2 landasan filosofis TP
LANDASAN FALSAFAH
TEKNOLOGI PENDIDIKAN
1
FALSAFAH
PENGETAHUAN DAN PEMIKIRAN TENTANG
KEBENARAN DAN TENTANG ARTI
KEBERADAAN SESUATU (KUBI 96)
KEGIATAN PEMIKIRAN YANG MENDALAM
DAN MENYELURUH, SERTA UJUD HASIL
PEMIKIRAN TERSEBUT MENGENAI
KESEMESTAAN SESUATU
RANGKAIAN PERNYATAAN YANG
DIDASARKAN PADA KEYAKINAN, KONSEPSI
DAN SIKAP SESEORANG, YANG
MENUNJUKKAN ARAH DAN TUJUAN YANG
DIAMBILNYA
2
FALSAFAH ILMU PENGETAHUAN
ILMU PENGETAHUAN :
KNOWLEDGE (PENGETAHUAN) = INTEGRATED
SCIENCE (PERPADUAN ILMU)
SCIENCE (ILMU PENGETAHUAN =
THEORETICAL SCIENCE (TEORI ILMU)
DISCIPLINE (DISIPLIN) = APPLIED SCIENCE
(APLIKASI ILMU)
LANDASAN ILMU PENGETAHUAN
ONTOLOGI = OBYEK TELAAH RUANG LINGKUP
& UJUD
EPISTEMOLOGI = BAGAIMANA OBYEK TELAAH
DIPEROLEH & DISUSUN
AKSIOLOGI = APA MANFAAT TELAAH
3
LANDASAN FALSAFAH
TEKNOLOGI PENDIDIKAN
MEMPEROLEH PEMBENARAN SEBAGAI SUATU DISIPLIN (PENGETAHUAN
TERAPAN) YANG BERDIRI SENDIRI
• Ontologi : apa hakekat gejala yang dikaji
• Epistemologi : bagaimana cara meng-kajinya
• Aksiologi : apa nilai/manfaat pengkajian
4
ONTOLOGI
TEKNOLOGI PENDIDIKAN
OBYEK FORMAL “BELAJAR”
BELAJAR SEPANJANG HAYAT
KESEMPATAN BELAJAR TERBATAS
SUMBER TRADISIONAL TERBATAS
SUMBER YANG ADA & POTENSIAL BELUM
DIDAYAGUNAKAN
PERLU PENGKAJIAN UNTUK ATASI
MASALAH
PERLU PENGELOLAAN YANG
BERKESINAMBUNGAN
5
OBYEK FORMAL
BELAJAR
ORG
MASY
T.IBADAH
T.KERJA
KLG
PRIBADI
PT
KB
TK
SD
SL & M
6
EPISTEMOLOGI
ISOMERISTIK – penggabungan berbagai
disiplin menjadi kebulatan tersendiri
SISTEMATIK – berurutan, terencana &
terarah
SINERGISTIK – berdaya lipat/nilai tambah
SISTEMIK – menyeluruh/komprehensif
INOVATIF – pembaharuan apa yang ada
INTEGRATIF – terjalin dalam suatu sistem &
tidak terpisahkan
7
EPISTEMOLOGI TP
Keseluruhan masalah belajar dan upaya pemecahannya
ditelaah secara simultan. Semua situasi yang ada
diperhatikan dan dikaji saling keterkaitannya (sistemik),
dan bukannya dikaji secara terpisah-pisah (parsial).
Unsur-unsur yang berkepentingan diintegrasikan dalam
suatu proses kompleks secara sistemik, yaitu dirancang,
dikembangkan, dinilai, dikelola sebagai suatu kesatuan,
dn ditujukan untuk memecahkan masalah.
Penggabungan ke dalam proses yang kompleks dan
perhatian atas gejala secara menyeluruh, harus
mengandung daya lipat atau sinergisme, berbeda dengan
hal dimana masing-masing fungsi berjalan sendiri8
sendiri.
