ANALISA KOMPOSISI PORTOFOLIO KREDIT PADA BANK BNI SENTRA KREDIT KECIL BANDUNG DENGAN MENGGUNAKAN KURVA EFFICIENT FRONTIER.

(1)

DAFTAR ISI

Halaman Judul ... i

Halaman Pengesahan ... ii

Halaman Pernyataan ... iii

Kata Pengantar ... iv

Abstrak ... vi

Daftar Isi ... viii

Daftar Tabel ... x

Daftar Gambar ... xi

BAB I PENDAHULUAN ... 1

1.1 Latar Belakang Masalah ... 1

1.2 Rumusan Masalah ... 6

1.3 Maksud,Tujuan dan Manfaat Penelitian ... 7

1.3.1. Maksud Penelitian ... 7

1.3.2. Tujuan Penelitian ... 7

1.3.3. Manfaat Penelitian ... 7

BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN DAN ... 8

2.1 Kajian Pustaka ... 8

2.1.1 Penelitian Terdahulu ... 8

2.1.2 Bank ... 10

2.1.2.1 Fungsi dan Usaha Bank Umum ... 10

2.1.2.2 Kredit ... 12

2.1.2.3 Fungsi dan Tujuan Kredit ………....…… 13

2.1.2.4 Jenis-Jenis Kredit ………...… 16

2.1.2.5 Risiko Kredit ………....…………... 18


(2)

2.1.3 Teori Portofolio ... 26

2.1.3.1 Portofolio Kredit ... 28

2.1.3.2 Teori Portofolio Modern ... 29

2.1.3.3 Penerapan Teori Portofolio Modern Dalam Portofolio Kredit 39

2.2 Kerangka Pemikiran …..…..………... 46

BAB III METODE PENELITIAN ... 47

3.1 Subyek Penelitian ... 47

3.2 Metode Penelitian ... 47

3.2.1 Desain dan Jenis Penelitian ... 47

3.2.2 Operasionalisasi Variabel ... 48

3.2.3 Teknik Pengumpulan Data ... 49

3.2.4 Tahapan Penelitian ... 50

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... 51

4.1 Gambaran Umum Perusahaan ... 51

4.1.1 Sejarah Bank BNI ... 51

4.1.2 Visi dan Misi Bank BNI ... 52

4.1.3 Lingkup Bisnis Bank BNI ... 53

4.2 Analisis Deskriftif... 56

4.2.1 Return ... 57

4.2.2 Risiko ... 59

4.2.3 Korelasi Antar Sektor Ekonomi ... 60

4.2.4 Pembentukan Kurva Efficient Frontier ... 61

4.3 Pembahasan Hasil Penelitian ... 63

4.3.1 Komposisi Porotofolio Kredit Pada Bank BNI Sentra Kredit Kecil (SKC) Bandung ... 63

4.3.2 Pengaruh Komposisi Portofolio Kredit Terhadap Return Dan Risiko Kredit ... 66


(3)

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI ... 67

5.1. Kesimpulan ... 67

5.2 Saran ... 68

DAFTAR PUSTAKA ... 69

LAMPIRAN ... 70


(4)

(5)

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Bank sebagai sebuah lembaga yang diberikan izin oleh otoritas perbankan untuk menerima simpanan, memberikan kredit, dan menerima serta menerbitkan cek (Badan Sertifikasi Manajemen Risiko, 2007), tentunya tidak akan lepas dari risiko pada setiap aktivitas yang ada di dalamnya. Salah satu risiko yang dihadapi oleh bank adalah risiko kredit. Risiko ini merupakan risiko terbesar yang dihadapi bank karena pendapatan bank sebagian besar berasal dari pendapatan bunga kredit. Pendapatan yang berasal dari penyaluran kredit memberikan kontribusi laba yang cukup besar bagi bank.

Perbankan dalam menyalurkan kreditnya melakukan pembagian sektor ekonomi, hal ini lebih dikenal sebagai portofolio kredit. Setiap bank berhak menentukan penyaluran kredit yang akan diberikan pada sektor ekonomi tertentu. Penyebaran portofolio kredit yang dilakukan hampir seluruh bank sampai saat ini masih tetap banyak menimbulkan risiko yang tinggi, meskipun masing-masing bank telah memilih sektor ekonomi apa yang akan diberikan kredit. Pemilihan sektor ekonomi yang akan dibiayai seharusnya turut menjadi perhatian dalam pengelolaan portofolio kredit.

