Ringkasan - PERBANDINGAN KEMAJUAN TERAPI ANAK AUTISME DENGAN DIET CFGF DAN TANPA DIET CFGF PADA YAYASAN PENGEMBANGAN POTENSI ANAK (YPPA)PADANG.
RINGKASAN PENELITIAN
DOSEN MUDA
PERBANDINGAN KEMAJUAN TERAPI ANAK AUTISME
DENGAN DIET CFGF DAN TANPA DIET CFGF PADA
YAYASAN PENGEMBANGAN POTENSI ANAK (YPPA)
PADANG
OLEH
YONDRIZAL NURDIN
DIBIAYAI OLEH DIREKTORAT JENDRAL PENDIDIKAN TINGGI
DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL,SESUAI DENGAN SURAT
PERJANJIAN PELAKSANAAN HIBAH PENELITIAN NOMOR:
005/SP2H/PP/DP2M/III/2008,TGL 6 MARET 2008
PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN
UNIVERSITAS ANDALAS
DESEMBER,2008
HALAMAN PENGESAHAN
PENELITIAN DOSEN MUDA 2007-2008
________________________________________________________________________
1. Judul Penelitian
: Perbandingan Kemajuan Terapi Anak Autisme
Dengan Diet CFGF dan Tanpa Diet CFGF Pada
Yayasan Pengembangan Potensi Anak (YPPA)
Padang
2. Ketua Peneliti:
a. Nama Lengkap dan Gelar
: Ns.Yondrizal Nurdin,Skep
b. Jenis Kelamin
: Laki-laki
c. Golongan/Pangkat/NIP
: III/c/ Penata/NIP.140 152 194
d. Jabatan Fungsional
: Staf Pengajar Program Studi Ilmu Keperawatan
e. Jabatan Struktural
:g. Bidang Ilmu
: Keperawatan
3. Anggota Peneliti
a. Nama Anggota
4. lokasi Penelitian
5. Jumlah Biaya Penelitian
:: Yayasan Pengembangan Potensi Anak (YPPA)
Padang
: Rp.8.250.000,-( Delapan juta dua ratus lima puluh
ribu rupiah)
Mengetahui
Ketua Lembaga Penelitian
Univesitas Andalas
Padang, Desember, 2008
Ketua,
(DR.Dr. Masrul,MSc,SpGK)
NIP. 131 755 539
(Yondrizal Nurdin, Skep)
NIP.140 152 194
Menyetujui
Ketua Lembaga Penelitian
Universitas Anadalas
(DR. Ir. Syafrimen Yasin,MS, MSc)
NIP. 131 647 299
RINGKASAN
PERBANDINGAN KEMAJUAN TERAPI ANAK AUTISME
DENGAN DIET CFGF DAN TANPA DIET CFGF PADA
YAYASAN PENGEMBANGAN POTENSI ANAK (YPPA)
PADANG
YONDRIZAL
Autisme pertama kali dipublikasikan oleh Dr. Leo Kanner, seorang dokter
spesialis kesehatan jiwa dari Harvard pada tahun 1943 berdasarkan pengamatan terhadap
11 penderita yang menunjukkan gejala kesulitan berhubungan dengan orang lain,
mengisolasi diri, perilaku yang tidak biasa dan cara berkomunikasi yang aneh. Kata autis
berasal dari bahasa Yunani ”auto” yang berarti sendiri yang ditujukan pada seseorang
yang menunjukkan gejala ”hidup dalam dunianya sendiri”. Pada umumnya penyandang
autisme mengacuhkan suara, penglihatan, ataupun kejadian yang melibatkan mereka. Jika
ada reaksi biasanya reaksi yang tidak sesuai dengan situasi atau malahan tidak ada reaksi
sama sekali. Mereka menghindari atau tidak berespon terhadap kontak sosial, pandangan
mata, sentuhan kasih sayang, dan bermain dengan anak lain (Judarwanto, 2006).
Autisme merupakan gangguan perkembangan pervasif pada anak yang ditandai
adanya gangguan dalam bidang kognitif, bahasa,prilaku, komunikasi dan interaksi sosial.
Terapi yang diberikan adalah terapi prilaku,terapi wicara, terapi okupasi dan diet Casein
Free Gluten Free (Diet CFGF). Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbandingan
penatalaksanaan terapi dan diet CFGF terhadap kemajuan anak autisme.
Penelitian ini dengan metode deskriptif dengan pendekati studi komparasi .
Pemilihan sampel secara porposive sampling di Yayasan Pengembangan Anak (YPPA)
Padang. Jumlah sampel sebanyak 30 orang anak yang dibagi menjadi 2 kelompok,yaitu
;kelompok I dan kelompok II. Teknik pengukuran data dengan menggunakan lembaran
observasi dengan melakukan kemajuan anak autisme.Data dianalisis dengan
menggunakan T test.
Hasil penelitian yang diperoleh dari kemajuan anak autisme yang menjalani terapi
perilaku, terapi wicara dan terapi okupasi dengan diet CFGF dan tanpa diet CFGF antara
pengukuran pertama dan kedua.secara statistik menunjukkan perbedaan yang siknifikan
(P>0,05). Tidak terdapat perbedaan yang siknifikan (P.0,05) kemajuan anak autisme
kelompok I yang menjalani terapi perilaku,terapi wicara dan terapi okupasi dengan diet
CFGF dibandingkan dengan kelompok II anak autisme yang menjalani terapi perilaku,
terapi wicara dan terapi okupasi tanpa diet CFGF. Oleh karena itu perlu dilakukan terapi
terhadap anak autisme secara terpadu dan anak autisme yang menjalani diet CFGF
diperlukan pengontrolan secara ketat.
