PENGERTIAN EKOSISTEM

This page was exported from - Karya Tulis Ilmiah
Export date: Sat Sep 2 21:25:39 2017 / +0000 GMT

PENGERTIAN EKOSISTEM
A.Pengertian Ekosistem adalah suatu sistem ekologi yang terbentuk oleh hubungan timbal balik antara makhluk hidup dengan
lingkungannya. Ekosistem bisa dikatakan juga suatu tatanan kesatuan secara utuh dan menyeluruh antara segenap unsur lingkungan
hidup yang saling mempengaruhi.B. Komponen Pembentuk Ekosistem * Komponen hidup (biotik)* Komponen tak hidup (abiotik)
Kedua komponen tersebut berada pada suatu tempat dan berinteraksi membentuk suatu kesatuan yang teratur. Misalnya, pada suatu
ekosistem akuarium, ekosistem ini terdiri dari ikan, tumbuhan air, plankton yang terapung di air sebagai komponen biotik,
sedangkan yang termasuk komponen abiotik adalah air, pasir, batu, mineral dan oksigen yang terlarut dalam air. Ekosistem
merupakan suatu interaksi yang kompleks dan memiliki penyusun yang beragam. Di bumi ada bermacam-macam ekosistem.1.
Susunan EkosistemDilihat dari susunan dan fungsinya, suatu ekosistem tersusun atas komponen sebagai berikut.a. Komponen
autotrof? (Auto = sendiri dan trophikos = menyediakan makan).Autotrof adalah organisme yang mampu menyediakan/mensintesis
makanan sendiri yang berupa bahan organik dari bahan anorganik dengan bantuan energi seperti matahari dan kimia. Komponen
autotrof berfungsi sebagai produsen, contohnya tumbuh-tumbuhan hijau.b. Komponen heterotrof? (Heteros = berbeda, trophikos =
makanan).Heterotrof merupakan organisme yang memanfaatkan bahan-bahan organik sebagai makanannya dan bahan tersebut
disediakan oleh organisme lain. Yang tergolong heterotrof adalah manusia, hewan, jamur, dan mikroba.c. Bahan tak hidup (abiotik)
Bahan tak hidup yaitu komponen fisik dan kimia yang terdiri dari tanah, air, udara, sinar matahari. Bahan tak hidup merupakan
medium atau substrat tempat berlangsungnya kehidupan, atau lingkungan tempat hidup.d. Pengurai (dekomposer)Pengurai adalah
organisme heterotrof yang menguraikan bahan organik yang berasal dari organisme mati (bahan organik kompleks). Organisme
pengurai menyerap sebagian hasil penguraian tersebut dan melepaskan bahan-bahan yang sederhana yang dapat digunakan kembali

oleh produsen. Termasuk pengurai ini adalah bakteri dan jamur.2. Macam-Macam EkosistemSecara garis besar ekosistem
dibedakan menjadi ekosistem darat dan ekosistem perairan. Ekosistem perairan dibedakan atas ekosistem air tawar dan ekosistem air
Laut.a. Ekosistem DaratEkosistem darat ialah ekosistem yang lingkungan fisiknya berupa daratan. Berdasarkan letak geografisnya
(garis lintangnya), ekosistem darat dibedakan menjadi beberapa bioma, yaitu sebagai berikut.1. Bioma GurunBeberapa Bioma gurun
terdapat di daerah tropika (sepanjang garis balik) yang berbatasan dengan padang rumput.? Ciri-ciri bioma gurun :a) Gersang b)
Curah hujan rendah (25 cm/tahun)c) Suhu siang hari tinggi (bisa mendapai 45°C) sehingga penguapan juga tinggid) Malam hari
suhu sangat rendah (bisa mencapai 0°C)e) Perbedaan suhu antara siang dan malam sangat besarf) Tumbuhan semusim yang
terdapat di gurun berukuran kecilg) Tumbuhan menahun berdaun seperti duri contohnya kaktus, h) Tumbuhan tak berdaun dan
memiliki akar panjang serta mempunyai jaringan untuk menyimpan air.i) Hewan yang hidup di gurun antara lain rodentia, ular,
kadal, katak, dan kalajengking.2. Bioma Padang RumputBioma ini terdapat di daerah yang terbentang dari daerah tropik ke
subtropik. ? Ciri-Ciri Bioma Padang Rumput :a) Curah hujan kurang lebih 25-30 cm per tahun dan hujan turun tidak teraturb)
Porositas (peresapan air) tinggic) Drainase (aliran air) cepatd) Tumbuhan yang ada terdiri atas tumbuhan terna (herbs) dan
rumput yang keduanya tergantung pada kelembapane) Hewannya antara lain: bison, zebra, singa, anjing liar, serigala, gajah,
jerapah, kangguru, serangga, tikus dan ular.3. SavannaSavana dari daerah tropika terdapat di wilayah dengan curah hujan 40 ? 60
inci per tahun, tetapi dengan musim kering yang berkepanjangan pada saat api menjadi bagian penting dari lingkungan. Savana yang
terluas di dunia terdapat di Afrika; namun di w:st="on"Australia juga terdapat savana yang luas. Berhubung dalam ekosistem savana
ini, rerumputan dan pohon-pohon yang hidup harus tahan terhadap musim kering dan api, maka jumlah jenis tumbuh-tumbuhan
yang hidup di savana ini tidak banyak, tidak seperti yang hidup di hutan hujan tropik, tidak seperti yang hidup hutan hujan tropik.
Rumput-rumput dari marga Panicum, Pennisetum, Andropogon dan Imperata mendominasi lingkungan ini, sedangkan pepohonan
yang hidup di w:st="on"class="GramE"sana sama sekali berada dengan jenis pohon yang hidup di hutan hujan tropik. Di Afrika