Pengelolaan portofolio kredit pada Bank BNI dilakukan secara sentralisasi dengan implementasinya dilakukan oleh masing – masing cabang/unit bisnis dengan berpedoman kepada kebijakan yang telah ditentukan. Cabang/unit bisnis


(6)

tidak dikondisikan untuk mengenal dengan baik profil risiko portofolionya masing – masing. Pengenalan risiko yang dijalankan oleh unit bisnis sifatnya masih bersifat individual risk, yaitu risiko yang terkait langsung dengan counterpartnya, dalam hal ini debitur. Saat ini kinerja Bank BNI secara keseluruhan dan Sentra Kredit Kecil (SKC) Bandung sebagai salah satu unit bisnisnya tidak menunjukkan peningkatan yang signifikan.

Gambar 1.1. Posisi Portofolio Kredit Bank BNI keseluruhan dan SKC Sumber : Laporan Bank BNI

Dari grafik di atas, terlihat bahwa secara nominal bisnis yang dijalankan oleh Bank BNI secara keseluruhan dan SKC Bandung tetap tumbuh sampai dengan tahun 2008, namun pada tahun 2009 terlihat portofolio kredit SKC Bandung menunjukkan sedikit penurunan sedangkan portofolio kredit Bank BNI secara keseluruhan menunjukkan kenaikan.

2,898 3,713 4,677 5,211 5,002

62,659 66,460

88,651

111,994 114,770

2005 2006 2007 2008 2009


(7)

Gambar 1.2. Posisi Kredit Bermasalah (NPL) Bank BNI keseluruhan dan SKC Sumber : Laporan Bank BNI

Dari grafik di atas, terlihat bahwa posisi kredit bermasalah/Non Performing Loan (NPL) Bank BNI secara keseluruhan menunjukkan tren penurunan sejak tahun 2006 s/d 2008 namun sedikit naik pada tahun 2009, sedangkan pada SKC Bandung terlihat posisi kredit bermasalah/NPL menunjukkan tren kenaikan secara konsisten sejak tahun 2006 s/d. 2009.

Berdasarkan hal tersebut di atas, terlihat bahwa SKC Bandung sebagai unit bisnis yang merupakan ujung tombak pemasaran kredit belum dapat memberikan kinerja yang optimal sesuai yang diharapkan. Hal ini antara lain karena kurangnya pengetahuan mengenai profil portofolio kredit kelolaannya, terutama dari sisi risiko dan return.

Kegiatan yang dilakukan SKC Bandung sebagai unit bisnis selama ini hanyalah berupaya meningkatkan jumlah portofolio kredit semaksimal mungkin sehingga risk dan return dari portofolio kredit yang dikelola tidak diketahui

0.0%

2.0%

4.0% 6.0% 8.0% 10.0% 12.0%

2005 2006 2007 2008

-NPL BNI NPL SKC X


(8)

dengan pasti oleh SKC Bandung. Hal ini akan dapat menimbulkan risiko dimasa depan karena SKC Bandung sebagai unit bisnis tidak mengenal dengan baik portofolionya mengenai sektor ekonomi mana yang memiliki return yang paling baik dengan risiko yang minimal.

Berdasarkan uraian di atas, permasalahan yang akan diangkat dalam penelitian ini adalah “Analisa Komposisi Portofolio Kredit Terhadap Return Dan Risiko Kredit Pada Bank BNI Sentra Kredit Kecil (SKC) Bandung Dengan Menggunakan Kurva Efficient Frontier ”. Hasil penelitian ini diharapkan Bank BNI Sentra Kredit Kecil (SKC) Bandung dapat membentuk komposisi portofolio kredit yang optimal dalam arti mampu memberikan return yang tinggi dengan risiko yang minimal. Penelitian ini merupakan replikasi dari penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh Nurlianti (2008). Penelitian tersebut mengambil data bulanan posisi kredit yang diklasifikasikan dalam beberapa sektor ekonomi selama periode tahun 2006 untuk kategori Bank Persero, Bank Swasta Nasional, dan Bank Swasta Asing-Campuran. Pada penelitian tersebut menunjukkan bahwa setiap kategori perbankan di Indonesia memiliki komposisi portofolio kredit yang berbeda-beda dalam pemberian kredit yang menghasilkan risiko kredit terkecil.

