THE RELATIONSHIP BETWEEN IQ, LEARNING MOTIVATION AND LEARNING FACILITIES UTILIZATION WITH BIOLOGY COGNITIVE LEARNING ACHIEVEMENT OF THE FIRST GRADESTUDENTS OF SMA NEGERI 7 SURAKARTA.

BIOEDUKASI
ISSN:1693-2654
57
Ratih
Dewi
P

Iq,
Learning
Motivation
And
Learning
Facilities
Utilization
Volume 5, Nomor 2
Agustus
2012
Halaman73-81

THE RELATIONSHIP BETWEEN IQ, LEARNING MOTIVATION
AND LEARNING FACILITIES UTILIZATION WITH BIOLOGY

COGNITIVE LEARNING ACHIEVEMENT OF THE FIRST
GRADESTUDENTS OF SMA NEGERI 7 SURAKARTA
Ratih Dewi Puspitasari, Puguh Karyanto, Slamet Santosa
Biology FKIP Sebelas Maret University
Diterima 08 Juni 2012, disetujui 23Juli 2012

ABSTRACT-The aims of this research were to know the relationship between : 1) IQ
with biology cognitive learning achievement of the first grade students, 2) learning motivation with biology cognitive learning achievement of the first grade students, 3) learning
facilities utilization with biology cognitive learning achievement of the first grade students.This was a correlational research. The population were all of the first grade students
of SMAN 7 Surakarta in academic year of 2011/2012. The sample was taken among 80
samples of student using simple random sampling technique. Documentation method was
used to uncover student’s cognitive learning achievement, IQ was measured by test,
while learning motivation and learning facilities utilization was measured by questionnaire. The obtained data was analysed using multiple regression analysis of SPSS 17. The
result showed that there was a significant and positive correlation between learning motivation with biology cognitive learning achievement of the first grade students of SMAN 7
Surakarta, with relative contribution was 100% and efective contribution was 6,8%. The
previous research showed that there were a significant and positive correlation between
IQ and learning facilities utilization with student’s achievement, but in this research there
were not a significant correlation both IQ and learning facilities utilization with biology
cognitive learning achievement of the first grade students of SMAN 7 Surakarta.
Keywords: IQ, learning motivation, learning facilities utilization, cognitive learning

achievement of biology, multiple regression analysis

yang baik akan memperlancar proses

Pendahuluan
Belajar merupakan proses in-

pembelajaran

sehingga

akan

teraksi dengan lingkungan sehingga ter-

mewujudkan keberhasilan dalam men-

bentuk pengalaman dan menghasilkan

capai tujuan berupa hasil belajar. Proses


perubahan tingkah laku serta kemampuan

belajar mencakup interaksi antara input

– kemampuan tertentu (Aunurrahman,

dan lingkungan, sedangkan hasil belajar

2009; Sudjana, 2010). Belajar memiliki

yang diperoleh siswa merupakan output

tiga komponen utama yaitu input, proses

dari pembelajaran. Kualitas output sangat

dan output. Input terdiri dari masukan

bergantung pada input dan proses belajar,


alat dan masukan mentah. Masukan alat

dimana input dan proses belajar yang

meliputi kurikulum, tenaga pengajar,

baik akan menghasilkan output berupa

fasilitas dan lain-lain, sedangkan ma-

hasil belajar yang baik pula.

sukan mentah mencakup siswa dan kondisi yang dimilikinya.

Kondisi input

Hasil belajar terdiri atas 3 ranah,
yaitu ranah kognitif, afektif, dan psiko-


BIOEDUKASI Vol. 5, No.2, hal. 73-81
motorik. Ranah kognitif
ranah

merupakan

paling dominan yang dijadikan

74
kat inteligensi tinggi maka capaian hasil
belajar akan

tinggi, begitu pula se-

tolok ukur penguasaan dan pemahaman

baliknya (Syah, 2009). Hal tersebut

siswa


pembelajaran

dikuatkan oleh sejumlah penelitian oleh

(Sudjana, 2010). Capaian hasil belajar

Deary et.al (2007), Laidra et.al (2007),

dipengaruhi oleh dua faktor yaitu faktor

Hendriani (2008), dan Setiadi (2001)

eksternal dan internal siswa (Slameto,

yang mendapatkan hasil bahwa inteligen-

1995). Faktor eksternal merupakan faktor

si siswa berhubungan positif dengan ca-


yang berasal dari luar diri siswa meliputi

paian belajarnya.

