5. BAB I--03012016

(1)

LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH PROVINSI DKI JAKARTA TAHUN 2015 I-1

BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Dasar perspektif yang luas Laporan Kinerja Instansi Pemerintah mempunyai fungsi sebagai media/wahana pertanggungjawaban kepada publik atas penyelenggaraan Pemerintahan. Untuk itu Penyusunan Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKIP) Provinsi DKI Jakarta Tahun 2015 secara garis besar adalah untuk menginformasikan mengenai rencana kinerja dan capaian kinerja Pemerintah Provinsi DKI Jakarta selama tahun 2015. Adapun dasar hukum yang menjadi dasar penyusunan Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKIP) Provinsi DKI Jakarta adalah sebagai berikut :

1. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah

2. Peraturan Presiden Nomor 29 Tahun 2014 tentang Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah

3. Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 53 Tahun 2014 tentang Petunjuk Teknis Perjanjian Kinerja, Pelaporan Kinerja dan Tata Cara Reviu atas Laporan Kinerja Instansi Pemerintah

4. Instruksi Gubernur Nomor 3 Tahun 2016 tentang Penyusunan Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Provinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta

Penyusunan Laporan Kinerja Instansi Pemerintah mengacu pada dokumen Perencanaan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) yang ditetapkan dalam Peraturan Daerah Provinsi DKI Jakarta Nomor 2 Tahun 2013 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Tahun 2013-2017, serta berpedoman pada Peraturan Gubernur Nomor 84 Tahun 2014 tentang Rencana Kerja Pemerintah Daerah Tahun 2015 dan Peraturan Gubernur Nomor 206 Tahun 2015 tentang Perubahan Atas Peraturan Gubernur Nomor 84 Tahun 2014 tentang Rencana Kerja Pemerintah Daerah Tahun 2015.


(2)

LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH PROVINSI DKI JAKARTA TAHUN 2015 I-2

B. MANFAAT DAN TUJUAN

Penyusunan Laporan Kinerja 1. MAKSUD

Penyusunan Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKIP) Provinsi DKI Jakarta Tahun 2015 dimaksudkan untuk memberikan

gambaran kinerja penyelenggaraan pemerintah yang jelas, transparan dan dapat dipertanggungjawabkan keberhasilan dan

kegagalan pencapaian target sasaran dalam kurun waktu Tahun Anggaran 2015 dan sebagai bentuk akuntabilitas kinerja yang dicerminkan dari hasil pencapaian kinerja berdasarkan visi, misi, tujuan dan sasaran yang telah ditetapkan.

2. TUJUAN

a. Memberikan informasi mengenai perencanaan, pengukuran, pelaporan dan evaluasi kinerja Pemerintah Provinsi DKI Jakarta Tahun 2015 b. Sebagai bahan evaluasi

terhadap kinerja

Pemerintah Provinsi DKI Jakarta Tahun 2015 c. Hasil evaluasi nantinya

akan dijadikan acuan perbaikan dan

peningkatan kinerja Pemerintah Provinsi DKI Jakarta di tahun

selanjutnya serta masa yang akan datang


(3)

LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH PROVINSI DKI JAKARTA TAHUN 2015 I-3

C. GAMBARAN UMUM ORGANISASI PERANGKAT DAERAH PROVINSI DKI JAKARTA

1. Kedudukan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta

Kedudukan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta saat ini masih berdasarkan pada Undang-Undang Nomor 29 Tahun 2007 tentang Pemerintahan Provinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta Sebagai Ibukota Negara Kesatuan Republik Indonesia.

2. Kondisi Pemerintahan

Dengan penataan sistem penyelenggaraan pemerintahan yang lebih efektif dan efisien diharapkan terwujud penyelenggaraan pemerintahan yang berdampak pada peningkatan kualitas pelayanan. Peraturan Pemerintah Nomor 41 Tahun 2007 tentang Organisasi Perangkat Daerah dan upaya Pemerintah Provinsi DKI Jakarta melaksanakan Reformasi Birokrasi. Penataan ulang organisasi sesuai dengan Peraturan Daerah Nomor 12 Tahun 2014 tentang Organisasi Perangkat Daerah.

