KESIMPULAN EVALUASI MEDAN UNTUK KETERLINTASAN JALAN PADA JALUR ANTARA BANJARNEGARA – BATUR KABUPATEN BANJARNEGARA JAWA TENGAH.

KESIMPULAN

Setelah dilakukan penilaian terhadap sifat dan karakteristik satuan medan
yaitu : kondisi relief, bataun, tanah, proses geomorfologi dan hidrologi, maka
dapat diambil kesimpulan sebagai berikut :
1.

Daerah penelitian terbagi dalam 3 kelas kesesuian medan yaitu kelas
kesesuian medan sesuia dengan 2 satuan medan F1 I Lc dan S5 III PdmRe,
kelas kesesuaian medan sedang dengan 20 satuan medan S1 I GrM, S1 I
LmLit, S2 II Lc, S3 II GrM, S3 II LmLit, S4 II GrM, S5 III Lc, S6 III
PdmRe, S6 III GrM, S7 III Lct, S7 III GrM, S8 III GrM, S9 III GrM, S10 IV
PdmRe, S11 IV LmLit, S12 IV Lct, S12 IV GrM, S12 IV LmLit, S13 V
GrM, S13 V PdmRe dan kelas kesesuaian medan tidak sesuai dengan 2
satuan medan S11 IV GrM dan S14 V GrM

2.

Satuan medan pada kelas kesesuaian medan sesuai mempunyai faktor
pembatas tanah sedangkan satuan medan pada kelas kesesuaian medan
sedang mempunyai faktor pembatas relief, geologi, tanah, proses

geomorfologi dan hidrologi dan satuan medan pada kelas kesesuaian medan
tidak sesuai mempunyai faktor pembatas relief, geologi, tanah dan proses
geomorfologi.

3.

Kerusakan jalan yang terjadi pada kelas kesesuaian medan sesuai umumnya
berupa terkelupas ringan dengan kategori kerusakan ringan, sedangkan
kerusakan jalan pada kelas kesesuaian medan sedang umumnya berupa
terkelupas, bergelombang, retak ringan hingga retak buaaya dan lereng tepi
jalan longsor. Pada kelas kesesuaian medan tidak sesuai terjadi kerusakan
jalan dengan tingkat yang berat berupa jalan putus, longsor pada tepi jalan,
retak buaya, bergelombang dan terkelupas.

99

SARAN

Berdasarkan pembahasan dan kesimpulan sebelumnya, beberapa beberapa
saran ditawarkan guna untuk pencegahan kerusakan jalan, perbaikan dan

penanggulanannya.
1.

sebagian besar keberadaan jalan banyak dipengaruhi faktor tanah,
maka perlu diadakan penelitian yang lebih detail tentang tanah.
Sebagai bahan pertimbangan satuan medan yang mempunyai tanah
dengan tekstur berlempung, tingkat permeabilitas tanah 2 hingga
kurang dari 0,5 cm/jam dan mempunyai kembang kerut tanah sebesar
4,0 keatas perlu mendapatkan perhatian khusus demi keawetan
bangunan jalan.

2.

pada satuan medan dengan kemiringan lereng 0% - 7% perlu mendapat
perhatian tersendiri, hal ini terkait dengan pengatusan permukaan
sehingga dampak dari pengatusan yang berupa jalan terkelupas hingga
berlubang dapat dihindari. Misalnya dengan pembuatan saluran
drainase pada tepi jalan dan meninggikan badan jalan dengan
ketinggian maximum berada di punggung jalan dengan kemiringan 4 0
dari tepi jalan.


3.

penanggulangan sedini mungkin merupakan solusi terbaik bila terjadi
kerusakan jalan, sehingga tidak terjadi kerusakan yang lebih parah.

100

DAFTAR PUSTAKA

BAPPEDA Kabupaten Banjarnegara, 2003. Rencana Tata Ruang Wilayah.
Laporan

Utama.

Banjarnegara

:

