Profil Organisasi P2 Politik
“Sebagai bagian dari Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI),
Pusat Penelitian Politik merupakan institusi penelitian bidang politik
dan hubungan internasional yang utama dan terpercaya di Indonesia.
Status sebagai Aparatur Sipil Negara tidak menghalangi para peneliti
untuk menjaga independensi dan integritas, dalam rangka menghasilkan
karya-karya ilmiah yang bermutu tinggi serta kajian-kajian kebijakan
yang kritis dan bermanfaat bagi kemajuan kehidupan berbangsa dan bernegara.”
Prof. Dr. Dewi Fortuna Anwar, M.A. -2017-
2 Proil Organisasi Pusat Penelitian Politik
Daftar Isi
Sekilas P2 Politik .................................................. 4
Pilkada Langsung dan Masa Depan
Pengantar Kepala P2 Politik ............................... 6
Demokrasi Lokal .................................................... 12
Kelti Lokal ............................................................. 7
Prestasi dan Kontribusi 2014-2017 ..................... 13
Kelti Nasional ....................................................... 8
Potensi dan Kepakaran Peneliti P2 Politik .......... 14
Kelti Internasional ............................................... 9
Mitra Kerjasama di Tingkat Nasional ................... 15
Analisis P2 Politik
Mitra Kerjasama di Tingkat Internasional ........... 16
Sengketa Laut China Selatan ............................. 10
Testimoni Kerjasama dan Quote ......................... 17
Pemilu Serentak 2019 ........................................ 11
Kontak P2 Politik .................................................... 18
Proil
OrganisasiPusat
PusatPenelitian
PenelitianPolitik
Politik
Proil Organisasi
33
Sekilas P2 Politik
Pusat Penelitian Politik
Flourishing with Integrity
ProilOrganisasi
OrganisasiPusat
PusatPenelitian
PenelitianPolitik
Politik
44 Proil
P
usat Penelitian Politik-LIPI
maupun internasional, yang independen
(P2 Politik-LIPI) merupakan
dan terpercaya. Adapun misi P2 Politik
satuan kerja di lingkungan
adalah mendorong proses demokratisasi
Kedeputian Ilmu Pengetahuan Sosial
ke arah terbentuknya sistem politik
dan Kemanusiaan - Lembaga Ilmu
nasional yang rasional serta kondusif bagi
Pengetahuan Indonesia (IPSK-LIPI) yang
terwujudnya cita-cita kedaulatan rakyat,
terdiri dari Kelompok Peneliti Politik
pluralitas, supremasi hukum, keberadaban
Lokal, Nasional, dan Internasional.
dan tegaknya hak-hak asasi manusia
P2 Politik memiliki visi, menjadi rujukan
(HAM), perbaikan kesejahteraan rakyat dan
ilmiah dan acuan dalam perumusan
pemenuhan rasa keadilan untuk semua
kebijakan politik baik di level nasional
unsur bangsa.
Proil
OrganisasiPusat
PusatPenelitian
PenelitianPolitik
Politik
Proil Organisasi
55
Pengantar Kepala P2 Politik
P
usat Penelitian Politik diawali dengan berdirinya
Lembaga Riset Kebudayaan Nasional (LRKN)
tahun 1981, kemudian berubah menjadi Pusat
Penelitian dan Pengembangan Politik dan Kewilayahan
(PPW) tahun 1987 dan berubah lagi menjadi Pusat
Penelitian Politik (P2 Politik) tahun 2001 sampai saat
ini.
Sebagai lembaga think thank P2 Politik melakukan
penelitian dan kajian dalam kerangka science for
science, science for community dan science for stakeholder.
Sejalan dengan itu P2 Politik melakukan penelitian
dan kajian terkait isu politik strategis terkini dan
relevan dimasa depan yang bersifat akademik maupun
kebijakan.
Secara akademik P2 Politik dituntut menghasilkan
kajian-kajian unggulan yang dapat bersaing dan
menjadi rujukan ilmiah pada tingkat nasional
maupun internasional. Adapun secara praktis dan
etis P2 Politik dituntut untuk memberikan arah dan
pencerahan kepada masyarakat. Hal ini dilakukan
dalam rangka membentuk fondasi yang kokoh bagi
Penguatan Demokrasi dan Peran internasional
Indonesia untuk Kemandirian dan Kedaulatan bangsa.
Proil P2 Politik ini diharapkan dapat memberi
informasi sebagai langkah awal untuk menjalin
kerjasama yang saling menguntungkan antara P2
Politik dengan pemangku kepentingan dan masyarakat
umum.
Dr. Adriana Elisabeth, M.Soc.Sc
Kepala Pusat Penelitian Politik - LIPI
ProilOrganisasi
OrganisasiPusat
PusatPenelitian
PenelitianPolitik
Politik
66 Proil
Kelti Lokal
K
elompok Penelitian Perkembangan Politik Lokal
mempunyai tanggungjawab untuk melakukan
penelitian dan kajian yang sifatnya memperkuat
institusi demokrasi lokal. Kajian ini meliputi isu-isu sebagai
berikut: Otonomi daerah dan desentralisasi; Konlik dan
Rekonsiliasi; Gender dan Politik. Hasil-hasil penelitian dan
kajian ini diharapkan menjadi rujukan ilmiah baik nasional
maupun internasional.
Gambar wawancara Tim Peneliti Gender dan Politik
dengan Ibu Sri Sumarni, Bupati Grobogan, Jawa Tengah,
20 April 2017
Sumber: Dokumentasi Peneliti P2 Politik
Gambar Kantor Bupati Manokwari sebagai Objek Penelitian
Otonomi Daerah
Sumber: Dokumentasi Peneliti P2 Politik
Hasil-hasil kajian Kelompok Penelitian Perkembangan
Politik Lokal menjadi sejumlah outcome berupa buku
sebagai laporan kegiatan, policy paper, policy recomendation,
dan policy brief. Hasil penelitian dan kajian ini merupakan
bagian penting dari penguatan demokrasi lokal yang
sejalan dengan program pemerintah terkait Prioritas
Gambar wawancara Tim Peneliti Sumber Daya Alam dengan
Nasional (PN) bidang Polhukam khususnya dalam konteks
buruh perempuan di tempat pelelangan ikan Belawan,
konsolidasi demokrasi. Dalam kegiatannya, para peneliti
Medan
yang tergabung dalam Kelompok Penelitian Politik Lokal
Sumber: Dokumentasi Peneliti P2 Politik
juga mengembangkan jaringan dengan berbagai mitra
strategis, dari kalangan Lembaga Swadaya Masyarakat
(LSM) maupun pemerintah di level nasional dan
internasional.
Proil Organisasi Pusat Penelitian Politik
7
Kelti Nasional
K
elompok Penelitian Perkembangan Politik Nasional
mempunyai tugas melakukan penelitian dan
kajian tentang Reformasi Sistem Politik dan Sektor
Keamanan. Kajian ini meliputi isu-isu sebagai berikut:
Sistem Kepartaian, Sistem Pemilihan Umum dan Sistem
Perwakilan; Reformasi Sektor Keamanan; Masalah-masalah
Demokrasi, Kebangsaan dan Globalisasi.
