Laporan Individu Pendampingan Keluarga KKN PPM UNUD Periode XIII Tahun 2016 Desa Duda timur - Kecamatan Selat - Kabupaten Kuda timur.

(1)

LAPORAN PENDAMPINGAN KELUARGA

KULIAH KERJA NYATA PERIODE XIII TAHUN 2016

PEMBELAJARAN PEMBERDAYAAN MASYARAKAT

UNIVERSITAS UDAYANA

DESA/KELURAHAN : DUDA TIMUR

KECAMATAN : SELAT

KABUPATEN : KARANGASEM

NAMA MAHASISWA : 1. NI LUH MADE SRI MURJANIASIH

2. KADEK DWINITA VIANDARI

FAKULTAS/ PS : KEDOKTERAN/PSIKOLOGI

KEDOKTERAN/PSIKOLOGI

LEMBAGA PENELITIAN DAN PENGABDIAN

KEPADA MASYARAKAT (LPPM)

UNIVERSITAS UDAYANA

DENPASAR


(2)

(3)

(4)

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa karena atas berkat dan rahmat-Nya, laporan individu KKN-PPM Periode XIII Universitas Udayana 2016 dapat diselesaikan oleh penulis tepat pada waktunya. Penulis bersyukur karena dalam kesempatan ini dapat mengikuti dan melaksanakan kegiatan KKN-PPM Periode XIII Universitas Udayana 2016 di Desa Duda Timur, Kecamatan Selat, Kabupaten Karangasem.

Penulis mengucapkan terima kasih kepada Bapak Ir. I Gede Dyana Arjana, MT selaku Dosen Pembimbing Lapangan atas tuntunan dan bimbingan yang telah diberikan selama proses berlangsungnya KKN-PPM. Penulis juga mengucapkan terima kasih kepada I Gede Pawana S.Ag., M.Fil.H selaku Kepala Desa Duda Timur yang telah memberikan arahan serta tuntunan dalam menyelesaikan masalah yang dihadapi baik secara pribadi maupun kelompok, dan memberikan bimbingan dalam pelaksanaan program di KK Dampingan. Terimakasih pula kepada Kepala Dusun Putung yang telah membantu penulis untuk menemukan rumah KK Dampingan, dan memberian informasi yang penulis butuhkan selama berlangsungnya KKN-PPM. Tak lupa penulis sampaikan terima kasih kepada KK Dampingan Ni Ketut Rauh atas bantuan dan kerjasamanya, sehingga penulis dapat mempelajari kehidupan sehari-hari KK Dampingan, dan dalam menyelesaikan tugas individu KKN-PPM yang melibatkan KK Dampingan.

Penulis menyadari bahwa laporan ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu, kritik dan saran dari pembaca sangat diperlukan untuk penyempurnaan laporan ini. Akhir kata, penulis mengucapkan terima kasih atas partisipasi pembaca dan mempunyai harapan laporan ini dapat bermanfaat bagi kita semua untuk menambah wawasan kita.

Duda Timur, 26 Agustus 2016


(5)

DAFTAR ISI

HALAMAN SAMPUL

HALAMAN PENGESAHAN ...i

KATA PENGANTAR ...iii

DAFTAR ISI ...iv

BAB I GAMBARAN UMUM KELUARGA DAMPINGAN 1.1 Profil Keluarga Dampingan ...1

1.2 Ekonomi Keluarga Dampingan ...2

1.2.1 Pendapatan Keluarga ...2

1.2.2 Pengeluaran Keluarga ...3

BAB II IDENTIFIKASI DAN PRIORITAS MASALAH 2.1 Permasalahan Keluarga ...5

2.2 Masalah Prioritas ...6

BAB III USULAN PENSOLUSIAN MASALAH 3.1 Program ...8

3.2 Jadwal Kegiatan ...9

BAB IV PELAKSANAAN, HASIL DAN KENDALA PENDAMPINGAN KELUARGA 4.1 Pelaksanaan Kegiatan Pendampingan keluarga ...12

