PTM Semarang Melangkah ke Masa Depan

PTM Semarang Melangkah ke Masa Depan
Sebagai sebuah ibukota Propinsi yang Muhammadiyahnya tumbuh subur di sejumlah
Daerah, Semarang tampaknya belum lengkap jika tidak ada Universitas
Muhammadiyahnya. Ini disadari oleh Pimpinan Wilayah Muhammadiyah Jawa Tengah
dan khususnya warga Muhammadiyah Semarang. Maka dengan berbagai usahanya
kemudian muncullah Universitas Muhammadiyah Semarang (Unimus) pada 17 Agustus
1999. Dengan demikian pada saat ini telah memasuki tahun keempat beroperasinya
Unimus yang diharapkan menjadi kebanggaan warga Muhammadiyah Semarang dan
sekitarnya.
Untuk mewujudkan Kampus yang representatif, PWM Jawa Tengah merelakan kantornya
di Jl. Singosari Raya 33 Semarang dijadikan Kampus A sekaligus Rektorat bagi lancarnya
kegiatan belajar mengajar Unimus yang terus membenahi Kampus C di Jl. Kasipah 12
Semarang. Ini melengkapi kampus-kampus yang sudah ada terlebih dahulu yang dimiliki
Perguruan Tinggi Muhammadiyah Semarang. Kampus B berada di Jl. Wonodri Sendang
Raya 2A Semarang merupakan Kampus Terpadu Perguruan Tinggi Kesehatan
Muhammadiyah yang terdiri Akademi Keperawatan (Akper) Muhammadiyah Semarang,
Akademi Gizi (Akzi) Muhammadiyah Semarang dan Akademi Analis Kesehatan (AAK)
Muhammadiyah Semarang. Selain juga Kampus D yang berada di Jl. Raya Semarang –
Boja Km 1 Semarang yang ditempati Akademi Ilmu Statistik (AIS) Muhammadiyah
Semarang. Dan tidak mustahil di masa mendatang akan muncul kampus terpadu yang
lebih luas dan representatif guna mengembangkan Perguruan Tinggi Muhammadiyah di

Semarang. “Saat ini sedang kami pikirkan untuk menuju ke arah sana, namun yang jelas
harus dekat dengan jalan Raya agar mudah terjangkau transportasi,” jelas Pembantu
Rektor I Unimus Dr Ir H Luthfi D Mahfudz pada SM.
Berdirinya Unimus ini bisa dikatakan merupakan perkembangan bagi Perguruan Tinggi
Muhammadiyah yang ada di Semarang sebelumnya (Akper Muhammadiyah Semarang,
Akzi Muhammadiyah Semarang, AAK Muhammadiyah Semarang dan AIS
Muhammadiyah Semarang). Mereka semua sepakat untuk menyatu mendukung
berdirinya Unimus. Meskipun mereka di dalam “payung” Unimus, namun prinsip
otonomi bagi keempat Akademi Muhammadiyah tersebut masih terus dipegang hingga
saat ini. Mereka masih bebas mengembangkan dirinya dan bebas menerima mahasiswa
baru sesuai kapasitas masing-masing akademi yang bersangkutan. Namun demikian
ekspansi yang dilakukan untuk maju oleh Akademi-akademi tersebut tentu akan sangat
terbatas dibanding jika berbentuk Universitas.
Misalnya saja untuk Akper, Akzi dan AAK Muhammadiyah, mereka dibatasi hanya
menerima mahasiswa baru sebanyak 2 kelas atau 80 mahasiswa. Selain itu, jelas tidak
bisa membuka program baru di luar program studi yang diasuhnya. Pengembangan
dilakukan hanya jika memenuhi syarat melalui pembukaan program khusus. Hal ini
sebagaimana dilakukan oleh Akper Muhammadiyah Semarang dan Akzi Muhammadiyah
Semarang. Akper Muhammadiyah Semarang, menurut Direktur Akper Muhammadiyah
Semarang Sri Rejeki SKp, sejak tahun 1997 diberi kepercayaan membuka program

khusus bekerjasama dengan instansi-instansi Kesehatan lainnya yang membutuhkan.
Sedangkan Akzi, menurut Direktur Akzi Muhammadiyah Semarang Siri Aminah STP,
mulai tahun akademi ini dipercaya membuka program khusus bagi mahasiswa yang
sudah bekerja.

Dalam hal ini, Akper Muhammadiyah Semarang bekerjasama dengan RSUD Pekalongan
dan sejumlah Dinas Kesehatan Kabupaten di sekitar kota Semarang. Sedangkan untuk
Akzi Muhammadiyah Semarang bebas menerima mahasiswa sendiri secara perorangan
asalkan mendapat izin sekolah dari atasan. Dengan demikian pengembangan
akademisnya memang sangat terbatas, namun tetap dituntut untuk meningkatkan mutu
lulusannya setiap saat.
Berbeda dengan Universitas, pengembangannya sangat-sangat dimungkinkan tergantung
pada pengelolanya. Misalnya untuk Unimus yang baru tahun 1999 menerima mahasiswa
untuk tahun ajaran 1999/2000, pada tahun akademik ini sudah dipercaya untuk menerima
mahasiswa lintas jalur atau ekstensi untuk Kesehatan Masyarakat dan Teknik. Dan pada
saat ini sedang mempersiapkan sejumlah fakultas baru, seperti Kedokteran dan FAI,
untuk lebih mengembangkan Unimus agar lebih maju. Tekad PTM Semarang adalah
maju terus melangkah ke masa depan. (elf).
Sumber:
Suara Muhammadiyah

Edisi 13 2002