Tabel I.1

Struktur Organisasi Pemerintah Provinsi DKI Jakarta

No Perangkat Daerah

1 Sektetariat Daerah 1

2 Sekretariat DPRD 1

3 Inspektorat 1

4 Bappeda 1

5 Dinas 20

6 LTD 17

7 Kota Administrasi 5

8 Kabupaten Administrasi 1

9 Kecamatan 44

10 Kelurahan 267

11 Satpol PP 1

12 Lembaga Lain 4

Total 363


(4)

LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH PROVINSI DKI JAKARTA TAHUN 2015 I-4

D. TUGAS POKOK DAN FUNGSI PEMERINTAH PROVINSI DKI

JAKARTA

Tugas pokok dan fungsi Pemerintah Provinsi DKI Jakarta adalah menyelenggarakan pemerintahan dan melaksanakan urusan otonomi daerah serta kekhususannya dalam rangka pelaksanaan tugas-tugas desentralisasi di Provinsi DKI Jakarta.

Berdasarkan Peraturan Daerah Nomor 12 Tahun 2014 tentang Organisasi Perangkat Daerah, dibentuk Organisasi Perangkat Daerah untuk mendukung operasional pelaksanaan tugas Gubernur Kepala Daerah, Sekretariat DPRD,Inspektorat, Badan Perencanaan Pembangunan Daerah, Dinas Daerah, Lembaga Teknis Daerah, Kota Administrasi, Kabupaten Administrasi, Kecamatan, Kelurahan dan Satpol PP.

1. Sekretariat Daerah

Sekretariat Daerah mempunyai tugas membantu Gubernur dalam menyusun kebijakan Pemerintahan Daerah dan mengoordinasikan Perangkat Daerah, dengan fungsi sebagai berikut :

a. penyusunan kebijakan Pemerintahan Daerah;

b. pengendalian dan pengoordinasian pelaksanaan tugas dan fungsi

Perangkat Daerah;

c. pemantauan dan evaluasi pelaksanaan kebijakan Pemerintahan Daerah

oleh Perangkat Daerah;

d. pembinaan administrasi dan aparatur Daerah;

e. pengelolaan kepegawaian, keuangan, barang, dan kerumahtanggaan

pimpinan dan Sekretariat Daerah;

f. penyelenggaraan kegiatan ketatausahaan Pemerintah Daerah;

g. pembinaan kelembagaan, ketatalaksanaan, pelayanan publik,

transparansi, akuntabilitas, dan pelaporan Perangkat Daerah;

h. penyelenggaraan urusan hukum, kerjasama Daerah, dan protokol;

i. fasilitasi dan pengoordinasian fungsi perekonomian, pembangunan dan

lingkungan hidup, kesejahteraan sosial serta mental spiritual;


(5)

LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH PROVINSI DKI JAKARTA TAHUN 2015 I-5 `

Dibawah Sekretaris Daerah terdapat 5 (lima) orang asisten yang mempunyai tugas koordinasi perumusan dan pelaksanaan kebijakan di bidang (1) tata praja dan aparatur, (2) perekonomian, (3) keuangan, (4) pembangunan dan (kesejahteraan masyarakat).

2. Sekretariat DPRD

Merupakan unsur pelayanan kepada DPRD, yang mempunyai tugas menyelenggarakan administrasi kesekretariatan, administrasi keuangan, mendukung pelaksanaan tugas dan fungsi DPRD, serta menyediakan dan mengkoordinasikan tenaga ahli yang diperlukan oleh DPRD.

Sekretariat DPRD dipimpin oleh seorang Sekretaris, yang secara teknis operasional berkedudukan dibawah dan bertanggung jawab kepada pimpinan DPRD dan secara administratif bertanggungjawab kepada Gubernur melalui Sekretaris Daerah.

3. Inspektorat

merupakan unsur pengawasan internal penyelenggaraan Pemerintahan Daerah yang mempunyai tugas pengawasan terhadap penyelenggaraan urusan pemerintahan daerah dan pengelolaan badan usaha milik daerah.