Gambar diskusi Analisis Pilkada DKI Tahun 2017 di Pusat
Penelitian Politik-LIPI
Sumber: Dokumentasi Peneliti P2 Politik
Dalam kegiatannya, para peneliti yang tergabung
dalam Kelompok Penelitian Politik nasional sudah
mengembangkan jaringan dengan berbagai mitra strategis,
Gambar calon Presiden dan Wakil Presiden Tahun 2009 di
dari kalangan LSM maupun pemerintah di level nasional
depan Kantor KPUD Kabupaten Pekalongan, Jawa Tengah
dan internasional.
Sumber: Dokumentasi Peneliti P2 Politik
Hasil-hasil kajian Kelompok Penelitian Perkembangan
Politik Nasional ditindaklanjuti menjadi sejumlah outcome
berupa buku sebagai laporan kegiatan, policy paper,
policy recomendation, dan policy brief. Hasil kajian tersebut
merupakan bagian penting dari Reformasi Sistem Politik
dan Sektor Keamanan yang juga sejalan dengan program
Prioritas Nasional (PN) bidang Polhukam.
Gambar peserta pemilu di Jakarta Selatan
Sumber: Dokumentasi Pegawai P2 Politik
8 Proil Organisasi Pusat Penelitian Politik
Kelti Internasional
K
elompok Penelitian Perkembangan Politik
Internasional melakukan penelitian dan kajian
mengenai Penguatan Peran Indonesia dalam
Dinamika Politik Regional dan Global. Penelitian dan kajian
ini meliputi isu-isu strategsi sebagai berikut: ASEAN dan
Asia-Pasiik; Konlik dan kerjasama di Perbatasan; Politik
luar negeri, Agama dan Politik.
Gambar Kantor Sekretariat ASEAN di Jakarta
Sumber: dari berbagai sumber
Gambar Pos Perbatasan RI - Papua Nugini di Skouw,
Papua
Sumber: Dokumentasi Peneliti P2 Politik
Laporan penelitian dan kajian Kelompok Penelitian
Perkembangan Politik Internasional dilanjutkan menjadi
sejumlah keluaran dalam bentuk buku, policy paper, policy
recomendation, dan policy brief. Laporan penelitian dan
kajian tersebut adalah bagian penting dari penguatan
peran Indonesia dalam dinamika politik regional dan global
yang juga sejalan dengan program Prioritas Nasional (PN)
bidang Polhukam. Dalam kegiatannya, para peneliti yang
Gambar Seminar Internasional mengenai Politik Luar
Negeri Indonesia Bebas Aktif, di Universitas Indonesia,
Depok, Jawa Barat
Sumber: website Kementerian Luar Negeri
http://www.kemlu.go.id
tergabung dalam Kelompok Penelitian Politik internasional
sudah menjalin kerjasama dan membangun jaringan
dengan berbagai mitra strategis, dari kalangan LSM
maupun pemerintah di level nasional dan internasional.
Proil Organisasi Pusat Penelitian Politik
9
Analisis P2 Politik
Sengketa Laut China Selatan
K
onlik Laut China Selatan telah melibatkan sejumlah
negara ASEAN yaitu Brunei, Filipina, Vietnam, Malaysia,
dan negara-negara non ASEAN yaitu Tiongkok, Taiwan
dan Amerika Serikat.
Negara-negara tersebut memiliki pendekatan berbeda
sesuai kepentingan masing-masing. Malaysia dan Brunei,
misalnya, tidak menunjukan sikap yang agresif. Sedangkan
Tiongkok bersikap agresif dengan cara membangun pulau
di gugusan kepulauan Spratly, dan Vietnam memprotes hal
itu. Sementara itu, Filipina sikapnya langsung mengajukan
gugatan hukum ke Mahkamah Arbitrase, dan berakhir dengan
kemenangan Filipina. Amerika berkepentingan di Laut China
Selatan karena menginginkan kawasan tersebut sebagai jalur
Gambar KRI Imam Bonjol 383 saat berlayar di perairan
perairan laut internasional, dengan mengirimkan kekuatan
Natuna, Kepulauan Riau
angkatan lautnya ke kawasan ini. Taiwan sebagai negara yang
Sumber: dari berbagai sumber
berada di kawasan Laut China Selatan memperkuat posisinya
dikawasan ini dengan cara melakukan latihan perang.
Di internal ASEAN, sengketa ini telah memunculkan
Statement of the Meeting of the Heads of State/Government
of the Member States of ASEAN and President of the
People’s Republic
kesenjangan sikap
of China” yang
“Salah satunya adalah dengan meluncurkan
berujung lahirnya
Secara umum,
peta baru Indonesia, yang antara lain mengubah kesepakatan
ASEAN menginginkan
tahun 2002.
adanya konsolidasi
nama
Laut
Natuna
menjadi
Laut
Natuna
Utara
Kesepakatan ini
internal hingga
diikuti “Declaration
masalah ini bisa
pada Juli 2017.”
of Conduct of
sesama anggota.
diselesaikan di level
ASEAN–Tiongkok. Namun, Tiongkok hanya menginginkan
penyelesaian bilateral dengan claimant states. Penyelesaian
Parties in the
South China Sea”, yang sedianya melahirkan sebuah code of
conduct yang lebih mengikat claimant states dalam bersikap
demi keamanan dan stabilitas kawasan. Namun hingga kini,
perwujudan code of conduct belum terlaksana.
Tiongkok nampak kurang kooperatif dalam penyelesaian
konlik Laut China Selatan yang sudah disepakati dengan
ASEAN. Kurang kooperatifnya Tiongkok ini telah menciptakan
sebuah dinamika politik dan keamanan tersendiri. Klaim
Tiongkok di Laut China Selatan yang dibatasi “nine-dashed
line” menimbulkan tumpang tindih dengan batas laut
Indonesia (ZEEI) di wilayah kepulauan Natuna. Pada 14 Juli
2014 Kemenko Bidang Kemaritiman meluncurkan peta NKRI
Peta baru Indonesia di Kawasan Natuna
Sumber: Website Kemenko Maritim http://maritim.go.id
sebagai tindak lanjut dari perjanjian batas maritim yang telah
disepakati antara Indonesia dan Singapura, Indonesia dan
Filipina serta Keputusan Mahkamah Internasional melalui
versi ini dinilai akan menyudutkan negara-negara anggota
Mahkamah Arbitrase tentang Laut China Selatan antara
ASEAN karena mereka harus berhadapan dengan Tiongkok
Filipina dan Republik Rakyat Tiongkok (RRT). Dalam peta itu,
yang memiliki kapasitas ekonomi dan militer lebih besar.
