Perancangan Komik Psikologi Populer tentang Empat Temperamen Dasar untuk Remaja.

(1)

vii

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ………..………... i

LEMBAR PENGESAHAN ……… ii

SURAT PERNYATAAN ………..………. iii

PERNYATAAN PUBLIKASI LAPORAN PENELITIAN …….………. iv

KATA PENGANTAR ………..………. v

DAFTAR ISI ………..……… vii

DAFTAR GAMBAR ………..………... x

DAFTAR TABEL ……….. xii

DAFTAR DIAGRAM ……… xiii

DAFTAR GRAFIK ……… xiv

ABSTRAK ……….………. xv

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang ………..….………. 1

1.2 Rumusan Masalah …..……….. 2

1.3 Ruang Lingkup Masalah ……….………... 3

1.4 Tujuan Perancangan ……….……….………... 3

1.5 Sumber dan Teknik Pengumpulan Data ……….. 3

1.6 Skema Perancangan ……….. 4

BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Psikologi Remaja …....………..… 5

2.1.1 Kenakalan Remaja ………... 7

2.2 Psikologi Temperamen ..………..………... 10

2.3 Perkembangan Komik Indonesia ………...……….. 13

2.4 Komik sebagai Media Pengajaran ……….... 15

2.5 Storytelling dalam Komik .……… 15

2.5.1 Ekspresi Tokoh ……… 15

2.5.2 Pemilihan Momen ………...… 16

2.5.3 Pemilihan Frame ………. 17


(2)

viii

2.5.5 Pemilihan Kata ……….……….. 19

2.5.6 Pemilihan Flow ……….. 20

2.5.7 Sound Effect ……….. 20

2.6 Visual Komik Jepang ………. 20

2.6.1 Perbedaan Komik Shonen dan Shojo ……… 20

2.6.2 Komik Shonen dan Shojo dapat Digambar oleh Komikus yang Sama ………. 22

2.6.3 Deform Character ……….. 23

2.6.4 Simbol dalam Komik ………. 24

2.6.5 Background Effect dan Screen tone .………. 24

BAB III DATA DAN ANALISIS MASALAH 3.1 Data dan Fakta ………….………..………...….. 27

3.1.1 Data Institusi Terkait …………...………. 27

3.1.2 Data Wawancara ……….. 28

3.1.3 Tinjauan Karya Sejenis ……… 32

3.1.4 Data Angket ……….…… 34

3.2 Analisis Data Angket ………. 37

3.3 Analisis Masalah ….…………...……….………... 37

3.3.1 STP Perancangan Karya ..……… 39

3.3.2 Analisis S.W.O.T. ……….….. 40

BAB IV PEMECAHAN MASALAH 4.1 Konsep Komunikasi ……… 41

4.2 Konsep Kreatif ………..…………. 41

4.2.1 Cerita ………..………... 41

4.2.2 Gaya Gambar dan Story Telling ………..……….. 47

4.3 Desain Karakter ………..………. 48

4.3.1 William ………..…..…. 49

4.3.2 Leia ……….. 50

4.3.3 Frederick ……….. 51

4.3.4 Edward ………. 52

4.3.5 Alvin ………. 53


(3)

ix

4.4 Cover dan Judul ……… 54

4.5 Halaman Komik ……… 57

4.6 Konsep Media ………..………. 66

4.6.1 Media Utama ……….. 66

4.6.2 Media Pendukung ……….. 67

BAB V PENUTUP 5.1 Kesimpulan ……… 71

5.2 Saran ……….. 72

DAFTAR PUSTAKA …………..………...…… 73 LAMPIRAN 1 SKETSA

LAMPIRAN 2 SARAN DAN KOMENTAR DOSEN SIDANG TUGAS AKHIR LAMPIRAN 3 DATA PENULIS


(4)

x

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.4.1 Tezuka Osamu’s “Shin Takarajima” 16

