PENYAKIT MENULAR SEKSUAL GONORE

This page was exported from - Karya Tulis Ilmiah
Export date: Sat Sep 2 23:11:24 2017 / +0000 GMT

PENYAKIT MENULAR SEKSUAL GONORE
BATASAN Gonore adalah salah satu penyakit menular seksual yang bersifat akut, disebabkan oleh Neisseria gonorrhoeae, suatu
kuman diplococcus, gram negatif, berbentuk biji kopi, letaknya intra atau ekstra seluler.PATOFISIOLOGI N. gonorrhoeae terbaik
hidup pada udara yang mengandung 2 ? 10% CO2, dengan suhu 35oC, dan pH optimum 7,2 ? 7,6.N. gonorrhoeae dapat beradaptasi
dengan keadaan mukosa yang basah, membelah diri dengan cepat, menghasilkan keradangan yang eksudatif, dan juga dapat masuk
keliaran darah.GEJALA KLINISGonore pada Pria :Penularan kontak dengan wanita yang menderita gonore (coitus suspektus).
Masa tunas penyakit ini sekitar 2 ? 10 hari, rata-rata 3 hari.Gejala yang didapatkan (Uretritis akut) :1. Keluhan (sakit) waktu
kencing.2. Oreifisium uretra yang oedema dan eritematus.3. Sekre uretra yang purelen.Uretritis akut pada pria ini dapat
menimbulkan komplikasi berupa :a. cowperitis :sakit pada perineumdisuribila pecah : keluar ke perineum, ke dalam ke uretra dan
rektumb. prostatitis :akut : Nyeri yang sangat pada perineum dan suprasimfiser.sakit sewaktu defekasi, febris.Kronis : gejala seperti
pada akut namun lebih ringan.c. epididimitis : febrissakit sehingga sukar berjalan, oedema pada epididimitis, kenyal dan rak kulit
skrotum menunjukkan tanda radang akut funikulus oedema dan rata.d. orkho-epididimitis tidak jelas.e. tysonitis, littritis : terjadi
abses pada uretra.f. seminal vesikulitis.g. sistitis : polakisuri, yang prominen terminal hematuri.Gonore pada wanita :Sebagian besar
wanita yang menderita gonore asimtomatik. Gonore pada wanita sering mengenai serviks, sehingga terjadi servisitis dengan gejala
keputihan. Bila terjadi uretritis memberikan disuri yang ringin.Mungkin juga disertai keradangan kandungan seni dengan gejala :
polakisuri, nyeri pada perut bagian bawah dan terminal hematuri.Komplikasi pada wanita dapat timbul berupa :a. bartolinitis :sangat
nyeri, akibatnya sukar berjalan pembengkakan labium mayus dengan tanda radang akut lainnya pada muaranya tampak nanah yang
puralen. Bila berlanjut terjadi abses yang bila pecah menimbulkan ulkus.b. terjadi PID :(keradangan pada endomitrium, salping,