BAPPEDA


Kabupaten

Banjarnegara.
BAPPEDA Kabupaten Banjarnegara, 2003. Buku Saku Kabupaten Banjarnegara.
Banjarnegara 2003. Banjarnegara : BAPPEDA Kabupaten
Banjarnegara.
Braja M. DAS, Noor Endah, Indrasurya B. Mochtar, 1988, Mekanika Tanah Jilid
I (Prisnsip-Prinsip Rekayasa Geoteknis). Surakarta : Fakultas
Teknik UMS.
Budio Basri, 1991. Garis Besar Geomorfologi Jawa (Alih bahasa dari Out Line Of
The Geomorphology Of Java. A.J. Pannekoek). Fakultas MIPAI..
Jakarta: Fakultas MIPA Jurusan Geografi UI.
Chay Asdak, 2002. Hidrologi dan Pengelolaan Saerah Aliran Sungai : Cetakan
Kedua (Revisi). Yogyakarta : Gajahmada University Press.
Direktorat Jendral Bina Marga, 1977. Tanah dan Batuan. Jakarta : Dirjen Bina
Marga DPU.
------------------, 1987. Petunjuk Perencanaan Penanggulangan Longsor. Jakarta :
Dirjen Bina Marga DPU.
Imam Hardjono, 1997. Evaluasi Medan Untuk Keterlintasan Jalan Pada Jalur

Jalam Antara Gondangrejo-Kalijambe Kabupaten Sragen Jawa
Tengah. Laporan Penelitian LPPM UMS. Surakarta : Fakultas
Geografi UMS.
Imam Hardjono, dan Agus Anggoro Sigit, 1996. Penggunaan Foto Udara Hitam
Putih Untuk Klasifikasi Gerakan Massa Di Daerah Karangkobar,
Banjarnegara Jawa Tengah. Laporan Penelitian LPPM UMS.
Surakarta : Fakultas Geografi UMS
Jamulya, dan Suratman Woro Suprodjo, 1983. Pengatar Geografi Tanah. Diktat
Kuliah. Yogyakarta : Fakultas Geografi UGM.

101

Kun Darmawan Hidayatullah, 1990. Evaluasi Medan Terhadap Kerusakan Jalan
Antara

Banjarmangu-Karangkobar

Kabupaten

Banjarnegara.


Skripsi Sarjana. Yogyakarta : Fakultas Geografi UGM.
Karmono, Jamulya dan Suratman Woro S.P. Penuntun Diskripsi Tanah di
Lapangan. Materi Praktikum Fakultas Geografi. Yogyakarta:
Fakltas Geografi UGM.
M. Isa Darmawijaya, 1980. Klasifikasi Tanah Dasar Teori Bagi Peneliti Tanah
dan Pelaksanaan Pertanian di Indonesia. Bandung : Balai
Penelitian Teh dan Kina Gambung.
Octavianto Setyawan, 1991. Evaluasi Medan Terhadap Kerusakan Jalan Pada
Jalur Antara Surakarta dan Purwodadi Di Kabupaten Grobogan.
Skripsi Sarjana. Yogyakarta : Fakultas Geografi UGM
Santun R. P. Sitorus, 1985. Evaluasi Sumberdaya Lahan. Bogor : Jurusan Ilmu
Tanah. Bogor : IPB.
Sitanala Arsyad, 1989. Konservasi Tanah dan Air. Bogor : Institut Pertanian
Bogor Press.
Suharjo, 1996. Geomorfologi Dasar. Buku Pegangan Kuliah. Surakarta : Fakultas
Geografi UMS.
Suprikhatin, 1994. Evaluasi Kesessuaian Medan Terhadap Kerusakan Jalan Pada
Jalur Jalan Antara Kandang Serang-Kajen Kabupaten Pekalongan
Jawa Tengah. Skripsi Sarjana. Surakarta :


Fakultas Geografi

UMS.
Sutikno, 1982. Peranan Geomorfologi Dalam Aspek-Aspek Keteknikan. Makalah
dalam Seminar IGEGAMA II. Yogyakarta : Fakultas Geografi
UGM
SutrisnoHadi, 1981. Statistik. Yogyakarta : Yayasan Penerbit Fakultas Psikologi
UGM.
Suwardi, 2003. Dasar Rekayasa Transportasi. Surakarta : Fakultas Teknik
Jurusan Sipil.
Suyono Sosro Darsono dan Kensaku Takeda, 1987. Hidrologi Untuk Pengairan.
Jakarta : Pradya Paramita.

102

Taufiq Akhadi, 1996. Evaluasi Medan Terhadap Kerentanan Kerusakan Jlan Pada
Jalur Jalan Antara Sambi dan Simo di Kabupaten Boyolali. Skripsi
Sarjana S-1. Surakarta : Fakultas Geografi UMS.
Van Bemmelen. R.V, 1949. The Geology Of Indonesian. Vol I General Geologi

Of Indonesia. Goverment Printing Office The Haque.
Wesley, LD, 1977. Mekanika Tanah. Jakarta : Badan Penerbit Departemen
Pekerjaan Umum RI.
Van Zuidam dan Concelado, 1979. Terrain Analisys and Clasifications Using
areal Phothograph Geomorphological Aproach. Enschede : ITC

103