Inspektorat dipimpin oleh seorang Inspektur yang dalam melaksanakan tugas dan fungsinya bertanggungjawab langsung kepada Gubernur dan secara administratif mendapat pembinaan dari Sekretaris Daerah.

4. Badan Perencanaan Pembangunan Daerah

merupakan unsur perencana pembangunan Daerah, yang mempunyai tugas menyusun, mengendalikan dan mengevaluasi pelaksanaan rencana pembangunan dan pengelola statistik daerah.

Badan Perencanaan Pembangunan Daerah dipimpin oleh Kepala Badan yang berkedudukan di bawah dan bertanggungjawab kepada Gubernur melalui Sekretaris Daerah. Dalam melaksanakan tugasnya, Kepala Badan Perancanaan Pembangunan Daerah dibantu oleh seorang Wakil Kepala Badan.


(6)

LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH PROVINSI DKI JAKARTA TAHUN 2015 I-6

5. Dinas

Dinas Daerah merupakan unsur pelaksana pemerintah daerah yang dipimpin oleh seorang Kepala Dinas yang berada di bawah dan bertanggungjawab kepada Gubernur melalui Sekretaris Daerah. Dinas Daerah ini melaksanakan tugas dan fungsi operasional untuk bidang-bidang pembangunan tertentu seperti pariwisata, pendidikan, perumahan, pertambangan, dan pendapata daerah. Fungsi dari dinas-dinas daerah iini akan dikoordinasikan olehn Asisten Sekretaris Daerah yang terkait.

6. Lembaga Teknis Daerah

Lembaga teknis daerah merupakan badan yang dikepalai oleh seorang Kepala Badan sebagai unsur penunjang Gubernur dalam Penyelenggaraan pemerintah daerah untuk bidang-bidang tertentu. Beberapa lembaga teknis yang terdapat dalam Pemerintah Provinsi DKI Jakarta mencakup Badan Pengelola Keuangan dan Aset Daerah, Badan Kepegawaian Daerah, Badan Kesatuan Bangsa dan Politik, Badan Pendidikan dan Pelatihan, Badan Pembinaan BUMD dan Penanaman Modal, Badan Pengelola Lingkungan Hidup Daerah, Badan Pemberdayaan Masyarakat Perempuan dan Keluarga Berencana, serta Badan Perpustakaan Arsip Daerah.

7. Kota Administrasi

Kota Administrasi merupakan unsur pelaksana dan koordinator pelaksanaan tugas pemerintah daerah yang dilimpahkan dari Gubernur di wilayah kota administrasi.

Kota Administrasi dipimpin oleh seorang walikota yang berkedudukan di bawah dan bertanggung jawab kepada Gubernur melalui Sekretaris Daerah. Dalam melaksanakan tugas dan fungsinya, walikota dikoordinir oleh Asisten Pemerintahan.

Saat ini terdapat 5 (lima) Kota Administrasi, yaitu Jakarta Utara, Jakarta Pusat, Jakarta Timur, Jakarta Barat dan Jakarta Selatan.


(7)

LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH PROVINSI DKI JAKARTA TAHUN 2015 I-7

8. Kabupaten Administrasi

Kabupaten Administrasi merupakan unsur pelaksana dan koordinator pelaksanaan tugas pemerintah daerah yang dilimpahkan dari Gubernur di wilayah kabupaten administrasi.

Kabupaten administrasi dipimpin oleh seorang Bupati yang berkedudukan di bawah dan bertanggung jawab kepada Gubernur melalui Sekretaris Daerah. Dalam melaksanakan tugas dan fungsinya, Bupati yang dibantu oleh seorang Wakil Bupati dikoordinasikan oleh Asisten Pemerintahan.

9. Kecamatan

Kecamatan merupakan perangkat daerah dibawah Kota Administrasi/Kabupaten Administrasi, yang melaksanakan tugas yang dilimpahkan dari Gubernur dan mengkoordinasikan pelaksanaan tugas pemerintah daerah di wilayah Kecamatan.