4.2 Hasil Kegiatan Pendampingan Keluarga ...13

4.3 Kendala Kegiatan Pendampingan Keluarga ...14

BAB V PENUTUP 5.1 Simpulan ...15

5.2 Rekomendasi ...15


(6)

BAB I

GAMBARAN UMUM KELUARGA DAMPINGAN

1.1Profil Keluarga Dampingan

Dalam pelaksanaan kegiatan KKN PPM terdapat berbagai program kegiatan. Salah satunya adalah Kepala Keluarga Dampingan (KK Dampingan) yang merupakan salah satu program pokok dari KKN PPM di mana program ini dilaksanakan secara individu. Program ini dilaksanakan karena mengingat masih rendahnya taraf hidup masyarakat dan perekonomian di pedesaan. Adapun data KK Dampingan dapat dilihat pada tabel dibawah ini.

Tabel data KK Dampingan No. Nama Status Umur

(th)

Pendidikan Pekerjaan Keterangan

1. Ni Ketut Rauh Janda 45 SD Serabutan Istri (Kepala

Keluarga)

2. Alm. Kadek

Pasek

Almarhum - - - Suami

3. Almh. Luh Sri Nita

Almarhumah - - - Anak

4. Kadek

Widyaningsih

Belum Kawin

19 Kuliah (D1) Pegawai

Swasta

Anak

5. Komang Gede

Ardana

Belum Kawin

17 SMK Siswa Anak

6. Ketut Parwati Belum Kawin

11 SD Siswa Anak

Ni Ketut Rauh adalah seorang janda yang memiliki 4 orang anak. Suami Beliau meninggal dunia sejak 5 tahun yang lalu dikarenakan sakit. Beliau saat ini tinggal bersama anak bungsunya. Anak pertama telah meninggal dunia sejak balita. Anak kedua, saat ini menempuh pendidikan D1 di Sekolah Perhotelan Internasional (SPI). Ia bekerja sebagai dialy worker di beberapa Hotel, salah satunya adalah Delmon Jimbaran Puri Bali. Anak ketiga, saat ini duduk di bangku kelas XI Sekolah Menengah Kejuruan Saraswati, mengambil jurusan Kitchen. Anak keempat, bersekolah di Sekolah Dasar 4 Duda Timur kelas 6.


(7)

Biaya yang dikeluarkan untuk pendidikan anak-anaknya dihasilkan dari kerja serabutan yang dilakoninya sehari-hari. Bekerja serabutan yang dilakukan mulai dari tukang panggul di pasar, berjualan canang, berjualan pisang goreng, pekerja bangunan, hingga mengurus kebun milik orang lain.

Ni Ketut Rauh bersama keluarganya tinggal di Banjar Dinas Putung, Desa Duda Timur. Satu pekarangan rumah terdiri dari 3 Kepala Keluarga. Kondisi rumahnya sangat sederhana, luas rumah Beliau adalah 5 x 3 meter, ruangan tersebut digunakan sebagai kamar tidur sekaligus dapur, sedangkan kamar mandi terletak di luar rumah. Dinding rumahnya dipenuhi mangsi akibat asap kayu bakar yang digunakannya. Saat ini, Beliau sedang mendapat program bedah rumah dari Yayasan Yatim Piatu.

1.2Ekonomi Keluarga Dampingan 1.2.1 Pendapatan keluarga

Ni Ketut Rauh atau yang biasa dipanggil Mek Rauh bekerja sebagai buruh serabutan yaitu dengan menjual canang dan menjual pisang goreng yang biasanya beliau titipkan di warung-warung sekitar rumahnya. Selain itu beliau mengangkut bahan-bahan bangunan di rumah warga yang sedang membangun. Beliau juga bekerja sebagai penggarap kebun milik orang lain. Penghasilan Ni Ketut Rauh setiap bulan berkisar antara Rp200.000,- - Rp300.000,-. Anak sulungnya Kadek Widyaningsih bekerja sebagai daily worker di beberapa hotel. Pendapatan yang dihasilkan Kadek berkisar sampai Rp2.000.000,-. Penghasilan itu dipergunakan untuk membayar biaya kuliah dan sebagai bekal sehari-hari. Selain itu, Komang dan Ketut yang masih menempuh pendidikan SMK dan SD dibiayai sepenuhnya oleh Ni Ketut Rauh.

