PENGGUNAAN C-HIDROKSISITRONELAL KALIKS[4]RESORSINARENA UNTUK ADSORPSI KATION LOGAM BERAT Pb(II), Cd(II) DAN Cu(II).

(1)

Aprilia Fitri Yastuti, 2013

Penggunaan C-Hidroksisitronelal Kaliks[4]Resorsinarena Untuk Adsorpsi Kation Logam Berat Pb(II), Cd(II) DAN Cu(II)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

PENGGUNAAN C-HIDROKSISITRONELAL KALIKS[4]RESORSINARENA UNTUK ADSORPSI KATION LOGAM BERAT Pb(II), Cd(II) DAN Cu(II)

SKRIPSI

Diajukan untuk memenuhi sebagian dari syarat memperoleh Gelar Sarjana Sains di Bidang Kimia

Oleh

APRILIA FITRI YASTUTI 0800564

JURUSAN PENDIDIKAN KIMIA

FAKULTAS PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA 2013


(2)

Aprilia Fitri Yastuti, 2013

Penggunaan C-Hidroksisitronelal Kaliks[4]Resorsinarena Untuk Adsorpsi Kation Logam Berat Pb(II), Cd(II) DAN Cu(II)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

PENGGUNAAN C-HIDROKSISITRONELAL

KALIKS[4]RESORSINARENA UNTUK ADSORPSI

KATION LOGAM BERAT Pb(II), Cd(II) DAN Cu(II)

Oleh Aprilia Fitri Yastuti

Sebuah skripsi yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana pada Fakultas Pendidikan Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam

© Aprilia Fitri Yastuti 2013 Universitas Pendidikan Indonesia

Februari 2013

Hak Cipta dilindungi undang-undang.

Skripsi ini tidak boleh diperbanyak seluruhya atau sebagian, dengan dicetak ulang, difoto kopi, atau cara lainnya tanpa ijin dari penulis.


(3)

Aprilia Fitri Yastuti, 2013

Penggunaan C-Hidroksisitronelal Kaliks[4]Resorsinarena Untuk Adsorpsi Kation Logam Berat Pb(II), Cd(II) DAN Cu(II)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu LEMBAR PENGESAHAN

PENGGUNAAN C-HIDROKSISITRONELAL KALIKS[4]RESORSINARENA UNTUK ADSORPSI KATION LOGAM BERAT Pb(II), Cd(II) DAN Cu(II)

Diajukan Oleh : Aprilia Fitri Yastuti

0800564

Disetujui dan Disahkan Oleh :

Mengetahui,

Ketua Jurusan Pendidikan Kimia FPMIPA UPI

Dr. Ahmad Mudzakir, M.Si NIP. 196611211991031002

Pembimbing I

Dr. Ratnaningsih Eko Sardjono, M.Si NIP. 19690419199232002

Pembimbing II

Dr. Iqbal Musthapa, M.Si NIP. 197512232001121001


(4)

Aprilia Fitri Yastuti, 2013

Penggunaan C-Hidroksisitronelal Kaliks[4]Resorsinarena Untuk Adsorpsi Kation Logam Berat Pb(II), Cd(II) DAN Cu(II)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

Perkembangan industri menimbulkan dampak negatif berupa limbah industri yang mengandung logam berat. Adsorpsi merupakan salah satu cara untuk mengurangi konsentrasi logam berat. C-Hidroksisitronelalkaliks[4]resorsinarena (CHCR) merupakan salah satu tetramer siklis yang berpotensi untuk mengadsorpsi logam berat. Adsorben ini disintesis dari resorsinol dan hidroksi sitronelal dengan katalis asam p-toluensulfonat. Adsorpsi sistem batch dilakukan terhadap kation logam Cd(II), Cu(II) dan Pb(II) pada berbagai pH dan waktu interaksi. Hasil penelitian menunjukkan tingkat adsorpsi Cd(II) sebesar >99,91% pada pH 5 dengan waktu interaksi 60 menit, sementara untuk logam Cu(II) mencapai >99,87% pada pH 4 dengan waktu interaksi 30 menit. Tingkat adsorpsi terhadap kation logam Pb(II) yang diperoleh sebesar 98,21 % pada pH 4 dengan waktu interaksi 3,5 jam (210 menit). Adsorpsi CHCR terhadap ketiga jenis kation logam mengikuti model kinetika pseudo orde dua. Hal tersebut menunjukkan tingginya kemampuan adsorpsi CHCR terhadap kation logam Cu(II), Cd(II) dan Pb(II), dengan kemampuan adsorpsi paling baik berlangsung untuk kation logam Cu(II).


(5)

Aprilia Fitri Yastuti, 2013

Penggunaan C-Hidroksisitronelal Kaliks[4]Resorsinarena Untuk Adsorpsi Kation Logam Berat Pb(II), Cd(II) DAN Cu(II)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

Industrial development has a negative impact in the form of industrial waste containing heavy metals. Adsorption is one way to reduce the concentration of heavy metals. C-Hydroxycitronellal calix[4]resorcinarene (CHCR) is a cyclic tetramer that potential to adsorb heavy metals. The adsorbent was synthesized from resorcinol and hydroxy citronellal to p-toluensulfonat acid catalyst. Adsorption batch system is performed on metal cations Cd(II) and Cu(II) at different pH and time interaction. The results showed the adsorption rate of Cd(II) of >99.91% at pH 5 with interaction time of 60 minutes, while for Cu(II) is >99.87% at pH 4 with a 30-minute interaction. Adsorption CHCR of two types of metal cations followed pseudo second order kinetics model. It shows a high adsorption capacity for metal cations CHCR Cu(II) and Cd(II), with the best adsorption capability lasts for metal cations Cu(II).


(6)

Aprilia Fitri Yastuti, 2013

Penggunaan C-Hidroksisitronelal Kaliks[4]Resorsinarena Untuk Adsorpsi Kation Logam Berat Pb(II), Cd(II) DAN Cu(II)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu DAFTAR ISI

ABSTRAK………...

KATA PENGANTAR………...………

DAFTAR ISI……….……

DAFTAR TABEL……….……

DAFTAR GAMBAR……….

DAFTAR LAMPIRAN……….

BAB I PENDAHULUAN

1.1Latar Belakang ………...… 1.2Rumusan Masalah………... 1.3Tujuan Penelitian……… 1.4Manfaat Penelitian……….