Perbedaan penelitian ini dengan penelitian sebelumnya adalah pada obyek dan periode penelitian dimana obyek penelitiannya adalah Bank BNI Sentra Kredit Kecil (SKC) Bandung dan periode penelitian Januari 2010 s/d Maret 2011. Data penelitian yang diambil selama kurun waktu tersebut karena ingin mengetahui komposisi portofolio kredit terkini pada Bank BNI Sentra Kredit Kecil (SKC) Bandung.


(9)

Portofolio tidak terbatas hanya pada masalah saham, namun juga dalam masalah perbankan terutama dalam menentukan portofolio kredit yang diberikan oleh setiap bank guna mencapai portofolio kredit yang optimal sehingga diharapkan risiko kredit seminimal mungkin. Metode Markowitz yang diperkenalkan oleh Profesor Harry Markowitz dapat mengubah pandangan kaum investor mengenai risiko dengan jalan memperkenalkan konsep risiko secara kuantitatif (Fabozzi, 1999). Metode Markowitz ini dapat digunakan untuk menentukan risiko terkecil dari suatu portofolio, tidak hanya saham, namun dapat diterapkan juga pada posisi kredit, dan hal ini merupakan keunggulan dari metode Markowitz.

Dalam pembentukan portofolio, para investor berusaha memaksimalkan pengembalian yang diharapkan dari investasi dengan tingkat risiko tertentu yang dapat diterima (Fabozzi, 1999). Dengan kata lain investor berusaha meminimalkan risiko yang dihadapi untuk sasaran tingkat pengembalian tertentu, dimana investor dalam hal ini dapat diasumsikan pula sebagai bank yang memberikan kredit kepada debiturnya. Portofolio yang dapat mencapai tujuan di atas disebut dengan portofolio yang efisien.

Jika investor memiliki beberapa pilihan portofolio yang efisien, maka portofolio yang paling optimal yang akan dipilihnya (Fabozzi, 1999). Dalam pembentukan suatu portofolio, investor akan membentuk portofolio yang memberikan kombinasi antara return yang maksimum dengan risiko yang minimum. Untuk mendapatkan hal tersebut maka dalam suatu portofolio perlu dilakukan diversifikasi.


(10)

Diversifikasi Markowitz berusaha menggabungkan aktiva-aktiva dalam portofolio dengan pengembalian yang memiliki korelasi positif kurang dari sempurna, dengan tujuan mengurangi risiko portofolio (varians) tanpa mengurangi pengembalian. Diversifikasi Markowitz tersebut menghasilkan suatu kurva yang menunjukkan suatu set portofolio yang mungkin dibentuk dari aktiva yang ada dengan berbagai tingkat return dan risiko yang dihasilkan dari berbagai komposisinya yang dikenal dengan Markowitz Efficient Frontier (MEF).

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan uraian latar belakang masalah, dapat dirumuskan masalah penelitian sebagai berikut :

1. Bagaimanakah komposisi portofolio kredit per sektor ekonomi pada Bank BNI

Sentra Kredit Kecil (SKC) Bandung?

2. Bagaimanakah komposisi portofolio kredit yang optimal per sektor ekonomi

pada Bank BNI Sentra Kredit Kecil (SKC) Bandung?

3. Bagaimanakah pengaruh komposisi portofolio kredit terhadap return dan risiko


(11)

1.3 Maksud, Tujuan dan Kegunaan Penelitian 1.3.1 Maksud Penelitian

Penelitian ini dimaksudkan untuk mengetahui bagaimanakah komposisi portofolio kredit pada Bank BNI Sentra Kredit Kecil (SKC) Bandung, menentukan komposisi portofolio kredit yang optimal serta pengaruh komposisi portofolio kredit terhadap return dan risiko kredit.