Pemerintah Indonesia memberi nama Laut Natuna Utara
Padahal upaya penyelesaian sengketa sudah disepakati
ASEAN–Tiongkok sejak tahun 1997 dalam “1997 Joint
di wilayah yuridiksi laut Indonesia, bukan di wilayah Laut
China Selatan secara keseluruhan, sebagai salah satu upaya
Indonesia untuk mempertegas kedaulatan atas wilayah laut di
utara Natuna. (AI)
10 Proil Organisasi Pusat Penelitian Politik
Analisis P2 Politik
Pemilu Serentak 2019
P
ada tahun 2014, P2 Politik LIPI bekerjasama dengan
pemerintahan hasil pemilu serentak nasional; (2) terbuka
Australian Electoral Commision (AEC) melakukan
peluang yang besar bagi terangkatnya isu lokal ke tingkat
kajian tentang Pemilu Serentak 2019. Tujuan dari
nasional yang selama ini cenderung tenggelam oleh
kajian ini adalah membuat Disain tentang Pemilu Serentak
sebagai respon atas keputusan Mahkamah Konstitusi pada
tanggal 23 Januari 2014 yang mengakibatkan perubahan
pola penyelenggaraan pemilu menjadi Pemilu Serentak
dan akan diselenggarakan mulai tahun 2019.
Beberapa rekomendasi yang dihasilkan dalam kajian
ini diantaranya: Pertama, keserentakan pemilu nasional
yang terpisah dari pemilu lokal akan menciptakan eisiensi
anggaran dan waktu. Hal ini didasari asumsi bahwa
pemerintahan yang dihasilkan melalui keserentakan
pemilu presiden dan pemilu legislatif lebih stabil sebagai
akibat coattail effect, yakni keterpilihan calon presiden
yang dari parpol atau koalisi parpol tertentu akan
mempengaruhi keterpilihan anggota legislatif dari parpol
Gambar logo Komisi Pemilihan Umum
Sumber: dari berbagai sumber
atau koalisi parpol tertentu pula.
Kedua,
pembentukan
koalisi politik
yang harus
“Pemerintahan yang dihasilkan melalui pemilu
serentak menjadi lebih stabil”
parpol mengubah orientasi koalisi dari yang bersifat
jangka pendek dan cenderung oportunistik menjadi koalisi
berbasis kesamaan ideologi, visi, dan platform politik.
(3) semakin
besarnya
peluang elite
politik lokal yang
dilakukan
sebelum pemilu legislatif diharapkan dapat memaksa
isu nasional;
kepemimpinannya berhasil untuk bersaing menjadi elite
politik di tingkat nasional.
Keempat, pemilu serentak nasional yang dipisahkan dari
pemilu serentak lokal diharapkan dapat meningkatkan
kualitas hasil pilihan masyarakat karena perhatian pemilih
tidak harus terpecah pada pilihan yang terlampau banyak
sekaligus di saat yang sangat terbatas di dalam bilik suara.
Karena jumlah surat suara relatif terbatas dalam masingmasing pemilu serentak, nasional dan lokal, maka para
pemilih memiliki waktu yang sedikit lebih luang untuk
memutuskan pilihan secara matang sebelum mencoblos
atau menandai pilihan mereka. (SY)
Gambar penggunaan hak suara dalam Pemilu
Sumber: Dokumentasi Pegawai P2 Politik
Ketiga, pemisahan pemilu nasional serentak dan
pemilu lokal serentak diharapkan berdampak positif pada
tiga hal: (1) ada jeda waktu bagi rakyat menilai kinerja
Proil Organisasi Pusat Penelitian Politik
11
Analisis P2 Politik
Pilkada Langsung dan Masa Depan Demokrasi Lokal
P
ilkada langsung pertama kali dilaksanakan pada
tahun 2005, disusul dengan penyelenggaran Pilkada
langsung serentak pada Desember 2015. Pilkada
langsung serentak akan kembali digelar pada tahun 2018
di 171 daerah yang terdiri dari 17 provinsi, 39 kota, dan 115
kabupaten. Banyak sekali tantangan yang dihadapi baik
oleh pemerintah, penyelenggara maupun peserta, dalam
penyelenggaraan Pilkada langsung. Dari segi pemerintah,
pembiayaan penyelenggaraan Pilkada langsung yang
bersumber pada APBD akan menjadi beban pemerintah
daerah masing-masing yang menyelenggarakan Pilkada
Langsung.
Penyelenggaran Pilkada langsung juga banyak
menghadapi
tantangan.
Sebagai
contoh
belum
rampungnya
pembahasan
Gambar diatas merupakan dukungan masyarakat
dalam Pilkada langsung serentak yang damai
Sumber: Dokumentasi Peneliti P2 Politik
“Tiga tantangan akan mewarnai penyelenggaraan
Pilkada langsung dan kehidupan demokrasi lokal
ke depan.”
sementara
anggaran
Pemilu
Serentak
adalah APBN.
UndangUndang penyelenggara Pemilu. Perlu diketahui menurut
Belum lagi ketentuan mengenai pembuatan Daftar
undang-undang terdahulu, tahapan penyelenggaraan
Pemilih Tetap yang akan dipergunakan pada Pemilu
pemilu anggota DPR, DPD dan DPRD dimulai satu tahun
Serentak tahun 2019. Penyelenggaraan Pilkada Langsung
sebelum penyelenggaraan pemungutan suara pemilu
juga mendapatkan tantangan untuk sedapat mungkin
mengeliminasi praktek politik uang, penggunaan
isu SARA, pembuatan model kampanye yang lebih
mengusung program, menjaga keamanan dan upaya
untuk meningkatkan partisipasi masyarakat dalam prosesi
demokrasi di tingkat lokal. Dengan demikian, berbagai
pemikiran mengenai penyelenggaraan Pilkada Langsung ini
perlu mendapatkan perhatian.
Tantangan juga dialami oleh peserta Pilkada Langsung
seperti persoalan keterpilihan kandidat. Di beberapa
daerah petahana masih dimungkinkan maju sebagai
kontestan. Belum lagi soal calon yang direstui oleh
Gambar diatas merupakan proses pemilihan presiden
pimpinan pusat partai politik, pengemasan tantangan
tahun 2009
pengembangan daerah, elektabilitas dan proyeksi
Sumber: dari berbagai sumber
kinerja calon/pasangan calon yang akan diusung oleh
Serentak 2019. Dengan demikian, Badan Penyelenggara
Ad hoc untuk Pilkada Langsung harus memulai bekerja
menyelenggarakan tahapan Pilkada Langsung 2018 pada
bulan Agustus 2017, sementara tahapan pemilu serentak
2019 setidaknya akan dimulai pada bulan April 2018. Hal
ini akan menjadi kompleksitas teknis dari segi anggaran
karena sumber anggaran Pilkada Langsung adalah APBD
12 Proil Organisasi Pusat Penelitian Politik
partai tersebut. Tiga tantangan tersebut akan mewarnai
penyelenggaraan Pilkada Langsung dan kehidupan
demokrasi lokal ke depan. (SN)
Prestasi dan Kontribusi P2 Politik
2014 - 2017
1. P2 Politik menjadi focal point
4. P2 Politik dengan
dari kegiatan IORAG yang
Jaringan Damai Papua
beranggotakan 21 negara.
