PENGARUH DINAMIKA ORGANISASI INFORMAL DAN KEPUASAN KERJA TERHADAP KREATIVITAS GURU-GURU SMA NEGERI DI KABUPATEN MINAHASA DAN KOTAMADYA MANADO.
^fW7
PENGARUH DINAMIKA ORGANISASI INFORMAL DAN KEPUASAN
-'KERJA TERHADAP KREATIVITAS GURU GURU SMA NEGERI
Dl KA6UPATEN MINAHASA DAN KOTAMADYA MANADO
TESI S
Diajukan Kepada Panitia Ujian Tesis Institut
Keguruan dan llmu Pendidikan Bandung Untuk
Memenuhi Sebagian dari Syarat Program
Pasca Sarjana Bidang Studi Administrasi
Pendidikan
Oleh :
JAN
F.
MANTUR
No. Pokok 404/A/XVI-8
FAKULTAS PASCA SARJANA
INSTITUT KEGURUAN OAN ILMU PENDIDIKAN
BANDUNG
1987
DISETUJUI
DAN
DISAHKAN
OLEH
PEMBIMBING
PROF. DR. ACHMAD SANUSI, SH. MPA.
Pembimbing
I
PROF. Dffi ENGKOSWARA, M. ED.
Pembimbing
FAKULTAS
PASCA
II
SARJANA
INSTITUT KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
BANDUNG
19 8 7
DAFTAR
ISI
Halaman
PERSETUJUAN DAN PENGESAHAN
ii
KATA PENGANTAR
iii
DAFTAR ISI
vi
DAFTAR TABEL
xi
DAFTAR GAMBAR
Bab
I.
xii
PENDAHULUAN
A. Permasalahan
1. Latar belakang masalah
••
1
...
1
2. Rumusan masalah
B. Tujuan Penelitian
1. Tujuan umum
2. Tujuan khusus
8
12
12
13
•
C. Kegunaan penelitian
......
13
II. PENDEKATAN KONSEPTUAL TENTANG DINAMIKA
ORGANISASI INFORMAL, KEPUASAN KERJA DAN
KREATIVITAS
A. Beberapa konsep Administrasi
Pendidikan
15
B. Konsep-konsep dasar Perilaku
Organisasi
21
C. Eksistensi dan pengertian organisasi
Informal
30
D. Beberapa konsep tentang kepuasan
kerja
37
E. Konsep-konsep kreativitas individu
dan lembaga
34
vii
F. Kesimpulan teoritis
72
G. Hasil-hasil penelitian sebelumnya
. .
76
III. PROSEDUR PENELITIAN
A. Populasi dan sampel
B. Metode penelitian
78
.........
80
C. Anggapan dasar dan hipotesis .....
81
D. Validitas dan reliabilltas
instrumen
.
E. Pengumpulan data penelitian
82
.....
90
F. Pengolahan dan analisis data
92
G. Hasil pengolahan dan analisis data . .
93
.....
110
H. Rangkuman hasil penelitian
IV. KESIMPULAN DAN REKOMENDASI
A. Kesimpulan dan hasil penelitian
B.
...
Pembahasan
113
115
C. Implikasi hasil penelitian •
124
D. Rekomendasi bag! penelitian
berikutnya
127
DAFTAR KEPUSTAKAAN
128
LAMPIRAN :
A. Instrumen yang digunakan
133
B. Hasil perhitungan ketepatan skala.validitas daya pembeda dan reliabilltas
instrumen
.........
C. Hasil pengolahan data survei
viii
151
161
DAFTAR
GAMBAR
Gambar
Halaman
1. Organisasi Formal dan Informal . •
33
2. Model hubungan kepuasan dengan prestasi
dari Porter dan Lawler ......
4-2
3. Hirarkhi kebutuhan menurut A.H.
Maslow
4-7
4-. Kebutuhan aktualisasi diri ditempat
teratas
••••
4-8
5. Poligon frekwensi data dinamika orga
nisasi informal sekolah
94-
6. Poligon frekwensi data kepuasan
kerja guru
95
7. Poligon frekwensi data kreativitas
guru
96
ix
DAFTAR
TABEL
Tabel
Halaman
1. Proses Administrasi Pendidikan ...
17
2. Wilayah kerja Administrasi Pendidikan
19
3. Guru tetap sebagai anggota sampel. .
79
4-. Proporsi anggota sampel
......
79
5. Validitas dan Reliabilltas instrumen
88
BAB I
PENDAHULUAN
A.
Perma3alahan
1. Latar Belakang masalah
Persoalan menyangkut produktivitas pendidikan
me
rupakan isyu yang muncul setiap saat, dari waktu ke waktu.
Keadaan ini menunjukkan bahwa masalah
produktivitas pen
didikan tetap urgen dan perlu untuk dikaji terus
menerus
dalam rangka menemukan berbagai strategi pilihan yang da
pat mengatasl persoalan-persoalan yang muncul.
Dalam konteks persoalan produktivitas
komponen guru masih merupakan titik sasaran
dalam sorotan. Keberadaan guru
pendidikan,
yang
yang langsung
selalu
berada
di
garis terdepan dalam pelaksanaan tugas-tugas kependidikan
dan pengajaran selalu disoroti oleh banyak pihak,
mulai
dari orang tua, sampai pada pihak-pihak lain yang merasakan dampak dari hasil pendidikan di mana guru
berperan.
Banyak persoalan yang dapat diangkat dari komponen guru
tersebut. Persoalan-persoalan tersebut saling kait mengait
satu sama lainnya, dan oleh karena itu diperlukan kejeli-
an, dalam mendeteksi maupun mengidentifikasikan mana yang
perlu diprioritaskan untuk diatasi terlebih dahulu.
Dalam menghadapi persoalan tersebut di atas perlu
adanya pengadministrasian atau penataan pendidikan
itu
sendiri. Adaministrasi pendidikan dipandang sebagai alat
1
2
yang vital untuk mencapai tujuan secara produktif
efektif dan efisien.
keberhasilan
yaitu
Oleh karena itu kriteria atau ukuran
pelaksanaan administrasi pendidikan
adalah
produktivitas pendidikan.
Guru yang melaksanakan tugas-tugas dan fungsinya
di sekolah tentu terkait langsung dengan mekanisme
serta
keorganisasian dan manajemen pendidikan yang ada. Guru se
bagai pelaksana pendidikan terdepan tidak "berdiri
diri" tetapi selalu dalam kebersamaan
sen-
dengan pihak-pihak
lainnya. Dengan kata lain, bahwa guru-guru berada
dalam
suatu sistem keorganisasian yang berlaku dalam pengelola-
an pendidikan/sekolah.
Sistem keorganisasian yang ada dalam lembaga- lem-
baga pendidikan (sekolah-sekolah) bereksistensi
dengan
adanya dua hal pokok, yaitu (1) Adanya pengaturan - peng-
aturan secara formal yang mengharuskan adanya wadah/orga
nisasi untuk dimanfaatkan dalam melaksanakan berbagai ke-
giatan dalam rangka pencapaian tujuan yang diharapkan.
Pewadahan secara formal ini, yang didasarkan pada
adanya
aturan-aturan formal (menyangkut semua aspek yang diperlu-
kan) menghasilkan adanya orgasisasi-organisasi formal.
(2) Adanya kecendrungan "kesamaan" yang hidup dan berada
pada setiap guru misalnya adanya kesamaan latar belakang
sosial, ekonomi, kultural, kesamaan dalam minat, bakat,
keinginan, bakkanpun adanya kesamaan dalam suatu sistem
3
nilai yang dianut. Kesamaan-kesamaan tersebut pada
gili-
rannya menuju pada kebersamaan dalam arti cendrung "mewadahkanw kesamaan-kesamaan tersebut tanpa adanya peraturan-
peraturan yang mengikat semua aspek dan kegiatan.
Adanya
seolah-olah aturan main dalam wadah itu secara spontan
berdasarkan pada kaidah-kaidah atau norma yang disepakati
bersama. Bentuk inilah yang disebut organisasi informal/
kelompok informal. Adanya kesempatan(waktu luang) yang ada
disekolah memungkinkan di-idakannya kontak-kontak informal
antara sesama guru. Terjadinya kontak-kontak secara infor
mal memungkinkan terjadinya saling tukar saran dan pengalaman yang berkaitan dengan pelaksanaan tugas sehari-hari.
Perwujudan kontak-kontak yang lebih cocok dinamakan kontak
profesional itu pada dasarnya akan mempunyai dampak
pada
peningkatan kreativitas guru dalam melaksanakan tugas se
hari-hari di sekolah.
Perilaku kreatif dari guru-guru sangat diharapkan,
sehingga mampu untuk meningkatkan kualitas pekerjaannya,
yang pada akhirnya mempengaruhi peningkatan produktivitas
sekolah. Dilihat dari latar belakang pendidikan yang
di-
syaratkan bagi guru-guru yang dipercayakan untuk menjadi
pendidik/pengajar pada SMA di Negara kita, jelas bahwa mereka dapat diasumsikan telah memiliki pengetahuan dan kemampuan yang memadai untuk pelaksanaan tugas-tugasnya.
Dengan bermodalkan kemarapuan dan pengetahuan yang dimiliki
itu, maka dalam menghadapi berbagai tuntutan dan kebutuhan
I
4
yang ada (muncul) di sekolah sehubungan dengan pelaksanaan
tugas sehari-hari, guru-guru tersebut telah mampu
untuk
dapat mengembangkannya sesuai dengan apa yang dituntut dan
dibutuhkan. Dengan kata lain bahwa pada diri guru-guru diharapkan telah terbentuk kemampuan untuk berinisiatif dan
mengkreasikan sendiri apa yang perlu dilaksanakan
sehu
bungan dengan tugasnya di sekolah. Kondisi inilah
yang
menjadi harapan bagi guru-guru SMA yang ada dalam
upaya
meningkatkan kualitas pendidikan.
Kenyataan sering menunjukkan keadaan lain dari pa
da yang diharapkan. Banyak guru yang masih belum mampu un
tuk berinisiatif dalam melaksanakan tugas-tugasnya. Hal ini
perlu dika^i secara cermat, mengapa guru-guru yang sebenar-
nya telah disiapkan dengan seperangkat kemampuan yang diperlukan, belum dapat bereksistensi sesuai dengan harapan
ideal. Banyak faktor yang menjadi penyebabnya. Tentu
hal
ini dapat dicari dalam diri pribadi masing-masing guru,
ataupun di luar pribadi masing-masing guru tersebut.
Banyak pula yang mempersalahkan pada iklim pengelolaan ya
ng sering dicap tidak kondusif bagi pengembangan kreativi-
tas. Pernyataan ini sering dikaitkan dengan adanya "biro
krasi yang ketat" dalam pelaksanaan tugas-tugas, sehingga
sulit untuk memperlihatkan adanya kreativitas. Adanya ik
lim pengelolaan yang terlalu formal sebagai manifetasi da
ri konsep birokrasi di sekolah yang terlalu ketat, cendrung
5
membawa guru-guru tenggelam pada hal-hal yang bersifat ru
tin belaka, sehingga membawa guru pada perilaku pasif,ti
dak berinisiatif, tidak berani mengemukakan inovasi dalam
melaksanakan tugas sebagai guru.
Perilaku kreatif yang diharapkan pada guru-guru ba
nyak pula ditentukan oleh interaksi dengan pihak lain.
Sebagaimana telah dikemukakan di atas tentang adanya
or
ganisasi informal, maka dengan kondisi keinformalan
itu
guru-guru diharapkan dapat keluar dari keterikatan
yang
kaku dan ketat. Organisasi informal dibidang pendidikan
dapat merupakan sarana untuk memunculkan ide-ide baru ya
ng sulit dimunculkan karena "dinding" birokrasi yang ketat.
Kondisi organisasi informal dalam organisasi pendidikan da
lam kenyataannya masih kurang diperhatikan, karena selalu
tenggelam dalam masalah-masalah yang lebih formal dan ru
tin.
Tesis ini mencoba mengkaji tentang pengaruh kedinamikan organisasi informal terhadap peningkatan kreativitas
guru di SMA Negeri Manado dan Minahasa.
Disamping faktor organisasi informal, faktor
lain
yang juga berpengaruh terhadap kreativitas guru yaitu an-
tara lain "kepuasan kerja", Kepuasan kerja guru, sebagai
salah satu indikator utama dalam menunjang peningkatan
kreativitas guru. Theodore T. Herbert mengemukakan
"job satisfaction
is .an
individual's
emotional
bahwa,
6
reaction to the job itself. Jadi kepuasan kerja adalah
reaksi emosfonal yang sifatnya individual terhadap peker-
jaan itu sendiri ( 1981, p. 143).