Gambar 2.6.1.1 Contoh komik shonen (Wizardry Zeo oleh Iwahara Keishi &

Fukushima Renji) 21

Gambar 2.6.1.2 Contoh komik shojo (Kirara no Hoshi oleh Ai Morinaga) 21 Gambar 2.6.2.1 Megami Kouhosei (komik shonen) oleh Yukiru Sugisaki 22 Gambar 2.6.2.2 DN Angel (komik shojo) oleh Yukiru Sugisaki 23

Gambar 2.6.3.1 Berbagai ekspresi marah 23

Gambar 2.6.4.1 Contoh Simbol dalam komik 24

Gambar 2.6.5.1 Contoh Background Effect 25

Gambar 2.6.5.2 Contoh Screen tone 25

Gambar 2.6.5.3 Contoh aplikasi tone (NG Life oleh Mizuho Kusanagi) 26

Gambar 3.1.1.1 Logo CAB 27

Gambar 3.1.1.2 Komik Terbitan CAB 28

Gambar 3.1.3.1 Komik Seri Tokoh Dunia 33

Gambar 3.1.3.2 Komik Ilmu Pengetahuan 33

Gambar 3.3.1 Wild Life oleh Fujisaki Masato 39

Gambar 4.2.2.1 Contoh halaman komik 48

Gambar 4.3.1.1 William 49

Gambar 4.3.2.1 Leia 50

Gambar 4.4.3.1 Frederick 51

Gambar 4.3.4.1 Edward 52

Gambar 4.3.5.1 Alvin 53

Gambar 4.3.6.1 Lisa 54

Gambar 4.4.1 Cover volume 1 55

Gambar 4.4.2 Cover volume 2 56

Gambar 4.4.3 Cover Dalam volume 1 57

Gambar 4.5.1 Halaman Komik (1-2) 58

Gambar 4.5.2 Halaman Komik (3-4) 59


(5)

xi

Gambar 4.5.4 Halaman Komik (6) 60

Gambar 4.5.5 Halaman Komik (7) 61

Gambar 4.5.6 Halaman Komik (8-9) 62

Gambar 4.5.7 Halaman Komik (10-11) 62

Gambar 4.5.8 Halaman Komik (12-13) 63

Gambar 4.5.9 Halaman Komik (14-15) 63

Gambar 4.5.10 Halaman Komik (16) 64

Gambar 4.5.11 Halaman Komik (17-18) 65

Gambar 4.5.12 Halaman Komik (19-20) 66

Gambar 4.6.1.1 Foto Komik Fruit Punch! 67

Gambar 4.6.2.1 Flyer 67

Gambar 4.6.2.2 Majalah 68

Gambar 4.6.2.3 Aplikasi Majalah 68

Gambar 4.6.2.4 Tampilan FanPage FB “Fruit Punch!” 69 Gambar 4.6.2.5 Aplikasi Tampilan FanPage FB “Fruit Punch!” 69


(6)

xii

DAFTAR TABEL

Tabel 2.2.1 Kelebihan masing-masing temperamen 12


(7)

xiii

DAFTAR DIAGRAM


(8)

xiv

DAFTAR GRAFIK

Grafik 3.1.4.1 Seberapa penting untuk memahami sifat 34

Grafik 3.1.4.2 Pengetahuan tentang 4 temperamen 35

Grafik 3.1.4.3 Tanggapan responden mengenai komik tentang kepribadian 36 Grafik 3.1.4.4 Jenis komik yang paling disukai responden 37


(9)

xv Abstrak

Kepribadian adalah salah satu hal penting dalam bersosialisasi, terutama bagi remaja karena mereka sedang dalam masa pencarian jati diri. Namun, remaja bisa belajar dari media-media yang keliru sehingga dapat menciptakan kepribadian yang tidak baik. Kepribadian yang tidak baik dapat mendatangkan masalah. Karena itu perlu pengajaran mengenai kepribadian sejak dini kepada remaja. Salah satu teori mengenai kepribadian dikemukakan oleh Hipocrates, yaitu teori empat temperamen dasar yang terdiri dari sanguinis, melankolis, plegmatis, dan koleris. Dengan mengkomunikasikan hal ini, remaja diharapkan dapat memahami dirinya dan juga berusaha untuk memahami dan menerima orang lain yang berbeda watak dengannya. Setelah memahami sifat positif dan negatif dari kepribadian diri masing-masing, remaja juga diharapkan dapat menonjolkan sifat-sifat positifnya, sementara sifat negatifnya diusahakan untuk diminimalisir.

