PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STUDENT TEAM ACHIEVEMENT DIVISIONS (STAD TERHADAP KEMAMPUAN MENGIDENTIFIKASI UNSUR INTRINSIK HIKAYAT “SI MISKIN” SISWA KELAS X SMA NEGERI 15 MEDAN TAHUN PEMBELAJARAN 2014/2015.

PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE
STUDENT TEAM ACHIEVEMENT DIVISIONS (STAD TERHADAP
KEMAMPUAN MENGIDENTIFIKASI UNSUR INTRINSIK
HIKAYAT “SI MISKIN” SISWA KELAS X SMA
NEGERI 15 MEDAN TAHUN
PEMBELAJARAN
2014/2015

SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Sebagian Syarat
Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

Oleh

NOVRI YANTI SITOMPUL
NIM 2113111058

JURUSAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA
FAKULTAS BAHASA DAN SENI
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
2015


DAFTAR RIWAYAT HIDUP
Novri Yanti Sitompul, NIM 2113111058 dilahirkan pada tanggal 25 Oktober
1993 di Medan. Ayah bernama Jihar Sitompul dan Ibu bernama Teen Nababan. Penulis
merupakan anak pertama dari tiga bersaudara. Penulis menyelesaikan pendidikan
Sekolah Dasar di SD Sultan Iskandar Muda pada tahun 2005. Melanjutkan Sekolah
Menengah Pertama di SMP Sultan Iskandar Muda dan menamatkannya pada tahun
2008. Selanjutnya menjalani Sekolah Menengah Atas di SMA Sultan Iskandar Muda
dan selesai pada tahun 2011. Selanjutnya penulis menyelesaikan studi serta memperoleh
gelar Sarjana Pendidikan pada Jurusan Bahasa dan Sastra Indonesia, Fakultas Bahasa
dan Seni, Universitas Negeri Medan (UNIMED) pada tahun 2015 dengan judul skripsi
“Pengaruh Penerapan Model Pembelajaran

Kooperatif Tipe Student Team

Achievement Divisions (STAD terhadap Kemampuan Mengidentifikasi Unsur
Intrinsik Hikayat “Si Miskin” Siswa Kelas X SMANegeri 15 Medan Tahun
Pembelajaran 2014/2015.”

ABSTRAK

Novri Yanti Sitompul, NIM 2113111058, Pengaruh Penerapan Model
Pembelajaran Kooperatif Tipe Student Team Achievment Divisions (STAD)
terhadap Kemampuan Mengidentifikasi Unsur Intrinsik Hikayat “Si
Miskin” Siswa Kelas X SMA Negeri 15 Medan Tahun Pembelajaran
2014/2015. Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia/ S1.
Jurusan Bahasa dan Sastra Indonesia. Fakultas Bahasa dan Seni. Universitas
Negeri Medan.
Tujuan penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan pengaruh penerapan
model pembelajaran kooperatif tipe Student Team Achievment Divisions (STAD)
terhadap kemampuan mengidentifikasi unsur intrinsik hikayat “Si Miskin” siswa
kelas X SMA Negeri 15 Medan Tahun Pembelajaran 2014/2015. Penelitian ini
menggunakan penelitian eksperimen semu atau quasi experimental research.
Desain penelitian yang digunakan adalah two group post-test design yaitu model
eksperimen yang melibatkan perlakuan berbeda terhadap dua kelas.
Populasi penelitian ini adalah siswa kelas X SMA Negeri 15 Medan yang
terdiri dari 10 kelas dengan jumlah siswa sebanyak 456 siswa. Berdasarkan
jumlah populasi tersebut maka ditetapkan sampel sebanyak 80 siswa yang terdiri
dari 40 siswa kelas eksperimen (variabel X) dan 40 siswa kelas kontrol (variabel
Y). Pengambilan sampel ini dilakukan dengan menggunakan menggunakan teknik
bertujuan atau purposive sampling. Instrumen atau alat pengumpul data yang

digunakan adalah tes pilihan berganda.
Berdasarkan hasil pengolahan data yang diperoleh, variabel X
memperoleh rata-rata sebesar 87,375 dan standar deviasi sebesar 7,825 sedangkan
variabel Y memperoleh rata-rata sebesar 79,5 dan standar deviasi sebsar 8,652.
Berdasarkan uji normalitas data variabel eksperimen diperoleh Lhitung < Ltabel yaitu
0,1382 < 0,14 maka dapat dinyatakan bahwa data variabel X berdistribusi normal.
Sedangkan uji normalitas yang dilakukan pada variabel kontrol diperoleh L hitung <
Ltabel yaitu 0,130 < 0,14 hal ini menunjukkan bahwa data variabel Y berdistribusi
normal. Kemudian berdasarkan uji homogenitas variabel penelitian diperoleh nilai
Fhitung < Ftabel pada taraf signifikansi α = 0,05 yaitu 1,213 < 1,705 , dengan
demikian dapat disimpulkan bahwa sampel homogen. Setelah uji normalitas dan
homogenitas dilakukan maka diperoleh t o sebesar 4,278 setelah to diketahui,
kemudian dikonsultasikan dengan t tabel pada taraf signifikansi 5% dengan dk =
(n1+n2-2) = 40+40–2= 78, dari dk 78 diperoleh ttabel pada taraf signifikansi 5% =
1,993. karena to yang diperoleh lebih besar dari t tabel yaitu 4,278 > 1,993, maka hal
ini menunjukkan bahwa hipotesis nihil (Ho) ditolak dan hipotesis alternatif (Ha)
diterima.
Berdasarkan analisis data di atas dapat disimpulkan bahwa model
pembelajaran kooperatif tipe Student Team Achievment Divisions (STAD) lebih
berpengaruh daripada model pembelajaran ekspositori terhadap kemampuan

mengidentifikasi unsur intrinsik hikayat “Si Miskin” siswa kelas X SMA Negeri
15 Medan Tahun Pembelajaran 2014/2015.
Kata kunci: penerapan, model pembelajaran STAD, identifikasi, intrinsik, hikayat

i

KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis ucapkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas
berkat dan karunia-Nya yang telah memberikan kesehatan dan pengetahuan
sehingga penulis dapat menyelesaikan Skripsi ini dengan baik. Adapun judul
Skripsi ini adalah Pengaruh Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe
Student