diantaranya terdapat pohon Acacia yang terbesar di savanna. Di Indonesia w:st="on"class="GramE"padang savanna ini dapat
ditemukan di Taman Nasional (TN) Baluran dan TN Alas Purwo di Banyuwangi, Jawa Timur. 4. Bioma Hutan BasahBioma Hutan
Basah terdapat di daerah tropika dan subtropik.? Ciri-ciri Bioma Hutan Basah :a) Curah hujan 200-225 cm per tahunb) Species
pepohonan relatif banyak, jenisnya berbeda antara satu dengan yang lainnya tergantung letak geografisnyac) Tinggi pohon utama
antara 20-40 m, cabang-cabang pohon tinggi dan berdaun lebat hingga membentuk tudung (kanopi)d) Dalam hutan basah terjadi
perubahan iklim mikro (iklim yang langsung terdapat di sekitar organisme)e) Daerah tudung cukup mendapat sinar mataharif)
Variasi suhu dan kelembapan tinggi/besarg) Suhu sepanjang hari sekitar 25°Ch) Dalam hutan basah tropika sering terdapat
tumbuhan khas, yaitu liana (rotan), kaktus, dan anggrek sebagai epifiti) Hewannya antara lain, kera, burung, badak, babi hutan,
harimau, dan burung hantu.5. Bioma Hutan GugurBioma hutan gugur terdapat di daerah beriklim sedang.? Ciri-Ciri Bioma Hutan
Gugur :a) Curah hujan merata sepanjang tahunb) Terdapat di daerah yang mengalami empat musim (dingin, semi, panas, dan
gugur)c) Jenis pohon sedikit (10 s/d 20) dan tidak terlalu rapatd) Hewannya antara lain rusa, beruang, rubah, bajing, burung

Output as PDF file has been powered by [ Universal Post Manager ] plugin from www.ProfProjects.com

| Page 1/6 |

This page was exported from - Karya Tulis Ilmiah
Export date: Sat Sep 2 21:25:39 2017 / +0000 GMT

pelatuk, dan rakoon (sebangsa luwak)6. Bioma TaigaBioma taiga terdapat di belahan bumi sebelah utara dan di pegunungan daerah

tropik.? Ciri-Ciri Bioma Taiga :a) Suhu di musim dingin rendahb) Biasanya taiga merupakan hutan yang tersusun atas satu spesies
seperti konifer, pinus, dap sejenisnyac) Semak dan tumbuhan basah sedikit sekalid) Hewannya antara lain moose, beruang hitam,
ajag, dan burung-burung yang bermigrasi ke selatan pada musim gugur.7. Bioma Tundra? Ciri-Ciri Bioma Tundra :a) Bioma
tundra terdapat di belahan bumi sebelah utara di dalam lingkaran kutub utara dan terdapat di puncak-puncak gunung tinggib)
Pertumbuhan tanaman di daerah ini hanya 60 haric) Contoh tumbuhan yang dominan adalah Sphagnum, liken, tumbuhan biji
semusim, tumbuhan kayu yang pendek, dan rumputd) Pada umumnya, tumbuhannya mampu beradaptasi dengan keadaan yang
dingin.e) Hewan yang hidup di daerah ini ada yang menetap dan ada yang datang pada musim panas, semuanya berdarah panasf)
Hewan yang menetap memiliki rambut atau bulu yang tebal, contohnya muscox, rusa kutub, beruang kutub, dan insekta terutama
nyamuk dan lalat hitam.b. Ekosistem Air Tawar? Ciri-ciri Ekosistem :a) Ekosistem air tawar antara lain variasi suhu tidak
menyolokb) Penetrasi cahaya kurang dan terpengaruh oleh iklim dan cuacac) Macam tumbuhan yang terbanyak adalah jenis
ganggang, sedangkan lainnya tumbuhan bijid) Hampir semua filum hewan terdapat dalam air taware) Organisme yang hidup di air
tawar pada umumnya telah beradaptasiAdaptasi organisme air tawar adalah sebagai berikut :Adaptasi tumbuhanTumbuhan yang
hidup di air tawar biasanya bersel satu dan dinding selnya kuat seperti beberapa alga biru dan alga hijau. Air masuk ke dalam sel
hingga maksimum dan akan berhenti sendiri. Tumbuhan tingkat tinggi, seperti teratai (Nymphaea gigantea), mempunyai akar
jangkar (akar sulur). Hewan dan tumbuhan rendah yang hidup di habitat air, tekanan osmosisnya sama dengan tekanan osmosis
lingkungan atau isotonis.Adaptasi hewanEkosistem air tawar dihuni oleh nekton. Nekton merupakan hewan yang bergerak aktif
dengan menggunakan otot yang kuat. Hewan tingkat tinggi yang hidup di ekosistem air tawar, misalnya ikan, dalam mengatasi
perbedaan tekanan osmosis melakukan osmoregulasi untuk memelihara keseimbangan air dalam tubuhnya melalui sistem ekskresi,
insang, dan pencernaan.Habitat air tawar merupakan perantara habitat laut dan habitat darat. Penggolongan organisme dalam air
dapat berdasarkan aliran energi dan kebiasaan hidup.1. Berdasarkan aliran energi, organisme dibagi menjadi autotrof (tumbuhan),