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

2.1Kaliksarena sebagai Adsorben Kation Logam Berat …..……..……. 2.2Sintesis CHCR dari Hidroksi-sitronelal ...……….…………...

2.3Adsorpsi……….……….

2.3.1 Kinetika Adsorpsi……….……..…

2.4Logam Berat sebagai Salah Satu Pencemar Lingkungan…....……... 2.4.1. Logam Cd (Kadmium)……… 2.4.2. Logam Cu (Tembaga)……….……

i ii iv vii viii x 1 3 3 4 5 7 9 11 14 15 17


(7)

Aprilia Fitri Yastuti, 2013

Penggunaan C-Hidroksisitronelal Kaliks[4]Resorsinarena Untuk Adsorpsi Kation Logam Berat Pb(II), Cd(II) DAN Cu(II)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

2.4.3. Logam Pb (Timbal)………..…...

BAB III METODE PENELITIAN

3.1Lokasi Penelitian………. 3.2Alat dan Bahan………..…….. 3.2.1. Alat………..………… 3.2.2. Bahan……….………. 3.3Tahapan Penelitian………..……… 3.4Prosedur Penelitian.……….... 3.4.1. Sintesis dan Karakterisasi CHCR………...…… 3.4.2. Adsorpsi logam Pb(II), Cu(II) dan Cd(II) sistem batch... 3.4.3. Penentuan pH optimum adsorpsi sistem batch………...……. 3.4.4. Penentuan waktu interaksi optimum adsorpsi sistem batch… 3.5Teknik Pengolahan Data….………...………....

3.5.1 Tahap Karakterisasi……….…… 3.5.2 Tahap Adsorpsi….……….………...…….. 3.5.3 Tahap Kinetika Reaksi...……….………..……..

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1.Sintesis Adsorben CHCR... 4.2.Karakterisasi Adsorben CHCR... 4.3.Adsorpsi kation logam (Cu(II), Cd(II) dan Pb(II)) menggunakan adsorben CHCR sistem batch…...

19 21 21 21 21 22 24 24 25 25 26 27 27 27 28 29 31 38


(8)

Aprilia Fitri Yastuti, 2013

Penggunaan C-Hidroksisitronelal Kaliks[4]Resorsinarena Untuk Adsorpsi Kation Logam Berat Pb(II), Cd(II) DAN Cu(II)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

4.3.1 Variasi pH Larutan Logam..…...……….…… 4.3.1.1Logam Cd(II)………..….……….…… 4.3.1.2Logam Cu(II)……… 4.3.1.3Logam Pb(II)………. 4.3.2 Variasi Waktu Interaksi………....……..……….……

4.3.2.1Logam Cd(II)………..….……….………. 4.3.2.2Logam Cu(II)………. 4.3.2.3Logam Pb(II)………. 4.4.Perbandingan Tingkat Adsorpsi CHCR Terhadap Logam Cd(II), Cu(II) dan Pb(II)... 4.5.Penentuan Kinetika Adsorpsi..……..………....……….

4.5.1 Logam Cd(II)………..….……….……….……. 4.5.2 Logam Cu(II)……….. 4.5.3 Logam Pb(II)………...

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

5.1. Kesimpulan………. ...

5.2. Saran………... ...

DAFTAR PUSTAKA……… LAMPIRAN………...

39 39 41 43 45 45 47 49 51 55 55 56 58 61 62 63 66


(9)

Aprilia Fitri Yastuti, 2013

Penggunaan C-Hidroksisitronelal Kaliks[4]Resorsinarena Untuk Adsorpsi Kation Logam Berat Pb(II), Cd(II) DAN Cu(II)


(10)

Aprilia Fitri Yastuti, 2013

Penggunaan C-Hidroksisitronelal Kaliks[4]Resorsinarena Untuk Adsorpsi Kation Logam Berat Pb(II), Cd(II) DAN Cu(II)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Perkembangan zaman telah memicu pertumbuhan industri di berbagai negara. Pertumbuhan industri memang memberikan manfaat yang besar bagi masyarakat. Selain bermanfaat ternyata pertumbuhan industri juga telah memicu banyak dampak negatif. Salah satunya terkait dengan masalah pencemaran lingkungan akibat polusi dari berbagai macam industri. Pencemaran lingkungan menjadi masalah yang begitu penting karena tidak hanya menyebabkan kerusakan lingkungan tetapi juga dapat membahayakan jiwa masyarakat.

Salah satu jenis pencemaran yang berbahaya bagi masyarakat adalah pencemaran air oleh logam berat yang berasal dari beberapa industri seperti industri farmasi, logam dan baterai, yang seringkali menghasilkan limbah logam berat Cd(II), Cu(II) dan Pb(II). Hal ini sangat mengkhawatirkan mengingat konsumsi air yang telah terkontaminasi oleh logam berat pada manusia dapat memicu timbulnya penyakit kanker. Oleh karena itu perlu adanya upaya untuk menghilangkan tingkat pencemaran logam berat di daerah perairan.

Ada beberapa cara yang dapat digunakan untuk menghilangkan atau mengurangi kontaminasi logam berat di daerah perairan yaitu enkapsulasi, presipitasi, detoksifikasi, dan adsorpsi. Salah satu metode yang sering digunakan adalah metode adsorpsi atau metode penyerapan logam berat oleh suatu zat tertentu melalui mekanisme adsorpsi. Metode adsorpsi banyak digunakan karena


(11)

Aprilia Fitri Yastuti, 2013

Penggunaan C-Hidroksisitronelal Kaliks[4]Resorsinarena Untuk Adsorpsi Kation Logam Berat Pb(II), Cd(II) DAN Cu(II)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

prosesnya yang sederhana, dapat bekerja pada konsentrasi rendah, dapat di daur ulang, dan biaya yang dibutuhkan relatif murah (Sardjono, 2007).

