Analisis Pengaruh Prilaku Sepeda Motor terhadap Arus Jenuh di Simpang Bersinyal di Kota denpasar.

Seminar Nasional Sains dan Teknologi (SENASTEK-2015), Kuta, Bali, INDONESIA, 29 – 30 Oktober 2015

P-PNL-103

ANALISIS PENGARUH PRILAKU SEPEDA MOTOR TERHADAP
ARUS JENUH DI SIMPANG BERSINYAL DI KOTA DENPASAR
I.W.SUWEDA & N.W.NEGARA
Jurusan Teknik Sipil - Fakultas Teknik - Universitas Udayana
[email protected]

METODE PENELITIAN

LATAR BELAKANG
• Studi di simpang bersinyal merupakan salah satu ukuran yang paling efektif
untuk meningkatkan kapasitas jaringan jalan dan mengurangi kemacetan lalu
lintas (Minh dan Sano, 2003).
•Indonesia mempunyai arus lalu lintas campuran & didominasi sepeda motor.
Sepeda motor dapat mengurangi kecepatan mode lain dan dapat membuat lalu
lintas lebih padat karena perilaku pengendaranya.
•Arus jenuh di simpang bersinyal (kendaraan/jam hijau) sangat bergantung
kepada jumlah, tipe dan proporsi kendaraan bermotor di dalam arus lalu lintas.


Studi
Pustaka

Latar Belakang
Penelitian

•Pengaruh prilaku sepeda motor di persimpangan
harus diperhitungkan karena semua moda
transportasi harus diperhitungkan dalam pengelolaan
arus lalu lintas.
•Penentuan arus jenuh selain mengacu kepada MKJI
1997 harus juga mengacu kepada komposisi
kendaraan khususnya sepeda motor pada arus lalu
lintas campuran (mixed traffic).

Tujuan
Penelitian

•Menentukan nilai ekivalensi mobil penumpang (emp)

dilakukan untuk mensetarakan kendaraan bermotor
untuk konversi arus lalu lintas campuran menjadi
arus homogen dengan sepeda motor sebagai unit
standar.
•Menganalisis pengaruh prilaku sepeda motor
terhadap arus jenuh (pada arus lalu lintas yang
didominasi sepeda motor) di persimpangan bersinyal.

Pengumpulan
Data

•Volume lalu lintas yang melewati pendekat
•Time headway antar kendaraan bermotor
•Parameter simpang bersinyal (time split, waktu
siklus, waktu antar hijau)
•Geometri simpang (lebar pendekat).

Pengolahan
Data


•Perhitungan emp dengan MKJI dan rasio time
headway.
•Estimasi arus jenuh.

Analisis

Perbandingan arus jenuh simpang bersinyal dengan
menggunakan emp berdasarkan MKJI (1997)
dengan metode rasio time headway.

HASIL DAN PEMBAHASAN
Grafik 1. Perbandingan Waktu Jenuh APILL dengan Lalu Lintas
dengan ekivalensi mobil penumpang dari MKJI

Kesimpulan
60

50

DAFTAR PUSTAKA


40

Biro Pusat Statistik Privinsi Bali (2013) Bali dalam Angka..
30

Departemen Pekerjaan Umum (1997) Manual Kapasitas Jalan
Indonesia (MKJI).

20

Hadiuzzaman, Md., Rahman, Md.M., Karim, Md.A (2008) Saturation
Flow Model at Signalized Intersection for Non-Lane Based Traffic,
Canadian Journal of Transportation, 2, 1, 77-90.

10

0
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39 40 41 42 43 44 45 46 47 48 49 50 51 52 53 54 55 56 57


waktu jenuh belok kiri dan kanan

Waktu jenuh APILL

Grafik 2. Perbandingan Waktu Jenuh APILL dengan Lalu Lintas
dengan ekivalensi sepeda motor
140

Minh, C.C., Sano, K (2003) Analysis of Motorcycle Effects to
Saturation Flow Rate at Signalized Intersection in Developing
Countries, Journal of the Eastern Asia Society for Transportation
Studies, 5, 1211-1222.
Nguyen, H., Montgomery, F (2007) Different Models of Saturation
Flow in Traffic Dominated by Motorcycles, Proceeding of the Eastern
Asia Society for Transportation Studies, 6.

120

Saha, P., Hossain, Q.S., Mahmud, H.M.I., Islam, MD.Z (2009)
Passenger Car Equivalent (PCE) of Through Vehicles at Signalized

Intersections in Dhaka Metropolitan City, Bangladesh, IATSS Research
33, 2, 99-104.

100

80

60

Vien, L.L., Ibrahim, W.H.W., Farhan, A.M (2008) Effect of
Motorcycles Travel Behaviour on Saturation Flow Rates at Signalized
Intersections in Malaysia, Proceeding of 23rd ARRB Conference,
Adelaide, Australia, 1–11.

40

20

0
1


2

3

4

5

6

7

8

9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39 40 41 42 43 44 45 46 47 48 49 50 51 52 53 54 55 56 57
waktu jenuh belok kiri dan kanan

Waktu jenuh APILL


KESIMPULAN
Prilaku pengemudi sepeda motor saat di persimpangan bersinyal sangat
berpengaruh terhadap nilai arus jenuh simpang bersinyal. Jumlah kendaraan
yang sama per jam nya tetapi dihitung dengan menggunakan ekivalensi
sepeda motor dan ekivalensi mobil penumpang mengindikasikan hal tersebut.
Belum semua pengendara sepeda motor memanfaatkan Ruang Henti Khusus
(RHK) pada simpang bersinyal. Perlu penelitian lebih lanjut tentang prilaku
pengemudi sepeda motor dalam kaitannya tentang keselamatan, dan tundaan
lalu lintas.