(JDP) juga membuat Policy
Kegiatan Indian Ocean Rim
Brief “Dialog Nasional
Association Group (IORAG)
Membangun Papua
difokuskan pada isu isu
Damai” dan Updating
kemaritiman, kebudayaan,
Papua Road Map: Proses
keamanan dan ekonomi yang
Perdamaian Politik Kaum
berkaitan dengan negara-
Muda dan Dispora Papua
negara di kawasan Samudera
pada tahun 2016.
Hindia, dengan kegiatan antara
lain: penelitian, seminar, workshop, FGD, pertemuan
kepala pemerintahan di kawasan Samudera Hindia dan
kegiatan-kegiatan lainnya yang berkaitan dengan kawasan
5. P2 Politik mengadakan seminar 3 (tiga) rangkaian
Samudera Hindia berlangsung pada tahun 2014-2017.
Seminar Tema Maritim tahun 2017, seminar [1]
mengangkat tema “Maritime Diplomacy” ; Seminar
2. Kerjasama P2 Politik dengan
[2] : “Regional Maritime Security”; Seminar [3] :
Komisi Pemberantasan Korupsi
(KPK-RI) yang menghasilkan
“Maritime Border
Management”.
(1) Naskah Kode Etik Politisi
Mengundang
& Partai Politik (2) Panduan
pembicara
Rekruitmen & Kaderisasi Partai
kalangan peneliti,
Politik Ideal di Indonesia pada
professional dan
tahun 2016.
akademisi dari
dalam dan luar
negeri.
3. Kerjasama P2 Politik dengan
6. Workshop Asia Dialogue on Forced Migration
Komisi Pemilihan Umum (KPU-
(ADFM) 2017 merupakan pertemuan ke-4 dari 6
RI) yang menghasilkan buku
rangkaian pertemuan ADFM yang awalnya diinisiasi
Tingkat Ketidakhadiran Pemilih
oleh Centre for Policy Development (CPD), Australia.
Dalam Pemilu : Studi Kasus Kota
Bekerja sama dengan CPD dan juga Kementerian
Medan dan Batam pada tahun
Luar Negeri RI, LIPI melalui Pusat Penelitian
2016
Politik (P2 Politik) menjadi tuan rumah dalam
penyelenggaraan kegiatan pada tahun 2016 ini.
Gambar Workshop Asia Dialogue on Forced Migration (ADFM) 2017
Proil Organisasi Pusat Penelitian Politik
13
Potensi dan Kepakaran Peneliti P2 Politik
P
2 Politik pada 2017 memiliki 83 orang pegawai,
terdiri atas 63 orang peneliti dan 20 orang staf
pendukung, meliputi 16 orang doktor (S3), 30
orang master (S2), dan 19 orang sarjana (S1). Kompetensi
Prof. Dr. Ikrar Nusa Bhakti
Politik Domestik dan Internasional
para peneliti P2 Politik yang berpendidikan S3 dengan
kepakaran di antaranya antara lain:
Dr. Adriana Elisabeth., M.Soc.Sc.
Pembangunan Regional ASEAN dan Papua
Dr. Tri Nuke Pudjiastuti., MA
Migrasi Internasional dan Traicking
Prof. Dr. Dewi Fortuna Anwar
Dr. Siswanto, M.Si
ASEAN dan Politik Internasional
Hubungan Indonesia-Amerika Serikat
Prof. Dr. Syamsuddin Haris
Dr. M. Riefqi Muna, M. Def Stud
Sistem Perwakilan, Pemilu, Kepartaian dan
Keamanan Regional dan Internasional
Demokratisasi di Indonesia
Prof. Dr. R. Siti Zuhro, MA
Dr. Lili Romli
Desentralisasi, Otonomi Daerah, Birokrasi
Politik dan Pemerintahan di Indonesia
dan Pilkada Langsung
Dr. Asvi Warman Adam
Dr. Sri Nuryanti, MA
Sejarawan
Pemilu dan Kepartaian
Dr. Firman Noor
Dra. Sri Yanuarti
Partai Politik dan Demokrasi
Studi Pertahanan, Konlik dan Politik
Dr. Kurniawati Hastuti Dewi
Dra. Awani Irewati, MA
Gender dan Politik
ASEAN, Perbatasan Negara
14 Proil Organisasi Pusat Penelitian Politik
Mitra kerjasama di tingkat nasional
Proil Organisasi Pusat Penelitian Politik
15
Mitra kerja di tingkat internasional
16 Proil Organisasi Pusat Penelitian Politik
Testimoni kerjasama dan Quote
Kerjasama bersama Tim P2
Politik LIPI sangat mendukung
kerja Pencegahan KPK
terutama di sektor politik. Timnya sangat profesional dan suportif.
(Sujanarko - Direktur Dikyanmas KPK)
Kerjasama dengan P2 Politik sangat produktif
dalam membahas isu-isu komprehensif yang
memerlukan kebijakan politik negara yang melibatkan
cabang kekuasaan pemerintah dan parlemen,
salah satunya penyelesaian konflik di Papua.
(Mahfuz Sidik - Anggota DPR-RI)
Kerjasama antara P2 Politik dengan Dewan Kehormatan
Penyelengaraan Pemilu (DKPP) RI selama ini terbukti
telah memperkuat kualitas pelaksanaan pemilu, terutama
dalam membangun masyarakat yang beretika dan
mewujudkan pemilu yang bermartabat.
(Alfitra Salamm - Komisioner DKPP)
Proil Organisasi Pusat Penelitian Politik
17
Contact Us
Pusat Penelitian Politik
Flourishing with Integrity
Alamat:
Gedung Widya Graha LIPI, Lantai III dan XI, Jl. Jend. Gatot Subroto, Kav.10, Jakarta Selatan 12710
Telp: (021) 5251542 Ext: 2069 || Telp/Fax: (021) 5207118
Website: http://politik.lipi.go.id || Email: politik@mail.lipi.go.id
Twitter: @PolitikLIPI || Facebook: Pusat Penelitian Politik-LIPI
18 Proil Organisasi Pusat Penelitian Politik
Coordinator:
Adriana Elisabeth
Siswanto
Team:
Kurniawati Hastuti Dewi
Tri Lestari
Dini Rahmiati
Eko Heryati Sutaningtyas
Yusuf Maulana
Ika Aristiowati
Contributor:
Dewi Fortuna Anwar
Syamsuddin Haris
Awani Irewati
Sri Yanuarti
Sri Nuryanti
Design and Layouter:
Anggih Tangkas Wibowo
Fatmawati Fitri Mulyadi
Photographer:
Fatmawati Fitri Mulyadi
Adri Bintara Putra - BIT LIPI
Publisher:
Research Center for Politics
Indonesian Institute of Sciences
Jl. Jend. Gatot Subroto 10
Jakarta 12710
Website: http://politik.lipi.go.id
Email: politik@mail.lipi.go.id
Twitter: @PolitikLIPI
Proil Organisasi Pusat Penelitian Politik
19
Pusat Penelitian Politik merupakan institusi penelitian bidang politik
dan hubungan internasional yang utama dan terpercaya di Indonesia.
