ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP PEMBATALAN PUTUSAN PA BANGKALAN NO.0774/PDT.G/2013/PA.BKL OLEH PUTUSAN PTA SURABAYA NO.0014/PDT.G/2014/PTA.SBY TENTANG PERSELISIHAN DAN PERTENGKARAN TERUS MENERUS SEBAGAI ALASAN PERCERAIAN.

ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP PEMBATALAN PUTUSAN
PA BANGKALAN NO.0774/Pdt.G/2013/PA.Bkl OLEH PUTUSAN PTA
SURABAYA NO.0014/Pdt.G/2014/PTA.Sby TENTANG
PERSELISIHAN DAN PERTENGKARAN TERUS MENERUS
SEBAGAI ALASAN PERCERAIAN

SKRIPSI
Oleh :
ALI IBROHIM
NIM. C51211161

Universitas Islam Negeri Sunan Ampel
Fakultas Syariah dan Hukum
Jurusan Hukum Perdata Islam Prodi Ahwalus Syakhsiyyah
Surabaya
2016

ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP PEMBATALAN PUTUSAN PA
BANGKALAN NO.0774/PDT.G/2013/PA.BKL OLEH PUTUSAN PTA
SURABAYA NO.0014/PDT.G/2014/PTA.SBY TENTANG PERSELISIHAN
DAN PERTENGKARAN TERUS MENERUS SEBAGAI ALASAN

PERCERAIAN

SKRIPSI
Diajukan kepada
Universitas Islam Negeri Sunan Ampel
untuk Memenuhi Salah Satu Persyaratan
dalam Menyelesaikan Program Sarjana Strata Satu
Fakultas Syariah dan Hukum

Oleh
ALI IBROHIM
NIM. C51211161

Universitas Islam Negeri Sunan Ampel
Fakultas Syariah dan Hukum
Jurusan Hukum Perdata Islam Prodi Ahwalus Syakhsiyyah
Surabaya
2016

ABSTRAK

Skripsi yang berjudul ‚Analisis Hukum Islam Terhadap Pembatalan
Putusan PA Bangkalan NO.0774/Pdt.G/2013/PA.Bkl Oleh Putusan PTA
Surabaya NO.0014/Pdt.G/2014/PTA.Sby Tentang Perselisihan Dan Pertengkaran
Terus Sebagai Alasan Perceraian‛ adalah hasil penelitian yang menjawab :
Bagaimana Alasan-alasan Yuridis Hakim Pengadilan Tinggi Agama Surabaya
membatalkan putusan Pengadilan Agama Bangkalan Nomor : 0774/Pdt.G/
2013/PA.Bkl? Bagaimana Analisis Hukum Islam Terhadap Pembatalan Putusan
PA Bangkalan Nomor: 0774/Pdt.G/2013/PA.Bkl Oleh Putusan PTA Surabaya
Nomor: 0014/Pdt.G/2014/PTA.Sby
Data Penelitian dihimpun dengan menggunakan pendekatan kualitatif
melalui stud kepustakaan serta didukung data lapangan dengan teknik
dokumentasi dan wawancara. Selanjutnya data yang telah dihimpun dianalisis
dengan metode deskriptif analitis, yakni metode yang menggambarkan dan
memaparkan data yang telah terkumpul dengan pola pikir induktif.
Berdasarkan penelitian ini, awalnya PA Bangkalan menyetujui permohonan
talak suami dengan putusan nomor : 0774/Pdt.G/2013/PA.Bkl. Salah satu alas an
PA Bangkalan adalah perkara nomor: 0774/Pdt.G/2013/PA.Bkl ini telah
memenuhi ketentuan pasal 39 ayat (2) Undang-undang Nomor 1 tahun 1974
tentang Perkawinan jo Pasal 19 huruf (f) Peraturan Pemerintah Nomor 9 tahun
1975 jo Pasal 116 huruf (f) Kompilasi Hukum Islam. Kemudian si istri