Tabel Data Pemasukan Keluarga Dampingan

No Jabatan Hasil (Hari) Hasih (Bulan)

1 Istri Rp 30.000,- Rp 300.000,-

2 Anak Rp 70.000,- Rp

2.000.000,-Penghasilan yang didapat Ni Ketut Rauh dari bekerja serabutan, masih dirasa kurang cukup untuk memenuhi kebutuhan keluarga. Berbagai cara ia lakukan untuk mencari uang tambahan agar dapat menyekolahkan anak-anak dan menghidupi keluarganya.


(8)

Tabel Data Pegeluaran KK Dampingan A. Kebutuhan Sehari-Hari

No Kebutuhan Sehari-Hari Biaya/Bulan

1 Kebutuhan Pokok Rp 750.000,-/bulan

2 Kebutuhan Sembahyang Rp 150.000,-/bulan

3 Kebutuhan MCK Rp 50.000,-/bulan

4 Kebutuhan Hari Raya Rp 300.000,-/bulan

Keterangan:

Kebutuhan pokok bersifat tetap seperti beras, minyak, kopi, gula, dan bahan pangan lainnya. Kebutuhan sembahyang juga bersifat tetap seperti janur, semat, bunga, dupa dan lain sebagainya. Sedangkan kebutuhan hari raya dan MCK bersifat tidak pasti.

B. Kebutuhan Pendidikan

No Kebutuhan Pendidikan Biaya/Bulan

1. Iuran SPP Anak a. D1

Rp 11.000.000/tahun

b. SMK

Rp 150.000/bulan c. SD

Gratis

2. Alat tulis Rp 65.000,-/bulan

C. Kebutuhan Kesehatan

No Kebutuhan Sehari-Hari Biaya/Bulan

1 Pelayanan Kesehatan a. Kartu Indonesia Sehat

b. Kartu Perlindungan Sosial c. Kartu Keluarga Sejahtera


(9)

D. Kebutuhan Sosial

No Kebutuhan Sosial Biaya/Bulan

1 Listrik Rp10.000,-/bulan

2 Keperluan Untuk di Banjar -

Keterangan:

Untuk pemenuhan kebutuhan sehari-hari, pendididkan, kesehatan dan sosial, Ni Ketut Rauh harus mengambil banyak pekerjaan dalam sehari. Selain itu, Beliau juga terkadang meminjam dana untuk pemenuhan kebutuhannya, karena hasil pendapatan Ni Ketut Rauh tidak menentu di setiap bulannya.


(10)

BAB II

IDENTIFIKASI DAN PRIORITAS MASALAH

2.1 Permasalahan Keluarga Tabel Permasalahan Keluarga

No Sektor Permasalahan

1. Ekonomi Penghasilan dari bekerja tetap sebagai buruh panggul

di Pasar Pesangkan tidaklah cukup untuk menunjang kebutuhan sehari-hari.

Penghasilan dari bekerja sampingan sebagai pengurus kebun milik orang lain, tukang angkut pasir, penjual pisang goreng, dan penjual canang juga belum cukup untuk membiayai keperluan rumah tangga dan biaya pendidikan anak.

Pekerjaan yang terbilang cukup banyak tersebut, membuat Ni Ketut Rauh merasa kekurangan waktu untuk melakoni pekerjaannya.

