Uji Kandungan Fitokimia dan Uji Aktivitas Antioksidan, Antielastase, Antikolagenase Ekstrak Bunga Melati (Jasminum sambac l. W.Alt).

(1)

iv ABSTRAK

UJI KANDUNGAN FITOKIMIA DAN UJI AKTIVITAS ANTIOKSIDAN, ANTIELASTASE, ANTIKOLAGENASE EKSTRAK ETANOL BUNGA

MELATI (Jasminum sambac L. W. Ait)

Widya Janeva, 2016. Pembimbing I : Dr. Wahyu Widowati, M.Si Pembimbing II : dr. Sri Nadya Saanin, M.Kes Proses penuaan pada kulit merupakan proses fisiologis yang terjadi akibat kehilangan kemampuan suatu jaringan untuk memperbaiki atau mempertahankan fungsi normal yang bisa disebabkan dari faktor eksternal seperti radikal bebas dan sinar UV serta faktor internal seperti perubahan elastisitas kulit, dipengaruhi oleh enzim kolagenase dan enzim elastase. Perubahan pada proses penuaan mengakibatkan timbulnya kulit keriput, kering dan mempercepat penuaan dini. Salah satu upaya yang dilakukan untuk mengatasi proses penuaan kulit adalah menggunakan antioksidan, antielastase dan antikolagenase alami seperti bunga melati.

Tujuan penelitian adalah untuk mengetahui kandungan senyawa fitokimia secara kualitatif, aktivitas antioksidan yaitu aktivitas antioksidan reduksi ABTS, pemerangkapan radikal bebas DPPH, aktivitas FRAP dan akvtitas antiaging yaitu antielastase dan antikolagenase ekstrak bunga melati (EBM).

Metode penelitian menggunakan desain prospektif eksperimental laboratorium dengan Rancangan Acak Lengkap (RAL), dianalisis menggunakan analysis of variance (ANOVA) satu arah dilanjutkan PostHoc Test menggunakan uji Tukey HSD dengan tingkat kepercayaan 95% ( = 0,05) dan dilanjutkan penentuan nilai IC50 dengan menggunakan analisis regresi linear.

Hasil penelitian menunjukkan pada uji fitokimia EBM mengandung terpenoid kadar tinggi dan fenol, triterpenoid, flavonoid dengan kadar rendah. Aktivitas antioksidan reduksi ABTS dengan IC50 140,82 µg/ml, aktivitas antioksidan

pemerangkapan radikal bebas DPPH dengan IC50 93,88 µ g/ml, aktivitas

antioksidan FRAP 65,53 µM Fe2/µg, aktivitas antielastase dan antikolagenase

dengan nilai IC50 masing-masing 249,94 µg/ml dan 335,38 µg/ml.

Simpulan penelitian EBM memiliki aktivitas antioksidan kuat dan aktivitas antiaging rendah.

Kata kunci: Antioksidan, Antiaging, Ekstrak Bunga Melati, Radikal Bebas


(2)

ABSTRACT

PHYTOCHEMICAL TEST amd ANTIOXIDANT, ANTIELASTASE, ANTICOLLAGENASE ACTIVITY TEST of JASMINE FLOWER EXTRACT

EXTRACT (Jasminum sambac L. W. Ait)

Widya Janeva, 2016. 1st Tutor : Dr. Wahyu Widowati, M.Si 2nd Tutor : Sri Nadya Saanin, dr., M.Kes Skin aging is a physiological process that occurs due to the loss of the ability of a tissue to improve or maintain the normal function that can be caused by external factors such as free radicals and UV rays, internal factors such as changes in skin elasiticity, influenced by the collagenase and elastase enzymes. Changes the aging process lead to the onset of wrinkles, dry and it accelerate aging process. One of the efforts to prevent the skin aging process is to use natural antioxidant, antielastase and anticollagenase such as jasmine.

The aims of this research to evaluate qualitatively phytochemical content, antioxidant activity including DPPH free radical scavenging, FRAP activities, ABTS scavenging activities and antiaging activities including antielastase amd anticollagenase activity of jasmine sambac extract (JSE).

The method of this research used an experimental laboratory with a prospective design completely randomized design (CRD), the data were analyzed using analysis of variance (ANOVA) one way continued PostHoc Test using Tukey HSD test with a confidence level of 95% ( = 0,05) and were continued by determined Inhibitory Concentration 50 (IC50) using linear regression analysis.

The results of this research showed the phytochemical assay of JSE containing high levels of terpenoid and phenols, triterpenoids, flavonoid with low levels. ABTS scavenging activity with IC50 140,82 µg/ml, DPPH free radicals scavenging

activity with IC50 93,88 µg/ml, FRAP activity 65,53 µMFe2/µg, The IC50 of

antielastase and anticollagenase activity respectively 249,94 µg/ml and 335,38 µg/ml.


(3)

viii

DAFTAR ISI

Halaman

JUDUL ... i

LEMBAR PERSETUJUAN ... ii

SURAT PERNYATAAN ... iii

ABSTRAK ... iv

ABSTRACT ... v

KATA PENGANTAR ... vi

DAFTAR ISI ... viii

DAFTAR TABEL... xii

DAFTAR GAMBAR ... xiii

DAFTAR LAMPIRAN ... xiv

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang ... 1

1.2. Identifikasi Masalah ... 3

1.3. Maksud danTujuan Penelitian ... 3

1.3.1. Maksud Penelitian ... 3

1.3.2. Tujuan Penelitian ... 4

1.4 Manfaat Karya Tulis ... 4

1.4.1. Manfaat Akademis ... 4

1.4.2. Manfaat Praktis... 4

1.5 Kerangka Pemikiran dan Hipotesis ... .. 4

1.5.1. Kerangka Pemikiran ... 4

1.5.2. Hipotesis Penelitian ... 6

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1Kulit ... 7

2.1.1. Definisi Kulit ... 7

2.1.2 Struktur Kulit ... 8


(4)

2.1.3. Fungsi Kulit ... 10

2.2 Penuaan (Aging) ... 12

2.2.1 Mekanisme Photoaging ... 13

2.2.2 Matriks Metaloproteinase (MMP) ... 15

2.2.3 Hubungan penuaan dengan radikal bebas ... .... 16

2.2.4. Kolagenase pemicu penuaan ... 17

2.2.5. Elastase pemicu penuaan ... 19

2.3. Radikal Bebas ... 19

2.3.1. Jenis Radikal Bebas ... 20

2.4. Bahan Antiaging ... 20

2.4.1. Antioksidan ... 20

2.4.2. Antikolagenase ... 22

2.4.3. Antielastase ... 22

2.5. Tanaman Melati ... 23

2.5.1. Sistematika tanaman melati ... 24

2.5.2. Manfaat Melati ... 25

2.5.3. Kandungan kimia melati ... 25

2.5.4. Senyawa Aktif Tanaman ... 26

2.6. Uji Antioksidan ... 28

2.6.1. Metode ABTS (2,2’-azino-bis-[3-etilbenzotiazolinsulfonat]) ... 28

2.6.2. Metode DPPH (1,1-diphenyl 1-2-pycrylhydrazyl) ... 28

2.6.3. Metode FRAP (Ferric Reducing Antioxidant Power)……….. 29


(5)