Arthur A. Sloane (1983,
23), merumuskan bahwa "job satisfaction is positive feel
ing toward the job". Kepuasan yang diperoleh dari
peker-
jaan yang ia lakukan merupakan bagian dari kepuasan hidupnya. Dengan kata lain bahwa kepuasan kerja dapat terwujud
dalam aktivitas individu pada saat menjalankan tugas dan
tanggung jawa^nya.
Setiap orang apakah ia sebagai petani, pedagang,
nelayan, guru dan sebagainya selalu mengharapkan kepuasan
dari pekerjaan yang dilakukannya. Dengan mengajar seorang
guru mengharapkan kebutuhannya terpenuhi. Adanya kepuasan
kerja dari guru -guru dimanifestasikan pada kreativitas
dan inisiatif dalam menyelenggarakan kegiatan sehari-hari.
Dapat dikatakan bahwa kepuasan kerja merupakan indikator
penting bagi peningkatan kreativitas guru.
Seorang guru merasa puas terhadap pekerjaannya, ka
rena bekerja sebagai guru adalah :
a. Sesuai dengan bakat dan minat/perhatian serta keahliannya.
b. Pekerjaan guru adalah pekerjaan mulia, karena mengabdi
dalam bidang kemanusiaan.
c. Bekerja sebagai guru memberikan penghasilan yang cukup
memadai bagi kebutuhan diri sendiri dan keluarga.
7
d. Bekerja sebagai guru memberikan rasa aman dan ketenangan.
e. Dapat memberikan status sosial yang lebih tinggi.
f. Pekerjaan guru adalah menantang untuk mengembangkan
diri.
g. Adanya pengawasan dari kepala sekolah yang sifatnya
membantu setiap personil dalam melaksanakan tugasnya.
Organisasi informal dan kepuasan kerja merupakan
variabel yang berpengaruh terhadap peningkatan kreativitas
guru dalam melaksanakan tugas
pekerjaannya sehari-hari.
Adanya hubungan yang intim/akrab, keterbukaan, spontanitas dan hubungan interpersonal yang hangat bebas dan sa
ling menghargai serta adanya kepuasan kerja yang
tinggi
mendorong guru untuk berpikir produktif, berinisiatif dan
berusaha untuk menciptakan inovasi-inovasi baru dalam pe
laksanaan tugas sehari-hari. Hal ini tergantung dari persepsi guru terhadap situasi tersebut, serta peranannya
dalam organisasi sekolah.
Ukuran bagaimana guru yang kreatif, setelah
mene-
laah beberapa sumber bacaan dapat dikemukakan beberapa Ciri guru yang kreatif adalah : Berinisiatif, penuh kreasi,
dinamis, penuh inovasi/gagasan, berani, kerja keras, mandiri, fleksibel, elaborasi, originalitas, berkepribadian*
berorientasi kuat ke masa depan, kemampuan untuk mengak -
tualisasikan diri melalui berbagai kegiatan kreatif.
8
2. Rumusan masalah
Masalah pokok dalam penelitian ini menyangkut
pe
ningkatan kreativitas guru-guru SMA Negeri di Kotamadya
Manado dan Kabupaten Minahasa dengan melihat dinamika or
ganisasi informal dan kepuasan kerja sebagai indikator
utama yang mempengaruhinya. Untuk jelasnya masalah
pene
litian ini dapat dirumuskan sebagai berikut : "Bagaimana
pengaruh dinamika organisasi informal dan kepuasan kerja
terhadap peningkatan kreativitas guru-guru SMA Negeri
di
Kotamadya Manado dan Kabupaten Minahasa ?
Variabel-variabel yang diteliti adalah sebagai be
rikut
:
(1) Dinamika organisasi informal
Organisasi informal sekolah adalah suatu bentuk
or
ganisasi yang dimunculkan oleh adanya hubungan infor
mal diantara perscnil-personil sekolah. Biasanya
ganisasi informal terbentuk dalam ukuran yang
or
kecil
( merupakan peer group) atau kelompok informal.
Adapun ciri-ciri dari organisasi informal ialah.:
a) Adanya kedekatan dan keintiman antar anggota dalam
kelompok. Adanya kedekatan dan keintiman
ternyata
secara teoritik maupun empirik merupakan prasyarat
bagi pengembangan kreativitas, inisiatif,
keper-
cayaan diri dan berpikir produktif pada tingkat
individual.
9
b) Keterbukaan dan Spontanitas adalah ciri organisasi
informal yang merupakan kriteria utama dalam meng-
ukur produktivitas individual. Artinya keterbukaan
dan spontanitas adalah ciri manusia yang
paling
produktif, kreatif dan penuh inisiatif.
c) Hubungan atau komunikasi interpersonal yang hangat,
bebas dan saling menghargai merupakan ciri organi
sasi informal yang mendorong pertumbuhan diri serta
keyakinan akan keberhasilan yang merupakan motivasi intrinsik bagi peningkatan produktivitas indi
vidual, kelompok maupun organisasi.
Organisasi-organisasi informal sekolah
tersebut
dapat merupakan kelompok-kelompok kecil yang
ter-
bentuk di antara personil-personil sekolah seperti:
Kelompok guru yang terbentuk karena adanya kesama
an tugas atau kesamaan dalam suatu bidang keahlian,
misalnya kelompok guru IPA, kelompok guru IPS, ke
lompok guru bahasa dan Iain-lain.
(2) Kepuasan Kerja,
Kepuasan kerja adalah reaksi emosianal yang individual
terhadap pekerjaan itu sendiri. Kepuasan kerja adalah
perasaan seseorang anggota organisasi terhadap pekerjaannya yang menyangkut :
(a) Isi tugas, ruang lingkup pekerjaan, cara
dan hasilnya.
kerja,
10
(b) Lingkungan pekerjaan, yakni struktur organisasi,
hubungan informal dalam organisasi, sistem imbalan.
(c) Kebutuhan harga diri/pengakuan individu ( T.M.Fraser, hal.47).
3.
Kreativitas
Kreativitas merupakan kebutuhan dasar bagi
setiap
orang dalam melaksanakan tugas pekerjaannya sehari-hari.
Seorang guru dalam mengajar dituntut kreativitas yang
tinggi demi terwujudnya/tercapainya tujuan pendidikan.
Masalah kreativitas guru adalah sangat penting terutama bila dihubungkan dengan tugas guru sebagai pendidik
untuk menyiapkan tenaga yang mampu, kreatif dan
trampil
dalam melaksanakan pekerjaan. Kreativitas dapat diartikan
sebagai kemampuan melihat dan membentuk kombinasi-kombina-
si baru dari pengetahuan yang sudah dimilikinya baik dalam
proses maupun dalam bertindak. Dengan kata lain kreativi
tas adalah kemapuan menyusua, membentuk dan melahirkan ide
ide dan tindakan baru.
Ketiga variabel ini saling berkaitan satu dengan
yang lain dalam suatu sistem organisasi sekolah yang
me-
merlukan pengembangan dalam rangka peningkatan produktivi
tas pendidikan. Variabel organisasi informal guru dan ke
puasan guru berpengaruh terhadap peningkatan kreativitas
guru.
11
Variabel kreativitas
guru sebagai variabel depen-
den ( Y ), sedangkan variabel independen ialah organisasi
informal ( X1 ) dan kepuasan kerja ( Xp ). Sedangkan yang
dijadikan variabel antara adalah motivasi kerja, sedangkan
variabel kontrolnya adalah masa kerja dan jenis kelamin.
Hubungan antara variabel tersebut dapat digambarkan
sebagai berikut :
Keterangan ;
X.
Dinamika organisasi informal
Kepuasan kerja
Kreativitas guru.
12
Berdasarkan variabel-variabel tersebut, dirumuskan
masalah-m salah penelitian sebagai berikut :
a. Bagaimana pola hubungan fungsional antara kedinamikan
organisasi informal dan kepuasan kerja dengan pening katan kreativitas guru ?
b. Dilihat dari aspek dinamika organisasi informal,
maka
dapat dilihat bagaimana kontribusi kedinamikan organi
sasi informal terhadap peningkatan kreativitas guru ?
c. Bagaimana kontribusi kepuasan kerja terhadap peningka
tan kreativitas guru.
d. Bagaimana derajat kaitan dan daya determinasi
antara
dinamika organisasi informal, kepuasan kerja dan krea
tivitas guru-guru ?
e. Bagaimana ukuran kesamaan rata-rata setiap variabel pe
nelitian dilihat dari kategori : masa kerja, latar belakang pendidikan, jenis kelamin
?
f. Bagaimana implikasi setiap variabel penelitian terhadap
produktivitas sekolah ?
B.
Tujuan Penelitian
1. Tujuan umum
Secara umum penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan gambaran tentang bagaimana interaksi fungsional dan de
rajat keterkaitan antara variabel-variabel dinamika kelom
pok informal, kepuasan kerja guru dan peningkatan kreativi
tas guru dan melihat implikasinya bagi produktivitas, sekolah.
13
2. Tujuan khusus
Secara khusus penelitian ini bertujuan untuk :
a. Mendapatkan gambaran empirik mengenai pola
hubungan
fungsional antara dinamika organisasi informal dan ke
puasan kerja dengan kreativitas guru-guru.
b. Untuk mendapatkan ukuran derajat keterkaitan
antara
kedinamikan organisasi informal, kepuasan kerja dengan
kreativitas guru-guru.
c. Untuk mendapatkan gambaran deskriptif tentang
kreati
vitas guru-guru SMA dilihat dari : latar belakang pen
didikan, masa kerja dan jenis kelamin.
d. Mendapatkan gambaran tentang implikasi dari setiap va
riabel penelitian terhadap produktivitas pendidikan.
C. Kegunaan Penelitian
Berdasarkan hal-hal yang dikemukakan di atas, maka
penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat
atau
kegunaan yang cukup berarti untuk hal-hal berikut ini :
Pertama, dilihat dari aspek praktisnya, hasil penelitian
ini diharapkan dapat memberikan urunan positf bagi peker-
jaan-pekerjaan dalam bidang profesi pendidikan. Disamping
itu diharapkan pula penelitian ini dapat bermanfaat
bagi
sistem sekolah dalam upaya peningkatan produktivitasnya ,
minimal bagi sekolah-sekolah yang ada kesamaannya
sekolah yang dijadikan obyek penelitian.
dengan
14
Kedua, dilihat dari aspek teoritis penelitian ini berguna
bagi pengembangan Ilmu Administrasi Pendidikan, khususnya
prilaku organisasi. Penelitian ini dapat menambah konsepkonsep yang dapat diterapkan dalam upaya "pengadministrasian" kegiatan-kegiatan di sekolah dimana guru-guru dipandang sebagai sumber daya yang tak dapat diremehkan. Guru-
guru yang dapat memanfaatkan situasi ( hubungan-hubungan
informal dalam organisasi sekolah ) demi kepentingan pend'dikan anak-anaknya akan memberikan kontribusi yang ber-
makna dalam proses pendidikan itu sendiri.
Disamping itu secara individual guru-guru mempunyai
kemungkinan untuk lebih mempertajam daya imajinasinya ser
ta daya ciptanyadalam upaya berpacu dengan kondisi kebu
tuhan pengembangan pendidikan. Penelitian terhadap variabel-variabel yang telah dikemukakan di atas akan sangat
besar manfaatnya dalam menemukan konsep-konsep yang nanti-
nya dapat digunakan dalam mengadopsi ataupun mengkreasikan
inovasi-inovasi dibidang pendidikan.
Dari hasil penelitian ini dapat dilihat apakah ada
kontribusi yang nyata dari dinamika organisasi informal
dan kepuasan kerja terhadap peningkatan kreativitas guru.
Jika ternyata ada kontribusi atau hubungan yang positif,
maka dapat dikatakan bahwa kreativitas guru dalam mengajar
banyak ditentukan oleh kedinamikan organisasi informal dan
kepuasan kerja.
BAB
III
PROSEDUR PENELITIAN
Dalam
bab ini akan dikemukakan
hal-hal yang men
cakup, perencanaan penelitian sampai dengan pelaksanaan
pengumpulan data. Berturut-turut akan diketengahkan : (a)
Populasi dan Sampel, (b) Metode penelitian, (c) Anggapan
Dasar dan Hipotesa (d) Validitas dan Reliabilltas.