2. Pendidikan Anak kedua Ni Ketut Rauh saat ini sedang

menempuh pendidikan di Sekolah Perhotelan Internasional, dengan biaya sendiri hasil bekerja di Delmon Jimbaran Puri Bali.

Anak ketiga Ni Ketut Rauh sedang menempuh pendidikan kelas XI Sekolah Menengah Kejuruan Saraswati, Selat. Biaya pendidikan sepenuhnya ditanggung oleh Ni Ketut Rauh, yakni sebesar Rp 150.000 setiap bulannya.

Anak ketiga Ni Ketut Rauh membutuhkan biaya training sebesar Rp900.000 sehingga harus diangsur sebanyak tiga kali agar dapat melunasinya.

Anak bungsu Ni Ketut Rauh saat ini duduk di bangku kelas 6 Sekolah Dasar Nomor 4 Duda Timur, Ia mendapat bantuan dana sekolah berupa Kartu Indonesia Pintar senilai Rp300.000,- hingga


(11)

Rp600.000,-.

Ni Ketut Rauh tidak bisa menyekolahkan anak-anaknya ke jenjang yang lebih tinggi karena terkendala biaya, sehingga apabila anak-anak Beliau ingin melanjutkan pendidikan, maka mereka harus bersekolah sambil bekerja untuk membantu membiayai sekolah.

3. Kesehatan Lingkungan rumah kurang terjaga kebersihannya,

serta sarana dan prasarana rumah tangga masih sangat minim.

Kondisi kamar dan dapur yang dijadikan satu menyebabkan asap pembakaran dari kayu bakar, kurang baik untuk kesehatan paru-paru Ni Ketut Rauh sekeluarga.

4. Pertanian Mengurus kebun salak milik orang lain dengan

jumlah pohon yang tidak terlalu banyak serta penataan kebun di dalam pekarangan rumah yang masih kurang baik.

2.2 Masalah Prioritas Tabel Prioritas Masalah

No Sektor Permasalahan

1. Ekonomi Pendapatan keluarga Ni Ketut Rauh tidak mencukupi

untuk memenuhi kebutuhan primer guna mendukung kebutuhan sekunder seperti pendidikan, kesehatan, sosial dan lain-lain.

2. Pendidikan Ni Ketut Rauh kesulitan dalam membiayai sekolah dan memenuhi kebutuhan sekolah anak.

3. Kesehatan Lingkungan rumah kurang terjaga kebersihannya,

serta sarana dan prasarana rumah tangga masih sangat minim.

4. Pertanian Mengurus kebun salak milik orang lain dengan


(12)

penataan kebun di dalam pekarangan rumah yang masih kurang baik.


(13)

BAB III

USULAN PENSOLUSIAN MASALAH

3.1 Program

Adapun program usulan yang dibuat berdasarkan permasalahan yang ada sebagai berikut :

Tabel Program Usulan

No Sektor Permasalahan Usulan Program

1. Ekonomi Penghasilan yang didapat

oleh Ni Ketut Rauh setiap bulannya tidaklah cukup untuk membiayai sekolah anak-anaknya dan memenuhi kebutuhan rumah tangga sehari-hari.

Membantu membuat canang untuk dijual kepada konsumen. Membantu membuat pisang goreng yang dititipkan ke warung-warung.

Pemberian inovasi pembuatan pisang goreng dengan varian topping.

2. Pendidikan Ni Ketut Rauh kesulitan dalam membiayai sekolah dan memenuhi kebutuhan sekolah anak.

Membantu memberikan

informasi kepada anak ketiga Beliau untuk mencari beasiswa di sekolah, sehingga dapat meringankan beban Ni Ketut Rauh dalam tanggungan SPP.

Memberikan pengetahuan

tentang Tubuhku Milikku, agar terhindar dari kasus kekerasan seksual yang belakangan ini marak terjadi di Indonesia. 3. Kesehatan Lingkungan rumah kurang

terjaga kebersihannya, serta sarana dan prasarana rumah tangga masih sangat minim.