1.3.2 Tujuan Penelitian

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui, menentukan, dan menganalisis :

1. Mengetahui komposisi portofolio kredit yang ada pada saat ini.

2. Menentukan komposisi portofolio kredit yang optimal.

3. Pengaruh komposisi portofolio kredit terhadap return dan risiko kredit.

1.3.3 Manfaat Penelitian

Manfaat dari penelitian ini dapat dibagi dua yaitu : 1. Manfaat Praktis

Bagi manajemen Bank BNI Sentra Kredit Kecil (SKC) Bandung diharapkan penelitian ini dapat digunakan sebagai bahan pertimbangan dalam memberikan kredit pada berbagai sektor ekonomi guna memperoleh portofolio kredit perbankan dengan tingkat risiko kredit yang paling minimal dan return yang maksimal. Di samping itu dalam pencapaian target penyaluran kredit yang


(12)

akan dilakukan, Bank BNI BNI Sentra Kredit Kecil (SKC) Bandung sudah memiliki arahan yang jelas dalam pemilihan komposisi portofolionya.

2. Manfaat Akademis

Hasil penelitian ini juga diharapkan dapat berguna bagi akademisi sebagai penambahan wawasan bahwa tidak hanya portofolio saham saja yang dapat ditentukan dengan menggunakan metode Markowitz, namun hal ini dapat diterapkan pula pada penentuan komposisi portofolio kredit yang memiliki tingkat risiko yang minimal dan return yang maksimal.


(13)

BAB III

METODE PENELITIAN

3.1Objek Penelitian

Dalam penelitian ini, objek yang dianalisis adalah data-data sekunder dari risk (Y1) dan return (Y2) yang didapat berdasarkan rumus/hasil perhitungan data sebagai dependent variable, serta komposisi portofolio kredit sebagai independent variable. Data tersebut penulis dapatkan dari data perkreditan Bank BNI Sentra Kredit Kecil (SKC) Bandung yang dikelompokkan berdasarkan sektor ekonomi.

Keseluruhan data variable-variabel dalam penelitian ini merupakan data time series dengan periode pengamatan sejak bulan Januari 2010 s/d Maret 2011. Pengambilan data pada peride pengamatan tersebut dengan tujuan agar dapat diketahui komposisi portofolio kredit terkini pada Bank BNI Sentra Kredit Kecil (SKC) Bandung.

3.2 Metode Penelitian

3.2.1 Desain dan Jenis Penelitian

Sugiyono (2006: 4) menyatakan bahwa metode penelitian merupakan cara ilmiah untuk mendapatkan data yang valid dan reliabel dengan tujuan dapat ditemukan, dibuktikan, dikembangkan, sehingga dapat digunakan untuk memahami, memecahkan, dan mengantisipasi masalah dalam bisnis.

Dilihat dari tujuan dari penelitian ini, maka jenis penelitian ini dapat dikategorikan sebagai penelitian ex post facto dan survey explanatory, yakni suatu


(14)

penelitian yang dilakukan untuk meneliti peristiwa yang telah terjadi. Sedangkan survey explanatory menurut Kerlinger dalam Sugiyono (2006: 7) adalah:

Metode survey yaitu metode penelitian yang dilakukan pada populasi besar maupun kecil, tetapi data yang dipelajari adalah data-data dari sample yang diambil dari populasi tersebut, sehingga ditemukan kejadian-kejadian relatif, distribusi, dan hubungan-hubungan antar variabel sosiologis maupun psikologis.

Mengingat jenis dan sifat penelitian ini adalah ex post facto dan survey explanatory, maka metode penelitian yang digunakan adalah metode yang bersifat deskriptif, komparatif, asosiatif, dan juga verifikatif. Penelitian diskriptif dilakukan untuk mengetahui dan menjelaskan karakteristik variabel yang diteliti dalam suatu situasi. Komparatif digunakan untuk membandingkan kurun waktu yang berbeda. Sedangkan asosiatif bertujuan untuk menguji kausalitas antar variabel penelitian (Sekaran, 2006: 158; Sugiyono, 2005: 11).