Status sebagai Aparatur Sipil Negara tidak menghalangi para peneliti
untuk menjaga independensi dan integritas, dalam rangka menghasilkan
karya-karya ilmiah yang bermutu tinggi serta kajian-kajian kebijakan
yang kritis dan bermanfaat bagi kemajuan kehidupan berbangsa dan bernegara.”
Prof. Dr. Dewi Fortuna Anwar, M.A. -2017-
2 Proil Organisasi Pusat Penelitian Politik
Daftar Isi
Sekilas P2 Politik .................................................. 4
Pilkada Langsung dan Masa Depan
Pengantar Kepala P2 Politik ............................... 6
Demokrasi Lokal .................................................... 12
Kelti Lokal ............................................................. 7
Prestasi dan Kontribusi 2014-2017 ..................... 13
Kelti Nasional ....................................................... 8
Potensi dan Kepakaran Peneliti P2 Politik .......... 14
Kelti Internasional ............................................... 9
Mitra Kerjasama di Tingkat Nasional ................... 15
Analisis P2 Politik
Mitra Kerjasama di Tingkat Internasional ........... 16
Sengketa Laut China Selatan ............................. 10
Testimoni Kerjasama dan Quote ......................... 17
Pemilu Serentak 2019 ........................................ 11
Kontak P2 Politik .................................................... 18
Proil
OrganisasiPusat
PusatPenelitian
PenelitianPolitik
Politik
Proil Organisasi
33
Sekilas P2 Politik
Pusat Penelitian Politik
Flourishing with Integrity
ProilOrganisasi
OrganisasiPusat
PusatPenelitian
PenelitianPolitik
Politik
44 Proil
P
usat Penelitian Politik-LIPI
maupun internasional, yang independen
(P2 Politik-LIPI) merupakan
dan terpercaya. Adapun misi P2 Politik
satuan kerja di lingkungan
adalah mendorong proses demokratisasi
Kedeputian Ilmu Pengetahuan Sosial
ke arah terbentuknya sistem politik
dan Kemanusiaan - Lembaga Ilmu
nasional yang rasional serta kondusif bagi
Pengetahuan Indonesia (IPSK-LIPI) yang
terwujudnya cita-cita kedaulatan rakyat,
terdiri dari Kelompok Peneliti Politik
pluralitas, supremasi hukum, keberadaban
Lokal, Nasional, dan Internasional.
dan tegaknya hak-hak asasi manusia
P2 Politik memiliki visi, menjadi rujukan
(HAM), perbaikan kesejahteraan rakyat dan
ilmiah dan acuan dalam perumusan
pemenuhan rasa keadilan untuk semua
kebijakan politik baik di level nasional
unsur bangsa.
Proil
OrganisasiPusat
PusatPenelitian
PenelitianPolitik
Politik
Proil Organisasi
55
Pengantar Kepala P2 Politik
P
usat Penelitian Politik diawali dengan berdirinya
Lembaga Riset Kebudayaan Nasional (LRKN)
tahun 1981, kemudian berubah menjadi Pusat
Penelitian dan Pengembangan Politik dan Kewilayahan
(PPW) tahun 1987 dan berubah lagi menjadi Pusat
Penelitian Politik (P2 Politik) tahun 2001 sampai saat
ini.
Sebagai lembaga think thank P2 Politik melakukan
penelitian dan kajian dalam kerangka science for
science, science for community dan science for stakeholder.
Sejalan dengan itu P2 Politik melakukan penelitian
dan kajian terkait isu politik strategis terkini dan
relevan dimasa depan yang bersifat akademik maupun
kebijakan.
Secara akademik P2 Politik dituntut menghasilkan
kajian-kajian unggulan yang dapat bersaing dan
menjadi rujukan ilmiah pada tingkat nasional
maupun internasional. Adapun secara praktis dan
etis P2 Politik dituntut untuk memberikan arah dan
pencerahan kepada masyarakat. Hal ini dilakukan
dalam rangka membentuk fondasi yang kokoh bagi
Penguatan Demokrasi dan Peran internasional
Indonesia untuk Kemandirian dan Kedaulatan bangsa.
Proil P2 Politik ini diharapkan dapat memberi
informasi sebagai langkah awal untuk menjalin
kerjasama yang saling menguntungkan antara P2
Politik dengan pemangku kepentingan dan masyarakat
umum.
Dr. Adriana Elisabeth, M.Soc.Sc
Kepala Pusat Penelitian Politik - LIPI
ProilOrganisasi
OrganisasiPusat
PusatPenelitian
PenelitianPolitik
Politik
66 Proil
Kelti Lokal
K
elompok Penelitian Perkembangan Politik Lokal
mempunyai tanggungjawab untuk melakukan
penelitian dan kajian yang sifatnya memperkuat
institusi demokrasi lokal. Kajian ini meliputi isu-isu sebagai
berikut: Otonomi daerah dan desentralisasi; Konlik dan
Rekonsiliasi; Gender dan Politik. Hasil-hasil penelitian dan
kajian ini diharapkan menjadi rujukan ilmiah baik nasional
maupun internasional.
Gambar wawancara Tim Peneliti Gender dan Politik
dengan Ibu Sri Sumarni, Bupati Grobogan, Jawa Tengah,
20 April 2017
Sumber: Dokumentasi Peneliti P2 Politik
Gambar Kantor Bupati Manokwari sebagai Objek Penelitian
Otonomi Daerah
Sumber: Dokumentasi Peneliti P2 Politik
Hasil-hasil kajian Kelompok Penelitian Perkembangan
Politik Lokal menjadi sejumlah outcome berupa buku
sebagai laporan kegiatan, policy paper, policy recomendation,
dan policy brief. Hasil penelitian dan kajian ini merupakan
bagian penting dari penguatan demokrasi lokal yang
sejalan dengan program pemerintah terkait Prioritas
Gambar wawancara Tim Peneliti Sumber Daya Alam dengan
Nasional (PN) bidang Polhukam khususnya dalam konteks
buruh perempuan di tempat pelelangan ikan Belawan,
konsolidasi demokrasi. Dalam kegiatannya, para peneliti
Medan
yang tergabung dalam Kelompok Penelitian Politik Lokal
Sumber: Dokumentasi Peneliti P2 Politik
juga mengembangkan jaringan dengan berbagai mitra
strategis, dari kalangan Lembaga Swadaya Masyarakat
(LSM) maupun pemerintah di level nasional dan
internasional.
Proil Organisasi Pusat Penelitian Politik
7
Kelti Nasional
K
elompok Penelitian Perkembangan Politik Nasional
mempunyai tugas melakukan penelitian dan
kajian tentang Reformasi Sistem Politik dan Sektor
Keamanan. Kajian ini meliputi isu-isu sebagai berikut:
Sistem Kepartaian, Sistem Pemilihan Umum dan Sistem
Perwakilan; Reformasi Sektor Keamanan; Masalah-masalah
Demokrasi, Kebangsaan dan Globalisasi.