dan fagotrof (makrokonsumen), yaitu karnivora predator, parasit, dan saprotrof atau organisme yang hidup pada substrat sisa-sisa
organisme.2. Berdasarkan kebiasaan hidup, organisme dibedakan sebagai berikut.a. PlanktonTerdiri alas fitoplankton dan
zooplankton biasanya melayang-layang (bergerak pasif) mengikuti gerak aliran air.b. NektonHewan yang aktif berenang dalam air,
misalnya ikan.c. NeustonOrganisme yang mengapung atau berenang di permukaan air ataubertempat pada permukaan air, misalnya
serangga air.d. PerifitonMerupakan tumbuhan atau hewan yang melekat/bergantungpada tumbuhan atau benda lain, misalnya
keong.e. BentosHewan dan tumbuhan yang hidup di dasar atau hidup pada endapan. Bentos dapat sessil (melekat) atau bergerak
bebas,misalnya cacing dan remis. Ekosistem air tawar digolongkan menjadi air tenang dan air mengalir. Termasuk ekosistem air
tenang adalah danau dan rawa, termasuk ekosistem air mengalir adalah sungai.1) DanauDanau merupakan suatu badan air yang
menggenang dan luasnya mulai dari beberapa meter persegi hingga ratusan meter persegi.Di danau terdapat pembagian daerah
berdasarkan penetrasi cahaya matahari. Daerah yang dapat ditembus cahaya matahari sehingga terjadi fotosintesis disebut daerah
fotik. Daerah yang tidak tertembus cahaya matahari disebut daerah afotik. Di danau juga terdapat daerah perubahan temperatur yang
drastis atau termoklin. Termoklin memisahkan daerah yang hangat di atas dengan daerah dingin di dasar.Komunitas tumbuhan dan
hewan tersebar di danau sesuai dengan kedalaman dan jaraknya dari tepi. Berdasarkan hal tersebut danau dibagi menjadi 4 daerah
sebagai berikut.a) Daerah litoralDaerah ini merupakan daerah dangkal. Cahaya matahari menembus dengan optimal. Air yang
hangat berdekatan dengan tepi. Tumbuhannya merupakan tumbuhan air yang berakar dan daunnya ada yang mencuat ke atas
permukaan air.Komunitas organisme sangat beragam termasuk jenis-jenis ganggang yang melekat (khususnya diatom), berbagai
siput dan remis, serangga, krustacea, ikan, amfibi, reptilia air dan semi air seperti kura-kura dan ular, itik dan angsa, dan beberapa
mamalia yang sering mencari makan di danau.b. Daerah limnetikDaerah ini merupakan daerah air bebas yang jauh dari tepi dan
masih dapat ditembus sinar matahari. Daerah ini dihuni oleh berbagai fitoplankton, termasuk ganggang dan sianobakteri. Ganggang
berfotosintesis dan bereproduksi dengan kecepatan tinggi selama musim panas dan musim semi.Zooplankton yang sebagian besar

termasuk Rotifera dan udang-udangan kecil memangsa fitoplankton. Zooplankton dimakan oleh ikan-ikan kecil. Ikan kecil dimangsa
oleh ikan yang lebih besar, kemudian ikan besar dimangsa ular, kura-kura, dan burung pemakan ikan.c. Daerah profundalDaerah ini
merupakan daerah yang dalam, yaitu daerah afotik danau.Mikroba dan organisme lain menggunakan oksigen untuk respirasiseluler
setelah mendekomposisi detritus yang jatuh dari daerahlimnetik. Daerah ini dihuni oleh cacing dan mikroba.d. Daerah bentikDaerah
ini merupakan daerah dasar danau tempat terdapatnya bentos dan sisa-sisa organisme mati.Danau juga dapat dikelompokkan
berdasarkan produksi materi organik-nya, yaitu sebagai berikut :a. Danau OligotropikOligotropik merupakan sebutan untuk danau
yang dalam dankekurangan makanan, karena fitoplankton di daerah limnetik tidakproduktif. Ciricirinya, airnya jernih sekali, dihuni
oleh sedikit organisme,dan di dasar air banyak terdapat oksigen sepanjang tahun.b. Danau EutropikEutropik merupakan sebutan
untuk danau yang dangkal dan kaya akankandungan makanan, karena fitoplankton sangat produktif. Ciri-cirinyaadalah airnya keruh,

Output as PDF file has been powered by [ Universal Post Manager ] plugin from www.ProfProjects.com

| Page 2/6 |

This page was exported from - Karya Tulis Ilmiah
Export date: Sat Sep 2 21:25:39 2017 / +0000 GMT

terdapat bermacam-macam organisme, danoksigen terdapat di daerah profundal.Danau oligotrofik dapat berkembang menjadi danau
eutrofik akibat adanya materi-materi organik yang masuk dan endapan. Perubahan ini juga dapat dipercepat oleh aktivitas manusia,
misalnya dari sisa-sisa pupuk buatan pertanian dan timbunan sampah kota yang memperkaya danau dengan buangan sejumlah

