APLIKASI TEKNIK BATIK TULIS DENGAN MOTIF RUMAH ADAT DAYAK KANAYATN PADA PEMBUATAN TAS WANITA.

(1)

Indriati, 2013

Aplikasi Teknik Batik Tulis Dengan Motif Rumah Adat Dayak Kanayatn Pada Pembuatan Tas Wanita Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

APLIKASI TEKNIK BATIK TULIS

DENGAN MOTIF RUMAH ADAT DAYAK KANAYATN PADA PEMBUATAN TAS WANITA

Skripsi

Diajukan untuk memenuhi sebagian dari syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Seni Rupa

Jurusan Pendidikan Seni Rupa FPBS UPI

Oleh :

INDRIATI 0809494

JURUSAN PENDIDIKAN SENI RUPA FAKULTAS PENDIDIKAN BAHASA DAN SENI

UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA BANDUNG


(2)

Indriati, 2013

Aplikasi Teknik Batik Tulis Dengan Motif Rumah Adat Dayak Kanayatn Pada Pembuatan Tas Wanita Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

Contoh Halaman Hak Cipta untuk Mahasiswa S1

Aplikasi Teknik Batik Tulis Dengan

Motif Rumah Adat Dayak Kanayatn

Pada Pembuatan Tas Wanita

Oleh Indriati

Sebuah skripsi yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana pada Fakultas Pendidikan Bahasa dan Seni

© Indriati 2013

Universitas Pendidikan Indonesia Juli 2013

Hak Cipta dilindungi undang-undang.

Skripsi ini tidak boleh diperbanyak seluruhya atau sebagian, dengan dicetak ulang, difoto kopi, atau cara lainnya tanpa ijin dari penulis.


(3)

Indriati, 2013

Aplikasi Teknik Batik Tulis Dengan Motif Rumah Adat Dayak Kanayatn Pada Pembuatan Tas Wanita Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

Bandung,Juli 2013

APLIKASI TEKNIK BATIK TULIS DENGAN MOTIF RUMAH ADAT DAYAK KANAYATN PADA PEMBUATAN TAS WANITA

DISETUJUI DAN DISAHKAN OLEH :

Pembimbing I

Bandi Sobandi, SPd. M.Pd. NIP.197206131999031001

Pembimbing II

Zakiah Pawitan, S.Ds.M.Ds. NIP.198305052005012001

Mengetahui,

Ketua Jurusan Pendidikan Seni Rupa FPBS UPI Bandung

Bandi Sobandi, SPd. M.Pd. NIP.197206131999031001


(4)

Indriati, 2013

Aplikasi Teknik Batik Tulis Dengan Motif Rumah Adat Dayak Kanayatn Pada Pembuatan Tas Wanita Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

ABSTRAK

Indriati, 2013. Aplikasi Teknik Batik Tulis Dengan Motif Rumah Adat Dayak Kanayatn Pada Pembuatan Tas Wanita, Jurusan Seni Pendidikan Rupa di Universitas Pendidikan Indonesia.

Proses pembuatan batik pada zaman sekarang perlu mempertimbangkan aspek teknis maupun estetisnya. Aspek teknis berkaitan dengan cara pembuatan batik sedangkan aspek estetis berkaita dengan fungsi penciptaan batik bagi kehidupa sehari-hari.

Pembuatan tas untuk wanita dengan teknik batik tulis perlu memperhatikan sasaran penciptaan karya dengan tepat, hal ini di maksudkan supaya karya yang di ciptakan dapat sesuai dengan permintaan konsumen.

Metode penciptaan karya dilaksanakan dalam bentuk praktek, untuk mendukung metode tersebut maka dilakukan studi literature (membaca buku, majalah, dan browsing internet). Selain itu, untuk menambah wawasan dalam proses penciptaan karya di lakukan juga kunjungan atau observasi lapangan.

Tahap berkarya aplikasi batik dilakukan dengan dimulai dari membuat desain model, menstilasi motif rumah betang, burung enggang, dan batang garing dengan memperhatikan aspek keselarasan, keseimbangan, kesatuan keseuruhan sesuai desain, sehingga dapat memberikan hasil yang memuaskan.

Dalam penciptaan karya TA ini penulis membuat 4 karya tas wanita dengan beberapa warna khas Kalimantan Barat akan tetapi warna latar pada karya menggunakan sama yaitu hitam, warna lainnya yaitu, merah, kuning, putih dan warna tambahan cokelat. Dari proses penciptaan seni batik dapat disimpulkan batik tulis dengan motif hias rumah betang dapat diterapkan dengan motif hias yang menarik. Dengan menstilasi bentuk rumah betang, burung enggang dan batang garing memberikan kesan natural, dekoratif, dan memiliki kesan estetika yang baik. Bentuk stilasi rumah, burung enggang, dan batang garingnya komposisi yang sederhana dengan memperhatikan keselarasan, keseimbangan dan keseluruhan sesuai dengan pola sehingga menghasilkan karya yang menarik.


(5)

Indriati, 2013

Aplikasi Teknik Batik Tulis Dengan Motif Rumah Adat Dayak Kanayatn Pada Pembuatan Tas Wanita Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

ABSTRACT

Indriati, 2013. Engineering Applications With Motif Batik Dayak Traditional House Kanayatn In Handbag Making, Department of Fine Arts Education at Universitas Pendidikan Indonesia.

The process of batik-making in contemporary times need to consider the technical and aesthetic aspects. Technical aspects related to the way of making batik while the aesthetic aspect berkaita with batik creation function for day-to-day lives of those. Making handbags for women with batik techniques need to pay attention to the goal of creating the right work, this in order to work in the mean can be made according to customer demand.

The method of creating the work carried out in practice, to support the method is carried out studies literature (reading books, magazines, and internet browsing). Moreover, to add insight in the process of creating the work is done well visits or field observations.

Stage work done by batik application starts making model design, motif menstilasi betang, hornbills, and crisp stems with consideration harmony, balance, unity keseuruhan appropriate design, so as to give a satisfactory result.

In the creation of works of this author TA makes 4 reticule works with several colors typical of West Kalimantan but the background color using the same work that is black, other colors namely, red, yellow, white and brown color added. Of the process of creating batik art batik concluded with ornamental motifs betang can be applied with an attractive decorative motif. With menstilasi form betang, hornbills and crisp stems give the impression of natural, decorative, and have a good aesthetic

impression. Stylized form of the house, hornbills, and stem garingnya simple composition with respect to harmony, balance and overall fit with the pattern to produce interesting work.