Gambar diskusi Analisis Pilkada DKI Tahun 2017 di Pusat
Penelitian Politik-LIPI
Sumber: Dokumentasi Peneliti P2 Politik
Dalam kegiatannya, para peneliti yang tergabung
dalam Kelompok Penelitian Politik nasional sudah
mengembangkan jaringan dengan berbagai mitra strategis,
Gambar calon Presiden dan Wakil Presiden Tahun 2009 di
dari kalangan LSM maupun pemerintah di level nasional
depan Kantor KPUD Kabupaten Pekalongan, Jawa Tengah
dan internasional.
Sumber: Dokumentasi Peneliti P2 Politik
Hasil-hasil kajian Kelompok Penelitian Perkembangan
Politik Nasional ditindaklanjuti menjadi sejumlah outcome
berupa buku sebagai laporan kegiatan, policy paper,
policy recomendation, dan policy brief. Hasil kajian tersebut
merupakan bagian penting dari Reformasi Sistem Politik
dan Sektor Keamanan yang juga sejalan dengan program
Prioritas Nasional (PN) bidang Polhukam.
Gambar peserta pemilu di Jakarta Selatan
Sumber: Dokumentasi Pegawai P2 Politik
8 Proil Organisasi Pusat Penelitian Politik
Kelti Internasional
K
elompok Penelitian Perkembangan Politik
Internasional melakukan penelitian dan kajian
mengenai Penguatan Peran Indonesia dalam
Dinamika Politik Regional dan Global. Penelitian dan kajian
ini meliputi isu-isu strategsi sebagai berikut: ASEAN dan
Asia-Pasiik; Konlik dan kerjasama di Perbatasan; Politik
luar negeri, Agama dan Politik.
Gambar Kantor Sekretariat ASEAN di Jakarta
Sumber: dari berbagai sumber
Gambar Pos Perbatasan RI - Papua Nugini di Skouw,
Papua
Sumber: Dokumentasi Peneliti P2 Politik
Laporan penelitian dan kajian Kelompok Penelitian
Perkembangan Politik Internasional dilanjutkan menjadi
sejumlah keluaran dalam bentuk buku, policy paper, policy
recomendation, dan policy brief. Laporan penelitian dan
kajian tersebut adalah bagian penting dari penguatan
peran Indonesia dalam dinamika politik regional dan global
yang juga sejalan dengan program Prioritas Nasional (PN)
bidang Polhukam. Dalam kegiatannya, para peneliti yang
Gambar Seminar Internasional mengenai Politik Luar
Negeri Indonesia Bebas Aktif, di Universitas Indonesia,
Depok, Jawa Barat
Sumber: website Kementerian Luar Negeri
http://www.kemlu.go.id
tergabung dalam Kelompok Penelitian Politik internasional
sudah menjalin kerjasama dan membangun jaringan
dengan berbagai mitra strategis, dari kalangan LSM
maupun pemerintah di level nasional dan internasional.
Proil Organisasi Pusat Penelitian Politik
9
Analisis P2 Politik
Sengketa Laut China Selatan
K
onlik Laut China Selatan telah melibatkan sejumlah
negara ASEAN yaitu Brunei, Filipina, Vietnam, Malaysia,
dan negara-negara non ASEAN yaitu Tiongkok, Taiwan
dan Amerika Serikat.
Negara-negara tersebut memiliki pendekatan berbeda
sesuai kepentingan masing-masing. Malaysia dan Brunei,
misalnya, tidak menunjukan sikap yang agresif. Sedangkan
Tiongkok bersikap agresif dengan cara membangun pulau
di gugusan kepulauan Spratly, dan Vietnam memprotes hal
itu. Sementara itu, Filipina sikapnya langsung mengajukan
gugatan hukum ke Mahkamah Arbitrase, dan berakhir dengan
kemenangan Filipina. Amerika berkepentingan di Laut China
Selatan karena menginginkan kawasan tersebut sebagai jalur
Gambar KRI Imam Bonjol 383 saat berlayar di perairan
perairan laut internasional, dengan mengirimkan kekuatan
Natuna, Kepulauan Riau
angkatan lautnya ke kawasan ini. Taiwan sebagai negara yang
Sumber: dari berbagai sumber
berada di kawasan Laut China Selatan memperkuat posisinya
dikawasan ini dengan cara melakukan latihan perang.
Di internal ASEAN, sengketa ini telah memunculkan
Statement of the Meeting of the Heads of State/Government
of the Member States of ASEAN and President of the
People’s Republic
kesenjangan sikap
of China” yang
“Salah satunya adalah dengan meluncurkan
berujung lahirnya
Secara umum,
peta baru Indonesia, yang antara lain mengubah kesepakatan
ASEAN menginginkan
tahun 2002.
adanya konsolidasi
nama
Laut
Natuna
menjadi
Laut
Natuna
Utara
Kesepakatan ini
internal hingga
diikuti “Declaration
masalah ini bisa
pada Juli 2017.”
of Conduct of
sesama anggota.
diselesaikan di level
ASEAN–Tiongkok. Namun, Tiongkok hanya menginginkan
penyelesaian bilateral dengan claimant states. Penyelesaian
Parties in the
South China Sea”, yang sedianya melahirkan sebuah code of
conduct yang lebih mengikat claimant states dalam bersikap
demi keamanan dan stabilitas kawasan. Namun hingga kini,
perwujudan code of conduct belum terlaksana.
Tiongkok nampak kurang kooperatif dalam penyelesaian
konlik Laut China Selatan yang sudah disepakati dengan
ASEAN. Kurang kooperatifnya Tiongkok ini telah menciptakan
sebuah dinamika politik dan keamanan tersendiri. Klaim
Tiongkok di Laut China Selatan yang dibatasi “nine-dashed
line” menimbulkan tumpang tindih dengan batas laut
Indonesia (ZEEI) di wilayah kepulauan Natuna. Pada 14 Juli
2014 Kemenko Bidang Kemaritiman meluncurkan peta NKRI
Peta baru Indonesia di Kawasan Natuna
Sumber: Website Kemenko Maritim http://maritim.go.id
sebagai tindak lanjut dari perjanjian batas maritim yang telah
disepakati antara Indonesia dan Singapura, Indonesia dan
Filipina serta Keputusan Mahkamah Internasional melalui
versi ini dinilai akan menyudutkan negara-negara anggota
Mahkamah Arbitrase tentang Laut China Selatan antara
ASEAN karena mereka harus berhadapan dengan Tiongkok
Filipina dan Republik Rakyat Tiongkok (RRT). Dalam peta itu,
yang memiliki kapasitas ekonomi dan militer lebih besar.