nitrogen dan fosfor. Akibatnya terjadi peledakan populasi ganggang atau blooming, sehingga terjadi produksi detritus yang
berlebihan yang akhirnya menghabiskan suplai oksigen di danau tersebut.Pengkayaan danau seperti ini disebut "eutrofikasi".
Eutrofikasi membuat air tidak dapat digunakan lagi dan mengurangi nilai keindahan danau.2. SungaiSungai adalah suatu badan air
yang mengalir ke satu arah. Air sungai dingin dan jernih serta mengandung sedikit sedimen dan makanan. Aliran air dan gelombang
secara konstan memberikan oksigen pada air. Suhu air bervariasi sesuai dengan ketinggian dan garis lintang.Komunitas yang berada
di sungai berbeda dengan danau. Air sungai yang mengalir deras tidak mendukung keberadaan komunitas plankton untuk berdiam
diri, karena akan terbawa arus. Sebagai gantinya terjadi fotosintesis dari ganggang yang melekat dan tanaman berakar, sehingga
dapat mendukung rantai makanan.Komposisi komunitas hewan juga berbeda antara sungai, anak sungai, dan hilir. Di anak sungai
sering dijumpai Man air tawar. Di hilir sering dijumpai ikan kucing dan gurame. Beberapa sungai besar dihuni oleh berbagai
kura-kura dan ular. Khusus sungai di daerah tropis, dihuni oleh buaya dan lumba-lumba.Organisme sungai dapat bertahan tidak
terbawa arus karena mengalami adaptasi evolusioner. Misalnya bertubuh tipis dorsoventral dan dapat melekat pada batu.Beberapa
jenis serangga yang hidup di sisi-sisi hilir menghuni habitat kecil yang bebas dari pusaran air.c. Ekosistem air lautEkosistem air laut
dibedakan atas lautan, pantai, estuari, dan terumbu karang.1. Ekosistem LautHabitat laut (oseanik) ditandai oleh salinitas (kadar
garam) yang tinggi dengan ion CI- mencapai 55% terutama di daerah laut tropik, karena suhunya tinggi dan penguapan besar. Di
daerah tropik, suhu laut sekitar 25°C. Perbedaan suhu bagian atas dan bawah tinggi. Batas antara lapisan air yang panas di bagian
atas dengan air yang dingin di bagian bawah disebut daerah termoklin.Di daerah dingin, suhu air laut merata sehingga air dapat
bercampur, maka daerah permukaan laut tetap subur dan banyak plankton serta ikan. Gerakan air dari pantai ke tengah menyebabkan
air bagian atas turun ke bawah dan sebaliknya, sehingga memungkinkan terbentuknya rantai makanan yang berlangsung balk.
Habitat laut dapat dibedakan berdasarkan kedalamannya dan wilayah permukaannya secara horizontal.1. Menurut kedalamannya,
ekosistem air laut dibagi sebagai berikuta. Litoral merupakan daerah yang berbatasan dengan darat.b. Neretik merupakan daerah

yang masih dapat ditembus cahaya matahari sampai bagian dasar dalamnya ± 300 meter.c. Batial merupakan daerah yang dalamnya
berkisar antara 200-2500 md. Abisal merupakan daerah yang lebih jauh dan lebih dalam dari pantai (1.500-10.000 m)2. Menurut
wilayah permukaannya secara horizontal, berturut-turut daritepi laut semakin ke tengah, laut dibedakan sebagai berikuta. Epipelagik
merupakan daerah antara permukaan dengan kedalamanair sekitar 200 m.b. Mesopelagik merupakan daerah dibawah epipelagik
dengan kedalaman 200-1000 m. Hewannya misalnya ikan hiu.c. Batiopelagik merupakan daerah lereng benua dengan
kedalaman200-2.500 m. Hewan yang hidup di daerah ini misalnya gurita.d. Abisalpelagik merupakan daerah dengan kedalaman
mencapai4.000m; tidak terdapat tumbuhan tetapi hewan masih ada. Sinarmatahari tidak mampu menembus daerah ini.e. Hadal
pelagik merupakan bagian laut terdalam (dasar). Kedalamanlebih dari 6.000 m. Di bagian ini biasanya terdapat lele laut danikan
Taut yang dapat mengeluarkan cahaya. Sebagai produsen ditempat ini adalah bakteri yang bersimbiosis dengan karangtertentu.Di
laut, hewan dan tumbuhan tingkat rendah memiliki tekanan osmosis sel yang hampir sama dengan tekanan osmosis air laut. Hewan
tingkat tinggi beradaptasi dengan cara banyak minum air, pengeluaran urin sedikit, dan pengeluaran air dengan cara osmosis melalui
insang. Garam yang berlebihan diekskresikan melalui insang secara aktif.2. Ekosistem pantaiEkosistem pantai letaknya berbatasan
dengan ekosistem darat, laut, dan daerah pasang surut.Ekosistem pantai dipengaruhi oleh siklus harian pasang surut laut. Organisme
yang hidup di pantai memiliki adaptasi struktural sehingga dapat melekat erat di substrat keras.Daerah paling atas pantai hanya
terendam saat pasang naik tinggi. Daerah ini dihuni oleh beberapa jenis ganggang, moluska, dan remis yang menjadi konsumsi bagi
kepiting dan burung pantai.Daerah tengah pantai terendam saat pasang tinggi dan pasang rendah. Daerah ini dihuni oleh ganggang,
porifera, anemon laut, remis dan kerang, siput herbivora dan karnivora, kepiting, landak laut, bintang laut, dan ikan-ikan
kecil.Daerah pantai terdalam terendam saat air pasang maupun surut. Daerah ini dihuni oleh beragam invertebrata dan ikan serta
rumput laut.Komunitas tumbuhan berturut-turut dari daerah pasang surut ke arah darat dibedakan sebagai berikut.1. Formasi Pes
CapraeDinamakan demikian karena yang paling banyak tumbuh di gundukan pasir adalah tumbuhan Ipomoea pes caprae yang tahan

