benefit v10 n22c des 2006

Akreditasi No. 23a / DIKTI / KEP / 2004
ISSN 1410 - 4571

BENEFIT Jurnal Manajemen dan Bisnis, diterbitkan oleh Balai Penelitian dan
Pengembangan Ekonomi (BPPE) Universitas Muhammadiyah Surakarta sebagai
jurnal enam bulanan untuk menyajikan tulisan-tulisan tentang manajemen dan bisnis.
Tulisan dapat berbentuk 1) Kajian teoritis, 2) Paper yang didukung data sekunder, atau
3) Ringkasan hasil penelitian. Naskah untuk BENEFIT diketik dengan jarak dua spasi
sepanjang 15-25 halaman kuarto, dengan format seperti tercantum pada pedoman
penulisan naskah jurnal BENEFIT di halaman belakang. Naskah yang masuk akan
dievaluasi dan disunting untuk keseragaman format dan tatacara lainnya. Isi tulisan
sepenuhnya menjadi tanggung jawab masing-masing penulis.
Pemimpin Redaksi
Syamsuddin
Sekretaris Redaksi
Kussudyarsana
Dewan Redaksi
Sukmawati Sukamulja (Universitas Atma Jaya, Yogyakarta)
Bambang Setiadji (Universitas Muhammadiyah Surakarta)
Sayuti Hasibuan (Universitas Muhammadiyah Surakarta)
M. Wahyuddin (Universitas Muhammadiyah Surakarta)

Farid Wajdi (Universitas Muhammadiyah Surakarta)
Ahmad Mardalis (Universitas Muhammadiyah Surakarta)
Redaktur Pelaksana
Ihwan Susila
Anton Agus Setyawan
M. Nasir
Pelaksana Tata Usaha
Siti Qomariah
Alamat Redaksi
Subag Tata Usaha Fakultas Ekonomi Universitas Muhammadiyah Surakarta,
Jl. A. Yani Tromol Pos I, Pabelan, Surakarta, 57102, Telp. 0271-717417 ex. 229
E-mail: [email protected] atau [email protected]
Website: http://www.ums.ac.id

Akreditasi No. 23a / DIKTI / KEP / 2004
ISSN 1410 - 4571

Volume 10, No. 2, Desember 2006
DAFTAR ISI
‰ Pengaruh Skala Operasi dan Struktur Modal terhadap

Kinerja Operasi Bank Umum-BPR
Arif Julianto Sri Nugroho

117 - 129

‰ Analisis Good Corporate Governance di Sektor Manufaktur:
Pengaruh Penerapan Good Corporate Governance, Return on Asset,
dan Ukuran Perusahaan terhadap Nilai Pasar Perusahaan
130 - 141
Zulfikar

‰ Pengaruh Pemediasian Komitmen Organisasional dalam
Hubungan antara Kepuasan Kerja dan Intent to Leave:
Studi pada Rumah Sakit di Yogyakarta
142 - 154
Yuni Siswanti

‰ Consumerism dan Perlindungan Konsumen

155 - 163


Fatchurrohman

‰ Profitabilitas, Kapitalisasi, Liabilitas, dan Probabilitas Kebangkrutan Bank:
Studi pada Industri Perbankan Swasta di Indonesia
Imron Rosyadi

164 - 176

‰ Intellectual Capital Realization Process (ICRP), Sebuah Upaya Memetakan
dan Membentuk Persediaan Intellectual Capital bagi Perusahaan
Elvia Ivada & Andy Dwi Bayu Bawono

177 - 193

‰ Analisis Sikap dan Niat Membeli Kaum Muda di Surakarta
terhadap Pakaian Batik
Kussudyarsana

194 - 212


‰ Analisis Hubungan antara Atribut Konsumen dengan Atribut Produk
dalam Keputusan Pembelian Buku di Toko Buku Gramedia Surakarta
Chuzaimah & Sujadi

213 – 225

‰ Hubungan Kadar Overnight Money antara Bank Konvensional dengan
Bank Islam: Bukti Empirik di Malaysia
226 – 236
Zulkefly Abdul Karim, Norain Mod Asri, M.Farid Wajdi & Antoni

Pengaruh Skala Operasi …. (Arif Julianto Sri Nugroho) : 117 - 129

iii

PENGARUH SKALA OPERASI DAN STRUKTUR MODAL
TERHADAP KINERJA OPERASI BANK UMUM-BPR
Arif Julianto Sri Nugroho
Fakultas Ekonomi Universitas Widya Dharma Klaten