Pemerintah Indonesia memberi nama Laut Natuna Utara
Padahal upaya penyelesaian sengketa sudah disepakati
ASEAN–Tiongkok sejak tahun 1997 dalam “1997 Joint
di wilayah yuridiksi laut Indonesia, bukan di wilayah Laut
China Selatan secara keseluruhan, sebagai salah satu upaya
Indonesia untuk mempertegas kedaulatan atas wilayah laut di
utara Natuna. (AI)
10 Proil Organisasi Pusat Penelitian Politik
Analisis P2 Politik
Pemilu Serentak 2019
P
ada tahun 2014, P2 Politik LIPI bekerjasama dengan
pemerintahan hasil pemilu serentak nasional; (2) terbuka
Australian Electoral Commision (AEC) melakukan
peluang yang besar bagi terangkatnya isu lokal ke tingkat
kajian tentang Pemilu Serentak 2019. Tujuan dari
nasional yang selama ini cenderung tenggelam oleh
kajian ini adalah membuat Disain tentang Pemilu Serentak
sebagai respon atas keputusan Mahkamah Konstitusi pada
tanggal 23 Januari 2014 yang mengakibatkan perubahan
pola penyelenggaraan pemilu menjadi Pemilu Serentak
dan akan diselenggarakan mulai tahun 2019.
Beberapa rekomendasi yang dihasilkan dalam kajian
ini diantaranya: Pertama, keserentakan pemilu nasional
yang terpisah dari pemilu lokal akan menciptakan eisiensi
anggaran dan waktu. Hal ini didasari asumsi bahwa
pemerintahan yang dihasilkan melalui keserentakan
pemilu presiden dan pemilu legislatif lebih stabil sebagai
akibat coattail effect, yakni keterpilihan calon presiden
yang dari parpol atau koalisi parpol tertentu akan
mempengaruhi keterpilihan anggota legislatif dari parpol
Gambar logo Komisi Pemilihan Umum
Sumber: dari berbagai sumber
atau koalisi parpol tertentu pula.
Kedua,
pembentukan
koalisi politik
yang harus
“Pemerintahan yang dihasilkan melalui pemilu
serentak menjadi lebih stabil”
parpol mengubah orientasi koalisi dari yang bersifat
jangka pendek dan cenderung oportunistik menjadi koalisi
berbasis kesamaan ideologi, visi, dan platform politik.
(3) semakin
besarnya
peluang elite
politik lokal yang
dilakukan
sebelum pemilu legislatif diharapkan dapat memaksa
isu nasional;
kepemimpinannya berhasil untuk bersaing menjadi elite
politik di tingkat nasional.
Keempat, pemilu serentak nasional yang dipisahkan dari
pemilu serentak lokal diharapkan dapat meningkatkan
kualitas hasil pilihan masyarakat karena perhatian pemilih
tidak harus terpecah pada pilihan yang terlampau banyak
sekaligus di saat yang sangat terbatas di dalam bilik suara.
Karena jumlah surat suara relatif terbatas dalam masingmasing pemilu serentak, nasional dan lokal, maka para
pemilih memiliki waktu yang sedikit lebih luang untuk
memutuskan pilihan secara matang sebelum mencoblos
atau menandai pilihan mereka. (SY)
Gambar penggunaan hak suara dalam Pemilu
Sumber: Dokumentasi Pegawai P2 Politik
Ketiga, pemisahan pemilu nasional serentak dan
pemilu lokal serentak diharapkan berdampak positif pada
tiga hal: (1) ada jeda waktu bagi rakyat menilai kinerja
Proil Organisasi Pusat Penelitian Politik
11
Analisis P2 Politik
Pilkada Langsung dan Masa Depan Demokrasi Lokal
P
ilkada langsung pertama kali dilaksanakan pada
tahun 2005, disusul dengan penyelenggaran Pilkada
langsung serentak pada Desember 2015. Pilkada
langsung serentak akan kembali digelar pada tahun 2018
di 171 daerah yang terdiri dari 17 provinsi, 39 kota, dan 115
kabupaten. Banyak sekali tantangan yang dihadapi baik
oleh pemerintah, penyelenggara maupun peserta, dalam
penyelenggaraan Pilkada langsung. Dari segi pemerintah,
pembiayaan penyelenggaraan Pilkada langsung yang
bersumber pada APBD akan menjadi beban pemerintah
daerah masing-masing yang menyelenggarakan Pilkada
Langsung.
Penyelenggaran Pilkada langsung juga banyak
menghadapi
tantangan.
Sebagai
contoh
belum
rampungnya
pembahasan
Gambar diatas merupakan dukungan masyarakat
dalam Pilkada langsung serentak yang damai
Sumber: Dokumentasi Peneliti P2 Politik
“Tiga tantangan akan mewarnai penyelenggaraan
Pilkada langsung dan kehidupan demokrasi lokal
ke depan.”
sementara
anggaran
Pemilu
Serentak
adalah APBN.
UndangUndang penyelenggara Pemilu. Perlu diketahui menurut
Belum lagi ketentuan mengenai pembuatan Daftar
undang-undang terdahulu, tahapan penyelenggaraan
Pemilih Tetap yang akan dipergunakan pada Pemilu
pemilu anggota DPR, DPD dan DPRD dimulai satu tahun
Serentak tahun 2019. Penyelenggaraan Pilkada Langsung
sebelum penyelenggaraan pemungutan suara pemilu
juga mendapatkan tantangan untuk sedapat mungkin
mengeliminasi praktek politik uang, penggunaan
isu SARA, pembuatan model kampanye yang lebih
mengusung program, menjaga keamanan dan upaya
untuk meningkatkan partisipasi masyarakat dalam prosesi
demokrasi di tingkat lokal. Dengan demikian, berbagai
pemikiran mengenai penyelenggaraan Pilkada Langsung ini
perlu mendapatkan perhatian.
Tantangan juga dialami oleh peserta Pilkada Langsung
seperti persoalan keterpilihan kandidat. Di beberapa
daerah petahana masih dimungkinkan maju sebagai
kontestan. Belum lagi soal calon yang direstui oleh
Gambar diatas merupakan proses pemilihan presiden
pimpinan pusat partai politik, pengemasan tantangan
tahun 2009
pengembangan daerah, elektabilitas dan proyeksi
Sumber: dari berbagai sumber
kinerja calon/pasangan calon yang akan diusung oleh
Serentak 2019. Dengan demikian, Badan Penyelenggara
Ad hoc untuk Pilkada Langsung harus memulai bekerja
menyelenggarakan tahapan Pilkada Langsung 2018 pada
bulan Agustus 2017, sementara tahapan pemilu serentak
2019 setidaknya akan dimulai pada bulan April 2018. Hal
ini akan menjadi kompleksitas teknis dari segi anggaran
karena sumber anggaran Pilkada Langsung adalah APBD
12 Proil Organisasi Pusat Penelitian Politik
partai tersebut. Tiga tantangan tersebut akan mewarnai
penyelenggaraan Pilkada Langsung dan kehidupan
demokrasi lokal ke depan. (SN)
Prestasi dan Kontribusi P2 Politik
2014 - 2017
1. P2 Politik menjadi focal point
4. P2 Politik dengan
dari kegiatan IORAG yang
Jaringan Damai Papua
beranggotakan 21 negara.