(6)

v

Indriati, 2013

Aplikasi Teknik Batik Tulis Dengan Motif Rumah Adat Dayak Kanayatn Pada Pembuatan Tas Wanita Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

DAFTAR ISI

ABSTRAK ……….. i

PERNYATAAN ………. ii

KATA PENGANTAR ……… iii

UCAPAN TERIMA KASIH ……….. iv

DAFTAR ISI ……….. vi

DAFTAR GAMBAR ……….. vii

LAMPIRAN ……… viii

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang ………... 1

B. Rumusan Masalah Penciptaan ………. 2

C. Tujuan Penciptaan ………... 3

D. Manfaat Penciptaan ………. 3

E. Metode Penciptaan ……….. 4

BAB II LANDASAN PENCIPTAAN A. Konsep Batik ……… 5

1. Definisi Batik ………. 5

2. Jenis-jenis Tas ……….... 6

3. Fungsi Batik ………... 7

4. Corak Batik ……….... 7

5. Warna ………. 9

1) Jenis-Jenis Warna ………. 10

2) Perlambangan Warna Dalam Batik ……….. 11

3) Unsur-Unsur Visual ………. 12

4) Prinsip-Prinsip Visual ……….. 13

B. Sejarah Perkembangan Batik ……….... 14

1. Batik Klasik Tradisional ………. 14

2. Batik Modern ……….. 15

3. Batik Kontemporer ………. 15

4. Batik Kalimantan Barat ……….. 16

a. Rumah Betang ……….. 17

C. Tas Wanita ……… 22

1. Pemahaman Tas Wanita ………. 22

2. Jenis-Jenis Tas ………. 22

3. Fungsi Tas ……… 23

4. Tas Batik ……….. 31


(7)

vi

Indriati, 2013

Aplikasi Teknik Batik Tulis Dengan Motif Rumah Adat Dayak Kanayatn Pada Pembuatan Tas Wanita Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

BAB III PROSES DAN TEKNIK PENCIPTAAN BATIK

A. Metoe Penciptaan ………. 35

B. Teknik Penciptaan ……… 38

C. Persiapan Alat ……….. 38

D. Bahan ... 43

E. Tahapan Penciptaan ……….. 45

BAB IV VISUALISASI DAN ANALISA HASIL HARYA A. Visualisasi Karya ……….. 53

B. Pembahasan Karya ……… 66

BAB V SIMPULAN DAN SARAN A. SIMPULAN ………... 70


(8)

1 Indriati, 2013

Aplikasi Teknik Batik Tulis Dengan Motif Rumah Adat Dayak Kanayatn Pada Pembuatan Tas Wanita Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Kekayaan seni tradisi di Indonesia sangat banyak dan menjadi identitas dari suatu bangsa, dan di antara seni tradisi tersebut diantaranya adalah seni batik. Seni tradisi tersebut biasanya berasal dari perpaduan unsur-unsur budaya lama dengan yang baru sehingga membentuk seni tradisi yang berbeda dengan budaya asalnya. Salah satu seni tradisi yang telah menjadi bagian dari budaya Indonesia dan telah diakui oleh dunia adalah batik. Hari Batik Nasional telah ditetapkan dan diperingati setiap tanggal 2 Oktober 2009. Selain sebagai salah satu dari seni tradisi budaya Indonesia, batik juga merupakan produk tekstil yang multiguna, disamping dapat digunakan sebagai pakaian resmi untuk acara kehormatan juga dapat digunakan sebagai pakaian santai, kemeja, rok, sarung, taplak meja, sprei, bantal, kursi dan sebagainya. Batik juga dapat dinilai mempunyai tujuan politis yaitu sebagai alat pemersatu bangsa yang selama ini telah memiliki kekhasan masing-masing dalam berpakaian daerah.

Dampak dari memasyarakatkan batik dan mengangkat corak batik yang diambil dari motif yang berkembang pada tiap daerah di pelosok tanah air itu membuahkan hasil, baik dari segi ekonomi yang dapat meningkatkan taraf hidup masyarakat pembatik, juga dari segi sosial yang dapat memperluas lapangan pekerjaan bagi masyarakat lapisan bawah sampai ke pelosok-pelosok desa, dan yang terlebih lagi kita bangsa Indonesia yang telah memiliki karya seni dan produk ekspor yang bercirikan khas Indonesia.

Jenis dan corak batik tradisional tergolong sangat banyak, namun corak dan variasinya sesuai dengan filosofi dan budaya daerah masing-masing yang sangat beragam. Keragaman budaya Indonesia yang demikian kaya telah mendorong lahirnya berbagai corak dan jenis batik tradisional dengan ciri khasnya sendiri.


(9)

Indriati, 2013

Aplikasi Teknik Batik Tulis Dengan Motif Rumah Adat Dayak Kanayatn Pada Pembuatan Tas Wanita Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

Setiap daerah di Indonesia hampir bisa dikatakan memiliki jenis batik yang khas, tak terkecuali kota Pontianak. Meskipun batik Pontianak (Kalimantan Barat) tergolong masih sangat baru dan tidak termasuk kedalam kategori batik tradisional seperti halnya batik Yogyakarta, batik Solo, batik Cirebon dan batik dari daerah lainnya yang sudah dikenal oleh masyarakat luas, tapi saya yakin dengan ide penciptaan ini bisa menjadi pedoman untuk memberikan motivasi bagi para pembatik Kalimantan Barat agar bisa ikut berkreasi dan bersama-sama memperkenalkan batik khas Kalimantan Barat kepada masyarakat luas khususnya masyarakat Indonesia.

Kekayaan sumber daya yang dimiliki oleh masyarakat Kalimantan Barat akan sangat mempermudah saya dalam menciptakan ide-ide untuk membuat motif batik yang nantinya akan saya tuangkan kedalam sebuah karya seni batik yang diaplikasikan dengan motif bangunan yaitu rumah adat Dayak Kanayatn (Rumah Betang) kedalam sebuah tas.

Seiring dengan perkembangan zaman menuju zaman modernisasi, batik dapat dimodifikasikan agar dapat selalu berkembang dan dapat mengikuti perkembangan zaman, sehingga batik dapat selalu dipakai dan tak lekang oleh waktu, salah satu bentuk dari berkembangnya batik tersebut adalah munculnya tas batik. Tas tersebut bukan hanya diperuntukkan bagi wanita saja namun pria dan anak-anak juga sudah tersedia, walaupun tas batik sudah banyak dipasarkan oleh para pedagang namun penulis ingin menciptakan karya tas batik yang berbeda dari yang sudah ada.

Melihat dari pernyataan di atas, penulis mencoba membuat perlengkapan berbusana bagi wanita yaitu berupa ”APLIKASI TEKNIK BATIK TULIS DENGAN MOTIF RUMAH ADAT DAYAK KANAYATN PADA PEMBUATAN TAS WANITA”.