x

3.2.4 Prosedur Kerja ... 36

3.2.4.1. Pengumpulan Bahan dan Persiapan Bahan Uji ... 36

3.2.4.2. Uji Fitokimia (modifikasi cara Farnsworth) ... 36

3.2.4.2.1. Identifikasi fenol ... 36

3.2.4.2.2. Identifikasi steroid/triterpenoid ... 36

3.2.4.2.3. Identifikasi saponin ... 37

3.2.4.2.4. Identifikasi tannin ... 37

3.2.4.2.5. Identifikasi terpenoid ... 37

3.2.4.2.6. Flavonoid ... 37

3.2.4.2.7. Alkaloid ... 37

3.2.4.3. Uji Aktivitas Pemerangkapan ABTS ... 38

3.2.4.4. Uji Aktivitas reduksi DPPH ... 38

3.2.4.5. Uji Aktivitas FRAP ... 38

3.2.4.6. Uji Aktivitas Antielastase ... 39

3.2.4.7. Uji Aktivitas Antikolagenase ... 39

3.3. Metode Analisis Data ... 40

3.3.1. Hipotesis Statistik Uji Aktivitas Antioksidan ABTS ... 40

3.3.2. Hipotesis Statistik Uji Aktivitas Reduksi DPPH ... 40

3.3.3. Hipotesis Statistik Uji Antioksidan FRAP ... 41

3.3.4. Hipotesis Statistik Uji Antielastase ... 41

3.3.5. Hipotesis Statistik Uji Antikolagenase ... 41

3.3.6. Kriteria Uji ... 42

3.4. Lokasi dan Waktu ... 42

3.4.1. Lokasi ... 42

3.4.2. Waktu ... 42

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian …... ... 43

4.1.1 Hasil Uji Fitokimia ... 43

4.1.2. Hasil Uji Antioksidan ABTS ... 44


(6)

4.1.2.1 Nilai Rata-rata Inhibitory Concentration-50 (IC50) Aktivitas

Antioksidan ABTS ... 45

4.1.3. Hasil Uji Aktivitas Pemerangkapan Radikal Bebas DPPH ... 46

4.1.3.1. Nilai Rata-rata Inhibitory Concentration-50 (IC50) Aktivitas Pemerangkapan Radikal Bebas DPPH ... 48

4.1.4. Hasil Uji Aktivitas Reduksi Fe2+ menjadi Fe3+ pada FRAP ... 49

4.1.5. Hasil Uji Aktivitas Antielastase ... 50

4.1.5.1. Nilai Rata-rata Inhibitory Concentration-50 (IC50) Uji Aktivitas Antielastase ... 51

4.1.6. Hasil Uji Antikolagenase ... 52

4.1.6.1. Nilai Rata-rata Inhibitory Concentration-50 (IC50) Uji Aktivitas Antikolagenase ... 53

4.2. Pembahasan ... 54

4.3 Uji Hipotesis ... 58

BAB V SIMPULAN DAN SARAN 5.1 Simpulan ... 61

5.1.1 Simpulan Tambahan ... 61

5.2 Saran ... 62

DAFTAR PUSTAKA ... 63

LAMPIRAN ... 69


(7)

xii

DAFTAR TABEL

Tabel Halaman

2.1 Screening Fitokimia Bunga Melati ...26

4.1 Hasil Uji Fitokima Pada EBM ...43

4.2 Hasil Uji Antioksidan ABTS ...45

4.3 Persamaan Regresi Linier dan Nilai IC50 ABTS ...46

4.4 Hasil Uji Aktivitas Pemerangkapan Radikal Bebas DPPH EBM ...47

4.5 Persamaan Regresi Linier dan Nilai IC50 DPPH ...48

4.6 Hasil Uji Aktivitas Reduksi Fe3+ Menjadi Fe2+ Pada FRAP EBM ...49

4.7 Hasil Uji Aktivitas Antielastase EBM ...51

4.8 Persamaan Regresi Linier dan Nilai IC50 Antielastase ...52

4.9 Hasil Uji Aktivitas Antikolagenase EBM ...53

4.10 Persamaan Regresi Linier dan Nilai IC50 Antikolagenase ...54


(8)

DAFTAR GAMBAR

Gambar Halaman

2. Struktur Anatomi Kulit ... 7

2.1 Struktur Epidermis Kulit ... 9

2.2 Radiasi UVA & UVB... 13

2.3 Panjang Gelombang Cahaya Matahari ... 14

2.4 MMP-1 Pada Photoaging ... 16

2.5 Mekanisme Antioksidan dan Radikal Bebas ... 19

2.6 Mekanisme Antioksidan pada Stress Oksidatif ... 21


(9)

xiv

DAFTAR LAMPIRAN

Halaman

Lampiran 1 Data Absorbansi dan Aktivitas Antioksidan ABTS EBM... 69

Lampiran 1.1 Persamaan Regresi Linier dan Nilai IC50 Aktivitas Antioksidan ABTS ... 69

Lampiran 1.2 Data Uji Statistik One Way ANOVA ABTS... 71

Lampiran 2 Data Absorbansi dan Aktivitas Antioksidan DPPH EBM... 72

Lampiran 2.1 Persamaan Regresi Linier dan Nilai IC50 Aktivitas Antioksidan DPPH ... 72

Lampiran 2.2 Data Uji Statistik One Way ANOVA DPPH... 74

Lampiran 3. Data Absorbansi dan Aktivitas Antioksidan FRAP ... 75

Lampiran 3.1 Data Absorbansi Standar Kurva Fe2+ ... 75

Lampiran 3.2 Data Uji Statistik One Way ANOVA FRAP ... 76

Lampiran 4. Data Absorbansi dan Aktivitas Antielastase ... 76

Lampiran 4.1 Persamaan Regresi Linier dan Nilai IC50 Aktivitas Antielastase ... 77

Lampiran 4.2 Data Uji Statistik One Way ANOVA Antielastase ... 79

Lampiran 5. Data Absorbansi dan Aktivitas Antikolagenase ... 79

Lampiran 5.1 Persamaan Regresi Linier dan Nilai IC50 Aktivitas Antikolagenase .. 80

Lampiran 5.2 Data Uji Statistik One Way ANOVA Antikolagenase ... 82


(10)

GAMBAR LAMPIRAN

Halaman

Lampiran 1.1 Ekstrak Etanol Bunga Melati dalam Bentuk Pasta ... 83

Lampiran 1.2 Hasil Perubahan Warna pada Uji Fitokimia ... 83

Lampiran 1.3 Hasil Perubahan Warna pada Uji Fitokimia ... 83

Lampiran 1.4. Hasil Perubahan Warna pada Uji Fitokimia ... 83

Lampiran 1.5 Hasil Perubahan Warna pada Uji Fitokimia ... 84

Lampiran 1.6 Proses Pengerjaan Ekstraksi ... 84

Lampiran 1.7 Proses Pengerjaan Uji Fitokimia ... 84

Lampiran 1.8 Proses Pengerjaan Uji Fitokimia ... 84


(11)

1 BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Proses penuaan merupakan suatu proses fisiologis yang selalu terjadi pada setiap makhluk hidup. Penuaan atau proses menua/menjadi tua (aging) adalah menghilangnya secara perlahan kemampuan jaringan untuk memperbaiki diri/mengganti diri dan mempertahankan struktur dan fungsi normalnya sehingga tidak dapat bertahan terhadap jejas dan memperbaiki kerusakan yang diderita. Proses ini meliputi seluruh organ tubuh termasuk kulit yang merupakan salah satu jaringan tubuh yang secara langsung memperlihatkan terjadinya proses penuaan (Cunningham 2003; Yaar & Gilchrest 2007).