terhadap hempasan gelombang dan angin; tumbuhan ini menjalar dan berdaun tebal. Tumbuhan lainnya adalah Spinifex littorius
(rumput angin), Vigna, Euphorbia atoto, dan Canaualia martina. Lebih ke arah darat lagi ditumbuhi Crinum asiaticum (bakung),
Pandanus tectorius (pandan), dan Scaeuola Fruescens (babakoan).2. Formasi BaringtoniaDaerah ini didominasi tumbuhan
baringtonia, termasuk di dalamnya Wedelia, Thespesia, Terminalia, Guettarda, dan Erythrina.Bila tanah di daerah pasang surut
berlumpur, maka kawasan ini berupa hutan bakau yang memiliki akar napas. Akar napas merupakan adaptasi tumbuhan di daerah
berlumpur yang kurang oksigen. Selain berfungsi untuk mengambil oksigen, akar ini juga dapat digunakan sebagai penahan dari
pasang surut gelombang. Yang termasuk tumbuhan di hutan bakau antara lain Nypa, Acathus, Rhizophora, dan Cerbera.Jika tanah

Output as PDF file has been powered by [ Universal Post Manager ] plugin from www.ProfProjects.com

| Page 3/6 |

This page was exported from - Karya Tulis Ilmiah
Export date: Sat Sep 2 21:25:39 2017 / +0000 GMT

pasang surut tidak terlalu basah, pohon yang sering tumbuh adalah: Heriticra, Lumnitzera, Acgicras, dan Cylocarpus.3.
EstuariEstuari (muara) merupakan tempat bersatunya sungai dengan laut. Estuari sering dipagari oleh lempengan lumpur intertidal
yang luas atau rawa garam.Salinitas air berubah secara bertahap mulai dari daerah air tawar ke laut. Salinitas ini juga dipengaruhi
oleh siklus harian dengan pasang surut aimya. Nutrien dari sungai memperkaya estuari.Komunitas tumbuhan yang hidup di estuari
antara lain rumput rawa garam, ganggang, dan fitoplankton. Komunitas hewannya antara lain berbagai cacing, kerang, kepiting, dan

ikan. Bahkan ada beberapa invertebrata laut dan ikan laut yang menjadikan estuari sebagai tempat kawin atau bermigrasi untuk
menuju habitat air tawar. Estuari juga merupakan tempat mencari makan bagi vertebrata semi air, yaitu unggas air.4. Ekosistem
lamun (Seagrass ecosystem)Lamun (seagrass) adalah satu satunya kelompok tumbuh-tumbuhan berbunga yang hidup di lingkungan
laut. Tumbuh tumbuhan ini hidup di habitat perairan pantai yang dangkal. Seperti hal¬nya rumput di darat, mereka mempunyai
tunas berdaun yang tegak dan tangkai tangkai yang merayap yang efektif untuk berbiak. Berbeda dengan tumbuh tumbuhan laut
lainnya (alga dan rumput laut), lamun berbunga, berbuah dan meng¬hasilkan biji. Mereka juga mempunyai akar dan sistem internal
untuk mengangkut gas dan zat zat hara. Sebagai sumberdaya hayati, lamun banyak dimanfaatkan untuk berbagai keperluan.Secara
tradisional lamun telah dimanfaatkan untuk keranjang anyaman, dibakar untuk garam, soda atau penghangat, bahan isian kasur, atap,
bahan kemasan, pupuk, isolasi suara dan suhu. Pada jaman modern ini, lamun dimanfaatkan antara lain sebagai penyaring limbah,
stabilisator pantai, pupuk, makanan dan obat obatan.Padang lamun berlaku sebagai daerah asuhan, pelindung dan tempat makan
ikan, Avertebrata, dugong dan sebangsanya. Padang lamun juga berinteraksi dengan terumbu karang dan mangrove. Ekosistem
lamun ini terdapat di banyak perairan pantai di negara kita. Di Kepulauan Seribu, misalnya, terdapat ekosistem ini yang
berdampingan dengan mangrove dan terumbu karang. Ekosistem ini dikaitkan dengan kehadiran dugong karena tumbuh tumbuhan
lamun menjadi makanannya. 5. Terumbu KarangDi laut tropis, pada daerah neritik, terdapat suatu komunitas yang khusus yang
terdiri dari karang batu dan organisme-organisme lainnya. Komunitas ini disebut terumbu karang. Daerah komunitas ini masih dapat
ditembus cahaya matahari sehingga fotosintesis dapat berlangsung.Terumbu karang didominasi oleh karang (koral) yang merupakan
kelompok Cnidaria yang mensekresikan kalsium karbonat. Rangka dari kalsium karbonat ini bermacammacam bentuknya dan
menyusun substrat tempat hidup karang lain dan ganggang.Hewan-hewan yang hidup di karang memakan organisme mikroskopis
dan sisa organik lain. Berbagai invertebrata, mikro organisme, dan ikan, hidup di antara karang dan ganggang. Herbivora seperti
siput, landak laut, ikan, menjadi mangsa bagi gurita, bintang laut, dan ikan karnivora.Ekosistem air laut luasnya lebih dari 2/3