terhadap

keluarga,

materi

sekolah,

dan

Faktor

masyarakat.

internal


lain

yang

Faktor internal merupakan faktor yang

mempengaruhi hasil belajar siswa selain

berasal dari dalam diri siswa meliputi

inteligensi adalah motivasi belajar. Ke-

faktor jasmaniah, psikologis dan kele-

hadiran motivasi belajar dalam pendidi-

lahan. Faktor internal merupakan faktor

kan sangat penting karena membawa


yang lebih dominan dalam menentukan

pengaruh besar dalam keberhasilan bela-

hasil belajar karena menyumbang 70%,

jar. Motivasi belajar merupakan suatu

sedangkan faktor eksternal hanya me-

faktor psikis seseorang yang menyebab-

nyumbang 30% (Sudjana, 2005). Akan

kan

tetapi, kedua faktor saling berhubungan

belajar (Sardiman, 1992). Siswa yang


dalam mempengaruhi capaian hasil bela-

memiliki motivasi belajar tinggi akan

jar siswa.

cenderung memiliki banyak energi untuk

Salah satu faktor internal yang

rasa senang dan semangat dalam

terus melakukan kegiatan belajar. Moti-

hasil

belajar

vasi dibedakan menjadi dua yaitu moti-


inteligensi

karena

vasi intrinsik dan motivasi ekstrinsik

dalam bertindak

(Syah, 2009). Motivasi intrinsik berasal

dan berpikir agar terarah dan baik

dari dalam diri siswa sendiri, sedangkan

(Dimyati dan Mudjiono, 2002). Inteli-

motivasi

gensi dapat diukur melalui tes dan

pengaruh faktor di luar diri siswa. Kedua

menghasilkan suatu skor inteligensi yang

jenis motivasi saling berhubungan dalam

dikenal dengan Intelligence Quotient

mempengaruhi

(IQ). IQ juga dikenal sebagai ukuran

siswa. Siswa yang memiliki motivasi

tingkat

tinggi

dikenal

mempengaruhi

seseorang
merupakan

adalah
penentu

kecerdasan

seseorang

terkait

ekstrinsik

dalam

tumbuh

capaian

hasil

belajarnya

karena

belajar

akan

dengan usia mental dan usia sebenarnya

menghasilkan hasil yang baik pula (Sar-

(Syah, 2009). Siswa yang memiliki ting-

diman, 1992). Hal tersebut dikuatkan

75

Ratih Dewi P –Iq, Learning Motivation And Learning Facilities Utilization

oleh beberapa penelitian terdahulu oleh

pemanfaatan sarana prasarana pembelaja-

Tella (2007), Sukiniarti (2006), Wardi-

ran di sekolah berpengaruh positif ter-

yati (2006) serta Yunus dan Ali (2009)

hadap hasil belajar siswa.

yang mendapatkan hasil bahwa motivasi

Inteligensi dan motivasi belajar

berkorelasi positif dengan hasil belajar

merupakan cerminan keadaan seseorang

siswa dimana motivasi yang tinggi akan

yang menentukan pergerakan diri dalam

menghasilkan hasil belajar yang tinggi,

mencapai tujuan yang diinginkan. Se-

begitu sebaliknya.

dangkan pemanfaatan sarana prasarana

Selain faktor internal, faktor di

yang ada akan melancarkan proses bela-

luar diri siswa juga ikut mempengaruhi

jar mengajar siswa dalam pencapaian

capaian hasil belajar siswa. Salah satu

tujuan belajar yang berupa hasil belajar.

