256 ukm korban gempa dapat modal kerja 98

UKM korban gempa dapat modal kerja
Written by Artikel
Wednesday, 02 June 2010 13:37 - Last Updated Wednesday, 09 June 2010 20:01

JAKARTA Perbankan diharapkan membantu para pedagang dan usaha kecil menengah (UKM)
korban bencana gempa di Padang, Sumatra Barat, melalui dana modal kerja, karena ada
ketentuan kemudahan dana perbankan untuk restrukturisasi akibat bencana.
Wakil Ketua Umum Bidang Usaha Menengah Kecil dan Mikro (UMKM) serta Koperasi Kamar
Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia Sandiaga S. Uno mengatakan kerugian akibat gempa
tersebut cukup besar yang menimpa pelaku usaha kecil, terutama yang bergerak dalam sektor
perdagangan, jasa dan pariwisata.

Sektor lainnya seperti perkebunan yakni sawit, karet dan lainnya juga terkena dampak,
sehingga memengaruhi produksi dan pengapalan.
"Kami sedang menghitung [kerugian akibat gempa yang diderita UMKM]," ujarnya kemarin.
Dari segi inventory, kata dia, diharapkan tidak sebesar dibandingkan dengan kerugian saat
gempa di Yogyakarta. Menurut dia, Kadin berbicara dengan perbankan, agar UKM ini diberikan
modal kerja, bukan hanya re-struktusisasi, tetapi juga harus diberikan tambahan pendanaan.
Dia menambahkan pasar-pasar telah mulai ber-geliat lagi dan pihak perbankan cukup
memberikan sinyal baik untuk memberikan kemudahan restrukturisasi.
Sektor UKM, kata dia, menjadi tulang punggung perekonomian negara, karena sekitar 98,8%

unit usaha adalah UMKM, se-dangkan sektor tersebut memberikan sumbangan pendapatan
domestik bruto (PDB) sekitar 60% dan jumlah tenaga kerja yang bergerak di bidang usaha kecil
menengah mencapai 97% dari total tenaga kerja di Indonesia.
Kerugian bervariasi
Sofjan Wanandi, Ketua Umum Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo), mengatakan kerugian
yang diderita bervariasi ada yang sekitar 10%, 20% atau 50% dari kekayaan atau modal yang
dimilikinya. "Saya pikir bervariasi, kami sekarang sudah ngecek semua."
Dia mengakui saat ini perusahaan asuransi menghadapi klaim-klaim yang sesuai dengan
kontrak akibat gempa tersebut. Akibat gempa itu, lanjutnya, asuransi harus membayar klaim
mencapai ratusan miliar rupiah.
Menurut dia, perusahaan asuransi akan mengumpulkan seluruh data-data konkret, kemudian
dapat ditotal secara pasti kerugian tersebut. Perusahaan asuransi, menurut dia, akan
memberikan klaim sesuai dengan kontrak dan dipastikan akan dibayar.
Sofjan menambahkan perlu untuk segera membenahi infrastruktur yang rusak. "Butuh berapa
tahun, sekitar 1-2 tahun dapat dibangun kembali."

1/2

UKM korban gempa dapat modal kerja
Written by Artikel

Wednesday, 02 June 2010 13:37 - Last Updated Wednesday, 09 June 2010 20:01

Menurut dia, pedagang-pedagang di Sumbar memiliki jiwa kewirausahaan yang baik, sehingga
perlu didukung dengan tanggap darurat yang ha-rus segera diselesaikan. Izin mendirikan
bangunan, lanjutnya, perlu dipermudah, tetapi izin tersebut harus sesuai dengan peraturan
yang berlaku sehingga bangunan dapat tahan gempa.
Sumber : Bisnis Indonesia

2/2