasinya ditujukan oleh pihak-pihak internal maupun eksternal.Tidak semua informasi dilaporkan dalam laporan keuangan, karena menurut FASB, beberapa informasi keuangan hanya dapat atau lebih baik disajikan melalui pelaporan keuangan.Oleh karena itu, istilah pelaporan keuangan (financial reporting) berbeda dengan laporan keuangan (financial statements).Pelaporan keuangan lebih luas daripada laporan keuangan, dalam kerangka dasar penyusunan dan penyajian laporan keuangan.

  Laporan keuangan merupakan bagian dari proses pelaporan keuangan. Laporan keuangan merupakan sarana pengkomunikasian informasi keuangan utama kepada pihak-pihak di luar korporasi.Laporan ini menampilkan sejarah perusahaan yang dikuantifikasi dalam nilai moneter. Laporan keuangan (financial statements) yang sering disajikan adalah :

1. Neraca, sering disebut sebagai laporan aktiva dan kewajiban atau laporan posisi keuangan.

   Neraca disiapkan per tanggal tertentu.  Neraca melaporkan aktiva yang dimiliki perusahaan per tanggal tersebut serta klaim dari kreditor dan pemilik atas aktiva tersebut.

  2. Laporan laba rugi, sering disebut sebagai laporan operasional.

   Laporan laba rugi disiapkan untuk suatu periode, misalnya satu tahun, satu kuartal, atau satu bulan.  Untuk periode tersebut, laporan laba rugi melaporkan pendapatan dan beban dan laba atau ruginya.

  3. Laporan ekuitas pemilik, sering disebut sebagai laporan ekuitas pemegang saham.

   Laporan ekuitas pemilik disiapkan untuk periode yang sama seperti laporan laba rugi.  Untuk periode tersebut, laporan ini melaporkan perubahan dalam ekuitas karena laba atau rugi serta keuntungan dan kerugian tertentu yang meliputi laba komprehensif lainnya, dan transaksi lainnya dengan pemilik yang menambah atau mengurangi ekuitas. Transaksi lainnya tersebut termasuk investasi tambahan oleh pemilik dalamusaha, pembayaran dividen atau distribusi kepada pemilik, atau pembelian kembali saham dari pemilik oleh perusahaan.

  4. Catatan atas laporan keuangan.

  Karena tujuan dari laporan keuangan yang disiapkan sesuai dengan GAAP adalah agar pemakai eksternal dapat membuat keputusan ekonomis yang lebih baik mengenai perusahaan, berbagai pengungkapan (disclosures) diperlukan untuk menjelaskan aspek- aspek dari empat laporan keuangan utama.Pengungkapan ini termasuk rincian yang tidak terdapat dalam laporan-laporan tersebut, dan penjelasan metode-metode yang digunakan untuk transaksi-transaksi dan kejadian-kejadian.Catatan atas laporan keuangan perlu dibaca dengan teliti untuk memahami ke empat laporan keuangan tersebut.

  Laporan keuangan menggambarkan dampak keuangan dari transaksi dan peristiwa lain yang diklasifikasikan dalam beberapa kelompok besar menurut karakteristik ekonominya. Kelompok besar ini merupakan unsur atau elemenlaporan keuangan. Berdasarkan IAI tahun 2004 terdapat lima elemen laporan keuangan, yaitu: 1.

  Aktiva, adalah sumber daya yang dikuasai oleh perusahaan sebagai akibat dari peristiwa masa lalu dan dari manfaat ekonomi di masa depan yang diharapkan akan diperoleh perusahaan.

  2. Kewajiban, merupakan hutang perusahaan masa kini yang timbul dari peristiwa masa lalu, penyelesaiannya diharapkan mengakibatkan arus kas keluar dari sumber daya perusahaan yang mengandung manfaat ekonomi.

3. Ekuitas, adalah hak residual atas aktiva perusahaan setelah dikurangi semua kewajiban.

  4. Penghasilan (income) adalah kenaikan manfaat ekonomi selama suatu periode akuntansi dalam bentuk pemasukan atau penambahan aktiva atau penurunan kewajiban yang mengakibatkan kenaikan ekuitas yang tidak berasal dari kontribusi penanaman modal.