mengajukan banding dan PTA Surabaya membatalkan putusan PA Bangkalan
nomor : 0774/Pdt.G/2013/PA.Bkl tersebut. Di sini ada perbedaan penafsiran
tentang Perselisihan Terus Menerus sebagai alas an perceraian.
Hasil penelitian menyimpulkan, pertimbangan Hakim PTA Surabaya secara
yuridis dalam membatalkan putusan PTA Bangkalan nomor : 0774/Pdt.G/
2013/PA.Bkl ada dua, yakni kesaksian para saksi tidak dilengkapi keterangan
dari mana mengerti kesaksiannya sesuai pasal Pasal 171 ayat (1) HIR dan Pasal
1907 ayat (1) KUH Perdata dan perselisihan yang terjadi antara suami istri belum
memenuhi ketentuan pasal 39 ayat (2) Undang-undang Nomor 1 tahun 1974
tentang Perkawinan jo Pasal 19 huruf (f) Peraturan Pemerintah Nomor 9 tahun
1975 jo Pasal 116 huruf (f) Kompilasi Hukum Islam. Sedangkan dalam Hukum
Islam alasan Hakim PTA Surabaya sudah sesuai dengan Maqashid Shari’ah
berupa hifdz nasl dan Kaidah Fiqhiyah yang mengutamakan mdharat yang lebih
kecil daripada madharat yang lebih besar.
Hendaknya majelis hakim lebih teliti lagi dalam mengkaji dan
mempertimbangkan suatu perkara. Tidak hanya aspek-aspek yuridis tapi juga
sosiologis dan psikologis. Sehingga keputusan yang diambil bias bermanfaat dan
membawa kemaslahatan bagi semua pihak.

vi


digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

DAFTAR ISI
Halaman
SAMPUL DALAM ..........................................................................................

i

PERNYATAAN KEASLIAN ..........................................................................

ii

PERSETUJUAN PEMBIMBING ....................................................................

iii

PENGESAHAN ...............................................................................................

iv


MOTTO............................................................................................. ...............

v

ABSTRAK .......................................................................................................

vi

KATA PENGANTAR...................................................................................... vii
DAFTAR ISI ....................................................................................................

ix

DAFTAR TRANSLITERASI .......................................................................... xii
BAB I

PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah ......................................................


1

B. Identifikasi dan Batasan Masalah ........................................

8

C. Rumusan Masalah ................................................................

9

D. Kajian Pustaka ..................................................................... 10
E. Tujuan Penelitian ................................................................. 11
F. Kegunaan Hasil Penelitian ................................................... 12
G. Definisi Operasional ............................................................ 12
H. Metode Penelitian ................................................................ 14
I.

Sistematika Pembahasan ...................................................... 19

BAB II


ALASAN PERCERAIAN DAN DASAR PENGAMBILAN
KEPUTUSAN HAKIM DALAM ISLAM
A. Bentuk-Bentuk Putusnya Perkawinan.................................. 20
B. Bentuk-Bentuk Perceraian ................................................... 21
C. Alasan-Alasan Perceraian .................................................... 25
D. Dasar Pengambilan Keputusan Oleh Hakim Dalam Hukum
Islam ..................................................................................... 33

BAB III

PUTUSAN PA BANGKALAN DAN PTA SURABAYA TENTANG
PERSELISIHAN DAN PERTENGKARAN TERUS MENERUS
SEBAGAI ALASAN PERCERAIAN
A. Gambaran Umum Pengadilan Agama Bangkalan ............... 36
B. Gambaran Umum Pengadilan Tinggi Agama Surabaya ...... 38
C. Deskripsi Perkara Dalam Putusan PA Bangkalan................ 40
1.

Duduk Perkara .............................................................. 40


2.

Pertimbangan dan Dasar Hukum Hakim ...................... 41

3.

Putusan Pengadilan ....................................................... 43

D. Deskripsi Perkara Dalam Putusan PTA Surabaya ............... 44
1.

Duduk Perkara .............................................................. 44

2.

Pertimbangan dan Dasar Hukum Hakim ...................... 46

3.


Putusan Pengadilan ....................................................... 49

BAB IV

ANALISIS

HUKUM

ISLAM

TERHADAP

PEMBATALAN

PUTUSAN PA BANGKALAN No.0774/Pdt.G/2013/PA.Bkl OLEH
PTA SURABAYA No.0014/Pdt.G/2014/PTA.Sby
A. Alasan-ALasan Yuridis Hakim PTA Surabaya Membatalkan
Putusan PA Bangkalan Nomor: 0774/Pdt.G/2013/PA.Bkl .. 50
B. Analisis Hukum Islam Terhadap Pembatalan Putusan PA
Bangkalan Nomor: 0774/Pdt.G/2013/PA.Bkl Oleh PTA