permukaan bumi ( + 70 % ), karena luasnya dan potensinya sangat besar, ekosistem laut menjadi perhatian orang banyak, khususnya
yang berkaitan dengan REVOLUSI BIRU.? Ciri-ciri:a) Memiliki kadar mineral yang tinggi, ion terbanyak ialah Cl`(55%), namun
kadar garam di laut bervariasi, ada yang tinggi (seperti di daerah tropika) dan ada yang rendah (di laut beriklim dingin).b) Ekosistem
air laut tidak dipengaruhi oleh iklim dan cuaca.3. Ekosistem KarstKarst berawal dari nama kawasan batu gamping di wilayah
Yugoslavia. Nama ini kemudian dipakai secara umum oleh masyarakat ilmiah untuk seluruh kawasan batu gamping yang terdapat di
dunia. Kawasan karst yang terdapat di Indonesia antara lain Karst Gunung Sewu, Karst Gombong Selatan, Karst Maros, Karst Tuban
dan beberapa tempat di daerah Kalimantan. Tipe karst di Indonesia merupakan karst tropik basah dan hal ini yang membedakan
dengan kawasan karst di tempat lain di dunia. Kawasan karst di Indonesia rata-rata mempunyai ciri-ciri yang hampir sama yaitu,
tanahnya yang kurang subur untuk pertanian, sensitif terhadap erosi, mudah longsor, bersifat rentan dengan pori-pori aerasi yang
rendah, gaya permeabilitas yang lamban dan didominasi oleh pori-pori mikro. Ekosistem karst mengalami keunikan tersendiri,
dengan keragaman aspek biotis yang tidak dijumpai di ekosistem lain. Habitat dalam gua merupakan suatu habitat yang gelap total,
tidak ada sinar matahari yang masuk sehingga tidak terdapat organisme heterotrofik. Peran organisme khas gua seperti kelelawar
yang setiap malam hari mencari makan ke luar gua dan pada siang hari kembali lagi, akan membawa energi dari luar gua untuk
kehidupan berbagai organisme gua (Arthropoda) terutama kotoran (guano) dan bangkai kelelawar tersebut. Disamping itu energi
dibawa oleh akar tumbuhan yang berada di atas gua yang menembus dinding atas gua. Sungai di dalam gua yang semula mengalir di
permukaan luar gua juga berperan terhadap transfer energi ke dalam lingkungan gua dengan memhawa bahan organik. Di dalam gua
sendiri mengalami jaring-jaring makanan yang rumit. Perubahan-perubahan lingkungan di luar gua sangat mempengaruhi kehidupan
di dalam gua. Dalam kondisi gua yang sangat ekstrem, tanpa adanya cahaya, kelembaban yang sangat tinggi dan suhu yang konstan
sepanjang tahun, mengakibatkan organisme penghuni gua beradaptasi terhadap lingkungannya. Bentuk adaptasi organisme gua
antara lain: 1) adaptasi morfologi hewan diperlihatkan dengan memucatnya warna kulit, adanya alat sensoris yang berkembang

sangat baik, mata mereduksi dll; 2) adaptasi fisiologis yang diperlihatkan adalah tidak adanya kemampuan untuk membedakan
antara siang dan malam hari sehingga hewan tidak peka terhadap sinar karena lingkungan hidupnya yang gelap sepanjang tahun; 3)
tumbuhan di lingkungan gua mempunyai sifat poikilohidri yaitu mempunyai ketahanan yang besar terhadap kekurangan air secara
berkala.4. Ekosistem Hutan Bakau/MangroveMangrove sebagai ekosistem didefinisikan sebagai mintakat (zona) antar-pasang-surut
(pasut) dan supra (atas)-pasut dari pantai berlumpur di teluk, danau (air payau) dan estuari, yang didominasi oleh halofit berkayu

Output as PDF file has been powered by [ Universal Post Manager ] plugin from www.ProfProjects.com

| Page 4/6 |

This page was exported from - Karya Tulis Ilmiah
Export date: Sat Sep 2 21:25:39 2017 / +0000 GMT

