Ringkasan - Nilai-Nilai Budaya Minangkabau dalam Pasambahan Batagak Panghulu: Implikatur dan Pola Percakapan Bahasa Adat (Suatu Kajian Pragmatik).

RINGKASAN
LAPORAN PENELITIAN FUNDAMENTAL 2009
Nilai-Nilai Budaya Minangkabau dalam Pasambahan Batagak Panghulu:
Implikatur dan Pola Percakapan Bahasa Adat (Suatu Kajian Pragmatik)
Oleh
Dra Hj. Arwina Dharma,MA
Dra Hj. Lucy Suraiya,MA
1. Pendahuluan
Pidato adat Batagak Penghulu yang mengandung pepatah peritih dan katakata berhikmah selain memiliki bentuk, makna, dan fungsi tersendiri, juga
dipercaya mengandung nilai-nilai positif yang baik untuk dipedomani. Karena
pengaruh globalisasi, kurang mendukungnya lingkungan, dominasi bahasa
nasional, makna sera nilai-nilai yang terkandung dalam bahasa adat umumnya dan
pidato batagak penghulu khususnya perlu digali, dipahami, serta
didokumentasikan agar dapat dipahami dan digunakan secara utuh oleh
masyarakat Minangkabau.
Bahasa adat dapat diidentikkan dengan bahasa figuratif yang berbeda dari bahasa
sehari-hari. Perbedaan ini menjadikannya bahasa orang cerdik pandai dan arif
bijaksana. Karena tidak mudah memahami makna yang terkandung di dalamnya,
perlu diadakan penelitian untuk memberikan pengertian terutama kepada generasi
muda.
2. Jenis penelitian, Teori dan Metode yang digunakan.

Penelitian

ini

menggunakan

teori

implikatur

percakapan

yang

dikemukakan oleh Grice (1975) dan dikembangkan oleh Jenny Thomas (1995),
sedangkan pola percakapan dianalis menurut Levinson’s activity types (1979).
Lebih lanjut penelitian ini dilakukan dengan metode kualitatif yang bersifat
natural inquiry yaitu pengkajian bahasa yang diperoleh dalam konteks sosial yang

ii


alamiah dan terikat nilai budaya lokalPendekatan ini disebut ethnography of
communication yang bertujuan untuk memperoleh pemahaman tentang pandangan
dan nilai-nilai dalam masyarakat Minangkabau yang ditunjukkan oleh sikap dan
perilaku berbahasa masyarakatnya. Pengumpulan data dilakukan dengan teknik
rekam dan observasi peristiwa tutur Pasambahan Batagak Penghulu. Data
dianalisis dengan teknik padan pragmatik yang melibatkan konteks lingual dan
konteks non-lingual.
3. Hasil Penelitian
3.1 Bentuk dan pola tuturan pidato batagak penghulu
Pidato batagak penghulu memiliki pola yang, terstruktur, jelas, dan teratur.
Pada bagian isi terdapat pengulangan, kofirmasi dan penjelasan serta pembatasan
topik sehingga alur pembicaran tidak pernah menyimpang dari topik pembicaraan.
Hal ini menunjukkan bahwa pola tutur ini mengikuti teori percakapan Grice.
3.2 Makna implikatur yang terdapat dalam pidato batagak penghulu.
Ditemukan 63 buah implikatur dari seluruh data dengan makna yang
beragam. Makna umumnya mempunyai konotasi positif karena berupa
nasihat/petuah dalam kehidupan berkaum dan berkorong kampung. Dalam upaya
meningkatkan pemahaman dan pemakaian petatah petitih dan peribahasa
Minangkabau, nilai-nilai budaya yang terdapat di dalamnya dilakukan dalam

penelitian ini.
3.3 Nilai-nilai budaya yang terdapat dalam pidato batagak penghulu
Nilai budaya yang ditemukan dalam penelitian ini adalah kehatihatian,solidaritas, kebesaran/kemuliaan, keserasian, kesepakatan, kesantunan,
keadilan,

kepemimpinan,

musyawarah, kejujuran, ketaatan pada aturan,

pemberdayaan diri, dan ketidak berdayaan diri. Hal ini sesuai dengan jenis
acaranya yaitu meresmikan gelar pemimpin dalam adat.

iii

3.4 Kesimpulan
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa nilai-nilai budaya yang
terkandung dalam pidato pasambahan batagak penghulu erat kaitannya dengan
cara-cara pemilihan pemimpin di Minangkabau dari zaman dahulu. Oleh karena
itu setiap penutur bahasa Minangkabau perlu selalu mendalami nilai-nilai yang
terdapat dalam pidato adat batagak penghulu dan menerapkannya dalam

kehidupan bermasyarakat. Dengan demikian terciptalah sumber daya manusia
yang berkualitas.

iv