PENGARUH LABA BERSIH, LABA OPERASI, ARUS KAS OPERASI TERHADAP AKTIVITAS VOLUME PERDAGANGAN SAHAM (Studi pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Periode 2011-2013)

  

PENGARUH LABA BERSIH, LABA OPERASI, ARUS KAS OPERASI TERHADAP

AKTIVITAS VOLUME PERDAGANGAN SAHAM (Studi pada Perusahaan

Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Periode 2011-2013)

1 2 3 1) Ainul Ridha , Islahuddin , Mulia Saputra 2.3) Magister Akuntansi Pascasarjana Universitas Syiah Kuala Banda Aceh

Staf Pengajar Magister Akuntansi Pascasarjana Universitas Syiah Kuala Banda Aceh.

  Abstract: This study is aimed at examining the effect of net income, operating income, operating cash flow of the activity of stock trading volume. The population in this research is manufacturing companies listed in Indonesia Stock Exchange for three years (2011-2013). Using purposive sampling method, a sample of 172 companies is obtained. The analytical method used in this research is the analysis of linear regression. The results of this research simultaneously shows that net income, operating income, and operating cash flowhave a significant positive effect on the activity of stock trading volume. Partially, net profit and operating profit have a significant positive effect on the activity of stock trading volume, while

operating cash flow have a negative effect and not significant on the activity of stock trading volume.

  Keywords: net profit, operating profit, operating cash flow Abstrak: Penelitian ini bertujuan untuk menguji pengaruh laba bersih, laba operasi, arus kas operasi terhadap aktivitas volume perdagangan saham. Populasi pada penelitian ini adalah perusahaan manufaktur yang terdaftar di BEI selama 3 tahun (2011-2013). Pemilihan sampel dengan menggunakan metode purposive sampling , dan diperoleh sampel sebanyak 172 perusahaan. Metode analisis yang digunakan pada penelitian ini adalah analisis linear berganda. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa secara simultan laba bersih, laba operasi, arus kas operasi berpengaruh positif signifikan terhadap aktivitas volume perdagangan saham. Sedangkan secara parsial, laba bersih dan laba operasi berpengaruh positif signifikan terhadap aktivitas volume perdagangan saham, sedangkan arus kas operasi berpengaruh negatif tidak signifikan terhadap aktivitas volume perdagangan saham.

  Kata kunci: laba bersih, laba operasi, arus kas operasi, volume perdagangan saham.

  

PENDAHULUAN menggambarkan bahwa saham tersebut aktif

Informasi yang paling mendasar yang diperdagangkan.

  dibutuhkan investor pada proses pengambilan Fenomena aktivitas volume perdagangan keputusan investasi adalah kinerja perusahaan. saham dari tahun 2011 sampai tahun 2013 Bagi perusahaan go public kinerja perusahaan menunjukkan perubahan yang bervariasi antara lain diukur dengan volume perdagangan dengan fluktuasi naik turun di tiap tahun yang saham. Volume perdagangan saham yang besar berbeda. Total volume perdagangan saham di BEI tahun 2012 sampai tanggal 27 Desember 2012 mencapai 1,053 triliun juta lembar saham. Angka ini menurun dari total volume perdagangan saham pada tahun sebelumnya (2011) yaitu 1,203 triliun lembar saham. Peningkatan terjadi pada tahun 2013 menjadi 1,343 triliun lembar saham. Fenomena penurunan total volume perdagangan saham sebenarnya sudah dimulai sejak tahun 2010 dimana pada tahun tersebut total volume perdagangan saham menurun dan berlanjut sampai tahun 2012. Sedikit kenaikan terlihat pada tahun 2013 sebanyak 289 juta lembar saham.

  Informasi yang paling banyak mendapatkan perhatian para analis keuangan adalah laba bersih (Nuraina, 2011). Reaksi investor biasanya terjadi pada saat perusahaan mengumumkan laba. Laba bersih yang tinggi memiliki kecenderungan peningkatan pembelian saham oleh investor. Artinya, aktivitas volume perdagangan saham meningkat karena reaksi investor terhadap tingginya laba bersih perusahaan.