Proses penuaan bisa disebabkan dari berbagai faktor yaitu faktor eksternal (radikal bebas, sinar matahari, polutan) dan faktor internal (kesehatan, berkurangnya struktur elastin dan kolagen pada kulit, sistem imun, perubahan hormonal). Penuaan dini dapat terjadi pada usia produktif, yang ditandai dengan gejala seperti kondisi kulit kering, bersisik kasar yang disertai dengan munculnya keriput, cepat kendur dan noda hitam atau flek (Poljsak & Dahmane 2012).

Penuaan kulit yang disebabkan faktor internal yang diartikan sebagai penuaan alami dan dirangsang oleh perubahan elastisitas kulit. Kolagen merupakan suatu protein yang terdapat pada lapisan atas kulit yang berfungsi untuk melekatkan jaringan ikat yang banyak ditemukan pada extraceluller matrix (ECM). Jika protein ini rusak, maka menyebabkan perubahan susunan jaringan kulit sehingga bisa menimbulkan proses penuaan. (Yang et al. 2011).

Faktor internal lainnya yaitu suatu enzim elastase yang berfungsi memecah elastin, kolagen, fibronektin, dan protein lain yang terdapat dalam ECM, berfungsi untuk memperbaiki kerusakan jaringan dalam kondisi normal namun karena adanya paparan kronis dari sinar UV (ultraviolet), kolagen dan


(12)

elastase pada lapisan dermis kulit akan menyebabkan keriput dan proses photoaging (Laga & Murphy 2009).

Faktor eksternal proses penuaan berasal sebagian besar berasal dari radikal bebas. Radikal bebas ini akan menginduksi pembentukan ROS (Reactive Oxygen Species). Radikal bebas merupakan suatu molekul atom yang memiliki elektron tidak memiliki pasangan (Cheesman & Slater 1993). Pembentukan ROS ini jika diproduksi berlebih menyebabkan terjadinya stress oksidatif. Stress oksidatif adalah ketidakseimbangan antara jumlah ROS dan aktivitas antioksidan di dalam tubuh. Stress oksidatif yang parah dapat menyebabkan kerusakan sel hingga kematian sel (Poljsak & Dahmane 2012).

Di zaman sekarang, kemajuan teknologi telah berkembang pesat terutama dalam bidang kecantikan. Banyak industri kosmetik menggunakan bahan-bahan kimia yang tidak aman dan mempunyai efek samping berbahaya bagi kulit bila digunakan dalam jangka panjang. Hal ini dikarenakan beberapa antioksidan sintesis yang biasa digunakan oleh industri seperti BHA dan BHT dapat bersifat karsinogenik (Kesuma & Yenrina 2015).

Salah satu cara untuk melindungi kulit dari kerusakan oksidasi dan proses penuaan adalah penggunaan antioksidan yang bisa dikonsumsi melalui makanan seperti vitamin A, C, E dari sayuran atau buah-buahan (Kesuma & Yenrina 2015) dan berasal dari bahan alam salah satunya bunga melati putih

Bunga melati putih (Jasminum sambac) merupakan salah satu tanaman yang sering ditemukan di Indonesia. Bunga melati putih biasa dimanfaatkan sebagai bunga tabur, bahan industri minyak wangi, kosmetika, farmasi,


(13)

3

penelitian sebelumnya ekstrak etanol bunga melati diketahui mengandung flavonoid, fenol, saponin, dan steroid yang memiliki potensi sebagai antioksidan dan antiaging (Kunhachan, et al., 2012).

Flavonoid merupakan suatu senyawa fenolik atau polifenol yang memiliki kemampuan untuk mengubah atau mereduksi radikal bebas karena memiliki sifat sebagai antioksidatif yang berperan dalam mencegah kerusakan sel dan komponen selularnya oleh radikal bebas reaktif (Zuhra et al., 2008). Flavonoid juga dapat ditemukan pada bunga melati spesies Jasminum officinale yang berpotensi sebagai antioksidan (Sadhu et al., 2007; Wei et al., 2015).

1.2.Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang yang telah disampaikan maka dirumuskan beberapa masalah yaitu :

1. Apakah terdapat berbagai kandungan senyawa fitokimia EBM yang diukur secara kualitatif.

2. Apakah terdapat aktivitas antioksidan EBM. 3. Apakah terdapat aktivitas antielastase EBM. 4. Apakah terdapat aktivitas antikolagenase EBM.

1.3.Maksud dan Tujuan

1.3.1. Maksud Penelitian

 Mengetahui adanya kandungan senyawa pada uji fitokimia EBM.

 Mengetahui aktivitas antioksidan reduksi ABTS (2,2’ -azino-bis-[3-etilbenzotiazolinsulfonat],antioksidan dalam pemerangkapan radikal bebas DPPH (1,1-diphenyl 1-2-pycrylhydrazyl), antioksidan FRAP (Ferric Reducing Antioxidant Power) pada EBM.

 Mengetahui aktivitas antielastase pada EBM.

 Mengetahui aktivitas antikolagenase pada EBM.


(14)

1.3.2. Tujuan Penelitian

 Mengetahui berbagai senyawa-senyawa fitokimia yang terdapat pada EBM yang diukur secara kualitatif.

 Mengetahui presentase aktivitas antioksidan reduksi ABTS (2,2’ -azino-bis-[3-etilbenzotiazolinsulfonat], antioksidan dalam pemerangkapan radikal bebas DPPH (1,1-diphenyl 1-2-pycrylhydrazyl), antioksidan FRAP (Ferric Reducing Antioxidant Power) pada EBM.

 Mengetahui presentase aktivitas antielastase pada EBM.

 Mengetahui presentase aktivitas antikolagenase pada EBM.

1.4.Manfaat Penelitian

1.4.1. Manfaat Akademis

Menambah wawasan dan pengetahuan tentang mekanisme radikal bebas, kolagenase, dan elastase yang memicu penuaan dini. Mengetahui mekanisme bahan alami bunga melati sebagai bahan anti photoaging dan antioksidan.

1.4.2. Manfaat Praktis

Memberikan informasi bahwa EBM dapat digunakan sebagai salah satu terapi alternatif untuk mencegah proses penuaan.


(15)

5

menangkal radikal bebas, menghambat enzim kolagenase, dan enzim elastase yang ada di dalam tubuh (Kim, et al., 2009).