E-mail: [email protected]
Abstract

This study describes the effect of asset structures and capital structures on bank financial
performance. Recently, bank financial performance could be seen through bank’s financial report
published on mass media. The measurement criterias of bank performance are established by Bank
Indonesia based on five aspects of CAMEL ie capital adequacy ratio, assets quality, management,
earnings power and liquidity.
This research involves 15 Public Banks and 15 BPR’s at Klaten as samples. The sample periods
in this research is one year 2005. The result shows that the capital adequacy ratio, assets quality,
rentability or earnings power, liquidity are not influenced by assets structures and capital structures
Keywords: capital, financial performance, asset, rentability
PENDAHULUAN
Statement of Financial Accounting
Concept No. 1 menyatakan bahwa
pelaporan keuangan harus mampu
memberikan informasi tentang kinerja
perusahaan selama periode tertentu, yang
terutama bermanfaat bagi investor dan
kreditor untuk penilaian terhadap prospek

perusahaan tersebut di masa yang akan
datang. Kinerja (performance) menurut
kamus bisnis dan manajemen didefinisikan sebagai hasil nyata yang dicapai,
kadang-kadang
dipergunakan
untuk
menunjukkan dicapainya hasil positip
(Tunggal, 1995).
Di samping itu, penilaian kinerja
operasi suatu perusahaan juga sangat
diperlukan oleh stake holder yang lainnya,
misalnya oleh pemerintah, karyawan, dan
pihak-pihak lain yang mempunyai

kepentingan baik langsung maupun tidak
langsung terhadap eksistensi perusahaan
untuk penetapan kebijakan perpajakan,
pembuatan berbagai regulasi, dan pemberian fasilitas, yang akan berpengaruh
terhadap perekonomian secara makro.
Karyawan

berkepentingan
terhadap
kinerja operasi perusahaan untuk
menjamin kelangsungan kerja mereka, dan
menjamin kesejahteraannya. Para analis,
underwriter, dan konsultan di bidang
keuangan juga memerlukan kinerja operasi
suatu perusahaan untuk kepentingan
bisnisnya.
Meskipun pelaporan bank sudah
cukup transparan, namun masih banyak
pihak yang merasa tidak paham bagaimana
menilai kinerja operasi bank yang baik.

Pengaruh Skala Operasi …. (Arif Julianto Sri Nugroho) : 117 - 129

117

ANALISIS GOOD CORPORATE GOVERNANCE DI SEKTOR
MANUFAKTUR: PENGARUH PENERAPAN GOOD CORPORATE

GOVERNANCE, RETURN ON ASSET, DAN UKURAN
PERUSAHAAN TERHADAP NILAI PASAR PERUSAHAAN
Zulfikar
Fakultas Ekonomi Universitas Muhammadiyah Surakarta
E-mail: [email protected]
Abstract

This study aims to test empirically the impact of implementation good corporate governance on the
market value of firms. The Good Corporate Governance Perception Index (IICG) used in this study
developed by KNKCGI (2001). Moreover, this study also investigated whether investors also consider
other Good Corporate Governance variables.
This study examines twenty-eight companies that implemented Good Corporate Governance in
Jakarta Stocks Exchange during 2001 to 2002. Regression model analysis is used to identify the effect
implementation Good Corporate Governance on market value of firm. The result show that there are no
positively impact to implementation Good Corporate Governance with market value of firms.
Keyword: Good Corporate Governance, return on asset, market value of firm
PENDAHULUAN
Agenda penting yang harus segera
direalisasikan oleh pemerintah terkait
dengan penandatanganan nota kesepahaman dengan International Monetary Fund

(IMF) adalah melakukan perbaikan tata
kelola
perusahaan-perusahaan
di
Indonesia.
Perbaikan
tata
kelola
perusahaan tersebut dimaksudkan untuk
meningkatkan kepercayaan investor baik
domestik maupun asing. Standar tata
kelola yang baik (Good Corporate Governance)
secara internasional sudah banyak
diterapkan oleh perusahaan-perusahaan
berskala internasional. Komite Nasional
Kebijakan Corporate Governance (KNKCG)
berpendapat
bahwa
perusahaanperusahaan di Indonesia mempunyai
130


tanggungjawab untuk menerapkan standar
Good Corporate Governance yang telah
diterapkan di tingkat internasional (Warta
Ekonomi, 2002).
Kepentingan
pemegang
saham
(publik) sebagai pemilik perusahaan dan
kreditur sebagai penyandang dana ekstern
adalah merupakan salah satu alasan
diterapkannya Good Corporate Governance.
Sistem Good Corporate Governance yang
diterapkan diyakini akan memberikan
perlindungan yang efektif kepada
pemegang saham dan kreditor untuk
memperoleh kembali atas investasi yang
ditanamkan. Sehingga Corporate Governance
dapat diartikan sebagai seperangkat
peraturan yang mengatur hubungan antar..