  Selain laba bersih, faktor lain yang mempengaruhi aktivitas volume perdagangan saham adalah laba operasi. Febrianto dan Widiastuty (2005) menyebutkan bahwa angka laba operasi “lebih mampu menggambarkan operasi perusahaan” dibandingkan dengan laba bersih. Laba bersih dianggap masih dipengaruhi oleh hal-hal lain yang ada di luar kendali manajemen, misalnya peristiwa luar biasa yang meningkatkan laba atau menurunkan laba. Selain itu, laba operasi juga diasumsikan memiliki hubungan langsung dengan proses penciptaan laba.

  Selanjutnya faktor lain yang juga dapat mempengaruhi aktivitas volume perdagangan saham adalah arus kas operasi (Triyono & Yogiyanto, 2000). Jumlah arus kas yang berasal dari aktivitas operasi merupakan indikator yang menentukan apakah operasi perusahaan dapat menghasilkan arus kas yang cukup untuk melunasi pinjaman, memelihara kemampuan operasi perusahaan, membayar dividen, dan melakukan investasi baru tanpa mengandalkan pada sumber pendanaan dari luar.

  KAJIAN KEPUSTAKAAN Volume Perdagangan Saham

  Menurut Azhar, Rofika dan Lilis (2013:3) Volume perdagangan saham adalah suatu instrumen yang digunakan untuk melihat reaksi pasar modal terhadap informasi publikasi laporan keuangan melalui parameter pergerakan aktivitas volume perdagangan saham di pasar modal, karena perubahan harga yang terbentuk belum dengan segera mencerminkan informasi yang ada.

  Laba Bersih

  Menurut Wild, et al (2005:25) laba bersih merupakan laba dari bisnis perusahaan yang sedang berjalan setelah bunga dan pajak.

  Laba Operasi

   Laba operasi merupakan laba yang

  diperoleh dari kegiatan utama perusahaan (Soemarso, 2004:227).

  Arus Kas Operasi

  Menurut Manurung dan Siregar (2009:11) arus kas operasi adalah selisih bersih antara penerimaan dan pengeluran kas dan setara kas yang berasal dari aktivitas operasi selama 1 tahun buku, sebagaimana tercantum dalam laporan arus kas.

  KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS Pengaruh Laba Bersih terhadap Aktivitas Volume Perdagangan Saham

  Perusahaan yang memperoleh laba tinggi merupakan sinyal dan berita yang baik bagi para investor. Apabila laba yang diperoleh perusahaan tinggi, maka deviden yang akan dibagikan kepada pemegang saham juga tinggi sehingga investor banyak yang tertarik untuk menanamkan investasi di perusahaan tersebut yang akan tercermin pada tingginya aktivitas volume perdagangan saham. H 1 : Laba bersih berpengaruh positif signifikan terhadap volume perdagangan saham.

  Pengaruh Laba Operasi terhadap Aktivitas Volume Perdagangan Saham

  Laba operasi diasumsikan memiliki hubungan langsung dengan proses penciptaan laba. Informasi laba dalam laporan keuangan menunjukkan efektifitas pengelolaan sumber daya perusahaan oleh manajemen. Semakin tinggi laba operasi yang dihasilkan oleh suatu perusahaan maka minat investor menanamkan modalnya di suatu perusahaan akan semakin meningkatkan pula dimana ini mengindikasikan bahwa volume perdagangan saham perusahaan akan meningkat pula. H 2 : Laba operasi berpengaruh positif signifikan terhadap volume perdagangan saham.

  Pengaruh Arus Kas Operasi terhadap Aktivitas Volume Perdagangan Saham

  Jika arus kas menghasilkan kenaikan kas, berarti investor melihat adanya kas masuk sehingga investor tertarik untuk melakukan pembelian saham perusahaan karena investor melihat adanya kinerja perusahaan yang baik dalam pengelolaan kas untuk meningkatkan kas masuk masa depan. Kemampuan perusahaan dalam menghasilkan kas yang tinggi akan menyebabkan respons positif oleh investor sehingga menyebabkan volume perdagangan saham perusahaan semakin meningkat. H 3 : Arus kas operasi berpengaruh positif signifikan terhadap volume perdagangan saham.

