Tinjauan hukum terhadap tindak pidana hacking yang memiliki karakteristik transnasional berdasarkan undang-undang nomor 11 tahun 2008 tentang informasi dan transaksi elektronik.

TINJAUAN HUKUM TERHADAP TINDAK PIDANA HACKING YANG MEMILIKI
KARAKTERISTIK TRANSNASIONAL BERDASARKAN UNDANG-UNDANG
NOMOR 11 TAHUN 2008 TENTANG INFORMASI
DAN TRANSAKSI ELEKTRONIK
Tedi Rahman Wirajaya
110113080098
Abstrak

Globalisasi Teknologi Informasi dan Komunikasi telah menghadirkan
reallits virtualnya kepada manusia berbagai harapan dan kemudahan. Akan
tetapi dibalik itu timbul persoalan berupa kejahatan yang dinamakan tindak
pidana siber, kejahatan ini tidak mengenal batas wilayah serta waktu kejadian
karena korban dan pelaku sering berada di negara yang berbeda
(transnasional). Tindak pidana hacking dapat dilakukan melalui sistem jaringan
komputernya itu sendiri yang menjadi sasaran dan komputer itu sendiri yang
menjadi sarana untuk melakukan kejahatan. Perkembangan teknologi informasi
yang demikian pesatnya haruslah diantisipasi dan ditanggulangi dengan hukum
yang terkait. Tujuan penelitian ini adalah untuk menemukan jawaban mengenai
penerapan prinsip yurisdiksi dalam mengantisipasi dan menangani tindak pidana
hacking yang memiliki karakteristik transnasional serta menemukan jawaban
mengenai praktik kebijakan penegakan hukum yang dilakukan oleh aparat

penegak hukum dalam upaya penanggulangan terhadap tindak pidana hacking
yang memiliki karakteristik transnasional.
Dalam penulisan skripsi ini menggunakan pendekatan yuridis normative
yang dilakukan dengan cara meneliti data sekunder berupa bahan hukum
primer, bahan hukum sekunder dan bahan hukum tersier. Penelitian ini bersifat
deskriptif analitis yang menggambarkan peraturan perundang-undangan yang
berlaku dikaitkan dengan teori-teori hukum nasional maupun internasional dan
praktik pelaksanaan hukum positif dalam penerapan prinsip yurisdiksi. Penelitian
skripsi ini menggunakan analisis data secara normatif kualitatif. Teknik
pengumpulan data dilakukan melalui studi kepustakaan dan wawancara.
Berdasarkan hasil penelitian ini dapat diketahui bahwa dalam penerapan
prinsip yurisdiksi terhadap tindak pidana hacking yang memiliki karakteristik
transnasional negara dapat memberlakukan atau menerapkan yurisdiksi
negaranya yang menjadi korban dari tindak pidana hacking yang diakui hukum
internasional, serta diperlukan adannya persamaan dari negara-negara
mengenai alat bukti digital pada hukum nasional setiap negara mengenai tindak
pidana hacking serta adanya kerjasama atau perjanjian antar negara mengenai
tindak pidana hacking yang memiliki karakteristik transnasional.
iv


Dokumen yang terkait

Pembuktian Terhadap Tindak Pidana Cybercrime Yang Ditinjau Dari Hukum Pidana Indonesia Dan Undang-Undang No. 11 Tahun 2008 Tentang Informasi Dan Transaksi Elektronik

4 107 81

KEBIJAKAN HUKUM PIDANA TERHADAP TINDAK PIDANA ERUSAKAN SITUS PEMERINTAH OLEH CRAKER BERDASAKAN UNDANG-UNDANG NOMOR 11 TAHUN 2008 TENTANG INFORMASI DAN TRANSAKSI ELEKTRONIK

0 3 16

IDENTIFIKASI TINDAK PIDANA DALAM UNDANG-UNDANG INFORMASI DAN TRANSAKSI ELEKTRONIK (UNDANG-UNDANG NOMOR 11 TAHUN 2008)

0 5 16

IDENTIFIKASI TINDAK PIDANA DALAM UNDANG-UNDANG INFORMASI DAN TRANSAKSI ELEKTRONIK (UNDANG-UNDANG NOMOR 11 TAHUN 2008)

1 12 77

PERTANGGUNGJAWABAN PIDANA TERHADAP TINDAK PIDANA PENCEMARAN NAMA BAIK MELALUI MEDIA ELEKTRONIK DALAM UNDANG -UNDANG NOMOR 11 TAHUN 2008 TENTANG INFORMASI DAN TRANSAKSI ELEKTRONIK.

4 5 20

TINDAK PIDANA CYBER CRIME DALAM PERSPEKTIF UNDANG – UNDANG NOMOR 11 TAHUN 2008 TENTANG INFORMASI DAN TRANSAKSI ELEKTRONIK.

1 1 65

TINDAK PIDANA CYBER CRIME DALAM PERSPEKTIF UNDANG – UNDANG NOMOR 11 TAHUN 2008 TENTANG INFORMASI DAN TRANSAKSI ELEKTRONIK.

2 8 65

SITUS LAYANAN PEMBUNUH BAYARAN BERDASARKAN UNDANG-UNDANG NOMOR 11 TAHUN 2008 TENTANG INFORMASI DAN TRANSAKSI ELEKTRONIK, KITAB UNDANG-UNDANG HUKUM PIDANA

0 0 16

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah - Tindak pidana hacking ditinjau dari undang-undang nomor 11 tahun 2008 tentang informasi dan transaksi elektronik

1 1 10

ANALISIS HUKUM TINDAK PIDANA KESUSILAAN YANG MENGGUNAKAN MEDIA SOSIAL BERDASARKAN UNDANG-UNDANG NOMOR 19 TAHUN 2016 TENTANG PERUBAHAN ATAS UNDANG-UNDANG NOMOR 11 TAHUN 2008 TENTANG INFORMASI DAN TRANSAKSI ELEKTRONIK

0 0 13