A. Populasi dan Sampel
Yang dijadikan populasi dalam penelitian ini
me
liputi keseluruhan karakteristik yang menyangkut organisa
si informal sekolah, Kepuasan kerja guru dan
Kreativitas
guru. Adapun yang menjadi unit populasi dalam penelitian
ini adalah semua guru termasuk kepala sekolah SMA di
Ka
bupaten Minahasa dan Kotamadya Manado, dengan perincian :
Kabupaten Minahasa 16 SMA Negeri dan Kotamadya Manado ada
7 SMA, yaitu SMA 1 sampai dengan 7.
Unit sampel ialah setiap guru SMA Negeri.
Ukuran
sampel berdasarkan teknik analisis binomial populasi
dan
hanya dibatasi pada guru-guru tetap.
Penentuan ukuran sampel menggunakan rumus yang di
kemukakan oleh Tuckman. ( Tuckman, 1978, hal.232) yaitu :
n = (Z/e)2 (P) (1 - P)
Perhitungan ukuran sampel dapat dilihat pada lampiran te
sis ini.
78
79
TABEL
3
GURU TETAP SEBAGAI ANGGOTA POPULASI
s ss s
~
b ss xa ss ss 3= b: s= sc = i= = t= r= xx: : =
L
o k
a
s
=:ss3£: =
x==:s:=;s:: S C S = S S S B S S S S 3 S B S = S S C a
Guru
i
Perempuan
Laki-laki
: s B r s s £ s s s B s s = c a s = = : :=.== =
=
=
=
=
=
=
tetap
=
: :s== =
Jumlah
s s b b e s s i :es==je =
=:x=«»!
Minahasa
215
183
398
M a n
o
157
117
274
Jumlah
372
300
672
a d
Sumber: Kanwil Depdikbud Prop. Sulut, September 1986,
TABEL
4
PROPORSI ANGGOTA SAMPEL
pcaesasss=ssc=a=ss=sssssB&===BssBsr:=sssasi
L
o
k
a
s
i
Guru tetap
Perempuan
Laki-laki
:ss>»8S
Jumlah
sssrssssstssii
Minahasa
57
44
95
Manado
37
28
65
Jumlah
88
72
160
Penentuan sampel yang hanya dibatasi pada guru-gu
ru tetap, alasannya ialah keikatan disiplin organisasional
dari guru tidak tetap adalah relatif kurang. Guru-guru ti
dak tetap proporsinya kecil sehingga tidak mempengaruhi
jumlah anggota sampel. Guru tidak tetap sifatnya temporer
80
dan sewaktu-waktu dapat diganti. Guru tidak tetap waktu -
nya di sekolah kurang, sehingga-sulit diharapkan untuk da
pat lebih banyak berinteraksi dan saling tukar menukar informasi dengan teman-teman guru dalam bentuk kelompok in
formal guru di sekolah.
B. Metode Penelitian.
Penelitian ini menggunakan metode deskriptif
ana-
litik dengan maksud agar memperoleh gambaran empirik menge-
nai keadaan yang tengah berlangsung pada saat penelitian
ini berlangsung.
Teknik pengumpulan data, digunakan teknik angket/
kuesioner yang dilengkapi dengan teknik wawancara dan dokumenter. Selanjutnya data lapangan yang diperoleh dianalisis, baik secara kuantitatif berdasarkan informasi statistik maupun secara kualitatif berdasarkan interpretasi
terhadap hasil-hasilnya. Keadaan yang sedang berlangsung
tersebut berkenaan dengan variabel-variabel yang menjadi
pusat perhatian studi ini.
Untuk maksud pengujian hipotesis, digunakan metode
statistik inferensial yaitu :
a. Analisis regresi untuk mengetahui hubungan fungsional
antar variabel penelitian.
b. Analisis korelasi untuk mengetahui tingkat derajat keterkaitan dan daya determinatif dari setiap variabel.
c. Analisis kesamaan dua rata-rata untuk setiap variabel.
81
C. Anggapan Dasar dan Hipotesa
Suatu penelitian perlu dilandasi oleh anggapan da-
sar/asumsi-asumsi, sebagai pangkal tolak dalam penyusunan
hipotesis.
Dalam penelitian ini, yang menjadi anggapan dasar
adalah
:
1. Setiap individu cendrung berkelompok sesuai dengan la
tar belakang sosial ekonomi, minat serta bakat yang di
miliki dan kesamaan dalam tujuan.
2. Adanya organisasi informal sekolah yang efektif memungkin
kan intensitas tatap muka yang lebih besar yang dapat
dimanfaatkan untuk membahas masalah kependidikan.
3. Produktivitas organisasi sekolah ditentukan oleh antara
lain kreativitas guru, sarana dan prasarana sekolah ya
ng ada.
4. Kreativitas guru sebagai pendidik dan pengajar di
se
kolah, ditentukan oleh kemampuan dan motivasi kerja
serta kondisi dan situasi organisasi informal.
5. Rasa puas terhadap pekerjaan, cendurng untuk meningkat
kan kreativitas guru dalam pekerjaan.
6. Kreativitas guru merupakan fungsi produktivitas sekolah.
7. Dalam proses belajar mengajar, peranan guru sangat
nentukan keberhasilan sekolah dalam meningkatkan
duktivitasnya.
me
pro-
82
Adapun hipotesis dalam penelitian ini adalah
se
bagai berikut :
(1) Hubungan fungsional antara variabel Dinamika Organisa
si informal dan variabel kepuasan kerja dengan
krea
tivitas guru berpola linier, mempunyai arah positif
dan signifikan.
(2) Derajat keterkaitan dan daya determinatif antara
riabel dinamika organisasi informal, kepuasan
va
kerja
kreativitas guru, cukup signifikan.
(3) Bila dilihat dari segi masa kerja di sekolah yang bersangkutan, umur dan jenis kelamin guru tentang setiap
variabel penelitian tidak terdapat perbedaan berarti.
D. Validitas dan Reliabilltas Instrumen Pengumpul Data
1• Instrumen Pengumpul Data
Untuk menguji hipotesis-hipotesis yang tertera
di
atas, maka data yang dibutuhkan adalah skor dari variabel-
variabel sebagai berikut :
1) Dinamika organisasi informal
(X-j) 2) Kepuasan kerja (Xp) dan 3) Kreativitas guru ( Y ).
Dalam penelitian ini teknik pengumpul data yang di
gunakan adalah angket dengan jawaban tertutup. Adapun
pe-
nilaiannya dengan menggunakan Skala Likert dengan rentang
skala 4-0(43210) untuk pernyataan positif
dan
0 12 3 4 untuk pernyataan negatif. Untuk mengukur varia
bel dinamika organisasi informal digunakan instrumen buatan
83
sendiri dengan mengacu pada konsep teori yang dikemukakan
oleh beberapa ahli antara lain : Keith Davis dan Newstrom,
Edgar Schein, Theodore T. Herbert dan beberapa ahli lain.
Adapun aspek-aspek instrumen tersebut adalah :
(1) Alasan untuk berkelompok,
(2) Tujuan berkelompok,
(3) Pertemuan-pertemuan informal,
terbukaan dalam
menerlma gagasan,
(4) Spontanitas dan ke
(5) Kesamaan persepsi
terhadap program pendidikan antara anggota kelompok, (6)
PartiBipasi/ keterlibatan anggota kelompok dalam kebijakan
sekolah,
(7) fleksibilitas dalam berkelompok dan keinti
man, (8) Bentuk-bentuk komunikasi interpersonal, (9) Konten yang dikomunikasikan, (10) Struktur organisasi, (11)
Iklim/suasana yang kondusif,
(12) Pengakuan dari pimpinan.
Pengukuran untuk variabel kepuasan kerja guru di
lakukan dengan menggunakan instrumen buatan sendiri dengan
berpedoman pada model Minnesota satisfaction questionaire
(MSQ) dari Weis dkk (1976), disesualkan dengan situasl
pendidikan di Indonesia. Disamping itu penyusunan instru
men ini didasarkan pada beberapa konsep yang dikemukakan
oleh para ahli seperti : Konsep teori kebutuhan dari Maslow (lima tingkatan kebutuhan). Konsep teori dua faktor
dari Frederick Herzberg. Disamping itu pula digunakan kon
sep dari Katz dan Van Maamen (1977) yang mengemukakan tiga
komponen penting tentang kepuasan kerja yaitu :
(1) Kepuasan terhadap pekerjaan itu sendiri. (2) Kepuasan
84
terhadap interaksi. Dalam hal ini menyangkut hubungan de
ngan rekan sekerja, para penyelia dan orang-orang
lain
dalam lingkungan pekerjaan. (3) Kepuasan terhadap kebijakan-kebijakan organisasi. Dalam hal ini berhubungan dengan
faktor-faktor kontektual yang menyangkut pengupahan, promosi, keamanan.
Selain beberapa konsep tersebut di atas, penyusunan
instrumen ini didasarkan pula pada kriteria tentang
ke
puasan kerja guru sebagaimana yang penulis kembangkan pa
da bab II tentang konsep kepuasan kerja. Instrumen
ini
berbentuk angket berskala lima.
Pengukuran variabel kreativitas guru menggunakan
instrumen buatan sendiri dengan mengacu pada
instrumen
yang dikemukakan oleh Eugene Raudsepp dan instrumen
yang
dikembangkan oleh Utami Munandar. Beberapa item pernyataan
dimodivikasl serta dikembangkan sendiri sesuai dengan ma
salah yang diteliti dan kondisi pendidikan di Indonesia.
Penyusunan dan pengembangan instrumen ini didasarkan pula
pada beberapa. konsep tentang kreativitas, antara lain kon
sep yang dikemukakan oleh Glover (1982), konsep tentang
prilaku kreatif yang dikemukakan oleh Clark (1983) dan da
ri Ruggiero (1984).
Dari konsep tentang perilaku kreatif yang dikemuka
kan oleh ahli-ahli tersebut di atas dapat diidentifikasi
beberapa karakteristik dari kreativitas. Dari karakteristik
85
tersebut kemudian disusun instrumen penelitian.
Adapun karakteristik instrumen tersebut
adalah :
(1) Keterbukaan atas pengalaman baru (2) Fleksibilitas da
lam berpikir dan merespon, (3) Mampu mengembangkan gagasan
gagasan asli, tidak meniru (orisinil), (4) Berminat
kegiatan-kegiatan yang kreatif, (5) Percaya pada
pada
gagasan
sendiri, tidak mudah dipengaruhi orang lain, (6) mampu menyesuaikan diri, (7) Pekah terhadap lingkungan dan masalah
kehidupan sehari-hari, (8) Menghargai dan toleran terhadap
pendapat orang lain, (9) Berani, (10) Tekun dan tidak de-
pat bosan, (11) Panjang akal(tidak kehabisan akal), ( 12)
Kaya akan inisiatif, (13) Memiliki stabilitas emosi
yang
tinggi, (14) Menggunakan waktu yang luang untuk kegiatan
yang bermanfaat (15) Selalu bersikap kritis terhadap pen
dapat yang muncul, (16) Senang mengajukan pertanyaan,(17)
Memiliki kesadaran etik dan moral yang tinggi, (18)Tertarik pada hal-hal yang hakiki, (19) Mampu untuk memforcast
perubahan, (20) Berorientasi kuat ke masa depan dan
masa
kini, (21) Kemampuan berimajinasi tentang proses pendidi
kan, (22) Mampu mengaktualisasikan diri melalui berbagai
kegiatan kreatif.
Seperti halnya dengan instrumen variabel dinamika
organisasi informal, variabel kepuasan kerja, maka instru
men kreativitas guru terdiri dari 25 pernyataan di mana
tiap-tiap item terdiri dari 5 kemungkinan jawaban(skala 5).
86
2. Uji Coba Alat Pengumpul Data
Prasurvey dalam rangka uji validitas dan reliabi
litas instrumen diadakan pada tanggal 19 sampai dengan
25 Mei 1986 pada guru-guru SMA Negeri di Kotamadya Manado
dan Kabupaten Minahasa yang diwakili oleh : (1) SMA Nege
ri Kawangkoan untuk kabupaten Minahasa dan (2) SMA Negeri
I Manado untuk kotamadya Manado. Masing-masing sekolah diambil 15
dan 20 Orang sebagai responden.
Data prasurvei ini dianalisis untuk mengetahui va
liditas dan reliabilitas instrumen penelitian. Suatu alat
ukur dikatakan valid apabila alat itu mengukur apa yang
seharusnya diukur oleh alat itu. Validitas suatu alat ukur
(instrumen) akan atau mungkin terjadi bilamana instrumen
itu tepat mengukur variabel-variabel atau obyek yang
di-
teliti. Masri Singarimbun (1981,hal. 87) mengemukakan,
suatu alat ukur(instrumen) harus mencerminkan variabel
tau konsep yang akan diukur. Melalui pengujian
validitas
dapat diketahui apakah suatu instrumen dapat digunakan
atau tidak.
