Macam dan Manfaat Tanaman Bayam(FILEminimizer)

T4t
J

/fry
>o+
/,

Macam dan Manfaat Tataman BaYam
OIeh:
Dian Palupi, S.Si., M.Sc.
Pendahuluan

Amaranthu.s spp.(bayam) adalah tanaman sayuran

khas daerah

tropis'

Pertumbuhannya secara normal amat cepat. Dalam waktu kurang dari satu bulao bayam
sudah dapat dipanen.


Di

pasaran kita bisa menemukan jenis bayam petik dan jenis bayam

cabut. Keduanya enak bila diolah menjadi sayur. umumnya bayam dikonsumsi bagian daun
dan batangnya (Nazaruddin, 1995).

Menurut Rukmana (1994), bayam merupakan saluran daun yang bergizi tinggi dan
digemari oleh semua lapisan masyarakat. Kandungan zal gizi yang terdapat dalam tiap 100
gram bayam adalah kalori sebesar 20 kal., protein 2,3 gram, lemak 0,3 gram, karbohidrat 3,2
gram, kalsium

8l mitigram (mg), fosfor 55 mg,

zat besi 3 mg, vitamin A 9.420 S.I., vitamin

81 0,1 mg, vitamin 82 0,2 gram, vitamin C 59 mg, niaoin 0,6 mg dan serat 0,6 gram.

Bayam mempunyai banyak manfaat sebagai bahan obat tradiosional' Secara umum
bayam dapat meningkatkan kerja ginjal dan melancarkan pencemailn. Akar bayam merah


berkhasiat sebagai obat disentri. Bayam termasuk sayuran berserat yang dapat digunakan

untuk memperlancar proses buang air besar. Makanan berserat sangat dianjurkan untuk
dikonsumsi oleh penderita kanker usus besar, penderita kencing manis (diabetes mellitus),
kolesterol, darah tinggi dan berguna untuk membantu menurunkan berat badan(Santoso,
200s).
Bayam berasal dari Amerika tropik dan sudah tersebar di daerah tropis dan sublropis

seluruh dunia.

Di Indonesi4

bayam dapat tumbu} sepanjang tahun dan ditemukan pada

ketinggian 5-2.000 m dpt, tumbuh di clasrah panas dan dingin, tetapi tumbuh lebih subur di
dataran rendah pada lahan terbuka yang udaranya agak panas(Hadi, 2006).

Menurut Setiawan (1995), bayam banyak ditanam di daerah dataran tinggi, tetapi
mempunyai kemampuan hidup hampir di setiap t€mpat baik di dataran rendah maupun tinggi.


Bayam dapat tumbuh baik pada tanah yang subur dan gembur. Derajat keasaman (pH) yang
cocok untuk tumbuhan ini berkisar antara 6-7 . Pada tanah yang memiliki pH di atas atau di
bawah kisaran ihr. bayam tumbuh kurang baik, tidak subur atau mudah tersemng penyakit

Kebutuhan sinar matahari untuk bayam adalah tinggi, berkisar 400-800 footcandles
yang akan mcmpenganrhi pertumbuhan optimum dengar suhu rata-rata 20-30"C, curah hujan

antara 1000-2000 mm per tahun dan kelembaban

tumbuh baik bila ditanam

di

di aw

60%. Oleh karena

itu


bayam

lahan terbuka dengan sinar matahari penuh atau berawan

(Maryam, 2002).

Bayam dapat tumbuh kapan saja baik pada waktu musim hujan atauprm kemarau.
Tumbuhan ini membutuhkan air yamg cukup banyak sehingga paling tepat ditanam pada
awal musim hujan yaitu sekitar bulan Oktober-Novernber, tetapi bisajuga ditanam pada awal
musim kernarau, sekitar bulan Maret-April (Nazaruddin, 1995).