Untuk dapat menggunakan metode adsorpsi diperlukan suatu adsorben. Salah satu kelompok senyawa sintesis yang memiliki potensi besar untuk dikembangkan sebagai adsorben adalah kaliksarena (calixarene), yaitu senyawa oligomer siklis yang tersusun dari satuan-satuan aromatis dan dihubungkan oleh suatu jembatan. Kelompok senyawa ini mempunyai geometri molekul yang unik, yaitu berongga pada bagian pusatnya dan dapat berbentuk seperti mangkuk sehingga dapat digunakan dalam sistem host-guest (inang-tamu). Oleh karena itu, senyawa- senyawa yang tergolong kaliksarena telah dimanfaatkan untuk berbagai keperluan, seperti ekstraksi (Mocerino dkk., 2001; Sonoda dkk, 1999), sensor (Britz-Mckibbin dan Chen, 1998), membran (Jain dkk, 2005), reseptor (Moon dkk., 2003), surfaktan dan katalis (Shinkai, 1986), atau fasa diam kromatografi (Hamilton, 2003; Suh dkk, 2001).

Terdapat berbagai jenis kaliksarena, di antaranya kaliksarena turunan resorsinol atau kaliksresorsinarena. Kaliksarena ini disintesis dari resorsinol dan suatu aldehida, salah satunya hidroksisitronelal, suatu komponen penting dari minyak sereh wangi. Siklooligomerisasi dari hidroksi sitronelal dan resorsinol yang dibantu katalis asam akan menghasilkan suatu kaliksarena baru, yaitu C-hidroksisitronelalkaliks[4]resorsinarena (CHCR). Kaliksarena tersebut telah berhasil disintesis menggunakan metode solvent-free yang lebih ramah lingkungan karena mengeliminasi penggunaan pelarut (Sobariah, 2011).


(12)

Aprilia Fitri Yastuti, 2013

Penggunaan C-Hidroksisitronelal Kaliks[4]Resorsinarena Untuk Adsorpsi Kation Logam Berat Pb(II), Cd(II) DAN Cu(II)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

Keberadaan gugus-gugus kaya elektron, seperti gugus hidroksil dan cincin benzene, serta adanya rongga pada molekul CHCR, diperkirakan menyebabkan molekul ini dapat dijadikan sebagai adsorben logam Cd(II), Cu(II) dan Pb(II). Oleh karena itu perlu dilakukan penelitian untuk menguji efektifitas dan selektivitas daya adsorpsi dari adsorben CHCR terhadap ketiga jenis logam tersebut beserta optimasi kondisi adsopsi pada setiap jenis logam yang diuji.

1.2 Rumusan Masalah

Permasalahan dalam penelitian ini meliputi:

1. Bagaimana kemampuan adsorpsi CHCR terhadap logam Cd(II), Cu(II) dan Pb(II)?

2. Bagaimana kondisi adsorpsi optimum logam Cd(II), Cu(II) dan Pb(II) oleh CHCR?

3. Bagaimana perbandingan kemampuan adsorpsi CHCR terhadap logam Cd(II), Cu(II) dan Pb(II)?

4. Bagaimana kinetika adsorpsi CHCR terhadap logam Cd(II), Cu(II) dan Pb(II)?

1.3 Tujuan Penelitian

Tujuan dilakukannya penelitian ini adalah:

1. Untuk mengetahui kemampuan adsorben CHCR terhadap logam Cd(II), Cu(II) dan Pb(II)


(13)

Aprilia Fitri Yastuti, 2013

Penggunaan C-Hidroksisitronelal Kaliks[4]Resorsinarena Untuk Adsorpsi Kation Logam Berat Pb(II), Cd(II) DAN Cu(II)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

2. Untuk mendapatkan kondisi optimum (pH dan waktu interaksi optimum) adsorpsi logam Cd(II), Cu(II) dan Pb(II) oleh CHCR

1.4 Manfaat Penelitian

Adapun manfaat dari dilakukannya penelitian ini adalah:

1. Menambah pengetahuan akan manfaat dan aplikasi dari makromolekul CHCR.

2. Diperolehnya alternatif adsorben limbah logam berat yang dapat membantu dalam menanggulangi masalah pencemaran perairan akibat limbah logam berat yang dihasilkan oleh industri.


(14)

Aprilia Fitri Yastuti, 2013

Penggunaan C-Hidroksisitronelal Kaliks[4]Resorsinarena Untuk Adsorpsi Kation Logam Berat Pb(II), Cd(II) DAN Cu(II)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu BAB III

METODE PENELITIAN

3.1 Lokasi Penelitian

Adapun lokasi penelitian dilakukan di Laboratorium Riset dan Laboratorium Kimia Analitik Instrumen Jurusan Pendidikan Kimia FPMIPA UPI.

3.2 Alat dan Bahan 3.2.1 Alat

Alat yang digunakan dalam penelitian ini meliputi (1) peralatan untuk sintesis yaitu lumpang alu, pipet, dan kaca arloji (2) peralatan yang digunakan untuk membuat sampel larutan logam yaitu labu ukur 100 ml, labu ukur 50 ml, pipet ukur 1 ml, pipet ukur 10 ml, pipet ukur 50 ml, gelas kimia 250 ml, gelas kimia 100 ml, batang pengaduk, dan spatula (3) alat untuk keperluan penentuan konsentrasi logam yaitu instrumen AAS (Atomic Adsorption Spectrum) (4) Alat untuk percobaan adsorpsi yaitu shaker.

3.2.2 Bahan

Bahan-bahan yang diperlukan untuk sintesis CHCR yaitu hidroksi sitronelal, resorsinol dan katalis asam p-toluen sulfonat. Sementara untuk proses pembuatan larutan logam dengan pH tertentu diperlukan larutan standar Pb(NO3)2, larutan standar Cu(NO3)2, larutan standar Cd(NO3)2, NaOH, HNO3,


(15)

Aprilia Fitri Yastuti, 2013

Penggunaan C-Hidroksisitronelal Kaliks[4]Resorsinarena Untuk Adsorpsi Kation Logam Berat Pb(II), Cd(II) DAN Cu(II)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu 3.3 Tahapan Penelitian

Gambar 3.1 Bagan Alir Penelitian

Berdasarkan Gambar 3.1, langkah pertama yang dilakukan adalah sintesis CHCR dan karakterisasi. Langkah-langkah sintesis disajikan pada Gambar 3.2.