yang beradaptasi tinggi dan terkait dengan alur air yang terus mengalir (sungai), rawa dan kali-mati (backwater) bersama-sama
dengan populasi flora dan fauna di dalamnya. Di tempat yang tak ada muara sungai biasanya hutan mangrovenya agak tipis.
Sebaliknya, di tempat yang mempunyai muara sungai besar dan delta yang aliran airnya banyak mengandung lumpur dan pasir,
biasanya mangrovenya tumbuh meluas.Ekosistem ini mempunyai dua komponen lingkungan, yakni darat (terestrial) dan air
(akuatik). Lingkungan akuatik pun dibagi dua, laut dan air tawar. Ekosistem mangrove dikenal sangat produktif, penuh sumberdaya
tetapi peka terhadap gangguan. Ia juga dikenal sebagai pensubsidi energi, karena adanya arus pasut yang berperan menyebarkan zat
hara yang dihasilkan oleh ekosistem mangrove ke lingkungan sekitarnya. Dengan potensi yang sedemikian rupa dan potensi-potensi
lain yang dimilikinya, ekosistem mangrove telah menawarkan begitu banyak manfaat kepada manusia sehingga keberadaannya di
alam tidak sepi dari perusakan, bahkan pemusnahan oleh manusia.Ekosistem mangrove ditumbuhi sedikitnya oleh 89 jenis
tumbuh-tumbuhan. Dari jumlah ini terdapat empat jenis yang dinamakan ?strict mangrove?, yakni Avicennia, Excoecaria,
Sonneratia dan Rhizophora. Selain ditumbuhi berbagai jenis tumbuhan, ekosistem mangrove juga dihuni oleh berbagai jenis satwa.
Sebagai contoh, jenis burung seperti Ardea cinerea (cangak abu), Nomenius schopus (gajahan sedang), Egretta sp. (kuntul), dan
Larus sp. (camar). Satwa lainnya yang hidup di w:st="on"class="GramE"sana adalah Macaca fascicularis (kera ekor panjang),
Varanus salvator (biawak), juga terdapat satwa yang hidup di dasar hutan mangrove seperti kepiting graspid dan ikan gelodong
(Periohthalmus). Hutan bakau biasanya terdapat di daerah pesisir pantai atau rawa-rawa. Pohon bakau mempunyai akar tunggang
sebagai alat bernafas. Akar bakau sangat bermanfaat bagi microorganisme laut seperti zooplankton, vitoplankton, dan
microorganisme lain. Karena akar bakau digunakan sebagai habitat dan sumber makanan yang sangat dibutuhkan bagi
microorganisme tersebut.Selain itu pohon bakau juga berfungsi untuk menahan aerasi air laut.Pembagian daerah ekosistem air laut
:1. Daerah Litoral / Daerah Pasang SurutDaerah litoral adalah daerah yang langsung berbatasan dengan darat. Radiasi matahari,
variasi temperatur dan salinitas mempunyai pengaruh yang lebih berarti untuk daerah ini dibandingkan dengan daerah laut lainnya.
Biota yang hidup di daerah ini antara lain: ganggang yang hidup sebagai bentos, teripang, binatang laut, udang, kepiting, cacing
laut.2. Daerah NeritikDaerah neritik merupakan daerah laut dangkal, daerah ini masih dapat ditembus cahaya sampai ke dasar,
kedalaman daerah ini dapat mencapai 200 m. Biota yang hidup di daerah ini adalah plankton, nekton, neston dan bentos.3. Daerah
Batial atau Daerah Remang-remangKedalamannya antara 200 - 2000 m, sudah tidak ada produsen. Hewannya berupa nekton.4.
Daerah AbisalDaerah abisal adalah daerah laut yang kedalamannya lebih dari 2000 m. Daerah ini gelap sepanjang masa, tidak
terdapat produsen.Berdasarkan intensitas cahayanya, ekosistem laut dibedakan menjadi 3 bagian:a) Daerah fotik: daerah laut yang
masIh dapat ditembus cahaya matahari, kedalaman maksimum 200 m.b) Daerah twilight: daerah remang-remang, tidak efektif untuk
kegiatan fotosintesis, kedalaman antara 200 - 2000 m.c) Daerah afotik: daerah yang tidak tembus cahaya matahari. Jadi gelap
sepanjang masa.Komunitas di Dalam Ekosistem Air LautMenurut fungsinya, komponen biotik ekosistem laut dapat dibedakan
menjadi 4, yaitu:a) ProdusenTerdiri atas fitoplankton dan ganggang laut lainnya.b) KonsumenTerdiri atas berbagai jenis hewan.
Hampir semua filum hewan ditemukan di dalam ekosistem laut.c) ZooplaoktonTerdiri atas bakteri dan hewan-hewan pemakan
bangkai atau sampah.Pada ekosistem laut dalam, yaitu pada daerah batial dan abisal merupakan daerah gelap sepanjang masa.Di
daerah tersebut tidak berlangsung kegiatan fotosintesis, berarti tidak ada produsen, sehingga yang ditemukan hanya konsumen dan
dekompos saja. Ekosistem laut dalam merupakan suatu ekosistem yang tidak lengkap.Adaptasi biota laut terhadap lingkungan yang
berkadar garam tinggiPada hewan dan tumbuhan tingkat rendah tekanan osmosisnya kurang lebih sama dengan tekanan osmosis air
laut sehingga tidak terlalu mengalami kesulitan untuk beradaptasi. Tetapi bagaimanakah dengan hewan tingat tinggi, seperti ikan
yang mempunyai tekanan osmosis jauh lebih rendah daripada tekanan osmosis air laut. Cara ikan beradaptasi dengan kondisi seperti
itu adalah:- Banyak minum- Air masuk ke jaringan secara osmosis melalui usus- Sedikit mengeluarkan urine- Pengeluaran air terjadi
secara osmosis- Garam-garam dikeluarkan secara aktif melalui insan.C. KebergantunganSaling kebergantungan tidak hanya terjadi
antar komponen biotik. Saling kebergantungan juga terjadi antara komponen biotik dan abiotiknya.1.Saling Kebergantungan Antar
Komponen Biotik.a. Rantai MakananPerpindahan materi dan energi melalui proses makan dan dimakan dengan urutan tertentu
disebut rantai makanan.Suatu organisme hidup akan selalu membutuhkan organisme lain dan lingkungan hidupnya. Hubungan yang
terjadi antara individu dengan lingkungannya sangat kompleks, bersifat saling mempengaruhi atau timbal balik. Hubungan timbal
balik antara unsur-unsur hayati dengan nonhayati membentuk sistem ekologi yang disebut ekosistem. Di dalam ekosistem terjadi
rantai makanan, aliran energi, dan siklus biogeokimia. Rantai makanan adalah pengalihan energi dari sumbernya dalam tumbuhan
melalui sederetan organisme yang makan dan yang dimakan.Para ilmuwan ekologi mengenal tiga macam rantai pokok, yaitu rantai
pemangsa, rantai parasit, dan rantai saprofit. 1.RantaiPemangsaRantai pemangsa landasan utamanya adalah tumbuhan hijau sebagai
produsen. Rantai pemangsa dimulai dari hewan yang bersifat herbivora sebagai konsumen I, dilanjutkan dengan hewan karnivora
yang memangsa herbivora sebagai konsumen ke-2 dan berakhir pada hewan pemangsa karnivora maupun herbivora sebagai
konsumen ke-3.2.RantaiParasitRantai parasit dimulai dari organisme besar hingga organisme yang hidup sebagai parasit. Contoh