Team

Achievment

Divisions

(STAD)


terhadap

Kemampuan

Mengidentifikasi Unsur Intrinsik Hikayat “Si Miskin” Siswa Kelas X SMA
Negeri 15 Medan Tahun Pembelajaran 2014/2015. Skripsi ini disusun untuk
memenuhi sebagian syarat memperoleh gelar Sarjana Pendidikan di Fakultas
Bahasa dan Seni Universitas Negeri Medan.
Penulisan Skripsi ini tidak terlepas dari doa, semangat, dan motivasi dari
beberapa pihak. Oleh karena itu, dengan kerendahan hati penulis mengucapkan
terimakasih kepada:
1. Prof. Dr Syawal Gulom, M.Pd., selaku Rektor Universitas Negeri Medan.
2. Dr. Isda Pramuniati, M.Hum., selaku Dekan Fakultas Bahasa dan Seni
Universitas Negeri Medan dan para Wakil Dekan serta seluruh Staf
Pegawai Administrasi.
3. Drs. Syamsul Arif, M.Pd., selaku Ketua Jurusan Bahasa dan Sastra
Indonesia.
4. Syahrial Fahmy Dalimunthe, S.Sos, M.I. Kom., selaku Sekretaris Jurusan
Bahasa dan Sastra Indonesia.

5. Dr. Wisman Hadi, M.Hum., selaku Ketua Program Studi Pendidikan
Bahasa dan Sastra Indonesia.
6. Prof. Dr. Tiur Asi Siburian, M.Pd., selaku Dosen Pembimbing Skripsi.
7. Drs. Sanggup Barus, M.Pd., selaku Dosen Pembimbing Akademik.
8. Dra. Rosdiana Siregar, M.Pd., selaku Dosen Pengarah.
9. Drs. James Silalahi, selaku Dosen Pengarah.
10. Bapak/ibu dosen Jurusan Bahasa dan Sastra Indonesia Fakultas Bahasa
dan Seni Universitas Negeri Medan.
11. Drs. Darwin Siregar, M.Pd., selaku Kepala SMA Negeri 15 Medan dan
K. Lumbanbatu, S.Pd, M.Si., selaku PKS I yang telah memberikan izin
kepada penulis untuk melakukan penelitian di SMA Negeri 15 Medan,
ii

seluruh Guru, staf pegawai serta siswa SMA Negeri 15 Medan yang telah
meluangkan waktu dan tenaganya untuk membantu penulis selama proses
penelitian berlangsung.
12. Kepada kedua orang tua penulis Ayahanda Jihar Sitompul dan Ibunda
Teen Nababan yang telah memberikan motivasi moril dan materi selama
penulis mengenyam pendidikan serta memberikan dukungan, doa, dan
perhatian kepada penulis selama proses penyusunan Skripsi berlangsung.

13. Kedua saudara penulis Adik Leo Nardo Sitompul dan Adik Roberto
Sitompul yang senantiasa mendoakan, memberikan semangat dan
dukungan yang luar biasa.
14. Teman seperjuangan di Jurusan Bahasa dan Sastra Indonesia terkhusus
teman-teman reguler A stambuk 2011 yang saling memberikan dukungan
dan semangat. Juga tidak lupa penulis ucapkan banyak terima kasih
kepada keluargaku “Beibh Familly” Akdes, Devi, Lita, Rita, Vricsil,
Sariduma, dan Triwulan atas canda tawa, susah dan senang yang sudah
kita lewati selama delapan semester ini.
15. Semua pihak yang turut membantu dalam penyelesaian Skripsi ini yang
tidak dapat disebutkan satu persatu.
Akhir kata penulis ucapkan terimakasih, semoga Skripsi ini dapat
bermanfaat untuk meningkatkan mutu pendidikan khususnya pada bidang Bahasa
dan Sastra Indonesia.
Medan, April 2015
Penulis,

Novri Yanti Sitompul
NIM 2113111058


iii

DAFTAR ISI
Halaman
ABSTRAK........................................................................................................... i
KATA PENGANTAR ........................................................................................ ii
DAFTAR ISI ..................................................................................................... iv
DAFTAR TABEL ........................................................................................... viii
DAFTAR GAMBAR .......................................................................................... x
DAFTAR LAMPIRAN ..................................................................................... xi
BAB I PENDAHULUAN ................................................................................... 1
A. Latar Belakang Masalah ................................................................. 1
B. Identifikasi Masalah ........................................................................ 8
C. Batasan Masalah .............................................................................. 9
D. Rumusan Masalah ........................................................................... 9
E. Tujuan Penelitian ............................................................................ 9
F. Manfaat Penelitian......................................................................... 10
BAB II KERANGKA TEORETIS, KERANGKA KONSEPTUAL, DAN
HIPOTESIS PENELITIAN ............................................................... 12
A. Kerangka Teoretis ......................................................................... 12

1.

Hakikat Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Student Team
Achievement Divisions (STAD)................................................. 12
(a) Pengertian Model Pembelajaran ......................................... 12
(b) Model Pembelajaran Kooperatif ......................................... 13
(c) Model Kooperatif Tipe Student Team Achievement
Divsions (STAD) ............................................................... 14

iv

(d) Langkah-langkah Model Kooperatif Tipe Student Team
Achievement Divsions (STAD) .......................................... 16
(e) Tujuan Model Kooperatif Tipe Student Team Achievement
Divsions (STAD) ............................................................... 21
(f) Kelebihan dan Kekurangan Model Kooperatif Tipe
Student Team Achievement Divsions (STAD) ..................... 21
2.

Model Pembelajaran Ekspositori ............................................... 22

(a) Pengertian Model Pembelajaran Ekspositori....................... 22
(b) Langkah-langkah Model Pembelajaran Ekspositori ............ 23
(c) Kelebihan dan Kekurangan Model Pembelajaran
Ekspositori ......................................................................... 24

3.

Hakikat Hikayat ........................................................................ 25
(a) Sastra Melayu Klasik ......................................................... 25
(b) Ciri-ciri Sastra Melayu Klasik ............................................ 25
(c) Pengertian Hikayat ............................................................. 26
(d) Hikayat “Si Miskin” ........................................................... 26
(e) Unsur Intrinsik Hikayat ...................................................... 28

B. Kerangka Konseptual.................................................................. 33
C. Hipotesis Penelitian ..................................................................... 34
BAB III METODOLOGI PENELITIAN ....................................................... 35
A. Lokasi dan Waktu Penelitian ...................................................... 35
1.


Lokasi Penelitian .................................................................... 35

2.

Waktu Penelitian .................................................................... 35

B. Populasi dan Sampel Penelitian .................................................. 35
1.

Populasi Penelitian ................................................................. 35
v

2.