BENEFIT, Vol. 10, No. 2, Desember 2006

PENGARUH PEMEDIASIAN KOMITMEN ORGANISASIONAL
DALAM HUBUNGAN ANTARA KEPUASAN KERJA
DAN INTENT TO LEAVE
Studi pada Rumah Sakit di Yogyakarta
Yuni Siswanti
Fakultas Ekonomi Universitas Pembangunan Nasional “Veteran”, Yogyakarta
E-mail: [email protected]
Abstract

The purpose of this research is to examine the influence of organizational commitment as mediating variable in relation between job satisfaction and intent to leave. The samples were nurses those
working at DKT, Panti Rapih, Bethesda, and PKU Muhammadiyah hospital’s in Jogjakarta. Of the
126 questionnaires were distributed to the nurses, 107 data that can employ on this study. The data
were collected use 4-item job satisfaction, 6-item for each three dimension organizational commitment, 3itemintnt to leave. The overall instruments those used in this study were perceptive instruments. Simple
regression analysis was used to examine the influence independent variable to dependent variable.
Regression analysis (Ballon and Kenny Model’s) was used to examine whether organizational
commitment become mediating variable in relation between job satisfaction and intent to leave.
Keyword: job satisfaction, affective, continuance, commitment, intent to leave
PENDAHULUAN
Penelitian tentang perilaku manusia
dengan obyek rumah sakit di negeri ini
ternyata menarik dilakukan. Fenomena
yang terjadi saat ini terlihat bahwa setiap
rumah sakit dituntut untuk meningkatkan
kualitas pelayanannya terhadap pasien,
karena semakin banyak muncul instansi
atas nama untuk kesehatan dan rata-rata
mereka berupaya memberi pelayanan
optimal kepada masyarakat pengguna
jasanya. Dalam rangka meningkatkan
pelayanan tersebut, manajemen rumah
sakit di Indonesia terpacu untuk
senantiasa
memperhatikan
kualitas
sumberdaya manusianya karena mereka

adalah elemen yang sangat penting bagi
kelangsungan hidup rumah sakit.
Di sisi lain, tuntutan dari manajemen
rumah sakit, seringkali menimbulkan
beragam masalah dalam diri karyawan.
Masalah-masalah yang sering dihadapi
mereka di antaranya: meningkatnya stres
kerja, karena dipacu harus selalu maksimal
melayani pasien. Bila stres kerja karyawan
tersebut tidak segera diatasi, maka
berdampak pada perilaku karyawan yang
tidak diinginkan pihak rumah sakit,
seperti: kepuasan kerja yang rendah yang
dapat berdampak pada komitmen
organisasional turun, bahkan yang

Pengaruh Pemediasian Komitmen Organisasional…(Yuni Siswanti) : 142 - 154

151

CONSUMERISM DAN PERLINDUNGAN KONSUMEN
Fatchurrohman
Fakultas Ekonomi Universitas Muhammadiyah Surakarta
E-mail: [email protected]
Abstract

Consumerism has become an important issue in consumer behavior. Consumerism known as a
social movement to strengthen the rights and powers of buyers in relation to sellers. There are three
institutions which have major role in consumerism, they are consumer organization, government and
company. Consumer organization gives information and advocacy to consumer. Government have a
responsible in the regulation and legislation of consumer rights. Finally, company have their own role to
enforce self regulation about consumerism.
Consumerism has developed into green consumerism. It means that consumer emphazises their
attention in the environment issue. Consumerism has a major implication to the marketing management
in a company. One of them is more attention in producing safe product by the company. Developed
country implements consumerism in day to day company strategies while developing countries consider
this as a new emerging issue.
Keyword: Consumerism, green consumerism, self regulation, consumer rights
PENDAHULUAN
Paradigma manajemen pemasaran
modern mengemukakan tujuan perusahaan adalah memberikan kepuasan kepada
konsumen. Perusahaan yang menyampaikan value kepada konsumen berarti
memberikan kepuasan konsumen. Untuk
melakukan hal ini perusahaan perlu
mengenali kebutuhan konsumen, caranya
dengan mengaktifkan marketing intellegence
(Kotler, 2000). Perusahaan kemudian
menerapkan sebuah konsep yang disebut
customer orientation. Customer orientation
adalah tanggung jawab dari seluruh
departemen dalam perusahaan bukan
hanya departemen pemasaran, dimana
setiap departemen fungsional berpartisipasi aktif dalam market intelligence,