faktor eksternal yang diketahui sangat

Jika hasil belajar merupakan representasi

berpengaruh pada hasil belajar siswa ada-

tujuan, maka keadaan eksternal berupa

lah sekolah, mengingat semua aktivitas

sarana

siswa ada di sekolah. Keefektifan proses

keadaan internal berupa inteligensi serta

pembelajaran di sekolah akan terjamin

motivasi belajar merupakan faktor yang

jika ditunjang dengan pemanfaatana sa-

menentukan hasil belajar siswa. Domi-

rana prasarana pembelajaran yang dise-

nasi IQ, motivasi belajar dan pemanfaa-

diakan. Sarana adalah sesuatu yang

tan sarana prasarana pembelajaran perlu

secara tidak langsung digunakan dalam

diverifikasi untuk mengetahui faktor

proses kegiatan belajar-mengajar, se-

yang paling berhubungan dengan hasil

dangkan prasarana adalah segala sesuatu

belajar.

prasarana

pembelajaran

dan

yang ada dan dibutuhkan sebelum adanya

Tujuan dari penelitian adalah un-

kegiatan belajar mengajar. Sarana prasa-

tuk mengetahui hubungan antara: 1)

rana dapat memberikan sumbangan yang

IQdengan hasil belajar kognitif biologi

besar terhadap hasil belajar siswa, apabi-

siswa kelas X, 2) motivasi belajar dengan

la ada perwujudan pemanfaatannya da-

hasil belajar kognitif biologi siswa kelas

lam menunjang pembelajaran sehingga

X, 3) pemanfaatan sarana prasarana

tujuan

pembelajaran dengan hasil belajar kogni-

pendidikan

dapat

tercapai

(Dimyati dan Mudjiono, 2002). Hal ter-

tif biologi siswa kelas X.

sebut sesuai dengan penelitian pertama

Metode Penelitian

Dahar dan Faize (2011), penelitian kedua

Penelitian dilaksanakan di SMA

Dahar dan Faize (2011) dan Lonsdale

Negeri 7 Surakarta di kelas X pada se-

(2003) yang mendapatkan hasil bahwa

BIOEDUKASI Vol. 5, No.2, hal. 73-81

76

mester genap tahun pelajaran 2011/2012.

dari Karl Pearson, sedangkan pengujian

Populasi penelitian yang ditetapkan ada-

reliabilitas item angket dihitung dengan

lah seluruh siswa kelas X SMA Negeri 7

rumus Alpha dari Cronbach. Penelitian

Surakarta tahun pelajaran 2011/2012

yang dilakukan adalah penelitian korela-

sejumlah 286 siswa.

sional. Analisis data pada penelitian ini

Pengambilan sampel dilakukan

menggunakan regresi linier ganda dengan

dengan cara simple random sampling.

bantuan SPSS 17, yang sebelumnya telah

Variabel bebas pada penelitian ini adalah

dilakukan uji prasyarat berupa uji nor-

Intelligence Quotient (IQ) (X1), motivasi

malitas dengan uji Liliefors, uji linearitas

belajar (X2) dan pemanfaatan sarana

dengan Anova test, uji homokedastisitas

prasarana pembelajaran (X3) dengan var-

dengan melihat scatterplot dan uji mul-

iabel terikat berupa hasil belajar biologi

tikolinearitas dengan melihat nilai VIF.

ranah kognitif (Y). Penelitian

Pembahasan

ini

menggunakan tiga metode pengumpulan

Analisis data yang dilakukan

data yaitu metode dokumentasi, metode

ada dua yaitu analisis data awal dan ana-

tes dan metode angket. Metode doku-

lisis data dengan metode stepwise untuk

mentasi digunakan untuk mendapatkan

mendapatkan model terbaik. Rangkuman

data sekunder berupa hasil belajar kogni-

hasil analisis data dengan SPSS 17 dapat

tif biologi. Metode tes digunakan untuk

dilihat pada Tabel 1 dan Tabel 2.

mendapatkan data IQ. Metode angket

Tabel 1. Analisis Data Awal

digunakan untuk mendapatkan data motivasi belajar dan pemanfaatan sarana
prasarana pembelajaran.

Variabel

Koefisien

t hi-

Sig

tung

Constant

61.538

0.000 5.953

IQ

0.049

0.387 0.871

yang telah terstandarisasi (standardized

Motivasi

0.059

0.007 2.760

test) berupa tes Culture Fair Scale Intel-

belajar

Pengukuran IQ menggunakan tes

ligence (CFIT) sehingga tidak perlu diuji

validitas

dan

reliabilitas.