B. Rumusan Masalah Penciptaan

Berkaitan dengan masalah tersebut diatas maka penulis merangkumnya kedalam beberapa permasalahan yaitu sebagai berikut :


(10)

Indriati, 2013

Aplikasi Teknik Batik Tulis Dengan Motif Rumah Adat Dayak Kanayatn Pada Pembuatan Tas Wanita Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

1. Bagaimana desain motif rumah adat Dayak Kanayatn untuk tas wanita? 2. Bagaimana hasil karya tas wanita dengan menggunakan motif rumah adat

Dayak Kanayatn ?

C. Tujuan Penciptaan

Tas merupakan benda penting bagi semua wanita dari berbagai kalangan untuk dipergunakan membawa berbagai perlengkapan seperti buku, alat tulis, serta perlengkapan rias wanita serta sebagai penunjang penampilan.

Adapun tujuan dari penciptaan tas wanita dengan menggunakan motif rumah adat Dayak Kanayatn (Betang) adalah sebagai berikut :

1. Dapat menghasilkan gambar desain tas wanita dengan motif rumah adat Dayak Kanayatn.

2. Dapat menhgasilkan karya tas wanita dengan motof rumah Adat Dayak Kanayatn.

D. Manfaat Penciptaan

Adapun manfaat yang dapat diambil dari penciptaan tas wanita dengan motif Rumah adat Dayak Kanayatn (Betang) ini adalah sebagai berikut : 1. Manfaat bagi penulis, dapat menambah wawasan dan ilmu pengetahuan serta

kreaktivitas.

2. Manfaat bagi universitas khususnya Jurusan Pendidikan Seni Rupa UPI, hasil penciptaan ini diharapkan dapat menambah koleksi karya penciptaan yang digunakan dalam pembelajaran kuliah batik

3. Bagi masyarakat Kalimantan Barat khususnya masyarakat kabupaten Landak, hasil penciptaan ini diharapkan bisa menjadi contoh untuk kembali dapat menciptakan karya-karya seni yang lainnya.

E. Metode Penciptaan

Adapun sebelum pembuatan karya Tugas Akhir ini akan dilaksanakan terlebih dahulu dilakukan langkah-langkah sebagai berikut:


(11)

Indriati, 2013

Aplikasi Teknik Batik Tulis Dengan Motif Rumah Adat Dayak Kanayatn Pada Pembuatan Tas Wanita Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

a) Mencari bahan-bahan dan sumber yang dapat menunjang proses pembuatan karya kerajinan ini.

b) Mencari dan memilih jenis kain yang akan dijadikan bahan membatik. c) Melakukan berbagai eksperimen atau percobaan pada berbagai jenis kain, dan memilih kain yang cocok untuk dijadikan bahan untuk dibuat batik. d) Mengumpulkan bahan dan alat serta bahan pewarna untuk proses pembatikan.

e) Merencanakan model desain tas wanita dengan motif rumah Adat Dayak Kanayatn (Rumah Betang) dan beberapa motif yang cocok untuk digunakan dan diterapkan pada batik yang akan dikerjakan.

2. Realisasi

a) Proses pembatikan b) Proses pewarnaan c) Proses pelorodan 3. Penyelesaian

Menjahit kain yang sudah digambari untuk dijadikan sebagai tas, dengan model yang telah dipilih sebagai hasil akhir dari proses pembuatan tas wanita.


(12)

Indriati, 2013

Aplikasi Teknik Batik Tulis Dengan Motif Rumah Adat Dayak Kanayatn Pada Pembuatan Tas Wanita Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

BAB III

PROSES DAN TEKNIK PENCIPTAAN

A. Metode Penciptaan

Dalam penciptaan Tugas Akhir ini penulis mengambil judul “APLIKASI

TEKNIK BATIK TULIS DENGAN MOTIF RUMAH ADAT DAYAK KANAYATN PADA PEMBUATAN TAS WANITA” dan diperuntukan bagi wanita sebagai tas yang dapat menunjang penampilan pengguna. Adapun sebagai pengisi motif batik diatas, penulis juga mengambil beberapa motif yang merupakan motif batik khas Kalimantan Barat seperti burung enggang/tinggang (Elang Kalimantan), batang garing (simbol batang kehidupan bagi masyarakat Dayak), Mandau (senjata khas suku Dayak), dan balanga (benda berbentuk tempayan atau kendi).

Dalam proses penciptaan karya seni, banyak yang harus dilalui dan begitu juga dengan proses dari pembuatan karya TA yang dilakukan. Adapun beberapa langkah awal dari proses pengerjaan karya TA ini sendiri, penulis mencari informasi dan data sebanyak mungkin mengenai batik dan cara pengerjaannya, informasi motif Rumah Adat Kalimantan. Pencarian data dan informasi tersebut dilakukan dengan cara mengunjungi tempat dari rumah adat Dayak Kalimantan Barat.

Motif tersebut merupakan ide dan kreasi penulis dalam mengaplikasikannya kedalam sebuah tas batik dan motif tersebut pun tidak terikat oleh aturan-aturan pembatikan tradisional, hal ini berlaku juga pada pewarnaan. Dalam pewarnaan yang akan digunakan nanti, penulis hanya akan memilih beberapa warna selain putih penulis akan memilih warna sebagai berikut :

1. Orange, menunjukkan kehangatan, energi, keseimbangan, antusiasme, persahabatan, kegembiraan, ketertarikan, dan independensi.

2. Merah, keberanian fisik, kekuatan, kehangatan, dan energi


(13)

Indriati, 2013

Aplikasi Teknik Batik Tulis Dengan Motif Rumah Adat Dayak Kanayatn Pada Pembuatan Tas Wanita Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

4. Cokelat, menunjukkan persahabatan, dan ramah.

5. Kuning, merujuk pada matahari, melambangkan ingatan, imajinasi logis, energi sosial, kerjasama, kebahagiaan, kegembiraan, kehangatan.

COLOURS Red White Brown Pink Blue Green Grey Black Yellow Orange Gambar 3.1 Kelompok Warna Sumber : Dokumentasi Pribadi

Proses yang dilakukan dalam menyelesaikan karya TA ini, penulis membaginya kedalam beberapa langkah yaitu sebagai berikut:

1. Observasi Lapangan dan Survei

a. Melakukan studi pustaka, observasi dan mengamati beberapa cara untuk menunjang proses dalam pembuatan karya TA.

b. Memilih dan menentukan tema dalam proses berkarya c. Menentukan jadwal kegiatan

2. Proses Desain

a. Mengumpulkan serta menyediakan alat serta bahan yang akan digunakn dalam proses pembatikan dan pembuatan tas

b. Memilih dan membuat desain tas untuk remaja

c. Memilih dan menentukan motif yang akan dipergunakan dalam pembuatan karya TA

3. Proses Produksi

a. Mempersiapkan pewarnaan untuk pembuatan tas batik remaja b. Memindahkan motif desain batik pada kain yang sudah dipola

c. Penulisan malam pada pada canting yang sudah digambari motif batik menggunakan canting


(14)