Agar remaja mudah untuk memahami ilmu psikologi populer ini, maka teori ini dikemas ke dalam suatu cerita keseharian dengan bumbu humor dengan format komik. 80% remaja di Indonesia menyukai komik Jepang, karena itu gaya gambar maupun storytelling komik “Fruit Punch!” ini menggunakan gaya komik Jepang agar mudah untuk masuk pasar perkomikkan Indonesia. Setiap tokoh utama di dalam komik ini diwakilkan dengan buah: melankolis adalah anggur, sanguinis adalah ceri, plegmatis adalah melon, dan koleris adalah jeruk limau. Seperti minuman fruit punch yang di dalamnya tercampur berbagai macam buah menjadi satu, keempat tokoh utama yang mewakili keempat temperamen dasar ini pun berkumpul dan tinggal di satu atap. Dari situlah bermunculan masalah-masalah yang berhubungan dengan watak yang harus mereka hadapi dan selesaikan. Mereka juga akan menyadari kelebihan maupun kekurangan dari setiap diri mereka melalui setiap masalah yang mereka selesaikan.

Dengan penyampaian melalui komik, pembaca tidak akan merasa digurui karena komik merupakan media pengajaran secara tidak langsung. Sementara pembaca mencari hiburan melalui komik, mereka juga tanpa sadar akan menyerap informasi-informasi yang diberikan melalui komik tersebut.


(10)

xvi

Abstract

Personality is an important thing for socializing especially for teenagers because they’re in personality search period. There’s possibility teenagers may learn from wrong media, resulting a bad personality. Therefore, it’s essential to teach them about it as soon as possible. One of the personality theories mentioned by Hippocrates, The Four Temperaments, they are sanguine, melancholic, phlegmatic, and choleric. With this personality knowledge, teenagers are hoped to be able to understand their own-selves as well as understand others which have different characters than theirs. Also, when they know their positive and negative personality, they can develop their positives while bringing down their negatives.

This popular psychology theory is packed up as comic with slice of life genre and humor to spice it up so that teenagers can easily understand the content. This comic “Fruit Punch!” – is drawn with Japanese storytelling and drawing style because 80% teenagers in Indonesia like Japanese comics. Each main characters has symbol: melancholic is violet grape, sanguine is pink cherry, phlegmatic is green melon, and choleric is yellow lime. Like a fruit punch drink which has different fruits blended in one, the four main characters which represent the four temperaments are gathered and live below the same roof. They’ll face problems connected to their personality which have to resolve. They’ll realize their good and bad points of each of them as they solve each problem.

With this kind of approach, readers won’t feel like they’re studying because comic is an indirect teaching media. While readers are looking for entertainment when reading, they’ll learn information given in the comic as well.


(11)

Universitas Kristen Maranatha - 1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Remaja atau adolescence berasal dari bahasa latin, yaitu adolescere” yang berarti tumbuh atau tumbuh menjadi dewasa. Adolescence memiliki arti yang lebih luas lagi, yaitu mencakup kematangan mental, emosional, sosial, dan fisik (Hurlock, 1992). Sedangkan menurut ilmu psikologi, remaja adalah suatu periode transisi dari masa awal anak-anak hingga masa awal dewasa, yang dimasuki pada usia sekitar 10 hingga 12 tahun dan berakhir pada usia 18 hingga 22 tahun. Masa remaja adalah masa dimana terjadi pertumbuhan fisik secara cepat dan masa pencarian identitas diri yang menyebabkan perubahan emosi yang tidak stabil (Teori Erikson). Karena itu, anak remaja biasanya sangat mudah terpengaruh oleh lingkungan dan segala hal yang bersinggungan dengannya. Semua itulah yang akan membentuk sebuah kepribadian.