Amaranthus spp.(bayam) merupalan herba setahun, tegak alau agak condong, tinggi

0,4-l m dan bercabang. Batang lemah dan berair. Daun bertangkai, berbentuk bulat telul
lemag panjaug 5-8 cm, ujung tumpul, paugkal runcing, serta wamanya hijau, merah atau

hijau keputihan. Bunga dalam tukal atau suatu bunga majemuk yang bersifat berbatas dan
terdiri atas kelompok bunga{unga kecil tidak bertangkai yang tersusun rapat pada cabangcabang bunga majemuknyq bagian bawah duduk

karangan bunga


di ujung tangkai dan ketiak

di ketialq bagian atas berkumpul menjadi

percabangan. Bunga berbentuk

bulir (Santoso,

2005).

Maryam (2002) menyatakan bunga bayam berukuran kecil dengan panjang 1 - 3 mm,

berjumlahbanyak,terdiridaridaunbunga4-5buah,benangsaril-5danbakalbuah2-3
buah. Bunga keluar dari ujung-ujung tanaman atau ketiak daun yang tersusun sepe{i malai
yang tumbuh tegak. Bayam dapat berbunga sepanjang musim.

Backer&Bakhuizen(1963)menyatakandipulauJawaterdapatTjenistanamandari
marga Amaranthus


yaifi A. gracitis Desf., A. lividus L', A' tieolor

L" A' sptunsus L''

A.dubiusNlaft.,A.caudatusL.danA.hybridusvar.paniculdusl.Jenis,{.grrcilisDesf.
(acutus)' tumpul
mempunyai daun berwama hijaq dengan ujung daun ada yang runcing
(obtusus) dan membulat (rotundatus). A. lividus

L'

ada yang daunnya berwama hijau atau

Mart'
ungu dan ujung daunnya agak lebar biasanya dengan lekukan yang dalamA'dubius
lebar.
tumbuh tegak dengan percabangan di bagialr pertengahan alas batang dan berdaun
spinosus

L.


l.

tumbuh tegak dan seringkali banyak percabangan serta daunnya lebar. A'

caudatus L. tumbuh tegak dan tidak bercabang atau bercabang rendah'

-4

hybridus var.

batang'
paniculatus 1,. tumbuh tegak dan banyak percabangan pada bagian pertengahan atas

A. lricolor L. yang tumbuh liar atau ditanam dalam pot daunnya berwarna hijau penutr, ada
yang dihiasi dengan bercak ungu dan ada juga yang daunnya berwama ungu penuh tanpa
bercak. Kadang-kadang ditemukan

A. tlicolor L. yang


daunnya berwama merah muda

dengan tambahan wama kuning atau h$au.

Terdapat tiga varietas bayam yang tetmasuk ke datam

l'

tticolor, yai$ bayam hijau

yang
biasa, bayam merah, yang batang dan daunnya berwama merah dan bayam putih

berwama hijau keputih-pulihan. Selain A. fiicolo\, terdapat bayam ienis lain, seperti '4'
tanah)
lrybridus (bayam kakap),1 . spirnsus (bayam duri) dan A. blitum (bayam kotok/bayam
(Santoso, 2005).
Bayam ada yang dibudidayakan, ada juga yang tidak dibudidayakan' Bayam yang liar
dan tidak dibudidayakan ada duajenis, yaitu A. blirum


L. (bayam tanah) dan A. spinosus L.

(bayam berduri). Bayam tersebut enak dimakan walaupun agak keras dan kasap' Wama

batangnya kemerah-merahan. sementara bayam yang biasanya ditanam (diusahakan)
umumnya berbiji hitam, diantaranya bayam cabut dan bayam tahun (sunarjono, 2003).

Bandini dan Azis (2004) menyaukan bayam yang tidak dibudidayakan tumbuh secara
liar, dapat diiumpai di lahan-lahan kosong tak terurus, sebagai gulma di lahan pertanian, atau

di

tempat-tempat yang lembab, seperti

di tepi selokar. Tumbuhan ini tumbuh cepat dan

semakin subur jika musim hujan tiba. Jenis bayam liar yang ada yaitu sebagai berikut

a.


:

Amaranthusblitunt L. @ayam tanah) mempunyai ciri utamanya terletak pada batang yang
berwama merah. Darmnya lancip dan kecil. Rasanya agak keras dan kasar.

b.