Sampel Penelitian ................................................................... 36

C. Metode Penelitian ........................................................................ 37
D. Desain Penelitian ......................................................................... 37
E. Definisi Operasional Variabel ..................................................... 38
F. Jalannya Eksperimen .................................................................. 39
G. Instrumen Penelitian ................................................................... 44
1.

Uji Validitas Tes ..................................................................... 45

2.

Uji Reliabilitas Tes ................................................................. 46

3.

Indeks Tingkat kesukaran Tes ................................................. 47

4.

Daya Beda Tes........................................................................ 47

H. Teknik Analisis Data ................................................................... 48
I.

Uji Persyaratan Analisis Data ..................................................... 50
1.

Uji Normalitas ........................................................................ 50

2.

Uji Homogenitas ..................................................................... 51

3.

Uji Hipotesis ........................................................................... 52

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN .................................. 53
A. Hasil Penelitian ............................................................................ 53
B. Analisis Data ................................................................................ 56
1.

Analisis Data Kemampuann Mengidentifikasi Unsur
Intrinsik Hikayat dengan Menerapkan Model Kooperatif Tipe
STAD ..................................................................................... 56

2.

Analisis Data Kemampuan Mengidentifikasi Unsur Intrinsik
Hikayat dengan Menerapkan Model Ekspositori ..................... 58

C.

Uji Persyaratan Analisis Data ...................................................... 61
1.

Uji Normalitas ........................................................................ 61
vi

(a) Uji Normalitas Kemampuan Mengidentifikasi Unsur
Intrinsik Hikayat dengan Menerapkan Model Kooperatif
Tipe STAD ...................................................................... 61
(b) Uji Normalitas Kemampuan Mengidentifikasi Unsur
Intrinsik Hikayat dengan Menerapkan Model
Ekspositori....................................................................... 63
2.

Uji Homogenitas ..................................................................... 65

3.

Uji Hipotesis ........................................................................... 67

D.

Temuan Hasil Peneitian .............................................................. 68

E.

Pembahasan Hasil Penelitian ...................................................... 69

BAB V SIMPULAN DAN SARAN.................................................................. 73
A.

Simpulan ...................................................................................... 73

B.

Saran ............................................................................................ 74

DAFTAR PUSTAKA ....................................................................................... 75
LAMPIRAN

vii

DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel 2.1 Membagi Siswa ke dalam Tim ......................................................... 17
Tabel 2.2 Perhitungan Perkembangan Skor Individu ....................................... 19
Tabel 2.3 Perhitungan Perkembangan Skor Kelompok .................................... 19
Tabel 2.4 Fase-fase Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD ............................... 20
Tabel 2.5 Penggambaran dan Pengembangan Karakter Tokoh ......................... 31
Tabel 3.1 Populasi Siswa Kelas X SMA Negeri 15 Medan Tahun
Pembelajaran 2014/2015 .................................................................. 36
Tabel 3.2 Jalannya Eksperimen ....................................................................... 38
Tabel 3.3 Jalannya Eksperimen dengan Model Pembelajaran Kooperatif
Tipe STAD ...................................................................................... 39
Tabel 3.4 Jalannya Eksperimen dengan Model Pembelajaran Ekspositori ........ 42
Tabel 3.5 Kisi-Kisi Tes Kemampuan Menemukan Unsur-unsur Intrinsik
Hikayat ............................................................................................ 45
Tabel 3.6 Kategori Skor dan Penilaian ............................................................. 45
Tabel 4.1 Hasil Tes Mengidentifikasi Unsur Intrinsik Hikayat “Si Miskin”
dengan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD untuk Kelas
Eksperimen (X1) ............................................................................. 53
Tabel 4.2 Hasil Tes Mengidentifikasi Unsur Intrinsik Hikayat “Si Miskin”
dengan Model Pembelajaran Ekspositori untuk Kelas Kontrol
(X2) ................................................................................................. 55
Tabel 4.3 Distribusi Frekuensi Skor Kemampuan Mengidentifikasi Unsur
Intrinsik Hikayat Kelas Eksperimen (Variabel X1) ........................... 56
Tabel 4.4 Identifikasi Kecenderungan Kelas Eksperimen ................................ 57
viii

Tabel 4.5 Distribusi Frekuensi Skor Kemampuan Mengidentifikasi Unsur
Intrinsik Hikayat Kelas Kontrol (Variabel Y) ................................... 58
Tabel 4.6 Identifikasi Kecenderungan Kelas Kontrol ....................................... 59
Tabel 4.7 Uji Normalitas Variabel X (STAD) .................................................. 62
Tabel 4.8 Uji Normalitas Variabel Y (Ekspositori) .......................................... 63
Tabel 4.9 Uji Homogenitas .............................................................................. 67
Tabel 4.10 Persentase Kemampuan Mengidentifikasi Unsur Intrinsik Hikayat
“Si Miskin” Pada Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol ..................... 71

ix

DAFTAR GAMBAR
Halaman
Gambar 4.1 Skor Mengidentifikasi Unsur Intrinsik Hikayat “Si Miskin” Kelas
Eksperimen Dengan Model Pembelajaran STAD ............................. 58
Gambar 4.2 Skor Mengidentifikasi Unsur Intrinsik Hikayat “Si Miskin” Kelas
Eksperimen Dengan Model Pembelajaran Ekspositori ..................... 60
Gambar 4.3 Perbandingan Identifikasi Kecenderungan Hasil Mengidentifikasi
Unsur Intrinsik Hikayat “Si Miskin” Kelas Eksperimen dan
Kontrol ............................................................................................ 61

x

DAFTAR LAMPIRAN
Halaman
Lampiran 1

Silabus .......................................................................................... 78

Lampiran 2

Rencana Pelaksanaan dan Pembelajaran (RPP) Model
Kooperatif Tipe STAD Kelas Eksperimen ..................................... 79

Lampiran 3

Rencana Pelaksanaan dan Pembelajaran (RPP) Model
Ekspositori Kelas Kontrol ............................................................. 86

Lampiran 4

Hikayat Si Miskin ......................................................................... 91

Lampiran 5

Tes Kemampuan Mengidentifikasi Unsur-unsur Intrinsik
Hikayat “Si Miskin” Kelas Eksperimen ......................................... 94

Lampiran 6

Tes Kemampuan Mengidentifikasi Unsur-unsur Intrinsik
Hikayat “Si Miskin” Kelas Kontrol ............................................... 101