Karena ketidakstabilan emosi, remaja tidak lepas dari berbagai masalah. Mudah tersinggung, berpikiran sempit, mudah terbawa arus pergaulan, dan lain sebagainya. Oleh sebab itulah ilmu psikologi populer mengenai kepribadian perlu untuk diketahui oleh para remaja karena dengan mengenal pribadi, kita dapat memahami diri sendiri maupun orang lain. Dengan memahami hal tersebut, kita dapat mengatasi bahkan menyelesaikan permasalahan yang timbul. Kalau hal ini tidak disosialisasikan kepada remaja, akibatnya mereka bisa belajar dari sumber yang keliru seperti dari teman, iklan, dan lainnya yang tidak diketahui benar atau salahnya oleh remaja.

Salah satu teori kepribadian yang terkenal dalam ilmu psikologi populer adalah teori dari Hippocrates yang membahas kepribadian dari segi temperamen seseorang. Hippocrates membagi temperamen menjadi 4, yaitu plegmatis yang damai, sanguinis yang populer, koleris yang kuat, dan melankolis yang sempurna. Keempat


(12)

Universitas Kristen Maranatha - 2

temperamen ini mempunyai kelebihan maupun kekurangan. Dengan berpegang pada teori ini, kita bisa tahu cara menghadapi orang dengan karakter tertentu.

Namun sayangnya, pembelajaran yang didapat oleh remaja di sekolah kebanyakan hanya merupakan ilmu pengetahuan dan sedikit sekali yang dapat dijadikan panduan dalam membentuk kepribadian. Bimbingan pendidikan mengenai kepribadian ini sebagian besar hanya berbentuk seminar. Di luar itu, faktor-faktor yang berpengaruh besar dalam membentuk kepribadian seseorang adalah lingkungan di mana ia tinggal dan bergaul, serta media-media seperti televisi, internet, dan buku-buku. Apa yang ditonton, dimainkan, dan dibaca, semua informasi yang terkandung di dalamnya dapat membawa seseorang ke arah yang baik maupun buruk, secara sadar maupun tak sadar. Dengan kata lain, peran media sangat besar dalam membentuk kepribadian seseorang. Di sinilah DKV dapat berperan sebagai alat untuk menyampaikan informasi-informasi yang bermanfaat untuk para remaja melalui media yang tepat.

Salah satu media efektif untuk menjangkau remaja masa sekarang adalah komik. Di mana menurut data angket, lebih dari 80% remaja suka untuk membaca komik. Walau dulunya komik dianggap sebagai bacaan anak-anak, namun dengan munculnya komik Jepang yang memiliki berbagai jenis cerita, buku yang satu ini menjadi favorit di kalangan remaja hingga dewasa. Dengan rangkaian cerita dan gambar yang menarik, kita dapat menyampaikan pesan-pesan moral dan pendidikan yang diinginkan tanpa membuat pembacanya menjadi bosan dan merasa didikte.

1.2 Rumusan Masalah

Permasalahan yang diangkat dalam Tugas Akhir ini adalah sebagai berikut.

 Bagaimana mengenalkan jenis-jenis kepribadian melalui komik agar target dapat mengenali diri sendiri dan dapat memahami sifat orang lain?


(13)

Universitas Kristen Maranatha - 3

1.3 Ruang Lingkup Masalah

Ruang lingkup yang akan dibahas adalah masalah anak remaja yang sedang dalam pencarian identitas diri dan interaksinya dengan berbagai jenis orang dilihat dari sisi psikologi kepribadian yang dibagi menjadi sanguinis, melankolis, kolerik, dan plegmatis, serta bagaimana ia membentuk kepribadiannya sendiri.

1.4 Tujuan Perancangan

Mengenalkan jenis-jenis kepribadian melalui komik agar target dapat mengenali diri sendiri dan dapat memahami sifat orang lain.