diseminasi, dan dalam pengembangan
kebijakan marketing mix yang tepat
(Balakrishnan, 1996). Berdasarkan pengertian ini seharusnya kepentingan konsumen
diutamakan. Kepentingan ini bukan hanya
untuk meningkatkan profit perusahaan,
namun juga peningkatan kualitas hidup
konsumen.
Peningkatan kualitas hidup konsumen
bermakna luas, karena tidak hanya
kehidupan material saja, melainkan juga
kehidupan spiritual dan sosial. Namun,
kenyataan yang kita lihat dunia bisnis
mengeksploitasi
konsumen
secara
berlebihan. Kita bisa melihat contoh riil
dalam kehidupan kita sehari-hari.
Maraknya
produk-produk
dengan
berbagai daya tariknya. Stimuli melalui
iklan dan ...

Consumerism dan Perlindungan Konsumen (Fatchurrohman) : 155 - 163

155

PROFITABILITAS, KAPITALISASI, LIABILITAS, DAN
PROBABILITAS KEBANGKRUTAN BANK
Studi pada Industri Perbankan Swasta di Indonesia
Imron Rosyadi
Fakultas Ekonomi Universitas Muhammadiyah Surakarta
E-mail: [email protected]
Abstract

The purpose of this research was to examines and evidence empirically the effects of profitability
(NIITA and NIATTA), capitalization (TETA) and liability (CDTD) on the probability of
bank’s bankruptcy. The sample are taken from commercial banking listed in Jakarta stock exchange
(JSE) in the period of 2001 to 2002. The Logistic regressions model is used to estimate the probability
of company’s bankruptcy. The result of this study show that factors: profitability (NIITA and
NIATTA), capitalization (TETA) and liability (CDTD) have significant effect to the probability of
bank’s bankruptcy. Using analysis of logistic regression the research found that probability bank of
bankruptcy (dummy variable) is dependent variable and NIITA, NIATTA, TETA, and CDTD
at variable independent.
Keyword: probability bank of bankruptcy, profitability, capitalization, liability

PENDAHULUAN
Keputusan pemerintah untuk mengurangi
jumlah
bank-bank
yang
bermasalah terus berlanjut, pada tanggal
31 Desember 2002 sebanyak 52 bank yang
dibekukan operasi atau kegiatan usahanya
dan sebanyak 6 bank yang diambil oleh
Badan Penyehatan Perbankan Nasional
(BPPN). Biaya penyelesaian likuidasi dan
pembekuan operasi perbankan sebenarnya
dapat dihindari apabila proses pengawasan
dari bank sentral berjalan dengan baik.
Penciptaan sistem pendeteksian dini dari
bank sentral, digunakan untuk mengetahui
lebih awal adanya bank-bank yang
mengalami kesulitan keuangan dan
diupayakan tindakan pencegahannya.
Upaya pendeteksian ini bisa dilakukan
164

dengan memanfaatkan laporan keuangan
bank tersebut, sehingga dapat dikurangi
biaya pemantauan lapangan dan juga
dapat dihindarkan biaya penyelesaian
kebangkrutan ( Thompson, 1991).
Di Amerika Serikat, fenomena
kepailitan perusahaan telah menjadi obyek
penelitian yang intensif. Salah satu area
penelitian telah menghasilkan kajian atas
asosiasi informasi laporan keuangan
terhadap
kemungkinan
perusahaan
mampu mempertahankan bisnisnya atau
harus dinyatakan bermasalah karena gagal
secara ekonomi dan keuangan. Tradisi
penilaian ini diawali oleh Beaver (1996),
kemudian diteruskan antara lain oleh
Altman (1968), Altman et, al. (1977) dan
Gilbert et, al. (1990).
BENEFIT, Vol. 10, No. 2, Desember 2006

INTELLECTUAL CAPITAL REALIZATION PROCESS (ICRP),
SEBUAH UPAYA MEMETAKAN DAN MEMBENTUK PERSEDIAAN
INTELLECTUAL CAPITAL BAGI PERUSAHAAN
Elvia Ivada & Andy Dwi Bayu Bawono
Fakultas Ekonomi Universitas Muhammadiyah Surakarta
E-mail: [email protected]
Abstract