Indriati, 2013

Aplikasi Teknik Batik Tulis Dengan Motif Rumah Adat Dayak Kanayatn Pada Pembuatan Tas Wanita Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

d. Melakukan proses pewarnaan

e. Melakukan proses pelorodan malam pada kain yang sudah decanting 4. Finishing

a. Penjahitan tas

b. Pemilihan kulit sintetis c. Bahan-bahan pendukung d. Pengarahan pada pengrajin tas

Tabel Penciptaan

Alternatif I

Alernatif II

Alternatif III

Alternatif

IV dll

Pemilihan 4 Desain Terpilih

Perbaikan Komposisi Warna

Produksi Kain Batik

Produksi Tas Wanita

Proses Desain


(15)

Indriati, 2013

Aplikasi Teknik Batik Tulis Dengan Motif Rumah Adat Dayak Kanayatn Pada Pembuatan Tas Wanita Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

Finishing

B. Teknik Penciptaan

Dalam proses penciptaan penulis harus mengetahui beberapa langkah agar sesuai dengan tahapan-tahapan.

1. Persiapan Alat dan Bahan a. Alat

Alat yang akan dipergunakan dalam menyelesaikan karya tugas akhir ini terdiri dari alat yang akan dipergunakan dalam proses membatik, yaitu: canting, wajan, kompor, gawangan, ember, panci dan baskom. Sedangkan alat yang diperguakan dalam menggambar pola batik dan pola tas terdiri dari: pensil, drawing pen, penggaris, penghapus, meteran, gunting, dan kapur kain.

1) Canting

Canting adalah sejenis alat tulis khusus batik yang berbentuk corong / paruh burung yang terbuat dari kayu dan timah yang dilubangi agar malam mudah dituliskan pada kain yang sudah diberi pola batik. Adapun jenis-jenis canting yang digunakan untuk batik tersebut adalah canting untuk isen-isen, canting klowong, dan canting tembok.


(16)

Indriati, 2013

Aplikasi Teknik Batik Tulis Dengan Motif Rumah Adat Dayak Kanayatn Pada Pembuatan Tas Wanita Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

Canting Batik

Sumber : Dokumentasi Pribadi

2) Wajan

Wajan ialah perkakas yang digunakan untuk mencairkan malam (lilin) untuk membatik.

Gambar 3.3 Wajan

Sumber : Dokumentasi Pribadi

3) Kompor minyak

Kompor berfungsi dan digunakan untuk memanaskan lilin (malam) agar tetap mencair saat melakukan proses pemanasan malam dalam membatik, dan digunakan juga untuk merebus air agar mudah dalam pelorodan malam pada kain yang telah dicanting.


(17)

Indriati, 2013

Aplikasi Teknik Batik Tulis Dengan Motif Rumah Adat Dayak Kanayatn Pada Pembuatan Tas Wanita Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

Gambar 3.4 Kompor

Sumber : Dokumentasi Pribadi

4) Gawangan

Gawangan adalah alat untuk menyangkutkan dan membentangkan mori pada waktu membatik, terbuat dari kayu atau bambo.

Gambar 3.5 Gawangan kain Sumber : Dokumentasi Pribadi

5) Ember

Ember berfungsi untuk menampung air yang sudah diberi warna untuk pewarnaan batik.


(18)

Indriati, 2013

Aplikasi Teknik Batik Tulis Dengan Motif Rumah Adat Dayak Kanayatn Pada Pembuatan Tas Wanita Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

6) Panci

Panci digunakan pada saat akan melakukan pelorodan pada kain yang sudah diberi malam dan juga pada saat pengetelan kain.

Gambar 3.6 Panci

Sumber : Dokumentasi Pribadi

7) Kursi kecil / dingklik

Kursi kecil digunakan sebagai tempat duduk pada saat pembatik melakukan proses pencantingan, bentuknya kecil dan rendah. Tempat duduk ini terbuat dari kayu, rotan, dan plastik yang lebih banyak digunakan sekarang.

Gambar 3.7 Kursi kecil

Sumber : pdsdadigroup.com 8) Timbangan

Timbangan berfungsi sebagai alat untuk menimbang bubuk pewarna sehingga didapatkan takaran warna yang sesuai.


(19)

Indriati, 2013

Aplikasi Teknik Batik Tulis Dengan Motif Rumah Adat Dayak Kanayatn Pada Pembuatan Tas Wanita Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

Gambar 3.8 Timbangan

Sumber : antikwoy.blogspot.com

9) Gelas ukur

Gelas pengukur adalah media tempat mengukur jumlah air yang digunakan. Gelas yang digunakan terbuat dari plastik atau kaca yang tahan terhadap kostik soda dan bahan kimia lainnya.

Gambar 3.9 Gelas ukur

Sumber : cat-airbrush.blogspot.com

a. Pensil, drawing pen, penghapus, penggaris, meteran, gunting dan kapur kain. pensil berfungsi sebagai alat untuk membuat desain batik pada pola kertas

- Drawing pen berfungsi sebagai alat untuk menebalkan atau memperjelas desain motif batik yang sudah digambari dengan pensil, agar pada waktu penjiplakan pada kain mudah terlihat.


(20)

Indriati, 2013

Aplikasi Teknik Batik Tulis Dengan Motif Rumah Adat Dayak Kanayatn Pada Pembuatan Tas Wanita Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

- Penghapus berfungsi sebagai alat untuk menghapus gambar yang mungkin salah pada waktu penggambaran.

- Penggaris berfungsi sebagai alat untuk mengukur pola tas yang akan dibuat pada kain.

- Meteran digunakan pada waktu pengukuran panjang kain yang akan dibuat tas - Gunting berfungsi sebagai alat untuk memotong kain.

- Kapur jahit digunakan untuk menandai gambar pada pola kain agar gampang dipotong dan hasil dari penggambaran oleh kapur jahit mudah hilang setelah dijahit.

Gambar 3.10

Penggaris pensil gunting dan penghapus Sumber : Dokumentasi Pribadi

2. Bahan-bahan yang Digunakan dalam Proses Berkarya

Bahan-bahan yang digunakan dalam membuat batik terbagi atas menjadi dua bagian yaitu bahan pokok dan bahan penunjang. Bahan pokok adalah bahan yang paling utama dan tidak dapat digantikan dalam pembatikan, sedangkan bahan penunjang adalah bahan pelengkap yang dapat dipakai untuk membantu pada proses pembatikan.

a. Bahan Pokok 1) Kain Mori

Kain mori adalah kain yang terbuat dari serat kapas sebagai bahan baku batik. Kualitas mori bermacam-macam dan jenisnya sangat menentukan baik buruknya kain


(21)

Indriati, 2013

Aplikasi Teknik Batik Tulis Dengan Motif Rumah Adat Dayak Kanayatn Pada Pembuatan Tas Wanita Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

batik yang dihasilkan. Sebelum kain mori diolah, terlebih dahulu dicuci dengan air sampai bersih.