Radikal bebas yang merupakan salah satu pemicu penuaan dini antara lain asap rokok, makanan yang dibakar, paparan sinar matahari berlebih, polusi udara. Radikal bebas bersifat sangat reaktif terhadap sel-sel tubuh (Pietta, 2010).

Faktor lain yang menjadi penyebab utama proses penuaan adalah paparan sinar matahari. Proses ini dikenal sebagai photoaging yaitu akibat radiasi sinar UV yang dapat merusak telomer dan menginduksi radikal bebas sehingga menimbulkan penuaan seluler (Kosmadaki & Gilchrest, 2004). Jika kulit kita terkena radiasi sinar UV termasuk UVA dan UVB yang berulang dan dalam waktu yang lama, akan menimbulkan kerusakan kulit yang mengenai lapisan epidermis sampai ke dalam sehingga dapat mempercepat terjadinya proses photoaging.(Holder dan Richard, 2004; Gloster dan Nail, 2006; Kochevar dan Taylor, 2008).

Paparan sinar UV yang kronik menyebabkan pertahanan antioksidan normal di dalam tubuh tidak mampu menghambat perkembangbiakan radikal bebas yang dapat mempercepat proses penuaan dini dan meningkatkan risiko terjadinya kanker kulit (Brenneisen et al. 2002). Radikal bebas yang terbentuk akan memproduksi ROS. ROS berdampak pada kerusakan oksidatif seluler seperti dinding sel, membran lipid, mitokondria dan yang paling penting menyebabkan kerusakan DNA (Helfrich et al., 2008).

ROS akan menginduksi suatu faktor transkripsi yaitu AP-1 (Activator Protein-1) yang berfungsi mengatur sinyal molekul intraseluler dalam peradangan, proliferasi, apoptosis, dan perbaikan jaringan. AP-1 akan menghambat produksi kolagen, meningkatkan penghancuran kolagen dengan memperbanyak enzim MMPs (matrix metalloproteinase) terutama MMP-1 (kolagenase), dan menurunkan TGF-β (transforming growth factor) yang berfungsi merangsang kolagen sehingga sintesis kolagen menurun sehingga


(16)

menyebabkan terjadinya photoaging (Ichihashi et al., 2009). Paparan sinar UV menyebabkan pembentukan kerutan (wrinkle) akibat penurunan elastisitas dan kemampuan degradasi dari struktur komponen ekstraseluler pada lapisan dermis (Varani et al., 2004).

Penggunaan antioksidan dapat menginaktivasi berkembangnya reaksi oksidasi dengan cara mencegah terbentuknya radikal. Antioksidan dapat mengurangi terjadinya stress oksidatif sehingga memperlambat terjadinya proses penuaan pada kulit.

Bunga melati digunakan sebagai antioksidan karena memiliki senyawa aktif seperti alkaloid, tannin, flavonoid dan saponin (Maghfiroh & Ainy 2014). Flavonoid berperan sebagai antioksidan untuk menetralisir radikal bebas dan memerangkap ROS sebelum radikal bebas merusak komponen sel. Flavonoid menangkap radikal bebas melalui penyediaan atom hidrogen dalam radikal. (Montoro et al., 2005).

1.5.2. Hipotesis Penelitian

1. EBM mengandung berbagai senyawa fitokimia.

2. EBM memiliki aktivitasantioksidan. 3. EBM memiliki aktivitas antielastase. 4. EBM memiliki aktivitas antikolagenase.


(17)

61 BAB V

SIMPULAN DAN SARAN

5.1. Simpulan

Dari hasil penelitian, dapat disimpulkan bahwa:

 Ekstrak bunga melati terdapat berbagai kandungan senyawa fitokimia.

 Ekstrak bunga melati memiliki aktivitas antioksidan.

 Ekstrak bunga melati memiliki aktivitas antielastase.

 Ekstrak bunga melati memiliki aktivitas antikolagenase.

5.1.1. Simpulan Tambahan

 Ekstrak bunga melati memiliki kadar tinggi pada terpenoid dan kadar rendah pada fenol, triterpenoid dan flavonoid berdasarkan uji Fitokimia.

 Ekstrak bunga melati memiliki aktivitas antioksidan reduksi ABTS tertinggi pada konsentrasi 50 µg/ml sebesar 62,85±1,01% dengan nilai IC50 adalah

140,82 µg/ml.

 Ekstrak bunga melati memiliki aktivitas pemerangkapan radikal bebas DPPH tertinggi pada konsentrasi 200 µg/ml sebesar 81,43±1,56% dengan nilai IC50

adalah 93,88 µg/ml.

 Ekstrak bunga melati memiliki aktivitas antioksidan FRAP tertinggi pada konsentrasi 100 µg/ml sebesar 65,53±1,70%

 Ekstrak bunga melati memiliki aktivitas antielastase tertinggi pada konsentrasi 66,67 µg/ml sebesar 18,60±0,55% dengan nilai IC50 adalah

249,94 µg/ml.

 Ekstrak bunga melati memiliki aktivitas antikolagenase tertinggi pada konsentrasi 250 µg/ml sebesar 37,03±0,54% dengan nilai IC50 adalah 335,38

µg/ml.


(18)

5.2. Saran

 Perlu penelitian lebih lanjut dalam pengukuran aktivitas antioksidan dan antiaging EBM dengan menggunakan pelarut polar seperti ekstrak air dan ekstrak methanol atau menggunakan pelarut non polar seperti ekstrak benzene, sikloheksana, n-heksana dan kloroform.

 Perlu penelitian lebih lanjut mengenai aktivitas antioksidan dan antiaging EBM dalam sediaan oral seperti kapsul atau tablet dan sediaan topical seperti krim atau lotion.

 Perlu penelitian lebih lanjut pengukuran aktivitas antioksidan dan antiaging pada skin fibroblast cell line yang dipapar sinar UV.

 Perlu penelitian lebih lanjut pengukuran aktivitas antiaging pada antihyaluronidase dan antityrosinase.


(19)

UJI KANDUNGAN FITOKIMIA DAN UJI

AKTIVITAS ANTIOKSIDAN, ANTIELASTASE,

ANTIKOLAGENASE EKSTRAK ETANOL

BUNGA MELATI (Jasminum sambac L. W. Ait)

KARYA TULIS ILMIAH

Karya Tulis Ilmiah Ini Dibuat Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Kedokteran

WIDYA JANEVA BUDHINIAR

1310174

FAKULTAS KEDOKTERAN

UNIVERSITAS KRISTEN MARANATHA

BANDUNG


(20)

KATA PENGANTAR

Puji Syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa atas tuntasnya Karya Tulis

Ilmiah yang berjudul “Aktivitas Antiphotoaging, Antioksidan Ekstrak Bunga Melati (Jasminum sambac L.W.Ait)” tepat pada waktunya.

Karya Tulis Ilmiah ini dibuat sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar sarjana Kedokteran di Fakultas Kedokteran Universitas Kristen Maranatha, Bandung.