Sedangkan

Pemanfaatan -0.070

0.064 -

Sarpras

1.879

angket motivasi belajar dan pemanfaatan
sarana prasarana sebelum digunakan ha-

Tabel 2. Analisis Data dengan metode

rus diuji cobakan (try out) terlebih dahu-

stepwise

lu untuk diuji validitas dan reliabilitasnya. Pengujian validitas item angket
dihitung dengan rumus product moment

Variabel

Koefisien

Sig

t hitung

Ratih Dewi P –Iq, Learning Motivation And Learning Facilities Utilization

77
Constant

62.958

62.958 9.372

siswa, seperti motivasi belajar, cara guru

Motivasi

0.050

0.007

dalam mengajar dan minat siswa ter-

2.760

hadap suatu mata pelajaran. IQ memang

belajar
Berdasarkan hasil perhitungan

mengindikasikan kecerdasan seseorang,

Ŷ =

namun IQ yang tinggi tidak akan mem-

61,538+ 0,049 X1 + 0,059 X2 - 0,070 X3.

berikan sumbangan yang berarti jika tid-

Model regresi tersebut merupakan model

ak ditunjang dengan kerja keras, minat

regresi awal dimana koefisien IQ dan

dan dorongan belajar yang tinggi. Jadi IQ

pemanfaatan sarana prasarana tidak sig-

bukanlah segala-galanya yang menen-

nifikan. Oleh karena itu, dilakukan pem-

tukan kesuksesan seseorang. Hal tersebut

ilihan model regresi yang baik melalui

diperkuat dengan pendapat Stein dan

metode stepwise dan didapatkan persa-

Book (2004) dan Carter (2010) yang

maan regresi baru Ŷ = 62,958+ 0,050

menyatakan

X2.

digunakan untuk memperkirakan keber-

didapatkan persamaan regresi

Hasil

uji

hipotesis

pertama

bahwa

IQ

tidak

dapat

hasilan seseorang.

menunjukkan nilai sig sebesar 0,387

Hasil uji hipotesis kedua menun-

(sig>0,05) dan t hitung (0,871) < t tabel

jukkan nilai sig sebesar 0,007 (sig t tabel (1,99085),

bahwa

tidak terdapat hubungan yang

sehingga dapat disimpulkan bahwa ter-

signifikan antara IQ dengan hasil belajar

dapat hubungan yang signifikan antara

kognitif biologi siswa kelas X di SMA

motivasi belajar dengan hasil belajar

Negeri 7 Surakarta. Hal tersebut berarti

kognitif biologi siswa kelas X di SMA

bahwa siswa dengan skor IQ yang ting-

Negeri 7 Surakarta. Arah hubungan ada-

gi, tidak selalu mendapatkan hasil belajar

lah positif sehingga dapat dikatakan

kognitif biologi yang tinggi, begitu se-

bahwa motivasi belajar meningkatkan

baliknya. Hasil serupa juga pernah

hasil belajar kognitif siswa. Motivasi

didapatkan Naderi et.al (2009; 2008)

belajar memberikan sumbangan efektif

yang melaporkan bahwa tidak ada hub-

6,8% dan sumbangan relatif sebesar

ungan yang signifikan antara IQ dengan

100% karena merupakan satu-satunya

hasil belajar siswa. Kondisi demikian ter-

variabel dalam penelitian yang berhub-

jadi karena dimungkinkan adanya faktor

ungan dengan hasil belajar siswa.

dalam

Siswa kelas X di SMA Negeri 7

mempengaruhi hasil belajar kognitif

Surakarta diketahui memiliki motivasi

selain

IQ

yang

lebih

kuat

belajar yang tergolong baik (78,95%).