AKSIOLOGI
Peningkatan mutu pendidikan melalui
pembelajaran yang efektif, menarik & efisien
Penyempurnaan sistem pendidikan melalui
konsep, prinsip & prosedur ilmiah
Meluas & meratanya kesempatan pendidikan
Penyesuaian dengan kondisi pemelajar
Penyelarasan dengan perkembangan
lingkungan termasuk teknologi
Peningkatan partisipasi masyarakat
9
VISI TEKNOLOGI PENDIDIKAN
TERWUJUDNYA BERBAGAI POLA
PENDIDIKAN DAN PEMBELAJARAN
DENGAN DIKEMBANGKAN DAN
DIMANFAATKANNYA ANEKA SUMBER,
PROSES, DAN SISTEM BELAJAR SESUAI
DENGAN KONDISI, KEBUTUHAN DAN
POTENSI SETIAP PEMELAJAR, MENUJU
TERBENTUKNYA MASYARAKAT BELAJAR
DAN BERPENGETAHUAN
10
MISI TEKNOLOGI PENDIDIKAN
Melakukan pendekatan integratif dengan semua
kegiatan pembangunan di bidang pendidikan,
pelatihan & pembelajaran
Menyediakan tenaga kompeten untuk mengelola
dan melaksanakan kegiatan
Mengembangkan proses & produk untuk memperoleh nilai tambah
Menghindari ada & timbulnya gejolak negatif
Mengembangkan pola dan sistem yang
memungkinkan keterlibatan jumlah sasaran
maksimal, perluasan pelayanan, dan pemberdayaan
warga & organisasi belajar
Menghasilkan sistem pembelajaran yang inovatif
11
PERUBAHAN PARADIGMA BELAJAR
KONVENSIONAL
Berbasis
guuru/instruktur
Just in case (JIC)
Kontrol kelembagaan
Kebutuhan diduga
(assessment-based)
Tempat ditentukan
REFORMATIF
Berbasis aneka
sumber (BEBAS)
Just in time (JIT)
Kontrol diri
Kebutuhan seketika
(as required)
Tempat dimana saja
12
PRASYARAT
KEBERHASILAN
KEMAUAN POLITIK (Political-will)
KOMITMEN KEBIJAKAN
TERSEDIA TENAGA PROFESIONAL
KETENTUAN PERUNDANGAN
KETERSEDIAAN ANGGARAN
DUKUNGAN MORAL KOSTUMER
13
YANG MELANDASI FILOSOFIS TP
Ilmu dan pengetahuan berkembang dengan
pesat membawa implikasi bagi kebanyakan
orang untuk mengikuti perkembangan itu.
Pertumbuhan penduduk akan senantiasa terjadi
meskipun dengan derajat perbandingan yang
kian mengecil. Perkembangan penduduk ini
membawa implikasi makin banyaknya mereka
yang perlu memperoleh pendidikan.
14
LANJUTAN
Terjadinya perubahan-perubahan mendasar dan bersifat
menetap di bidang social, politik, ekonomi, industri atau
secara luas kebudayaan yang menghendaki re-edukasi atau
pendidikan terus menerus bagi semua orang.
Penyebaran teknologi kedalam kehidupan masyarakat yang
makin meluas. Masyarakat mengandung budaya teknologi,
yang mempengaruhi segenap bidang kehidupan, termasuk
didalamnya bidang pendidikan.
Makin terbatasnya sumber-sumber tradisional sehingga
harus diciptakan sumber- sumber baru dan sementara itu
memanfaatkan sumber yang semakin terbatas itu secara
lebih berdaya guna dan berhasil guna. Termasuk dalam sumber
tradisional ini adalah sumber insani untuk keperluan
pendidikan.
15
TERIMAKASIH
YM/210307
16
TEKNOLOGI PENDIDIKAN
1
FALSAFAH
PENGETAHUAN DAN PEMIKIRAN TENTANG
KEBENARAN DAN TENTANG ARTI
KEBERADAAN SESUATU (KUBI 96)
KEGIATAN PEMIKIRAN YANG MENDALAM
DAN MENYELURUH, SERTA UJUD HASIL
PEMIKIRAN TERSEBUT MENGENAI
KESEMESTAAN SESUATU
RANGKAIAN PERNYATAAN YANG
DIDASARKAN PADA KEYAKINAN, KONSEPSI
DAN SIKAP SESEORANG, YANG
MENUNJUKKAN ARAH DAN TUJUAN YANG
DIAMBILNYA
2
FALSAFAH ILMU PENGETAHUAN
ILMU PENGETAHUAN :
KNOWLEDGE (PENGETAHUAN) = INTEGRATED
SCIENCE (PERPADUAN ILMU)
SCIENCE (ILMU PENGETAHUAN =
THEORETICAL SCIENCE (TEORI ILMU)
DISCIPLINE (DISIPLIN) = APPLIED SCIENCE
(APLIKASI ILMU)
LANDASAN ILMU PENGETAHUAN
ONTOLOGI = OBYEK TELAAH RUANG LINGKUP
& UJUD
EPISTEMOLOGI = BAGAIMANA OBYEK TELAAH
DIPEROLEH & DISUSUN
AKSIOLOGI = APA MANFAAT TELAAH
3
LANDASAN FALSAFAH
TEKNOLOGI PENDIDIKAN
MEMPEROLEH PEMBENARAN SEBAGAI SUATU DISIPLIN (PENGETAHUAN
TERAPAN) YANG BERDIRI SENDIRI
• Ontologi : apa hakekat gejala yang dikaji
• Epistemologi : bagaimana cara meng-kajinya
• Aksiologi : apa nilai/manfaat pengkajian
4
ONTOLOGI
TEKNOLOGI PENDIDIKAN
OBYEK FORMAL “BELAJAR”
BELAJAR SEPANJANG HAYAT
KESEMPATAN BELAJAR TERBATAS
SUMBER TRADISIONAL TERBATAS
SUMBER YANG ADA & POTENSIAL BELUM
DIDAYAGUNAKAN
PERLU PENGKAJIAN UNTUK ATASI
MASALAH
PERLU PENGELOLAAN YANG
BERKESINAMBUNGAN
5
OBYEK FORMAL
BELAJAR
ORG
MASY
T.IBADAH
T.KERJA
KLG
PRIBADI
PT
KB
TK
SD
SL & M
6
EPISTEMOLOGI
ISOMERISTIK – penggabungan berbagai
disiplin menjadi kebulatan tersendiri
SISTEMATIK – berurutan, terencana &
terarah
SINERGISTIK – berdaya lipat/nilai tambah
SISTEMIK – menyeluruh/komprehensif
INOVATIF – pembaharuan apa yang ada
INTEGRATIF – terjalin dalam suatu sistem &
tidak terpisahkan
7
EPISTEMOLOGI TP
Keseluruhan masalah belajar dan upaya pemecahannya
ditelaah secara simultan. Semua situasi yang ada
diperhatikan dan dikaji saling keterkaitannya (sistemik),
dan bukannya dikaji secara terpisah-pisah (parsial).