1.5 Sumber dan Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam membuat Tugas Akhir ini adalah:  Studi Pustaka: untuk mengumpulkan data dan dasar-dasar teori yang

dibutuhkan, antara lain mengenai psikologi remaja, psikologi temperamen, dan teori komik.

 Wawancara: meminta pendapat dan pandangan mengenai psikologi remaja dan psikologi temperamen pada pakarnya.

 Angket/kuesioner: untuk mendapatkan pendapat dari target perancangan.  Observasi: melakukan pengamatan di toko-toko buku mengenai komik.


(14)

Universitas Kristen Maranatha - 4

1.6 Skema Perancangan

Latar Belakang Masalah

-Masa remaja adalah masa pembentukkan kepribadian.

-Belum ada media yang cukup baik untuk mengajarkan remaja mengenai kepribadian. -Remaja bisa belajar dari media yang keliru jika tidak dibekali pengetahuan tentang

kepribadian.

-Dalam pergaulan, kesalahpahaman tidak dapat dielakkan.

Antara lain dapat diatasi dengan memahami 4 temperamen dasar.

Tujuan Perancangan

Menginformasikan 4 temperamen dasar sejak dini kepada remaja melalui media komik, dengan mengangkat cerita kehidupan dan

masalah sehari-hari yang berkaitan dengan watak-watak orang.

Visual -Menggunakan gaya gambar komik Jepang

karena yang paling digemari remaja. Cara Komunikasi

-Menggunakan bahasa Indonesia yang santai (seperti

komik pada umumnya). -Gaya storytelling komik

Jepang.

Media -Melalui cerita dengan

isu sehari-hari. -Tokoh utama yang merupakan refleksi dari

remaja masa kini.

Tujuan Akhir Remaja diharapkan dapat:

-memahami watak diri sendiri dan watak-watak orang lain. - menyelesaikan permasalahan dalam pergaulan yang

berhubungan dengan watak

-meningkatkan sifat positif dan menekan sifat negatifnya.


(15)

Universitas Kristen Maranatha - 71

BAB V

PENUTUP

5.1 Kesimpulan

Kepribadian merupakan salah satu aspek yang sangat penting dalam pergaulan dengan orang lain, entah itu di lingkungan sekolah, tempat kerja, dan lain-lain. Langkah pertama mengenal kepribadian diri sendiri salah satunya adalah dengan memahami mengenai pembagian empat temperamen dasar. Setelah memahami teori ini maka kita dapat mengevaluasi diri, apa saja watak-watak yang kita miliki. Dengan mengetahui dan memahami watak positif maupun negatif yang ada pada diri kita, kita dapat mulai merubah yang negatifnya dengan solusi-solusi tertentu. Semua ini dirangkum dalam sebuah cerita dengan alur cerita yang menarik dan humoris dalam bentuk komik, agar pembaca lebih mudah memahami dan tidak merasa seperti sedang belajar ilmu yang sulit. Pada saat membaca mungkin sebagian akan sadar dia belajar sesuatu di dalamnya, tapi mungkin juga ada yang tidak sadar bahwa secara tidak langsung dia sudah mendapatkan suatu pengetahuan dengan membaca komik Fruit Punch! ini.

Bukan hanya memahami diri sendiri, dengan membaca komik ini pembaca juga diajak untuk bisa memahami watak orang lain dan bisa menyesuaikan diri dengan orang-orang yang beragam wataknya. Di saat bergaul dengan orang lain, kita harus bisa menyesuaikan diri dengan orang lain bukannya menuntut orang itu untuk ikut dengan cara kita. Begitu pulalah yang dilakukan oleh tokoh utama komik ini, William. Awalnya ia begitu tertutup dan berharap orang lain akan sadar, yang menurutnya adalah kesalahan-kesalahan yang dibuat orang itu dan menimbun kemarahannya yang lama kelamaan meledak keluar. Ia ingin orang lain berpikir seperti caranya berpikir dan mengikuti standarnya yang tinggi sebagai seorang melankolis. Tetapi kemudian dia mempelajari empat temperamen dasar dan menyadari bahwa orang lain tidak merisaukan hal-hal kecil yang ia risaukan, dan tidak memasang standar tinggi dalam hidup mereka seperti yang ia lakukan dalam


(16)

Universitas Kristen Maranatha - 72

hidupnya. Karena itu William lama kelamaan mulai belajar memahami watak orang lain dan menyesuaikan standar dengan menurunkan standarnya dan berusaha tidak merisaukan hal-hal kecil dengan lawan bicaranya yang berbeda wataknya. Ia juga belajar untuk mengutarakan maksudnya dengan baik, bukan memendamnya.