BIOEDUKASI Vol. 5, No.2, hal. 73-81

78

Hasil uji menunjukkan bahwa semakin

dia

tinggi motivasi belajar siswa, maka se-

mendapatkan hasil belajar kognitif biolo-

makin besar kecenderungan siswa terse-

gi yang tinggi, begitu sebaliknya. Hasil

but memiliki hasil belajar yang tinggi.

serupa juga pernah didapatkan Mcgowen

Hal tersebut sesuai dengan Aunurrahman

(2007)

(2009) yang menyatakan bahwa motivasi

ada hubungan yang signifikan antara sa-

belajar adalah faktor yang mempengaruhi

rana prasarana

hasil belajar siswa. Motivasi merupakan

siswa. Di SMA Negeri 7 Surakarta

pendorong seseorang untuk mencapai

diketahui bahwa tingkat pemanfaatan sa-

tujuan. Motivasi belajar yang tinggi akan

rana prasarana pembelajaran ketika pela-

menimbulkan perasaan senang dan se-

jaran biologi masih tergolong cukup dan

mangat dalam belajar sehingga siswa

belum maksimal (66,52%). Kondisi ter-

menjadi lebih tahan dan menikmati

sebut memungkinkan sumbangan yang

kegiatan belajarnya. Kondisi demikian

diberikan pemanfaatan sarana prasarana

dapat membuat keberlangsungan belajar

pembelajaran tidak begitu berarti ter-

seseorang menjadi lebih terjamin, se-

hadap hasil belajar kognitif siswa se-

hingga hasil yang dicapai akan maksimal.

hingga hubungan keduanya tidak signif-

Hasil serupa dengan penelitian ini juga

ikan. Hal itu dapat dimungkinkan karena

didapatkan oleh Tella (2007), Sukiniarti

beberapa faktor diantaranya adalah kes-

(2006), Wardiyati (2008), Yunus dan Ali

esuaian sarana prasarana yang diukur da-

(2009) yang melaporkan bahwa motivasi

lam angket dengan pokok bahasan,

belajar memiliki korelasi positif dengan

metode pembelajaran guru, serta kurang

hasil belajar siswa.

terbiasanya guru dan siswa dalam me-

Hasil

uji

hipotesis

ketiga

menunjukkan nilai sig sebesar 0,064

secara

lengkap

tidak

selalu

yang melaporkan bahwa tidak

dengan hasil belajar

manfaatkan sarana prasarana pembelajaran yang telah disediakan.

(sig>0,05) dan t hitung (-1,879) < t tabel

Penelitian dilakukan pada tiga

(1,99085), sehingga dapat disimpulkan

pokok bahasan meliputi keanekaragaman

bahwa

tidak terdapat hubungan yang

hayati, animalia dan ekosistem yang da-

signifikan antara pemanfaatan sarana dan

lam prakteknya tidak memungkinkan un-

prasarana pembelajaran dengan hasil

tuk menggunakan semua sarana prasara-

belajar kognitif biologi siswa kelas X

na pembelajaran yang diukur dalam

SMA Negeri 7 Surakarta. Hal tersebut

angket, misalnya torso dan alat prak-

mengindikasikan bahwa pemanfaatan sa-

tikum berbahan kaca. Indikator angket

rana prasarana pembelajaran yang terse-

yang masih bersifat umum seharusnya

Ratih Dewi P –Iq, Learning Motivation And Learning Facilities Utilization

79

karakteristik

capai akan maksimal. Oleh karena itu,

pokok bahasan sehingga hasil lebih baik

guru diharapkan untuk selalu menum-

dan tepat. Pemanfaatan yang terukur

buhkan

cukup juga dapat disebabkan karena

kegiatan

variasi metode yang digunakan guru da-

perannya

lam mengajar (ceramah, diskusi, tanya

mempengaruhi

jawab, demonstrasi, pengamatan dan

siswa. Selain itu, Pemanfaatan sarana

praktikum)

prasarana juga harus ditingkatkan baik

dibatasi

sesuai

dengan

memang

tidak

memung-

motivasi

belajar

pembelajaran
yang

dalam

capaian

hasil

belajar

biologi

Kesimpulan

semuanya.

mengingat
besar

oleh guru maupun siswa.