Surabaya Nomor: 0014/Pdt.G/2014/PTA.Sby ..................... 53
BAB V

PENUTUP
A. Kesimpulan .......................................................................... 61
B. Saran .................................................................................... 62

DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
BIODATA PENULIS

BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah
Perkawinan adalah salah satu subsistem kehidupan beragama, yang
merupakan sebuah proses berlangsungnya hidup manusia untuk meneruskan
keturunan dari generasi ke generasi selanjutnya. Perkawinan bertujuan untuk
membentuk suatu keluarga yang harmonis, karena keluarga merupakan dasar
pembentukan kelompok dalam masyarakat hingga akhirnya membentuk suatu

bangsa dan negara dalam lingkup yang lebih besar. Perkawinan merupakan

sunnatulla>h yang umum berlaku pada semua makhluk Tuhan, baik pada
manusia, hewan maupun tumbuh-tumbuhan.1 Hal itu ditegaskan dalam AlQur’an bahwa Allah telah menciptakan segala sesuatu secara berpasangpasangan, sebagaimana firman-Nya dalam surat Ya>si>n ayat 36:
tβθßϑn=ôètƒ Ÿω $£ϑÏΒuρ óΟÎγÅ¡à Ρr& ôÏΒuρ ÞÚö‘F{$# àMÎ7/Ψè? $£ϑÏΒ $yγ¯=à2 yl≡uρø—F{$# t,n=y{ “Ï%©!$# z≈ysö6ß™

“Maha suci Tuhan yang telah menciptakan pasangan-pasangan semuanya,
baik dari apa yang ditumbuhkan oleh bumi dan dari diri mereka maupun dari apa
yang tidak mereka ketahui.” (Q.S. Ya>si>n : 36)2

Dalam firman-Nya surat Az-Z\ar> iya>t ayat 49 juga disebutkan semua hal
diciptakan secara berpasang-pasang :

1

Sa’id bin Abdullah bin Thalib Al-Hamdani, Risalah Nikah (Hukum Perkawinan Islam), (Jakarta:
Pustaka Amani, 2002), 1.
2
Departemen Agama RI, Al-Qur’an dan Terjemahnya, (Surabaya: Penerbit Mahkota, cet. V,
2001), 710.

1

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

2

∩⊆∪ tβρ㍩.x‹s? ÷/ä3ª=yès9 È÷y`÷ρy— $oΨø)n=yz >óx« Èe≅à2 ÏΒuρ
“Dan segala sesuatu Kami ciptakan berpasang-pasangan supaya kamu
mengingat kebesaran Allah.” (Q.S. Az-Z\ar> iya>t : 49)3

Perkawinan juga menjadi jalan bagi umat manusia untuk membentuk
keluarga yang bahagia dan kekal dengan penuh kasih sayang. Hal ini sesuai
dengan firman Allah SWT dalam Q.S Ar-Ru>m ayat 21 berikut :
4 ºπyϑômu‘uρ Zο¨Šuθ¨Β Νà6uΖ÷t/ Ÿ≅yèy_uρ $yγøŠs9Î) (#þθãΖä3ó¡tFÏj9 %[`≡uρø—r& öΝä3Å¡à Ρr& ôÏiΒ /ä3s9 t,n=y{ ÷βr& ÿϵÏG≈tƒ#u 
ô ÏΒuρ

∩⊄⊇∪ tβρ㍩3x

tGtƒ 5Θöθs)Ïj9 ;M≈tƒUψ y7Ï9≡sŒ ’Îû ¨βÎ)

“Dan di antara tanda-tanda kekuasaan-Nya ialah Dia menciptakan untukmu
isteri-isteri dari jenismu sendiri, supaya kamu cenderung dan merasa tenteram
kepadanya, dan dijadikan-Nya di antaramu rasa kasih dan sayang. Sesungguhnya
pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda-tanda bagi kaum yang berpikir.”
(Q.S. Ar-Ru>m : 21) 4

Persoalan yang berkaitan dengan perkawinan, di Negara Indonesia
telah diatur dalam peraturan perundangan-undangan yang berlaku bagi warga
negara Indonesia. Aturan yang dimaksud yaitu UU No. 1 Tahun 1974 dan
peraturan pelaksanaannya dalam bentuk peraturan pemerintah No. 9 Tahun
1975. UU ini merupakan hukum materiil dari perkawinan, sedangkan hukum
formilnya ditetapkan dalam UU No. 7 Tahun 1989. Adapun aturan
pelengkap yang akan menjadi pedoman bagi hakim di lembaga peradilan
agama adalah Kompilasi Hukum Islam di Indonesia yang telah ditetapkan

3
4

Ibid., 862.
Ibid., 574.