3.2.2 Operasionalisasi Variabel

Operasionalisasi variabel pada dasarnya proses melakukan pengukuran, yaitu memberikan nilai atau ukuran terhadap variabel yang diteliti menurut indikator-indikator yang dapat diobservasi. Dalam penelitian ini terdapat dua variabel yang diteliti, yaitu risk dan return sebagai variabel terikat sedangkan komposisi portofolio kredit sebagai variabel bebas. Mengacu pada kajian teoritis sebagaimana telah dipaparkan pada bab sebelumnya, maka dapat dirumuskan operasionalisasi seluruh variabel penelitian seperti pada tabel dibawah ini :


(15)

Tabel 3.1 Operasionalisasi Variabel Penelitian

No. Variabel Indikator Satuan Skala

1. Komposisi

Portofolio Kredit (X)

Jumlah Penyaluran Kredit % Rasio

2. Risiko Kredit (Y1) Kredit Bermasalah (NPL) % Rasio

3. Return Kredit (Y2) Pendapatan Bunga % Rasio

3.2.3 Teknik Pengumpulan Data

Data yang digunakan dalam penelitian ini merupakan data sekunder yaitu data perkreditan per bulan pada Bank BNI Sentra Kredit Kecil (SKC) Bandung sejak bulan Januari 2010 s/d Maret 2011. Pada penelitian ini penulis mengambil data perkreditan sejak bulan Januari 2010 s/d Maret 2011 dengan tujuan ingin mengetahui komposisi portofolio kredit terkini pada BNI Sentra Kredit Kecil (SKC) Bandung. Pengambilan data dilakukan per bulan agar didapatkan hasil yang akurat, disamping itu pergerakan posisi kredit lebih terlihat lebih jelas. Data yang digunakan adalah data posisi akhir bulan dari portofolio kredit yang dikelola Bank BNI Sentra Kredit Kecil (SKC) Bandung yang meliputi : baki debet/nominal kredit, jumlah debitur, kolektibilitas/golongan kredit, pendapatan bunga, biaya bunga (COLF Blended), dan PPAP. Data tersebut kemudian dikelompokkan berdasarkan sektor ekonominya. Sektor Ekonomi yang dipakai adalah 8 sektor ekonomi yang selama ini fasilitas kreditnya dikelola oleh Bank


(16)

BNI Sentra Kredit Kecil (SKC) Bandung. Sektor ekonomi yang tidak termasuk adalah Sektor Listrik, Air dan Gas serta Sektor Lain –lain. Dalam penelitian ini kredit dinyatakan default apabila koletibilitinya/golongan kreditnya masuk dalam

kategori kredit bermasalah/ NPL (Non Performing Loan) yaitu

kolektibiliti/golongan 3, 4, dan 5.

3.2.4 Tahapan Penelitian

a. Pengumpulan Data

b. Perhitungan Return Portofolio

Sesuai dengan model yang dikembangkan oleh KMV Portfolio Manager yang dimaksud portofolio kredit return adalah All in Spread (AIS) yaitu pendapatan dari kredit ditambah dengan selisih antara pendapatan bunga dengan biaya dana (cost of fund) untuk kredit tesebut kemudian dikurangi dengan Expected Loss (EL) dari kredit tersebut.

)

( i

i

i AIS E L

R = − ……… (3.1)

Dalam penelitian ini, formulasi perhitungan All In Spread yang digunakan adalah :

i i

i Pendapa bunga COLFblended

AIS = tan − ……… (3.2)

Pendapatan bunga adalah selisih dari pendapatan bunga setelah dikurangi beban PPAP baru yang dibentuk pada bulan yang bersangkutan. Sedangkan COLF Blended merupakan besarnya biaya dana (Cost Of Loanable Fund). Besarnya COLF Blended ini ditentukan oleh Divisi Tresuri tiap minggu. Nilai yang dipakai adalah rata rata COLF Blended tiap bulannya.


(17)

i i

i EDFxLGD

L

E( )= ……… (3.3)

EDF (Expected Default Frequency) merupakan interpretasi KMV untuk mendapatkan apa yang dikenal dalam istilah menurut BIS sebagai Probability of Default (PD). Karena formulasi KMV untuk EDF dinilai cukup komprehensif dan data yang diperlukan tidak dapat disediakan, maka dalam penelitian ini formulasi EDF disubstitusi dengan Probability of Default (PD) yang dikembangkan oleh Credit Risk+. Formulasi untuk PD adalah sebagai berikut :

(

)