Unsur-unsur yang berkepentingan diintegrasikan dalam
suatu proses kompleks secara sistemik, yaitu dirancang,
dikembangkan, dinilai, dikelola sebagai suatu kesatuan,
dn ditujukan untuk memecahkan masalah.
Penggabungan ke dalam proses yang kompleks dan
perhatian atas gejala secara menyeluruh, harus
mengandung daya lipat atau sinergisme, berbeda dengan
hal dimana masing-masing fungsi berjalan sendiri8
sendiri.
AKSIOLOGI
Peningkatan mutu pendidikan melalui
pembelajaran yang efektif, menarik & efisien
Penyempurnaan sistem pendidikan melalui
konsep, prinsip & prosedur ilmiah
Meluas & meratanya kesempatan pendidikan
Penyesuaian dengan kondisi pemelajar
Penyelarasan dengan perkembangan
lingkungan termasuk teknologi
Peningkatan partisipasi masyarakat
9
VISI TEKNOLOGI PENDIDIKAN
TERWUJUDNYA BERBAGAI POLA
PENDIDIKAN DAN PEMBELAJARAN
DENGAN DIKEMBANGKAN DAN
DIMANFAATKANNYA ANEKA SUMBER,
PROSES, DAN SISTEM BELAJAR SESUAI
DENGAN KONDISI, KEBUTUHAN DAN
POTENSI SETIAP PEMELAJAR, MENUJU
TERBENTUKNYA MASYARAKAT BELAJAR
DAN BERPENGETAHUAN
10
MISI TEKNOLOGI PENDIDIKAN
Melakukan pendekatan integratif dengan semua
kegiatan pembangunan di bidang pendidikan,
pelatihan & pembelajaran
Menyediakan tenaga kompeten untuk mengelola
dan melaksanakan kegiatan
Mengembangkan proses & produk untuk memperoleh nilai tambah
Menghindari ada & timbulnya gejolak negatif
Mengembangkan pola dan sistem yang
memungkinkan keterlibatan jumlah sasaran
maksimal, perluasan pelayanan, dan pemberdayaan
warga & organisasi belajar
Menghasilkan sistem pembelajaran yang inovatif
11
PERUBAHAN PARADIGMA BELAJAR
KONVENSIONAL
Berbasis
guuru/instruktur
Just in case (JIC)
Kontrol kelembagaan
Kebutuhan diduga
(assessment-based)
Tempat ditentukan
REFORMATIF
Berbasis aneka
sumber (BEBAS)
Just in time (JIT)
Kontrol diri
Kebutuhan seketika
(as required)
Tempat dimana saja
12
PRASYARAT
KEBERHASILAN
KEMAUAN POLITIK (Political-will)
KOMITMEN KEBIJAKAN
TERSEDIA TENAGA PROFESIONAL
KETENTUAN PERUNDANGAN
KETERSEDIAAN ANGGARAN
DUKUNGAN MORAL KOSTUMER
13
YANG MELANDASI FILOSOFIS TP
Ilmu dan pengetahuan berkembang dengan
pesat membawa implikasi bagi kebanyakan
orang untuk mengikuti perkembangan itu.
Pertumbuhan penduduk akan senantiasa terjadi
meskipun dengan derajat perbandingan yang
kian mengecil. Perkembangan penduduk ini
membawa implikasi makin banyaknya mereka
yang perlu memperoleh pendidikan.
14
LANJUTAN
Terjadinya perubahan-perubahan mendasar dan bersifat
menetap di bidang social, politik, ekonomi, industri atau
secara luas kebudayaan yang menghendaki re-edukasi atau
pendidikan terus menerus bagi semua orang.
Penyebaran teknologi kedalam kehidupan masyarakat yang
makin meluas. Masyarakat mengandung budaya teknologi,
yang mempengaruhi segenap bidang kehidupan, termasuk
didalamnya bidang pendidikan.
Makin terbatasnya sumber-sumber tradisional sehingga
harus diciptakan sumber- sumber baru dan sementara itu
memanfaatkan sumber yang semakin terbatas itu secara
lebih berdaya guna dan berhasil guna. Termasuk dalam sumber
tradisional ini adalah sumber insani untuk keperluan
pendidikan.
15
TERIMAKASIH
YM/210307
16