(16)

Aprilia Fitri Yastuti, 2013

Penggunaan C-Hidroksisitronelal Kaliks[4]Resorsinarena Untuk Adsorpsi Kation Logam Berat Pb(II), Cd(II) DAN Cu(II)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu Gambar 3.2 Bagan Alir Sintesis CHCR

Kemudian produk dikarakterisasi dengan IR, MS, 1H-NMR dan 13C-NMR. Selanjutnya produk yang telah dikarakterisasi digunakan dalam proses adsorpsi sesuai dengan langkah-langkah Gambar 3.3.

Resorsinol

dimasukkan ke dalam lumpang

ditambah 5% katalis asam p-toluen sulfonat

campuran dihaluskan hingga terbentuk padatan keras

Padatan Keras

ditambah hidroksi sitronelal dengan perbandingan 1:2

dicuci dengan air

dikeringkan dalam oven selama + 24 jam direkristalisasi menggunakan pelarut metanol dikeringkan dalam oven

CHCR

dilakukan karakterisasi CHCR Hasil Rekristalisasi


(17)

Aprilia Fitri Yastuti, 2013

Penggunaan C-Hidroksisitronelal Kaliks[4]Resorsinarena Untuk Adsorpsi Kation Logam Berat Pb(II), Cd(II) DAN Cu(II)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

Gambar 3.3 Bagan Alir Adsorpsi CHCR Sistem Batch

Kemudian dilanjutkan dengan melakukan variasi pH larutan logam (3,4,5,6 dan 7) dan waktu interaksi (30 menit, 60 menit, 90 menit, 120 menit, 150 menit dan 180 menit) untuk adsorpsi terhadap kation logam Cd(II) dan Cu(II) sementara untuk adsorpsi terhadap kation logam Pb(II) variasi waktu interaksi adalah 30 menit, 30 menit, 60 menit, 90 menit, 120 menit, 150 menit, 180 menit, 210 menit, 240 menit, 270 menit dan 300 menit .

3.4. Prosedur Penelitian

3.4.1 Sintesis dan Karakterisasi CHCR

Prosedur sintesis dilakukan sesuai dengan metode sintesis dan kondisi optimasi dari Sobariah (2011) yaitu melalui metode grinding dengan perbandingan jumlah resorsinol dan hidroksi sitronelal adalah 1:2 dan katalis

CHCR

ditimbang sebanyak 0,06 gram

dimasukkan ke dalam larutan logam Cd(II), Cu(II) atau Pb(II)

dikocok selama 3 jam disaring

diukur konsentrasi logam sebelum dan sesudah pengocokan dengan AAS Campuran

Filtrat Residu


(18)

Aprilia Fitri Yastuti, 2013

Penggunaan C-Hidroksisitronelal Kaliks[4]Resorsinarena Untuk Adsorpsi Kation Logam Berat Pb(II), Cd(II) DAN Cu(II)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

asam p-toluen sulfonat 5%. Penggerusan (grinding) dilakukan hingga terbentuk padatan keras. Lalu padatan tersebut dicuci dengan air dan dikeringkan dalam oven selama + 24 jam. Setelah kering baru dilakukan rekristalisasi menggunakan pelarut metanol. Hasil rekristalisasi dikeringkan dalam oven. Kemudian dilakukan uji KLT terhadap hasil reaksi menggunakan eluen berupa campuran diklorometan dan metanol (perbandingan 9:1). Setelah itu barulah dilakukan karakterisasi dengan IR, MS, 1H-NMR dan 13C-NMR.

3.4.2 Adsorpsi logam Pb(II), Cu(II) dan Cd(II) sistem batch

Larutan logam Pb(II), Cu(II) dan Cd(II) dibuat dengan mengencerkan larutan logam Pb(NO3)2, Cu(NO3)2, dan Cd(NO3)2 standar 1000 mg/L hingga

diperoleh konsentrasi yang diinginkan (2 ppm untuk larutan logam Cu(II) dan Cd(II); 20 ppm untuk larutan logam Pb(II)), kemudian ditambahkan sebanyak 0,06 gram adsorben CHCR. Campuran kemudian di shaker selama 3 jam lalu disaring. Filtrat dan blanko (larutan tanpa penambahan adsorben) diuji dengan AAS.

3.4.3 Penentuan pH optimum adsorpsi sistem batch

Sejumlah 0,06 g CHCR ditambahkan ke dalam 10 mL larutan logam dengan konsentrasi tertentu (2 ppm untuk larutan logam Cu(II) dan Cd(II); 20 ppm untuk larutan logam Pb(II)) pada berbagai nilai pH (3, 4, 5, 6, dan 7). Percobaan dilakukan secara triplo. Campuran tersebut kemudian dikocok menggunakan shaker selama 3 jam. Setelah dipisahkan melalui penyaringan,


(19)

Aprilia Fitri Yastuti, 2013

Penggunaan C-Hidroksisitronelal Kaliks[4]Resorsinarena Untuk Adsorpsi Kation Logam Berat Pb(II), Cd(II) DAN Cu(II)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

diukur konsentrasi logam filtrat dan larutan blanko dengan AAS. Jumlah ion logam yang teradsorpsi dihitung dari perbedaan konsentrasi logam sebelum dan sesudah pengocokan. Angka yang diperoleh selanjutnya dikurangi hasil percobaan blanko. Dibuat grafik dari data yang diperoleh untuk menentukan pH optimum dari setiap logam yang diuji.

3.4.4 Penentuan waktu interaksi optimum adsorpsi sistem batch

Sejumlah 0,06 g CHCR ditambahkan ke dalam 10 mL larutan logam dengan konsentrasi (2 ppm untuk larutan logam Cu(II) dan Cd(II); 20 ppm untuk larutan logam Pb(II)) dan kondisi pH optimum. Percobaan dilakukan secara triplo. Campuran tersebut kemudian dikocok menggunakan shaker dengan variasi lama pengocokan (30 menit, 60 menit, 90 menit, 120 menit, 150 menit dan 180 menit) sementara untuk adsorpsi terhadap kation logam Pb(II) variasi waktu interaksi adalah 30 menit, 30 menit, 60 menit, 90 menit, 120 menit, 150 menit, 180 menit, 210 menit, 240 menit, 270 menit dan 300 menit .Setelah dipisahkan melalui penyaringan, diukur konsentrasi logam filtrat dan larutan blanko dengan AAS. Jumlah ion logam yang teradsorpsi dihitung dari perbedaan konsentrasi logam sebelum dan sesudah pengocokan. Angka yang diperoleh selanjutnya dikurangi hasil percobaan blanko. Dibuat grafik dari data yang diperoleh untuk menentukan waktu interaksi optimum dari setiap logam yang diuji.