Kecamatan dipimpin oleh seorang Camat yang berkedudukan dibawah dan bertanggungjawab kepada Walikota/Bupati melalui Sekretaris Kota Administrasi/Kabupaten Administrasi dengan jumlah Kecamatan sebanyak 44 Kecamatan

10. Kelurahan

Kelurahan merupakan perangkat daerah di bawah Kecamatan, yang melaksanakan tugas yang dilimpahkan dari Gubernur dan mengkoordinasikan pelaksanaan tugas pemerintahana daerah di wilayah Kelurahan.

Kelurahan dipimpin oleh seorang Lurah yang berkedudukan dibawah dan bertanggungjawab kepada Walikota/Bupati melalui Camat dengan jumlah sebanyak 267 Kelurahan.


(8)

LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH PROVINSI DKI JAKARTA TAHUN 2015 I-8

11. Satuan Polisi Pamong Praja

Dinas Daerah yang merupakan unsur perangkat daerah pemerintah daerah dalam penyelenggaraan ketentraman dan ketertiban umum, penegakan peraturan daerah dan Peraturan Gubernur. Satpol PP dipimpin oleh seorang Kepala Satuan Polisi Pamong Praja yang berkedudukan di bawah dan bertanggungjawab kepada Gubernur melalui Sekretaris Daerah.

Satuan Polisi Pamong Praja dalam melaksanakan tugas dan fungsinya dikoodinasikan oleh Asisten Pemerintahan.

12. Lembaga lain.

Lembaga lain yang merupakan unsur pelaksanaan peraturan perundang-undangan dan tugas permerintahan umum lainnya dapat dibentuk lembaga lain sebagai bagian dari Perangkat Daerah sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan dan kebutuhan.

Lembaga lain dalam melaksanakan tugas dan fungsinya di bawah kordinasi Sekretaris Daerah sesuai dengan bidang tugas masing- masing.


(9)

LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH PROVINSI DKI JAKARTA TAHUN 2015 I-9

E. SUSUNAN ORGANISASI PERANGKAT DAERAH

Susunan Organisasi Pemerintah Provinsi DKI Jakarta terdiri dari Sekretariat Daerah yang membawahi 5 Asisten, Sekretariat DPRD, Inspektorat, Badan

Perencanaan Pembangunan Daerah, 20 Dinas, 17 LTD, 5 Kota Administrasi, 1 Kabupaten Administrasi, 44 Kecamatan, 267 Kelurahan, Satpol PP dan 4 Lembaga Lain.

Untuk melaksanakan fungsi tersebut maka berdasarkan Peraturan Daerah Nomor 12 Tahun 2014 tentang Otganisasi Perangkat Daerah, maka susunan Kelembagaan tersebut efektif dilaksanakan sejak tanggal 2 Januari 2014 hingga sampai saat ini.

Gambar I.1


(10)

LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH PROVINSI DKI JAKARTA TAHUN 2015 I-10

F. PERSONIL/PEGAWAI

dalam menunjang Visi dan Misi Gubernur Provinsi DKI Jakarta Pemerintah Provinsi DKI Jakarta mempunyai Jumlah Pegawai Negeri Sipil Pemerintah Provinsi DKI Jakarta sebanyak 72.504 pegawai per 31 Desember 2015.

Grafik I.1

Jumlah Pegawai Negeri Sipil Berdasarkan Jenis Kelamin

Sumber BKD Provinsi DKI Jakarta per 31 Desember 2015

Grafik 1.3

Jumlah Pegawai Negeri Sipil Berdasarkan Usia

Sumber BKD Provinsi DKI Jakarta per 31 Desember 2015

35976 36528

PNS BERDASARKAN JENIS

KELAMIN

Laki-Laki Perempuan

563 2993 7721

7641 11252

25333 17001

USIA


(11)

LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH PROVINSI DKI JAKARTA TAHUN 2015 I-11