Banyak pihak yang telah membantu Penulis dalam menyelesaikan Karya Tulis Ilmiah ini dari awal hingga akhir. Melalui kesempatan ini, Penulis ingin menyampaikan rasa terimakasih yang sebesar-besarnya kepada:

1. Dekan Fakultas Kedokteran Universitas Kristen Maranatha, dr. Lusiana Darsono, M.Kes.

2. Dosen Pembimbing 1: Dr. Wahyu Widowati, M.Si, yang telah memberikan kesempatan kepada Penulis untuk dapat melakukan penelitian ini, yang juga telah banyak menyediakan waktu, tenaga, dan dukungan moril selama proses penyelesaian Karya Tulis Ilmiah ini.

3. Dosen Pembimbing 2: dr. Sri Nadya Saanin, M.Kes yang telah memberikan kesempatan kepada Penulis untuk dapat melakukan penelitian ini, yang juga telah banyak menyediakan waktu, tenaga, dan dukungan moril selama proses penyelesaian Karya Tulis Ilmiah ini.

4. Seluruh staf Laboratorium Aretha Medika Utama, Bandung atas bantuan dan kerjasamanya selama penelitian berlangsung.


(21)

vii

8. Kedua orangtua saya Ekotrio Budhiniar dan Evi Sri Astuti, kakak Vibry Carira Budhiniar, dan adik M. Ibnu Saputra Budhiniar atas dukungan moral, material serta perhatian yang diberikan selama ini kepada penulis. 9. Kristian Pasgha Tutuhatunewa yang senantiasa memberi perhatian,

semangat dan dukungan selama penyusunan Karya Tulis Ilmiah ini.

10.Teman satu tim KTI: Agnia Nursyifa, Andani Puspita Rani, dan Nurul Fauziah yang selalu menjadi teman berbagi dalam suka dan duka selama penelitian dalam penyusunan Karya Tulis Ilmiah ini.

11.Sahabat-sahabat penulis Frederica Mutiara Dinasti Dili, Kinanti Citra Weny, Nadilla Citra Ananda yang selalu memberikan dukungan, semangat dan motivasi dalam penyusunan Karya Tulis Ilmiah ini.

12.Dan semua yang ikut membantu, yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu. Semoga Tuhan membalas setiap kebaikan yang telah diberikan kepada Penulis.

Penulis menyadari bahwa Karya Tulis Ilmiah ini memiliki banyak kekurangan dan masih jauh dari sempurna. Oleh karena itu, Penulis sangat mengharapkan saran dan kritik yang membangun dari para pembaca.

Akhir kata, saya berharap Karya Tulis Ilmiah ini dapat bermanfaat bagi perkembangan ilmu kedokteran di kemudian hari.

Bandung, November 2016


(22)

DAFTAR PUSTAKA

Adnyana, I.K. et al., 2016. Pancreatic Lipase and α-Amylase Inhibitory Potential of Mangosteen ( Garcinia Mangostana Linn .) Pericarp Extract. International Journal of Medical Research and Health Science, 5(1), pp.23–28. Available at: www.ijmrhs.com.

Arun, M., 2011. Ethnobotanicalm Phytochemical and Pharmacological Profile of Jasminum sambac (L.) Ait. Journal of Pharmaceutical and Biomedical Sciences, 11(5). Available at: www.jpbms.com.

Bera, T.K., Chatterjee, K. & Ghosh, D., 2015. In-vitro antioxidant properties of the hydro-methanol extract of the seeds of Swietenia mahagoni (L.) Jacq. Biomarkers and Genomic Medicine, 7, pp.18–24. Available at: www.j.bgm.com.

Brenneisen, P., Sies, H. & Scharffetter-Kochanek, K., 2002. Ultraviolet-B irradiation and matrix metalloproteinase: from the major collagenolytic skin. Photochem photobiol, 973, pp.31–43.

Cevenini, E. et al., 2008. Human models of aging and longevity. Expert Opin Biol Ther, 8, pp.1393–405.

Cheesman, K. & Slater, T., 1993. An Introduction to free radical biochemistry. British Medical Bulletin, 49(3), pp.481–493.

Choi, M. et al., 2007. Increase of collagen synthesis by obovatol through stimulation of the TGF-beta signaling and inhibition of matrix metalloproteinase in UVB-irradiated human fibroblast. Dermatol Sci, 46(2), pp.127–37.

Cunningham, W., 2003. Aging and photo-aging. In Textbook of Cosmetic Dermatology 2nd edn. pp. 455–67.


(23)

64

Fisher, G. et al., 2009. Collagen fragmentation promotes oxidative stress and elevates Martix metalloproteinase 1 in fibroblasts in aged human skin. AJP, 174(1), pp.101–14.

Fisher, G., 2002. Mechanism of photoaging and chronological aging. Arch Derm, 138(110), pp.1462–70.

Ganceviciene, R. et al., 2012. Skin anti-aging strategies. Dermatoendocrinol, 4(3), pp.308–319.

Hadler-Olsen, E. et al., 2010. Regulation of matrix metalloproteinase activity in health and disease. FEBS J, 278(1), pp.28–45.

Helfrich, Y.., Schs, D.. & Vorhees, J.., 2008. Overview of skin aging and photoaging. Dermatology Nursing, 20(30), pp.177–183.

Ichihashi, M. et al., 2009. Photoaging of the skin. , 6(6), pp.46–59. Kesuma, S. & Yenrina, R., 2015. Antioksidan Alami dan Sintetik,

Kumala, S. & Santoso, H., 2016. Invitro Antibacterial And Antioxidant Activities Of Jasmine Leaf Extract ( Jasminum Sambac L ). , 5(8), pp.145–158.

Laga, A. c & Murphy, G.F., 2009. The Translational Basis of Human Cutaneous Photoaging. The American Journal of Pathology, 174(2), pp.357–360.

Maghfiroh & Ainy, E.Q., 2014. Uji Aktivitas Antibakteri Ekstrak Bunga Jasminum Sambac Ait . Terhadap Pertumbuhan Bakteri Staphylococcus aureus ATCC 25923 dan Shigella flexneri ATCC 1202 Antibacterial Activity Assay Of Jasminum sambac Ait . Flower Extract On The Growth Of Staphylococcu. Seminar Nasional XI Pendidikan Biologi FKIP UNS, 11(1), pp.413–418.

Molyneux, P., 2004. The use of the stable free radical diphenylpicrylhydrazyl (DPPH) for estimating antioxidant activity. J Sci Technol, 26(2), pp.211– 219.

Montoro, P. et al., 2005. Structure antioxidant activity relationship of flavonoids isolated from different plant species. J Fpood Chem, 92, pp.349–355.

Mun’im, A., Negishi, O. & Ozawa, T., 2003. Antioxidative compounds from Crotalaria sessiliflora. Biosci Biotechnol Biochem, 67, pp.410–414.

Myllyharju, J. & Kivirikko, K., 2004. Modifying enzymes and their mutations in humans, flies and worms. Trends Genet, 33, pp.25–31.

Nuttal, S., Kendall, M. & Martin, U., 1999. Antioxidant Therapy for The Prevention of Cardiovascular disease. QJM An Int J of Med, 92(5), pp.239– 44.