  METODE PENELITIAN Desain Penelitian

  Penelitian ini bertujuan untuk menguji pengaruh variabel independen terhadap dependen melalui pengujian hipotesis. Unit analisis dalam penelitian ini adalah 172 perusahaan manufaktur yang terdaftar di BEI periode 2011-2013. Data yang digunakan adalah unbalanced data. Horizon waktu yang digunakan adalah pooled data/panel data yaitu gabungan dari cross-sectional dan longitudinal. Populasi penelitian ini adalah seluruh perusahaan manufaktur yang terdaftar di BEI dilakukan untuk menghindari adanya bias periode 2011-2013. Dari seluruh populasi dalam pengambilan keputusan. Dalam diambil sampel secara purposive sampling penelitian ini akan digunakan empat uji asumsi sehingga perusahaan yang diambil sebagai klasik yaitu: sampel adalah 172 perusahaan. Berikut kriteria

  Uji Normalitas

  pengambilan sampel: Pengujian normalitas dilakukan untuk

  Tabel 1. Kriteria Sampel mengetahui apakah dalam model regresi,

  Sumber data yang digunakan dalam variabel terikat dan variabe1 bebas keduanya penelitian ini adalah data sekunder berupa laporan keuangan dan laporan tahunan Jumlah

  Perusahaan perusahaan manufaktur yang terdaftar di BEI Kriteria Sampel

  2

  2

  2 tahun 2011-2013. Teknik pengumpulan data 011 012 013

  Jumlah Perusahaan yang digunakan dalam penelitian ini adalah manufaktur yang terdaftar di 130 132 136 teknik dokumentasi. BEI tahun 2011-2013

  (dikurangi) perusahaan

  Metode Analisis

  yang tidak menyediakan data

  20

  24

  19 Metode analisis yang digunakan untuk laporan keuangan yang diperlukan untuk penelitian menguji hipotesis adalah regresi linear

  (dikurangi) perusahaan berganda. Pengolahan data akan dilakukan yang tidak menyajikan

  14

  13

  23 laporan keuangan dalam dengan mengunakan SPSS. Spesifikasi rupiah persamaan regresi yang digunakan dalam

  (dikurangi) Perusahaan penelitian ini adalah sebagai berikut: yang menghasilkan laba

  34

  36

  43 1 negatif dan arus kas operasi

  X 1 b 2 X 2 b + + Y = a + b 3 X 3 + e negatif Keterangan: Jumlah Sampel

  62

  59 51 =172

  Y = Aktivitas Volume Perdagangan mempunyai distribusi normal atau tidak.

  Saham Menurut Ghozali (2006), untuk melihat model a = Konstanta regresi normal atau tidak , dilakukan analisis b 1 3 = Koefisien regresi

  • – b

  grafik dengan melihat “normal probability

  X 1 = Laba Bersih report plot”.

  X 2 = Laba Operasi

  X 3 = Arus Kas Operasi Uji Autokorelasi e = Epsilon (error term) Autokorelasi adalah korelasi (hubungan) antara anggota serangkaian observasi yang

  Uji Asumsi Klasik

  diurutkan menurut waktu atau ruang. Teknik Uji asumsi klasik dalam model regresi pengujian autokorelasi yang dipakai adalah metode Durbin-Watson (DW). Hipotesis yang Arus kas 0,594 1,68 operasi 3 diuji adalah:

  Tabel 2. Hasil Uji Multikolinaritas

  du < d < 4 – du : Menerima Ho, tidak terjadi Berdasarkan Tabel 2 dapat dilihat bahwa autokorelasi tidak ada variabel independen yang memiliki

  Uji Multikolinieritas

  nilai tolerance kurang dari 0,10 dan nilai VIF Menurut Santoso (2000:206), lebih besar dari 10. Hal ini berarti bahwa tidak multikolinearitas dapat dideteksi dengan terjadi multikolinieritas pada ketiga variabel besaran Variance Inflation Factor (VIF) dan independen tersebut.