(JDP) juga membuat Policy
Kegiatan Indian Ocean Rim
Brief “Dialog Nasional
Association Group (IORAG)
Membangun Papua
difokuskan pada isu isu
Damai” dan Updating
kemaritiman, kebudayaan,
Papua Road Map: Proses
keamanan dan ekonomi yang
Perdamaian Politik Kaum
berkaitan dengan negara-
Muda dan Dispora Papua
negara di kawasan Samudera
pada tahun 2016.
Hindia, dengan kegiatan antara
lain: penelitian, seminar, workshop, FGD, pertemuan
kepala pemerintahan di kawasan Samudera Hindia dan
kegiatan-kegiatan lainnya yang berkaitan dengan kawasan
5. P2 Politik mengadakan seminar 3 (tiga) rangkaian
Samudera Hindia berlangsung pada tahun 2014-2017.
Seminar Tema Maritim tahun 2017, seminar [1]
mengangkat tema “Maritime Diplomacy” ; Seminar
2. Kerjasama P2 Politik dengan
[2] : “Regional Maritime Security”; Seminar [3] :
Komisi Pemberantasan Korupsi
(KPK-RI) yang menghasilkan
“Maritime Border
Management”.
(1) Naskah Kode Etik Politisi
Mengundang
& Partai Politik (2) Panduan
pembicara
Rekruitmen & Kaderisasi Partai
kalangan peneliti,
Politik Ideal di Indonesia pada
professional dan
tahun 2016.
akademisi dari
dalam dan luar
negeri.
3. Kerjasama P2 Politik dengan
6. Workshop Asia Dialogue on Forced Migration
Komisi Pemilihan Umum (KPU-
(ADFM) 2017 merupakan pertemuan ke-4 dari 6
RI) yang menghasilkan buku
rangkaian pertemuan ADFM yang awalnya diinisiasi
Tingkat Ketidakhadiran Pemilih
oleh Centre for Policy Development (CPD), Australia.
Dalam Pemilu : Studi Kasus Kota
Bekerja sama dengan CPD dan juga Kementerian
Medan dan Batam pada tahun
Luar Negeri RI, LIPI melalui Pusat Penelitian
2016
Politik (P2 Politik) menjadi tuan rumah dalam
penyelenggaraan kegiatan pada tahun 2016 ini.
Gambar Workshop Asia Dialogue on Forced Migration (ADFM) 2017
Proil Organisasi Pusat Penelitian Politik
13
Potensi dan Kepakaran Peneliti P2 Politik
P
2 Politik pada 2017 memiliki 83 orang pegawai,
terdiri atas 63 orang peneliti dan 20 orang staf
pendukung, meliputi 16 orang doktor (S3), 30
orang master (S2), dan 19 orang sarjana (S1). Kompetensi
Prof. Dr. Ikrar Nusa Bhakti
Politik Domestik dan Internasional
para peneliti P2 Politik yang berpendidikan S3 dengan
kepakaran di antaranya antara lain:
Dr. Adriana Elisabeth., M.Soc.Sc.
Pembangunan Regional ASEAN dan Papua
Dr. Tri Nuke Pudjiastuti., MA
Migrasi Internasional dan Traicking
Prof. Dr. Dewi Fortuna Anwar
Dr. Siswanto, M.Si
ASEAN dan Politik Internasional
Hubungan Indonesia-Amerika Serikat
Prof. Dr. Syamsuddin Haris
Dr. M. Riefqi Muna, M. Def Stud
Sistem Perwakilan, Pemilu, Kepartaian dan
Keamanan Regional dan Internasional
Demokratisasi di Indonesia
Prof. Dr. R. Siti Zuhro, MA
Dr. Lili Romli
Desentralisasi, Otonomi Daerah, Birokrasi
Politik dan Pemerintahan di Indonesia
dan Pilkada Langsung
Dr. Asvi Warman Adam
Dr. Sri Nuryanti, MA
Sejarawan
Pemilu dan Kepartaian
Dr. Firman Noor
Dra. Sri Yanuarti
Partai Politik dan Demokrasi
Studi Pertahanan, Konlik dan Politik
Dr. Kurniawati Hastuti Dewi
Dra. Awani Irewati, MA
Gender dan Politik
ASEAN, Perbatasan Negara
14 Proil Organisasi Pusat Penelitian Politik
Mitra kerjasama di tingkat nasional
Proil Organisasi Pusat Penelitian Politik
15
Mitra kerja di tingkat internasional
16 Proil Organisasi Pusat Penelitian Politik
Testimoni kerjasama dan Quote
Kerjasama bersama Tim P2
Politik LIPI sangat mendukung
kerja Pencegahan KPK
terutama di sektor politik. Timnya sangat profesional dan suportif.
(Sujanarko - Direktur Dikyanmas KPK)
Kerjasama dengan P2 Politik sangat produktif
dalam membahas isu-isu komprehensif yang
memerlukan kebijakan politik negara yang melibatkan
cabang kekuasaan pemerintah dan parlemen,
salah satunya penyelesaian konflik di Papua.
(Mahfuz Sidik - Anggota DPR-RI)
Kerjasama antara P2 Politik dengan Dewan Kehormatan
Penyelengaraan Pemilu (DKPP) RI selama ini terbukti
telah memperkuat kualitas pelaksanaan pemilu, terutama
dalam membangun masyarakat yang beretika dan
mewujudkan pemilu yang bermartabat.
(Alfitra Salamm - Komisioner DKPP)
Proil Organisasi Pusat Penelitian Politik
17
Contact Us
Pusat Penelitian Politik
Flourishing with Integrity
Alamat:
Gedung Widya Graha LIPI, Lantai III dan XI, Jl. Jend. Gatot Subroto, Kav.10, Jakarta Selatan 12710
Telp: (021) 5251542 Ext: 2069 || Telp/Fax: (021) 5207118
Website: http://politik.lipi.go.id || Email: politik@mail.lipi.go.id
Twitter: @PolitikLIPI || Facebook: Pusat Penelitian Politik-LIPI
18 Proil Organisasi Pusat Penelitian Politik
Coordinator:
Adriana Elisabeth
Siswanto
Team:
Kurniawati Hastuti Dewi
Tri Lestari
Dini Rahmiati
Eko Heryati Sutaningtyas
Yusuf Maulana
Ika Aristiowati
Contributor:
Dewi Fortuna Anwar
Syamsuddin Haris
Awani Irewati
Sri Yanuarti
Sri Nuryanti
Design and Layouter:
Anggih Tangkas Wibowo
Fatmawati Fitri Mulyadi
Photographer:
Fatmawati Fitri Mulyadi
Adri Bintara Putra - BIT LIPI
Publisher:
Research Center for Politics
Indonesian Institute of Sciences
Jl. Jend. Gatot Subroto 10
Jakarta 12710
Website: http://politik.lipi.go.id
Email: politik@mail.lipi.go.id
Twitter: @PolitikLIPI
Proil Organisasi Pusat Penelitian Politik
19