Lampiran 7

Kunci Jawaban ............................................................................. 108

Lampiran 8

Tabel Perhitungan Validitas Tes .................................................... 109

Lampiran 9

Tabel Perhitungan Reliabilitas Tes ................................................ 110

Lampiran 10 Tabel Perhitungan Daya Beda Tes ................................................. 111
Lampiran 11 Perhitungan Validitas Tes.............................................................. 112
Lampiran 12 Perhitungan Reliabilitas Tes .......................................................... 115
Lampiran 13 Perhitungan Indeks Kesukaran Tes ................................................ 117
Lampiran 14 Perhitungan Daya Beda Tes........................................................... 119
Lampiran 15 Nilai-nilai r Product Moment......................................................... 122
Lampiran 16 Daftar Nilai Kritis Uji Lilliefors .................................................... 123
Lampiran 17 Tabel Wilayah Luas di Bawah Kurva Normal 0 ke z ..................... 124
Lampiran 18 Daftar Nilai Persentil untuk Distribusi F ........................................ 125
Lampiran 19 Daftar Nilai Persentil untuk Distribusi t ......................................... 128
xi

BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Karya sastra merupakan hasil cipta manusia yang lahir dari ekspresi jiwa
seorang pengarang. Berdasarkan sejarahnya, sastra dapat dibagi menjadi dua
bagian yaitu, kesusastraan klasik dan kesusastraan baru. Adapun perbedaan antara
sastra klasik dan sastra baru adalah: (1) puisi pada sastra klasik berbentuk terikat
dan kaku sedangkan pada sastra baru bersifat bebas, (2) prosa lama bersifat statis
sedangkan prosa baru bersifat dinamis, (3) sastra klasik bersifat istana sentris
sedangkan sastra baru bersifat sentris, (4) prosa lama hampir seluruhnya
berbentuk hikayat, tambo, atau dongeng. Pembaca dibawa ke alam khayal dan
fantasi sedangkan prosa baru berbentuk roman, novel, kisah, drama, dan
berlandaskan pada dunia nyata, (5) sastra klasik dipengaruhi oleh kesusastraan
Hindu dan Arab sedangkan sastra baru dipengaruhi oleh kesusastraan Barat, (6)
sastra klasik bersifat anonim sedangkan sastra baru diketahui nama pengarangnya.
Dalam Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) kelas X SMA untuk
mata pelajaran Bahasa Indonesia, dinyatakan bahwa kemampuan mengidentifikasi
unsur intrinsik terdapat pada KD 15.1 yaitu mengidentifikasi karakteristik unsur
intrinsik sastra Melayu klasik. Karya sastra Melayu klasik dikenal dalam dua
bentuk yaitu prosa dan puisi. Karya sastra berbentuk prosa seperti dongeng, fabel,
legenda, mythe, sejarah, hikayat, cerita panji sedangkan bentuk puisi di antaranya
pantun, gurindam, seloka, syair, dan talibun.

1

2

Salah satu karya sastra Melayu klasik yang dipelajari di kelas X adalah
Hikayat. Hikayat merupakan bagian dari sastra Melayu klasik berbentuk prosa.
Hikayat adalah salah satu bentuk sastra prosa terutama dalam Bahasa Melayu
yang berisikan tetang kisah, cerita, dan dongeng. Umumnya mengisahkan tentang
kehebatan maupun kepahlawanan seseorang lengkap dengan keanehan, kesaktian,
serta mukjizat tokoh utama. Hikayat menceritakan nilai-nilai moral kemanusiaan
dengan latar tempat daerah kerajaan.
Perbedaan latar suasana yang jauh berbeda dengan zaman sekarang
ternyata menjadi salah satu faktor siswa kurang mampu memahami hikayat. Huda
(2009:102) menyatakan, “Latar suasana yang berbeda dengan zaman sekarang
terkadang menjadi kendala bagi para siswa untuk memahami makna dan
mengidentifikasi hikayat.” Latar yang terdapat pada hikayat/sastra melayu klasik
sebagian besar menceritakan tentang istana kerajaan yang sangat megah dan elok.
Berikut ini adalah contoh nama-nama istana yang terdapat pada salah satu hikayat
yaitu Hikayat Raja Kerang; istana Raja Bikrama Indra (MBI) di Negeri Biranta
Pura Dewa, istana Indra Laksana di negeri Biranta Pura Dewa, istana Maharaja
Saharasa Lela di Negeri Panca Negara, istana Maharaja Prabu Dewa di Negeri,
istana Maharaja Braja Dewa di negeri Banjaran Indra, dan lain sebagainya.
Penggambaran fisik yang menonjol pada istana adalah istana-istana megah yang
bertahtakan berlian dan sangat luas.
Adapun beberapa latar tempat selain istana adalah hutan, gunung, bukit,
laut, pantai, langit, khayangan, kapal layar, serta perkampungan yang sangat jauh
dari moderen. Penggambaran hutan yang terdapat pada hikayat biasa adalah
hutan-hutan lebat yang dihuni oleh makhluk halus dan buas yang berada disekitar

3

kehidupan di sekeliling istana raja dan desa-desa rakyat biasa. Gunung-gunung
yang dihuni oleh raksasa, khayangan tempat tinggal dewa, serta langit yang dapat
menjadi arena pertempuran. Hal ini dipertegas Ekawati (2015:3) yang menyatakan
bahwa pemahaman siswa terhadap hikayat bukanlah hal mudah bila dibandingkan
dengan memahami cerita fiksi lainnya. Hal ini dikarenakan suasana kehidupan
siswa sekarang ini jauh berbeda dengan kondisi yang ada di masa lalu. Siswa akan
berusaha mengimajinasikan kehidupan istana yang tidak pernah dialami
sebelumnya.
Penggambaran tokoh/karakter yang terdapat pada hikayat berkisah tentang
raja-raja, permaisuri, dan puteri dalam kehidupan istana. Pemilihan nama
Maharaja, Raja, Putri, Dayang, dll. merupakan salah satu ciri penunjukkan
identitas pelaku. Maharaja ditujukan sebagai gelar sang raja yang berkuasa. Raja
adalah gelar pangeran atau putra raja, sedangkan putri adalah gelar untuk
permaisuri atau putri kerajaan. Gelar-gelar kebangsawanan ini juga menjadi salah
satu yang menjadi kesulitan siswa dalam memahami hikayat mengingat tokoh
tersebut hanya ada pada cerita fiksi dan bukan di kehidupan nyata.
Selain berdasarkan latar suasana dan tokoh yang terdapat dalam hikayat,
bahasa yang digunakan dalam hikayat masih dipegaruhi oleh bahasa Melayu atau
bahasa yang kurang dimengerti oleh siswa, akibatnya siswa menjadi kurang
berminat mempelajari Sastra Melayu Klasik. Hikayat yang merupakan naskah
lama dipandang kurang menarik, karena bentuk dan bahasanya yang masih klasik.
Hikayat biasanya masih berbahasa Melayu lama atau bahasa daerah. Pernyataan
tersebut sejalan dengan pendapat Rusyana (1999:3), yang menyatakan bahwa
terdapat masalah dalam hal pengenalan dan penghargaan terhadap karya-karya

