FGD RIPIN INDUSTRI AGRO ppt
FGD RENCANA INDUK
PEMBANGUNAN INDUSTRI
NASIONAL
INDUSTRI PRIORITAS BERBASIS
AGRO
Jakarta, 4 September 2014
dan penggerak
perekonomian nasional;
2. mewujudkan kedalaman dan kekuatan
struktur Industri;
3. mewujudkan Industri yang mandiri, berdaya
saing, dan maju,
serta Industri Hijau;
4. mewujudkan kepastian berusaha, persaingan
yang sehat, serta
mencegah pemusatan atau penguasaan
Industri oleh satu
kelompok atau perseorangan yang
merugikan masyarakat;
5. membuka kesempatan berusaha dan
perluasan kesempatan
kerja;
6. mewujudkan pemerataan pembangunan
Industri ke seluruh
wilayah Indonesia guna memperkuat dan
memperkukuh
SASARAN PEMBANGUNAN INDUSTRI TAHUN 2015 S.D. 2035 (PERSEN)
NO
1
2
3
4
Indikator Pembangunan
Industri
Pertumbuhan sektor Industri
Non Migas
Share Industri non migas
terhadap PDB
Share ekspor produk industri
terhadap total ekspor
Satuan
2014
2015
2020
2025
2035
%
5,7
6,8
8,5
9,1
10,5
%
20,8
21,2
24,9
27,4
30,0
%
66,5
66,3
69,8
73,5
78,4
14,88
15,44
18,44
21,73
29,19
%
13,7
14,1
15,7
17,6
22,0
%
43,5
43,1
26,9
23,0
20,0
210
270
510
1.000
1.930
29,0
30,0
32,0
35,0
40,0
Jumlah tenaga kerja di sektor
Juta
industri
orang
(Persentase tenaga kerja di
sektor industri terhadap total
pekerja)
Rasio impor bahan baku sektor
5 industri terhadap PDB sektor
industri non migas
6 Nilai Investasi sektor industri
Rp
Trilyun
Persentase nilai tambah sektor
7 industri yang diciptakan di
luar Pulau Jawa
%
Tahapan Pembangunan Industri Nasional
Kriteria secara kuantitatif terdiri dari :
1. Memenuhi kebutuhan dalam negeri dan
substitusi impor, atau
memiliki potensi pasar yang tumbuh pesat di
dalam negeri;
2. Meningkatkan kuantitas dan kualitas penyerapan
tenaga kerja,
atau berpotensi dan/atau mampu menciptakan
lapangan kerja
produktif;
3. Memiliki daya saing internasional, atau memiliki
potensi untuk
tumbuh dan bersaing di pasar global;
4. Memberikan nilai tambah yang tumbuh progresif
di dalam
negeri, atau memiliki potensi untuk tumbuh
pesat dalam
kemandirian;
5. Memperkuat, memperdalam, dan menyehatkan
struktur
industri;
6. Memiliki keunggulan komparatif, penguasaan
PENETAPAN INDUSTRI PRIORITAS
No.
1
2
3
Kriteria
Indikator Kuantitatif
Memenuhi kebutuhan
dalam negeri dan
substitusi impor
Meningkatkan kuantitas
dan kualitas penyerapan
Pertumbuhan nilai impor
Pertumbuhan volume impor
Rasio impor terhadap total perdagangan
Pertumbuhan output
Proporsi bahan baku impor
Tenaga kerja per perusahaan
Peran dalam penyerapan tenaga kerja
tenaga kerja
Intensitas penggunaan tenaga kerja
Output per tenaga kerja
Nilai tambah per tenaga kerja
Balas jasa tenaga kerja
Pertumbuhan ekspor
Regional Competitive Advantage (RCA)
Acceleration ratio (AR)
Share ekspor terhadap total ekspor
dunia
Memiliki daya saing
internasional
No.
4
Kriteria
Memiliki nilai tambah
yang berkelanjutan di
Indikator Kuantitatif
dalam negeri
5
Memperkuat,
memperdalam dan
menyehatkan struktur
industri
6
Memiliki keunggulan
komparatif, penguasaan
bahan baku, dan teknologi
Pertumbuhan nilai tambah
Pertumbuhan pasar dunia
(pertumbuhan total impor dunia)
Persentase nilai tambah dari FDI
Tingkat penggunaan bahan baku
impor
Forward linkage
Backward linkage
Nilai tambah per output
Persentase skala industri besar
Concentration Ratio (CR4)
Proporsi bahan baku impor
Ratarata nilai tambah per perusahaan
Kriteria secara kualitatif:
Memperkokoh konektivitas ekonomi
nasional;
Menopang ketahanan pangan, kesehatan
dan energi;
Mendorong penyebaran dan pemerataan
industri.