Memberikan penyuluhan dan informasi tentang pentingnya Pola Hidup Bersih dan Sehat di dalam kehidupan sehari-hari (Cara mencuci tangan yang baik dan benar, serta menjaga


(14)

kebersihan lingkungan).

Memberikan informasi

mengenai menjaga lingkungan agar tetap bersih dan terhindar dari penyakit demam berdarah. Memberikan bantuan berupa alat-alat untuk MCK agar Ni Ketut Rauh dan keluarga dapat melaksanakan Pola Hidup Bersih dan Sehat.

4. Pertanian Mengurus kebun salak milik orang lain dengan jumlah pohon yang tidak terlalu banyak penataan kebun di dalam pekarangan rumah yang masih kurang baik.

Turut membantu Ni Ketut Rauh dalam mengurus kebun tersebut.

3.2 Jadwal Kegiatan Jadwal Kegiatan

No Hari/Tanggal Waktu Program Tempat Ket.

1. 24/07/2016 14.00-17.00 Perkenalan dan

menanyakan seputar

kondisi keluarga Ni Ketut Rauh.

Rumah Ni Ketut Rauh.

2. 26/07/2016 14.00-16.00 Membantu Ni Ketut Rauh

majejahitan membuat canang, di mana canang

tersebut akan

diperjualbelikan kepada konsumen.

Rumah Ni Ketut Rauh.

04/08/2016 13.00-16.00

07/08/2016 12.00-17.00

08/08/2016 13.00-16.00

09/08/2016 15.00-18.00

13/08/2016 15.00-17.00

16/08/2016

14.00-17.00


(15)

23/08/2016 13.00-18.00

3. 25/08/2016

14.00-16.00

Membantu Ni Ketut Rauh mengurus kebun.

Kebun milik

tetangga Ni Ketut Rauh.

4. 14/08/2016 05.00-07.00 Membantu Mek Rauh membuat pisang goreng. Pisang goreng tersebut akan diperjualbelikan

dengan cara

menitipkannya di warung-warung.

Rumah Ni Ketut Rauh.

18/08/2016 05.00-07.00

20/08/2016 05.00-07.00

23/08/2016 05.00-08.00

26/08/2016 05.00-10.00

5. 14/08/2016 10.00-14.00 Memberikan bimbingan dan konseling kepada anak dari Mek Rauh mengenai perlindungan

diri bertemakan

“Tubuhku MIlikku”.

Rumah Ni Ketut Rauh.

15/08/2016 10.00-15.00

6. 25/07/2016 16.00-18.00 Memberikan

pendampingan kepada anak dari Mek Rauh dalam pembuatan tugas sekolah.

Rumah Ni Ketut Rauh.

28/07/2016 16.00-18.00

31/07/2016 17.00-19.00

03/08/2016 17.00-20.00

05/08/2016 18.00-21.00

06/08/2016 17.00-19.00

17/08/2016 16.00-19.00

19/08/2016 18.00-21.00

24/08/2016 19.00-21.00

7. 30/07/2016 18.00-21.00 Memberikan informasi

mengenai bagaimana

menjaga lingkungan agar tetap bersih dan terhindar dari penyakit demam berdarah.

Rumah Ni Ketut Rauh.


(16)

8. 11/08/2016 18.00-20.00 Memberikan informasi kepada anak ketiga Beliau untuk mencari beasiswa di sekolah, agar dapat meringankan beban Ni

Ketut Rauh dalam

tanggungan SPP.

Rumah Ni Ketut Rauh.

20/08/2016 17.00-20.00

9. 21/08/2016 09.00-13.00 Memberikan konseling

tentang permasalahan yang dirasakan keluarga sehari-hari.

Rumah Ni Ketut Rauh.