  Tolerence . Menurut Ghozali (2007: 91), untuk

  melihat adanya atau terjadinya multikolonieritas atau tidak dapat dilihat dari nilai tolerance dan nilai variance inflation factor (VIF), dengan ketentuan sebagai berikut : 

  Jika nilai tolerance < 0,10 maka terjadi multikolonieritas, sebaliknya nilai tolerance > 0,10 data bebas dari multikolonieritas. Gambar 1. Hasil Uji Heteroskedastisitas Jika nilai VIF > 10 maka terjadi multikolonieritas, sebaliknya nilai VIF < 10 Berdasarkan Gambar 1 dapat dilihat maka data bebas dari multikolonieritas. bahwa tidak ada pola yang jelas, serta titik-titik menyebar di atas dan di bawah angka 0 pada

  Uji Heteroskedastisitas sumbu Y, maka tidak terjadi heteroskedastisitas.

  Menurut Suliyanto (2011:98), uji heteroskedastisitas dengan metode glejser dilakukan dengan meregresikan semua variabel bebas terhadap nilai mutlak residualnya. Jika nilai profitabilitas lebih besar dari nilai (Sig. > α =0.05), maka dapat dipastikan model tidak mengandung gejala heteroskedastisitas.

  HASIL PEMBAHASAN Hasil Uji Asumsi Klasik Gambar 2. Hasil Uji Normalitas

  Variabel Tolera

  VIF

   Berdasarkan gambar 2 dapat dilihat bahwa nce

  data menyebar disekitar garis diagonal dan Laba 0,340 2,93 mengikuti arah garis diagonal atau grafik bersih

  9 Laba 0,307 3,25 histogramnya menunjukkan pola distribusi operasi

  9

  12

  308 ,19

  6 1,96

  Mod el Unstanda rdized

  Coefficients St andar dized

  Coef ficie nts t S ig.

  B Std.

  Error Beta B eta

  ( Co nst ant )

  7 ,629

  3,2

  96 ,1

  98 2,

  315 ,0

  22 X

  1 ,

  5 ,2

  82 3,0

  08 1,

  578 ,1

  16 X

  2 ,

  339 ,21

  5

  1, 575

  ,1

  17 X

  3

  ,14

  1 ,1

  98

  7 ,1

  07663

  8 ,0

  1

  68 9,0

  Hasil Pengujian Secara Bersama-sama (Simultan)

  Model Sum of Squares

  D f Me an

  Squar e F S ig.

  Regre ssion 165,

  787 3 55, 262

  6 ,10

  9 ,

  001 Resid ual

  1519, 735

  09

  46 Total 1685 ,522

  Hasil Pengujian Hipotesis Tabel 4. Hasil Uji Regresi Linear Berganda

  1

  71 Tabel 5. Hasil Pengujian Simultan Berdasarkan Tabel 5, output regresi menunjukkan nilai signifikansi 0,001 yang berarti 0,001 < 0,05. Sehingga dapat disimpulkan bahwa laba bersih, laba operasi, arus kas operasi secara bersama-sama berpengaruh positif signifikan terhadap aktivitas volume perdagangan saham pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2011-2013.

  Tabel 3. Hasil Uji Autokorelasi

  normal, maka model regresi memenuhi asumsi normalitas.

  M od el

  R R Sq uar e

  A djust ed R

  Squa re Std.

  Error of the Estim ate

  Dur bin- Watson

  1 ,3

  14 a ,

  Berdasarkan hasil pengujian terhadap model regresi menghasilkan Durbin Watson statistik sebesar 1,960. Nilai Durbin-Waston tabel 3 dihasilkan k=3, T=172, α=0,05 dan nilai du=1,7741. Hasil pengujian tersebut menunjukkan bahwa tidak terjadi autokorelasi, karena 1,7741 < 1,960 < 2,2259 (dU < d < 4 – dU).