VISI dan MISI PEMBANGUNAN INDUSTRI NASIONAL
Indust
ri
Panga
n
Industri
Farmasi,
Kosmetik
dan Alat
Kesehatan
Industri Andalan
Industri
Industri
Tekstil,
Alat
Kulit, Alas
Transport
Kaki
asi
dan Aneka
Industri Pendukung
Industri
Elektronika
dan
Telematika
(ICT)
Industri
Pembang
kit Energi
Industri Barang Modal, Komponen, Bahan Penolong dan Jasa Industri
Industri Hulu Agro
Industri Hulu
Industri Logam Dasar
dan Bahan Galian
Bukan Logam
Modal Dasar
Industri Kimia Dasar
Berbasis Migas dan
Batubara
Teknologi, Inovasi dan
Kreativitas
Sumber Daya Alam
Sumber Daya Manusia
Prasyarat
Infrastruktur
Kebijakan dan Regulasi
Bangun Industri
Nasional
Pembiayaan
Sasaran Pembangunan Industri Pangan
Prioritas
NO
1
2
URAIAN
Nilai Tambah Industri (Rp
Trilyun)
2015
2020
2035
194
337
2.123
Jumlah Tenaga Kerja (ribu orang) 3.071 3.765
a. Manajerial
a. Teknis
3
TAHUN
Nilai Investasi (Rp Trilyun)
512
2.559
30
636
6.420
1.123
3.129 5.297
57
218
Sasaran Pembangunan Industri Hulu Agro
Prioritas
NO
URAIAN
1
2
2015
2020
2035
Nilai Tambah Industri (Rp Trilyun)
184
341
2.595
Jumlah Tenaga Kerja (ribu orang)
1.938
2.337
3.794
185
226
379
1.753
2.111
3.415
24
47
182
a. Manajerial
a. Teknis
3
TAHUN
Nilai Investasi (Rp Trilyun)
JENIS DAN PRODUK INDUSTRI AGRO
Kelompok Jenis Industri
Jenis Produk
Industri Pangan
1) Industri pengolahan
ikan
2) Industri pengolahan
susu,
3) Industri pengolahan
minyak nabati,
4) Industri pengolahan
buah-buahan dan
sayuran,
5) Industri Minuman
6) Industri tepung
7) Industri gula berbasis
tebu
1. Manisan buah-buahan & sayuran,
Buah-buahan & sayuran dalam
kaleng, sari buah & sayuran
2. Minyak kasar (minyak makan)
dari nabati (non sawit) dan
hewani, VCO, kelapa parut
kering, tepung/cairan santan.
3. Ikan awet (beku, asap, kering),
ikan olahan (fillet, bakso,
surimi), aneka olahan ikan dan
hasil laut
4. Susu bubuk (formula, makanan
bayi), susu cair (pasteurisasi,
UHT dan kental, yogurt), keju,
ice cream, confectionary,
5. Minuman ringan, AMDK
6. Pati ubi kayu, Pati lainnya,
7. Gula pasir, Gula lainnya
JENIS DAN PRODUK INDUSTRI AGRO
Kelompok Jenis Industri
Industri Bahan Penyegar:
1)Industri Pengolahan
Kakao
2)Industri Pengolahan Kopi
Jenis Produk
Industri pakan
1. Ransum pakan ternak/ ikan
Industri Oleokimia dan
Kimurgi:
1)Industri pengolahan
minyak sawit
2)Industri pengolahan
minyak nabati lainnya
1. oleokimia,
2. biodiesel
Industri pengolahan hasil
hutan
dan perkebunan:
1) Industri pengolahan
kayu
2) Industri pengolahan
rotan
3) Industri furnitur
4) Industri pulp dan kertas
5) Industri pengolahan
karet dan barang dari
1. Kayu lapis, Kerajinan, ukir-ukiran
dari kayu
2. Kerajinan dari rotan
3. Furniture
4. Bubur kertas (pulp), Kertas budaya,
kertas berharga, kertas tissue,
kertas khusus, kertas bergelombang,
papan kertas, kertas lainnya
5. Ban luar dan ban dalam, Vulkanisir
ban, Barang-barang karet
engineering dan untuk keperluan
1. Bubuk Coklat, Makanan dari coklat,
Lemak coklat
2. Minuman kopi dalam kemasan, kopi
bubuk
TAHAPAN PENGEMBANGAN INDUSTRI PANGAN
TAHAPAN PENGEMBANGAN INDUSTRI HULU AGRO
PROGRAM PENGEMBANGAN INDUSTRI PANGAN
PROGRAM PENGEMBANGAN INDUSTRI HULU AGRO
KEBUTUHAN TEKNOLOGI
SASARAN PENYERAPAN TENAGA KERJA
KEBUTUHAN SUMBER DAYA INDUSTRI LAINNYA
PEMBINAAN IKM
PEMBANGUNAN INDUSTRI
NASIONAL
INDUSTRI PRIORITAS BERBASIS
AGRO
Jakarta, 4 September 2014
dan penggerak