Amaronthus,tpitmsus

L. (bayam berduri) mempunyai ciri-ciri yang sama dengan

bayam

tanah, yaitu daun kecil dan batang berwarna meral dan keras. Namun, pada batangnya

terdapat duri. Bayam

ini dapat dikonsumsi, tetapi rasanya agak getir

sehingga lebih


banyak digunakan sebagai obat atau bahan untuk kecantikan.
Menurut Rukmana (194), jenis bayam budidaya dibedakan atas 2 macam, yaitu:

1. Amaranthustricolor L. (bayam cabut atau bayam sekul). Ciri-ciri bayam cabut

adalah

memiliki balang berwama kemerah-merahan atau hijau keputih-putihan, dan mempunyai
bunga yang keluar dari ketiak cabang. Bayam cabut yang batangnya merah disebut bayam
merah, sedangkan yang batangnya putih disebut bayam putih.

2.

Amaranthushybridus L. (bayan tahun, bayam sekop atau bayam kakap). Ciri-ciri bayam
tahun adalah memiliki daun lebar yang dibedakan atas 2 varietas yaitu:

a.

Amaranthushybridusyar. caudatus L., memiliki daun agak padang dengan ujung

runcing, berwama hilau kemerah-merahan ataumemh tua, dan bunganya tersusun
dalam rangkaian pa4iang terkumpul pada ujung batang.

b.

Amaranthushybridus varpaniculatzs L., mempunyai dasar daun yang lebar, berwama
hijau, rangkaian bunga panjang tersusun s€cara terat$ dan besar pada ketiak daun.
Bcrdasarkan cam pemanenannya jenis bayam dibedakan menjadi bayam cabut dan

bayam petik. Bayam cabut adalah bayam yang dipanen dengan cara dicabut seluruh bagian
tanaman beserta akar-akamya, Bayam petik adalah bayam yang pemanenannya dilakukan

dengan cara dipetik daun atau pucuk daunnya saja sehingga dapat dilakukan berulang kali

sepanjang tanaman masih produktif. Bayam cabut lebih banyak dikenal masyarakat
dibandingkan dengan bayam pctik. Bayam petik banyak dijumpai di daerah Jawa'lengah dan
Jawa Timur, sep€rti Banyumas dan Yogyakarta. Sedangkan bayam cabut banyak dijumpai
daerahJ awa Barat, Sumater4 Kalimantan, Sulawesi, Iriandan Jakarta (Maryam, 2002).

Bayam duri merah

Bayam cabut

Bayam kakap

di

DATTARREFERENSI
Bandini, Y. dan N. Azis. 2004. Bayam. Penebar Swadaya, Jakarta.
Dalimartha, S. 1999. Atlas Tumbuhan Obat Indonesia.TrubusAgriwidya, Jakarta.

Davis, P. H. and Heywood. 1973. hinciple of Angiosperm Taxonomy. Oliver and Boyd,
London.

Duryatmo, S. 2006. Sayur di Sekitar Kita.Penebar Swadaya. 2006, Jakarta
Hadi. 2006. Bayam.Wikipedia : The Free Encyclopedia.
Maryam, R. 2002. Mengenal TanamanBayam. Program Pasca Sarjana (S3) lnstitut Pertanian
Bogor, Bogor.

Nazaruddin.

I

995. Budidaya dan Pengaturan Panen Sayuran Dataran Rendah,penebar

Swadayq Jakarta.

Rukman4

R

1994. Bayam : Bertanarn

& Pengolahan

Pascapanen. Kanisius, Yogyakarta.

Rusilanti dan C.M. Kusharto. 2007. Sehat dengan Makanan Berserat. Agromedia Pustak4
Jakarta.

Sarwono, Hadi.1980. Pengaruh Pemangkasan Terhadap Pertambahan Tunas Amarawhus
ticolorL. Bull. Penel. Hort. Vol.Ix No 3.
Sutarya, R .dan G. Grubben. 1995. Pedoman Bertanam Sayuran Dataran Rendah. Gajah
Mada University Press, Yogyakarta.

Tim AgromediaPustaka 2004. Menanam di Pekarangan Rumah.Agromedia pustaka, Jakarta.