Although Intellectual Capital has become widely accepted as part of the most important assets for
an organization, it is still confusing even to recognize it, according to its characteristic that it is
commonly hidden. It is not visible just like traditional assets are, and largely absent from the financial
statement. Trough the Intellectual Capital Realization Process, organizations can map and create an
inventory of their IC, so they can use it as a competitive advantage that will bring wealth to the
organization. ICRP is consistent with Resource-Based View (RBV) of the firm that suggests an
organization analysis of its internal resources drives its strategic direction.
Keyword: Intellectual Capital Realization Process, Resource-Based View, Intellectual Capital
PENDAHULUAN
Abad industri telah berganti menjadi
abad informasi, perusahaan yang dapat
menguasai teknologi dan informasilah
yang akan menjadi pemenang dalam
persaingan global. Perusahaan yang
berbasis bisnis konvensional, dengan
sadar atau hanya sebagai pengikut trend
merubah organisasinya menjadi berbasis
pengetahuan. Penguasaan ilmu pengetahuan bagi sebuah perusahaan menjadi
sebuah keniscayaan. Hal ini dikarenakan
kondisi persaingan yang terus menerus
mengalami perubahan sehingga menuntut
perusahaan harus selalu inovatif dan
mengembangkan diferensiasi produknya.
Dengan demikian, investasi di bidang
teknologi atau ilmu pengetahuan menjadi
tidak terelakkan.

Fenomena ini telah ditangkap oleh
Ralph Stayer dan Thomas A. Stewart
(Stewart 2002:xv) yang menyatakan bahwa
sumber
terpenting
dan
kekayaan
terpenting perusahaan telah berganti, dari
sumber daya alam, aset berwujud, menjadi
Intellectual Capital yang sesuai dengan
namanya yaitu adalah aset intelektual atau
aset yang berhubungan dengan ilmu
pengetahuan. Dengan kata lain, ilmu
pengetahuan adalah aset terpenting bagi
perusahaan.
Secara tipikal, sumber daya disajikan
dalam neraca perusahaan sebagai aset fisik
atau finansial. Meskipun demikian, untuk
banyak perusahaan yang beroperasi dalam
bidang
industri
yang
berbasis
pengetahuan, mungkin aset terpenting
yang mereka miliki yang tidak pernah
muncul dalam ...

Intellectual Capital Realization …(Elvia Ivada & Andy Dwi Bayu) : 177 - 193

177

ANALISIS SIKAP DAN NIAT MEMBELI KAUM MUDA
DI SURAKARTA TERHADAP PAKAIAN BATIK
Kussudyarsana
Fakultas Ekonomi Universitas Muhammadiyah Surakarta
E-mail: [email protected]
Abstract

In recent time, Batik, as a traditional fashion not fully intention to the youth market. The Youth
market, are very potential market that profitable for Batik Fashion Industry. This research try to
answer the question about attitude and intention to buy of the young people toward batik. The author
predict negative attitude but positive normative belief effect intention to buy of young people toward
Batik.
This research uses non-random sampling method (convenience sampling) in order to collect data.
One hundred young people are used as respondent. Majority of those respondents are student in
university. Data were collected using self-administrative questionnaire. The result suggested model not
fully confirm to reason action theory, because normative belief did not effect toward intention to buy.
However, attitude had effect toward intention to buy. The study result could be taken into account any
policies that link the all of characteristic used the study.
Keyword: attitude, intention to buy, normative belief, batik fashion industry.
PENDAHULUAN
Industri batik di kota Solo, sudah
lama berkembang dan menjadi lokomotif
perekonomian di kota ini. Banyak
perusahaan kecil, menengah dan besar
menggantungkan
ekonominya
dari
industri ini. Produk batik telah
berkembang dengan berbagai motif dan
corak serta dengan berbagai kegunaan. Di
masyarakat Solo dan Jawa pada umumnya
pakaian batik bahkan menjadi pakaian
yang banyak digunakan untuk acara-acara
resmi kemasyarakatan seperti resepsi
pernikahan, kematian, acara keluarga dan
lain sebagainya. Batik telah menjadi
identitas budaya Surakarta.