4

sastra Melayu klasik sehingga karya-karya itu kurang diapresiasi oleh masyarakat,
bahkan oleh masyarakat daerahnya. Hal ini dikarenakan karya-karya tersebut
masih menggunakan bahasa lama, yang berasal dari masa lalu, sehingga
menimbulkan kesulitan dalam memahaminya.
Kesulitan memahami bahasa yang terdapat pada sastra Melayu klasik ini
semakin dipersulit dengan banyaknya karya sastra yang bertuliskan dalam bahasa
daerah masing-masing dan belum banyak yang diterjemahkan dan diperkenalkan
dengan bahasa Indonesia. Maka pembaca yang berminat untuk mengenal
hikayat/sastra Melayu klasik akan mendapat kesulitan untuk membacanya dan
sulit untuk memahami isi hikayat tersebut. Berikut ini adalah petikan bahasa
Melayu klasik yang terdapat pada Hikayat Raja Kerang,
Wa bihi nasta’inu (billahi) ala. Ini hikayat cerita daripada orang dahulu
kala. Ada seorang raja di negeri Biranta Puradewa, terlalu amat besar kerajaan
baginda. Seratus delapan bua negeri yang taluk kepadanya dan seribu dua ratus
raja-raja yang kecil di bawanya, serta tujuh ratus hulubalang yang mengendarai
kuda sembrani. Sekalian memakai ketupang besi horsana.
HRK pun banyak menggunakan majas dalam mengungkapkan bahasanya,
diantaranya adalah majas perbandingan,
Adapun paras tuan putri keempat itu terlalu elok seperti bunga setaman,
tetapa yang terlebih elok parasnya tuan Putri Cahasari. Gilang gemilang
cahayanya seperti bulan pernama empat belas hari bulan. Tiada dapat ditentang
nyata seperti anak-anakan emas...
Ada pula majas hiperbola, seperti ... dan jikalau ia tersenyum menjadi
hancurlah hatinya siapa yang ada.
Selain majas, dalam HRK pun terdapat pantun yang diungkapkan pelaku
untuk merayu atau untuk mengungkapkan kesedihan.
Pukul kendang dari haluan
kapal pun karam di pelabuan
Jikalau terpandang cahayanya tuan
Hati berahi bertambah rawan

5

Jika geluga di dalam puan
Rambut pun kusut bertali benang
Selama adinda mendapat tuan
Hati yang kusut menjadi senang
Berdasarkan kutipan, majas, dan pantun yang terdapat pada hikayat sastra
Melayu klasik tersebut sangat jelas terlihat perbedaan bahasa antara bahasa
Melayu klasik dengan bahasa Indonesia sekarang ini. Maka tidak heran jika siswa
tidak mampu memahami isi dari hikayat tersebut dengan baik. Kesulitan dalam
memahami hikayat dikarenakan bahasanya juga didukung dengan penelitian
Purnama (2010:1), yang memaparkan bahwa 65% siswa X-8 SMA Negeri 1
Ungaran tahun pelajaran 2009-2010 mengalami masalah untuk memahami sastra
Melayu klasik karena bahasanya. Dari hasil penelitian tersebut dipaparkan bahwa
rata-rata siswa belum mampu menyimpulkan tema, amanat, latar, dan perwatakan.
Tidak hanya berdasarkan latar suasana dan bahasa yang terdapat dalam
hikayat itu sendiri, ternyata proses pembelajaran yang berlangsung ketika
mengapresiasi hikayat juga harus diperhatikan. Salah satu yang paling
berpengaruh dalam proses pembelajaran adalah guru. Faktor guru juga menjadi
faktor utama yang paling dominan dalam meningkatkan kemampuan siswa
mengapresiasi hikayat. Mu’minin (2010:17) menyatakan bahwa sesungguhnya
siswa lebih cenderung menyukai pembelajaran membaca karya fiksi dibandingkan
dengan nonfiksi. Namun demikian, dalam pelaksanaannya guru sering menemui
kendala dalam pembelajaran. Siswa merasa bosan dengan pembelajaran membaca
karya fiksi karena model pembelajaran yang digunakan monoton dan
konvensional.

6

Ambarita (2010:106) menyatakan, “Salah satu penyebab kurangnya
kualitas pengajaran sastra adalah model pengajaran sastra yang di dominasi oleh
ceramah.” Siswa menjadi terbiasa dan lebih suka mendengarkan pengetahuan
tentang sastra yang disampaikan oleh guru, akibatnya siswa malas melakukan
kegiatan apresiasi sastra. Siswa berpikir bahwa tugas tersebut merupakan beban
berat bagi mereka. Ginting (2014:10) menyatakan bahwa dalam mengidentifikasi
unsur intrinsik hikayat sebanyak 18 siswa atau 50% siswa SMA Raksana Medan
kelas XI IPA-1 yang diberikan perlakuan dengan model ekspositori mendapatkan
kategori cukup sedangkan 50% atau sebanyak 18 siswa mendapatkan kategori
baik. Hal ini menandakan bahwa kemampuan siswa dalam mengidentifikasi unsur
intrinsik hikayat dengan kategori baik belum mendominasi. Hal ini didukung oleh
penelitian Harera (dalam Arianna 2014:2) yang menyatakan bahwa pembelajaran
sastra di sekolah dapat dikatakan monoton dan tidak bervariasi.
Swastika (2012:6) menyatakan bahwa proses pembelajaran sastra yang
cenderung monoton dan membosankan disebabkan karena proses pembelajaran
berpusat pada guru. Guru lebih banyak berceramah di depan siswa-siswanya
mengenai karya sastra. Pembelajaran lebih banyak dilisankan oleh guru ketika
menjelaskan ciri-ciri sastra, menunjukkan contoh sastra, hingga pada akhirnya
siswa diarahkan untuk mengerjakan soal yang ada di buku teks. Bahkan ada
sebuah penelitian/survei yang dilakukan oleh Warouw terhadap proses
pembelajaran yang dilakukan guru di 12 SMP Negeri dan Swasta di Tondano
Kabupaten Minahasa. Warouw (2012:1) menyatakan bahwa sebanyak 27
responden dari 12 SMP Negeri dan Swasta di Tondano, 59,26% menjawab proses
pembelajaran masih berpusat pada guru (teacher centered) dan hanya 29,63%