Grafik I.2

Jumlah Pegawai Negeri Sipil Berdasarkan Pendidikan

Sumber BKD Provinsi DKI Jakarta per 31 Desember 2015

G. CAPAIAN REFORMASI BIROKRASI PEMERINTAH PROVINSI DKI

JAKARTA

Awal capaian reformasi birokrasi di tahun 2015 tidak bisa lepas dari kegiatan Pencanangan Pembangunan Zona Integritas yang dilakukan Gubernur Provinsi DKI Jakarta tanggal 27 November 2014. Pencanangan pembangunan zona integritas merupakan bagian dari Tahapan Pembangunan Zona Integritas itu sendiri, langkah selanjutnya adalah Pembentukan Kelompok Kerja Pembangunan Zona Integritas Menuju Wilayah Bebas Korupsi dan Wilayah Birokrasi Bersih Melayani melalui Peraturan Gubernur Nomor 2006 Tahun 2015 yang ditetapkan pada tanggal 25 September 2015.

Tugas utama kelompok kerja ini adalah melakukan identifikasi terhadap Unit Kerja yang berpotensi sebagai Proses Pembangunan Zona Integritas Menuju WBK/WBBM dan pada tanggal 31 Desember 2015 telah mengusulkan 2 (dua) unit

1376 1913 30000

748 1189 5772

28095

3355 56

SD SMP SMA D1 D2 D3 S1 S2 S3


(12)

LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH PROVINSI DKI JAKARTA TAHUN 2015 I-12

kerja sebagai Calon Unit Kerja Berpredikat Zona Integritas Menuju Wilayah Bebas Korupsi (WBK) yaitu BPTSP Provinsi DKI Jakarta dan RSUD Koja.

Langkah lain yang dilakukan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta dalam melakukan Reformasi Birokrasi pada Tahun 2015 adalah dengan melakukan penyempurnaan Peraturan Gubernur Nomor 43 Tahun 2008 dengan Peraturan Gubernur Nomor 152 Tahun 2015 tentang Reformasi Birokrasi yang ditetapkan tanggal 27 Maret 2015.

Sedangkan dalam rangka pemberian arah pelaksanaan reformasi birokrasi agar berjalan secara efektif, efisien, terukur, konsisten, dan berkelanjutan perlu disusun Road Map Reformasi Birokrasi tahun 2015 – 2019 yang masuk dalam kegiatan Biro Organisasi dan Reformasi Birokrasi pada tahun 2015.

Tabel I.2

Capaian Reformasi Birokrasi Pemerintah Provinsi DKI Jakarta Tahun 2015

NO CAPAIAN TANGGAL KET

1. Pencanangan Pembangunan Zona Integritas 27-11-2014

2. Peraturan Gubernur Nomor 152 Tahun 2015 tentang Reformasi Birokrasi

27-3-2015

3. Keputusan Gubernur tentang Pembentukan Kelompok Kerja Pembangunan Zona Integritas Menuju WBK dan WBBM

25-9-2015

4. Pengusulan calon Unit Kerja Berpredikat Zona Integritas Menuju WBK dan WBBM

31-12-2015 BPTSP dan RSUD Koja

5. Penyusunan Peraturan Gubernur tentang Road Map Reformasi Birokrasi Tahun 2015 – 2019

Proses Sumber Inspektorat Provinsi DKI Jakarta

H. PERTUMBUHAN EKONOMI JAKARTA TAHUN 2015

Berdasarkan dari Berita Resmi Statistik BPS Provinsi DKI Jakarta

Nomor 52/11/31/Th.XVII tanggal 5 November 2015, Perekonomian

Jakarta triwulan III-5 yang diukur berdasarkan Produk Domestik

Regional Bruto (PDRB) atas dasar harga berlaku mencapai 506,87

triliun rupiah, sementara menurut harga konstan mencapai 367,59

triliun rupiah.

Ekonomi Jakarta pada triwulan III-2015 tumbuh 5,96 persen bila

dibandingkan dengan triwulan III-2014 dari sisi produksi, pertumbuhan

tertinggi dicapai oleh lapangan usaha jasa keuangan sebesar 13, 60


(13)

LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH PROVINSI DKI JAKARTA TAHUN 2015 I-13

persen. Dari sisi pengeluaran, pertumbuhan dicapai oleh komponen

rumah tangga sebesar 5,03 persen.