194

Batik, secara umum telah diterima
masyarakat Solo. Namun demikian, bagi
kaum muda batik belum menjadi produk
yang populer. Dari sisi produksi, semakin
sedikit anak muda yang menguasai teknik
membatik karena lapangan kerja pada
industri batik tidak menjajikan tingkat
upah yang cukup tinggi. Banyak
perusahaan kesulitan memperoleh tenaga
kerja muda yang mampu dan mau terjun
dalam produksi batik (Solo Pos, 2004).
Penelitian yang dilakukan oleh UNIBA
(2004) memperlihatkan bahwa proses
regenerasi pada perusahaan Batik di Solo,
dan khususnya di Kampung Laweyan
mengalami hambatan. Dari sisi pemasaran,
pasar batik untuk....
BENEFIT, Vol. 10, No. 2, Desember 2006

ANALISIS HUBUNGAN ANTARA ATRIBUT KONSUMEN DENGAN
ATRIBUT PRODUK DALAM KEPUTUSAN PEMBELIAN BUKU DI
TOKO BUKU GRAMEDIA SURAKARTA
Chuzaimah & Sujadi
Fakultas Ekonomi Universitas Muhammadiyah Surakarta
E-mail: [email protected]
Abstract

This research aim to analyse relation among consumer attribute (gender, age, earnings and work)
with product attribute (promotion, quality of and price) and to know tightest related degree.
Formulation this research internal issue do there is relation among consumer attribute covering gender,
age, earnings, and work to product attribute covering promotion, quality of, price, and tidiness at
Bookstore Gramedia Surakarta. Hypothesizing in this research is anticipated there is related among
consumer attribute covering gender, age, work and earnings to product attribute covering promotion,
quality of, tidiness and price at Bookstore Gramedia Surakarta by significant
Result of research indicates that there are relation among gender with promotion, quality, price,
tidiness. There are relation among age with promotion, quality, price, tidiness, promotion, quality, price
and tidiness. There are relation among work with promotion, quality, price, and tidiness.
Calculation of Contiguity among C with Cmaks indicate that related degree sequence among
consumer characteristic (gender, age, earnings and work) with product characteristic (promotion, quality
of, tidiness and price) having tightest relation is earnings storey with quality, this matter is proved from
value contiguity of C with smallest C maks.
Keyword: relation, promotion, quality, price, tidiness
PENDAHULUAN
Pemahaman akan perilaku konsumen
sangat penting bagi perusahaan untuk
mengetahui perubahan yang terjadi pada
konsumen. Perilaku konsumen juga akan
menentukan proses pengambilan keputusan dalam pembelian untuk setiap
konsumen adalah sama, namun seluruh
proses tidak selalu dilaksanakan oleh
konsumen. Proses pengambilan keputusan merupakan sebuah pendekatan
penyelesaian masalah pada kegiatan

manusia untuk membeli suatu barang atau
jasa dalam memenuhi kebutuhannya.
Perusahaan yang memahami bagaimana
konsumen akan bereaksi terhadap
ciri-ciri produk yang berbeda yang
meliputi daya tarik iklan, harga, jenis
produk, selera konsumen, bentuk dan
kemasan. Hal itu akan mendorong
perusahaan untuk membuat produk
yang dapat memenuhi keinginan
konsumen,
sehingga
dapat
meningkatkan volume penjualan dan
meraih keuntungan yang lebih ....

Analisis Hubungan antara Atribut Konsumen …(Chuzaimah & Sujadi) : 213 - 225

213

HUBUNGAN KADAR OVERNIGHT MONEY ANTARA BANK
KONVENSIONAL DENGAN BANK ISLAM :
BUKTI EMPIRIK DI MALAYSIA
Zulkefly Abdul Karim & Norain Mod Asri
Fakulti Ekonomi dan Perniagaan Universiti Kebangsaan Malaysia
M. Farid Wajdi
Fakultas Ekonomi Universitas Muhammadiyah Surakarta
E-mail: [email protected]
Antoni
Fakultas Ekonomi Universitas Bung Hatta, Padang
Abstract