7

yang menerapkan proses pembelajaran berpusat pada siswa (student centered),
sedangkan sebanyak 3,70% menjawab proses pembelajaran berlangsung dengan
menerapkan kedua paradigma tersebut sisanya sebanyak 7,41% tidak menjawab.
Dari beberapa faktor di atas, salah satu faktor yang berpengaruh terhadap
kemampuan mengidentifikasi unsur intrinsik ialah faktor guru. Penyebab utama
rendahnya kemampuan mengapresiasi siswa yaitu guru masih menggunakan
model mengajar yang berpusat pada guru (teacher center). Model pembelajaran
dalam mengidentifikasi unsur intrinsik hikayat yang cenderung monoton membuat
siswa kurang berminat dan tidak dapat dengan mudah mengidentifikasi unsur
intrinsik.
Dengan demikian, seorang guru harus mampu menciptakan kondisi belajar
yang bervariasi dan menyenangkan. Kondisi belajar yang bervariasi dan
menyenangkan diharapkan dapat meningkatkan keterampilan mengidentifikasi
unsur intrinsik hikayat dan memotivasi siswa dalam menerima materi pelajaran
sehingga mencapai hasil yang maksimal. Untuk itu peneliti menawarkan sebuah
model pembelajaran yang diharapkan agar siswa mampu mengidentifikasi unsur
intrinsik hikayat yaitu dengan model pembelajaran kooperatif tipe STAD. Slavin
(2005:11) menyatakan, “Model pembelajaran kooperatif tipe STAD, kelas dibagi
menjadi beberapa tim yang anggotanya terdiri dari 4 atau 5 orang siswa dengan
karakteristik yang heterogen.” Dalam model STAD, tiap anggota tim
menggunakan lembar kerja akademik dan kemudian saling membantu untuk
menguasai bahan ajar melalui tanya jawab atau diskusi antarsesama anggota tim.
Model ini termasuk ke dalam model diskusi kelompok berbasis
pembelajaran kooperatif dengan menempatkan siswa dalam tim campuran

8

(heterogen) berdasarkan prestasi, jenis kelamin, dan suku. Hal ini sangat
memungkinkan siswa untuk belajar mengidentifikasi unsur intrinsik hikayat
secara berkelompok dengan memanfaatkan potensi interaksi dan kerja sama
antarsiswa. Namun demikian, kompetensi yang harus dikuasai oleh siswa lebih
ditekankan pada kompetensi individual meskipun dilaksanakan dalam bentuk
diskusi kelompok sebab seluruh siswa akan dikenai tes tentang materi tersebut
pada akhir pembelajaran. Saat belajar kelompok, siswa saling membantu untuk
menuntaskan materi yang dipelajari.
Berdasarkan uraian di atas, maka peneliti tertarik untuk melakukan
penelitian dengan judul “Pengaruh Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif
Tipe Student Team Achievement Divisions (STAD) terhadap Kemampuan
Mengidentifikasi Unsur Intrinsik Hikayat “Si Miskin” Siswa Kelas X SMA
Negeri 15 Medan Tahun Pembelajaran 2014/2015.”
B. Identifikasi Masalah
Berdasarkan pembahasan latar belakang masalah di atas, maka muncullah
berbagai permasalahan yang perlu mendapat perhatian. Permasalahan yang
dimaksud sebagai berikut:
1. latar suasana yang berbeda antara sekarang dengan zaman dahulu
menjadi salah satu kendala bagi siswa dalam memahami hikayat;
2. penggunaan bahasa yang dipengaruhi bahasa Melayu membuat siswa
kurang tertarik untuk mengidentifikasi unsur intrisnsik hikayat;
3. proses pembelajaran yang berlangsung di kelas cenderung berpusat
kepada guru (teacher centered);
4. model pembelajaran yang dipakai guru selama ini kurang efektif.

9

C. Batasan Masalah
Berdasarkan identifikasi masalah di atas, peneliti memfokuskan pada
masalah yang keempat yaitu model pembelajaran yang dipakai guru selama ini
kurang efektif. Oleh karena itu, penulis menawarkan model pembelajaran STAD
sebagai salah satu cara agar siswa mampu mengidentifikasi unsur intrinsik pada
hikayat.
D. Rumusan Masalah
Berdasarkan identifikasi dan pembatasan masalah yang dikemukakan di
atas maka masalah penelitian dapat dirumuskan sebagai berikut.
1. Bagaimana kemampuan siswa kelas X SMA Negeri 15 Medan tahun
pembelajaran 2014/2015 dalam mengidentifikasi unsur intrinsik hikayat
dengan menerapkan model pembelajaran kooperatif tipe STAD?
2. Bagaimana kemampuan siswa kelas X SMA Negeri 15 Medan tahun
pembelajaran 2014/2015 dalam mengidentifikasi unsur intrinsik hikayat
dengan menerapkan model pembelajaran ekspositori?
3. Apakah penerapan model pembelajaran kooperatif tipe STAD lebih
berpengaruh daripada model pembelajaran ekspositori terhadap
kemampuan mengidentifikasi unsur intrinsik hikayat siswa kelas X
SMA Negeri 15 Medan tahun pembelajaran 2014/2015?
E. Tujuan Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah di atas maka penelitian ini dilakukan
dengan tujuan sebagai berikut:
1. untuk mendeskripsikan kemampuan siswa kelas X SMA Negeri 15
Medan tahun pembelajaran 2014/2015 dalam mengidentifikasi unsur