digunakan

setiap

begitu

kinkan sarana prasarana untuk pelajaran
dapat

di

Disamping itu, kurang biasanya guru dan

Berdasarkan hasil penelitian dan

siswa dalam memanfaatkan sarana prasa-

pembahasan, dapat disimpulkan bahwa

rana pembelajaran yang ada di sekolah

motivasi belajar memiliki hubungan yang

juga menyebabkan hasil pengukuran

signifikan dengan hasil belajar kognitif

mendapatkan hasil yang tergolong cukup

biologi siswa. Sedangkan IQ dan pem-

saja. Pemilihan metode yang tidak begitu

anfaatan sarana prasarana pembelajaran

banyak menggunakan sarana prasarana

tidak memiliki hubungan yang signifikan

pembelajaran menunjukkan bahwa guru

dengan hasil belajar kognitif siswa. Mo-

masih kurang terbiasa memanfaatkan sa-

tivasi belajar terbukti memiliki hubungan

rana prasarana yang sudah tersedia dalam

yang paling baik dalam memprediksi

setiap kegiatan pembelajaran. Partisipasi

hasil belajar kognitif biologi siswa SMA

dalam memanfaatkan sarana prasarana

kelas X SMA Negeri 7 Surakarta tahun

yang ada juga masih kurang.

pelajaran 2011/2012.

Dari ketiga variabel bebas yang
diteliti diketahui bahwa motivasi belajar
memiliki hubungan paling baik dengan
capaian hasil belajar siswa. Hal tersebut
dikarenakan motivasi belajar merupakan
dorongan dan pemicu perasaan senang
dalam melakukan kegiatan belajar. Semakin

siswa

merasa

senang

dan

terdorong untuk selalu belajar, maka
pemahaman akan suatu materi pelajaran
akan lebih terjamin dan hasil yang di-

Daftar Pustaka
Aunurrahman.

2009.

Belajar

dan

Pembelajaran. Bandung: Alfabeta

Carter, P. 2010. Tes IQ Tingkat Lanjut.
Jakarta: Indeks
Dahar, M.A dan Faize, A.F. 2011. Effect
of the Availability and the Use of
Instructional Material on Academic Performance of Students in

BIOEDUKASI Vol. 5, No.2, hal. 73-81

80

Punjab (Pakistan). Middle Eastern

Achievement, Attendance, Behav-

Finance and Economic. 11: 6-18

ior, Completion Rate and Teacher

______. 2011. Effect of the Availability

Turnover Rate in Selected Texas

and the use of Science Laborato-

High Schools (desertasi). Texas:

ries on Academic Achievement of

Texas A & M University

(Paki-

Naderi, H., Abdullah, R., Hamid, T.A.,

stan).European Journal of Scien-

and Sharir, J. 2008. Intelligence

tific Research. 51(2): 193-202

and Gender as Predictors of Aca-

Students

in

Punjab

Deary, I.J., Strand. S., Smith, P.,and

demic Achievement Among Un-

Fernandes, C. 2007. Intelligence

dergraduate Students. European

and Educational Achievement. In-

Journal of Social Sciences. 7(2):

telligence. 35: 13-21

199-207

Dimyati dan Mudjiono. 2002. Belajar

Naderi, H., Abdullah, R., Hamid, T.A.,

dan Pembelajaran. Jakarta: Rine-

Sharir, J and Kumar, V. 2009. In-

ka Cipta

telligence, Creativity and Gender

Hendriani. S. 2008. Pengaruh Strategi

as

Predictors

of

Academic

Belajar, IQ, dan Motivasi Ber-

Achievement among Undergradu-

prestasi terhadap

ate Students. Journal of American

Hasil Belajar

Bahasa Inggris Mahasiswa Stain

Science. 5(3): 8- 19

Batusangkar. Ta’dib. 11(1): 80-89

Sardiman. 1992. Interaksi dan Motivasi

Laidra, K., Pullmann, H., and Allik, J.

Belajar Mengajar . Jakarta: Raja-

2007.

Personality and intelli-

wali

gence as predictors of academic

Setiadi, W. 2001. Hubungan Inteligensi,

achievement: A cross-sectional

Status Gizi dengan Prestasi Bela-

study from elementary to second-

jar Siswa SLTP (Tesis). Sema-

ary school. Personality and Indi-

rang: Universitas Diponegoro

vidual Differences. 42: 441–451

Lonsdale, M. 2003. Impact of School Libraries on Student Achievement:a

Slameto. 1995. Belajar dan FaktorFaktor yang Mempengaruhinya .