The objective of this study is to examine the relationship between overnight money of Islamic bank
and conventional bank based on daily data begins from 12th October 1998 until 10th June 2005.
This study is important to determine whether overnight money of conventional bank or overnight money
of Islamic bank, become the leader or follower in the interbank money market. The econometrics tests
such as unit root test, VAR model and Granger causality test have been applied. Result shows that
both variables are stationary at level form or I(0). This implies that we don’t need to further analysis
with cointegration test. In this case, we appllied the traditional model of VAR and Granger causality
test. Empirical findings indicates that the existence of bi-directional causality between overnight money of
Islamic bank and conventional bank.
Keyword: Overnight money, Islamic bank, unit root, Granger, autoregressive
PENDAHULUAN
Kestabilan kadar bunga merupakan
prasyarat pertumbuhan kegiatan ekonomi
dalam jangka panjang. Misalnya, menurut
McKinnon (1973) kadar bunga benar yang
positif
adalah
diperlukan
untuk
menggalakkan agen ekonomi membuat
pengumpulan baki uang benar, meningkatkan
pengantara
keuangan
dan
penyatuan pasar keuangan yang bisa
menyalurkan sumber ekonomi secara
tepat untuk menjana pertumbuhan
ekonomi. Situasi ini dapat dicapai jika
kadar bunga domestik dibiarkan bergerak
226

secara bebas dalam pasar tanpa campur
tangan kerajaan. Bagaimanapun, pengalaman negara Malaysia telah menunjukkan
liberalisasi kadar bunga sejak tahun 1978
telah menyebabkan persaingan yang hebat
di kalangan lembaga keuangan dalam
menawarkan kadar bunga yang kompetitif.
Hal ini menyebabkan kadar bunga
pinjaman dan simpanan mengalami
volatiliti yang kerap terjadi dan
menyulitkan proses membuat keputusan
pelaburan dan menyimpan. Keadaan
demikian menyebabkan Bank Negara ...

BENEFIT, Vol. 10, No. 2, Desember 2006

INDEKS
Volume 10, No. 1, Juni 2006
Analisis Pengaruh Work-Family Balance dan
Program Family Friendly terhadap
Kepuasan Kerja: Studi Kasus pada Rumah
Sakit Panti Wilasa Citarum, Semarang
Paloma Paramita & Waridin
1 - 10
Faktor-faktor yang Mempengaruhi
Underpricing pada Penawaran Umum
Perdana di Bursa Efek Jakarta
Suyatmin & Sujadi

11 - 32
Dayasaing Industri Kecil Sederhana (IKS)
Makanan Halal dalam Menghadapi AFTA

Pengaruh Kualitas Pelayanan dan
Kepuasan Pelanggan dalam Pembentukan
Intensi Pembelian Konsumen
Erma Setiawati & Sri Murwanti
76 - 88
Prospek Kepariwisataan dan Daya Tarik
Daerah Tujuan Wisata
Edy Purwo Saputro, Fereshti Nurdiana & Yuli
Tri Cahyono
89 - 100
Promosi Sebagai Salah Satu Upaya dalam
Pemasaran Pariwisata
Widoyono
101 - 108

33 - 46

Teknologi Informasi dan Reposisi Fungsi
Manajemen Sumber Daya Manusia
Anton Agus Setyawan & Rini Kuswati
109 - 116

Analisis Faktor-faktor yang Mempengaruhi Konsumen dalam Memilih Kafe di
Kota Surakarta

Volume 10, No.1, Juni 2006

Abd. Razak Dan, Faridah Shahadan, Mohd Ali
Mohd Noor

Eddy Priyono

47 - 62
Menggabungkan Competing Values
Framework dan Keterbukaan Informasi
Perusahaan untuk Menilai Keefektifan
Organisasional
Lukas Purwoto

63 - 75

Indeks

Pengaruh Skala Operasi dan Struktur
Modal terhadap Kinerja Operasi Bank
Umum-BPR
Arif Julianto Sri Nugroho
117 - 129
Analisis Good Corporate Governance di Sektor
Manufaktur: Pengaruh Penerapan Good
Corporate Governance, Return On Asset, dan
Ukuran Perusahaan terhadap Nilai Pasar
Perusahaan
Zulfikar
130 - 141
BENEFIT, Vol. 10, No. 2, Desember 2006

INDEKS
Pengaruh Pemediasian Komitmen
Organisasional dalam Hubungan antara
Kepuasan Kerja dan Intent to Leave:
Studi pada Rumah Sakit di Yogyakarta
Yuni Siswanti
142 - 154
Consumerism dan Perlindungan Konsumen
Fatchurrohman
155 - 163
Profitabilitas, Kapitalisasi, Liabilitas, dan
Probabilitas Kebangkrutan Bank: Studi
pada Industri Perbankan Swasta di
Indonesia
Imron Rosyadi
164 - 176