10

intrinsik hikayat dengan menerapkan model pembelajaran kooperatif
tipe STAD;
2. untuk mendeskripsikan kemampuan siswa kelas X SMA Negeri 15
Medan tahun pembelajaran 2014/2015 dalam mengidentifikasi unsur
intrinsik hikayat dengan menerapkan model pembelajaran ekspositori;
3. untuk menjelaskan pengaruh penerapan model pembelajaran kooperatif
tipe STAD dan model pembelajaran ekspositori terhadap kemampuan
mengidentifikasi unsur intrinsik hikayat siswa kelas X SMA Negeri 15
Medan tahun pembelajaran 2014/2015.
F. Manfaat Penelitian
Adapun manfaat dari hasil penelitian ini adalah sebagai berikut.
1. Manfaat teoretis
(a) Diharapkan hasil penelitian ini sebagai sumbangan pemikiran dan
referensi kajian penelitian lebih lanjut untuk dipertimbangkan dalam
memperbaiki kualitas pendidikan.
2. Manfaat praktis
(a) Bagi peneliti, penelitian ini dapat memberikan pengalaman
langsung

kepada

mengembangkan

peneliti
model

sebagai

pembelajaran

calon

guru

dalam

yang

inovatif

serta

implementasinya di sekolah, yaitu dengan menggunakan model
pembelajaran kooperatif tipe STAD dalam pembelajaran Bahasa
Indonesia.

11

(b) Bagi guru, dapat memberikan masukan khususnya kepada guru
Bahasa Indonesia untuk dapat menggunakan model pembelajaran
yang tepat.
(c) Bagi siswa, melalui model pembelajaran kooperatif tipe STAD
diharapkan

dapat

menambah

kemampuan

siswa

dalam

mengidentifikasi unsur intrinsik hikayat serta meningkatkan
motivasi

belajar

pembelajaran.

siswa

agar

lebih

berperan

aktif

dalam

BAB V
SIMPULAN DAN SARAN
A. Simpulan
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang telah diuraikan pada
bab sebelumnya, maka dapat disimpulkan beberapa hal di bawah ini.
1. Berdasarkan

hasil

penelitian

diketahui

bahwa

kemampuan

mengidentifikasi unsur intrinsik hikayat “Si Miskin” siswa kelas X SMA
Negeri 15 Medan Tahun Pembelajaran 2014/2015 dengan menerapkan
model pembelajaran kooperatif tipe STAD diperoleh nilai tertinggi sebesar
100 dan nilai terendah sebesar 60, nilai rata-rata 87,375, dan standar
deviasi 7,825.
2. Kemampuan mengidentifikasi unsur intrinsik hikayat “Si Miskin” siswa
kelas X SMA Negeri 15 Medan Tahun Pembelajaran 2014/2015 dengan
menerapkan model pembelajaran ekspositori diperoleh nilai tertinggi
sebesar 95 dan nilai terendah sebesar 60, nilai rata-rata 79,5, dan standar
deviasi 8,62.
3. Penerapan model pembelajaran kooperatif tipe STAD lebih berpengaruh
dibandingkan model pembelajaran ekspositori terhadap kemampuan
mengidentifikasi unsur intrinsik hikayat “Si Miskin”.

73

74

B. Saran
Berdasarkan kesimpulan di atas, maka sebagai tindak lanjut penelitian ini
dikemukakan saran-saran sebagai berikut:
1. Salah satu cara yang dapat digunakan sebagai alternatif model
pembelajaran terhadap mengidentifikasi unsur intrinsik hikayat adalah
dengan menerapkan model pembelajaran kooperatif tipe STAD.
2. Disarankan agar peneliti selanjutnya tetap memperhatikan perkembangan
pembelajaran yang digunakan sekolah, khususnya dalam pembelajaran
mengidentifikasi unsur intrinsik hikayat dengan menerapkan model
pembelajaran kooperatif tipe STAD.
3. Disarankan kepada guru bidang studi Bahasa Indonesia yang mengajar di
lokasi penelitian agar menerapkan model pembelajaran yang sesuai
khususnya terhadap pembelajaran mengindentifikasi unsur intrinsik.
4. Selain menerapkan model pembelajaran kooperatif tipe STAD, guru
sebaiknya juga memperhatikan aspek pengajaran yang lain seperti
menggunakan sumber-sumber belajar yang bervariasi dan menarik
perhatian siswa.

DAFTAR PUSTAKA
Ambarita, Biner. 2010. Berbagai Pendekatan dalam Pengajaran Bahasa dan
Sastra Indonesia. Bandung: Alfabeta.
Arianna, Hesty. 2014. Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Tipe CO-OP
CO-OP terhadap Kemampuan Mengidentifikasi Nilai-nilai Yang
terdapat dalam Cerpen oleh Siswa Kelas X SMA Negeri 1 Panyabungan
Tahun Pembelajaran 2013/2014. FBS: Unimed.
Arikunto, Suharsimi. 2009. Managemen Penelitian. Jakarta: Rineka Cipta.
________________. 2013. Prosedur Penelitian, Suatu Pendekatan Praktik.
Jakarta: Rineka Cipta.
Astri, Wulandari. 2014. Pengaruh Teknik Pembelajaran Kelompok Buzz terhadap
Kemampuan Mengidentifikasi Unsur Intrinsik Hikayat Siswa Kelas X
SMA Negeri 1 Buntu Pane Tahun Pembelajaran 2013/2014. FBS:
Unimed.
Ekawati, Mei. 2015. Pembelajaran Menemukan Unsur-Unsur Intrinsik Hikayat
Melalui Model Student Teams Achivement Divisions (STAD). dalam
Jurnal Pesona Volume 1 No. 1, Januari 2015 Hlm. 50-58.
Ersariadi, Yovi., dkk. 2014. Alih Aksara Dan Alih Bahasa Teks Hikayat Si Miskin.
dalam jurnal online FBS: Universitas Negeri Padang.
Fitriyani, Andi. 2014. Unsur Intrinsik dan Nilai-Nilai Agama dalam Novel “99
Cahaya Di Langit Eropa: Perjalanan Menapak Jejak Islam Di
Eropa“Karya Hanum Salsabiela Rais dan Rangga Almahendra. dalam
Jurnal Fikratuna Volume 6, Nomor 1, Juli-Desember 2014.
Ginting, Elprida. 2014. Kemampuan Menemukan Unsur-unsur Intrinsik Hikayat
“Kucing dan Tikus” oleh Siswa XI SMA Swasta Raksana Medan Tahun
Pembelajaran 2013/2014. dalam Jurnal Pendidikan Bahasa dan Sastra
Indonesia, Vol 3, No 3 2014.
Huda, Miftakhul. 2009. Pembelajaran Sastra: Model Pengajaran dan Respon
Siswa. dalam Jurnal Penelitian Humaniora, Vol. 10, No. 1, Februari
2009: 96-100.
Isjoni, H. 2009. Pembelajaran Kooperatif Meningkatkan Kecerdasan Komunikasi
Antar Peserta Didik. Yogyakarta : Pustaka Pelajar.
Istarani. 2012. 58 Model Pembelajaran Inovatif. Medan: Media Persada.
Kosasih, E dan Restuti. 2013. Mandiri Bahasa Indonesia. Jakarta: Erlangga.
Kosasih, E. 2003. Ketatabahasaan dan Kesusastraan Bahasa Indonesia.
Bandung: CV. Yrama Widya.