Untuk mengetahui tingkat kemampuan diskriminasi
suatu item dalam membedakan
tinggi dan
guru yang memperoleh
skor
guru yang memperoleh skor rendah berdasarkan
persepsi mereka tentang dinamika organisasi informal, ke
puasan kerja, dan kreativitas guru. Pengujian validitas
instrumen dilakukan dengan jalan menghitung daya pembeda
87/
skor-skor kelompok tinggi dengan skor-skor kelompok ren-
dah. Hal ini dilakukan dengan cara mengurutkan responden
yang menjadi sampel menurut besar kecilnya nilai yang diperoleh, yaitu dari yang paling tinggi sampai yang paling
rendah, Kemudian dari jumlah yang tersusun menurut nilai
diambil 27% responden yang memiliki nilai tinggi, dan 27%
responden yang memiliki nilai rendah.
Sebelum sampai pada pengujian tersebut, lebih da-
hulu diuji ketepatan skala dari masing-masing item.
1. Ketepatan skala setiap item.
Untuk mengetahui ketepatan skala setiap item
di-
pergunakan perhitungan sebagai berikut: Variabel Kreati
vitas.
Tabel 1
PENGUJIAN KETEPATAN SKALA ITEM
NOMOR
Frekwensi ( f )
Proporsi ( p )
p kumulatif(pk)
titik tengah(pk)
nilai z
15
SS
S
TT
TS
STS
1
6
7
17
4
0,028
0,171
0,2
0,485
0,114
0,028
0,199
0,399
0,884
0,998
0,014
0,113
0,299
0,642
0,941
-2,20
-1,21
-0,53
+0,36
+1,56
nilai z + 2,20
0
0,99
1,67
2,56
3,76
z dibulatkan
0
1
2
3
4
2. Untuk mengetahui apakah
mempunyai daya pembeda, yaitu
*%.
item pernyataan itu
dapat membedakan reponden
88
yang mempunyai skor/nilai tinggi dan yang rendah, maka di
lakukan dengan menggunakan penggujian t. Rumus perhitung-
annya adalah sebagai berikut : ( Edwards, 1957 : 152 ).
XT " XR
t
=
'R
n
n
Di bawah ini disajikan contoh perhitungan dan pe
ngujian t untuk pernyataan nomor 16.
TABEL 2
PERHITUNGAN PENGUJIAN t PERNYATAAN NOMOR 16
" •
X
SS
0
S
1
1
TT
2
3
6
0,27
ST
3
3
9
STS
4
1
Notasi
XT ~
Sm
—
19
—
—,
Jumlah
fXj
fxT
f
i
i
0,48
1
2
1,96
1,47
-
-
-
4
2,8
—
—
•
8
19
4.4
8
5
nT
fxT
fxT
AR
+ _______
3.88
fx|
fXR
ST
=0,6
82 . ______ - 0,5
R
2,3 - 0,6
8
nR
X » 5_
1
0,62
1.44
_
3
.
- 2,3
-
4
-f4
3
—>
= 0,62
8
fXR
f
___
4,5
8-1
t signifikan pada tk. 0,999
8
Hasil perhitungan untuk setiap item dapat
pada lampiran.
j
Kelompok Rendah
Kelompok Tinggi
Kategori
jawaban
dilihat
89
Setelah diadakan pemeriksaan ketepatan skala
se
tiap item atau pernyataan dan hasil perhitungan analisis
item untuk menguji t (daya pembeda) kelompok tinggi
dan
kelompok rendah, diperoleh masing-masing untuk setiap va
riabel 25 item yang memadai atau memenuhi persyaratan se
bagai alat ukur dalam penelitian ini. Dan 25 item inilah
yang diedarkan kepada responden penelitian.
Selanjutnya untuk uji reliabilitas instrumen dina
mika organisasi informal diperoleh indeks reliabilitas
keseluruhan r * 0,85 sedangkan thitunK Y&ng diperoleh
adalah 9,23 sedangkan batas nilai kritis dengan t 0,05/2
dan n = 35 - 2 adalah 1,70. Ini berarti korelasinya sig
nifikan. Kesimpulannya instrumen ini reliabel.
Hasil perhitungan untuk uji reliabilitas
variabel
kepuasan kerja guru, hasil perhitungan menunjukkan
koefisien korelasinya r adalah 0.96 "t^.^
bahwa
yang diper
oleh adalah18.38 sedangkan batas nilai kritis t 0,05/2 ;
33 ( t kriteria ) dimana t kriteria • 1,70. Ini berarti
korelasinya signifikan. Kesimpulannya instrumen ini
re
liabel.
Hasil perhitungan untuk uji reliabilitas
variabel
kreativitas guru, hasil perhitungan menunjukkan bahwa ko
efisien korelasinya r adalah sebesar 0,79 ^hi-tung vanS
diperoleh adalah 7,36 sedangakan nilai kritis = 1,70. Ini
berarti korelasinya signifikan. Kesimpulannya instrumen
ini reliabel.
90
E, Pengumpulan Data Penelitian
Sesuai dengan permasalahan, maka jenis data
dibutuhkan dalam rangka penelitian ini meliputi
yang
tiga va
riabel pokok sebagaimana telah dikemukakan pada bab I.
Waktu Pengumpulan Data
Pengumpulan data penelitian dilakukan selama
rang lebih 2 bulan, yakni pada bulan Juni sampai
ku
dengan
bulan Agustus 1986. Untuk mengumpulkan data dari setiap
sekolah, diperlukan masing-masing 5 hari termasuk perjalanan pulang pergi dari lokasi.
Pengumpulan data dilakukan setelah mendapat ijin
dari pihak-pihak yang berkepentingan yaitu :
1. Rektor
Intitut Keguruan dan Ilmu Pendidikan
Bandung
dengan surat Rektor, Nomor 1324 dan 1325/PT.25 R.l/N/
1986. Tanggal 8 Maret 1986.
2. Surat Kepala Direktorat
kat
SOSPOL Propinsi Daerah Ting
I Jawa Barat, Nomor 070.2/1406. tertanggal
20
Maret 1986.
3. Surat Direktorat SOSPOL Propinsi
Sulawesi Utara,
Daerah
Tingkat
I
Nomor 2890/SD - IV/V - 86, tertanggal
10 Mei 1986.
4. Surat Rektor IKIP Bandung, nomor 3216/PT.25. R,I/N/
1986, tetanggal 19 Mei 1986.
91
Sulawesi Utara, No.2890/SD-IV/V-86, tanggal 10 Mei
1986.
4. Surat Kepala Kantor Wilayah Departemen Pendidikan
dan
Kebudayaan Propinsi Sulawesi Utara, No. 646 /I 16. 1/
1986, tanggal
30 Mei 1986.
Berdasarkan rekomendasi dari Kantor Wilayah Depar
temen Pendidikan dan Kebudayaan Propinsi Sulawesi Utara ,
maka dihubungi sekolah-sekolah yang menjadi obyek peneli
tian yaitu ; Kabupaten Minahasa 16 sekolah, Kotamadya Ma
nado 7 sekolah untuk membicarakan sekitar pelaksanaan pe
ngumpulan data. Pelaksanaan pengumpulan data diusahakan
tidak mengganggu kegiatan-kegiatan pokok sekolah.
Pengumpulan data dilakukan sendiri oleh peneliti,
tanpa menggunakan tenaga pembantu. Data dikumpulkan mela-
lui angket/kuesioner dan dilengkapi dengan wawancara
pada kepala sekolah dan data dokumenter. Dari 22
yang ada ditetapkan
ke
sekolah
dua sekolah sebagai tempat pelaksana
an prasurvei, yaitu SMA Negeri Kawangkoaan di Kabupaten
Minahasa, dan SMA Negeri I Manado di Kotamadya Manado.
Setelah data prasurvei selesai dikumpulkan, kemudi-
an dianalisis untuk mengetahui apakah semua instrumen me-
menuhi persyaratan validitas dan reliabilitas. Berdasarkan
hasil pengecekan peneliti, ternyata semua kuesioner
yang
telah diisi memenuhi syarat untuk diolah. Setelah dianali
sis ternyata telah memenuhi persyaratan validitas dan
92
reliabilitas, dengan demikian pengumpulan data selanjut nya dapat dilanjutkan.
F. Pengolahan dan Analisis Data
PersJapan. Sebelum dilakukan pengolahan data,
di
lakukan langkah-langkah persiapan sebagai berikut :
1. Verifikasi data. Lembaran jawaban yang telah diisi harus diperiksa untuk menentukan apakah data yang di
peroleh itu dapat diolah selanjutnya. Untuk itu dilakukan
dua langkah verifikasi sebagai berikut :
a. Kelengkapan jawaban. Sebelum lembaran jawaban
diperiksa untuk diberi nilai, maka perlu diperiksa,apakah
jawabannya telah lengkap.
b. Konsistensi jawaban. Setelah diperiksa keleng
kapan jawabannya, maka verifikasi yang kedua ialah mengenai konsistendi jawabn
Setalah diperiksa ternyata tidak ada satupun
lem
baran kuesioner yang rusak atau tidak lengkap atau keliru
pengisiannya. Hal ini rupanya disebabkan oleh karena
pe-
ngisian kuesioner diawasl langsung oleh peneliti, sehing
ga apabila menemui kesulitan dalam pengisian langsung ditanyakan pada peneliti.
2. Pemberian nilai jawaban. Berdasarkan isian pada
lembar jawaban, peneliti memberikan kode dan skor - skor
pada setiap pilihan jawaban untuk setiap aitem. Skor-skor
93
itu berkisar antara 0 s/d 4 untuk setiap aitem, dan diberikan sesuai dengan kunci jawaban yang disediakan.
Hasil
skoring pada setiap aitem kemudian dijumlah menurut jenis
variabel yang ada, Dengan demikian diperoleh skor
mentah
masing-masing variabel untuk setiap anggota sampel.
Perhitungan-perhitungan dilakukan untuk mencari ra
ta-rata, simpangan baku (SD), Variansi, Uji-t, Uji normalltas, linieritas, regresi dan korelasi. Pengetesan para
meter dilakukan melalui tes statistik untuk mengetahui es-
timasi dan signifikansi data, seperti signifikansi regre
si dan korelasi. Proses menjumlah, mengurang, mengali,mem-
bagi, mencari akar, mencari rata-rata, simpangan baku,kuadrat, mencari -£.T£ dilakukan dengan menggunakan kalkulator
ilmiah jenis fx 3600 P. Prosedur tersebut dapat dilihat
pada lampiran.
Pengujian hipotesis dilakukan berdasarkan hasil pe
ngolahan data dan analisis. Adapun rumus-rumus yang digu
nakan dalam perhitungan-perhitungan di atas, seperti rata-
rata, simpangan baku, regresi, korelasi, uji normalitas ,
uji linieritas menggunakan formula-formula yang terdapat
dalam buku metoda Statistik (1982) dan teknik analisa Re
gresi dan korelasi(1983) karangan Sujana,
G. Hasil Pengolahan dan Analisis Data
1. Distribusi Data
Uji normalitas distribusi populasi dimaksudkan
94
untuk menentukan apakah teknik analisis parametrik
bisa
digunakan atau tidak. Hasil pengolahan data setiap varia
bel dapat dilihat pada distribusi-distribusi data berikut
ini.
1.1. DistribuBl Data Dinamika Organisasi Informal
Uji normalitas distribusi frekwensi skor dinamika
organisasi informal ( X1 ) dengan menggunakan uji chi kuadrat (JC)2 (uji distribusi normal)-(Sujana, 1982 hal.298).
2
Dari hasil perhitungan diperoleh __X sebesar 4,77 JC
daftar (0 99) dengan dk - 5 adalah 15,1. Hal ini menyata
2
kan bahwa distribusi ini berasal dari distribusi normal.
Distribusi datanya dapat dilihat pada grafik poligon beri-
Gambar 5. Poligon frekwensi data dinakika organisasi in
formal sekolah.