! Pr n e defaults n obability n λ λ −

= ……….…. (3.4)

dimana : e = bilangan eksponensial

λ = mean default numbers

n = banyaknya kejadian default, dinyatakan dalam 0,1,2,3,...,n

n! = n factorial

Lambda (λ) atau mean default rates adalah perbandingan ekposur yang

dikategorikan default terhadap total eksposur tiap bulannya. Notasi n melambangkan banyaknya debitur yang mengalami default dalam periode penelitian. Dalam penelitian ini, nilai tersebut diambil dari rata – rata jumlah debitur mengalami default per bulannya. Nilai yang dimasukkan dalam perhitungan adalah pembulatan ke atasnya. Dalam pelaksanaannya perhitungan dilakukan dengan mempergunakan fungsi Distribusi Poisson dalam Microsoft

Excel yaitu poisson(n, λ,0). Sedangkan LGD (Loss Given Default) merupakan

perkiraan nilai kerugian yang diderita kreditur jika debiturnya mengalami default. Besarnya LGD dapat dihitung dengan formulasi sebagai berikut :

) cov Re 1 ( cov

Re ery EAD eryRate

EAD


(18)

EAD adalah Exposure at Default. Besar EAD dihitung dengan menggunakan rata – rata eksposure kejadian default baru selama periode dengan eksposur kredit non default bulan sebelumnya. Sementara itu nilai Recovery dihitung berdasarkan rata – rata penyelesaian kredit default dengan eksposur kredit default bulan sebelumnya.

c. Perhitungan Risiko Portofolio

Risiko dalam model portofolio kredit ini adalah Unexpected Loss (UL) yaitu variasi dari tingkat kerugian di sekitar nilai Expected Loss yang diformulasikan sebagai hasil perkalian antara volatilitas dari default rate dengan Loss Given Default (LGD) :

i i

i i

Di

i xLGD EDFx EDF xLGD

UL =σ = (1− ) ..………. (3.6)

Karena dalam penelitian ini formulasi EDF diganti dengan PD maka formula di atas menjadi :

i i

i i

Di

i xLGD PDFx PD xLGD

UL =σ = (1− ) ..………..……. (3.7)

Sedangkan untuk risiko portofolio dapat dihitung dengan menghitung varians portofolio dengan formulasi sebagai berikut :

≠= = = + = n i j ij j i j i n i n i i i

p X UL X X ULUL

UL 1 1 1 1 2 2 2 ρ ………. (3.8)

Atau dalam formulasi statistic umumnya ditulis sebagai berikut : ) , cov( . . . 2 ) var( . ) var( . )

(Rp 2 wi2 Ri w2j Rj wi wj Ri Rj

Var =σ = + + …..… (3.9)

dimana :

Cov(Ri, Rj) = Kovarians antara pengembalian dari i dan j. Dalam kasus ini adalah


(19)

Dalam penelitian ini perhitungan risiko portofolio dilakukan dengan

menggunakan fungsi COVARIANCE dari Microsoft Excel yaitu

covar(array1,array2). Array 1 dan 2 adalah deret return perbulan dari tiap sektor ekonomi. Sehingga dapat dibentuk matriks kovarian antar return.

d. Perhitungan Correlation antar sektor ekonomi

Korelasi antara pengembalian bagi aktiva i dan j didefinisikan sebagai kovarians kedua aktiva dibagi hasil standar deviasi kedua aktiva :

j i j i j i R R R R cor σ σ . ) , cov( ) ,

( = ………. (3.10)

Koefisien korelasi dapat memiliki nilai berkisar dari +1,0 yang menunjukkan adanya pergerakan arah yang sama, hingga -1,0, menunjukkan adanya pergerakan ke arah yang berlawanan dengan sempurna.

Dalam penelitian ini perhitungan correlation (korelasi) dilakukan dengan

menggunakan fungsi CORRELATION dalam Microsoft Excel yaitu

correl(array1,array2).

e. Pembentukan Efficient Frontier

Untuk mencapai portofolio yang optimal dan dapat menggambarkan kurva efficient frontier digunakan program SOLVER yang ada dalam Microsoft Excel. Untuk menjalankan program solver ini diperlukan batasan – batasan dalam perhitungannya yaitu :

a. Total dari seluruh proporsi kredit per sektor ekonomi adalah 1 atau 100%. b. Proporsi kredit yang diberikan kepada masing – masing sektor ekonomi tidak boleh negative, bahkan secara lebih realistis harus lebih besar dari 0


(20)

(nol). Dalam SOLVER, constraint yang dimiliki hanya nilai ≥ 0 (lebih besar atau sama dengan 0).