Ekonomi Jakarta triwulan III-2015 tumbuh 2,22 persen bila

dibandingkan dengan triwulan sebelumnya. Dari sisi lapangan usaha

pertumbuhan tertinggi dicapai oleh lapangan usaha jasa keuangan

(8,45%), dan dari sisi komponen pengeluaran pertumbuhan tertinggi

dicapai oleh pengeluaran konsumsi pemerintah (11,50%).

Secara komulatif, pada triwulan I s.d III-2015 perekonomian

Jakarta tumbuh 5,40persen bila dibandingkan dengan triwulan I s.d.

III-2014.

Struktur perekonomian Jakarta triwulan III-2015 didominasi oleh

tiga lapangan usaha utama yaitu perdagangan besar dan eceran, dan

reparasi mobil dan sepeda motor sebesar 16,73 persen, industry

pengolahan sebesar 13,62 persen dan konstruksi sebesar 12,90

persen, sementara itu dari sisi pengeluaran didominasi oleh konsumsi

rumah tangga (58,51persen) dan PMTB (40,24 persen).

I. SISTEMATIKA PENYUSUNAN

Sistematika penyusunan Laporan Kinerja Instansi Pemerintah

Provinsi DKI Jakarta Tahun 2015 terdiri dari 4 (empat) Bab yaitu

sebagai berikut :

BAB I.

PENDAHULUAN

Menjelaskan secara ringkas latar belakang, maksud dan

tujuan Laporan Kinerja Instansi Pemerintah, Gambaran

singkat tentang Kedudukan, Tugas dan Fungsi Organisasi

dan Personil Perangkat Daerah serta Sistematika

Penyusunan.


(14)

LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH PROVINSI DKI JAKARTA TAHUN 2015 I-14

BAB II.

PERENCANAAN KINERJA

Menjelaskan ringkasan/ikhtisar Perjanjian Kinerja Tahun

2015 yang mendasarkan pada dokumen perencanaan.

BAB III. KINERJA INSTANSI PEMERINTAH

Menjelaskan capaian kinerja berdasarkan hasil pengukuran

kinerja tahun 2015. Diuraikan pula analisis capaian kinerja

yang meliputi : perbandingan Antara target dan realisasi

kinerja tahun 2015. Perbandingan Antara realisasi kinerja

serta capaian kinerja tahun 2015 dengan tahun 2014

dengan target 2017 berdasarkan dokumen RPJMD tahun

2013 sampai tahun 2017. Untuk beberapa indikator realisasi

kinerja tahun 2015 dibandingkan dengan standar nasional.

Analisis keberhasilan/kegagalan, hambatan/kendala dan

permasalahan yang dihadapi serta langkah-langkah

antisipatif yang diambil serta penyajian realisasi anggaran.

BAB IV. PENUTUP

Memuat kesimpulan umum atas capaian kinerja Pemerintah

Provinsi DKI Jakarta Tahun 2015 dan upaya/langkah dan di

masa mendatang yang akan dilakukan oleh Pemerintah

Provinsi DKI Jakarta dalam rangka peningkatan kinerjanya.


(1)

LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH PROVINSI DKI JAKARTA TAHUN 2015 I-9

E. SUSUNAN ORGANISASI PERANGKAT DAERAH

Susunan Organisasi Pemerintah Provinsi DKI Jakarta terdiri dari Sekretariat Daerah yang membawahi 5 Asisten, Sekretariat DPRD, Inspektorat, Badan

Perencanaan Pembangunan Daerah, 20 Dinas, 17 LTD, 5 Kota Administrasi, 1 Kabupaten Administrasi, 44 Kecamatan, 267 Kelurahan, Satpol PP dan 4 Lembaga Lain.

Untuk melaksanakan fungsi tersebut maka berdasarkan Peraturan Daerah Nomor 12 Tahun 2014 tentang Otganisasi Perangkat Daerah, maka susunan Kelembagaan tersebut efektif dilaksanakan sejak tanggal 2 Januari 2014 hingga sampai saat ini.