95
1»2. Distribusi Data Kepuasan Kerja guru
Berdasarkan hasil perhitungan, diperoleh rata-rata
74,14 dan simpangan baku 7,42 Chi kuadrat 11,82 yang ter
nyata lebih kecil dari chi kuadrat daftar /Q q«v
dengan
dk » 5 adalah 15,1. Hal ini menyatkan bahwa distribusi ini
berasal dari distribusi normal. Distribusi datanya
dapat
dilihat pada poligon frekwensi berikut ini :
4*
.,6
S£5
&/,5
b$,S
7W5
755
PENGARUH DINAMIKA ORGANISASI INFORMAL DAN KEPUASAN
-'KERJA TERHADAP KREATIVITAS GURU GURU SMA NEGERI
Dl KA6UPATEN MINAHASA DAN KOTAMADYA MANADO
TESI S
Diajukan Kepada Panitia Ujian Tesis Institut
Keguruan dan llmu Pendidikan Bandung Untuk
Memenuhi Sebagian dari Syarat Program
Pasca Sarjana Bidang Studi Administrasi
Pendidikan
Oleh :
JAN
F.
MANTUR
No. Pokok 404/A/XVI-8
FAKULTAS PASCA SARJANA
INSTITUT KEGURUAN OAN ILMU PENDIDIKAN
BANDUNG
1987
DISETUJUI
DAN
DISAHKAN
OLEH
PEMBIMBING
PROF. DR. ACHMAD SANUSI, SH. MPA.
Pembimbing
I
PROF. Dffi ENGKOSWARA, M. ED.
Pembimbing
FAKULTAS
PASCA
II
SARJANA
INSTITUT KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
BANDUNG
19 8 7
DAFTAR
ISI
Halaman
PERSETUJUAN DAN PENGESAHAN
ii
KATA PENGANTAR
iii
DAFTAR ISI
vi
DAFTAR TABEL
xi
DAFTAR GAMBAR
Bab
I.
xii
PENDAHULUAN
A. Permasalahan
1. Latar belakang masalah
••
1
...
1
2. Rumusan masalah
B. Tujuan Penelitian
1. Tujuan umum
2. Tujuan khusus
8
12
12
13
•
C. Kegunaan penelitian
......
13
II. PENDEKATAN KONSEPTUAL TENTANG DINAMIKA
ORGANISASI INFORMAL, KEPUASAN KERJA DAN
KREATIVITAS
A. Beberapa konsep Administrasi
Pendidikan
15
B. Konsep-konsep dasar Perilaku
Organisasi
21
C. Eksistensi dan pengertian organisasi
Informal
30
D. Beberapa konsep tentang kepuasan
kerja
37
E. Konsep-konsep kreativitas individu
dan lembaga
34
vii
F. Kesimpulan teoritis
72
G. Hasil-hasil penelitian sebelumnya
. .
76
III. PROSEDUR PENELITIAN
A. Populasi dan sampel
B. Metode penelitian
78
.........
80
C. Anggapan dasar dan hipotesis .....
81
D. Validitas dan reliabilltas
instrumen
.
E. Pengumpulan data penelitian
82
.....
90
F. Pengolahan dan analisis data
92
G. Hasil pengolahan dan analisis data . .
93
.....
110
H. Rangkuman hasil penelitian
IV. KESIMPULAN DAN REKOMENDASI
A. Kesimpulan dan hasil penelitian
B.
...
Pembahasan
113
115
C. Implikasi hasil penelitian •
124
D. Rekomendasi bag! penelitian
berikutnya
127
DAFTAR KEPUSTAKAAN
128
LAMPIRAN :
A. Instrumen yang digunakan
133
B. Hasil perhitungan ketepatan skala.validitas daya pembeda dan reliabilltas
instrumen
.........
C. Hasil pengolahan data survei
viii
151
161
DAFTAR
GAMBAR
Gambar
Halaman
1. Organisasi Formal dan Informal . •
33
2. Model hubungan kepuasan dengan prestasi
dari Porter dan Lawler ......
4-2
3. Hirarkhi kebutuhan menurut A.H.
Maslow
4-7
4-. Kebutuhan aktualisasi diri ditempat
teratas
••••
4-8
5. Poligon frekwensi data dinamika orga
nisasi informal sekolah
94-
6. Poligon frekwensi data kepuasan
kerja guru
95
7. Poligon frekwensi data kreativitas
guru
96
ix
DAFTAR
TABEL
Tabel
Halaman
1. Proses Administrasi Pendidikan ...
17
2. Wilayah kerja Administrasi Pendidikan
19
3. Guru tetap sebagai anggota sampel. .
79
4-. Proporsi anggota sampel
......
79
5. Validitas dan Reliabilltas instrumen
88
BAB I
PENDAHULUAN
A.
Perma3alahan
1. Latar Belakang masalah
Persoalan menyangkut produktivitas pendidikan
me
rupakan isyu yang muncul setiap saat, dari waktu ke waktu.
Keadaan ini menunjukkan bahwa masalah
produktivitas pen
didikan tetap urgen dan perlu untuk dikaji terus
menerus
dalam rangka menemukan berbagai strategi pilihan yang da
pat mengatasl persoalan-persoalan yang muncul.
Dalam konteks persoalan produktivitas
komponen guru masih merupakan titik sasaran
dalam sorotan. Keberadaan guru
pendidikan,
yang
yang langsung
selalu
berada
di
garis terdepan dalam pelaksanaan tugas-tugas kependidikan
dan pengajaran selalu disoroti oleh banyak pihak,
mulai
dari orang tua, sampai pada pihak-pihak lain yang merasakan dampak dari hasil pendidikan di mana guru
berperan.
Banyak persoalan yang dapat diangkat dari komponen guru
tersebut. Persoalan-persoalan tersebut saling kait mengait
satu sama lainnya, dan oleh karena itu diperlukan kejeli-
an, dalam mendeteksi maupun mengidentifikasikan mana yang
perlu diprioritaskan untuk diatasi terlebih dahulu.
Dalam menghadapi persoalan tersebut di atas perlu
adanya pengadministrasian atau penataan pendidikan
itu
sendiri. Adaministrasi pendidikan dipandang sebagai alat
1
2
yang vital untuk mencapai tujuan secara produktif
efektif dan efisien.
keberhasilan
yaitu
Oleh karena itu kriteria atau ukuran
pelaksanaan administrasi pendidikan
adalah
produktivitas pendidikan.
Guru yang melaksanakan tugas-tugas dan fungsinya
di sekolah tentu terkait langsung dengan mekanisme
serta
keorganisasian dan manajemen pendidikan yang ada. Guru se
bagai pelaksana pendidikan terdepan tidak "berdiri
diri" tetapi selalu dalam kebersamaan
sen-
dengan pihak-pihak
lainnya. Dengan kata lain, bahwa guru-guru berada
dalam
suatu sistem keorganisasian yang berlaku dalam pengelola-
an pendidikan/sekolah.
Sistem keorganisasian yang ada dalam lembaga- lem-
baga pendidikan (sekolah-sekolah) bereksistensi
dengan
adanya dua hal pokok, yaitu (1) Adanya pengaturan - peng-
aturan secara formal yang mengharuskan adanya wadah/orga
nisasi untuk dimanfaatkan dalam melaksanakan berbagai ke-
giatan dalam rangka pencapaian tujuan yang diharapkan.
Pewadahan secara formal ini, yang didasarkan pada
adanya
aturan-aturan formal (menyangkut semua aspek yang diperlu-
kan) menghasilkan adanya orgasisasi-organisasi formal.
(2) Adanya kecendrungan "kesamaan" yang hidup dan berada
pada setiap guru misalnya adanya kesamaan latar belakang
sosial, ekonomi, kultural, kesamaan dalam minat, bakat,
keinginan, bakkanpun adanya kesamaan dalam suatu sistem
3
nilai yang dianut. Kesamaan-kesamaan tersebut pada
gili-
rannya menuju pada kebersamaan dalam arti cendrung "mewadahkanw kesamaan-kesamaan tersebut tanpa adanya peraturan-
peraturan yang mengikat semua aspek dan kegiatan.
Adanya
seolah-olah aturan main dalam wadah itu secara spontan
berdasarkan pada kaidah-kaidah atau norma yang disepakati
bersama. Bentuk inilah yang disebut organisasi informal/
kelompok informal. Adanya kesempatan(waktu luang) yang ada
disekolah memungkinkan di-idakannya kontak-kontak informal
antara sesama guru. Terjadinya kontak-kontak secara infor
mal memungkinkan terjadinya saling tukar saran dan pengalaman yang berkaitan dengan pelaksanaan tugas sehari-hari.
Perwujudan kontak-kontak yang lebih cocok dinamakan kontak
profesional itu pada dasarnya akan mempunyai dampak
pada
peningkatan kreativitas guru dalam melaksanakan tugas se
hari-hari di sekolah.
Perilaku kreatif dari guru-guru sangat diharapkan,
sehingga mampu untuk meningkatkan kualitas pekerjaannya,
yang pada akhirnya mempengaruhi peningkatan produktivitas
sekolah. Dilihat dari latar belakang pendidikan yang
di-
syaratkan bagi guru-guru yang dipercayakan untuk menjadi
pendidik/pengajar pada SMA di Negara kita, jelas bahwa mereka dapat diasumsikan telah memiliki pengetahuan dan kemampuan yang memadai untuk pelaksanaan tugas-tugasnya.
Dengan bermodalkan kemarapuan dan pengetahuan yang dimiliki
itu, maka dalam menghadapi berbagai tuntutan dan kebutuhan
I
4
yang ada (muncul) di sekolah sehubungan dengan pelaksanaan
tugas sehari-hari, guru-guru tersebut telah mampu
untuk
dapat mengembangkannya sesuai dengan apa yang dituntut dan
dibutuhkan. Dengan kata lain bahwa pada diri guru-guru diharapkan telah terbentuk kemampuan untuk berinisiatif dan
mengkreasikan sendiri apa yang perlu dilaksanakan
sehu
bungan dengan tugasnya di sekolah. Kondisi inilah
yang
menjadi harapan bagi guru-guru SMA yang ada dalam
upaya
meningkatkan kualitas pendidikan.
Kenyataan sering menunjukkan keadaan lain dari pa
da yang diharapkan. Banyak guru yang masih belum mampu un
tuk berinisiatif dalam melaksanakan tugas-tugasnya. Hal ini
perlu dika^i secara cermat, mengapa guru-guru yang sebenar-
nya telah disiapkan dengan seperangkat kemampuan yang diperlukan, belum dapat bereksistensi sesuai dengan harapan
ideal. Banyak faktor yang menjadi penyebabnya. Tentu
hal
ini dapat dicari dalam diri pribadi masing-masing guru,
ataupun di luar pribadi masing-masing guru tersebut.
Banyak pula yang mempersalahkan pada iklim pengelolaan ya
ng sering dicap tidak kondusif bagi pengembangan kreativi-
tas. Pernyataan ini sering dikaitkan dengan adanya "biro
krasi yang ketat" dalam pelaksanaan tugas-tugas, sehingga
sulit untuk memperlihatkan adanya kreativitas. Adanya ik
lim pengelolaan yang terlalu formal sebagai manifetasi da
ri konsep birokrasi di sekolah yang terlalu ketat, cendrung
5
membawa guru-guru tenggelam pada hal-hal yang bersifat ru
tin belaka, sehingga membawa guru pada perilaku pasif,ti
dak berinisiatif, tidak berani mengemukakan inovasi dalam
melaksanakan tugas sebagai guru.
Perilaku kreatif yang diharapkan pada guru-guru ba
nyak pula ditentukan oleh interaksi dengan pihak lain.
Sebagaimana telah dikemukakan di atas tentang adanya
or
ganisasi informal, maka dengan kondisi keinformalan
itu
guru-guru diharapkan dapat keluar dari keterikatan
yang
kaku dan ketat. Organisasi informal dibidang pendidikan
dapat merupakan sarana untuk memunculkan ide-ide baru ya
ng sulit dimunculkan karena "dinding" birokrasi yang ketat.
Kondisi organisasi informal dalam organisasi pendidikan da
lam kenyataannya masih kurang diperhatikan, karena selalu
tenggelam dalam masalah-masalah yang lebih formal dan ru
tin.
Tesis ini mencoba mengkaji tentang pengaruh kedinamikan organisasi informal terhadap peningkatan kreativitas
guru di SMA Negeri Manado dan Minahasa.
Disamping faktor organisasi informal, faktor
lain
yang juga berpengaruh terhadap kreativitas guru yaitu an-
tara lain "kepuasan kerja", Kepuasan kerja guru, sebagai
salah satu indikator utama dalam menunjang peningkatan
kreativitas guru. Theodore T. Herbert mengemukakan
"job satisfaction
is .an
individual's
emotional
bahwa,
6
reaction to the job itself. Jadi kepuasan kerja adalah
reaksi emosfonal yang sifatnya individual terhadap peker-
jaan itu sendiri ( 1981, p. 143).