(17)

BAB IV

PELAKSANAAN, HASIL DAN KENDALA PENDAMPINGAN KELUARGA

4.1 Pelaksanaan Kegiatan Pendampingan keluarga

Pelaksanaan kegiatan program KK Dampingan dilakukan mulai dari tanggal 23 Juli 2016 sampai 29 Agustus 2016, pelaksanaan kegiatan ini disesuaikan dengan program kelompok, lokasi kegiatan KK dampingan dilakukan di lingkungan rumah Ni Ketut Rauh di Banjar Dusun Putung, Desa Duda Timur, Kecamatan Selat, Kabupaten Karangasem.

Pertemuan awal kami dengan Ni Ketut Rauh beserta keluarga berjalan dengan sangat baik. Di mana keluarga N Ketut Rauh menerima kedatangan kami dengan penuh keramahan. Sikap mereka terhadap kami pun sangat baik dan hangat. Kami mengawali pembicaraan dengan menyampaikan maksud dan tujuan kedatangan kami ke rumah Ni Ketut Rauh, serta berkenalan dan bercengkrama dengan keluarga Beliau. Selain itu, kami juga menanyakan bagaimana kondisi dan situasi rumah, serta memberikan sembako yang sekiranya dapat sedikit membantu kebutuhan keluarga. Keadaan rumah keluarga Ni Ketut Rauh cukup sederhana. Satu pekarangan tempat inggal beliau terdiri dari 3 Kepala Keluarga, di mana masing-masing Kepala Keluarga memiliki 1 rumah. Pondasi rumah Ni Ketut Rauh berukuran 5 x 4 meter, berisikan 2 buah ruangan, di mana kamar dan dapur berada dalam satu ruangan yang sama, dan kamar mandi Beliau terletak di luar rumah. Lingkungan di sekitar rumah Beliau cukup sederhana, namun kebersihan lingkungan rumah terbilang masih kurang, serta sarana dan prasarana di dalam rumah tangga juga masih sangat minim. Keluarga Ni Ketut Rauh memasak menggunakan kayu bakar dan perlengkapan yang masih sangat tradisional.

Ni Ketut Rauh berprofesi sebagai pedagang pisang goreng setiap Triwara Beteng dan Kajeng, dengan menjualkan dagangannya di warung-warung. Selain itu, Beliau juga menjual canang setiap harinya ke rumah-rumah konsumen. Penghasilan tidak tetap yang ia dapatkan adalah dari bekerja serabutan. Pekerjaan serabutan yang ia lakoni mulai dari mengangkut pasir di rumah warga yang sedang membangun hingga mengurus kebun milik orang lain. Penghasilan Ni Ketut Rauh rata-rata Rp300.000 tiap bulannya. Uang hasil kerja kerasnya tersebut, ia pergunakan untuk membiayai pendidikan anak-anak dan memenuhi kebutuhan sehari-hari. Mengingat banyaknya biaya yang harus ditanggung seorang diri sebagai Kepala Keluarga, maka anak-anak Beliau berusaha untuk membantu perekonomian keluarga. Anak kedua dari Ni Ketut Rauh menempuh perkuliahan sambil bekerja di salah satu hotel di


(18)

Denpasar, sehingga gaji yang didapat tiap bulannya ia pergunakan untuk biaya perkuliahan. Selain itu, Komang yang sedang menempuh pendidikan di bangku kelas 1 Sekolah Menengah Kejuruan, dibiayai sepenuhnya oleh Ni Ketut Rauh. Dan yang terakhir, Ketut yang masih duduk di bangku kelas 6 Sekolah Dasar, tidak mengeluarkan biaya SPP atau dengan kata lain gratis. Namun, biaya pendidikan lainnya seperti pakaian, sepatu, tas, buku, pensil, pulpen, masih tanggungan dari Ni Ketut Rauh. Tidak hanya itu, masih banyak kebutuhan pokok dan keperluan rumah tangga lainnya yang harus ditanggung oleh Beliau, sehingga ia mengerjakan seluruh pekerjaan yang dapat menghasilkan dan menambah pendapatan keluarga.