Gambar I.1


(2)

LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH PROVINSI DKI JAKARTA TAHUN 2015 I-10

F. PERSONIL/PEGAWAI

dalam menunjang Visi dan Misi Gubernur Provinsi DKI Jakarta Pemerintah Provinsi DKI Jakarta mempunyai Jumlah Pegawai Negeri Sipil Pemerintah Provinsi DKI Jakarta sebanyak 72.504 pegawai per 31 Desember 2015.

Grafik I.1

Jumlah Pegawai Negeri Sipil Berdasarkan Jenis Kelamin

Sumber BKD Provinsi DKI Jakarta per 31 Desember 2015 Grafik 1.3

Jumlah Pegawai Negeri Sipil Berdasarkan Usia

Sumber BKD Provinsi DKI Jakarta per 31 Desember 2015 35976

36528

PNS BERDASARKAN JENIS

KELAMIN

Laki-Laki Perempuan

563 2993 7721 7641

11252

25333 17001

USIA


(3)

LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH PROVINSI DKI JAKARTA TAHUN 2015 I-11 Grafik I.2

Jumlah Pegawai Negeri Sipil Berdasarkan Pendidikan

Sumber BKD Provinsi DKI Jakarta per 31 Desember 2015

G. CAPAIAN REFORMASI BIROKRASI PEMERINTAH PROVINSI DKI JAKARTA

Awal capaian reformasi birokrasi di tahun 2015 tidak bisa lepas dari kegiatan Pencanangan Pembangunan Zona Integritas yang dilakukan Gubernur Provinsi DKI Jakarta tanggal 27 November 2014. Pencanangan pembangunan zona integritas merupakan bagian dari Tahapan Pembangunan Zona Integritas itu sendiri, langkah selanjutnya adalah Pembentukan Kelompok Kerja Pembangunan Zona Integritas Menuju Wilayah Bebas Korupsi dan Wilayah Birokrasi Bersih Melayani melalui Peraturan Gubernur Nomor 2006 Tahun 2015 yang ditetapkan pada tanggal 25 September 2015.

Tugas utama kelompok kerja ini adalah melakukan identifikasi terhadap Unit Kerja yang berpotensi sebagai Proses Pembangunan Zona Integritas Menuju WBK/WBBM dan pada tanggal 31 Desember 2015 telah mengusulkan 2 (dua) unit

1376 1913 30000

748 1189 5772

28095

3355 56

SD SMP SMA D1 D2 D3 S1 S2 S3


(4)

LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH PROVINSI DKI JAKARTA TAHUN 2015 I-12

kerja sebagai Calon Unit Kerja Berpredikat Zona Integritas Menuju Wilayah Bebas Korupsi (WBK) yaitu BPTSP Provinsi DKI Jakarta dan RSUD Koja.

Langkah lain yang dilakukan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta dalam melakukan Reformasi Birokrasi pada Tahun 2015 adalah dengan melakukan penyempurnaan Peraturan Gubernur Nomor 43 Tahun 2008 dengan Peraturan Gubernur Nomor 152 Tahun 2015 tentang Reformasi Birokrasi yang ditetapkan tanggal 27 Maret 2015.

Sedangkan dalam rangka pemberian arah pelaksanaan reformasi birokrasi agar berjalan secara efektif, efisien, terukur, konsisten, dan berkelanjutan perlu disusun Road Map Reformasi Birokrasi tahun 2015 – 2019 yang masuk dalam kegiatan Biro Organisasi dan Reformasi Birokrasi pada tahun 2015.