Gambar 3.11 Kain Mori

Sumber : Dokumentasi Pribadi

2) Malam/ lilin dan parafin

Malam adalah bahan perintang pada kain batik, gunanya agar dalam pewarnaan warna berbeda tidak akan bercampur karena ada pembatas menggunakan malam tersebut. Bahan malam terbuat dari parafin (C20-C30), lilin lebah, getah damar dan lemak hewan.

Kegunaan parafin sama dengan fungsi malam hanya saja bahan parafin tidak menggunakan campuran lagi.

Gambar 3.12 Malam/Lilin Batik Sumber : Dokumentasi Pribadi


(22)

Indriati, 2013

Aplikasi Teknik Batik Tulis Dengan Motif Rumah Adat Dayak Kanayatn Pada Pembuatan Tas Wanita Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

Bahan pewarna yang akan dipilih adalah Napthol, yang pada umumnya Napthol adalah zat pewarna kimia yang biasa digunakan sebagai pewarna batik tulis, dicampur dengan Kostik Soda, NHCL, dan lain-lain.

Gambar 3.13 Napthol

Sumber : Dokumentasi Pribadi

4) Berbagai Zat Pembantu

Fungsi zat pembantu dalam proses pembatikan adalah untuk mendukung kelancaran proses pengerjaan.

1) Kaustik Soda

Kaustik soda (NaOH) adalah bahan kimia sebagai pencampur warna napthol.

2) Soda Abu

Soda abu (Na2 CO3 10H2O) adalah bahan kimia yang fungsinya mempermudah pelepasan malam pada saat proses pelorodan.

a. Bahan Penunjang

1) Busa dan kain pelapis dalam

Busa puring berfungsi sebagai bahan untuk membuat tas agar lebih terlihat rapi dan berisi.


(23)

Indriati, 2013

Aplikasi Teknik Batik Tulis Dengan Motif Rumah Adat Dayak Kanayatn Pada Pembuatan Tas Wanita Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

Aksesoris berfungsi sebagai alat penunjang tas agar tampak lebih lengkap dan menarik.

Gambar 3.14 Aksesoris

Sumber : Dokumentasi Pribadi

3) Kulit imitasi

Kulit imitasi digunakan sebagai pelengkap pada pembuatan karya Tugas Akhir ini.

C. Tahapan Penciptaan

1. Pengetelan

Proses perendaman kain untuk menghilangkan kanji dari pabrik dan mengembangkan pori-pori kain agar leebih mudah menyerap ketika diberi malam. Pengetelan dilakukan dengan merendam kain pada larutan air yang dicampur dengan kostik soda selama 2 jam, lalu kain dicuci hingga bersih, selain menggunakan kostik soda, pengetelan dapat dilakukan menggunakan minyak kacang dengan direndam semalam lalu di cuci bersih.


(24)

Indriati, 2013

Aplikasi Teknik Batik Tulis Dengan Motif Rumah Adat Dayak Kanayatn Pada Pembuatan Tas Wanita Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

Gambar 3.15

Proses pengambaran Desain Pada Kertas Sumber : Dokumentasi Pribadi

Gambar 3.16

Proses Pemindahan Desain pada kain Sumber : Dokumentasi Pribadi


(25)

Indriati, 2013

Aplikasi Teknik Batik Tulis Dengan Motif Rumah Adat Dayak Kanayatn Pada Pembuatan Tas Wanita Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

Gambar 3.17

Pencantingan Sebelum di warna Sumber : Dokumentasi Pribadi

Gambar 3.18

Proses Penutupan Warna pertama Sumber : Dokumentasi Pribadi

Gambar 3.19

Proses Penutupan Warna kedua Sumber : Dokumentasi Pribadi


(26)

Indriati, 2013

Aplikasi Teknik Batik Tulis Dengan Motif Rumah Adat Dayak Kanayatn Pada Pembuatan Tas Wanita Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

Gambar 3.20

Proses Penutupan Warna ketiga Sumber : Dokumentasi Pribadi

4. Proses pewarnaan

Gambar 3.21 Proses Pewarnaan 1

Celup Napthol Sumber : Dokumentasi Pribadi

Gambar 3.22 Pewarnaan 2 Celup Napthol


(27)

Indriati, 2013

Aplikasi Teknik Batik Tulis Dengan Motif Rumah Adat Dayak Kanayatn Pada Pembuatan Tas Wanita Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

Gambar 3.23 Pewarnaan 3 Celup Napthol

Sumber : Dokumentasi Pribadi

Gambar 3.24 Proses Pewarnaan 4 Sumber : Dokumentasi Pribadi

5. Pelorodan Malam / Lilin

Proses pelorodan sebagai proses akhir pembuatan karya batik adalah proses pelepasan malam yang menempel pada kain dengan cara direbus pada air mendidih yang telah dicampur soda kostik atau waterglass. Setelah itu kain dicuci sampai bersih.


(28)

Indriati, 2013

Aplikasi Teknik Batik Tulis Dengan Motif Rumah Adat Dayak Kanayatn Pada Pembuatan Tas Wanita Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

Gambar 3.25 Pelorodan malam/lilin Sumber : Dokumentasi Pribadi

1. Proses pembuatan tas a. Pembuatan desain tas

Untuk pembuatan desain tas penulis terlebih dahulu melakukan ovservasi pada berbagai bentuk tas yang sudah ada dipasaran, baik secara langsung maupun melalui media internet. Pembuatan desain tas ini penulis buat dengan menggunakan cara manual dan tentunya dibuat dengan menyesuaikannya terlebih dahulu dengan desain motif yang sudah dibuat.

Gambar 3.26 Desain Tas 1


(29)

Indriati, 2013

Aplikasi Teknik Batik Tulis Dengan Motif Rumah Adat Dayak Kanayatn Pada Pembuatan Tas Wanita Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

Gambar 3.27 Desain Tas 2

Sumber : Dokumentasi Pribadi

Gambar 3.28 Desain Tas 3

Sumber : Dokumentasi Pribadi

Gambar 3.29 Desain Tas 4


(30)

Indriati, 2013

Aplikasi Teknik Batik Tulis Dengan Motif Rumah Adat Dayak Kanayatn Pada Pembuatan Tas Wanita Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

b. Pembuatan pola

Pada pembuatan pola tas, penulis juga menggunakan cara manual, untuk pola tas penulis harus menyesuaikan dengan bahan yang ada yaitu kain batik. Pola juga sangat berpengaruh pada karya tas yang dibuat, karena pada setiap bagian dari tas tersebut harus harus disesuaikan agar terlihat seimbang satu dengan bagian lainnya.

c. Penjahitan

Pada proses penjahitan ini penulis tidak mengerjakanya sendirian, penulis dibantu oleh tukang jahit, proses penjahitan ini berlangsung selama 2 minggu dan pada masig-masing tas, penulis memberikan arahan pada penjahit agar sesuai dengan desain tas yang telah dibuat sebelumnya.

d. Finishing

Langkah terakhir dari proses ini adalah penjahitan kain yang telah di pola dan di batik untuk dijadikan tas.