Arthur A. Sloane (1983,
23), merumuskan bahwa "job satisfaction is positive feel
ing toward the job". Kepuasan yang diperoleh dari
peker-
jaan yang ia lakukan merupakan bagian dari kepuasan hidupnya. Dengan kata lain bahwa kepuasan kerja dapat terwujud
dalam aktivitas individu pada saat menjalankan tugas dan
tanggung jawa^nya.
Setiap orang apakah ia sebagai petani, pedagang,
nelayan, guru dan sebagainya selalu mengharapkan kepuasan
dari pekerjaan yang dilakukannya. Dengan mengajar seorang
guru mengharapkan kebutuhannya terpenuhi. Adanya kepuasan
kerja dari guru -guru dimanifestasikan pada kreativitas
dan inisiatif dalam menyelenggarakan kegiatan sehari-hari.
Dapat dikatakan bahwa kepuasan kerja merupakan indikator
penting bagi peningkatan kreativitas guru.
Seorang guru merasa puas terhadap pekerjaannya, ka
rena bekerja sebagai guru adalah :
a. Sesuai dengan bakat dan minat/perhatian serta keahliannya.
b. Pekerjaan guru adalah pekerjaan mulia, karena mengabdi
dalam bidang kemanusiaan.
c. Bekerja sebagai guru memberikan penghasilan yang cukup
memadai bagi kebutuhan diri sendiri dan keluarga.
7
d. Bekerja sebagai guru memberikan rasa aman dan ketenangan.
e. Dapat memberikan status sosial yang lebih tinggi.
f. Pekerjaan guru adalah menantang untuk mengembangkan
diri.
g. Adanya pengawasan dari kepala sekolah yang sifatnya
membantu setiap personil dalam melaksanakan tugasnya.
Organisasi informal dan kepuasan kerja merupakan
variabel yang berpengaruh terhadap peningkatan kreativitas
guru dalam melaksanakan tugas
pekerjaannya sehari-hari.
Adanya hubungan yang intim/akrab, keterbukaan, spontanitas dan hubungan interpersonal yang hangat bebas dan sa
ling menghargai serta adanya kepuasan kerja yang
tinggi
mendorong guru untuk berpikir produktif, berinisiatif dan
berusaha untuk menciptakan inovasi-inovasi baru dalam pe
laksanaan tugas sehari-hari. Hal ini tergantung dari persepsi guru terhadap situasi tersebut, serta peranannya
dalam organisasi sekolah.
Ukuran bagaimana guru yang kreatif, setelah
mene-
laah beberapa sumber bacaan dapat dikemukakan beberapa Ciri guru yang kreatif adalah : Berinisiatif, penuh kreasi,
dinamis, penuh inovasi/gagasan, berani, kerja keras, mandiri, fleksibel, elaborasi, originalitas, berkepribadian*
berorientasi kuat ke masa depan, kemampuan untuk mengak -
tualisasikan diri melalui berbagai kegiatan kreatif.
8
2. Rumusan masalah
Masalah pokok dalam penelitian ini menyangkut
pe
ningkatan kreativitas guru-guru SMA Negeri di Kotamadya
Manado dan Kabupaten Minahasa dengan melihat dinamika or
ganisasi informal dan kepuasan kerja sebagai indikator
utama yang mempengaruhinya. Untuk jelasnya masalah
pene
litian ini dapat dirumuskan sebagai berikut : "Bagaimana
pengaruh dinamika organisasi informal dan kepuasan kerja
terhadap peningkatan kreativitas guru-guru SMA Negeri
di
Kotamadya Manado dan Kabupaten Minahasa ?
Variabel-variabel yang diteliti adalah sebagai be
rikut
:
(1) Dinamika organisasi informal
Organisasi informal sekolah adalah suatu bentuk
or
ganisasi yang dimunculkan oleh adanya hubungan infor
mal diantara perscnil-personil sekolah. Biasanya
ganisasi informal terbentuk dalam ukuran yang
or
kecil
( merupakan peer group) atau kelompok informal.
Adapun ciri-ciri dari organisasi informal ialah.:
a) Adanya kedekatan dan keintiman antar anggota dalam
kelompok. Adanya kedekatan dan keintiman
ternyata
secara teoritik maupun empirik merupakan prasyarat
bagi pengembangan kreativitas, inisiatif,
keper-
cayaan diri dan berpikir produktif pada tingkat
individual.
9
b) Keterbukaan dan Spontanitas adalah ciri organisasi
informal yang merupakan kriteria utama dalam meng-
ukur produktivitas individual. Artinya keterbukaan
dan spontanitas adalah ciri manusia yang
paling
produktif, kreatif dan penuh inisiatif.
c) Hubungan atau komunikasi interpersonal yang hangat,
bebas dan saling menghargai merupakan ciri organi
sasi informal yang mendorong pertumbuhan diri serta
keyakinan akan keberhasilan yang merupakan motivasi intrinsik bagi peningkatan produktivitas indi
vidual, kelompok maupun organisasi.
Organisasi-organisasi informal sekolah
tersebut
dapat merupakan kelompok-kelompok kecil yang
ter-
bentuk di antara personil-personil sekolah seperti:
Kelompok guru yang terbentuk karena adanya kesama
an tugas atau kesamaan dalam suatu bidang keahlian,
misalnya kelompok guru IPA, kelompok guru IPS, ke
lompok guru bahasa dan Iain-lain.
(2) Kepuasan Kerja,
Kepuasan kerja adalah reaksi emosianal yang individual
terhadap pekerjaan itu sendiri. Kepuasan kerja adalah
perasaan seseorang anggota organisasi terhadap pekerjaannya yang menyangkut :
(a) Isi tugas, ruang lingkup pekerjaan, cara
dan hasilnya.
kerja,
10
(b) Lingkungan pekerjaan, yakni struktur organisasi,
hubungan informal dalam organisasi, sistem imbalan.
(c) Kebutuhan harga diri/pengakuan individu ( T.M.Fraser, hal.47).
3.
Kreativitas
Kreativitas merupakan kebutuhan dasar bagi
setiap
orang dalam melaksanakan tugas pekerjaannya sehari-hari.
Seorang guru dalam mengajar dituntut kreativitas yang
tinggi demi terwujudnya/tercapainya tujuan pendidikan.
Masalah kreativitas guru adalah sangat penting terutama bila dihubungkan dengan tugas guru sebagai pendidik
untuk menyiapkan tenaga yang mampu, kreatif dan
trampil
dalam melaksanakan pekerjaan. Kreativitas dapat diartikan
sebagai kemampuan melihat dan membentuk kombinasi-kombina-
si baru dari pengetahuan yang sudah dimilikinya baik dalam
proses maupun dalam bertindak. Dengan kata lain kreativi
tas adalah kemapuan menyusua, membentuk dan melahirkan ide
ide dan tindakan baru.
Ketiga variabel ini saling berkaitan satu dengan
yang lain dalam suatu sistem organisasi sekolah yang
me-
merlukan pengembangan dalam rangka peningkatan produktivi
tas pendidikan. Variabel organisasi informal guru dan ke
puasan guru berpengaruh terhadap peningkatan kreativitas
guru.
11
Variabel kreativitas
guru sebagai variabel depen-
den ( Y ), sedangkan variabel independen ialah organisasi
informal ( X1 ) dan kepuasan kerja ( Xp ). Sedangkan yang
dijadikan variabel antara adalah motivasi kerja, sedangkan
variabel kontrolnya adalah masa kerja dan jenis kelamin.
Hubungan antara variabel tersebut dapat digambarkan
sebagai berikut :
Keterangan ;
X.
Dinamika organisasi informal
Kepuasan kerja
Kreativitas guru.
12
Berdasarkan variabel-variabel tersebut, dirumuskan
masalah-m salah penelitian sebagai berikut :
a. Bagaimana pola hubungan fungsional antara kedinamikan
organisasi informal dan kepuasan kerja dengan pening katan kreativitas guru ?
b. Dilihat dari aspek dinamika organisasi informal,
maka
dapat dilihat bagaimana kontribusi kedinamikan organi
sasi informal terhadap peningkatan kreativitas guru ?
c. Bagaimana kontribusi kepuasan kerja terhadap peningka
tan kreativitas guru.
d. Bagaimana derajat kaitan dan daya determinasi
antara
dinamika organisasi informal, kepuasan kerja dan krea
tivitas guru-guru ?
e. Bagaimana ukuran kesamaan rata-rata setiap variabel pe
nelitian dilihat dari kategori : masa kerja, latar belakang pendidikan, jenis kelamin
?
f. Bagaimana implikasi setiap variabel penelitian terhadap
produktivitas sekolah ?
B.
Tujuan Penelitian
1. Tujuan umum
Secara umum penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan gambaran tentang bagaimana interaksi fungsional dan de
rajat keterkaitan antara variabel-variabel dinamika kelom
pok informal, kepuasan kerja guru dan peningkatan kreativi
tas guru dan melihat implikasinya bagi produktivitas, sekolah.
13
2. Tujuan khusus
Secara khusus penelitian ini bertujuan untuk :
a. Mendapatkan gambaran empirik mengenai pola
hubungan
fungsional antara dinamika organisasi informal dan ke
puasan kerja dengan kreativitas guru-guru.
b. Untuk mendapatkan ukuran derajat keterkaitan
antara
kedinamikan organisasi informal, kepuasan kerja dengan
kreativitas guru-guru.
c. Untuk mendapatkan gambaran deskriptif tentang
kreati
vitas guru-guru SMA dilihat dari : latar belakang pen
didikan, masa kerja dan jenis kelamin.
d. Mendapatkan gambaran tentang implikasi dari setiap va
riabel penelitian terhadap produktivitas pendidikan.
C. Kegunaan Penelitian
Berdasarkan hal-hal yang dikemukakan di atas, maka
penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat
atau
kegunaan yang cukup berarti untuk hal-hal berikut ini :
Pertama, dilihat dari aspek praktisnya, hasil penelitian
ini diharapkan dapat memberikan urunan positf bagi peker-
jaan-pekerjaan dalam bidang profesi pendidikan. Disamping
itu diharapkan pula penelitian ini dapat bermanfaat
bagi
sistem sekolah dalam upaya peningkatan produktivitasnya ,
minimal bagi sekolah-sekolah yang ada kesamaannya
sekolah yang dijadikan obyek penelitian.
dengan
14
Kedua, dilihat dari aspek teoritis penelitian ini berguna
bagi pengembangan Ilmu Administrasi Pendidikan, khususnya
prilaku organisasi. Penelitian ini dapat menambah konsepkonsep yang dapat diterapkan dalam upaya "pengadministrasian" kegiatan-kegiatan di sekolah dimana guru-guru dipandang sebagai sumber daya yang tak dapat diremehkan. Guru-
guru yang dapat memanfaatkan situasi ( hubungan-hubungan
informal dalam organisasi sekolah ) demi kepentingan pend'dikan anak-anaknya akan memberikan kontribusi yang ber-
makna dalam proses pendidikan itu sendiri.
Disamping itu secara individual guru-guru mempunyai
kemungkinan untuk lebih mempertajam daya imajinasinya ser
ta daya ciptanyadalam upaya berpacu dengan kondisi kebu
tuhan pengembangan pendidikan. Penelitian terhadap variabel-variabel yang telah dikemukakan di atas akan sangat
besar manfaatnya dalam menemukan konsep-konsep yang nanti-
nya dapat digunakan dalam mengadopsi ataupun mengkreasikan
inovasi-inovasi dibidang pendidikan.
Dari hasil penelitian ini dapat dilihat apakah ada
kontribusi yang nyata dari dinamika organisasi informal
dan kepuasan kerja terhadap peningkatan kreativitas guru.
Jika ternyata ada kontribusi atau hubungan yang positif,
maka dapat dikatakan bahwa kreativitas guru dalam mengajar
banyak ditentukan oleh kedinamikan organisasi informal dan
kepuasan kerja.
BAB
III
PROSEDUR PENELITIAN
Dalam
bab ini akan dikemukakan
hal-hal yang men
cakup, perencanaan penelitian sampai dengan pelaksanaan
pengumpulan data. Berturut-turut akan diketengahkan : (a)
Populasi dan Sampel, (b) Metode penelitian, (c) Anggapan
Dasar dan Hipotesa (d) Validitas dan Reliabilltas.
