10 Kunci Manajemen Start Up mpdf

SYNCORE - always deliver value
10 Kunci Manajemen Start Up
posted by admin on February 6, 2012
Dalam 5 tahun terakhir, industri dalam negeri di Indonesia dan juga dunia, diwarnai dengan
banyaknya muncul start up (perusahaan baru) dengan berbagai inovasi dalam produk maupun
model layanan. Sayangnya dari sekian banyak start up yang muncul tersebut, hanya sedikit yang
berhasil bertahan 5 tahun kemudian. Patut disayangkan, karena kegagalan start up dalam
bertahan bukan karena produk atau model layanan jelek, tetapi lebih karena masalah
manajement. SYNCORE Consulting lewat riset dan pengalaman di lapangan merumuskan 10
kunci manajemen start up supaya bisa terus bertahan dan berkembang:
1. Mencari Pendanaan
Masalah pendanaan baik di awal maupun di saat pengembangan, seringkali menjadi masalah
klasik bagi start up. Sebenarnya ada beberapa model pendanaan yang bisa dipilih dan
dikombinasikan oleh start up, yaitu dari investor, joint venture, bank, modal sendiri, customer,
supplier dll. Ketika pilihan pendanaan yang sedemikian banyak telah tersedia, mengapa masalah
mencari pendanaan selalu jadi masalah yang sulit dipecahkan oleh start up? Ada dua alasan
utama yang kita temukan di lapangan, yaitu kredibilitas yang rendah dan gagal membuat
proposal yang meyakinkan. Masalah pertama bisa diatasi dengan mengandeng mitra yang telah
dipercaya oleh pihak pemberi dana, memberikan jaminan, menunjukkan track record yang
meyakinkan, mencari rekomendasi dll. Masalah kedua bisa diatasi dengan membuat proposal
kredit atau business plan memakai format yang standar dan diisi dengan ulasan yang meyakinkan.

Apabila anda masih awam dengan penyusunan proposal kredit atau business plan tidak ada
salahnya mencari teman atau pihak yang bisa memberikan konsultasi kepada anda.
2. Model bisnis
Setelah mendapatkan pendanaan awal, langkah selanjutnya adalah membelanjakan dana tersebut
dengan bijaksana. Business Plan selayaknya benar-benar dijadikan acuan dalam membelanjakan
dana yang sudah didapat. Selanjutnya adalah merumuskan model bisnis dari usaha kita. Model
bisnis adalah bagaimana cara perusahaan menghasilkan profit. Produk atau layanan yang baik,
disukai oleh banyak orang, belum tentu menghasilkan uang bagi anda. Contohnya adalah
YouTube sebuah aplikasi internet yang sangat populer, tetapi sampai sekarang masih bingung
bagaimana mengubah popularitas tersebut menjadi mesin penghasil uang. Model bisnis inipun
harus direview dari waktu ke waktu, supaya tetap kompetitif dan tidak ketinggalan jaman.
3.Strategi
Strategi adalah masalah pilihan. Ketika kita memiliki strategi kita akan mudah mengatakan "ini
tidak kita lakukan, karena tidak sesuai dengan strategi kita". Strategi beda dengan taktik. Taktik
bersifat jangka pendek, mudah berubah, dan mudah ditiru. Strategi sebaliknya. Strategi harus
disesuaikan dengan model bisnis.
4.Business Plan
Strategi merupakan arahan atau rumusan global dan jangka panjang, sehingga perlu diturunkan
ke dalam sebuah dokumen yang gampang dimengerti oleh orang-orang di lapangan. Business
Plan adalah untuk tujuan tersebut. Menyusun business plan memang merepotkan, karena kita


harus membayangkan, mengolah dan mendiskusikan hal-hal yang belum terjadi. Namun apabila
business plan disusun dengan benar, banyak hal di lapangan, bisa diselesaikan dan diputuskan
daengan cepat. Business plan juga memberikan kesempatan bagi manajemen untuk memberikan
gambaran menyeluruh tentang bisnis yang akan dijalankan.
5.Recruitment & Training
Pilih orang yang terbaik di bidangnya, bentuk tim yang solid, dan beri apa yang mereka butuhkan,
maka perusahaan akan berjalan dengan sendirinya. Proses recruitment yang terbuka, terukur dan
adil akan memberikan kesempatan yang lebih besar bagi perusahaan untuk mendapatkan
orang-orang terbaik. Tetapi jangan lupa, bahwa bibit yang baik apabila tidak pernah disiram dan
dipupuk maka tidak akan pernah menjadi tanaman yang subur dan menghasilkan. Demikian pula
dengan SDM, evaluasi rutin, pelatihan, dan training harus dilakukan terus menerus.
6. SOP
"Tulis semua yang anda kerjakan, evaluasi, dan jadikan kebiasaan/pola". Lembagakana apa yang
telah berjalan dengan baik, dan ubahlah sesuatu yang masih jelek. Dengan melembagakan atau
menuliskan apa saja yang kita kerjakan, maka kita memiliki standar apa yang seharusnya kita
kerjakan. Perusahaan terdiri dari berbagai orang dari berbagai kalangan, maka diperlukan satu
pijakan yang sama dalam menjalankan aktivitas perusahaan. Start Up biassanya adalah
perusahaan yang sangat dinamis dan inovatif. Menjadi tantangan tersendiri untuk membuat SOP
bagi perusahaan seperti hal tersebut. Perusahaan UKM tidak tertarik, karena SOP tidak memiliki

dampak langsung/instan.
7.Kontrol
SOP tidak akan berguna apabila tidak ada kontrol yang ketat dalam hal pelaksanaanya, sehingga
seringkali yang jelek bukannya SOP nya tetapi dalam taraf implementasinya. Implementasi yang
berhasil membutuhkan kontro yang kuat.
8.Layanan customer
Customer adalah raja. Ungkapan tersebut sangat benar, karena saya beberapa kali melihat
perusahaan yang mati karena perusahaan tidak memiliki standar yang tepat dalam hal layanan
customer. Standar layanan customer bermanfaat untuk mendapatkan klien di luar kota.
9.Riset & Mengamati Tren
Dunia terus berubah. Tren dan perubahan terus terjadi. Siapa yang jeli memandang tren maka
dia yang akan jadi pemenangnya.
10.Melakukan lompatan
Jangan cepat berpuas. Setelah langkah awal telah berjalan dengan baik, lakukan
lompatan-lompatan selanjutnya.
Tags:
Permalink | Last updated on August 28, 2014