(31)

66

Indriati, 2013

Aplikasi Teknik Batik Tulis Dengan Motif Rumah Adat Dayak Kanayatn Pada Pembuatan Tas Wanita Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

SIMPULAN DAN SARAN

A. Simpulan

Setiap daerah di Indonesia hampir bisa dikatakan memiliki jenis batik yang khas, tak terkecuali kota Pontianak. Meskipun batik Pontianak (Kalimantan Barat) tergolong masih sangat baru dan tidak termasuk kedalam kategori batik tradisional seperti halnya batik Yogyakarta, batik Solo, batik Cirebon dan batik dari daerah lainnya yang sudah dikenal oleh masyarakat luas.

Seiring dengan perkembangan zaman menuju zaman modernisasi, batik dapat dimodifikasikan agar dapat selalu berkembang dan dapat mengikuti perkembangan zaman, sehingga batik dapat selalu dipakai dan tak lekang oleh waktu, salah satu bentuk dari berkembangnya batik tersebut adalah munculnya tas batik. Tas tersebut bukan hanya diperuntukkan bagi wanita saja namun pria dan anak-anak juga sudah tersedia, walaupun tas batik sudah banyak dipasaran namun penulis ingin menciptakan karya tas batik yang berbeda dari yang sudah ada terutama motif batik Kalimantan Barat yang diterapkan pada produk tas perempuan.

Penerapan motif Kalimantan pada tas ternyata baik untuk diterapkan dan dapat memperbanyak koleksi motif batik yang sudah ada. Desain yang dibuat dengan motif rumah adat dayak kanayatn merupakan hasil desain yang menggunakan beberapa corak/ pola batik atau sering disebut dengan ornamen, seperti ornamen binatang, tumbuh-tumbuhan dan geometris. Hal ini diungkapkan menurut (Hernawati 2004:31-36).

Unsur warna pada karya ini sangat mempengaruhi nilai dari keindahan dalam seni dan desain, selain itu unsur lainnya seperti garis, bidang, bentuk dan isen juga sangat berpengaruh dalam seni dan desain hal ini diungkapkan menurut Prawira, (1989 :3).


(32)

67

Indriati, 2013

Aplikasi Teknik Batik Tulis Dengan Motif Rumah Adat Dayak Kanayatn Pada Pembuatan Tas Wanita Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

menjadi lebih seimbang dan dinamis hal ini sejalan dengan pendapat Hasanudin (2001:14) bahwa bukti sejarah tentang batik, teknik rintang warna, ragam hias dekoratif, simbolik, keseimbangan dinamis yang menjiwai bentuk batik, sudah dikenal pada masa prasejarah.

Berdasarkan hasil penciptaan, diperoleh kesimpulan dari 4 karya tas yang berhasil penulis buat yaitu :

1. Karya pertama yaitu, menggunakan ornamen burung enggang dan batang garing dan ornamen tumpal, dengan menggunakan warna latar hitam, posisi burung berada pada sebelah sisi dan kanan rumah.

2. Karya kedua yaitu, menggunakan ornamen batang Garing dan isen-isen dalam bentuk garis, warna latar hitam, motif batang garing kuning dan atap rumah berwarna cokelat.

3. Karya ketiga yaitu, menggunakan ornamen geometris, binatang dan tumbuhan. Warna yang dipakai yaitu warna hitam sebagai latar, batang garing berwara merah dan warna rumah berwarna cokelat.

4. Karya keempat yaitu, menggunakan ornamen geometris, tumbuhan, dan isen-isen. Warna yang digunakan adalah warna merah sebagai warna batang garing, putih sebagai warna bagian depan rumah, dan hitam sebagai warna latar.

Penulis dapat memberikan simpulan bahwa setiap daerah dapat menciptakan sebuah karya batik yang berciri budaya khas daerahnya masing-masing. Ciri khas budaya dari lingkungan alam sekitar dapat menjadi gagasan untuk mengolah desain motif batik. Seperti yang penulis lakukan pada karya TA ini. Pada prinsipnya teknik batik dapat menciptakan atau membentuk motif dalam bentuk apapun sesuai dengan kreasi penciptanya. Kemampuan utuk menggubah objek benda alam sekitar menjadi motif batik membutuhkan keahlian dan kreativitas penciptanya.


(33)

68

Indriati, 2013

Aplikasi Teknik Batik Tulis Dengan Motif Rumah Adat Dayak Kanayatn Pada Pembuatan Tas Wanita Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

banyak, mulai dari proses pembuatan desain yang harus diulang sampai pada proses pewarnaan karya. Proses pewarnaan yang gagal karena malam pada kain batik pecah sehingga pada saat prosese pewarnaan yang kedua dan ketiga warna menyerap dan membuat pewarnaan menjadi berantakan.

Kegagalan dalam proses pewarnaan tidak membuat penulis merasa putus asa karena dengan pengalaman tersebut, penulis akhirnya bisa menyelesaikan karya tas batik. Kegagalan ini kiranya dapat menjadi pedoman bagi penulis dan peneliti lainnya supaya lebih teliti lagi dalam membuat karya terutama pada proses pewarnaan dan pencantingan malam pada kain.

B. Saran

Setelah penulis melalui berbagai proses penciptaan dalam karya Tugas Akhir, penulis memiliki berbagai saran diantaranya :

1. Ada banyak motif dan warna khas daerah di Indonesia yang potensial untuk dieksplorasi dan diangkat menjadi motif tas wanita

2. Melalui teknik batik, masih banyak teknik dan pengolahan batik yang bisa dieksplorasi untuk menciptakan motif batik.

3. Desain tas yang ada juga bisa disesuaikan untuk mengembangkan budaya tradisional.

4. Hasil karya Tugas Akhir ini dapat pula menjadi sumber inspirasi supaya budaya Indonesia khususnya Kalimantan Barat dapat terangkat dan dikenal masyarakat luas.

5. Hasil karya yang sudah ada kiranya dapat menjadi sumber inspirasi mahasiswa lain untuk dapat dikembangkan kembali sebagai sumber ide dalam pembuatan Tugas Akhir pada peneliti selanjutnya.


(34)

Indriati, 2013

Aplikasi Teknik Batik Tulis Dengan Motif Rumah Adat Dayak Kanayatn Pada Pembuatan Tas Wanita Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

DAFTAR PUSTAKA

Arini. 2001. Batik Warisan Adiluhung Nusantara.Bandung. Bandung

Atik K. Saftianingsih, dkk. 2008. Batik Tatar Sunda. CV. Kandi Makarya, Bandung Budiyono, el al. 2008. Karya Tekstil : Jilid 1. Jakarta : Direktorat Pembinaan Sekolah

Menengah.