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

3

dan disebarluaskan melalui Instruksi Presiden No. 1 Tahun 1991 tentang
Kompilasi Hukum Islam.5
Dalam UU No. 1 Tahun 1974 dijelaskan bahwa perkawinan adalah
ikatan lahir batin antara seorang pria dan seorang wanita sebagai suamiisteri dengan tujuan membentuk keluarga (rumah tangga) yang bahagia dan
kekal berdasarkan ketuhanan Yang Maha Esa.6 Di samping itu, dijelaskan
pula dalam Kompilasi Hukum Islam, perkawinan dalam Islam adalah
pernikahan, yaitu akad yang sangat kuat atau Mi>tha>qan Ghali>za} n untuk
menaati perintah Allah dan melaksanakannya merupakan ibadah.7
Sayyid Sabiq dalam bukunya Fiqh as-Sunnah menuliskan bahwa
perkawinan merupakan suatu cara yang dipilih Allah sebagai jalan bagi
manusia untuk berkembang biak demi kelestarian hidupnya setelah masingmasing pasangan siap melakukan peranannya yang positif dalam
mewujudkan tujuan perkawinan.8 Allah SWT berfirman dalam surat an-Nisa>’
ayat 1:
Zω%y`Í‘ $uΚåκ÷]ÏΒ £]t/uρ $yγy_÷ρy— $pκ÷]ÏΒ t,n=yzuρ ;οy‰Ïn≡uρ

Dokumen yang terkait

Analisis Hukum Mengenai Pembatalan Perkawinan (Putusan No.435/Pdt.G/2013/PA.Mdn)

9 99 88

ANALISIS YURIDIS TENTANG GUGAT CERAI AKIBAT PERSELISIHAN YANG TERUS MENERUS DITINJAU DARI KOMPILASI HUKUM ISLAM DAN UU No 1 TAHUN 1974 TENTANG PERKAWINAN (Studi Putusan PA Jember Nomor 972/Pdt.G/2003/PA.Jr ) Tanggal 23 September 2003

0 3 16

ANALISIS YURIDIS TENTANG PENYEBAB PERCERAIAN YANG DISEBABKAN PERSELISIHAN DAN PERTENGKARAN TERUS-MENERUS DI PENGADILAN AGAMA JEMBER (Studi Putusan Pengadilan Agama Nomor 1085/Pdt.G/2002/PA.Jr)

2 11 61

Perselisihan terus menerus antara suami isteri akibat turut campur orang tua sebagai dasar alasan perceraian (kajian terhadap putusan PA Jakarta Timur NO 1164/Pdt.G/2008/PA JT)

1 8 98

Faktor ekonomi rumah tangga sebagai alasan perceraian: studi analisis putusan No. 676/Pdt.G/PA.Tng

0 3 113

PERCERAIAN DENGAN ALASAN MURTAD (Analisis Putusan Nomor: No. 0396/Pdt.G/2012/PA.Skh Perceraian Dengan Alasan Murtad (Analisis Putusan Nomor: No. 0396/Pdt.G/2012/PA.Skh di Pengadilan Agama Sukoharjo).

0 2 17

ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP PUTUSAN PENGADILAN AGAMA BANGKALAN NOMOR 0610/Pdt.G/PA.Bkl TENTANG CERAI GUGAT KARENA ALASAN PENENTUAN TEMPAT TINGGAL.

0 2 77

ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP POSITA PUTUSAN PERCERAIAN NO. 0255/Pdt.G/2013/PA.PAS.

0 4 81

TINJAUAN YURIDIS TERHADAP PERSELISIHAN TERUS MENERUS SEBAGAI PENYEBAB TERJADINYA PERCERAIAN (Studi Kasus Putusan Pengadilan Agama Palu No. 334/Pdt.G/2013/PA.PAL) | LAGUNI | Legal Opinion 5677 18727 2 PB

0 0 9

Analisis Hukum Mengenai Pembatalan Perkawinan (Putusan No.435 Pdt.G 2013 PA.Mdn)

0 0 9