A. Populasi dan Sampel
Yang dijadikan populasi dalam penelitian ini
me
liputi keseluruhan karakteristik yang menyangkut organisa
si informal sekolah, Kepuasan kerja guru dan
Kreativitas
guru. Adapun yang menjadi unit populasi dalam penelitian
ini adalah semua guru termasuk kepala sekolah SMA di
Ka
bupaten Minahasa dan Kotamadya Manado, dengan perincian :
Kabupaten Minahasa 16 SMA Negeri dan Kotamadya Manado ada
7 SMA, yaitu SMA 1 sampai dengan 7.
Unit sampel ialah setiap guru SMA Negeri.
Ukuran
sampel berdasarkan teknik analisis binomial populasi
dan
hanya dibatasi pada guru-guru tetap.
Penentuan ukuran sampel menggunakan rumus yang di
kemukakan oleh Tuckman. ( Tuckman, 1978, hal.232) yaitu :
n = (Z/e)2 (P) (1 - P)
Perhitungan ukuran sampel dapat dilihat pada lampiran te
sis ini.
78
79
TABEL
3
GURU TETAP SEBAGAI ANGGOTA POPULASI
s ss s
~
b ss xa ss ss 3= b: s= sc = i= = t= r= xx: : =
L
o k
a
s
=:ss3£: =
x==:s:=;s:: S C S = S S S B S S S S 3 S B S = S S C a
Guru
i
Perempuan
Laki-laki
: s B r s s £ s s s B s s = c a s = = : :=.== =
=
=
=
=
=
=
tetap
=
: :s== =
Jumlah
s s b b e s s i :es==je =
=:x=«»!
Minahasa
215
183
398
M a n
o
157
117
274
Jumlah
372
300
672
a d
Sumber: Kanwil Depdikbud Prop. Sulut, September 1986,
TABEL
4
PROPORSI ANGGOTA SAMPEL
pcaesasss=ssc=a=ss=sssssB&===BssBsr:=sssasi
L
o
k
a
s
i
Guru tetap
Perempuan
Laki-laki
:ss>»8S
Jumlah
sssrssssstssii
Minahasa
57
44
95
Manado
37
28
65
Jumlah
88
72
160
Penentuan sampel yang hanya dibatasi pada guru-gu
ru tetap, alasannya ialah keikatan disiplin organisasional
dari guru tidak tetap adalah relatif kurang. Guru-guru ti
dak tetap proporsinya kecil sehingga tidak mempengaruhi
jumlah anggota sampel. Guru tidak tetap sifatnya temporer
80
dan sewaktu-waktu dapat diganti. Guru tidak tetap waktu -
nya di sekolah kurang, sehingga-sulit diharapkan untuk da
pat lebih banyak berinteraksi dan saling tukar menukar informasi dengan teman-teman guru dalam bentuk kelompok in
formal guru di sekolah.
B. Metode Penelitian.
Penelitian ini menggunakan metode deskriptif
ana-
litik dengan maksud agar memperoleh gambaran empirik menge-
nai keadaan yang tengah berlangsung pada saat penelitian
ini berlangsung.
Teknik pengumpulan data, digunakan teknik angket/
kuesioner yang dilengkapi dengan teknik wawancara dan dokumenter. Selanjutnya data lapangan yang diperoleh dianalisis, baik secara kuantitatif berdasarkan informasi statistik maupun secara kualitatif berdasarkan interpretasi
terhadap hasil-hasilnya. Keadaan yang sedang berlangsung
tersebut berkenaan dengan variabel-variabel yang menjadi
pusat perhatian studi ini.
Untuk maksud pengujian hipotesis, digunakan metode
statistik inferensial yaitu :
a. Analisis regresi untuk mengetahui hubungan fungsional
antar variabel penelitian.
b. Analisis korelasi untuk mengetahui tingkat derajat keterkaitan dan daya determinatif dari setiap variabel.
c. Analisis kesamaan dua rata-rata untuk setiap variabel.
81
C. Anggapan Dasar dan Hipotesa
Suatu penelitian perlu dilandasi oleh anggapan da-
sar/asumsi-asumsi, sebagai pangkal tolak dalam penyusunan
hipotesis.
Dalam penelitian ini, yang menjadi anggapan dasar
adalah
:
1. Setiap individu cendrung berkelompok sesuai dengan la
tar belakang sosial ekonomi, minat serta bakat yang di
miliki dan kesamaan dalam tujuan.
2. Adanya organisasi informal sekolah yang efektif memungkin
kan intensitas tatap muka yang lebih besar yang dapat
dimanfaatkan untuk membahas masalah kependidikan.
3. Produktivitas organisasi sekolah ditentukan oleh antara
lain kreativitas guru, sarana dan prasarana sekolah ya
ng ada.
4. Kreativitas guru sebagai pendidik dan pengajar di
se
kolah, ditentukan oleh kemampuan dan motivasi kerja
serta kondisi dan situasi organisasi informal.
5. Rasa puas terhadap pekerjaan, cendurng untuk meningkat
kan kreativitas guru dalam pekerjaan.
6. Kreativitas guru merupakan fungsi produktivitas sekolah.
7. Dalam proses belajar mengajar, peranan guru sangat
nentukan keberhasilan sekolah dalam meningkatkan
duktivitasnya.
me
pro-
82
Adapun hipotesis dalam penelitian ini adalah
se
bagai berikut :
(1) Hubungan fungsional antara variabel Dinamika Organisa
si informal dan variabel kepuasan kerja dengan
krea
tivitas guru berpola linier, mempunyai arah positif
dan signifikan.
(2) Derajat keterkaitan dan daya determinatif antara
riabel dinamika organisasi informal, kepuasan
va
kerja
kreativitas guru, cukup signifikan.
(3) Bila dilihat dari segi masa kerja di sekolah yang bersangkutan, umur dan jenis kelamin guru tentang setiap
variabel penelitian tidak terdapat perbedaan berarti.
D. Validitas dan Reliabilltas Instrumen Pengumpul Data
1• Instrumen Pengumpul Data
Untuk menguji hipotesis-hipotesis yang tertera
di
atas, maka data yang dibutuhkan adalah skor dari variabel-
variabel sebagai berikut :
1) Dinamika organisasi informal
(X-j) 2) Kepuasan kerja (Xp) dan 3) Kreativitas guru ( Y ).
Dalam penelitian ini teknik pengumpul data yang di
gunakan adalah angket dengan jawaban tertutup. Adapun
pe-
nilaiannya dengan menggunakan Skala Likert dengan rentang
skala 4-0(43210) untuk pernyataan positif
dan
0 12 3 4 untuk pernyataan negatif. Untuk mengukur varia
bel dinamika organisasi informal digunakan instrumen buatan
83
sendiri dengan mengacu pada konsep teori yang dikemukakan
oleh beberapa ahli antara lain : Keith Davis dan Newstrom,
Edgar Schein, Theodore T. Herbert dan beberapa ahli lain.
Adapun aspek-aspek instrumen tersebut adalah :
(1) Alasan untuk berkelompok,
(2) Tujuan berkelompok,
(3) Pertemuan-pertemuan informal,
terbukaan dalam
menerlma gagasan,
(4) Spontanitas dan ke
(5) Kesamaan persepsi
terhadap program pendidikan antara anggota kelompok, (6)
PartiBipasi/ keterlibatan anggota kelompok dalam kebijakan
sekolah,
(7) fleksibilitas dalam berkelompok dan keinti
man, (8) Bentuk-bentuk komunikasi interpersonal, (9) Konten yang dikomunikasikan, (10) Struktur organisasi, (11)
Iklim/suasana yang kondusif,
(12) Pengakuan dari pimpinan.
Pengukuran untuk variabel kepuasan kerja guru di
lakukan dengan menggunakan instrumen buatan sendiri dengan
berpedoman pada model Minnesota satisfaction questionaire
(MSQ) dari Weis dkk (1976), disesualkan dengan situasl
pendidikan di Indonesia. Disamping itu penyusunan instru
men ini didasarkan pada beberapa konsep yang dikemukakan
oleh para ahli seperti : Konsep teori kebutuhan dari Maslow (lima tingkatan kebutuhan). Konsep teori dua faktor
dari Frederick Herzberg. Disamping itu pula digunakan kon
sep dari Katz dan Van Maamen (1977) yang mengemukakan tiga
komponen penting tentang kepuasan kerja yaitu :
(1) Kepuasan terhadap pekerjaan itu sendiri. (2) Kepuasan
84
terhadap interaksi. Dalam hal ini menyangkut hubungan de
ngan rekan sekerja, para penyelia dan orang-orang
lain
dalam lingkungan pekerjaan. (3) Kepuasan terhadap kebijakan-kebijakan organisasi. Dalam hal ini berhubungan dengan
faktor-faktor kontektual yang menyangkut pengupahan, promosi, keamanan.
Selain beberapa konsep tersebut di atas, penyusunan
instrumen ini didasarkan pula pada kriteria tentang
ke
puasan kerja guru sebagaimana yang penulis kembangkan pa
da bab II tentang konsep kepuasan kerja. Instrumen
ini
berbentuk angket berskala lima.
Pengukuran variabel kreativitas guru menggunakan
instrumen buatan sendiri dengan mengacu pada
instrumen
yang dikemukakan oleh Eugene Raudsepp dan instrumen
yang
dikembangkan oleh Utami Munandar. Beberapa item pernyataan
dimodivikasl serta dikembangkan sendiri sesuai dengan ma
salah yang diteliti dan kondisi pendidikan di Indonesia.
Penyusunan dan pengembangan instrumen ini didasarkan pula
pada beberapa. konsep tentang kreativitas, antara lain kon
sep yang dikemukakan oleh Glover (1982), konsep tentang
prilaku kreatif yang dikemukakan oleh Clark (1983) dan da
ri Ruggiero (1984).
Dari konsep tentang perilaku kreatif yang dikemuka
kan oleh ahli-ahli tersebut di atas dapat diidentifikasi
beberapa karakteristik dari kreativitas. Dari karakteristik
85
tersebut kemudian disusun instrumen penelitian.
Adapun karakteristik instrumen tersebut
adalah :
(1) Keterbukaan atas pengalaman baru (2) Fleksibilitas da
lam berpikir dan merespon, (3) Mampu mengembangkan gagasan
gagasan asli, tidak meniru (orisinil), (4) Berminat
kegiatan-kegiatan yang kreatif, (5) Percaya pada
pada
gagasan
sendiri, tidak mudah dipengaruhi orang lain, (6) mampu menyesuaikan diri, (7) Pekah terhadap lingkungan dan masalah
kehidupan sehari-hari, (8) Menghargai dan toleran terhadap
pendapat orang lain, (9) Berani, (10) Tekun dan tidak de-
pat bosan, (11) Panjang akal(tidak kehabisan akal), ( 12)
Kaya akan inisiatif, (13) Memiliki stabilitas emosi
yang
tinggi, (14) Menggunakan waktu yang luang untuk kegiatan
yang bermanfaat (15) Selalu bersikap kritis terhadap pen
dapat yang muncul, (16) Senang mengajukan pertanyaan,(17)
Memiliki kesadaran etik dan moral yang tinggi, (18)Tertarik pada hal-hal yang hakiki, (19) Mampu untuk memforcast
perubahan, (20) Berorientasi kuat ke masa depan dan
masa
kini, (21) Kemampuan berimajinasi tentang proses pendidi
kan, (22) Mampu mengaktualisasikan diri melalui berbagai
kegiatan kreatif.
Seperti halnya dengan instrumen variabel dinamika
organisasi informal, variabel kepuasan kerja, maka instru
men kreativitas guru terdiri dari 25 pernyataan di mana
tiap-tiap item terdiri dari 5 kemungkinan jawaban(skala 5).
86
2. Uji Coba Alat Pengumpul Data
Prasurvey dalam rangka uji validitas dan reliabi
litas instrumen diadakan pada tanggal 19 sampai dengan
25 Mei 1986 pada guru-guru SMA Negeri di Kotamadya Manado
dan Kabupaten Minahasa yang diwakili oleh : (1) SMA Nege
ri Kawangkoan untuk kabupaten Minahasa dan (2) SMA Negeri
I Manado untuk kotamadya Manado. Masing-masing sekolah diambil 15
dan 20 Orang sebagai responden.
Data prasurvei ini dianalisis untuk mengetahui va
liditas dan reliabilitas instrumen penelitian. Suatu alat
ukur dikatakan valid apabila alat itu mengukur apa yang
seharusnya diukur oleh alat itu. Validitas suatu alat ukur
(instrumen) akan atau mungkin terjadi bilamana instrumen
itu tepat mengukur variabel-variabel atau obyek yang
di-
teliti. Masri Singarimbun (1981,hal. 87) mengemukakan,
suatu alat ukur(instrumen) harus mencerminkan variabel
tau konsep yang akan diukur. Melalui pengujian
validitas
dapat diketahui apakah suatu instrumen dapat digunakan
atau tidak.