perekonomian nasional;
2. mewujudkan kedalaman dan kekuatan
struktur Industri;
3. mewujudkan Industri yang mandiri, berdaya
saing, dan maju,
serta Industri Hijau;
4. mewujudkan kepastian berusaha, persaingan
yang sehat, serta
mencegah pemusatan atau penguasaan
Industri oleh satu
kelompok atau perseorangan yang
merugikan masyarakat;
5. membuka kesempatan berusaha dan
perluasan kesempatan
kerja;
6. mewujudkan pemerataan pembangunan
Industri ke seluruh
wilayah Indonesia guna memperkuat dan
memperkukuh
SASARAN PEMBANGUNAN INDUSTRI TAHUN 2015 S.D. 2035 (PERSEN)
NO
1
2
3
4
Indikator Pembangunan
Industri
Pertumbuhan sektor Industri
Non Migas
Share Industri non migas
terhadap PDB
Share ekspor produk industri
terhadap total ekspor
Satuan
2014
2015
2020
2025
2035
%
5,7
6,8
8,5
9,1
10,5
%
20,8
21,2
24,9
27,4
30,0
%
66,5
66,3
69,8
73,5
78,4
14,88
15,44
18,44
21,73
29,19
%
13,7
14,1
15,7
17,6
22,0
%
43,5
43,1
26,9
23,0
20,0
210
270
510
1.000
1.930
29,0
30,0
32,0
35,0
40,0
Jumlah tenaga kerja di sektor
Juta
industri
orang
(Persentase tenaga kerja di
sektor industri terhadap total
pekerja)
Rasio impor bahan baku sektor
5 industri terhadap PDB sektor
industri non migas
6 Nilai Investasi sektor industri
Rp
Trilyun
Persentase nilai tambah sektor
7 industri yang diciptakan di
luar Pulau Jawa
%
Tahapan Pembangunan Industri Nasional
Kriteria secara kuantitatif terdiri dari :
1. Memenuhi kebutuhan dalam negeri dan
substitusi impor, atau
memiliki potensi pasar yang tumbuh pesat di
dalam negeri;
2. Meningkatkan kuantitas dan kualitas penyerapan
tenaga kerja,
atau berpotensi dan/atau mampu menciptakan
lapangan kerja
produktif;
3. Memiliki daya saing internasional, atau memiliki
potensi untuk
tumbuh dan bersaing di pasar global;
4. Memberikan nilai tambah yang tumbuh progresif
di dalam
negeri, atau memiliki potensi untuk tumbuh
pesat dalam
kemandirian;
5. Memperkuat, memperdalam, dan menyehatkan
struktur
industri;
6. Memiliki keunggulan komparatif, penguasaan
PENETAPAN INDUSTRI PRIORITAS
No.
1
2
3
Kriteria
Indikator Kuantitatif
Memenuhi kebutuhan
dalam negeri dan
substitusi impor
Meningkatkan kuantitas
dan kualitas penyerapan
Pertumbuhan nilai impor
Pertumbuhan volume impor
Rasio impor terhadap total perdagangan
Pertumbuhan output
Proporsi bahan baku impor
Tenaga kerja per perusahaan
Peran dalam penyerapan tenaga kerja
tenaga kerja
Intensitas penggunaan tenaga kerja
Output per tenaga kerja
Nilai tambah per tenaga kerja
Balas jasa tenaga kerja
Pertumbuhan ekspor
Regional Competitive Advantage (RCA)
Acceleration ratio (AR)
Share ekspor terhadap total ekspor
dunia
Memiliki daya saing
internasional
No.
4
Kriteria
Memiliki nilai tambah
yang berkelanjutan di
Indikator Kuantitatif
dalam negeri
5
Memperkuat,
memperdalam dan
menyehatkan struktur
industri
6
Memiliki keunggulan
komparatif, penguasaan
bahan baku, dan teknologi
Pertumbuhan nilai tambah
Pertumbuhan pasar dunia
(pertumbuhan total impor dunia)
Persentase nilai tambah dari FDI
Tingkat penggunaan bahan baku
impor
Forward linkage
Backward linkage
Nilai tambah per output
Persentase skala industri besar
Concentration Ratio (CR4)
Proporsi bahan baku impor
Ratarata nilai tambah per perusahaan
Kriteria secara kualitatif:
Memperkokoh konektivitas ekonomi
nasional;
Menopang ketahanan pangan, kesehatan
dan energi;
Mendorong penyebaran dan pemerataan
industri.