Dalam melaksanakan perhitungan untuk pembentukan efficient frontier, dilakukan dengan menghitung komposisi per sektor ekonomi pada berbagai nilai target yield sehingga dapat diketahui standar deviasi untuk tiap target yield. Tujuannya adalah mencari nilai standar deviasi yang terendah. Kemudian untuk mengukur kinerja portofolio yang dibentuk dengan berbagai kemungkinan diatas dilakukan pengukuran menggunakan Sharpe Ratio yang diformulasikan sebagai berikut :

p f p p

R R E Sr o SharpeRati

σ

= ( )

)

( ……….. (3.11)

dimana : E(Rp) = Ekspektasi return dari portofolio

Rf = Risk Free Rate

σp = Standar Deviasi Portofolio

Yang digunakan sebagai Risk Free Rate adalah rata – rata SBI 1 bulan selama periode penelitian. Dari perhitungan tersebut maka dapat di plot Capital Allocation Line (CAL). Titik persinggungan antara CAL dan kurva Efficient Frontier merupakan komposisi portofolio yang optimal.


(21)

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

Hasil hasil penelitian dan analisis yang dilakukan maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut :

1. Komposisi portofolio kredit Bank BNI Sentra Kredit Kecil (SKC) Bandung

pada kondisi saat ini berada di luar kurva efficient frontier artinya portofolio yang ada dinilai tidak efisien yaitu return sebesar 0,367% dengan standar deviasi sebesar 0,000270.

2. Komposisi portofolio kredit yang optimal pada Bank BNI Sentra Kredit Kecil

(SKC) Bandung yaitu komposisi portofolio kredit yang menghasilkan expected return sebesar 0,450% dengan standar deviasi sebesar 0,000112.

3. Hasil penelitian menunjukkan bahwa komposisi portofolio kredit berpengaruh

terhadap return dan risiko kredit dimana untuk komposisi portofolio kredit yang menghasilkan return yang tinggi akan menghasilkan risiko kredit yang rendah.


(22)

5.2Saran

Sesuai dengan pemahaman best practice mengenai portofolio kredit dan keterbatasan ilmu pengetahuan penulis dapat diberikan saran sebagai berikut :

1. Bagi peneliti yang akan meneliti lebih lanjut penulis menyarankan agar

peneliti dapat meneliti pengaruh komposisi portofolio kredit terhadap return dan risiko kredit dari sisi lain seperti penyebaran portofolio kredit berdasarkan jenis kredit, besaran maksimum kredit, dll.

2. Bagi manajemen Bank BNI Sentra Kredit Kecil (SKC) Bandung penulis

menyarankan agar mengambil langkah strategis menyangkut kebijakan yang harus dilaksanakan dalam rangka pengelolaan portofolio kreditnya dan hasil penelitian ini dapat menjadi arahan bagi kebijakan ekspansi kredit pada Bank BNI Sentra Kredit Kecil (SKC) Bandung.


(23)

(24)

(25)

DAFTAR PUSTAKA

Beste, Allison, Dennis Leventhal, Jared Williams, Dr. Qin Lu, 2002. The Markowitz Model:Selecting an Efficient Investment Portfolio, Lafayette College

Fabozzi, Frank. J.1999. Manajemen Investasi (Buku Satu), Salemba Empat, Jakarta Ghozali, Prof. Dr. H. Imam M.Com, Akt, 2007. Manajemen Risiko Perbankan- Pendekatan Value at Risk., Badan Penerbit Universitas Diponegoro. Semarang Jogianto, Dr, H.M., M.B.A., Akt, 2003. Teori Portfolio dan Analisis Investasi,

BPFEYogyakarta

Reilly, Frank K., Keith C. Brown, 2000. Sixth Edition: Investment Analysis and

Portfolio Management, The Dryden Press, Harcourt College Publisher, Harcourt Saunders, David, Costas Xiouros, Stavros A. Zenios, 2006. Credit Risk Optimizing

Using Factor Models, Department of Statistics and Actuarial Science, University of Waterloo, Ontario, Canada