Selama mengerjakan Tugas Akhir ini, penulis mendapat banyak pengetahuan mengenai watak-watak dan seperti tokoh-tokoh di dalam komik yang dibuat, penulis pun ikut belajar mengenai empat temperamen dasar tersebut. Selain itu secara teknis, penulis jadi bisa menemukan cara-cara baru dan mendapatkan pengalaman dalam teknik pembuatan komik itu sendiri, khususnya dalam pengaplikasian tone. Walau dari awal sudah tahu bahwa membuat komik bukanlah pekerjaan yang mudah, namun dengan ini penulis dibuat sadar kembali betapa hebatnya komikus-komikus yang telah menerbitkan komiknya berjilid-jilid.

5.2 Saran

Untuk penerbit-penerbit di Indonesia, marilah kita memajukan perkomikkan lokal dengan menerbitkan komik-komik lokal yang bermutu. Komik bukan hanya sebagai hiburan tetapi dapat bermanfaat sebagai media pemberi informasi yang baik. “Fruit Punch!” ini adalah salah satu komik yang di dalamnya selain hiburan, kita juga mendapatkan pengetahuan mengenai watak saat membacanya. Dengan membaca komik ini, para remaja akan dibekali dengan wawasan mengenai kepribadian sejak dini agar mereka tumbuh dengan kepribadian yang baik.


(17)

Universitas Kristen Maranatha - 73

DAFTAR PUSTAKA

Adrian, Dennis. 2009. Teori Erikson.

http://www.psikomedia.com/article/article/Psikologi-Perkembangan/1008/Teori-Erikson/ (7 Maret 2013 9:39 AM).

Calista. 2004. Creating Comics Shojo Manga Style. Jakarta: Elex Media Komputindo.

Dwi Waluyanto, Heru. Komik Sebagai Media Komunikasi Visual Pembelajaran. dalam Nirmana Vol. 7, No. 1, Januari 2005 h. 45-55. Surabaya: Universitas Kristen Petra.

Hariyanto, S.Pd. 2011. Perkembangan Psikologis Remaja.

http://belajarpsikologi.com/perkembangan-psikologis-remaja/ (28 Februari 2013 10:34 PM)

――――――. 2011. Kenakalan Remaja.

http://belajarpsikologi.com/kenakalan-remaja/ (9 April 2013 06:04 PM)

LaHaye, Tim. 2005. Temperamen Anda Dapat Diubah. Bandung: Yayasan Kalam Hidup.

Littauer, Florence. 2011.Kepribadian Plus.Tangerang: Karisma Publishing Group.

Sarwono, Sarlito W. 2012. Psikologi Remaja. Jakarta: PT Rajagrafindo Persada.

Watase, Yuu. 2009. Watase Yuu’s Manga Manual Manga Yuugi. Jakarta: M&C

Comics.

Yohanes Alexander, Irfansyah. Pengaruh Visual Storytelling Komik Asing Pada


(18)

Universitas Kristen Maranatha - 74

dalam Wimba, Jurnal Komunikasi Visual & Multimedia Vol. 2, No. 2, 2010 h. 11-23. Bandung: Institut Teknologi Bandung.


(1)

Universitas Kristen Maranatha - 3

1.3 Ruang Lingkup Masalah

Ruang lingkup yang akan dibahas adalah masalah anak remaja yang sedang dalam pencarian identitas diri dan interaksinya dengan berbagai jenis orang dilihat dari sisi psikologi kepribadian yang dibagi menjadi sanguinis, melankolis, kolerik, dan plegmatis, serta bagaimana ia membentuk kepribadiannya sendiri.