75

76

_________________. 1998. Teori Pengkajian Fiksi. Yogyakarta: Gadjah Mada
University Press.
Milfayetty, Sri., dkk. 2014. Psikologi Pendidikan. Medan: PPs Unimed.
Mu’Minin, Moh. 2010. Pembelajaran Membaca Hikayat dengan Model SQ3R
Berbasis Kooperatif. dalam Jurnal Prospektus, Tahun VIII Nomor 2,
Oktober 2010.
Mursini. 2011. Pembelajaran Apresiasi Prosa Fiksi dan Puisi Anak-Anak. Medan:
Perdana Mulya Sarana.
Nurgiantoro, Burhan. 1987. Penilaian dalam Pengajaran Bahasa dan Sastra
Indonesia.Yogyakarta: BPFE.
Purnama, Aryani. 2010. Meningkatkan Kemampuan Memahami Sastra Melayu
Klasik melalui Model Jigsaw Variatif pada Siswa Kelas X-8 SMA Negeri
I Ungaran Tahun Pelajaran 2009-2010. dalam makalah diskusi ilmiah
pada kegiatan MGMP Bahasa Indonesia tingkat kabupaten 26 April
2011.
Purwanto, M Ngalim. 2006. Prinsip-prinsip dan Teknik Evaluasi Pengajaran.
Bandung: PT Remaja Rosdakarya.
Rohani, Ahmad & Abu Ahmadi. 1995. Pengelolaan Pengajaran. Jakarta: PT
Rineka Cipta.
Rusman, 2012. Model-model Pembelajaran; Mengembangkan Profesionalisme
Guru. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada.
Rusyana, Y. 1999. Sastra Klasik Milik Bangsa Indonesia. Media Indonesia,
Jakarta: Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa Departemen
Pendidikan dan Kebudayaantanggal 30 Desember 1999.
Sanjaya, Wina. 2006. Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses
Pendidikan. Jakarta: Kencana.
Sianturi, Diana Novita. 2011. Pengaruh Model STAD terhadap Kemampuan
Menulis Teks Berita oleh Siswa Kelas VIII SMP Negeri 5 Pematang
Siantar T.P 2011/2015. FBS: Unimed.
Siswanto, Wahyudi. 2008. Pengantar Teori Sastra. Jakarta: PT Grasindo.
Slavin, Robert E. 2005. Cooperative Learning, Teori, Riset, dan Praktik. Badung:
Nusa Media.
Sudjana. 2005. Metode Statistika. Bandung: Tarsito.
Sudjono, Anas. 2007. Pengantar Statistik Pendidikan. Jakarta: PT Raja Grafindo
Persada.
Sukardi. 2003. Metodologi Penelitian Pendidikan. Jakarta: PT Bumi Aksara.

77

Sumardjo, Jakob dan Saini K.M. 1997. Apresiasi Kesusastraan.
Gramedia Pustaka Utama.

Jakarta:

Swastika, Ika., dkk. 2012. Tren Pembelajaran Sastra: Telaah Model
Pembelajaran dalam Penelitian Mahasiswa Universitas Negeri Malang
Tahun 1990—2010. dalam jurnal-online.um.ac.id.
Warouw, Zusje W., dkk. 2012. Persepsi Guru Biologi terhadap Pembelajaran
yang Memberdayakan Kemampuan Berpikir Kritis dan Hasil Belajar
Siswa di SMP Negeri dan Swasta Tondano. dalam Seminar Nasional IX
Pendidikan Biologi FKIP UNS.
Wena, Made. 2011. Strategi Pembelajaran Inovatif Kontemporer. Jakarta: Bumi
Aksara.

Dokumen yang terkait

STUDI PERBANDINGAN HASIL BELAJAR EKONOMI ANTARA SISWA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE GROUP INVESTIGATION (GI) DAN STUDENT TEAM ACHIEVEMENT DIVISION (STAD) DENGAN MEMPERHATIKAN KEMAMPUAN AWAL (STUDI PADA SISWA KELAS X SMA GAJAH MADA TAHUN PELAJ

1 21 89

PENINGKATAN PEMAHAMAN UNSUR INTRINSIK CERITA PENDEK MELALUI PEMBELAJARAN KOOPERATIF STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISION SISWA KELAS X SMA NEGERI 1 BANDAR LAMPUNG

1 8 19

PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA KARTU BERGAMBAR DENGAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STUDENT TEAM ACHIEVEMENT DIVISIONS (STAD) TERHADAP AKTIVITAS BELAJAR SISWA DAN PENGUASAAN MATERI OLEH SISWA PADA MATERI POKOK VIRUS

3 7 66

MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISIONS PADA SISWA KELAS IV SD NEGERI 3 BOJONG TAHUN PELAJARAN 2012/2013

0 8 107

PEMBELAJARAN TARI BEDANA MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STUDENT TEAMSACHIEVEMENT DIVISIONS (STAD) DI SMA NEGERI 1 SEPUTIH MATARAM TAHUN PELAJARAN 2014/2015

1 12 76

PENGARUH METODE PEMBELAJARAN DISKOVERI DAN MOTIVASI BELAJAR TERHADAP KEMAMPUAN MENGIDENTIFIKASI UNSUR INTRINSIK CERPEN SISWA KELAS XI SMA NEGERI 1 KOTO XI TARUSAN

0 0 11

KOMPARASI KEEFEKTIFAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISIONS (STAD) DAN TIPE THINK-PAIR-SHARE (TPS) PADA SISWA SMP

0 0 8

PELAKSANAAN PEMBELAJARAN MEMAHAMI UNSUR INTRINSIK NOVEL REMAJA SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 15

0 0 11

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENGIDENTIFIKASI UNSUR INTRINSIK HIKAYAT DENGAN TEKNIK ECOLA SISWA SMA SINAR KASIH SINTANG

0 4 14

IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISIONS DALAM MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPS SISWA

0 0 8