(20)

Aprilia Fitri Yastuti, 2013

Penggunaan C-Hidroksisitronelal Kaliks[4]Resorsinarena Untuk Adsorpsi Kation Logam Berat Pb(II), Cd(II) DAN Cu(II)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu 3.5. Teknik Pengolahan Data

3.5.1 Tahap Karakterisasi

Sebelum dilakukan karakterisasi terlebih dahulu dilakukan uji KLT terhadap hasil reaksi. Kemudian dilakukan karakterisasi terhadap hasil reaksi atau produk menggunakan IR, MS, 1H-NMR dan 13C-NMR.

3.5.2 Tahap Adsorpsi

Data konsentrasi logam yang diperoleh dari pengukuran AAS digunakan untuk menentukan jumlah logam yang teradsorpsi, baik dalam bentuk persentase logam yang teradsorpsi oleh adsorben (%). Rumus yang digunakan sebagai berikut:

Keterangan:

Co = konsentrasi logam yang awal (g/L) m = massa adsorben (g) C = konsentrasi logam akhir (g/L) V = volume larutan (L)

qt = logam yang teradsorpsi (mol/g) Ar = massa atom relatif logam

Data yang telah dikonversi ke dalam bentuk % teradsorpsi diplotkan terhadap pH dan waktu untuk menentukan pH dan waktu interaksi optimum. Kondisi optimum dari pH dan waktu interaksi dapat dilihat dari % teradsorpsi yang paling besar.


(21)

Aprilia Fitri Yastuti, 2013

Penggunaan C-Hidroksisitronelal Kaliks[4]Resorsinarena Untuk Adsorpsi Kation Logam Berat Pb(II), Cd(II) DAN Cu(II)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu 3.5.3 Tahap Kinetika Reaksi

Data konsentrasi logam yang diperoleh pada optimasi waktu interaksi, dikonversi ke dalam bentuk qt, log (qe-qt) dan t/q. Berdasarkan persamaan kinetika pseudo orde satu, dibuat kurva dengan memplotkan antara log (qe-qt) terhadap waktu. Sementara untuk kinetika pseudo orde dua, dibuat kurva antara t/q terhadap waktu. Model kinetika adsorpsi yang sesuai diketahui dari nilai regresi yang lebih mendekati nilai 1.


(22)

Aprilia Fitri Yastuti, 2013

Penggunaan C-Hidroksisitronelal Kaliks[4]Resorsinarena Untuk Adsorpsi Kation Logam Berat Pb(II), Cd(II) DAN Cu(II)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian yang diperoleh, dapat dirumuskan beberapa kesimpulan sebagai berikut:

1. Adsorben CHCR dapat mengadsorpsi dengan baik kation logam Cd(II), Cu(II) dan Pb(II).

2. Kondisi optimum adsorpsi untuk ion Cd(II) adalah pada pH 5 dengan waktu interaksi 60 menit. Sementara kondisi optimum untuk ion Cu(II) berada pada pH 4 dengan waktu interaksi 30 menit dan ion Pb(II) berada pada pH 4 dengan waktu interaksi 210 menit.

3. Adsorben CHCR dapat mengadsorpsi dengan baik kation logam Cd(II), Cu(II) dan Pb(II), dengan persentase dan waktu adsorpsi berturut-turut adalah >99.91% dalam waktu 60 menit, >99.87% dalam waktu 30 menit dan 98,21% dalam waktu 210 menit. Dengan demikian di antara ketiga kation logam berat tersebut, adsorpsi paling baik berlangsung untuk kation logam Cu(II).

4. Adsorpsi kation logam Cd(II), Cu(II) dan Pb(II) oleh CHCR mengikuti model kinetika pseudo orde dua.


(23)

Aprilia Fitri Yastuti, 2013

Penggunaan C-Hidroksisitronelal Kaliks[4]Resorsinarena Untuk Adsorpsi Kation Logam Berat Pb(II), Cd(II) DAN Cu(II)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu4 5.2 Saran

Dari hasil penelitian yang telah dilakukan, maka penulis dapat memberikan saran antara lain :

1. Perlu dilakukan penelitian lebih lanjut untuk mengetahui kapasitas maksimum adsorpsi CHCR pada berbagai logam berat

2. Perlu dilakukan penelitian lebih lanjut untuk mengetahui adsorpsi secara selektif, kemampuan daur ulang adsorben dan adsorpsi dengan sistem kontinyu.


(24)

Aprilia Fitri Yastuti, 2013

Penggunaan C-Hidroksisitronelal Kaliks[4]Resorsinarena Untuk Adsorpsi Kation Logam Berat Pb(II), Cd(II) DAN Cu(II)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu DAFTAR PUSTAKA

Anonim. (2007). Metode Adsorpsi untuk Penanganan Limbah Perairan. [Online]. Tersedia : http://ugm.ac.id/index.php?page=rilis&artikel=693. [12 Januari 2013].

Britz-Mckibbin, P., dan Chen, D.D.Y.(1998). A Water-Soluble Tetraethyl

Sulfonate Derivative of 2-Methylresorcinareme as an Additive for Capillary Electrophoresis”. Anal .Chem. 70. 907-912.

Budiana, I.G.M.N. (2005). Sintesis Senyawa 4,10,16,22,-tetra O–asetat kaliks[4]arena dan p -ter-butilkaliks[6]arena sebagai Penjebak Ion Pb2+.

Tesis. Program Pascasarjana UGM, Yogyakarta.

Darmono. (1995). Logam Dalam Sistem Biologi Makhluk Hidup. UI-PRES, Hal 57-75.

Fan T., Liu Y., Feng B., Zeng G., Yang C., Zhou M, Zhou H., Tan Z., Wang X. (2008). Biosorption of cadmium(II), zinc(II), and lead(II) by penicillium

simplicissium : Isoteherm, kinetics and thermodynamics. Journal of

Hazardous Materials 160: 655-661.

Fernandez, J.F., Bertran. (1999). Mechanochemistry: an overview. Pure Appl.

Chem. 71. No. 4. 581–586.