1.4 Tujuan Perancangan

Mengenalkan jenis-jenis kepribadian melalui komik agar target dapat mengenali diri sendiri dan dapat memahami sifat orang lain.

1.5 Sumber dan Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam membuat Tugas Akhir ini adalah:

 Studi Pustaka: untuk mengumpulkan data dan dasar-dasar teori yang dibutuhkan, antara lain mengenai psikologi remaja, psikologi temperamen, dan teori komik.

 Wawancara: meminta pendapat dan pandangan mengenai psikologi remaja dan psikologi temperamen pada pakarnya.

 Angket/kuesioner: untuk mendapatkan pendapat dari target perancangan.


(2)

Universitas Kristen Maranatha - 4

1.6 Skema Perancangan

Latar Belakang Masalah

-Masa remaja adalah masa pembentukkan kepribadian.

-Belum ada media yang cukup baik untuk mengajarkan remaja mengenai kepribadian. -Remaja bisa belajar dari media yang keliru jika tidak dibekali pengetahuan tentang

kepribadian.

-Dalam pergaulan, kesalahpahaman tidak dapat dielakkan.

Antara lain dapat diatasi dengan memahami 4 temperamen dasar.

Tujuan Perancangan

Menginformasikan 4 temperamen dasar sejak dini kepada remaja melalui media komik, dengan mengangkat cerita kehidupan dan

masalah sehari-hari yang berkaitan dengan watak-watak orang.

Visual

-Menggunakan gaya gambar komik Jepang

karena yang paling digemari remaja.

Cara Komunikasi

-Menggunakan bahasa Indonesia yang santai (seperti

komik pada umumnya). -Gaya storytelling komik

Jepang.

Media

-Melalui cerita dengan isu sehari-hari. -Tokoh utama yang merupakan refleksi dari

remaja masa kini.

Tujuan Akhir

Remaja diharapkan dapat:

-memahami watak diri sendiri dan watak-watak orang lain. - menyelesaikan permasalahan dalam pergaulan yang

berhubungan dengan watak

-meningkatkan sifat positif dan menekan sifat negatifnya.


(3)

Universitas Kristen Maranatha - 71

BAB V

PENUTUP

5.1 Kesimpulan

Kepribadian merupakan salah satu aspek yang sangat penting dalam pergaulan dengan orang lain, entah itu di lingkungan sekolah, tempat kerja, dan lain-lain. Langkah pertama mengenal kepribadian diri sendiri salah satunya adalah dengan memahami mengenai pembagian empat temperamen dasar. Setelah memahami teori ini maka kita dapat mengevaluasi diri, apa saja watak-watak yang kita miliki. Dengan mengetahui dan memahami watak positif maupun negatif yang ada pada diri kita, kita dapat mulai merubah yang negatifnya dengan solusi-solusi tertentu. Semua ini dirangkum dalam sebuah cerita dengan alur cerita yang menarik dan humoris dalam bentuk komik, agar pembaca lebih mudah memahami dan tidak merasa seperti sedang belajar ilmu yang sulit. Pada saat membaca mungkin sebagian akan sadar dia belajar sesuatu di dalamnya, tapi mungkin juga ada yang tidak sadar bahwa secara tidak langsung dia sudah mendapatkan suatu pengetahuan dengan membaca komik

Fruit Punch! ini.