DOSEN MUDA
PERBANDINGAN KEMAJUAN TERAPI ANAK AUTISME
DENGAN DIET CFGF DAN TANPA DIET CFGF PADA
YAYASAN PENGEMBANGAN POTENSI ANAK (YPPA)
PADANG
OLEH
YONDRIZAL NURDIN
DIBIAYAI OLEH DIREKTORAT JENDRAL PENDIDIKAN TINGGI
DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL,SESUAI DENGAN SURAT
PERJANJIAN PELAKSANAAN HIBAH PENELITIAN NOMOR:
005/SP2H/PP/DP2M/III/2008,TGL 6 MARET 2008
PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN
UNIVERSITAS ANDALAS
DESEMBER,2008
HALAMAN PENGESAHAN
PENELITIAN DOSEN MUDA 2007-2008
________________________________________________________________________
1. Judul Penelitian
: Perbandingan Kemajuan Terapi Anak Autisme
Dengan Diet CFGF dan Tanpa Diet CFGF Pada
Yayasan Pengembangan Potensi Anak (YPPA)
Padang
2. Ketua Peneliti:
a. Nama Lengkap dan Gelar
: Ns.Yondrizal Nurdin,Skep
b. Jenis Kelamin
: Laki-laki
c. Golongan/Pangkat/NIP
: III/c/ Penata/NIP.140 152 194
d. Jabatan Fungsional
: Staf Pengajar Program Studi Ilmu Keperawatan
e. Jabatan Struktural
:g. Bidang Ilmu
: Keperawatan
3. Anggota Peneliti
a. Nama Anggota
4. lokasi Penelitian
5. Jumlah Biaya Penelitian
:: Yayasan Pengembangan Potensi Anak (YPPA)
Padang
: Rp.8.250.000,-( Delapan juta dua ratus lima puluh
ribu rupiah)
Mengetahui
Ketua Lembaga Penelitian
Univesitas Andalas
Padang, Desember, 2008
Ketua,
(DR.Dr. Masrul,MSc,SpGK)
NIP. 131 755 539
(Yondrizal Nurdin, Skep)
NIP.140 152 194
Menyetujui
Ketua Lembaga Penelitian
Universitas Anadalas
(DR. Ir. Syafrimen Yasin,MS, MSc)
NIP. 131 647 299
RINGKASAN
PERBANDINGAN KEMAJUAN TERAPI ANAK AUTISME
DENGAN DIET CFGF DAN TANPA DIET CFGF PADA
YAYASAN PENGEMBANGAN POTENSI ANAK (YPPA)
PADANG
YONDRIZAL
Autisme pertama kali dipublikasikan oleh Dr. Leo Kanner, seorang dokter
spesialis kesehatan jiwa dari Harvard pada tahun 1943 berdasarkan pengamatan terhadap
11 penderita yang menunjukkan gejala kesulitan berhubungan dengan orang lain,
mengisolasi diri, perilaku yang tidak biasa dan cara berkomunikasi yang aneh. Kata autis
berasal dari bahasa Yunani ”auto” yang berarti sendiri yang ditujukan pada seseorang
yang menunjukkan gejala ”hidup dalam dunianya sendiri”. Pada umumnya penyandang
autisme mengacuhkan suara, penglihatan, ataupun kejadian yang melibatkan mereka. Jika
ada reaksi biasanya reaksi yang tidak sesuai dengan situasi atau malahan tidak ada reaksi
sama sekali. Mereka menghindari atau tidak berespon terhadap kontak sosial, pandangan
mata, sentuhan kasih sayang, dan bermain dengan anak lain (Judarwanto, 2006).
Autisme merupakan gangguan perkembangan pervasif pada anak yang ditandai
adanya gangguan dalam bidang kognitif, bahasa,prilaku, komunikasi dan interaksi sosial.
Terapi yang diberikan adalah terapi prilaku,terapi wicara, terapi okupasi dan diet Casein
Free Gluten Free (Diet CFGF). Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbandingan
penatalaksanaan terapi dan diet CFGF terhadap kemajuan anak autisme.
Penelitian ini dengan metode deskriptif dengan pendekati studi komparasi .
Pemilihan sampel secara porposive sampling di Yayasan Pengembangan Anak (YPPA)
Padang. Jumlah sampel sebanyak 30 orang anak yang dibagi menjadi 2 kelompok,yaitu
;kelompok I dan kelompok II. Teknik pengukuran data dengan menggunakan lembaran
observasi dengan melakukan kemajuan anak autisme.Data dianalisis dengan
menggunakan T test.
Hasil penelitian yang diperoleh dari kemajuan anak autisme yang menjalani terapi
perilaku, terapi wicara dan terapi okupasi dengan diet CFGF dan tanpa diet CFGF antara
pengukuran pertama dan kedua.secara statistik menunjukkan perbedaan yang siknifikan
(P>0,05). Tidak terdapat perbedaan yang siknifikan (P.0,05) kemajuan anak autisme
kelompok I yang menjalani terapi perilaku,terapi wicara dan terapi okupasi dengan diet
CFGF dibandingkan dengan kelompok II anak autisme yang menjalani terapi perilaku,
terapi wicara dan terapi okupasi tanpa diet CFGF. Oleh karena itu perlu dilakukan terapi
terhadap anak autisme secara terpadu dan anak autisme yang menjalani diet CFGF
diperlukan pengontrolan secara ketat.