(24)

Pandel, R. et al., 2013. Skin photoaging and the role of antioxidants in prevention. ISRN Dermatol.

Pillai, S., Oresajo, C. & Hayward, J., 2005. Ultraviolet radiation and skin aging roles of reactive oxygen species, inflammation and protease activation and strategies of prevention of inflammation induced matrix degradation. Int J cosmet sci, 27(1), pp.17–34.

Poljsak, B. & Dahmane, R., 2012. Free Radicals adn Extrinsic Skin Aging. Dermatology Research and Practice, 2012.

Pratiwi, E., 2009. Aktivitas Antioksidan Ekstrak dan Fraksi Aktif Temukunci ( Boesenbergia pandurata Roxb .). repository Ilmu Pertanian Bogor (IPB). Quan, T. et al., 2009. Matrix degrading metalloproteinase in photoaging. J Invest

Dermatol, 14(1), pp.20–24.

Rabe, J. et al., 2006. Photoaging: Mechanism and repair. J Am Acad Dermatol, 55(1), pp.1–18.

Rittie, L. & Fisher, G., 2002. Light induces signal cascades and skin aging. Aging research reviews, 1, pp.705–20.

Sadhu, S.K. et al., 2007. Secoiridoid components from Jasminum grandiflorum. Phytochem, 68(13), pp.1718–1721.

Tarigan, J.B., Zuhra, C.F. & Sihotang, H., 2008. Skrining fitokimia tumbuhan yang digunakan oleh pedagang jamu gendong untuk merawat kulit wajah di kecamatan medan baru. Jurnal Biologi Sumatera, 3(1), pp.1–6.

Thring, T.S.A., Hili, P. & Naughton, D.P., 2009. Anti-collagenase, anti-elastase and anti-oxidant activities of extract from 21 plants. Journal of the International Society for Complementary Medicine Research, 9(27), pp.1–11. Available at: www.biomedcentral.com.


(25)

66

Widowati, W. et al., 2016. Antiepileptic and Effects Antioxidant and Anti Aging Assays of of Oryza in Acid Sativa Extracts , Vanillin and Coumaric Acid. Journal of Natural Remedies, 15(3).

Widowati, W., Herlina, T., et al., 2015. Antioxidant Potential of Black, Green and Oolong Tea Methanol Extracts. Biology , Medicine , & Natural Product Chemistry, 4(2), pp.38–43.

Widowati, W., Ratnawati, H., et al., 2015. Antioxidant properties of spice extracts. Biomedical Engineering, 1(1), pp.24–29.

Widowati, W., Fauziah, N., et al., 2015. Free Radical Scavenging and α-/β -glucosidase Inhibitory Activities of Rambutan (. The Indonesian Biomedical Journal, 7(3), pp.157–162.

Widowati, W., Widyanto, R.M., et al., 2014. Green tea extract protects endothelial progenitor cells from oxidative insult through reduction of intracellular reactive oxygen species activity. Iranian Journal of Basic Medical Sciences, 17(9), pp.702–709. Available at: ijbms.mums.ac.ir.

Widowati, W., Darsono, L., et al., 2014. High Performance Liquid Chromatography ( HPLC ) Analysis , Antioxidant , Antiaggregation of Mangosteen Peel Extract ( Garcinia mangostana L .). International Journal of Bioscience, Biochemistry and Bioinformatics, 4(6), pp.458–466.

Widowati, W. et al., 2010. Phytochemicalassay and Antiplatelet Activity of Fractions of Velvet Bean Seeds ( Mucuna pruriens L .). Hayati Journal of Bioscience, 17(2), pp.85–90. Available at: http;//journal.ipb.ac.id/index.php/hayati.

Yaar, M. & Gilchrest, B., 2007. Photoaging : Mechanism, prevention and therapy. British Journal of Dermatology, 157, pp.874–7.

Yang, H.S. et al., 2011. Apatite-coated collagen scaffold for bone morphogenetic protein-2 delivery. Tissue Engineering Part A, 17(17–18), pp.2153–2164. Zuhra, C.F., Tarigan, J.B. & Sihotang, H., 2008. Aktivitas Antioksidan Senyawa

Flavonoid Dari Daun Katuk ( Sauropus androgunus ( L ) Merr .). Jurnal Biologi Sumatera, 3(1), pp.10–13.

Abdoul-Latif, F., Edou, P., Eba, F., Mohamed, N., Ali, A., Djama, S., et al. 2010, March. Antrimicrobial and Antioxidant Activities of Essential Oil and Methanol Extract of Jasminum sambac from Djibouti. 4(3) :038-043.

Brinckerhoff, C., & Matrisian, L. 2002. Matrix Metalloproteinases: a Tail of a Frog That Became a Prince. Nat. Rev. Mol. Cell. Biol., 3 :207-214.

Dubey, P., Tiwari, A., Gupta, S. K., & Watal, G. 2016. Phytochemical and Biochemical Studies of Jasminum officinale Leaves. 7(6).


(26)

Garnero, P., O., B., I., B., M., F., F.H., D., MS., M., et al. 1998. The Collagenolytic Activity of Cathepsin K is Unique Among Mammalian Proteinases. J. Biol. Chem., 273(48), 32347-52.

Kalaiselvi, M., & Kalaivani, K. 2011b. Phytochemical Analaysis and Anti Lipid Peroxidative Effect of Jasminum sambac (L.) Ait Oleaceae. 1 :38-43.

Kim, J. H., Byun, J. C., Bandi, A. K., Hyun, C.-G., & Lee, N. H. 2009, November. Compounds with elastase inhibition and free radical scavenging activities from Callistemon lanceolatus. 3(11) :914-920.

Kole, P. I., Jadhav, H. R., Thakurdesai, P., & Nagappa, A. N. 2005, July-August. Cosmetics Potential of Herbal Plants. 4(4) :315-321.

Krishnaveni, A., & Thaakur, S. R. 2014. Free Radical Scavenging Activity of Jasminum sambac. Journal of Global Trends in Pharmaceutical Sciences, 1658-1661.

Kunhachan, P., Banchonglikitkul, C., Leelamanit, W., Kajsongkram, T., & Khayungarnnawee, A. 2012. Chemical Composition, Toxicity and Vasodilatation Effect of the Flowers Extract of Jasminum sambac (L.) Ait. 2012.

Mittal, A., Sardana, S., & Pandey, A. 2011. Ethnobotanical, Phytochemical adn Pharmacological of Jasminum sambac (L.) Ait. 11(5).

Piwowarski, J. P., Kiss, A. K., & Kozlowska-Wojciechowska, M. 2011, September. Anti-hyaluronidase and anti-elastase activity screening of tannin-rich plant materials used in traditional Polish medicine for external treatment of diseases with inflammatory background. 137(1) :937-941.