Bukan hanya memahami diri sendiri, dengan membaca komik ini pembaca juga diajak untuk bisa memahami watak orang lain dan bisa menyesuaikan diri dengan orang-orang yang beragam wataknya. Di saat bergaul dengan orang lain, kita harus bisa menyesuaikan diri dengan orang lain bukannya menuntut orang itu untuk ikut dengan cara kita. Begitu pulalah yang dilakukan oleh tokoh utama komik ini, William. Awalnya ia begitu tertutup dan berharap orang lain akan sadar, yang menurutnya adalah kesalahan-kesalahan yang dibuat orang itu dan menimbun kemarahannya yang lama kelamaan meledak keluar. Ia ingin orang lain berpikir seperti caranya berpikir dan mengikuti standarnya yang tinggi sebagai seorang melankolis. Tetapi kemudian dia mempelajari empat temperamen dasar dan menyadari bahwa orang lain tidak merisaukan hal-hal kecil yang ia risaukan, dan tidak memasang standar tinggi dalam hidup mereka seperti yang ia lakukan dalam


(4)

Universitas Kristen Maranatha - 72

hidupnya. Karena itu William lama kelamaan mulai belajar memahami watak orang lain dan menyesuaikan standar dengan menurunkan standarnya dan berusaha tidak merisaukan hal-hal kecil dengan lawan bicaranya yang berbeda wataknya. Ia juga belajar untuk mengutarakan maksudnya dengan baik, bukan memendamnya.

Selama mengerjakan Tugas Akhir ini, penulis mendapat banyak pengetahuan mengenai watak-watak dan seperti tokoh-tokoh di dalam komik yang dibuat, penulis pun ikut belajar mengenai empat temperamen dasar tersebut. Selain itu secara teknis, penulis jadi bisa menemukan cara-cara baru dan mendapatkan pengalaman dalam teknik pembuatan komik itu sendiri, khususnya dalam pengaplikasian tone. Walau dari awal sudah tahu bahwa membuat komik bukanlah pekerjaan yang mudah, namun dengan ini penulis dibuat sadar kembali betapa hebatnya komikus-komikus yang telah menerbitkan komiknya berjilid-jilid.

5.2 Saran

Untuk penerbit-penerbit di Indonesia, marilah kita memajukan perkomikkan lokal dengan menerbitkan komik-komik lokal yang bermutu. Komik bukan hanya sebagai hiburan tetapi dapat bermanfaat sebagai media pemberi informasi yang baik. “Fruit Punch!” ini adalah salah satu komik yang di dalamnya selain hiburan, kita juga mendapatkan pengetahuan mengenai watak saat membacanya. Dengan membaca komik ini, para remaja akan dibekali dengan wawasan mengenai kepribadian sejak dini agar mereka tumbuh dengan kepribadian yang baik.


(5)

Universitas Kristen Maranatha - 73

DAFTAR PUSTAKA

Adrian, Dennis. 2009. Teori Erikson.

http://www.psikomedia.com/article/article/Psikologi-Perkembangan/1008/Teori-Erikson/ (7 Maret 2013 9:39 AM).

Calista. 2004. Creating Comics Shojo Manga Style. Jakarta: Elex Media Komputindo.

Dwi Waluyanto, Heru. Komik Sebagai Media Komunikasi Visual Pembelajaran. dalam Nirmana Vol. 7, No. 1, Januari 2005 h. 45-55. Surabaya: Universitas Kristen Petra.

Hariyanto, S.Pd. 2011. Perkembangan Psikologis Remaja.

http://belajarpsikologi.com/perkembangan-psikologis-remaja/ (28 Februari 2013 10:34 PM)

――――――. 2011. Kenakalan Remaja.

http://belajarpsikologi.com/kenakalan-remaja/ (9 April 2013 06:04 PM)

LaHaye, Tim. 2005. Temperamen Anda Dapat Diubah. Bandung: Yayasan Kalam Hidup.

Littauer, Florence. 2011.Kepribadian Plus.Tangerang: Karisma Publishing Group.

Sarwono, Sarlito W. 2012. Psikologi Remaja. Jakarta: PT Rajagrafindo Persada.

Watase, Yuu. 2009. Watase Yuu’s Manga Manual Manga Yuugi. Jakarta: M&C

Comics.

Yohanes Alexander, Irfansyah. Pengaruh Visual Storytelling Komik Asing Pada


(6)

Universitas Kristen Maranatha - 74

dalam Wimba, Jurnal Komunikasi Visual & Multimedia Vol. 2, No. 2, 2010 h. 11-23. Bandung: Institut Teknologi Bandung.