Analisis Sikap dan Niat Membeli Kaum
Muda di Surakarta terhadap Pakaian Batik
Kussudiyarsana
194 - 212
Analisis Hubungan antara Atribut
Konsumen dengan Atribut Produk dalam
Keputusan Pembelian Buku di Toko
Buku Gramedia Surakarta
Chuzaimah & Sujadi
213 - 225
Hubungan Kadar Overnight Money antara
Bank Konvensional dengan Bank Islam:
Bukti Empirik di Malaysia
Zulkefly Abdul Karim & Norain Mod Asri,
M.Farid Wajdi dan Antoni
226 - 236

Intellectual Capital Realization Process (ICRP),
Sebuah Upaya Memetakan dan
Membentuk Persediaan Intellectual
Capital bagi Perusahaan
Elvia Ivada & Andy Dwi Bayu Bawono
177 - 193

Pedoman Penulisan

BENEFIT, Vol. 10, No. 2, Desember 2006

PEDOMAN PENULISAN
1.

Naskah belum pernah dimuat dalam
media cetak lain, diketik pada kertas
kwarto berkualitas baik. Dibuat
sesingkat mungkin sesuai dengan
subyek dan metodologi penelitian
(bila naskah tersebut ringkasan
penelitian), biasanya 15-25 halaman
dengan spasi ganda, kecuali untuk
kutipan langsung diindent dengan satu
spasi.

2.

Marjin atas, bawah dan samping
harus dibuat paling tidak satu inci.

3.

Halaman sampul memuat judul
tulisan, nama penulis, gelar dan
jabatan serta institusinya, alamat email, ucapan terima kasih dan catatan
kaki yang menunjukkan kesediaan
penulis untuk memberikan data.

4.

Halaman, semua halaman termasuk
tabel, lampiran dan acuan/referensi
bacaan, harus diberi nomor urut.

5.

Angka dilafalkan dari satu sampai
dengan sepuluh dan seterusnya,
kecuali jika digunakan dalam tabel,
daftar atau digunakan dalam unit,
kuantitas matematis, statistik, keilmuan
atau teknis seperti jarak, bobot dan
ukuran.

6.

Semua naskah harus disertai dengan
disket/file yang berisi ketikan naskah
dengan menyebutkan jenis pengolah
kata dan versinya.

7.

Persentase dan Pecahan Desimal,
untuk penulisan yang bukan teknis
menggunakan kata persen dalam
teks, sedangkan untuk pemakaian
teknis menggunakan simbol %.

Pedoman Penulisan

8.

Nama penulis disertai asal lembaga/
institusinya, alamat lembaga tersebut
di bawahnya beserta alamat e-mail
penulis. Bila penulis lebih dari satu
ditulis ke bawah.

9.

Abstrak, ditulis sebelum isi tulisan.
Untuk artikel berbahasa Indonesia
abstraknya berbahasa Inggris dan
begitu pula sebaliknya. Abstrak tidak
boleh matematis, dan mencakup
ikhtisar pertanyaan penelitian, metode
dan pentingnya temuan dan saran
atau kontribusi penelitian.

10. Kata kunci, setelah abstrak mencantumkan kata kunci untuk kepentingan
pembuatan indeks.
11. Tabel dan gambar, untuk tabel dan
gambar (grafik) sebagai lampiran
dicantumkan pada halaman dan
terletak sesudah teks. Sedangkan
tabel atau gambar baik dalam naskah
maupun bukan harus diberi nomor
urut dan tabel.
• Tabel atau gambar juga disertai
judul lengkap mengenai isi tabel
atau gambar.
• Sumber acuan tabel atau gambar
dicantumkan di bawah tabel atau
gambar.
• Tabel dan grafik mudah dipahami
tanpa harus melihat teks penjelasan.
• Tabel dibuat dengan rapi sedangkan gambar harus dalam bentuk
siap cetak.

BENEFIT, Vol. 10, No. 2, Desember 2006

PEDOMAN PENULISAN
12. Daftar acuan, setiap naskah harus
mencantumkan daftar acuan yang
isinya hanya karya yang diacu, dengan
format:
• Gunakan inisial nama depan
pengarang.
• Tahun terbit harus ditempatkan
setelah nama pengarang.

Pedoman Penulisan

• Judul jurnal tidak boleh disingkat.
• Kalau lebih dari satu karya oleh

penulis yang sama urutkan secara
kronologis waktu terbitan. Dua
karya atau lebih dalam satu tahun
oleh penulis yang sama dibedakan
dengan huruf setelah tanggal.

BENEFIT, Vol. 10, No. 2, Desember 2006