Untuk mengetahui tingkat kemampuan diskriminasi
suatu item dalam membedakan
tinggi dan
guru yang memperoleh
skor
guru yang memperoleh skor rendah berdasarkan
persepsi mereka tentang dinamika organisasi informal, ke
puasan kerja, dan kreativitas guru. Pengujian validitas
instrumen dilakukan dengan jalan menghitung daya pembeda
87/
skor-skor kelompok tinggi dengan skor-skor kelompok ren-
dah. Hal ini dilakukan dengan cara mengurutkan responden
yang menjadi sampel menurut besar kecilnya nilai yang diperoleh, yaitu dari yang paling tinggi sampai yang paling
rendah, Kemudian dari jumlah yang tersusun menurut nilai
diambil 27% responden yang memiliki nilai tinggi, dan 27%
responden yang memiliki nilai rendah.
Sebelum sampai pada pengujian tersebut, lebih da-
hulu diuji ketepatan skala dari masing-masing item.
1. Ketepatan skala setiap item.
Untuk mengetahui ketepatan skala setiap item
di-
pergunakan perhitungan sebagai berikut: Variabel Kreati
vitas.
Tabel 1
PENGUJIAN KETEPATAN SKALA ITEM
NOMOR
Frekwensi ( f )
Proporsi ( p )
p kumulatif(pk)
titik tengah(pk)
nilai z
15
SS
S
TT
TS
STS
1
6
7
17
4
0,028
0,171
0,2
0,485
0,114
0,028
0,199
0,399
0,884
0,998
0,014
0,113
0,299
0,642
0,941
-2,20
-1,21
-0,53
+0,36
+1,56
nilai z + 2,20
0
0,99
1,67
2,56
3,76
z dibulatkan
0
1
2
3
4
2. Untuk mengetahui apakah
mempunyai daya pembeda, yaitu
*%.
item pernyataan itu
dapat membedakan reponden
88
yang mempunyai skor/nilai tinggi dan yang rendah, maka di
lakukan dengan menggunakan penggujian t. Rumus perhitung-
annya adalah sebagai berikut : ( Edwards, 1957 : 152 ).
XT " XR
t
=
'R
n
n
Di bawah ini disajikan contoh perhitungan dan pe
ngujian t untuk pernyataan nomor 16.
TABEL 2
PERHITUNGAN PENGUJIAN t PERNYATAAN NOMOR 16
" •
X
SS
0
S
1
1
TT
2
3
6
0,27
ST
3
3
9
STS
4
1
Notasi
XT ~
Sm
—
19
—
—,
Jumlah
fXj
fxT
f
i
i
0,48
1
2
1,96
1,47
-
-
-
4
2,8
—
—
•
8
19
4.4
8
5
nT
fxT
fxT
AR
+ _______
3.88
fx|
fXR
ST
=0,6
82 . ______ - 0,5
R
2,3 - 0,6
8
nR
X » 5_
1
0,62
1.44
_
3
.
- 2,3
-
4
-f4
3
—>
= 0,62
8
fXR
f
___
4,5
8-1
t signifikan pada tk. 0,999
8
Hasil perhitungan untuk setiap item dapat
pada lampiran.
j
Kelompok Rendah
Kelompok Tinggi
Kategori
jawaban
dilihat
89
Setelah diadakan pemeriksaan ketepatan skala
se
tiap item atau pernyataan dan hasil perhitungan analisis
item untuk menguji t (daya pembeda) kelompok tinggi
dan
kelompok rendah, diperoleh masing-masing untuk setiap va
riabel 25 item yang memadai atau memenuhi persyaratan se
bagai alat ukur dalam penelitian ini. Dan 25 item inilah
yang diedarkan kepada responden penelitian.
Selanjutnya untuk uji reliabilitas instrumen dina
mika organisasi informal diperoleh indeks reliabilitas
keseluruhan r * 0,85 sedangkan thitunK Y&ng diperoleh
adalah 9,23 sedangkan batas nilai kritis dengan t 0,05/2
dan n = 35 - 2 adalah 1,70. Ini berarti korelasinya sig
nifikan. Kesimpulannya instrumen ini reliabel.
Hasil perhitungan untuk uji reliabilitas
variabel
kepuasan kerja guru, hasil perhitungan menunjukkan
koefisien korelasinya r adalah 0.96 "t^.^
bahwa
yang diper
oleh adalah18.38 sedangkan batas nilai kritis t 0,05/2 ;
33 ( t kriteria ) dimana t kriteria • 1,70. Ini berarti
korelasinya signifikan. Kesimpulannya instrumen ini
re
liabel.
Hasil perhitungan untuk uji reliabilitas
variabel
kreativitas guru, hasil perhitungan menunjukkan bahwa ko
efisien korelasinya r adalah sebesar 0,79 ^hi-tung vanS
diperoleh adalah 7,36 sedangakan nilai kritis = 1,70. Ini
berarti korelasinya signifikan. Kesimpulannya instrumen
ini reliabel.
90
E, Pengumpulan Data Penelitian
Sesuai dengan permasalahan, maka jenis data
dibutuhkan dalam rangka penelitian ini meliputi
yang
tiga va
riabel pokok sebagaimana telah dikemukakan pada bab I.
Waktu Pengumpulan Data
Pengumpulan data penelitian dilakukan selama
rang lebih 2 bulan, yakni pada bulan Juni sampai
ku
dengan
bulan Agustus 1986. Untuk mengumpulkan data dari setiap
sekolah, diperlukan masing-masing 5 hari termasuk perjalanan pulang pergi dari lokasi.
Pengumpulan data dilakukan setelah mendapat ijin
dari pihak-pihak yang berkepentingan yaitu :
1. Rektor
Intitut Keguruan dan Ilmu Pendidikan
Bandung
dengan surat Rektor, Nomor 1324 dan 1325/PT.25 R.l/N/
1986. Tanggal 8 Maret 1986.
2. Surat Kepala Direktorat
kat
SOSPOL Propinsi Daerah Ting
I Jawa Barat, Nomor 070.2/1406. tertanggal
20
Maret 1986.
3. Surat Direktorat SOSPOL Propinsi
Sulawesi Utara,
Daerah
Tingkat
I
Nomor 2890/SD - IV/V - 86, tertanggal
10 Mei 1986.
4. Surat Rektor IKIP Bandung, nomor 3216/PT.25. R,I/N/
1986, tetanggal 19 Mei 1986.
91
Sulawesi Utara, No.2890/SD-IV/V-86, tanggal 10 Mei
1986.
4. Surat Kepala Kantor Wilayah Departemen Pendidikan
dan
Kebudayaan Propinsi Sulawesi Utara, No. 646 /I 16. 1/
1986, tanggal
30 Mei 1986.
Berdasarkan rekomendasi dari Kantor Wilayah Depar
temen Pendidikan dan Kebudayaan Propinsi Sulawesi Utara ,
maka dihubungi sekolah-sekolah yang menjadi obyek peneli
tian yaitu ; Kabupaten Minahasa 16 sekolah, Kotamadya Ma
nado 7 sekolah untuk membicarakan sekitar pelaksanaan pe
ngumpulan data. Pelaksanaan pengumpulan data diusahakan
tidak mengganggu kegiatan-kegiatan pokok sekolah.
Pengumpulan data dilakukan sendiri oleh peneliti,
tanpa menggunakan tenaga pembantu. Data dikumpulkan mela-
lui angket/kuesioner dan dilengkapi dengan wawancara
pada kepala sekolah dan data dokumenter. Dari 22
yang ada ditetapkan
ke
sekolah
dua sekolah sebagai tempat pelaksana
an prasurvei, yaitu SMA Negeri Kawangkoaan di Kabupaten
Minahasa, dan SMA Negeri I Manado di Kotamadya Manado.
Setelah data prasurvei selesai dikumpulkan, kemudi-
an dianalisis untuk mengetahui apakah semua instrumen me-
menuhi persyaratan validitas dan reliabilitas. Berdasarkan
hasil pengecekan peneliti, ternyata semua kuesioner
yang
telah diisi memenuhi syarat untuk diolah. Setelah dianali
sis ternyata telah memenuhi persyaratan validitas dan
92
reliabilitas, dengan demikian pengumpulan data selanjut nya dapat dilanjutkan.
F. Pengolahan dan Analisis Data
PersJapan. Sebelum dilakukan pengolahan data,
di
lakukan langkah-langkah persiapan sebagai berikut :
1. Verifikasi data. Lembaran jawaban yang telah diisi harus diperiksa untuk menentukan apakah data yang di
peroleh itu dapat diolah selanjutnya. Untuk itu dilakukan
dua langkah verifikasi sebagai berikut :
a. Kelengkapan jawaban. Sebelum lembaran jawaban
diperiksa untuk diberi nilai, maka perlu diperiksa,apakah
jawabannya telah lengkap.
b. Konsistensi jawaban. Setelah diperiksa keleng
kapan jawabannya, maka verifikasi yang kedua ialah mengenai konsistendi jawabn
Setalah diperiksa ternyata tidak ada satupun
lem
baran kuesioner yang rusak atau tidak lengkap atau keliru
pengisiannya. Hal ini rupanya disebabkan oleh karena
pe-
ngisian kuesioner diawasl langsung oleh peneliti, sehing
ga apabila menemui kesulitan dalam pengisian langsung ditanyakan pada peneliti.
2. Pemberian nilai jawaban. Berdasarkan isian pada
lembar jawaban, peneliti memberikan kode dan skor - skor
pada setiap pilihan jawaban untuk setiap aitem. Skor-skor
93
itu berkisar antara 0 s/d 4 untuk setiap aitem, dan diberikan sesuai dengan kunci jawaban yang disediakan.
Hasil
skoring pada setiap aitem kemudian dijumlah menurut jenis
variabel yang ada, Dengan demikian diperoleh skor
mentah
masing-masing variabel untuk setiap anggota sampel.
Perhitungan-perhitungan dilakukan untuk mencari ra
ta-rata, simpangan baku (SD), Variansi, Uji-t, Uji normalltas, linieritas, regresi dan korelasi. Pengetesan para
meter dilakukan melalui tes statistik untuk mengetahui es-
timasi dan signifikansi data, seperti signifikansi regre
si dan korelasi. Proses menjumlah, mengurang, mengali,mem-
bagi, mencari akar, mencari rata-rata, simpangan baku,kuadrat, mencari -£.T£ dilakukan dengan menggunakan kalkulator
ilmiah jenis fx 3600 P. Prosedur tersebut dapat dilihat
pada lampiran.
Pengujian hipotesis dilakukan berdasarkan hasil pe
ngolahan data dan analisis. Adapun rumus-rumus yang digu
nakan dalam perhitungan-perhitungan di atas, seperti rata-
rata, simpangan baku, regresi, korelasi, uji normalitas ,
uji linieritas menggunakan formula-formula yang terdapat
dalam buku metoda Statistik (1982) dan teknik analisa Re
gresi dan korelasi(1983) karangan Sujana,
G. Hasil Pengolahan dan Analisis Data
1. Distribusi Data
Uji normalitas distribusi populasi dimaksudkan
94
untuk menentukan apakah teknik analisis parametrik
bisa
digunakan atau tidak. Hasil pengolahan data setiap varia
bel dapat dilihat pada distribusi-distribusi data berikut
ini.
1.1. DistribuBl Data Dinamika Organisasi Informal
Uji normalitas distribusi frekwensi skor dinamika
organisasi informal ( X1 ) dengan menggunakan uji chi kuadrat (JC)2 (uji distribusi normal)-(Sujana, 1982 hal.298).
2
Dari hasil perhitungan diperoleh __X sebesar 4,77 JC
daftar (0 99) dengan dk - 5 adalah 15,1. Hal ini menyata
2
kan bahwa distribusi ini berasal dari distribusi normal.
Distribusi datanya dapat dilihat pada grafik poligon beri-
Gambar 5. Poligon frekwensi data dinakika organisasi in
formal sekolah.
95
1»2. Distribusi Data Kepuasan Kerja guru
Berdasarkan hasil perhitungan, diperoleh rata-rata
74,14 dan simpangan baku 7,42 Chi kuadrat 11,82 yang ter
nyata lebih kecil dari chi kuadrat daftar /Q q«v
dengan
dk » 5 adalah 15,1. Hal ini menyatkan bahwa distribusi ini
berasal dari distribusi normal. Distribusi datanya
dapat
dilihat pada poligon frekwensi berikut ini :
4*
.,6
S£5
&/,5
b$,S
7W5
755