Melihat kondisi perekonomian Keluarga Ni Ketut Rauh tersebut, membuat kami bertekad untuk menjalankan beberapa program, diantaranya adalah membantu Beliau dalam membuat canang untuk dijual sehari-hari. Membantu membuat pisang goreng, dan memberikan inovasi pembuatan pisang goreng dengan berisi varian toping untuk meningkatkan daya beli konsumen. Memberikan informasi dan konseling kepada anak-anak Beliau yang bertemakan Tubuhku Milikku, yakni tentang bagaimana menjaga diri dari oknum yang tidak bertanggung jawab, mengingat banyaknya kasus kekerasan seksual yang terjadi belakangan ini. Serta memberikan informasi mengenai bagaimana menjaga lingkungan agar tetap bersih dan terhindar dari penyakit demam berdarah. Selain itu, kami juga membantu memberikan informasi kepada anak ketiga Beliau untuk mencari beasiswa di sekolah, agar dapat meringankan beban Ni Ketut Rauh dalam tanggungan SPP.

4.2 Hasil Kegiatan Pendampingan Keluarga

Belum tampak hasil yang didapat dari keluarga Ni Ketut Rauh melalui kegiatan pendampingan keluarga ini, namun dengan sumbangan sekadarnya berupa sembako, inovasi pembuatan pisang goreng dengan varian toping, informasi tambahan dan konseling mengenai menjaga diri dan PHBS, diharapkan dapat memberi kontribusi yang positif kepada keluarga Ni Ketut Rauh.

4.3 Kendala Kegiatan Pendampingan Keluarga

Kendala yang dihadapi di dalam pelaksanaan program KK dampingan berupa :

1. Keadaan masyarakat desa yang masih awam dengan kemajuan IPTEK mempersulit komunikasi yang perlu dilakukan.


(19)

2. Keadaan cuaca yang tidak menentu, sehingga terkadang membuat pertemuan menjadi dibatalkan.

3. Pelaksanaan program KKN yang padat membuat kurangnya waktu untuk mengunjungi KK dampingan.


(20)

BAB V PENUTUP

5.1 Simpulan

Dari beberapa kali kunjungan yang dilakukan ke rumah Ni Ketut Rauh, penulis sebagai pendamping dapat menyimpulkan beberapa hal, yaitu :

1. Penghasilan yang didapat tidak sebanding dengan pengeluaran yang dikeluarkan setiap bulan karena jumlah tanggungan yang cukup banyak dari dua anak yang masih bersekolah.

2. Permasalahan utama keluarga Ni Ketut Rauh adalah waktu yang dirasakan Ni Ketut Rauh tidak cukup untuk menyelesaikan berbagai pekerjaan yang dilakoninya.

3. Membantu Ni Ketut Rauh berinovasi dalam membuat pisang goreng dengan tambahan toping susu kental manis dan meses.

4. Keluarga Ni Ketut Rauh merupakan keluarga yang memiliki kemauan keras untuk memperbaiki kondisi kehidupannya. Hal ini dapat dilihat dari keuletan Ni Ketut Rauh bekerja serta Kadek Widyaningsih yang mampu kuliah sambil bekerja dengan biaya sendiri.

5.2Rekomendasi

Kami sebagai penulis sekaligus pendamping dapat merekomendasikan beberapa hal antara lain :

1. Pada penjualan pisang goreng, tidak hanya dijual dengan cara menitipkan di warung-warung terdekat saja, namun dapat dijual di beberapa tempat strategis lainnya seperti sekolah-sekolah yang berada di lingkungan Desa Duda Timur. Selain itu, pembuatan gorengan juga dapat dibuat agar lebih menarik, dengan tambahan toping atau menggunakan buah-buahan yang berbeda selain pisang, untuk menambah varian rasa yang berbeda.