  • ,152
  • ,225
  • 1,59

  Dari hasil perhitungan statistik seperti yang terlihat pada tabel maka diperoleh persamaan regresi linear berganda sebagai berikut: Y = 7,629 + 0,308X 1 + 0,339X 2

  Hasil Pengujian Secara Parsial Pengaruh Laba Bersih (X 1 ) terhadap Aktivitas Volume Perdagangan Saham

  Berdasarkan tabel 4 nilai koefisien regresi laba bersih (b 1 ) sebesar 0,308 dimana 0,308 ≠0 sehingga H a1 diterima yang artinya laba bersih berpengaruh positif terhadap aktivitas volume perdagangan saham. Nilai signifikan laba bersih

  • – 0,225X
  • 3 + ε adalah 0,116. Nilai ini lebih besar dari tingkat Kesimpulan yang dapat diambil adalah arus kas signifikansi sebesar 0,05 (0,116 > 0,05) artinya operasi berpengaruh negatif tidak signifikan laba bersih tidak signifikan terhadap aktivitas terhadap volume perdagangan saham. volume perdagangan saham. Kesimpulan secara

    KESIMPULAN DAN SARAN

      keseluruhan yang dapat diambil adalah laba

      Kesimpulan

      bersih berpengaruh positif tidak signifikan

       Berdasarkan hasil pengujian dan analisis terhadap volume perdagangan saham.

      yang telah dilakukan dapat diambil kesimpulan

      Pengaruh Laba Operasi (X 2 ) terhadap bahwa: Aktivitas Volume Perdagangan Saham

      1. Laba bersih, laba operasi, arus kas operasi Berdasarkan tabel 4 nilai koefisien regresi secara bersama-sama berpengaruh positif laba operasi (b 2 ) sebesar 0,339 dimana 0,339 signifikan terhadap aktivitas volume

      ≠0 sehingga H a2 diterima yang artinya laba operasi perdagangan saham pada perusahaan berpengaruh positif terhadap aktivitas volume manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek perdagangan saham. Nilai signifikan laba Indonesia periode 2011-2013. operasi adalah 0,117. Nilai ini lebih besar dari 2.

      Laba bersih berpengaruh positif tidak tingkat signifikansi sebesar 0,05 (0,117 > 0,05) signifikan terhadap aktivitas volume artinya laba operasi tidak signifikan terhadap perdagangan saham pada perusahaan aktivitas volume perdagangan saham. manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Kesimpulan secara keseluruhan yang dapat Indonesia periode 2011-2013. diambil adalah laba operasi berpengaruh positif 3.

      Laba operasi berpengaruh positif tidak tidak signifikan terhadap volume perdagangan signifikan terhadap aktivitas volume saham. perdagangan saham pada perusahaan 3 manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek

      Pengaruh Arus Kas Operasi (X ) terhadap Indonesia periode 2011-2013. Aktivitas Volume Perdagangan Saham 4.

      Arus kas operasi berpengaruh negatif tidak

       Berdasarkan tabel 4 nilai koefisien regresi

      signifikan terhadap aktivitas volume arus kas operasi (X 3 ) sebesar -0,225 dimana - perdagangan saham pada perusahaan 0,225 a3 diterima yang artinya

      ≠0 sehingga H manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek arus kas operasi berpengaruh negatif terhadap Indonesia periode 2011-2013. aktivitas volume perdagangan saham. Nilai signifikan untuk variabel arus kas operasi

      Saran

      adalah sebesar 0,112. Nilai ini lebih besar dari Penelitian selanjutnya diharapkan tingkat signifikansi sebesar 0,05 (0,112 > 0,05) dapat memperluas subjek penelitian, menambah artinya arus kas operasi tidak signifikan periode penelitian dan mengembangkan faktor- terhadap volume perdagangan saham. faktor lain yang dapat mempengaruhi aktivitas volume perdagangan saham.

    DAFTAR KEPUSTAKAAN

      untuk Bisnis . Edisi Keempat. Alih Bahasa: Kwan Men You. Jakarta: Salemba Empat.

      . Vol.10 No. 2:121-127. Horngren, CT, et al (1997). Akuntansi di

      Indonesia . Edisi ke-3. Salemba Empat, Jakarta.

      Husnan, suad dkk, (1996). Dampak Penguguman Laporan Keuangan Terhadap Kegiatan Perdagangan Saham Dan Variabilitas Tingkat Keuntungan. Kelola.