ovarium, peritonium) dengan gejala : nyeri pada perut bagian bawah, nyeri pada waktu coitus, nyeri pada menstruasi namun
biasanya gejala ini ringan dan kurang diperhatikan.Genore yang ekstra genital :1. Oropharyngeal gonore : terdapat pada fellatio,
cunillingus gejalanya seperti faringitis biasanya.2. Proktitis gonore :pada laki-laki karena :a. homoseksualb. pecahnya prostatisc.
cowperitis yang pecah ke rektrumPada wanita karena komplikasi gonore perkontinuitatum.Gejala-gejala : nyeri pada perineum,
kadang-kadang keluar darah, nyeri waktu defakasi.3. Gonoblenore : timbul pada bayi yang dilahirkan oleh ibu yang menderita
gonore ditularkan secara langsung sewaktu proses persalinan. Juga pada orang-orang dengan perilaku yang jelek, sehingga ia
menularkan ke matanya sendiri dari gonore di genitalnya.LABORATORIUM1. Membuat sehingga dengan pengecatan Gram untuk
melihat adanya kuman Diplococcus Gram negatif, berbentuk biji kopi yang letaknya intra atau ekstra seluler.Bahan diambil dari :a.
Penderita pria :- pus yang keluar spontan dari uretra ataupun dengan pemijatan atau dengan pengambilan dengan alat dari uretra ;sedimen urin- sekret yang keluar dari masase prostatb. Penderita wanita :- Bahan diambil dari daerah muara uretra, muara kelenjar
Bartholin, serviks, rektum.c. Mata :- Sekret pada mata,Bahan dioleskan pada gelas benda, difiksir kemudian dicat Gram, dilihat
dengan mikroskop biasa dengan objektif 100 x. Hasil positif bila didapatkan kuman : Diplocuccus (berbentuk biji kopi) yang gram
negatif terletak di dalam maupun di luar sel darah putih.2. Percobaan dua gelas : untuk mengetahui apakah infeksi sudah sampai
pada uretra bagian posterior atau masih di bagian anterior saja. Caranya : kandung seni penderita harus dalam keadaan penuh,
karenanya dilakukan pada pagi hari dimana pada malamnya penderita dilarang kencing. Gelas 1 diisi urine sebanyak lebih kurang 80
cc, gelas 2 diisi sisanya. Bila didapatkan :a. isi gelas 1 keruh, gelas 2 jernih : berarti infeksi pada uretra bagian anterior.b. isi gelas 1
& 2 keruh artinya uretra posterior sudah terkena.3. Pembiakan : menggunakan media selektif yaitu
Thayer-Martin.DIAGNOSISGonore pada genitalia :1. adanya anamnesa coitus suspectus2. gejala klinik jelas3. pemeriksaan
laboratorium yang positifGonore ekstra genital :a. oropharungeal gonore :1. anamnesa fellatio, cunilingus2. gejala faringitis3. hasil
laboratorium yang positifb. proktitis gonore :1. pada laki-laki : homoseksual pecahnya abses porstat atau cowperitis. Hasil
laboratorium positif.2. pada wanita : gonore genitalis, hasil laboratorium positif.c. gonoblenore :1. adanya kunjungtivitis dengan

secret purulen.2. hasil laboratorium yang positif.PENGOBATANA. Gonore tanpa komplikasi : (pria, uretritis anterior akuta, pada
wanita servisitis.1. penisilin prokain i.m. 3 juta unit sekali dengan pribenicid 1 gram atau;2. ampisilin 3,5 gram + probenicid 1 gram
sekali.3. tiamfenikol 3,5 gram peronal dosis tunggal.B. Gonore dengan komplikasi : (pada keadaan berat harus rawat inap)1.
Penisilin prokain 3 juta unit i.,. + probenicid 1 gram 1,5 gram, dilanjutkan 1,5 juta unit hari berikutnya selama 7 hari.2. Ampisilin
3,5 gram dengan probenicid 1 gram dilanjutkan 4 x 500 mg setiap hari berikutnya selama 7 hari.3. Tiamfenikol 3,5 gram dilanjutkan
4 x 500 mg setiap hari selama 7 hari.C. Pada strain yang memproduksi penisilinase (NGPP) :1. Tiamfenikol 3,5 gram dosis tunggal
untuk yang non komplikasi, bila dengan komplikasi dilanjutkan 4 x 500 mg setiap hari selama 7 hari.2. Kanamisin 2 gram dosis
tunggal untuk non komplikata.D. Gonore pada anak-anak :1. Penisilin prokain dengan dosis 100.000 unit per kilogram berat badan,
dengan probenecid 25 gram/kg berat badan2. Ampisilin 50 mg/kg berat badan probenecid 25 mg/kg berat badan dosis tunggal3.
Penderita gonoblenore dirawat oleh Bagian Ilmu Penyakit Mata.Catatan :Kenamisin tidak boleh diberikan pada penderita dengan

Output as PDF file has been powered by [ Universal Post Manager ] plugin from www.ProfProjects.com

| Page 1/2 |

This page was exported from - Karya Tulis Ilmiah
Export date: Sat Sep 2 23:11:24 2017 / +0000 GMT

gangguan fungsi ginjal.DAFTAR PUSTAKA1. Felman YM, Philm. Sexually Transmitted Diseases, Churchil Livingstone, 1986.2.
Holmes KK, Mardh PA, Sparling PF, Wiesner PJ. Sexually Transmitted Diseases, Mc Graw Hill, First Edition, 1989, 131 ? 160.3.

King A, Nicol C, Veneral Diseases 3 rd ed. The English Language Book Society Baillere Tindal, 1980, 172 ? 250.4. Standarisasi
Diagnostik dan Penatalaksanaan Beberapa Penyakit Menular Seksual (PMS), FKUI, 1990, 137 ? 146.5. Thin N.R. Lecture Notes on
Sexually Transmitted Diseases Blackwell Scientific Publications, 1982, 102 ? 118.

Output as PDF file has been powered by [ Universal Post Manager ] plugin from www.ProfProjects.com

| Page 2/2 |