Sabharwal, S., Aggarwal, S., Vats, M., & Sardana, S. 2012, September-November. Preeliminary Phytochemical Investigation and Wound Healing


(27)

68

Tuekaew, J., Siriwatanametanon, N., Wongkrajang, Y., Temsiririrkkul, R., & Jantan, I. 2014. Evaluation of the Antioxidant Activities of Ya-hom Intajak, a Thai Herbal Formulation, and its Component Plants. 13(9) :1477-1485. Ya, W., Chun-Meng, Z., Tao, G., Yi-Lin, Z., & Ping, Z. 2015, September.

Preliminary Screening of 44 Plant Extract for Anti-tyrosinase and Antioxidant Activity. 28(5) :1737-1744.


(1)

DAFTAR PUSTAKA

Adnyana, I.K. et al., 2016. Pancreatic Lipase and α-Amylase Inhibitory Potential of Mangosteen ( Garcinia Mangostana Linn .) Pericarp Extract. International Journal of Medical Research and Health Science, 5(1), pp.23–28. Available at: www.ijmrhs.com.

Arun, M., 2011. Ethnobotanicalm Phytochemical and Pharmacological Profile of Jasminum sambac (L.) Ait. Journal of Pharmaceutical and Biomedical Sciences, 11(5). Available at: www.jpbms.com.

Bera, T.K., Chatterjee, K. & Ghosh, D., 2015. In-vitro antioxidant properties of the hydro-methanol extract of the seeds of Swietenia mahagoni (L.) Jacq.

Biomarkers and Genomic Medicine, 7, pp.18–24. Available at: www.j.bgm.com.

Brenneisen, P., Sies, H. & Scharffetter-Kochanek, K., 2002. Ultraviolet-B irradiation and matrix metalloproteinase: from the major collagenolytic skin.

Photochem photobiol, 973, pp.31–43.

Cevenini, E. et al., 2008. Human models of aging and longevity. Expert Opin Biol Ther, 8, pp.1393–405.

Cheesman, K. & Slater, T., 1993. An Introduction to free radical biochemistry.

British Medical Bulletin, 49(3), pp.481–493.

Choi, M. et al., 2007. Increase of collagen synthesis by obovatol through stimulation of the TGF-beta signaling and inhibition of matrix metalloproteinase in UVB-irradiated human fibroblast. Dermatol Sci, 46(2), pp.127–37.

Cunningham, W., 2003. Aging and photo-aging. In Textbook of Cosmetic Dermatology 2nd edn. pp. 455–67.

Dong, K. et al., 2008. UV-induced DNA damage initiates release of MMP-1 in human skin. Exp Dermatol, 17(12), pp.1037–1044.

Edris, A.E., Chizzola, R. & Franz, C., 2008. Isolation and characterization of the volatile aroma compounds from the concrete headspace and the absolute of Jasminum sambac (L.) Ait. (Oleaceae) flowers grown in Egypt. Europiean Food Research and Technology, 226, pp.621–626.

Evrosimovska, B. et al., 2011. Matrix metalloproteinass (with accent to collagenases). J cell anim biol, 5(7), pp.113–120.


(2)

Fisher, G. et al., 2009. Collagen fragmentation promotes oxidative stress and elevates Martix metalloproteinase 1 in fibroblasts in aged human skin. AJP, 174(1), pp.101–14.

Fisher, G., 2002. Mechanism of photoaging and chronological aging. Arch Derm, 138(110), pp.1462–70.

Ganceviciene, R. et al., 2012. Skin anti-aging strategies. Dermatoendocrinol, 4(3), pp.308–319.

Hadler-Olsen, E. et al., 2010. Regulation of matrix metalloproteinase activity in health and disease. FEBS J, 278(1), pp.28–45.

Helfrich, Y.., Schs, D.. & Vorhees, J.., 2008. Overview of skin aging and photoaging. Dermatology Nursing, 20(30), pp.177–183.

Ichihashi, M. et al., 2009. Photoaging of the skin. , 6(6), pp.46–59. Kesuma, S. & Yenrina, R., 2015. Antioksidan Alami dan Sintetik,

Kumala, S. & Santoso, H., 2016. Invitro Antibacterial And Antioxidant Activities Of Jasmine Leaf Extract ( Jasminum Sambac L ). , 5(8), pp.145–158.

Laga, A. c & Murphy, G.F., 2009. The Translational Basis of Human Cutaneous Photoaging. The American Journal of Pathology, 174(2), pp.357–360.

Maghfiroh & Ainy, E.Q., 2014. Uji Aktivitas Antibakteri Ekstrak Bunga Jasminum Sambac Ait . Terhadap Pertumbuhan Bakteri Staphylococcus aureus ATCC 25923 dan Shigella flexneri ATCC 1202 Antibacterial Activity Assay Of Jasminum sambac Ait . Flower Extract On The Growth Of Staphylococcu. Seminar Nasional XI Pendidikan Biologi FKIP UNS, 11(1), pp.413–418.

Molyneux, P., 2004. The use of the stable free radical diphenylpicrylhydrazyl (DPPH) for estimating antioxidant activity. J Sci Technol, 26(2), pp.211– 219.

Montoro, P. et al., 2005. Structure antioxidant activity relationship of flavonoids isolated from different plant species. J Fpood Chem, 92, pp.349–355.

Mun’im, A., Negishi, O. & Ozawa, T., 2003. Antioxidative compounds from Crotalaria sessiliflora. Biosci Biotechnol Biochem, 67, pp.410–414.

Myllyharju, J. & Kivirikko, K., 2004. Modifying enzymes and their mutations in humans, flies and worms. Trends Genet, 33, pp.25–31.

Nuttal, S., Kendall, M. & Martin, U., 1999. Antioxidant Therapy for The Prevention of Cardiovascular disease. QJM An Int J of Med, 92(5), pp.239– 44.


(3)

Pandel, R. et al., 2013. Skin photoaging and the role of antioxidants in prevention.

ISRN Dermatol.

Pillai, S., Oresajo, C. & Hayward, J., 2005. Ultraviolet radiation and skin aging roles of reactive oxygen species, inflammation and protease activation and strategies of prevention of inflammation induced matrix degradation. Int J cosmet sci, 27(1), pp.17–34.

Poljsak, B. & Dahmane, R., 2012. Free Radicals adn Extrinsic Skin Aging.

Dermatology Research and Practice, 2012.

Pratiwi, E., 2009. Aktivitas Antioksidan Ekstrak dan Fraksi Aktif Temukunci ( Boesenbergia pandurata Roxb .). repository Ilmu Pertanian Bogor (IPB). Quan, T. et al., 2009. Matrix degrading metalloproteinase in photoaging. J Invest

Dermatol, 14(1), pp.20–24.

Rabe, J. et al., 2006. Photoaging: Mechanism and repair. J Am Acad Dermatol, 55(1), pp.1–18.

Rittie, L. & Fisher, G., 2002. Light induces signal cascades and skin aging. Aging research reviews, 1, pp.705–20.

Sadhu, S.K. et al., 2007. Secoiridoid components from Jasminum grandiflorum.

Phytochem, 68(13), pp.1718–1721.