Gupta S.S., Bhattacharayya G.K. (2008). Immobilization of Pb(II), Cd(II),

Ni(II) ions on kaolinite and montmorillonite surfaces from aqueos medium. Journal of Enviromental Management 87: 46-58.

Hamilton, K. (2003). Synthesis, Characterization, and Application of

Water-Soluble Chiral Calix[4]arene Derivatives in Spectroscopy and Capillary Electrokinetic Chromatography.Disertasi. The Department of Chemistry.

Louisiana State University. Louisiana.

Hermana, Joni, R.B. (). Teknologi Pengendalian Pencemaran Gas. ITS, Surabaya. Ho, Y.S. (2006). Review of Second-Order Models for Adsorption Systems.

J.Jhazmat., 2005.12.043.

Indra, W. (2008). Adsorpsi Kimia Fisik II. Makalah. Universitas Lampung, Lampung.

Jain,V. K., Pillai, S.G., Pandya, R.A., Agrawal, Y.K., dan Shrivastav, P.S., (2005). Selective Extraction, Preconcentration, and Transport Studies of

Thorium(IV) Using Octa-Functionalized Calix[4]resorcinarene-Hydroxamic Acid. Anal. Sci. 21.129-135.


(25)

Aprilia Fitri Yastuti, 2013

Penggunaan C-Hidroksisitronelal Kaliks[4]Resorsinarena Untuk Adsorpsi Kation Logam Berat Pb(II), Cd(II) DAN Cu(II)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

Jumina, Sarjono, R.E., Matsyeh, S., and Kumar, N. (2001). Synthesis and

Investigation of T he Capability of ptert Butylcalix[6]arene and p(1 -Bromopropyl)calix[6]arene for Trapping of Heavy Metal Cations. Berkala

Ilmiah MIPA. 3. X., 35-51.

Junaidi, W. (2009). Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Adsorpsi. [Online]. Tersedia : http://wawan-junaidi.blogspot.com/2009/12/faktor-faktor-yang-mempengaruhi_27.html. [12 Januari 2013].

Kunsagi-Mate, Szabo, K., Lemli, B., Bitter, I., Nagy, G., and Kollar, L. (2005).

Host -Guest Interaction Between Water- Soluble Calix[6]arene Hexasulfonate and p- Nitrophenol. Thermochim. Acta. 425. 121-126.

Lansida. (2010). Pengelolaan Limbah. [Online]. Tersedia : http://lansida.blogspot.com/2010/11/pengelolaan-limbah.html. [13 Januari 2013].

Lefevre, J.W. (1997). Measuring The Melting Point of Compounds and Mixtures. Chemical Education Resources, Tech 701.

Linder MC. (1992). Biokimia Nutrisi dan Metabolism”. UI Press, Jakarta.

Ming-Chen, Ting-Shang, Wei- Fang, and Guowang–Diao. (2011). Study on

Adsorption and Desorption Properties of The Starch Grafted p-tert –buthyl calix[n]arene for Butyl Rhodamine B Solution. J. Hazard. Mater . 185.

914–921.

Mocerino, M., Mishima, K., Nishioka, H., Yaneda, A., dan Ouchi, M. (2001).

Solvent Extraction of Metal Picrates with Calixarene Derivatives.

Anal.Sci. 17. il223-247.

Moon, B.-S., Kim, S.K., Kang, B.-G., Lee, J.-H., Yoon, J. dan Lee, K.D. (2003).

Synthesis and Binding Study of New Aminopyridinyl Cavitand Receptors for the Recognition of Cationic Guests. Bull. Korean Chem. Soc.. 24.1,

133-136.

Nurwahidin, A.W. (2008). Sintesis Oligomer Siklik Kaliks[4]resorsinarena dari

Vanilin dan Minyak Kayu Manis serta Uji Kemampuan Adsorpsinya terhadap Kation Logam Berat Timbal(II). Skripsi. Program Sajarna.

Universitas Pendidikan Indonesia : Tidak Diterbitkan.

Ohto, K, Tanaka, Y., Yano, M., Shinohara, T., Murakami, E. dan Inoue, K. (2001). Selective Adsorption of Lead Ion on Calix[4]arene Carboxylate

Resin Supported by Polyallylamine. Solvent extraction & ion exchang.

Taylor & Francis. 19. 4. 725-741.


(26)

Aprilia Fitri Yastuti, 2013

Penggunaan C-Hidroksisitronelal Kaliks[4]Resorsinarena Untuk Adsorpsi Kation Logam Berat Pb(II), Cd(II) DAN Cu(II)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

Palar, H . (1994). Pencemaran dan Toksikologi Logam Berat. Rineka Cipta. Bandung

Patut, S. (2011). Analisis Logam Berat Cadmium (Cd), Cuprum (Cu), Cromium

(Cr), Ferrum (Fe), Nikel (Ni) Zinkum (Zn) pada Sedimen Muara Sungai Asahan di Tanjung Balai dengan Metode Spektrofotometri Serapan Atom (SSA). Tesis. Program Pascasarjana USU, Medan.

R. D. Shannon (1976). Revised effective ionic radii and systematic studies of

interatomic distances in halides and chalcogenides. Acta Cryst A32: 751

767.

Sardjono, R.E. (2007). Sintesis dan Penggunaan Tetramer Siklis Seri

Kaliksresorsinarena, Alkoksikaliksarena, dan Alkenilkaliksarena untuk Adsorpsi Kation Logam Berat. Disertasi. Program Master. Universitas

Gadjah Mada : Tidak Diterbitkan.

Shinkai, S., Mori, S., Arimura, T., dan Manabe, O. (1986).

Hexasulphonated-calix[6]arene Derivative, A New Class of Catalyst, Surfactants, and Host Molecules. J.Am.Chem.Soc., 108, 2409-2416.

Simamora, H. (2012). Nilai Ambang Batas (NAB) Mutu Air Berdasarkan Kelas. [Online]. Tersedia : http://helmutinfo.blogspot.com/2012/06/nilai-ambang-batas-nab-kriteria-mutu.html. [13 Januari 2013].

Sobariah, S. (2011). Penggunaan Metode Solvent-Free pada Sintesis Tetramer

Siklik Kaliks[4]resorsinarena dari 7-hidroksisitronelal. Skripsi. Program

Sajarna. Universitas Pendidikan Indonesia : Tidak Diterbitkan.