  5. Beban (expenses) adalah penurunan manfaat ekonomi selama suatu periode akuntansi dalam bentuk arus kas keluar atau berkurangnya aktiva atau terjadinya kewajiban yang mengakibatkan penurunan ekuitas yang tidak menyangkut pembagian kepada penanam modal. Menurut IAI tahun 2004 tujuan laporan keuangan secara umum adalah untuk memberikan informasi tentang posisi keuangan, kinerja dan arus kas perusahaan yang bermanfaat bagi sebagian besar kalangan pengguna laporan dalam rangka membuat keputusan-keputusan ekonomi serta menunjukkan pertanggungjawaban (stewardship) atas penggunaan sumber daya yang dipercayakan kepada manajemen. Dalam rangka mencapai tujuan tersebut, suatu laporan keuangan menyajikan informasi mengenai perusahaan yang meliputi, a) aktiva, b) kewajiban, c) ekuitas, d) pendapatan dan beban, dan e) arus kas.

  Informasi-informasi tersebut beserta informasi lainnya terdapat dalam kelima bentuk laporan keuangan yang nantinya membantu pengguna laporan dalam memprediksi arus kas masa depan khususnya dalam hal waktu dan kepastian diperolehnya kas dan setara kas.

2.4. Laporan Laba Rugi Dan Kegunaanya

  Laporan laba rugi merupakan bagian dari laporan keuangan suatu perusahaan yang dihasilkan pada suatu periode akuntansi yang menyajikan unsur- unsur pendapatan dan biaya perusahaan sehingga menghasilkan laba atau rugi bersih. Menurut Kieso (2008:140) laporan laba rugi (income statement) adalah laporan yang mengukur keberhasilan operasi perusahaan selama periode waktu tertentu, menyediakan informasi yang diperlukan oleh para investor dan kreditor untuk memprediksikan jumlah, penetapan waktu, dan ketidakpastian dari arus kas masa depan.

2.4.1. Laba kotor

  Laba Kotor merupakan selisih antara penjualan bersih dengan harga pokok penjualan (Soemarso, 2004:226).Laba kotor disebabkan oleh faktor penjualan dan faktor harga pokok penjualan. Harga pokok penjualan adalah semua biaya yang dikorbankan, dalam perusahaan manufaktur mulai dari tahap ketika bahan baku masuk ke pabrik, diolah hingga dijual. Semua biayabiaya langsung yang berhubungan dengan penciptaan produk tersebut dikelompokkan sebagai harga pokok penjualan. Menurut Jusup, 1997 menentukan membandingkan anggaran terhadap hasil yang aktual. Dalam Subramnyam (2005:120), laba kotor yaitu pendapatan dikurangi dengan harga pokok penjualan. Apabila hasil penjualan barang dan jasa tidak dapat menutupi beban yang langsung terkait dengan barang dan jasa tersebut atau harga pokok penjualan, maka akan sulit bagi perusahaan untuk bertahan.

  Pengukuran Laba Kotor Laba kotor diukur dengan angka laba kotor periode berjalan yang berasal dari selisih dari penjualan bersih dengan beban pokok penjualan.

2.4.2. Laba Operasi

  Laba Operasi Pengertian Laba Operasi Laba operasi (operating income) merupakan suatu pengukuran laba perusahaan yang berasal dari aktivitas operasi yang masih berlangsung (Subramanyam, 2010:9).Angka laba operasi adalah selisih laba kotor dengan biaya-biaya operasi (Kieso, 2005).Biaya-biaya operasi adalah biayabiaya yang berhubungan dengan operasi perusahaan atau biaya-biaya yang sering terjadi di dalam perusahaan dan bersifat operatif.Selain itu, biaya-biaya ini diasumsikan memiliki hubungan dengan penciptaan pendapatan. Diantara biaya-biaya operasi tersebut adalah : biaya gaji karyawan, biaya administrasi, biaya perjalanan dinas, biaya iklan dan promosi, biaya penyusutan dan lain-lain.

  Pengukuran Laba Operasi Laba operasi diukur dengan angka laba operasi periode berjalan yang berasal dari selisih laba kotor, beban penjualan dan beban administrasi umum.

2.4.3. Laba Bersih

  Laba Bersih Pengertian Laba Bersih Angka laba bersih adalah angka yang menunjukkan selisih antara seluruh pendapatan dari kegiatan operasi perusahaan maupun non operasi perusahaan (Kieso, 2005).Selisih antara jumlah keseluruhan pendapatan dan jumlah keseluruhan biaya dalam jangka waktu tertentu.Dalam Subramnyam (2005:25) laba bersih adalah laba dari bisnis perusahaan yang sedang berjalan setelah bunga dan pajak. Menurut Soemarso (2004:227), laba bersih merupakan selisih lebih pendapatan atas beban-beban dan merupakan kenaikan bersih atas modal yang berasal dari kegiatan usaha.Laba bersih merupakan pengembalian atas investasi kepada pemilik dan menunjukkan sejauh mana keberhasilan manajemen dalam mengoperasikan bisnis. Hal ini mengukur nilai yang dapat diberikan oleh entitas kepada investor berupa deviden yang dibagikan disaat entitas masih memiliki kekayaan yang sama di posisi awal. Pengukuran Laba Bersih Laba bersih diukur dengan angka laba bersih periode berjalan yang berasal dari selisih laba sebelum pajak dengan beban pajak.

