230 kandungan lokal industri migas diharap capai 70

Kandungan Lokal Industri Migas Diharap Capai 70%
Oleh
Selasa, 03 April 2007 03:00 - Update Terakhir Rabu, 04 April 2007 16:15

Sejalan dengan pengembangan industri migas nasional, diharapkan pada tahun 2025
mendatang kandungan lokal baik penggunaan jasa maupun barang atau produk pada industri
migas nasional dapat naik menjadi 70%. Saat ini, kandungan lokal baru sekitar 25%.
 Hal ini dikemukakan Dirjen Migas Luluk Sumiarso ketika membuka Lokakarya Temu Usaha
Industri Penunjang Bidang Migas Nasional di Batam, Senin (2/4).
Untuk mengembangkan industri penunjang migas, papar Luluk, Departemen ESDM cq Ditjen
Migas sedang menyusun Blueprint Pengembangan Kapasitas Nasional Bidang Migas.
Lokakarya yang diselenggarakan tanggal 2-3 April ini, diharapkan dapat memberikan kontribusi
bagi blueprint tersebut.
Lokakarya Temu Usaha Industri Penunjang Bidang Migas diharapkan mampu merumuskan
cetak biru pengembangan kapasitas nasional di sektor migas, meliputi inventarisasi
hambatan-hambatan peningkatan kapasitas nasional, penyusunan sistem pemantauan
apresiasi produk dan jasa dalam negeri yang lebih baik, mekanisme untuk peningkatan
kapasitas nasional dalam industri migas untuk mencapai target 50-70% tahun 2025, kata
Luluk.
Direktur Bina Program Ditjen Migas I Wayan Suryana menambahkan, perbelanjaan sektor
migas terus meningkat dalam tiga tahun terakhir. Tahun 2004 total belanja untuk keperluan hulu

migas mencapai US$ 5,2 milyar dan meningkat menjadi US$ 6,9 milyar tahun 2005. Angka ini
meningkat menjadi US$ 8,6 pada tahun 2006.
Dari belanja tersebut, untuk tahun 2004 tercatat US$ 2,1 juta dolar digunakan untuk mengimpor
barang keperluan operasi. Pada tahun 2005 impor barang operasi mencapai US$ 1,8 juta dan
US$ 2,3 juta tahun 2006.
Lokakarya diikuti oleh sekitar 200 peserta dari industri penunjang migas yang bergerak di
berbagai bidang seperti pemboran, perawatan sumur, rancang bangun, rekayasa, survei dan
inspeksi teknik dan asosiasi, pihak-pihak terkait seperti perusahaan-perusahaan KKS migas,
BP Migas, Departemen Perhubungan, BKPM dan Bank Indonesia. Acara ini rencananya akan
ditutup oleh Menteri ESDM Purnomo Yusgiantoro, setelah sebelumnya akan mengunjungi
pabrikan wellhead di Batam.

1/1