2. Lebih menata lingkungan agar tetap bersih dan terjaga kebersihannya, serta selalu menerapkan pola hidup bersih dan sehat, agar terhindar dari wabah penyakit.

3. Menyarankan kepada Ni Ketut Rauh untuk dapat beristirahat yang cukup serta tidak terlalu memforsir tenaga untuk bekerja yang terlalu berat, mengingat usia Beliau sudah menginjak 45 tahun.

4. Menyarankan kepada seluruh anggota keluarga untuk turut membantu perekonomian keluarga, yakni dengan cara membudayakan kebiasaan menabung dan berperilaku hemat.


(21)

LAMPIRAN

Dokumentasi KK Dampingan di Banjar Dinas Putung Desa Duda Timur.


(22)

Gambar 2. Kondisi dapur di rumah Ni Ketut Rauh.


(23)

Gambar 4. Pembuatan pisang goreng dengan inovasi baru, yaitu menambahkan susu kental manis dan seres cokelat.


(24)

Gambar 5. Foto bersama serta pemberian sembako dan alat MCK kepada keluarga Ni Ketut Rauh.


(1)

2. Keadaan cuaca yang tidak menentu, sehingga terkadang membuat pertemuan menjadi dibatalkan.

3. Pelaksanaan program KKN yang padat membuat kurangnya waktu untuk mengunjungi KK dampingan.


(2)

BAB V PENUTUP

5.1 Simpulan

Dari beberapa kali kunjungan yang dilakukan ke rumah Ni Ketut Rauh, penulis sebagai pendamping dapat menyimpulkan beberapa hal, yaitu :

1. Penghasilan yang didapat tidak sebanding dengan pengeluaran yang dikeluarkan setiap bulan karena jumlah tanggungan yang cukup banyak dari dua anak yang masih bersekolah.

2. Permasalahan utama keluarga Ni Ketut Rauh adalah waktu yang dirasakan Ni Ketut Rauh tidak cukup untuk menyelesaikan berbagai pekerjaan yang dilakoninya.

3. Membantu Ni Ketut Rauh berinovasi dalam membuat pisang goreng dengan tambahan toping susu kental manis dan meses.

4. Keluarga Ni Ketut Rauh merupakan keluarga yang memiliki kemauan keras untuk memperbaiki kondisi kehidupannya. Hal ini dapat dilihat dari keuletan Ni Ketut Rauh bekerja serta Kadek Widyaningsih yang mampu kuliah sambil bekerja dengan biaya sendiri.

5.2Rekomendasi

Kami sebagai penulis sekaligus pendamping dapat merekomendasikan beberapa hal antara lain :

1. Pada penjualan pisang goreng, tidak hanya dijual dengan cara menitipkan di warung-warung terdekat saja, namun dapat dijual di beberapa tempat strategis lainnya seperti sekolah-sekolah yang berada di lingkungan Desa Duda Timur. Selain itu, pembuatan gorengan juga dapat dibuat agar lebih menarik, dengan tambahan toping atau menggunakan buah-buahan yang berbeda selain pisang, untuk menambah varian rasa yang berbeda.

2. Lebih menata lingkungan agar tetap bersih dan terjaga kebersihannya, serta selalu menerapkan pola hidup bersih dan sehat, agar terhindar dari wabah penyakit.

3. Menyarankan kepada Ni Ketut Rauh untuk dapat beristirahat yang cukup serta tidak terlalu memforsir tenaga untuk bekerja yang terlalu berat, mengingat usia Beliau sudah


(3)

LAMPIRAN

Dokumentasi KK Dampingan di Banjar Dinas Putung Desa Duda Timur.


(4)

Gambar 2. Kondisi dapur di rumah Ni Ketut Rauh.


(5)

Gambar 4. Pembuatan pisang goreng dengan inovasi baru, yaitu menambahkan susu kental manis dan seres cokelat.


(6)

Gambar 5. Foto bersama serta pemberian sembako dan alat MCK kepada keluarga Ni Ketut Rauh.