Tarigan, J.B., Zuhra, C.F. & Sihotang, H., 2008. Skrining fitokimia tumbuhan yang digunakan oleh pedagang jamu gendong untuk merawat kulit wajah di kecamatan medan baru. Jurnal Biologi Sumatera, 3(1), pp.1–6.

Thring, T.S.A., Hili, P. & Naughton, D.P., 2009. Anti-collagenase, anti-elastase and anti-oxidant activities of extract from 21 plants. Journal of the International Society for Complementary Medicine Research, 9(27), pp.1–11. Available at: www.biomedcentral.com.

Uitto, J. et al., 2008. Collagen ellastic fibers and extracelluler matrix of the dermis. In Fitzpatrick’s dermatology in General Medicine 7th edn\. pp. 517– 530.

Varani, J. et al., 2004. Reduced fibroblast interaction with intact collagen as a mechanism for depressed collagen synthesis in photodamaged skin. J Invest Dermatol, 122, pp.1471–1479.

Wei, F., Chen, F. & Tan, X., 2015. Gas Chromatographic-Mass Spectrometric Analysis of Essential Oil of Jasminum officinale L var Grandiflorum Flower. , 14(January), pp.149–152.


(4)

Widowati, W. et al., 2016. Antiepileptic and Effects Antioxidant and Anti Aging Assays of of Oryza in Acid Sativa Extracts , Vanillin and Coumaric Acid.

Journal of Natural Remedies, 15(3).

Widowati, W., Herlina, T., et al., 2015. Antioxidant Potential of Black, Green and Oolong Tea Methanol Extracts. Biology , Medicine , & Natural Product Chemistry, 4(2), pp.38–43.

Widowati, W., Ratnawati, H., et al., 2015. Antioxidant properties of spice extracts. Biomedical Engineering, 1(1), pp.24–29.

Widowati, W., Fauziah, N., et al., 2015. Free Radical Scavenging and α-/β -glucosidase Inhibitory Activities of Rambutan (. The Indonesian Biomedical Journal, 7(3), pp.157–162.

Widowati, W., Widyanto, R.M., et al., 2014. Green tea extract protects endothelial progenitor cells from oxidative insult through reduction of intracellular reactive oxygen species activity. Iranian Journal of Basic Medical Sciences, 17(9), pp.702–709. Available at: ijbms.mums.ac.ir.

Widowati, W., Darsono, L., et al., 2014. High Performance Liquid Chromatography ( HPLC ) Analysis , Antioxidant , Antiaggregation of Mangosteen Peel Extract ( Garcinia mangostana L .). International Journal of Bioscience, Biochemistry and Bioinformatics, 4(6), pp.458–466.

Widowati, W. et al., 2010. Phytochemicalassay and Antiplatelet Activity of Fractions of Velvet Bean Seeds ( Mucuna pruriens L .). Hayati Journal of Bioscience, 17(2), pp.85–90. Available at: http;//journal.ipb.ac.id/index.php/hayati.

Yaar, M. & Gilchrest, B., 2007. Photoaging : Mechanism, prevention and therapy.

British Journal of Dermatology, 157, pp.874–7.

Yang, H.S. et al., 2011. Apatite-coated collagen scaffold for bone morphogenetic protein-2 delivery. Tissue Engineering Part A, 17(17–18), pp.2153–2164. Zuhra, C.F., Tarigan, J.B. & Sihotang, H., 2008. Aktivitas Antioksidan Senyawa

Flavonoid Dari Daun Katuk ( Sauropus androgunus ( L ) Merr .). Jurnal Biologi Sumatera, 3(1), pp.10–13.

Abdoul-Latif, F., Edou, P., Eba, F., Mohamed, N., Ali, A., Djama, S., et al. 2010, March. Antrimicrobial and Antioxidant Activities of Essential Oil and Methanol Extract of Jasminum sambac from Djibouti. 4(3) :038-043.

Brinckerhoff, C., & Matrisian, L. 2002. Matrix Metalloproteinases: a Tail of a Frog That Became a Prince. Nat. Rev. Mol. Cell. Biol., 3 :207-214.


(5)

Garnero, P., O., B., I., B., M., F., F.H., D., MS., M., et al. 1998. The Collagenolytic Activity of Cathepsin K is Unique Among Mammalian Proteinases. J. Biol. Chem., 273(48), 32347-52.

Kalaiselvi, M., & Kalaivani, K. 2011b. Phytochemical Analaysis and Anti Lipid Peroxidative Effect of Jasminum sambac (L.) Ait Oleaceae. 1 :38-43.

Kim, J. H., Byun, J. C., Bandi, A. K., Hyun, C.-G., & Lee, N. H. 2009, November. Compounds with elastase inhibition and free radical scavenging activities from Callistemon lanceolatus. 3(11) :914-920.

Kole, P. I., Jadhav, H. R., Thakurdesai, P., & Nagappa, A. N. 2005, July-August. Cosmetics Potential of Herbal Plants. 4(4) :315-321.

Krishnaveni, A., & Thaakur, S. R. 2014. Free Radical Scavenging Activity of Jasminum sambac. Journal of Global Trends in Pharmaceutical Sciences, 1658-1661.

Kunhachan, P., Banchonglikitkul, C., Leelamanit, W., Kajsongkram, T., & Khayungarnnawee, A. 2012. Chemical Composition, Toxicity and Vasodilatation Effect of the Flowers Extract of Jasminum sambac (L.) Ait.

2012.

Mittal, A., Sardana, S., & Pandey, A. 2011. Ethnobotanical, Phytochemical adn Pharmacological of Jasminum sambac (L.) Ait. 11(5).

Piwowarski, J. P., Kiss, A. K., & Kozlowska-Wojciechowska, M. 2011, September. Anti-hyaluronidase and anti-elastase activity screening of tannin-rich plant materials used in traditional Polish medicine for external treatment of diseases with inflammatory background. 137(1) :937-941.

Sabharwal, S., Aggarwal, S., Vats, M., & Sardana, S. 2012, September-November. Preeliminary Phytochemical Investigation and Wound Healing Activity of Jasminum sambac (linn) ait (Oleaceae) Leaves. 4(3) :146-150. Shekhar, S., & M.P, P. 2015. Comparative Analysis od Antioxidant Properties of

Jasmine Species by Hydrogen Peroxide Assay. 3(2) :26-29.

Stuart, G. U. 2016, april. sampaguita. Retrieved october 14, 2016, from stuartxchange.com: http://www.stuartxchange.com/Sampagita

Thring, T. S., Hili, P., & Naughton, D. P. 2009. Anti-collagenase, anti-elastase and anti-oxidant activities of extract from 21 plants. 9(27).


(6)

Tuekaew, J., Siriwatanametanon, N., Wongkrajang, Y., Temsiririrkkul, R., & Jantan, I. 2014. Evaluation of the Antioxidant Activities of Ya-hom Intajak, a Thai Herbal Formulation, and its Component Plants. 13(9) :1477-1485. Ya, W., Chun-Meng, Z., Tao, G., Yi-Lin, Z., & Ping, Z. 2015, September.

Preliminary Screening of 44 Plant Extract for Anti-tyrosinase and Antioxidant Activity. 28(5) :1737-1744.