Sonoda, M. Nishida, M., Ishii, D. dan Yoshida, I. (1999). Super Uranophile,

Water-Soluble Calixarenes: Their Metal Complexes, Stability Constants and Selective Reactivity to Uranyl Ion. Anal. Sci. 15.1207-1213.

Sudarmadji, S. Dkk. (1997). Prosedur Analisis Untuk Bahan Makanan dan

Pertanian . Edisi ke tiga, Liberty, Yogyakarta.

Suh, J.K., Kim, I.W., Chang, S.H., Kim, B.E., Ryu, J.W., dan Park, J.H. (2001).

Separation of Positional Isomer on a Calix[4]arene-methylsiloxane Polymer as Stationary Phase in Capillary GC. Bull. Korean. Chem. Soc. 22,

4. 409-412.

Sunu, P. (2001). Melindungi Lingkungan Dengan Menerapkan ISO 14000. Gramedia Widiasarana Indonesia, Jakarta.

Widaningrum, dkk. (2007). Bahaya Kontaminasi Logam Berat dalam Sayuran

dan Alternatif Pencegahan Cemarannya. Buletin Teknologi Pascapanen


(27)

Aprilia Fitri Yastuti, 2013

Penggunaan C-Hidroksisitronelal Kaliks[4]Resorsinarena Untuk Adsorpsi Kation Logam Berat Pb(II), Cd(II) DAN Cu(II)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

Zakaria, A. (2011). Adsorpsi Cu(II) Menggunakan Zeolit Sintesis Abu Terbang

Batu Bara. Disertasi. Program Master. Institut Pertanian Bogor : Tidak


(1)

Aprilia Fitri Yastuti, 2013

Penggunaan C-Hidroksisitronelal Kaliks[4]Resorsinarena Untuk Adsorpsi Kation Logam Berat Pb(II), Cd(II) DAN Cu(II)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian yang diperoleh, dapat dirumuskan beberapa kesimpulan sebagai berikut:

1. Adsorben CHCR dapat mengadsorpsi dengan baik kation logam Cd(II), Cu(II) dan Pb(II).

2. Kondisi optimum adsorpsi untuk ion Cd(II) adalah pada pH 5 dengan waktu interaksi 60 menit. Sementara kondisi optimum untuk ion Cu(II) berada pada pH 4 dengan waktu interaksi 30 menit dan ion Pb(II) berada pada pH 4 dengan waktu interaksi 210 menit.

3. Adsorben CHCR dapat mengadsorpsi dengan baik kation logam Cd(II), Cu(II) dan Pb(II), dengan persentase dan waktu adsorpsi berturut-turut adalah >99.91% dalam waktu 60 menit, >99.87% dalam waktu 30 menit dan 98,21% dalam waktu 210 menit. Dengan demikian di antara ketiga kation logam berat tersebut, adsorpsi paling baik berlangsung untuk kation logam Cu(II).

4. Adsorpsi kation logam Cd(II), Cu(II) dan Pb(II) oleh CHCR mengikuti model kinetika pseudo orde dua.


(2)

5.2 Saran

Dari hasil penelitian yang telah dilakukan, maka penulis dapat memberikan saran antara lain :

1. Perlu dilakukan penelitian lebih lanjut untuk mengetahui kapasitas maksimum adsorpsi CHCR pada berbagai logam berat

2. Perlu dilakukan penelitian lebih lanjut untuk mengetahui adsorpsi secara selektif, kemampuan daur ulang adsorben dan adsorpsi dengan sistem kontinyu.


(3)

Aprilia Fitri Yastuti, 2013

Penggunaan C-Hidroksisitronelal Kaliks[4]Resorsinarena Untuk Adsorpsi Kation Logam Berat Pb(II), Cd(II) DAN Cu(II)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

DAFTAR PUSTAKA

Anonim. (2007). Metode Adsorpsi untuk Penanganan Limbah Perairan. [Online]. Tersedia : http://ugm.ac.id/index.php?page=rilis&artikel=693. [12 Januari 2013].

Britz-Mckibbin, P., dan Chen, D.D.Y.(1998). A Water-Soluble Tetraethyl Sulfonate Derivative of 2-Methylresorcinareme as an Additive for Capillary Electrophoresis”. Anal .Chem. 70. 907-912.

Budiana, I.G.M.N. (2005). Sintesis Senyawa 4,10,16,22,-tetra O–asetat kaliks[4]arena dan p -ter-butilkaliks[6]arena sebagai Penjebak Ion Pb2+. Tesis. Program Pascasarjana UGM, Yogyakarta.

Darmono. (1995). Logam Dalam Sistem Biologi Makhluk Hidup. UI-PRES, Hal 57-75.

Fan T., Liu Y., Feng B., Zeng G., Yang C., Zhou M, Zhou H., Tan Z., Wang X. (2008). Biosorption of cadmium(II), zinc(II), and lead(II) by penicillium simplicissium : Isoteherm, kinetics and thermodynamics. Journal of Hazardous Materials 160: 655-661.

Fernandez, J.F., Bertran. (1999). Mechanochemistry: an overview. Pure Appl. Chem. 71. No. 4. 581–586.

Gupta S.S., Bhattacharayya G.K. (2008). Immobilization of Pb(II), Cd(II), Ni(II) ions on kaolinite and montmorillonite surfaces from aqueos medium. Journal of Enviromental Management 87: 46-58.

Hamilton, K. (2003). Synthesis, Characterization, and Application of Water-Soluble Chiral Calix[4]arene Derivatives in Spectroscopy and Capillary Electrokinetic Chromatography.Disertasi. The Department of Chemistry. Louisiana State University. Louisiana.

Hermana, Joni, R.B. (). Teknologi Pengendalian Pencemaran Gas. ITS, Surabaya. Ho, Y.S. (2006). Review of Second-Order Models for Adsorption Systems.

J.Jhazmat., 2005.12.043.

Indra, W. (2008). Adsorpsi Kimia Fisik II. Makalah. Universitas Lampung, Lampung.

Jain,V. K., Pillai, S.G., Pandya, R.A., Agrawal, Y.K., dan Shrivastav, P.S., (2005). Selective Extraction, Preconcentration, and Transport Studies of Thorium(IV) Using Octa-Functionalized Calix[4]resorcinarene-Hydroxamic Acid. Anal. Sci. 21.129-135.