VISI dan MISI PEMBANGUNAN INDUSTRI NASIONAL
Indust
ri
Panga
n
Industri
Farmasi,
Kosmetik
dan Alat
Kesehatan
Industri Andalan
Industri
Industri
Tekstil,
Alat
Kulit, Alas
Transport
Kaki
asi
dan Aneka
Industri Pendukung
Industri
Elektronika
dan
Telematika
(ICT)
Industri
Pembang
kit Energi
Industri Barang Modal, Komponen, Bahan Penolong dan Jasa Industri
Industri Hulu Agro
Industri Hulu
Industri Logam Dasar
dan Bahan Galian
Bukan Logam
Modal Dasar
Industri Kimia Dasar
Berbasis Migas dan
Batubara
Teknologi, Inovasi dan
Kreativitas
Sumber Daya Alam
Sumber Daya Manusia
Prasyarat
Infrastruktur
Kebijakan dan Regulasi
Bangun Industri
Nasional
Pembiayaan
Sasaran Pembangunan Industri Pangan
Prioritas
NO
1
2
URAIAN
Nilai Tambah Industri (Rp
Trilyun)
2015
2020
2035
194
337
2.123
Jumlah Tenaga Kerja (ribu orang) 3.071 3.765
a. Manajerial
a. Teknis
3
TAHUN
Nilai Investasi (Rp Trilyun)
512
2.559
30
636
6.420
1.123
3.129 5.297
57
218
Sasaran Pembangunan Industri Hulu Agro
Prioritas
NO
URAIAN
1
2
2015
2020
2035
Nilai Tambah Industri (Rp Trilyun)
184
341
2.595
Jumlah Tenaga Kerja (ribu orang)
1.938
2.337
3.794
185
226
379
1.753
2.111
3.415
24
47
182
a. Manajerial
a. Teknis
3
TAHUN
Nilai Investasi (Rp Trilyun)
JENIS DAN PRODUK INDUSTRI AGRO
Kelompok Jenis Industri
Jenis Produk
Industri Pangan
1) Industri pengolahan
ikan
2) Industri pengolahan
susu,
3) Industri pengolahan
minyak nabati,
4) Industri pengolahan
buah-buahan dan
sayuran,
5) Industri Minuman
6) Industri tepung
7) Industri gula berbasis
tebu
1. Manisan buah-buahan & sayuran,
Buah-buahan & sayuran dalam
kaleng, sari buah & sayuran
2. Minyak kasar (minyak makan)
dari nabati (non sawit) dan
hewani, VCO, kelapa parut
kering, tepung/cairan santan.
3. Ikan awet (beku, asap, kering),
ikan olahan (fillet, bakso,
surimi), aneka olahan ikan dan
hasil laut
4. Susu bubuk (formula, makanan
bayi), susu cair (pasteurisasi,
UHT dan kental, yogurt), keju,
ice cream, confectionary,
5. Minuman ringan, AMDK
6. Pati ubi kayu, Pati lainnya,
7. Gula pasir, Gula lainnya
JENIS DAN PRODUK INDUSTRI AGRO
Kelompok Jenis Industri
Industri Bahan Penyegar:
1)Industri Pengolahan
Kakao
2)Industri Pengolahan Kopi
Jenis Produk
Industri pakan
1. Ransum pakan ternak/ ikan
Industri Oleokimia dan
Kimurgi:
1)Industri pengolahan
minyak sawit
2)Industri pengolahan
minyak nabati lainnya
1. oleokimia,
2. biodiesel
Industri pengolahan hasil
hutan
dan perkebunan:
1) Industri pengolahan
kayu
2) Industri pengolahan
rotan
3) Industri furnitur
4) Industri pulp dan kertas
5) Industri pengolahan
karet dan barang dari
1. Kayu lapis, Kerajinan, ukir-ukiran
dari kayu
2. Kerajinan dari rotan
3. Furniture
4. Bubur kertas (pulp), Kertas budaya,
kertas berharga, kertas tissue,
kertas khusus, kertas bergelombang,
papan kertas, kertas lainnya
5. Ban luar dan ban dalam, Vulkanisir
ban, Barang-barang karet
engineering dan untuk keperluan
1. Bubuk Coklat, Makanan dari coklat,
Lemak coklat
2. Minuman kopi dalam kemasan, kopi
bubuk
TAHAPAN PENGEMBANGAN INDUSTRI PANGAN
TAHAPAN PENGEMBANGAN INDUSTRI HULU AGRO
PROGRAM PENGEMBANGAN INDUSTRI PANGAN
PROGRAM PENGEMBANGAN INDUSTRI HULU AGRO
KEBUTUHAN TEKNOLOGI
SASARAN PENYERAPAN TENAGA KERJA
KEBUTUHAN SUMBER DAYA INDUSTRI LAINNYA
PEMBINAAN IKM