      No.11/V. Manurung, Indah Agustina, dan Hasan Sakti

      Siregar. (2009). Pengaruh Laba Bersih

      dan Arus Kas Operasi terhadap Kebijakan Dividen. . Universitas Sumatera Utara.

      Sekaran, Uma. (2006). Metodologi Penelitian

      Soemarso S.R. (2004). Akuntansi Suatu

      Pengaruh Volume Perdagangan Saham dan Return terhadap Bid-Ask Spread Saham (Studi pada Perusahaan Jasa Telekomunikasi di BEJ). Jurnal

      Pengantar. Edisi Lima. Salemba Empat, Jakarta.

      Stice, Skaousen. (2009). Akuntansi

      Intermediate Edisi ke-16 . Salemba Empat, Jakarta.

      Sugiyono. (2004). Metode Penelitian Bisnis.

      Cetakan Kedua belas. Alfabeta, Bandung. Triyono dan Yogiyanto, (2000). Hubungan

      Kandungan Informasi Arus Kas, Komponen Arus Kas, dan Laba Akuntansi dengan Harga Saham Atau Return Saham.

      Jurnal Riset Akuntansi Indonesia . Vol.3

      Usman, Marzuki, Singgih Riphat dan Syahrir

      Akuntansi-Bisnis don Manajemen

      Al Bastomi, Ahmad Yazid. (2014). Pengaruh Informasi Laporan Arus Kas terhadap Volume Perdagangan Saham pada Perusahaan Food and Beverage yang Tercatat di Bursa Efek Indonesia. Jurnal

      Akuntansi Unesa . Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Surabaya.

      Implications for the Accrual Anomaly . Vol.

      Azhar, Al. Rofika & Lilis Rohayati. (2015).

      Pengaruh Informasi Arus Kas dan Laba Akuntansi terhadap Volume Perdagangan Saham pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Artikel

      Akuntansi Unri

      . Fakultas Ekonomi, Universitas Negeri Riau. xmlui/handle/123456789/6999

      Brigham, Eugene F dan Joel F Houston. (2001).

      Manajemen Keuangan. Buku I Edisi Kedelapan. Erlangga, Jakarta.

      Chariri, Anis, dan Imam Ghozali. (2003). Teori Akuntansi. Semarang, UNDIP. Dechow, P. M & Ge, W. (2006). The

      Persistence of Earnings and Cash Flows and the Role of Special Items.

      11, pp: 253 –296. Fairfield, P. M., Scott, W & Teri, L. (2003). The

      Gurajati. D.N. (2003). Basic Econometrics. Ika. 1992. Pengetahuan dasar pasar modal . Depkeu, Jakarta. Utomo, Setyo. (2013). Informasi Arus Kas dan

      Differential Persistence of Accruals and Cash Flows for Future Operating Income versus Future Return on Assets. Review of

      Accounting Studies. Vol. 8, pp : 221-243.

      Febrianto, Rahmat & Erna Widiastuty. (2005).

      Tiga Angka Laba Akuntansi: Mana yang Lebih Bermakna Bagi Investor. SNA VIII. Solo, 15 – 16 September 2005. Foster, George. (1986). Financial Statement

      Analysist . Second Edition. Prentice-Hall

      International, Inc., engelwood Cliff, New Jersey.

      Ghozali, Imam. (2012). Aplikasi Analisis

      Multivariate dengan Program IBM SPSS 20 . Universitas Diponegoro. Semarang.

      New York: Mc Graw, Hill company. Gusaptono, R., Hendri, dan Sukardi. (2003).

      Volume Perdagangan Saham Industri Otomotif Di Bursa Efek Indonesia. Jurnal

      Ilmu dan Riset Akuntansi . Volume 1 Nomor 1.

      Wild, J, Subramanyam, dan Halsey. (2005).

      Analisis Laporan Keuangan , Buku 2 Edisi 8. Salemba Empat, Jakarta.

      Zulhawati. (2000). Aktivitas Volume Perdagangan di Pasar Modal Indonesia Tahun Laporan Keuangan 1996. Kompak.

      Vol. 22: 505-520. Zuriah, Nurul. (2009). Metodologi Penelitian th

      Sosial dan Pendidikan . 4 . PT Bumi Aksara, Jakarta.