Output as PDF file has been powered by [ Universal Post Manager ] plugin from www.ProfProjects.com

| Page 5/6 |

This page was exported from - Karya Tulis Ilmiah
Export date: Sat Sep 2 21:25:39 2017 / +0000 GMT

organisme parasit antara lain cacing, bakteri, dan benalu.3.RantaiSaprofitRantai saprofit dimulai dari organisme mati ke jasad
pengurai. Misalnya jamur dan bakteri. Rantai-rantai di atas tidak berdiri sendiri tapi saling berkaitan satu dengan lainnya sehingga
membentuk faring-faring makanan.4.RantaiMakanandanTingkatTrofikSalah satu cara suatu komunitas berinteraksi adalah dengan
peristiwa makan dan dimakan, sehingga terjadi pemindahan energi, elemen kimia, dan komponen lain dari satu bentuk ke bentuk
lain di sepanjang rantai makanan. Organisme dalam kelompok ekologis yang terlibat dalam rantai makanan digolongkan dalam
tingkat-tingkat trofik. Tingkat trofik tersusun dari seluruh organisme pada rantai makanan yang bernomor sama dalam tingkat
memakan. Sumber asal energi adalah matahari. Tumbuhan yang menghasilkan gula lewat proses fotosintesis hanya memakai energi
matahari dan C02 dari udara. Oleh karena itu, tumbuhan tersebut digolongkan dalam tingkat trofik pertama. Hewan herbivora atau
organisme yang memakan tumbuhan termasuk anggota tingkat trofik kedua. Karnivora yang secara langsung memakan herbivora
termasuk tingkat trofik ketiga, sedangkan karnivora yang memakan karnivora di tingkat trofik tiga termasuk dalam anggota iingkat
trofik keempat.Tiap tingkat dari rantai makanan disebut tingkat trofi atau taraf trofi. Karena organisme pertama yang mampu
menghasilkan zat makanan adalah tumbuhan maka tingkat trofi pertama selalu diduduki tumbuhan hijau atau produsen. Tingkat
selanjutnya adalah tingkat trofi kedua, terdiri atas hewan pemakan tumbuhan yang biasa disebut konsumen primer. Hewan pemakan
konsumen primer merupakan tingkat trofi ketiga, terdiri atas hewan-hewan karnivora.b. Jaring-Jaring MakananPada hakikatnya,
setiap makhluk hidup di dalam suatu ekosistem merupakan sumber materi dan energi bagi makhluk hidup lainnya. Suatu
kenyataannya bahwa setiap jenis makhluk hidup tidak hanya memakan satu jenis makhluk hidup lainnya.Akibat dari semua itu maka
di dalam suatu ekosistem, rantai-rantai makanan itu akan saling berhubungan satu sama lain sedemikian rupa sehingga membentuk
seperi jaring-jaring. Itulah sebabnya disebut jaring-jaring makanan.2.Saling Kebergantungan Antara Komponen Biotik dan
AbiotikSaling kebergantungan di antara komponen yang ada dalam ekosistem, baik antara komponen biotik dan abiotik contohnya
dapat dilihat pada siklus karbon. Siklus karbon tidak akan berjalan dengan baik apabila tidak ada tumbuhan, hewan, pengurai, air
dan tanah.D. Pelestarian EkosistemKeanekaragaman makhluk hidup perlu dijaga supaya ekosistem menjadi stabil. Semakin
beranekaragam makhluk hidup dalam suatu ekosistem, semakin stabil ekosistem tersebut. Flora dan fauna alami yang terdapat di
hutan perlu dilestarikan karena merupakan sumber plasma nutfah (plasma benih). Sumber plasma nutfah dapat dimanfaatkan untuk
mencari bibit unggul bagi kepentingan kesejahteraan manusia. Upaya perlindungan keanekaragaman hayati dapat dilakukan dengan
mendirikan cagar alam, taman nasional, hutan wisata, taman laut, hutan lindug dan kebun raya. Untuk mencegah kepunahan
makhluk hidup, kadang diperlukan pemeliharaan untuk mengembangbiakannya, yang disebut dengan penangkaran. Pemeliharaan
dapat dilakukan secara in situ dan ex situ. Pemeliharaan in situ adalah pemeliharaan yang dilakukan di habitat aslinya. Pemeliharaan
ex situ adalah pemeliharaan yang dilakukan di luar habitat aslinya, misalnya di kebun binatang.E. Pola-Pola InteraksiSimbiosis
adalah bentuk interaksi yang sangat erat dan khusus antara dua makhluk hidup yang berlainan jenis. Makhluk hidup yang melakukan
simbiosis disebut simbion.Simbiosis dapat dibedakan menjadi beberapa macam, diantaranya :a) Simbiosis MutualismeYaitu
interaksi antara dua individu ataupun populasi yang saling menguntungkan. Misalnya, simbiosis antara jenis jamur tertentu dan jenis
alga tertentu membentuk likenes, antara bunga dengan kupu-kupu.b) Simbiosis ParasitismeYaitu interaksi dua individu/populasi di
mana salah satu individu untung, sedang simbion pasangannya rugi. Contohnya, benalu yang tumbuh pada ranting pohon mangga,
cacing perut dan cacing tambang yang hidup di dalam usus manusia.c)Simbiosis KomensalismeYaitu interaksi antara
individu/populasi yang satu untung sedangkan individu/populasi lainnya tidak untung dan juga tidak rugi. Contohnya, interaksi
antara ikan remora kecil yang menempel pada ikan hiu.

Output as PDF file has been powered by [ Universal Post Manager ] plugin from www.ProfProjects.com

| Page 6/6 |