Tabel I.2

Capaian Reformasi Birokrasi Pemerintah Provinsi DKI Jakarta Tahun 2015

NO CAPAIAN TANGGAL KET

1. Pencanangan Pembangunan Zona Integritas 27-11-2014 2. Peraturan Gubernur Nomor 152 Tahun 2015 tentang

Reformasi Birokrasi

27-3-2015 3. Keputusan Gubernur tentang Pembentukan

Kelompok Kerja Pembangunan Zona Integritas Menuju WBK dan WBBM

25-9-2015

4. Pengusulan calon Unit Kerja Berpredikat Zona Integritas Menuju WBK dan WBBM

31-12-2015 BPTSP dan RSUD Koja 5. Penyusunan Peraturan Gubernur tentang Road Map

Reformasi Birokrasi Tahun 2015 – 2019

Proses Sumber Inspektorat Provinsi DKI Jakarta

H. PERTUMBUHAN EKONOMI JAKARTA TAHUN 2015

Berdasarkan dari Berita Resmi Statistik BPS Provinsi DKI Jakarta Nomor 52/11/31/Th.XVII tanggal 5 November 2015, Perekonomian Jakarta triwulan III-5 yang diukur berdasarkan Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) atas dasar harga berlaku mencapai 506,87 triliun rupiah, sementara menurut harga konstan mencapai 367,59 triliun rupiah.

Ekonomi Jakarta pada triwulan III-2015 tumbuh 5,96 persen bila dibandingkan dengan triwulan III-2014 dari sisi produksi, pertumbuhan tertinggi dicapai oleh lapangan usaha jasa keuangan sebesar 13, 60


(5)

LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH PROVINSI DKI JAKARTA TAHUN 2015 I-13

persen. Dari sisi pengeluaran, pertumbuhan dicapai oleh komponen rumah tangga sebesar 5,03 persen.

Ekonomi Jakarta triwulan III-2015 tumbuh 2,22 persen bila dibandingkan dengan triwulan sebelumnya. Dari sisi lapangan usaha pertumbuhan tertinggi dicapai oleh lapangan usaha jasa keuangan (8,45%), dan dari sisi komponen pengeluaran pertumbuhan tertinggi dicapai oleh pengeluaran konsumsi pemerintah (11,50%).

Secara komulatif, pada triwulan I s.d III-2015 perekonomian Jakarta tumbuh 5,40persen bila dibandingkan dengan triwulan I s.d. III-2014.

Struktur perekonomian Jakarta triwulan III-2015 didominasi oleh tiga lapangan usaha utama yaitu perdagangan besar dan eceran, dan reparasi mobil dan sepeda motor sebesar 16,73 persen, industry pengolahan sebesar 13,62 persen dan konstruksi sebesar 12,90 persen, sementara itu dari sisi pengeluaran didominasi oleh konsumsi rumah tangga (58,51persen) dan PMTB (40,24 persen).

I. SISTEMATIKA PENYUSUNAN

Sistematika penyusunan Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Provinsi DKI Jakarta Tahun 2015 terdiri dari 4 (empat) Bab yaitu sebagai berikut :

BAB I. PENDAHULUAN

Menjelaskan secara ringkas latar belakang, maksud dan tujuan Laporan Kinerja Instansi Pemerintah, Gambaran singkat tentang Kedudukan, Tugas dan Fungsi Organisasi dan Personil Perangkat Daerah serta Sistematika Penyusunan.


(6)

LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH PROVINSI DKI JAKARTA TAHUN 2015 I-14

BAB II. PERENCANAAN KINERJA

Menjelaskan ringkasan/ikhtisar Perjanjian Kinerja Tahun 2015 yang mendasarkan pada dokumen perencanaan. BAB III. KINERJA INSTANSI PEMERINTAH

Menjelaskan capaian kinerja berdasarkan hasil pengukuran kinerja tahun 2015. Diuraikan pula analisis capaian kinerja yang meliputi : perbandingan Antara target dan realisasi kinerja tahun 2015. Perbandingan Antara realisasi kinerja serta capaian kinerja tahun 2015 dengan tahun 2014 dengan target 2017 berdasarkan dokumen RPJMD tahun 2013 sampai tahun 2017. Untuk beberapa indikator realisasi kinerja tahun 2015 dibandingkan dengan standar nasional. Analisis keberhasilan/kegagalan, hambatan/kendala dan permasalahan yang dihadapi serta langkah-langkah antisipatif yang diambil serta penyajian realisasi anggaran.

BAB IV. PENUTUP

Memuat kesimpulan umum atas capaian kinerja Pemerintah Provinsi DKI Jakarta Tahun 2015 dan upaya/langkah dan di masa mendatang yang akan dilakukan oleh Pemerintah Provinsi DKI Jakarta dalam rangka peningkatan kinerjanya.