Djoemena S. Nian. 1990. Batik dan Mitra (Batik And Its Kind). Jakarta : Djambatan. Hasanudin. 2001. Batik Pesisiran. PT Kiblat Buku Utama. Bandung

I wayan seriyoga,P. 2009. Metode Penciptaan Seni Kriya. Ikapi dkk, 1981-1985. Batik Klasik. Museum Pusat. Jakarta

Lontan, J. U. 1975. Sejarah Hukum Adat dan Adat Istiadat Kalimantan Barat. Jakarta: Pemerintah Daerah Kalimantan Barat.

Nurjanah, Euis. (2011). Proses Rintisan Batik Kriya Rumah Batik Arves Di Subang. Skripsi. Pada FPBS UPI Bandung: tidak diterbitkan.

Pawitan, Zakiah. 2010. Institut Teknologi Bandung, Bandung. Thesis Pascasarjana. Prawira, Dharma. 2001. Warna, Teori, dan Kreaktivitas Penggunaannya. Bandung :

ITB.

Razak, Yusuf.1981.Batik Klasik, Djambatan. Jakarta : Djambatan Sadjiman Ebdi Sanyoto . Elemen-Elemen Seni dan Desain.

Sellato, Bernard. 1989. Naga dan Burung Enggang, Hornbill and Dragon. Aquitaire Indonesia.

Seli, Seselia. 1996. Struktur, Fungsi, dan Nilai Budaya Dalam Cerita Rakyat Dayak Kanayatn. Bandung. Thesis Magister, Program Pascasarjana IKIP.

Soesanto Sewan. 1984. Seni Dan Teknologi Kerajinan Batik. Pendidikan Departemen Dan Kebudayaan


(35)

Indriati, 2013

Aplikasi Teknik Batik Tulis Dengan Motif Rumah Adat Dayak Kanayatn Pada Pembuatan Tas Wanita Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

Laman Web

proudmary.bigcartel.com beelshopping.wordpress.com disdus.com

ellensprettythings.wordpress.com ellunabag.wordpress.com

http://ayundabatik.com/kombinasi-jeans-lawas-merah.html http://cabycabyblog.blogspot.com/

http://depokmania.wordpress.com/2011/02/04/aneka-batik-nusantara/ http://galeri-batik-kalimantan.blogspot.com/

http://leosutrisno.wordpress.com/2012/12/23/batik-kalbar/

http://pontianak.tribunnews.com/2012/03/30/nyaman-pakai-batik-setiap-hari http://ranselhitam.com/2011/12/rumah-betang/

http://www.dinomarket.com/PASARDINO/33221832/Jual-Tas-Batik http://www.fizare.com/tas-pesta-dan-arti-kesannya/

http://www.pricearea.com/detail/2136140/tas-batik-kombinasi-kulit-sapi-jogja-yogya.html

jakartamagazine.com pinkcreamcake.com totebags-top.blogspot.com warungasal.multiply.com www.angsadua.com www.filson.com

www.jcarolinecreative.com www.pursepage.com www.trouws.com


(1)

Indriati, 2013

b. Pembuatan pola

Pada pembuatan pola tas, penulis juga menggunakan cara manual, untuk pola tas penulis harus menyesuaikan dengan bahan yang ada yaitu kain batik. Pola juga sangat berpengaruh pada karya tas yang dibuat, karena pada setiap bagian dari tas tersebut harus harus disesuaikan agar terlihat seimbang satu dengan bagian lainnya.

c. Penjahitan

Pada proses penjahitan ini penulis tidak mengerjakanya sendirian, penulis dibantu oleh tukang jahit, proses penjahitan ini berlangsung selama 2 minggu dan pada masig-masing tas, penulis memberikan arahan pada penjahit agar sesuai dengan desain tas yang telah dibuat sebelumnya.

d. Finishing

Langkah terakhir dari proses ini adalah penjahitan kain yang telah di pola dan di batik untuk dijadikan tas.


(2)

66 Indriati, 2013

Aplikasi Teknik Batik Tulis Dengan Motif Rumah Adat Dayak Kanayatn Pada Pembuatan Tas Wanita Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

BAB V

SIMPULAN DAN SARAN

A. Simpulan

Setiap daerah di Indonesia hampir bisa dikatakan memiliki jenis batik yang khas, tak terkecuali kota Pontianak. Meskipun batik Pontianak (Kalimantan Barat) tergolong masih sangat baru dan tidak termasuk kedalam kategori batik tradisional seperti halnya batik Yogyakarta, batik Solo, batik Cirebon dan batik dari daerah lainnya yang sudah dikenal oleh masyarakat luas.

Seiring dengan perkembangan zaman menuju zaman modernisasi, batik dapat dimodifikasikan agar dapat selalu berkembang dan dapat mengikuti perkembangan zaman, sehingga batik dapat selalu dipakai dan tak lekang oleh waktu, salah satu bentuk dari berkembangnya batik tersebut adalah munculnya tas batik. Tas tersebut bukan hanya diperuntukkan bagi wanita saja namun pria dan anak-anak juga sudah tersedia, walaupun tas batik sudah banyak dipasaran namun penulis ingin menciptakan karya tas batik yang berbeda dari yang sudah ada terutama motif batik Kalimantan Barat yang diterapkan pada produk tas perempuan.

Penerapan motif Kalimantan pada tas ternyata baik untuk diterapkan dan dapat memperbanyak koleksi motif batik yang sudah ada. Desain yang dibuat dengan motif rumah adat dayak kanayatn merupakan hasil desain yang menggunakan beberapa corak/ pola batik atau sering disebut dengan ornamen, seperti ornamen binatang, tumbuh-tumbuhan dan geometris. Hal ini diungkapkan menurut (Hernawati 2004:31-36).

Unsur warna pada karya ini sangat mempengaruhi nilai dari keindahan dalam seni dan desain, selain itu unsur lainnya seperti garis, bidang, bentuk dan isen juga sangat berpengaruh dalam seni dan desain hal ini diungkapkan menurut Prawira, (1989 :3).


(3)

67

Teknik batik tulis dengan motif atau ragam hias dekoratif menjadikan batik ini menjadi lebih seimbang dan dinamis hal ini sejalan dengan pendapat Hasanudin (2001:14) bahwa bukti sejarah tentang batik, teknik rintang warna, ragam hias dekoratif, simbolik, keseimbangan dinamis yang menjiwai bentuk batik, sudah dikenal pada masa prasejarah.