(4)

Jumina, Sarjono, R.E., Matsyeh, S., and Kumar, N. (2001). Synthesis and Investigation of T he Capability of ptert Butylcalix[6]arene and p(1 -Bromopropyl)calix[6]arene for Trapping of Heavy Metal Cations. Berkala Ilmiah MIPA. 3. X., 35-51.

Junaidi, W. (2009). Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Adsorpsi. [Online]. Tersedia : http://wawan-junaidi.blogspot.com/2009/12/faktor-faktor-yang-mempengaruhi_27.html. [12 Januari 2013].

Kunsagi-Mate, Szabo, K., Lemli, B., Bitter, I., Nagy, G., and Kollar, L. (2005). Host -Guest Interaction Between Water- Soluble Calix[6]arene Hexasulfonate and p- Nitrophenol. Thermochim. Acta. 425. 121-126.

Lansida. (2010). Pengelolaan Limbah. [Online]. Tersedia : http://lansida.blogspot.com/2010/11/pengelolaan-limbah.html. [13 Januari 2013].

Lefevre, J.W. (1997). Measuring The Melting Point of Compounds and Mixtures. Chemical Education Resources, Tech 701.

Linder MC. (1992). Biokimia Nutrisi dan Metabolism”. UI Press, Jakarta.

Ming-Chen, Ting-Shang, Wei- Fang, and Guowang–Diao. (2011). Study on Adsorption and Desorption Properties of The Starch Grafted p-tert –buthyl calix[n]arene for Butyl Rhodamine B Solution. J. Hazard. Mater . 185. 914–921.

Mocerino, M., Mishima, K., Nishioka, H., Yaneda, A., dan Ouchi, M. (2001). Solvent Extraction of Metal Picrates with Calixarene Derivatives. Anal.Sci. 17. il223-247.

Moon, B.-S., Kim, S.K., Kang, B.-G., Lee, J.-H., Yoon, J. dan Lee, K.D. (2003). Synthesis and Binding Study of New Aminopyridinyl Cavitand Receptors for the Recognition of Cationic Guests. Bull. Korean Chem. Soc.. 24.1, 133-136.

Nurwahidin, A.W. (2008). Sintesis Oligomer Siklik Kaliks[4]resorsinarena dari Vanilin dan Minyak Kayu Manis serta Uji Kemampuan Adsorpsinya terhadap Kation Logam Berat Timbal(II). Skripsi. Program Sajarna. Universitas Pendidikan Indonesia : Tidak Diterbitkan.

Ohto, K, Tanaka, Y., Yano, M., Shinohara, T., Murakami, E. dan Inoue, K. (2001). Selective Adsorption of Lead Ion on Calix[4]arene Carboxylate Resin Supported by Polyallylamine. Solvent extraction & ion exchang. Taylor & Francis. 19. 4. 725-741.


(5)

Aprilia Fitri Yastuti, 2013

Penggunaan C-Hidroksisitronelal Kaliks[4]Resorsinarena Untuk Adsorpsi Kation Logam Berat Pb(II), Cd(II) DAN Cu(II)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

Palar, H . (1994). Pencemaran dan Toksikologi Logam Berat. Rineka Cipta. Bandung

Patut, S. (2011). Analisis Logam Berat Cadmium (Cd), Cuprum (Cu), Cromium (Cr), Ferrum (Fe), Nikel (Ni) Zinkum (Zn) pada Sedimen Muara Sungai Asahan di Tanjung Balai dengan Metode Spektrofotometri Serapan Atom (SSA). Tesis. Program Pascasarjana USU, Medan.

R. D. Shannon (1976). Revised effective ionic radii and systematic studies of interatomic distances in halides and chalcogenides. Acta Cryst A32: 751– 767.

Sardjono, R.E. (2007). Sintesis dan Penggunaan Tetramer Siklis Seri Kaliksresorsinarena, Alkoksikaliksarena, dan Alkenilkaliksarena untuk Adsorpsi Kation Logam Berat. Disertasi. Program Master. Universitas Gadjah Mada : Tidak Diterbitkan.

Shinkai, S., Mori, S., Arimura, T., dan Manabe, O. (1986). Hexasulphonated-calix[6]arene Derivative, A New Class of Catalyst, Surfactants, and Host Molecules. J.Am.Chem.Soc., 108, 2409-2416.

Simamora, H. (2012). Nilai Ambang Batas (NAB) Mutu Air Berdasarkan Kelas. [Online]. Tersedia : http://helmutinfo.blogspot.com/2012/06/nilai-ambang-batas-nab-kriteria-mutu.html. [13 Januari 2013].

Sobariah, S. (2011). Penggunaan Metode Solvent-Free pada Sintesis Tetramer Siklik Kaliks[4]resorsinarena dari 7-hidroksisitronelal. Skripsi. Program Sajarna. Universitas Pendidikan Indonesia : Tidak Diterbitkan.

Sonoda, M. Nishida, M., Ishii, D. dan Yoshida, I. (1999). Super Uranophile, Water-Soluble Calixarenes: Their Metal Complexes, Stability Constants and Selective Reactivity to Uranyl Ion. Anal. Sci. 15.1207-1213.

Sudarmadji, S. Dkk. (1997). Prosedur Analisis Untuk Bahan Makanan dan Pertanian . Edisi ke tiga, Liberty, Yogyakarta.

Suh, J.K., Kim, I.W., Chang, S.H., Kim, B.E., Ryu, J.W., dan Park, J.H. (2001). Separation of Positional Isomer on a Calix[4]arene-methylsiloxane Polymer as Stationary Phase in Capillary GC. Bull. Korean. Chem. Soc. 22, 4. 409-412.

Sunu, P. (2001). Melindungi Lingkungan Dengan Menerapkan ISO 14000. Gramedia Widiasarana Indonesia, Jakarta.

Widaningrum, dkk. (2007). Bahaya Kontaminasi Logam Berat dalam Sayuran dan Alternatif Pencegahan Cemarannya. Buletin Teknologi Pascapanen Pertanian. Vol.3, hal. 16-27.


(6)

Zakaria, A. (2011). Adsorpsi Cu(II) Menggunakan Zeolit Sintesis Abu Terbang Batu Bara. Disertasi. Program Master. Institut Pertanian Bogor : Tidak Diterbitkan.