Jakarta: Rineka Cipta

Review of the Research. Tasma-

Stein, S.J dan Book, H.E. 2004. Ledakan

nia: Australian Council for Edu-

EQ: 15 Prinsip Dasar Kecer-

cational Research

dasan Emosional Meraih Sukses.

Mcgowen, R.S. 2007. The Impact Of
School

Facilities

on

Student

Bandung: Kaifa

Ratih Dewi P –Iq, Learning Motivation And Learning Facilities Utilization

81

Sudjana, N. 2005. Dasar-Dasar Proses

ment and Learning Outcomes in

Belajar Mengajar . Bandung: Si-

Mathematics among Secondary

nar Baru Algensindo

School Students in Nigeria. Eura-

______. 2010. Penilaian Hasil Proses
Belajar

Mengajar .

Bandung:

Remaja Rosdakarya

sia Journal Of Mathematics, Science and Technology Education.

3(2). 149-156

Sukiniarti. 2006. Hubungan Motivasi

Wardiyati, A. 2006. Hubungan Antara

Belajar Dengan Hasil Belajar Pa-

Motivasi dengan Prestasi Belajar

da Mahasiswa di Pendidikan Ja-

Bidang Studi Pendidikan Agama

rak Jauh. Jurnal Pendidikan. 7(1):

Islam(skripsi). Jakarta: Universi-

12-18

tas Islam Negeri Syarif Hidayatul-

Syah, M. 2009. Psikologi Belajar . Jakarta: Raja Grafindo Persada
Tella, A. 2007. The Impact of Motivation
on Student’s Academic Achieve-

lah
Yunus, A. S. Md dan Ali, W. Z. A.
2009. Motivation in Learning of
Mathematics. European Journal
of Social Scienc

Dokumen yang terkait

The Relationship Between Students’ Motivation And Their English Learning Achievement (A Correlational Study At The Second Grade Of The Sman 3 Tangsel)

0 5 71

THE CORRELATION BETWEEN LEARNING INTEREST AND LEARNING READINESS WITH STUDENT’S LEARNING GEOGRAPHY ACHIEVEMENT AT THE FIRST GRADE OF SMA MUHAMMADIYAH 2 BANDAR LAMPUNG IN CADEMIC YEAR 2012-2013

0 5 85

The Correlation between Students' Motivation and Their English Learning Achievement

0 3 73

THE RELATIONSHIP BETWEEN MOTIVATION IN LEARNING ENGLISH TOWARDS STUDENTS’ LEARNING ACHIEVEMENT AT THE ENGLISH EDUCATION DEPARTMENT OF UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA

0 5 72

The Relationship of Self-Directed Learning Readiness and Learning Motivation Towards Learning Achievement of First Year Medical Students

0 3 16

THE CORRELATION BETWEEN LEARNING MOTIVATION AND VOCABULARY KNOWLEDGE AND STUDENTS’ The Correlation Between Learning Motivation And Vocabulary Knowledge And Students’ Reading Competence Of The First Grade Students Of SMA Veteran 1 Sukoharjo In The Academi

0 0 17

THE CORRELATION BETWEEN LEARNING MOTIVATION AND VOCABULARY KNOWLEDGE AND STUDENTS’ The Correlation Between Learning Motivation And Vocabulary Knowledge And Students’ Reading Competence Of The First Grade Students Of SMA Veteran 1 Sukoharjo In The Academi

0 1 22

The Relationship Between Aspects of Biology Learning Motivation with the Cognitive Learning Achievement of Biology at SMA Negeri 1 Karanganyar in Class Year of 2011/2012 Hubungan antara Aspek Motivasi Belajar Biologi dengan Prestasi Belajar Biologi di SMA

0 0 12

THE CORRELATION BETWEEN THE MOTIVATION OF THE FIRST- YEAR STUDENTS OF SMA IN SURABAYA IN LEARNING ENGLISH AND THEIR ENGLISH ACHIEVEMENT

0 0 13

The correlation between the motivation of the first-year students of SMA in Surabaya in learning English and their English achievement - Widya Mandala Catholic University Surabaya Repository

0 0 20