2.5. Penelitian Terdahulu

  NO TAHUN NAMA JUDUL KETERANGAN 1 2010 MARISCA DWI PENGARUH LABA Hasil penelitian ini KOTOR, LABA OPERASI menunjukkan bahwa laba kotor

  ARIANI DAN LABA BERSIH DALAM MEMPREDIKSI memiliki kemampuan yang paling ARUS KAS DI MASA baik dibandingkan dengan laba MENDATANG (Studi Empiris pada operasi dan laba bersih dalam Perusahaan Manufaktur di memprediksi arus kas masa depan. Bursa Efek Indonesia)

  Secara parsial hanya variabel laba kotor yang terbukti signifikan mempengaruhi variabel dependen (arus kas). Namun, secara simultan laba kotor, laba operasi, dan laba bersih mempunyai memiliki kemampuan prediktif terhadap arus kas masa depan. 2 2013 SHOFIAHILMY PENGARUH LABA Hasil penelitian ini

  RISPAYANTO KOTOR, LABA OPERASI, menyimpulkan : (1) Laba kotor LABA BERSIH DAN ARUS tidak berpengaruh positif KAS OPERASI DALAM terhadap prediksi arus kas MEMPREDIKSI ARUS operasi masa mendatang dan KAS OPERASI MASA tidak signifikan dalam MENDATANG (Studi memprediksi arus kas operasi Empiris Pada Perusahaan masa mendatang pada Manufaktur yang Terdaftar di perusahaan manufaktur yang BEI) terdaftar di Bursa Efek Indonesia dengan nilai signifikansi 0,507 >

  0,05, koefisien regresi 0,088 dan nilai thitung 0,665 < ttabel 1,97481, (2) Laba Operasi berpengaruh positif terhadap prediksi arus kas operasi masa mendatang dan signifikan dalam memprediksi arus kas operasi masa mendatang pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia dengan nilai signifikansi 0,000 < 0,05, koefisien regresi 0,604 dan nilai thitung 3,628 > ttabel 1,9748, (3) Laba bersih tidak berpengaruh positif terhadap prediksi arus kas operasi masa mendatang dan tidak signifikan dalam memprediksi arus kas operasi masa mendatang pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia dengan nilai signifikansi 0,579 > 0,05, koefisien regresi 0,065 dan nilai thitung 0,569 < ttabel

  1,97481, (4) Arus Kas Operasi berpengaruh positif terhadap prediksi arus kas operasi masa mendatang dan signifikan dalam memprediksi arus kas operasi masa mendatang pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia dengan nilai signifikansi 0,001 < 0,05, koefisien regresi 0,263 dan nilai thitung 3,548 > ttabel 1,97481. 3 2013 Jordan Setiawan Pengaruh Laba Kotor, Laba Studi ini meneliti tentang

  Ramadhan Operasi, Laba Bersih Dalam pengaruh laba kotor, laba Memprediksi Arus Kas Masa operasi, laba bersih dalam Mendatang memprediksi arus kas masa mendatang. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menguji dan menganalisis apakah terdapat pengaruh antara laba kotor, laba operasi, dan laba bersih terhadap arus kas masa mendatang. Penelitian ini menggunakan metode purposive sampling dengan jumlah responden sebanyak

  17 responden yang merupakan perusahaan pertambangan yang listing pada Bursa Efek Indonesia

  • periode 2009 2012. Pengumpulan data pada penelitian ini dilakukan dengan menganalisis laporan tahunan (annual report) dan laporan keuangan perusahaan
    • – pertambangan periode 2009 2012 pada Bursa Efek Indonesia. Hasil dari penelitian ini antara lain laba kotor berpengaruh signifikan terhadap arus kas masa mendatang, laba operasi tidak berpengaruh signifikan terhadap arus kas masa mendatang, dan laba bersih berpengaruh signifikan terhadap arus kas masa mendatang.