Berdasarkan hasil penciptaan, diperoleh kesimpulan dari 4 karya tas yang berhasil penulis buat yaitu :

1. Karya pertama yaitu, menggunakan ornamen burung enggang dan batang garing

dan ornamen tumpal, dengan menggunakan warna latar hitam, posisi burung berada pada sebelah sisi dan kanan rumah.

2. Karya kedua yaitu, menggunakan ornamen batang Garing dan isen-isen dalam bentuk garis, warna latar hitam, motif batang garing kuning dan atap rumah berwarna cokelat.

3. Karya ketiga yaitu, menggunakan ornamen geometris, binatang dan tumbuhan. Warna yang dipakai yaitu warna hitam sebagai latar, batang garing berwara merah dan warna rumah berwarna cokelat.

4. Karya keempat yaitu, menggunakan ornamen geometris, tumbuhan, dan isen-isen. Warna yang digunakan adalah warna merah sebagai warna batang garing, putih sebagai warna bagian depan rumah, dan hitam sebagai warna latar.

Penulis dapat memberikan simpulan bahwa setiap daerah dapat menciptakan sebuah karya batik yang berciri budaya khas daerahnya masing-masing. Ciri khas budaya dari lingkungan alam sekitar dapat menjadi gagasan untuk mengolah desain motif batik. Seperti yang penulis lakukan pada karya TA ini. Pada prinsipnya teknik batik dapat menciptakan atau membentuk motif dalam bentuk apapun sesuai dengan kreasi penciptanya. Kemampuan utuk menggubah objek benda alam sekitar menjadi motif batik membutuhkan keahlian dan kreativitas penciptanya.


(4)

68 Indriati, 2013

Aplikasi Teknik Batik Tulis Dengan Motif Rumah Adat Dayak Kanayatn Pada Pembuatan Tas Wanita Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

Pengalaman yang penulis dapat dari awal proses pembuatan karya ini sangat banyak, mulai dari proses pembuatan desain yang harus diulang sampai pada proses pewarnaan karya. Proses pewarnaan yang gagal karena malam pada kain batik pecah sehingga pada saat prosese pewarnaan yang kedua dan ketiga warna menyerap dan membuat pewarnaan menjadi berantakan.

Kegagalan dalam proses pewarnaan tidak membuat penulis merasa putus asa karena dengan pengalaman tersebut, penulis akhirnya bisa menyelesaikan karya tas batik. Kegagalan ini kiranya dapat menjadi pedoman bagi penulis dan peneliti lainnya supaya lebih teliti lagi dalam membuat karya terutama pada proses pewarnaan dan pencantingan malam pada kain.

B. Saran

Setelah penulis melalui berbagai proses penciptaan dalam karya Tugas Akhir, penulis memiliki berbagai saran diantaranya :

1. Ada banyak motif dan warna khas daerah di Indonesia yang potensial untuk dieksplorasi dan diangkat menjadi motif tas wanita

2. Melalui teknik batik, masih banyak teknik dan pengolahan batik yang bisa dieksplorasi untuk menciptakan motif batik.

3. Desain tas yang ada juga bisa disesuaikan untuk mengembangkan budaya tradisional.

4. Hasil karya Tugas Akhir ini dapat pula menjadi sumber inspirasi supaya budaya Indonesia khususnya Kalimantan Barat dapat terangkat dan dikenal masyarakat luas.

5. Hasil karya yang sudah ada kiranya dapat menjadi sumber inspirasi mahasiswa lain untuk dapat dikembangkan kembali sebagai sumber ide dalam pembuatan Tugas Akhir pada peneliti selanjutnya.


(5)

DAFTAR PUSTAKA

Arini. 2001. Batik Warisan Adiluhung Nusantara.Bandung. Bandung

Atik K. Saftianingsih, dkk. 2008. Batik Tatar Sunda. CV. Kandi Makarya, Bandung Budiyono, el al. 2008. Karya Tekstil : Jilid 1. Jakarta : Direktorat Pembinaan Sekolah

Menengah.

Djoemena S. Nian. 1990. Batik dan Mitra (Batik And Its Kind). Jakarta : Djambatan. Hasanudin. 2001. Batik Pesisiran. PT Kiblat Buku Utama. Bandung

I wayan seriyoga,P. 2009. Metode Penciptaan Seni Kriya. Ikapi dkk, 1981-1985. Batik Klasik. Museum Pusat. Jakarta

Lontan, J. U. 1975. Sejarah Hukum Adat dan Adat Istiadat Kalimantan Barat. Jakarta: Pemerintah Daerah Kalimantan Barat.

Nurjanah, Euis. (2011). Proses Rintisan Batik Kriya Rumah Batik Arves Di Subang. Skripsi. Pada FPBS UPI Bandung: tidak diterbitkan.

Pawitan, Zakiah. 2010. Institut Teknologi Bandung, Bandung. Thesis Pascasarjana. Prawira, Dharma. 2001. Warna, Teori, dan Kreaktivitas Penggunaannya. Bandung :

ITB.

Razak, Yusuf.1981.Batik Klasik, Djambatan. Jakarta : Djambatan Sadjiman Ebdi Sanyoto . Elemen-Elemen Seni dan Desain.

Sellato, Bernard. 1989. Naga dan Burung Enggang, Hornbill and Dragon. Aquitaire Indonesia.

Seli, Seselia. 1996. Struktur, Fungsi, dan Nilai Budaya Dalam Cerita Rakyat Dayak Kanayatn. Bandung. Thesis Magister, Program Pascasarjana IKIP.

Soesanto Sewan. 1984. Seni Dan Teknologi Kerajinan Batik. Pendidikan Departemen Dan Kebudayaan


(6)

Indriati, 2013

Aplikasi Teknik Batik Tulis Dengan Motif Rumah Adat Dayak Kanayatn Pada Pembuatan Tas Wanita Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

Laman Web

proudmary.bigcartel.com beelshopping.wordpress.com disdus.com

ellensprettythings.wordpress.com ellunabag.wordpress.com

http://ayundabatik.com/kombinasi-jeans-lawas-merah.html http://cabycabyblog.blogspot.com/

http://depokmania.wordpress.com/2011/02/04/aneka-batik-nusantara/ http://galeri-batik-kalimantan.blogspot.com/

http://leosutrisno.wordpress.com/2012/12/23/batik-kalbar/

http://pontianak.tribunnews.com/2012/03/30/nyaman-pakai-batik-setiap-hari http://ranselhitam.com/2011/12/rumah-betang/

http://www.dinomarket.com/PASARDINO/33221832/Jual-Tas-Batik http://www.fizare.com/tas-pesta-dan-arti-kesannya/

http://www.pricearea.com/detail/2136140/tas-batik-kombinasi-kulit-sapi-jogja-yogya.html

jakartamagazine.com pinkcreamcake.com totebags-top.blogspot.com warungasal.multiply.com www.angsadua.com www.filson.com

www.jcarolinecreative.com www.pursepage.com www.trouws.com