Sartono, R.Agus, Sri Zulaihati, 1998. Rasionalitas Investor Terhadap Pemilihan Saham dan Penentuan Portorfolio Optimal Dengan Model Indeks Tunggal di BEJ, Kelola No. 17/VII

---, 1959 . Markowitz, Harry, Portofolio Selection: The Rand Corporation Bank Indonesia, Peraturan Bank Indonesia, Jakarta

Smithson, Charles. W, 2003, Credit Portfolio Management, New Jersey, USA, John Wiley & Sons Inc

Saunders, Anthony., Allen, Linda., 2002, Credit Risk Measurement : New Aproaches to Value at Risk and other paradigm, New York, USA, John Wiley & Sons Inc PT. Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk., Laporan Perkreditan 2010 s/d 2011,


(26)

(1)

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

Hasil hasil penelitian dan analisis yang dilakukan maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut :

1. Komposisi portofolio kredit Bank BNI Sentra Kredit Kecil (SKC) Bandung pada kondisi saat ini berada di luar kurva efficient frontier artinya portofolio yang ada dinilai tidak efisien yaitu return sebesar 0,367% dengan standar deviasi sebesar 0,000270.

2. Komposisi portofolio kredit yang optimal pada Bank BNI Sentra Kredit Kecil (SKC) Bandung yaitu komposisi portofolio kredit yang menghasilkan

expected return sebesar 0,450% dengan standar deviasi sebesar 0,000112.

3. Hasil penelitian menunjukkan bahwa komposisi portofolio kredit berpengaruh terhadap return dan risiko kredit dimana untuk komposisi portofolio kredit yang menghasilkan return yang tinggi akan menghasilkan risiko kredit yang rendah.


(2)

68 5.2 Saran

Sesuai dengan pemahaman best practice mengenai portofolio kredit dan keterbatasan ilmu pengetahuan penulis dapat diberikan saran sebagai berikut : 1. Bagi peneliti yang akan meneliti lebih lanjut penulis menyarankan agar

peneliti dapat meneliti pengaruh komposisi portofolio kredit terhadap

return dan risiko kredit dari sisi lain seperti penyebaran portofolio kredit

berdasarkan jenis kredit, besaran maksimum kredit, dll.

2. Bagi manajemen Bank BNI Sentra Kredit Kecil (SKC) Bandung penulis menyarankan agar mengambil langkah strategis menyangkut kebijakan yang harus dilaksanakan dalam rangka pengelolaan portofolio kreditnya dan hasil penelitian ini dapat menjadi arahan bagi kebijakan ekspansi kredit pada Bank BNI Sentra Kredit Kecil (SKC) Bandung.


(3)

(4)

(5)

DAFTAR PUSTAKA

Beste, Allison, Dennis Leventhal, Jared Williams, Dr. Qin Lu, 2002. The Markowitz

Model:Selecting an Efficient Investment Portfolio, Lafayette College

Fabozzi, Frank. J.1999. Manajemen Investasi (Buku Satu), Salemba Empat, Jakarta Ghozali, Prof. Dr. H. Imam M.Com, Akt, 2007. Manajemen Risiko Perbankan-

Pendekatan Value at Risk., Badan Penerbit Universitas Diponegoro. Semarang

Jogianto, Dr, H.M., M.B.A., Akt, 2003. Teori Portfolio dan Analisis Investasi, BPFEYogyakarta

Reilly, Frank K., Keith C. Brown, 2000. Sixth Edition: Investment Analysis and

Portfolio Management, The Dryden Press, Harcourt College Publisher, Harcourt

Saunders, David, Costas Xiouros, Stavros A. Zenios, 2006. Credit Risk Optimizing

Using Factor Models, Department of Statistics and Actuarial Science, University

of Waterloo, Ontario, Canada

Sartono, R.Agus, Sri Zulaihati, 1998. Rasionalitas Investor Terhadap Pemilihan Saham

dan Penentuan Portorfolio Optimal Dengan Model Indeks Tunggal di BEJ,

Kelola No. 17/VII

---, 1959 . Markowitz, Harry, Portofolio Selection: The Rand Corporation Bank Indonesia, Peraturan Bank Indonesia, Jakarta

Smithson, Charles. W, 2003, Credit Portfolio Management, New Jersey, USA, John Wiley & Sons Inc


(6)