  4 2013 Vina Yuwana dan Analisa Kemampuan Laba Penelitian ini dilakukan bertujuan dan Arus Kas Operasi dalam untuk menguji kemampuan Yulius Jogi Memprediksi Arus Kas informasi laba bersih dan arus kas

  Operasi Masa Depan operasi dalam menjadi prediktor Christiawan arus kas operasi masa depan.

  Populasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah perusahaan yang tercatat di Bursa Efek Indonesia pada tahun 2007-2012. Penarikan sampel dilakukan dengan menggunakan purposive sampling method sehingga diperoleh 155 perusahaan yang akan digunakan sebagai sampel penelitian. Data yang digunakan dalam penelitian ini merupakan laporan keuangan yang berasal dari www.idx.com. Pengolahan data dilakukan dengan cara melakukan uji asumsi klasik terlebih dahulu kemudian dilanjutkan dengan uji hipotesis. Pengujian hipotesis dilakukan dengan menggunakan uji sig = 5%. Hasil uji t menunjukkan bahwa laba bersih secara parsial berpengaruh signifikan dalam menjadi prediktor bagi arus kas operasi masa depan. Demikian pula dengan arus kas operasi secara parsial juga berpengaruh signifikan dalam menjadi prediktor bagi arus kas operasi masa depan. 5 2011 Maya Widiana Pengaruh Laba Kotor, Laba Hasil analisis menunjukan

  Operasi, Laba Bersih Dan berdasarkan uji kesesuaian model Arus Kas Untuk (uji F) menunjukan bahwa laba Memprediksi Arus Kas Di kotor, laba operasi, laba bersih Masa Mendatang Pada dan arus kas tidak memiliki Perusahaan Food & pengaruh positif dalam Beverages Yang Terdaftar memprediksi arus kas masa Di Bursa Efek Indonesia depan, dan berdasarkan uji parsial (uji t) arus kas memiliki kemampuan paling dominan dalam memprediksi arus kas masa depan, sehingga hipotesis I dan II yang di ajukan tidak terbukti kebenarannya.

Dokumen yang terkait

KEMAMPUAN LABA DAN ARUS KAS OPERASI DALAM MEMPREDIKSI ARUS KAS OPERASI DI MASA YANG AKAN DATANG (Pada Perusahaan Perbankan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2008-2011)

1 4 19

KEMAMPUAN LABA DAN ARUS KAS OPERASI DALAM MEMPREDIKSI ARUS KAS OPERASI DI MASA YANG AKAN DATANG (Pada Perusahaan Perbankan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2008-2011)

0 3 19

ANALISIS KEMAMPUAN LABA OPERASI DALAM MEMPREDIKSI LABA OPERASI, ARUS KAS OPERASI DAN DIVIDEN KAS MASA DEPAN ( Studi Empiris Pada Perusahaan Manufaktur di BEI 2009-2011)

10 68 54

PENGARUH LABA BERSIH, LABA OPERASI, ARUS KAS OPERASI TERHADAP AKTIVITAS VOLUME PERDAGANGAN SAHAM (Studi pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Periode 2011-2013)

0 0 9

KEMAMPUAN LABA DAN ARUS KAS DALAM MEMPREDIKSI ARUS KAS MASA DEPAN (Studi Empiris Pada Perusahaan Food and Beverage yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia) ARTIKEL

0 0 17

KEMAMPUAN LABA BERSIH RASIO PIUTANG DAN DIVIDEN KAS DALAM MEMPREDIKSI ARUS KAS OPERASI MASA DEPAN - Perbanas Institutional Repository

0 0 14

KEMAMPUAN LABA BERSIH RASIO PIUTANG DAN DIVIDEN KAS DALAM MEMPREDIKSI ARUS KAS OPERASI MASA DEPAN - Perbanas Institutional Repository

0 0 14

KEMAMPUAN LABA DAN ARUS KAS DALAM MEMPREDIKSI ARUS KAS MASA DEPAN (Studi Empiris Pada Perusahaan Food and Beverage yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia) - Perbanas Institutional Repository

0 1 14

PENGARUH LABA DAN ARUS KAS DALAM MEMPREDIKSI LABA DAN ARUS KAS DI MASA MENDATANG PADA PERUSAHAAN OTOMOTIF DI BURSA EFEK INDONESIA SKRIPSI

0 0 22

PENGARUH LABA KOTOR, LABA OPERASI, LABA BERSIH DAN ARUS KAS UNTUK MEMPREDIKSI ARUS KAS DI MASA MENDATANG PADA PERUSAHAAN FOOD BEVERAGES YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA

0 1 19